1. PEMBUKA CASE
- Bismillah, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. yang terhormat dewan juri dan
teman” sekalian..
-Sebagai pembuka, Mari kita lihat sampai saat ini covid 19 masih menjadi masalah Kesehatan di seluruh dunia
-COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang dapat menyebabkan gangguan sistem
pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.
-Angka kematian akibat covid 19 terus meningkat dan angka kesembuhan turun,
-Komorbid menjadi penyebab terbanyak kematian pasien covid19
-Hingga saat ini belum ada obat yang disetujui untuk pengobatan covid19. Obat-obat yang digunakan saat
sifatnya masih untuk terapi eksperimental dan memerangi beberapa gejala yang ditimbulkan akibat covid19
2. PENDAHULUAN
-Awal tahun 2021, jumlah kasus konfirmasi mencapai 91 juta lebih kasus dengan 1 juta lebih kasus kematian.
-Di Indonesia sendiri, jumlah kasus konfirmasi menembus angka 800 ribu dengan 25 ribu kasus kematian.
-Saat ini, terapi COVID-19 yang tersedia diantaranya, pemberian antiinterleukin 6 (IL-6), anti interleukin 1 (IL-
1), antibiotik, Mesenchymal Stem Cells(MSCs), Intravenous Immunoglobulin(IVIG), Convalescent Plasma(CP),
dan N-Asetilsistein.
-Namun, beberapa terapi saat ini masih tidak cukup untuk digunakan sebagai penatalaksanaan COVID-19
karena penyakit ini masih terus mengalami perkembangan serta masih menyebabkan kematian.
-Oleh karena itu, terapi yang dibutuhkan saat ini adalah terapi yang menargetkan perkembangan virus serta
pencegahan badai sitokin yang menyebabkan kerusakan berbagai organ.
3. JUDUL
Untuk menjawab tantangan tersebut, saya Nurhasanah, bersama 2 teman saya Hijriatun Nisa & Zahra Aulia
Magistriana Kasrum dengan bangga mempersembahkan karya kami yang berjudul:
Kombinasi Convalescent Plasma(CP) dengan Mesenchymal
Stem Cells(MSCs) sebagai Inovasi Terapi Terbaru dalam
Pengobatan COVID-19
-Literature review ini disusun dengan mengumpulkan dan menganalisis berbagai referensi yang diperoleh
melalui NCBI (PubMed) dan data statistik bersumber dari laman resmi Kemenkes RI, dan WHO dengan kata
kunci pencarian yaitu convalescent plasma, mesenchymal stem cells, dan COVID-19.
-Berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi kami daptkan 26 artikel yang relevan sebagai referensi dalam
penyusunan literature review ini.
4. MEKANISME CP
- CP merupakan salah satu produk darah konvalesen yang diperoleh dari pasien yang telah pulih dari penyakit
infeksi dan telah terbentuk antibodi spesifik terhadap patogen penyebab penyakit tersebut
- CP yang telah diambil, mengandung NeutralizingAntibodies(NAbs), serta beberapa protein lain seperti sitokin
anti inflamasi, faktor pembekuan, antibodi alami, defensin, pentraksin dan protein lainnya
- Pasien penerima transfuse cp akan mendapatkan efek oleh adanya neutralizing Antibodi yang mampu
memediasi efek terapeutik melalui berbagai mekanisme. Antibodi dapat mengikat patogen sehingga mampu
menetralisir virus secara langsung.
- Selain dalam menetralisir virus, terapi CP juga mampu memberikan efek imunomodulator salah satunya
melalui mekanisme reseptor Fc. Reseptor ini diaktivasi oleh ImmunoglobulinG (IgG)sehingga akan
meningkatkan regulasi dari FCγRIIB yang berkaitan dengan efek penghambatan.
- Efek imunomodulator lainnya yaitu melalui mekanisme F(ab)2 yang merupakan antibodi anti-idiotipik yang
memblokade antibodi penerima sehingga tidak terjadi autoreaktif.
- Akan tetapi Pada beberapa kasus telah terjadi kegagalan berbagai organ akibat badai sitokin dan terapi CP
tidak terlalu efektif dalam mengatasi kejadian tersebut.
5. MEKANISME MSCs
- Mesenchymal Stem Cells(MSCs) merupakan jenis stem cell yang saat ini telah banyak digunakan sebagai terapi
seluler. MSCs dapat diidentifikasi dari berbagai jaringan dewasa, seperti sumsum tulang, darah tepi, jaringan adiposa,
dan beberapa jaringan lainnya.
- MSCsmemiliki efek terapeutik yang baik karena dapat berfungsi sebagai antiinflamasi, antibakteri dan antivirus.
- MSCsmemodulasi sistem imun melalui Transforming Growth Factor Beta 1(TGFβ1) yang akan menstimulasi
proliferasi Treg, IL-6, yang dapat mencegah proliferasi dari sel neutrofil, dan menstimulasi prostaglandin E2 (PGE2)
yang dapat menghambat presentasi antigen dan proliferasi sel T efektor.
- Shu et al.dalam penelitiannya menemukan bahwa Huc-MSC dapat memperbaiki keadaan klinis pada pasien
severeCOVID-19 secara signifikan, menurunkan kadar CRP dan IL-6 serta mengembalikan jumlah limfosit ke kisaran
normal dengan lebih cepat
Sekian dan terima kasih working together to prevent fatal disease, wss