Anda di halaman 1dari 6

Perancangan Iklan Layanan Masyarakat:

Ciptakan
Komunikasi
Positif dengan
Anak

Hanova Satria Priyambada


ILMU KOMUNIKASI UNS
Perancangan Iklan Layanan Masyarakat:

Ciptakan Komunikasi Positif dengan Anak


Topik : Anak

Permasalahan komunikasi ternyata tidak hanya dialami oleh anak-anak


yang terpisah jarak dengan orangtuanya, tetapi juga orangtua dan anak yang
tinggal serumah. Padahal, minimnya komunikasi membuat hubungan orangtua
dan anak kurang dekat secara psikologis. Jika pada keluarga yang tinggal terpisah
memiliki hambatan komunikasi karena tidak dekat secara fisik, maka pada
keluarga modern sering di jumpai para orang tua tidak dapat melakukan
komunikasi kepada anak mereka karena sibuk bekerja. Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise kembali menyampaikan di
laman Vivanews.com bahwa di Indonesia masih banyak kasus di mana anak
menjadi korban misalnya tekanan ekonomi hampir seluruh waktu keluarga
digunakan untuk mencari nafkah agar dapat memenuhi kebutuhan yang paling
dasar, sehingga komunikasi dengan anak menjadi sangat kurang.
Terlebih lagi dijumpai pada masyarakat modern yang sangat tergantung
pada gadget. Kehadiran gadget-gadget canggih tanpa disadari menyebabkan
hilangnya komunikasi dan kehangatan keluarga. Ketergantungan pada gadget
membuat masing-masing anggota keluarga menjalani kesibukannya. Bahkan
meski berada dalam satu ruangan yang sama, mereka tidak saling berkomunikasi
secara mendalam. Banyak orang masih mengira kedekatan fisik saja sudah cukup,
padahal perlu juga diciptakan komunikasi mendalam dengan pasangan dan juga
anak-anak.
Komunikasi secara langsung sangat penting untuk anak berusia kurang
dari 7 tahun, kedekatan fisik adalah sesuatu yang memang diperlukan. Mereka
belum bisa membayangkan sosok orangtua yang tidak ada di dekatnya. Bagi
orangtua berkomunikasi dengan anak seperti, mendengarkan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan anak dengan penuh perhatian dapat menumbuhkan
komunikasi yang berkualitas.
Ada beberapa fenomena yang terjadi tanpa kita sadari tercipta karena
kurangnya komunikasi antara anak dan oranguta yang di tulis di halaman
Kompas.com. Kurangnya komunikasi antara orangtua dan anak dapat membuat
mereka menjadi seorang yang lebih pendiam. Kurangnya komunikasi mendalam
antara anak dan orangtua, juga berdampak negatif pada perkembangan emosi
anak. Keterampilan komunikasi anak menjadi kurang diasah sehingga anak lebih
individualis. Mereka juga rentan jadi pemberontak, terutama pada anak yang
bawaannya memang keras. Selain itu, anak yang tidak terampil berkomunikasi
juga cenderung menghadapi banyak masalah saat ia dewasa. Obrolan mendalam
antara orangtua dan anak juga bisa membantu anak mengatur emosinya. Anak
yang jarang berkomunikasi dengan orangtuanya cenderung merasa "kosong"
dalam jiwanya sehingga mereka akan mencari orang lain untuk mengisi
kekosongan tersebut. Itu sebabnya banyak fenomena anak-anak remaja yang
mudah percaya pada orang asing di media sosial. Mereka sebenarnya butuh
teman, butuh didengarkan. Kebutuhan itu tidak didapatkan dari orangtuanya.
Kedekatan secara fisik dengan anak seharusnya menjadi keistimewaan
yang patut disyukuri karena orangtua bisa melihat secara langsung perkembangan
anak. Dengan menerapkan komunikasi yang efektif, baik keluarga yang terpisah
jarak maupun keluarga yang satu atap, bisa mencegah pengaruh negatif terhadap
perkembangan anak.

Perancangan
Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Ciptakan Komunikasi Positif
dengan anak di sasarkan kepada para orang tua khususnya berada di Surakarta.
Iklan ini direncanakan dengan media berupa account-account jejaring sosial
sebagai media utamanya, disertai dengan poster-poster, billboard dan website ads
sebagai media sekundernya.

Manfaat Perancangan ILM


Diharapkan ILM ini dapat memberikan dampak kepada masyarakat untuk
lebiih menjalin komunikasi dengan para anaknya lebih baik lagi. Tujuan
dibuatnya perancangan ini adalah agar para orang tua usia 28-35 tahun dapat
mengerti dan memahami bahwa anak dengan usia 3-5 tahun sangat mebutuhkan
sosok orangtua yang dapat mengajak untuk berinteraksi, berkomunikasi dan
mungkin dapat diajak bermain sehingga untuk kehidupan sosial anak tersebut
menjadi baik dan terhindar dari dampak negative yang lain.

Konsep Perancangan
Strategi penyampaian pesan pada ILM ini lebih kearah emosional dimana
para orang tua dapat lebih merasa worry dan concern kepada anaknya, terlebih
ketika anak mereka tidak dapat berinteraksi dengan baik kepada orangtua maupun
orang lain dengan baik. Pesan visual dalam Iklan Layanan Masyarakat ini
menggunakan foto dan ilustrasi pendukung sebagai pencitra visual, dilengkapi
dengan vector maupun digital imaging pendukung.
Target audiens dalam perancangan ini adalah orang tua muda dengan usia
25-35 tahun yang diperkirakan telah memiliki anak dengan usia 3-5 tahun.

a. Demografis
Target audiens dalam perancangan ini adalah pria dan wanita dengan lebih
khususnya adalah wanita ibu rumah tangga, dengan rentang usia antara 25-
35 tahun dengan profesi rata-rata adalah karyawan dan pengusaha, strata
ekonomi mereka adalah menengah ke atas.
b. Geografis
Target audiens bertempat tinggal di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
c. Psikografis
Cenderung memiliki emosi yang stabil, fokus pada pekerjaannya, tidak
mudah terpengaruh namun masih mengikuti trend yang ada, memiliki
fashion yang cenderung simple namun berkelas. Meluangkan waktu
dengan keluarga.
d. Behaviour
Ketika ada waktu senggang, memilih menyisihkan waktu dengan keluarga
atau teman dekat. Bepergian dengan kendaraan pribadi. Sering ke coffee
shop. Lebih memilih berbelanja di supermarket daripada pasar tradisional.
Mempunyai rutinitas. Mempunyai gadget lebih dari satu. Suka membuka
media sosial. Memiliki lebih dari 1 akun media sosial.

Media - Media
Media yang akan digunakan dalam Iklan Layanan Masyarakat ini adalah
media poster, billboard, website ads dan account jejaring sosial. Penyampaian
pesan kampanye dilakukan dengan pendekatan melalui media sosial yang sangat
lekat dengan kehidupan masyarakat dewasa ini.
Media utama yang dipilih adalah berbentuk account-account jejaring
sosial, sedangkan poster, billboard dan website ads sebagai media penunjangnya
dimana media utama akan di maintain secara daily untuk memberikan informasi-
informasi dan fakta-fakta mengenai pentingnya penggunaan gadget secara
bijaksana kepada audiens, Dilanjutkan dengan adanya poster, billboard dan
website ads yang akan di sebar pada wilayah perkantoran dan traffic yang padat di
Surakarta dan untuk website ads akan diiklankan pada forum atau website yang
marak dikunjungi target audiens.
Informasi-informasi tersebut akan dirancang sedemikian rupa untuk di
share kepada audiens. Perancangan ini menggunakan account-account jejaring
sosial karena dirasa dengan kedinamisan hidup masyarakat perkotaan di
Surakarta, membutuhkan suatu media yang datang kepada audiens dibandingkan
dengan audiens yang harus datang kepada media tersebut.

Faktor-Faktor Pengaruh
Faktor penghambat dalam perancangan ini adalah keacuhan masyarakat
mengenai iklan layanan masyarakat, seperti contohnya iklan layanan masyarakat
tentang rokok yang terus menerus gencar namun masyarakat tetap enggan untuk
meninggalkan kebiasaan merokok mereka dan tetap acuh kepada resiko-resiko
mungkin terjadi. Hal tersebut dapat terjadi pada perancangan ini dan dirasa dalam
perancangan ini hanya akan mencapai fase awareness kepada target, ada
kemungkinan pesan yang ingin disampaikan belum benar-benar merasuk kepada
target.
Mengenai faktor pendukung perancangan ini adalah, dimana perancangan
ini nantinya menggunakan media berupa poster, billboard dan media jejaring
sosial yang sangat lekat dengan kehidupan masyarakat perkotaan yang merupakan
target dari perancangan ini, diharapkan dengan menggunakan media-media
tersebut target audiens dapat lebih memahami dan meresapi pesan yang ingin
disampaikan dari perancangan ini.

Sketsa
Poster

Anda mungkin juga menyukai