Anda di halaman 1dari 3

F1.

Penyuluhan Farmasi "DAGUSIBU - Dapatkan Gunakan Simpan Buang" pada Obat kepada
pasien di Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1, di ruang tunggu pasien

DAGUSIBU (Dapatkan Gunakan Simpan Buang) merupakan program Gerakan Keluarga Sadar
Obat yang diprakarsai oleh Ikatan Apoteker Indonesia dalam mencapai pemahaman dan
kesadaran masyarakat terhadap penggunaan obat secara benar dikarenakan masih banyak
masalah terkait penggunaan obat yang tidak rasional salah satunya penggunaan obat keras
dan antibiotik.

Masih banyak masyarakat yang menyimpan obat keras tanpa resep, dan mereka sering
mendapatkan obat bukan dari fasilitas pelayanan kefarmasian (apotek, instalasi rumah sakit,
klinik, toko obat, atau praktek bersama) sehingga nantinya ditakutkan dapat menjadi
peluang masuknya obat-obat palsu, masyarakat juga belum memahami bagaimana cara
menyimpan obat yang benar sehingga akan mengurangi kondisi zat aktif obat tersebut,
begitu pula dengan beda cara pembuangan obat padat dan cair pada masyarakat juga
belum dipahami dikarenakan kurangnya sosialisasi kepada mereka

Direncanakan pemberian materi secara verbal diselingi sesi tanya jawab yang mengacu pada
materi DAGUSIBU pada Obat.

Pemberian materi dilakukan di ruang tunggu pasien PKL Penjaringan 1 pada hari Senin 24
Mei 2021 pukul 08.00 - 08.30 WIB

Dengan dilaksanakannya penyuluhan secara berkala diharapkan masyarakat dapat


mengetahui tata cara pengelolaan obat yang baik dan benar sehingga nantinya dapat
mengurangi kesalahan pengelolaan obat di masyarakat
F6. Pelayanan Poli Umum di Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1

Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia Sehat“, diantaranya dilaksanakan


melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit. Selama ini pemerintah telah
membangun puskesmas dan jaringannya di seluruh Indonesia rata-rata setiap kecamatan
mempunyai 2 puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1 puskesmas pembantu.
Poli Umum atau balai pengobatan umum merupakan salah satu dari jenis-jenis layanan di
puskesmas yang merupakan tempat untuk melayani pemeriksaan umum oleh dokter, yang
meliputi observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitas medik tanpa tinggal diruangan inap
pada sarana kesehatan puskesmas. Balai pengobatan umum melayani pengobatan
perorangan, jamkesmas, dan askes yang diberikan oleh dokter dan perawat yang memiliki
kompetensi pelayanan kesehatan guna melakukan usaha pencegahan penyakit, penyuluhan,
dan pengobatan.

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter dan perawat yang memiliki sertifikat dan
kompetensi yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan primer dan terus dilakukan upaya
pengembangan kemampuan dari masing-masing personel dalam bentuk keikutsertaan
dalam berbagai seminar dan pelatihan demi meningkatkan kerjasama tim didalam balai
pengobatan umum. Dalam menjalankan fungsinya, balai pengobatan terintegrasi dengan
seluruh unit pelayan lainnya dipuskesmas (Poli Gigi, Poli KIA, Apotek, Lab dll).

Pelayanan balai pengobatan ini dilakukan oleh PKL Penjaringan 1 selama 5 hari kerja dalam
satu minggu dan berjalan sesuai jam kerja puskesmas. Pelayanan dilakukan oleh dokter,
bidan, perawat, serta staf lain yang mendukung terjadinya pelayanan yang terpadu, mulai
dari bagian administrasi hingga farmasi. Pelayanan yang diberikan berupa pemeriksaan
terhadap setiap warga yang datang untuk melakukan kunjungan. Pemeriksaan diakukan
secara komperhensif, dimulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
yang dibutuhkan, serta pilihan pengobatan yang diberikan sesuai dengan hasil pemeriksaan.
Masyarakat yang setelah dilakukan pemeriksaan ternyata memiliki masalah yang tidak
dapat diselesaikan di PKM maka akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut.

Dilakukan pelayanan di Poli Umum Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1. Pada pelayanan


terdapat sebanyak 83 pasien.

Monitoring dan evaluasi terhadap masyarakat yang berobat selalu dilakukan oleh pemeriksa
dengan cara memberikan edukasi serta menyarankan masyarakat untuk kontrol kembali
setelah dilakukannya pemberian obat. Sementara itu, untuk kinerja dari petugas kesehatan
dalam pelayanan ini, akan dilakukan oleh pihak PKM yang terjadwal setiap bulannya.
F1. Penyuluhan "Serba-serbi DBD - Demam Berdarah Dengue. Apa itu?"

Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari
seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD
setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World
Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD
tertinggi di Asia Tenggara. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin
bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Di
Indonesia Demam Berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968,
dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (Angka
Kematian (AK) : 41,3 %). Dan sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh
Indonesia, termasuk DKI Jakarta.

Data yang masuk, pada sekitar bulan April 2021, kasus DBD sebanyak 6000 kasus dengan
angka kematian 65 kasus (252 kabupaten dan kota yang terjangkit dari 20 provinsi) dengan
rentang usia terjangkit 15-44 tahun. Masyarakat diminta waspada dan menjaga kebersihan
lingkungan. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas
Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, menyimpulkan bahwa warga di Jakarta Utara banyak
terserang DBD karena sebagian wilayah itu berada di garis pantai atau dekat dengan laut.
Kondisi ini membuat jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti berkembang dengan cepat. Di
daerah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta TImur penyebaran DBD juga cepa karena
merupakan wilayah padat penduduk dan permukiman. DBD menjadi lebih cepat menyebar
dari rumah yang satu ke rumah lainnya. Selain itu tingkat kelembapan udara/relative
humidty (RH) di Jakarta khususnya pada bulan Mei 2021 masih tergolong tinggi. Semakin
tinggi RH, pertumbuhan nyamuk aedes aegypti semakin meningkat, yang berefek pada
meningkatnya penduduk terjangkit DBD

Tim dokter Internship dan tim Kesling PKL Penjaringan 1 memberikan penyuluhan dan
melakukan tanya jawab mengenai DBD pada pasien yang sedang menuggu berobat di Ruang
Tunggu Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1 menggunakan Media Lembra Balik pada hari
Rabu, 16 Juni 2021 pukul 07.30 - 08.00 WIB (20 Menit untuk penyampaian materi, 10 menit
untuk tanya jawab)

Penyuluhan mengenai serba-serbi Demam Berdarah Dengue dilakukan di Ruang Tunggu


Puskesmas Kelurahan Penjaringan 1 pada hari Rabu, 16 Juni 2021 pukul 07.30 - 08.00 WIB.

Kesan peserta penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue dapat dilihat dari adanya
perhatian saat diberikan penyuluhan dan adanya tanya jawab yang aktif setelah penyuluhan
selesai. Diharapkan masyarakat tidak hanya paham mengenai DBD saat hari materi
disampaikan saja namun dapat diingat dan diterapkan gerakan 3M+ selamanya, sehingga
angka kejadian DBD di DKI Jakarta khususnya Jakarta Utara dapat menurun.

Anda mungkin juga menyukai