Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam
akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan
malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus
Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada
proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat
terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.

Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopyctus.
Faktor – faktor  yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah Dengue sangat
kompleks, antara lain iklim dan pergantian musim, kepadatan penduduk, mobilitas
penduduk dan transportasi. Sebaran nyamuk penular demam berdarah dengue,
kebersihan lingkungan yang tidak memadai serta factor keganasan virusnya. Berdasarkan
kejadian dilapangan dapat diidentifikasikan factor utama adalah kurangnya perhatian
sebagian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggal. Sehingga terjadi
genangan air yang menyebabkan berkembangnya nyamuk (Dinkom,2007). Insiden dan
prevalensi penyakit Demam Berdarah Dengue menimbulkan kerugian pada individu,
keluarga dan masyarakat. Kerugian ini berbentuk kematian, penderitaan, kesakitan, dan
hilangnya waktu produktif (Indra,2003).

Penyakit demam berdarah dengue menjadi momok tiap tahun. Insiden di Indonesia antara 6 hingga
15 per 100.000 penduduk (1989-1995) dan pernah meningkat tajam saat Kejasian Luar Biasa hingga
35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998(IPD,2007), hingga medio 2005 masih ada daerah
berstatus Kejadian Luar Biasa, sampai mei tahun 2005 di seluruh Indonesia tercatat 28.224 kasus
dengan jumlah kematian 348 orang, hingga awal oktober 2005 kasus demam berdarah dengue di 33
propinsi tercatat 50.196 kasus dengan 701 diantaranya meninggal. Dari data di atas menunjukkan
peningkatan hampir 2 kali lipat dari mei hingga awal oktober 2005(Sisilia,2005). Beerdasarkan data
dari Dinkes Jawa Timur hingga 20 oktober 2005 sebanyak 8.619 kasus dari jumlah tersebut
meninggal 131 orang dan pada tahun 2006 ada 20.420 penderita dan menyebabkan kematian 233
jiwa, pada tahun 2007 sampai juli yakni 102.175 penderita dengan kematian 1.098 jiwa
(Dinkom,2007). Dari hasil studi pendahuluan data yang diperoleh dari dinas kesehatan banyuwangi
dari tahun 2005 sampai 2007 mangalami peningkatan yaitu 596 kasus pada tahun 2005, 677 kasus
pasda tahun 2006 dan 788 kasus pada tahun 2007, sedangkan pada tahun 2008 mengalami
penurunan kasus Demam Berdrah Dengue yaitu 581

Anda mungkin juga menyukai