Anda di halaman 1dari 58

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Topik Penelitian

Asuhan kebidanan pada Ny. D usia 21 tahun G 1P0A0 Gravida 38

minggu janin tunggal hidup intrauterine. Dari masa Kehamilan,

Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, dan KB di Desa Karangmulya,

Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut Periode Agustus 2020.

4.1.2 Deskripsi data Hasil Penyelesaian Data

1. Protocol Studi Kasus

a. Tinjauan Umum Objek Penelitian

Ny. D adalah klien dengan Asuhan Kebidanan Komprehensif

Fisiologis

b. Prosedur atau Tahapan Kerja di Lapangan

1) Melakukan informed concent dann kesediaan untuk dijadikan

penelitian.

2) Melakukan pengambilan data primer (yang diambil sendiri).

3) Mendokumentasikan pengumpulan data.

4) Melakukan pengolahan data, analisa data dan menyusun karya tulis

ilmiah.

86
87

c. Pernyataan Studi Kasus

Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. D usia 21

tahun G1P0A0 Gravida 38 minggu di PMB Ny. L Desa Karangmulya,

Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut Periode Agustus Tahun

2020?.
88

4.2 Kunjungan Antenatal Care

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. D USIA 21 TAHUN G1P0A0 GRAVIDA

38 MINGGU DI PMB NY. L DESA KARANGMULYA KECAMATAN

KARANGPAWITAN GARUT TAHUN 2020

Tanggal Pengkajian : 28 juli 2020

Tempat Pengkajian : PMB Ny.L

Nama Pengkaji : Siti Sa’adah

4.2.1 SUBJEKTIF

1. Identitas

Nama ibu : Ny. D Nama suami : Tn. H

Usia : 21 tahun Usia : 26 tahun

Agama : islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMU

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Tanjung Pura Alamat : Tanjung Pura


2. Alasan datang

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

3. Keluhan Utama

Ibu mengatakan merasa nyeri pada daerah pinggang pada saat bangun

tidur

4. Riwayat Obstetri
89

Ibu mengetakan ini kehamilannya yang pertama tidak pernah

mengalami keguguran HPHT nya tanggal 12 November 2019 dan TPnya

tanggal 19 Agustus 2020, gerakan janin sudah dirasakan sejak usia

kehamilan 16 minggu, tidak mengonsumsi obat herbal atau jamu-jamuan

kecuali obat yang diberikan dari bidan, dan berat badan sebelum hamil

57 kg.

5. Riwayat Pemeriksaan Kehamilan

Ibu mengatakan memeriksa kehamilannya ke bidan atau ke

posyandu, selama kehamilan ibu sudah 9 kali periksa.

6. Riwayat Menstruasi

Ibu mengatakan pertama haid saat usia 14 tahun, siklusnya 28 hari

dan lamanya 6 hari banyaknya perdarahan 2-3 kali ganti pembalut dalam

sehari dan tidak ada disminorhe.

7. Riwayat kesehatan

Ibu mengatakan ibu dalam keadaan sehat dan keluarga tidak pernah

mempunyai riwayat penyakit berat seperti Jantung, Hipertensi, DM,

begitupun dikeluarga tidak ada.

8. Riwayat Ginekologi

Ibu mengatakan tidak pernah keguguran dan tidak pernah memiliki

riwayat penyakit yang berhubungan dengan system atau organ

reproduksi.

9. Riwayat Perkawinan
90

Ibu mengatakan ini perkawinannya yang pertama dan sah yang

sudah berlanngsung kurang lebih 1,5 tahun

10. Riwayat Kontrasepesi

Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan kontrasepsi suntik 1

bulan

11. Riwayat Psiko Sosial

Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang direncanakan,

suami dan keluarga sangat mendukung dengan kehamilannya dan

sekarang ibu tinggal bersama suami dan keluarganya.

12. Pola kehidupan sehari-hari

a. Sebelum Hamil

Ibu mengatakan sebelum hamil bekerja di pabrik bulu mata, ibu

makan 2-3 kali dalam sehari dengan porsi sedang dan frekuensi yang

bervariasi, ibu tidak memiliki alergi makanan dan minum air putih 5-6

gelas perhari.

b. Setelah hamil

Ibu mengatakan setelah hamil ibu menjadi ibu rumah tangga

sudah biasa sehari-hari mengerjakan pekerjaan rumah seperti pel

lantai, cuci piring dan mencuci baju milik ibu dan suaminya, ibu

mengatakan sudah dan makan 3-4 kali dalam sehari dengan porsi

sedang dan frekuensi yang berbeda-beda dan ibu minum 6-7 gelas

dalam sehari.

4.2.2 OBJEKKTIF
91

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Berat badan : 68 kg

Tinggi badan : 155 cm

TTV : TD: 110/70 mmHg N: 80x/menit R:

24x/menit Suhu: 36,6℃

2. Pemeriksaan Fisik

Wajah : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada cloasma

Gravidarum

Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih

Payudra : Simetris, puting menonjol colostrum sudah

Keluar

Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi

TFU : 31 cm taksiran berat badan janin 2.945 gram

Leopold I : Teraba bulat lunak tidak melenting

Leopold II : Sebelah kanan perut ibu teraba keras datar

Memanjang, sebelah kiri perut ibu teraba

bagian kecil

Leopold III : Teraba bulat keras melenting, sudah masuk

PAP

Leopold IV : Penurunan 1/5

DJJ : 143x/m bunyi jantung reguler


92

Ekstremitas atas : Tidak ada oedema

Ekstremitas bawah : Tidak ada oedema

Pemeriksaan penunjang : Hb: 12gr

4.2.3 ANALISA

G1P0A0 Gravida 38 minggu fisiologis

4.2.4 PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan yang

normal.

Evaluasi: Ibu mengerti

2. Memberitahu ibu ketidaknyamanan pada trimester III seperti nyeri

pinggang itu merupakan hal yang fisiologis. Karena, seiring bertambahnya

usia kehamilan terjadi pertambahan ukuran perut dan kenaikan berat badan

sehingga dapat menyebabkan nyeri pinggang. Hal ini karena tulang

belakang harus menopang beban tubuh ibu dan janin pada ibu hamil.

Untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat sakit pinggang, ibu bisa

melakukan senam hamil atau latihan fisik khusus yang dapat digunakan

untuk menguatkan tulang belakang dan perut, selain itu, ibu bisa mandi

dengan air hangat atau berendam di air hangat, dan menopang pinggang

dengan bantal saat ibu tidur dan menggunakan sandal atau sepatu yang

nyaman.

Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran

3. Memberitahu tanda bahaya trimester III seperti sakit kepala yang hebat,

gerakan janin berkurang atau tidak merasakan gerakan janin, adanya


93

kontraksi dan terjadi perdarahan jika merasakan salah satu tanda bahaya

segera datang kefasilitas kesehatan terdekat.

Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran

4. Memberi tahu untuk mempersiapkan persalinan dan kegawatdaruratan

seperti: ibu mau bersalin dimana, ditolong oleh siapa, siapa yang akan

menjadi pendonor darah bila terjadi kegawatdaruratan, menyiapkan

kendaraan untuk transportasi jika akan melahirkan, menyiapkan uang

untuk persalinannya, menyiapkan alat atau barang yang akan ibu dan bayi

butuhkan saat persalinan, dan siapa yang akan mengambil keputusan

apabila terjadi kegawatdaruratan?.

Evaluasi: ibu mengatakan akan bersalin dan di tolong persalinannya oleh

bidan, ayahnya yang akan menjadi pendonor darah, sudah ada kendaraan

dan sudah menabung untuk biaya persalinannya begitupun untuk

keperluan bayi dan juga ibunya sudah disiapkan dan jika terjadi

kegawatdaruratan yang akan mengambil keputusan yaitu suaminya.

5. Memberikan tablet FE 10 tablet dengan dosis 1kali sehari dan

meminumnya saat ibu mau tidur.

Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran

6. Memberitahu kunjungan ulang satu minggu yang akan datang atau

sebelum satu minggu apabila terjadi kegawatdaruratan.

Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran

7. Melakukan Pendokumentasian
94

4.3 Kunjungan Intra Natal Care

ASUHAN KEBIDANAN INTRA NATAL CARE PADA NY.D USIA

21TAHUN G1P0A0 GRAVIDA 39 MINGGU DI PMB NY.L DESA

KARANGMULYA KECAMATAN KARANGPAWITAN

GARUT TAHUN 2020

Tanggal pengkajian : 12 Agustus 2020

Tempat pengkajian : PMB Ny.L

Nama pengkaji : Siti Sa’adah

4.3.1 SUBJEKTIF

1. Biodata

Nama ibu : Ny. D Tn.H

Umur : 21 tahun 26 tahun

Agama : Islam Islam

Pendidikan : SMU SMU

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta

Alamat : Tanjungpura, Lengkongjaya Tanjungpura, Lengkongjaya

2. Keluhan utama

Ibu datang mengeluh sudah terasa mules sejak pukul 01:00 malam

hari dan sudah keluar lendir bercampur darah pukul 09:00 pagi hari.

3. Riwayat obstetri
95

Ibu mengetakan ini kehamilannya yang pertama tidak pernah

mengalami keguguran HPHT nya tanggal 12 November 2019 dan TP nya

tanggal 19 Agustus 2020, gerakan janin sudah dirasakan sejak usia

kehamilan 16 minggu, tidak mengonsumsi obat herbal atau jamu-jamuan

kecuali obat yang diberikan dari bidan.

4.3.2 OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD: 110/70 mmHg N: 80x/menit

R: 22x/menit S: 36,6℃

Berat badan : 68 kg

Tinggi badan : 155 cm

2. Pemeriksaan Fisik

Wajah : Tidak ada oedema, tidak ada cloasma

gravidarum

Mata : Konjungtiva merah muda sklera putih

Payudara : Bentuk simetris, puting menonjol, tidak ada

Benjolan, sudah keluar colostrum

Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi

TFU : 31 cm taksiran berat badan janin 2.945 gram

Leopold I : Teraba bulat lunak tidak melenting

Leopold II : Sebelah kiri perut ibu:


96

teraba bagian kecil, Sebelah Kanan perut ibu

teraba keras datar seperti papan

Leopold III : Teraba bulat keras melenting bagian terendah

sudah masuk PAP

Leopold IV : Penurunan 2/5

DJJ : 147x/m bunyi jantung reguler

Kontraksi : 3x10’37”

Genetalia

V/V : t.a.k

Portio : Lunak

Pembukaan : 5 cm pukul 13:00

Ketuban : Utuh

Presentasi : Kepala

Molase : Tidak ada

Penyusupan : Tidak ada

Penurunan : Hodge II

4.3.3 ANALISA

G1P0A0 Gravida 39 minggu inpartu kala I fase aktif fisiologis

4.3.4 PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan pembukaan 5cm

keadaan ibu dan janin baik

Evaluasi: Ibu mengerti


97

2. Memberi dukungan pada ibu seperti menghadirkan pendamping

Evaluasi: Telah dihadirkan pendamping yaitu suami ibu

3. Anjurkan ibu untuk jalan-jalan

Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran

4. Mempersiapkan alat dan obat untuk persalinan seperti pakaian ibu dan

pakaian bayi partus set serta oxcitocyn

Evalusi: disiapkan

5. Menghadurkan pendamping persalinan

Evaluasi: Dihadirkan

6. Mengajarkan teknik relaksasi seperti tarik nafas dalam

Evaluasi: ibu mengerti dan melaksanakan anujran

7. Memenuhi kebutuhan nutrisi

Evaluasi: Diberikan minum dan makan

8. Memantau kemajuan persalinan dan didokumentasikan dalam partografh

Evaluasi: Dipantau hasilnya dalam keadaan normal

9. Dokumentasi

KALA II Jam 17:40 WIB

SUBJEKTIF

Ibu merasa mulas semakin kuat dan ingin mengedan

OBJEKTIF

Keadaan umum : Ibu Nampak gelisah kesakitan

Kesadaran : Composmentis

His : 4x10’x45”
98

DJJ : 143x/menit Reguler

V/V : T.a.k

Portio : Tidak teraba

Ketuban : Utuh, diamniotomi pkl 17:40 WIB air ketuban jernih

Pembukaan : Lengkap

Bagian terendah : Kepala

Penyusupan :0

Hodge : IV

ANALISA

G1P0A0 inpartu kala II

PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan pembukaan sudah lengkap

Evaluasi: Ibu mengetahui

2. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin

Evaluasi: Posisi ibu setengah duduk

3. Mendekatkan alat yang dibutuhkan seperti partus set, bengkok, kain dan

handuk

Evaluasi: Telah didekatkan

4. Meletakan kain atau handuk di atas perut ibu, dan alas bokong

Evaluasi: Telah diletakan

5. Menggunakan APD seperti celemek dan sarungtangan

Evaluasi: digunakan
99

6. Mengajarkan cara meneran dengan baik yaitu dagu ditempelkan di dada,

mata melihat kepusar, tangan memengang betis atau kaki dan mengedan

seperti yang BAB susah

Evaluasi: ibu mengerti dan melaksanakan anjuran

7. Menganjurkan ibu meneran jika mules dan istirahat disela kontraksi

Evaluasi: Ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran

8. Memberi minum ibu disela kontraksi

Evaluasi: Diberikan

9. Melakukan asuhan sesuai dengan APN, Jam : 18:45 WIB bayi lahir

spontan menangis kuat tonus aktif warna kulit kemerahan BB: 3000 gram

PB: 49 cm Lk: 34 cm Ld: 33 cm jenis kelamin: laki-laki

10. Mengeringkan bayi diseluruh tubuhnya kecuali kedua telapak tangan dan

memasangkan topi bayi

Evaluasi: Dikeringkan dan dipasangkan topi

11. Cek janin ke dua

Evaluasi: tidak ada janin ke dua

12. Meletakan bayi diperut ibu dan selimuti dengan kain kering

Evaluasi: bayi diselimuti

13. Mengganti kain kotor dengan kain bersih

Evaluasi: Dilakukan

KALA III Jam 18: 26 WIB


100

SUBJEKTIF

Ibu masih merasa lemas dan bahagia

OBJEKTIF

Keadaan : Baik

Kesadaran : Composmentis

Kandung kemih : Kosong

Kontraksi uterus : Baik

TFU : 2jari diatas pusat

ANALISA

P1A0 kala III

PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu akan disuntik oxcitocyn

Evaluasi: ibu mengerti

2. Menyuntikkan oxcitocyn dengan dosis 1ml di paha kanan luar

Evaluasi: disuntikkan oxcitocyn dengan dosis 1ml di paha kanan luar

3. Menjepit dan memotong tali pusat

Evaluasi: dilakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat

4. IMD kan bayi selama satu jam

Evaluasi: di IMD kan berhasil dalam 40 menit pertam

5. Melakukan peregangan tali pusat saat ada kontraksi dan istirahat jika tidak

ada kontraksi.

Evaluasi: dilakukan peregangan talipusat. Plasenta lair pukul 18:35WIB

6. Melakukan masase fundus uteri selama 15 detik


101

Evaluasi: kontraksi baik uterus keras

7. Cek kelengkapan plasenta dari maternal dan fetal

Evaluasi: plasenta lahir lengkap tidak ada kotiledon atau sisa plasenta

8. Cek luka laserasi terdapat

Evaluasi: terdapat luka laserasi derajat 2 yaitu bagian kulit dan otot pada

pereuneum

9. Beri asupan minum pada ibu

Evaluasi: diberikan minum

10. Ajarkan suami dan keluarga masase uterus

Evaluasi: suami dan keluarga mengerti dan melaksanakan anjuran

11. Estimasi jumlah perdarahan

Evaluasi: pedarahan ± 150 cc

Kala IV Jam 19:00 WIB

SUBJEKTIF

Ibu mengatakan masih meresa lemas dan bahagia atas kelahiran bayinya

OBJEKTIF

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital : TD: 100/80 mmHg N: 80x/menit R: 21x/menit S: 36℃

Kontraksi uterus : Baik, uterus keras

TFU : 2jari dibawah pusat

ANALISA
102

P1A0 inpartu kala IV fisiologis

PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan kondisi ibu dalam keadaan baik

Evaluasi: Ibu mengetahui

2. Mengajarkan suami dan keluarga massage uterus

Evaluasi: Suami dan keluarga mengerti dan melaksanakan anjuran

3. Menyuntikan lidokain

Evaluasi: Disuntikkan lidokain pada seluruh daerah luka dengan dosis 3

mg

4. Melakukan penjahitan luka laserasi

Evaluasi: dilakukan penjahitan dengan tekhnik terputus 4 jahitan di dalam

dan 3 jahitan di luar

5. Mengecek keadaan bayi diperut ibu

Evaluasi: keadaan bayi baik

6. Cek perdarahan

Evaluasi: Jumlah perdaraha ± 100 cc

7. Membersihkan ibu, tempat tidur dan mengganti pakaian ibu

Evaluasi: Dibersihkan

8. Mendekontaminasikan alat ke larutan klorin 0,5% selama 10-15 menit

Evaluasi: Didekontaminasi

9. Mencuci dan mensterilkan alat

Evaluasi: Dilakukan pencucian alat dan pengukusan alat


103

10. Membuang sampah medis dan non medis ke tempat sampah yang telah

disediakan

Evaluasi: Telah dibuang

11. Membuka APD

Evaluasi: Dilakukan pelepasan APD

12. Observasi TTV, kontraksi unterus, perdarahan, TFU

Evaluasi: Diobservasi semua dalam keadaan baik Td: 100/80 mmHg, N:

80x/m, R: 21x/m, S: 36C

13. Dokumentasi, dan lengkapi partograph


Evaluasi: dilakukan pendokumentasian

4.4 Kunjungan Post Natal Care

ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE PADA Ny.D USIA 21

TAHUN P1A0 POST PARTUM 6 JAM FISIOLOGIS DI PMB NY.L

KARANGMULYA GARUT TAHUN 2020


104

Tanggal pengkajian : 12 Agustus 2020

Tempat pengkajian : PMB Ny.L

Nama pengkaji : Siti Sa’adah

4.4.1 SUBJEKTIF

Keluhan Utama : Ibu mengatakan merasa nyeri pada luka

jahitannya

4.4.2 OBJEKTIF

Keadaan umum : Baik

Kesadarana : Composmentis

TTV : TD: 110/80 mmHg N: 80*/m R: 20*/m S: 36,6oC

Kepala : Simestis tidak ada benjolan

Muka : Simetris, tidak ada closma

Mata : Konjungtiva merah mud, seklera putih

Payudara : Simestris, tidak ada retraksi, tidak ada benjolan,

Sudah keluar coloctrum

Abdomen : Simeris, Tidak ada bekas luka operasi, tidak ada

Diastasis recti abdominalis

Lokhea : Rubra

Pereineum : Tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada

hematoma

Anus : Tidak ada hemoroid

4.4.3 ANALISA

P1A0 Post partum 6 jam dengan luka perineum


105

4.4.4 PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan ibu dalam keadaan baik

Evaluasi: ibu mengerti

2. Melakukan observasi (TTV, TFU, Kandung Kemih, Kontraksi dan

Perdarahan).

Evaluasi: TTV, TFU, kandung kemih, Kontraksi dan perdarahan

sudah di observasi semuanya normal

3. Memberitahu ibu bahwa nyeri pada daerah luka jahitan adalah hal

yang fisiologis untuk mempercepat penyembuhannya ibu disarankan

melakukan mobilisasi dini seperti miring kanan miring kiri berjalan

kekamar mandi, senam nifas, dan makan-makanan yang banyak

mengandung protein seperti daging, telur dan kacang, kacangan.

Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran

4. Konseling cara cebok yang baik yaitu cebok dengan air DTT yang

dingin dari arah depan ke belakang dan jangan menggunakan air

hangat karena bisa menyebabkan jahitan terputus.

Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran

5. Memberi konseling ASI Eksklusif yaitu hanya memberi bayinya ASI

ibu saja 1-2jam sekali selama 6 bulan

Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran

6. Konseling cara menyusui yang benar yaitu dengan cara Pastikan

terlebih dahulu ibu dan bayi berada dalam kondisi rileks dan nyaman,

posisi kepala bayi harus lebih tinggi dibandingkan tubuhnya, hal ini
106

dimaksudkan agar bayi lebih mudah menelan. Ibu dapat menyangga

dengan tangan ataupun mengganjal dengan bantal. Kemudian,

tempatkan hidung bayi sejajar dengan puting. Ketika bayi mulai

membuka mulutnya dan ingin menyusu, maka dekatkan bayi ke

payudara ibu. Tunggu hingga mulutnya terbuka lebar dengan posisi

lidah ke arah bawah. Jika bayi belum melakukannya, ibu dapat

membimbing bayi dengan dengan menyentuh lembut bagian bawah

bibir bayi dengan puting susu ibu. Pastikan mulut bayi tidak hanya

menempel pada puting, namun pada area areola dan selebar mungkin.

Perlekatan ini merupakan salah satu syarat penting dalam cara

menyusui dengan benar. Tanda bahwa perlekatan sudah baik yaitu

ketika ibu tidak merasakan nyeri saat bayi menyusu dan bayi

memperoleh ASI yang mencukupi.

Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksankan anjuran

7. Konseling tentang alat kontrasepsi yang akan ibu gunakan baik

kontrasepsi alami atau hormonal

Evaluasi: ibu mengerti dan akan menggunakan KB Suntik 3 bulan

8. Konseling jadwal kunjungan ulang 6 hari yang akan datang

Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran

9. Pendokumentasian

Tabel 4.1 Matriks Kunjungan Ulang post natal care

Pemeriksaa Kunjungan II Kunjungan III Kunjungan IV

n Tanggal 17 Agustus Tanggal 25 Tanggal 05


107

2020 Agustus 2020 September

2020
Subjektif Ibu sudah bisa mulai Ibu sudah bisa Ibu mengatakan

mengerjakan melakukan tidak ada lagi

pekerjaan rumah dan aktivitas seperti darah yang

rasa sakit pada daerah biasanya, ibu sudah keluar dari

luka jahitan sudah memberikan ASI kemaluannya

berkurang kepada bayinya dan ibu

sesering mungkin, mengatakan

ibu mengatakan tetap

masih ada keluar memberikan

cairan dari ASI kepada

kemalauannya dan bayinya sesering

sudah tidak merasa mungkin dan

sakit pada darah ibu sudah tidak

luka bekas jahitan merasakan sakit

bekas jahitan.

Objektif Keadaan umum ibu Keadaan umum ibu

baik dan keasadar baik kesadaran

composmentis sadar penuh

TD :110/80 MmHg TD : 110/70

N : 80x/menit mmHg Nadi : 80 Keadaan umum


108

R : 21x/menit kali/menit ibu baik dan

Suhu : 36,5o C Nafas: 24 kesadaran sadar

Kandung kemih kali/menit Suhu : penuh

kosong, TFU 36,5oC TD : 110/80

pertengahan pusat dan Kandung kemih mmHg N :

simfisis, lokhea kosong, TFU sudah 86 kali/menit

sanguelenta tidak teraba lagi, R : 24

lokhea serosa. kali/menit S

: 36,5oC

TFU sudah tidak

teraba lagi,

lokhea alba

Diagnosa P1A0 Post partum 6 P1A0 Post partum P1A0 Post

hari fisiologis 14 hari fisiologis partum 25 hari

fisiologis
Penatalaks 1. Memastikan 1. Memastikan 1. Menanyakan

anaan involusi uteri ibu involusi uteri kepada ibu

berjalan dengan ibu berjalan tentang

normal. TFU dengan normal. penyulit

berada di TFU tidak penyulit yang

pertengahan teraba lagi, ia atau bayi

simfisis dan pusat, tidak ada alami. Ibu

tidak ada pendarahan mengatakan


109

pendarahan abnormal, tidak sejauh ini

abnormal, tidak berbau. Menilai tidak ada

berbau. Menilai adanya tanda masalah

adanya tanda tanda tanda demam, dengan

demam, infeksi infeksi atau bayinya atau

atau pendarahan pendarahan pun dengan

abnormal. abnormal. ibu. Bayi

2. Memastikan ibu 2. Memastikan ibu masih

menyusui dengan mendapatkan menyusu

baik dan tak cukup makanan dengan

memperlihatkan yang banyak lancar, tidak

tanda tanda mengandung ada keluhan.

penyulit seperti protein, cairan 2. Mengingatka

demam, infeksi dan istirahat.Ibu n kembali ibu

atau perdarahan mengatakan untuk

abnormal. makan 3 kali menggunakan

3. Memberitahu ibu sehari (1 piring alat

untuk menjaga tali nasi, sayur, kontrasepsi.

pusat tetap kering lauk), minum 6- Ibu

dan membungkus 7 gelas per hari, mengatakan

dengan kassa steril istirahat siang akan

dan memberitahu 1-2 jam, menggunakan

ibu untuk menjaga istirahat malam kontrasepsi


110

kehangatan bayi 5-6 jam. suntik 3bulan,

dengan selalu 3. Memberitahu dikarenakan

memakaikan ibu untuk akan

selimut dan topi, menjaga tali menyusui

menganjurkan ibu pusat tetap bayinya

untuk memandikan kering dan secara

bayinya setiap hari membungkus eksklusif

serta menjemur dengan kassa selama 6

bayinya setiap steril dan bulan jadi

pagi. memberitahu tidak mau

ibu untuk mengganggu

menjaga pengeluaran

kehangatan bayi ASI serta

dengan selalu tidak mau

memakaikan menggunakan

selimut dan KB alami

topi, serta seperti MAL

menganjurkan dan metode

ibu untuk kalender

memandikan karena takut

bayinya setiap tidak berhasil.

hari dan 3. Menjelaskan

menjemur bagaimana
111

bayinya setiap kerja

pagi. kontrasepsi

suntik 3 bulan

Cara Kerja

KB Suntik

Menghentika

n ovulasi atau

proses

pelepasan sel

telur dari

ovarium

setiap

bulannya,

Mengentalkan

lendir di leher

rahim,

sehingga

sperma

terhalang dan

sulit masuk

ke rahim

untuk

membuahi sel
112

telur,

Membuat

lapisan rahim

menjadi lebih

tipis,

sehingga bila

ada sel telur

yang berhasil

dibuahi, sel

tersebut tidak

akan

berkembang

karena

kondisi rahim

tidak

mendukungny

a.

4. Memberitahu

efek samping

dari KB

suntik:

Peningkatan

berat badan,
113

Menstruasi

tidak teratur,

Muncul

bercak darah

pada vagina,

Perubahan

mood.

5. Mengingatka

n ibu dan

keluarga

untuk

mengunjungi

tempat

pelayanan

kesehatan

seperti klinik

atau

posyandu

untuk

memberikan

imunisasi

pada bayinya

tepat saat bayi


114

berumur 1

bulan.
Evaluasi 1. Involusi ibu 1. Involusi uterus 1. Ibu

berjalan dengan ibu dalam mengatakan

normal keadaan normal tida ada

2. Luka jahitan rapih 2. Ibu memakan penyulit

3. Ibu sudah makanan yang selama masa

menyusui bayinya. banyak nifas

mengandung 2. Ibu mau

protein menggunaka

3. Ibu sudah n KB Suntik

melakukannya. 3 bulan

3. Ibu mengerti

4. Ibu

menerima

saran dari

bidan.
4.5 Kujungan Bayi Baru Lahir

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY.D USIA 1

JAM FISIOLOGIS DI PMB NY.L DESA KARANGMULYAKECAMATAN

KARANGPAWITAN GARUT TAHUN 2020

Tanggal pengkajian : 12 Agustus 2020

Tempat pengkajian : PMB Ny. L

Nama pengkaji : Siti Sa’adah


115

4.5.1 SUBJEKTIF

1. Biodata

Nama bayi : By. Ny. D

Usia : 1 jam

Jenis kelamin : Laki-laki

Anak ke :1

Nama ibu : Ny. D

Usia : 21 tahun

Agama : Islam

Suku : Sunda

Bangsa : Indonesia

Pendidikan : SMU

Pekerjaan : IRT

Alamat : Tanjungpura

2. Riwayat Kehamilan

Lama kehamilan : 39 minggu

Penyulit kehamilan : Tidak ada

3. Riwayat persalinan

Tempat persalinan : Praktik mandiri bidan

Penolong : Bidan

Jenis persalinan : Normal


116

Penyulit persalinan : Tidak ada

IMD : Berhasil dalam 40 menit pertama

4.5.2 OBJEKTIF

Keadaan Umum : Baik

Tangisan : Kuat

Tonus otos : Kuat

Warna kulit : Kemerahan

Vital sign : S: 36,3oC

Berat Badan : 3000 gram

Panjang Badan : 49 cm

Lingkar Kepala : 33cm

Lingkar dada : 34 cm

Pemeriksaan fisik

Kepala : simetris, tidak ada cavut seuksedanum, tidak ada

darah

Wajah : Simetris, tidak ada kelainan

Mata : Simetris, Tidak ada tanda infeksi, konjungtiva

merah

muda, seklera putih

Telinga : Simetris, tidak ada kelainan

Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung,

tidak

ada milia, tidak pernafasan cuping hidung


117

Mulut : Simetris, tidak ada oral trus, bibir merah muda

Sudah ada refelks rooting, sucking, dan

swallowing

Leher : Simetris, tidak ada benjolan tidak ada

pembengkakan

Dada : Simetris, tidak ada tarikan dinding dada

Bahu lengan dan tangan : tonus otot kuat, lengkap satu tangan dengan 5 jari

Ada reflex menggenggam

Genetalia : Testis di dalam skrotum, ujung penis berlubang

Punggung : Tidak ada benjolan, tidak ada cekungan, tidak ada

tanda lahir

Anus : lubang +

Tanda lahir : Tidak ada

4.5.3 ANALISA

Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam fisiologis

4.5.4 PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayi dalam keadaan normal

Evaluasi: ibu mengerti

2. Mengobservasi tanda-tanda vital dan eliminasi bayi.


118

Suhu : 36,6oC Nadi : 120x/menit

RR : 40x/menit Miksi pertama pukul : 20.20 WIB

Evalusi: observasi di batas normal

3. Menjaga suhu bayi agar tidak terjadi hipotermi dengan cara : a. Jauhkan

bayi dari paparan udara, seperti kipas angin dan AC

Evaluasi : suhu bayi dalam batas normal.

4. Tidak meletakkan bayi di atas benda yang memiliki suhu yang lebih

rendah dari suhu tubuh bayi

Evaluasi : bayi sudah dijauhkan dari benda berbahaya

5. Segera mengganti pakaian bayi jika basah

Evaluasi : Bayi tetap dalam keadaan hangat

6. Memberikan suntikkan Vit K pertama secara IM dengan 1/3 paha bagian

luar sebelah kiri.

Evaluasi : Bayi sudah diberikan suntikkan Vit.K

7. Kontak dini dengan ibu agar terjalin bonding attachment dan memberikan

ASI kepada bayi dengan segera.

Evaluasi : Bayi menyusu kuat.

8. Mengobservasi tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti

a. Sesak nafas

b. Bayi tidak mau menyusu

c. Kejang

d. Suhu badan yang tinggi

e. Tali pusat merah dan bernanah


119

Evaluasi : Tidak ada tanda-tanda bahaya pada bayi

9. Konseling cara rawatan tali pusat yaitu Bersihkan tali pusat dengan kapas

yang telah dibasuh air hangat dan sabun yang tidak mengiritasi kulit bayi.

Peras air dari kapas terlebih dahulu sebelum mengelapnya di kulit sekitar

dan dalam tali pusat. Lap secara perlahan kulit tali pusat yang basah, kotor,

atau lengket sebelum dikeringkan dengan kain yang lembut secara

perlahan.Bila bayi memiliki tinja yang berantakan, kemungkinan tinja bisa

masuk ke dalam tali pusat. Jika terdapat tinja di tali pusat, bersihkan

dengan air dan sabun. Setelah dibersihkan dan dikeringkan. Perawatan tali

pusat yang utama lainnya adalah menjaga tali pusat tetap kering. Biarkan

tali pusat terpapar dengan udara luar dan bersihkan dengan lembut jika tali

pusat terlihat basah, berikan bayi pakaian yang longgar agar tidak

menempel pada tali pusat dan memberikan akses sirkulasi udara yang

lebih baik untuk tali pusat buah hati. Jika terlalu kering, Anda bisa

mengelap tali pusat dengan sponge yang basah secara perlahan dan jangan

tutupi tali pusat dengan diaper. Biarkan tali pusat mongering dan lepas

dengan sendirinya jangan ditarik.

Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran

10. Pendokumentasian

4.2 Matriks Data Perkembangan Bayi Baru Lahir

Pemeriksaan Kunjungan II Kunjungan III Kunjungan IV

Tanggal 17 Tanggal 25 Tanggal 05

Agustus 2020 Agustus 2020 September 2020


Subjektif Ibu mengatakan Bayi tetap Ibu mengatakan
120

bayi sudah bisa menyusu kuat dan bayinya tidak ada

menyusu dengan ibu tetap keluhan, tidak rewel

baik, bayi tidak memberikan ASI dan menyusu kuat.

rewel, tali pusat eksklusif. Ibu

sudah putus. mengatakan

anaknya BAK

8x / hari dan BAB

2x / hari dan ibu

mengatakan bayi

nya tidur ± 18

jam.

Objektif 1. Keadaan umum 1. Kedaan umum 1. Keadaan umum

baik baik baik

2. Tanda tanda 2. Bayi menangis 2. Tanda-tanda vital

vital kuat dan Suhu : 36,7°C

Suhu : 36,5oC bergerak aktif Nadi : 125x/mnit

HR : 140 x/i 3. TTV RR : 45x/menit

RR : 44 x/i Suhu : 36,7 ºC

3. Reflex glabelar, R : 40x/menit

swalowing, N : 128x/menit

sucking, BB : 3000 gram

rooting, moro, 4. Eliminasi

tonikneck, BAK sering


121

menggenggam dan BAB 1-

dan babyskin 2x/hari

positif.

4. Tali pusat sudah

dipotong, bersih

dan kering ,

tidak ada

pendarahan

5. Eliminasi

BAK : 8 kali

BAB : 2 kali
Diagnosa NCB, SMK usia 6 NCB, SMK umur NCB, SMK umur 25

hari fisiologis 14 hari fisiologis hari fisiologis


Penatalaksanaa 1. Memberitahu 1. Memberitahu 1. Menjelaskan

n ibu hasil ibu hasil kepada ibu bahwa

pemeriksaan pemeriksaan kondisi bayi saat

yang dilakukan. 2. Menganjurkan ini baik.

Bayi dalam ibu untuk 2. Menganjurkan

keadaan sehat, menyusui ibu untuk

tanda vital bayinya menambah

normal, tali sesering frekuensi minum

pusat sudah mungkin dan atau menyusui

putus, tali pusat setelah selesai bayi yaitu 2-3

bersih, tidak ada menyusui bayi jam sekali, baik


122

pendarahan.Puk disendawakan siang maupun

ul 09.30 wib dengan cara malam hari.

Mengingatkan punggung bayi 3. Mengajarkan ibu

kembali kepada di massase cara-cara

ibu untuk agar bayi tidak perawatan bayi

menjaga muntah. sehari-hari

kehangatan 3. Mengingatkan dengan gumoh

tubuh bayinya kembali pada bayi yaitu

dengan cara kepada ibu dengan segera

membedong untuk tidak membersihkan

bayi. memberikan wajah bayi yang

2. Mengingatkan bayi makanan terkena gumoh

kembali ibu selain ASI serta mulut bayi

tentang tanda sampai bayi yang terdapat sisa

tanda bahaya berusia 6 susu dengan

bayi baru lahir. bulan dan kapas air matang

3. Menganjurkan tetap agar tidak

ibu tidak memberikan menjadi media

memberikan ASI sampai berkembangbiakn

bayinya umur 2 tahun ya jamur.

makanan yang 4. Menganjurkan 4. memberitahu ibu

lain kecuali ASI pada ibu agar untuk

sampai bayi sebulan memberikan ASI


123

berusia lebih kemudian ekslusif 6 bulan

dari 6 bulan. menimbang yaitu bayi hanya

bayinya dan diberi ASI tanpa

imunisasi. makanan

5. Mengingatkan tambahan atau

kembali cairan lain selama

kepada ibu 6 bulan.

tanda-tanda Menjelaskan

bahaya pada pada ibu manfaat

bayi baru lahir pemberian ASI

seperti sesak ekslusif yaitu

napas, bayi memberikan

tidak mau kekebalan pada

menyusu, bayi, sumber

kejang dan nutrisi yang

suhu badan lengkap bagi

tinggi. bayi, dan

meningkatkan

ikatan psikologi

ibu-bayi.

5. Menganjurkan

ibu untuk datang

rutin ke posyandu
124

setiap bulan

untuk mengetahui

kemajuan

pertumbuhan

perkembangan

dan kesehatan

anak serta

mendapat

imunisasi sesuai

jadwal.
Evaluasi 1. Bayi sudah 1. Ibu 1. Ibu mengetahui

dimandikan dan mengetahui hasil

tali pusatnya hasil pemeriksaan.

sudah dirawat pemeriksaan 2. Ibu mengerti dan

serta ibu sudah 2. Ibu mengerti mau menyusui

mengerti atas apa yang bayinya.

bagaimana cara sudah 3. Ibu mengerti cara

memandikan dianjurkan. merawat bayinya.

bayi dan 3. Ibu mengerti 4. Ibu mau

merawat tali dan akan menyusui

pusat bayi. memberikan anaknya secara

2. Ibu sudah ASI eksklusif ekslusif.

menjaga saja serta 5. Ibu akan

kehangatan memberi ASI membawa


125

tubuh bayi hingga usia 2 anaknya ke

dengan tahun. posyandu.

membedong 4. Ibu mengerti

menggunakan dan akan

kain yang membawa

lembut dan bayinya

tebal. imunisasi

3. Ibu sudah dapat sebulan

menyebutkan 4 kemudian.

dari 5 tanda 5. Ibu masih

tanda bahaya ingat tanda-

bayi baru lahir. tanda bahaya

Ibu sudah baru lahir.


mengerti dan
akan
melaksanakan
arahan dari
bidan.

4.6 Akseptor KB Suntik 3 Bulan

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. D USIA 21 TAHUN AKSEPTOR KB

SUNTIK 3 BULAN DI PMB NY. L KARANGMULYA GARUT TAHUN

2020

Tanggal pengkajian : 5 September 2020

Waktu pengkajian : 09.00 WIB

Tempat pengkajian : PMB Ny.L


126

4.6.1 SUBJEKTIF

1. Identitas

Nama ibu : Ny.D Tn.H

Umur : 21 tahun 26 tahun

Agama : Islam Islam

Bangsa : Indonesia Indonesia

Pendidikan : SMA SMA

Pekerjaan : IRT wiraswasta

Alamat : Tanjungpura Tanjungpura

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan ingin suntik kb 3 bulan

3. Riwayat menstruasi

Menarche : 14 tahun

Lamanya : 6-7 hari

Banyaknya : 2-3 x/hari ganti pembalut

Siklus : 28 hari

4. Riwayat Obstetrik

Jumlah anak hidup : 1

Jumlah anak meninggal : -

Jumlah persalinan terakhir : 1

Komplikasi : tidak

Keadaan nifas terakhir : normal

5. Riwayat penyakit yang lalu atau sekarang


127

Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit berat

6. Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dikeluarganya tidak mempunyai penyakit menahun dan

menular

7. Riwayat KB sebelumnya

Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan KB Suntik 1 bulan

8. Pola kebiasaan sehari-hari

A. Pola Nutrisi

Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan menu yang bervariasi dan

minum 7x/hari

B. Pola eliminasi

Ibu mengatakan BAB 1x/hari dan BAK 7x/hari

C. Pola istirahat

Ibu mengatakan tidur siang 1 jam dan malam 8 jam

D. Personal hygiene

Ibu mengatakan mandi 2x/hari

4.6.2 DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan umum

BB/TB : 69 kg/155 cm

TD : 110/80 mmHg

Nadi : 80x/menit

Respirasi : 21 x/menit

Suhu : 36,5C
128

2. Pemeriksaan fisik

Kepala : tidak ada yang pembengkakakan

Muka : simetris, tidak ada cloasma.

Mata : simetris konjungtiva merah muda, seklera putih

Hidung : simetris, bersih tidak ada polip

Mulut : tidak ada kelainan

Telinga : simetris tidak ada kelainan

Leher : tidak ada pembengkakan

Dada : tidak ada kelainan tidak ada pembengkakan

Payudara : simetris puting susu menonjol

Abdomen : tidak ada luka bekas oprasi, Fundus uteri sudah tidak

teraba

Ekstermitas : tidak ada oedema

4.6.3 ANALISA

P1A0 akseptor baru depot medroksiprogesteron asetat

4.6.4 PENATALAKSANAAN

1. Melakukan informed consent

Evaluasi : Ibu menyetejui

2. Memberitahu hasil pemeriksaan ibu dalam keadaan normal dan bisa

menggunakan kb suntik 3 bulan

Evaluasi : ibu mengetahui

3. Memberitahu ibu tentang efek samping KB suntik 3 bulan seperti terjadi

peningkatan berat badan, menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak


129

menstruasi, muncul bercak darah pada vagina, perubahan mood, dan

timbulnya jerawat

Evaluasi : ibu mengerti

4. Menyiapkan pial obat dan jarum suntik dan memasukan obat kedalam

jarum suntik

Evaluasi: telah disiapkan obat kb dalam jarum suntik

5. Menganjurkan ibu taris nafas dalam

Ev: ibu mengerti dan melaksanakan anjuran

6. Menyuntikkan obat KB dengan di desinfeksi terlebih dahulu

menggunakan alcohol swab

Ev: disuntikkan obat 1ml dengan posisi 90o di 1/3 spina isiadika

7. Memberitahu kunjungan ulang

Evaluasi : jadwal kunjungan ulang tanggal 28 November 2020

8. Memberitahu ibu jika ada efek samping berat atau kegagalan KB seperti

terjadi kehamilan atau perdarahan di luar siklus haid untuk segera dating

ke fasilitas Kesehatan terdekat

Evaluasi: ibu mengerti dan akan melaksanakan anjuran

9. Pendokumentasian

4.7 Pembahasan

Dalam pembahasan ini, penulis mengkaji hasil pengkajian data

subjektif dan objektif dianalisa berdasarkan teori yang ada diberikan pada

klien Ny.D proses pengambilan keputusan di BPM Ny.L dengan asuhan


130

komprehensif mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB

yang dilaksakan pada usia kehamilan trimester III yaitu 38 minggu kemudian

hasil asuhan didokumentasikan dengan menggunakan pendekatan catatan

SOAP.

4.7.1 Pengumpulan Darta Dasar

1. Antenatal Care

Nyeri pinggang bisa terjadi karena perubahan hormone kehamilan.

Hormone mengalami perubahan lebih banyak saat hamil dan Sakit

pinggang bisa saja disebabkan karena semakin tuanya kehamilan, perut

semakin besar dan pinggang menjadi lordosis. Pada akhir kehamilan

persendian panggul mulai lentur untuk membuka jalan keluar bagi bayi

pada saat persalinan, perut yang semakin membesar menyebabkan beban

dan berat pada otot tulang panggul dan punggung sehingga menyebabkan

nyeri. Ny. D pada usia kehamilan 38 minggu mengalami

ketidaknyamanan trimester III dengan keluhan nyeri pinggang pada saat

bangun tidur dan pada saat duduk atau jongkok terlalu lama, pada

pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum: Baik, Kesadaran :

composmetis, TD : 110/70 mmHg, N: 80 x/mnt, R: 21 x/mnt Suhu:

36,6C BB: 72 kg mata : Konjungtiva merah muda, Sklera putih dan

dilakukan cek labolatorium yaitu cek protein urine negative.

Berdasarkan dari hasil pengkajian ibu mengalami keluhan nyeri

pinggang karena kenaikan berat badan dari sebelumnya dan karena body
131

mekanik atau cara bangun tidur yang kurang tepatkeadaan ini bisa

dikatan ibu dalam keadaan normal.

2. Intra Natal Care

Persalinan kala I atau kala pembukaan adalah periode persalinan

yang dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan cervix

menjadi lengkap. Berdasarkan kemajuan pembukan maka Kala I di bagi

menjadi 2 bagian: Fase Latent, Fase Aktif.

Kala I pkl 13:00

Didapatkan data subjektif hasil anamnesa Ny. D datang ke PMB

pada tanggal 12 Agustus 2020 pukul 13:00 WIB siang hari, ibu

mengetatakan mules-mules sejak jam 01:00 malam keluar lender

bercampur darah pkl 09:00 dan dari hasil pemeriksaan subjektif atau

objektif yang di dapatkan Td: 120/70 mmHg, N: 80*/m, R: 20*/m, S:

36,5oC, TFU: 31 cm. hasil palpasi Leopold I : dipundus teraba bulat

lunak tidak melenting, Leopold II : disebelah kanan peru ibu teraba keras

dan datar seperti papan disebelah kiti perut ibu teraba bagian kecil

Lepold III : dibagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting,

kepala sudah masuk PAP Leopold IV : penurunan bagian terendah 2/5

hodge II Djj : 145*/m bunyi jantung reguler, portio lunakl, pembukaan 5,

ketuban utuh, presentasi kepala, tidak ada molase, Pemeriksaan

penunjang: protein urine negative. Kala I berlangsung 3 jam 50 menit

dari pembukaan 4 hingga pembukaan lengkap.


132

Berdasarkan teori lamanya kala I berlangsung selama 24 jam, dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa kala I pada Ny. D dalam batas

normal.

Kala II pkl 17:40 WIB

Kala II berlangsung 45 menit dari pembukaan lengkap pukul 17:40

WIB. Menurut teori pada primigravida kala II berlangsung selama 2 jam.

Kala II berjalan dengan normal, bayi lahir spontan, presentasi belakang

kepala, langsung menangis, gerakan aktif, berjenis kelamin laki-laki pada

jam 18:25 WIB.

Kala III pkl 18:26

Kala III berlangsung 10 menit dari bayi lahir pukul 18:25 WIB,

Plasenta lahir spontan lengkap pada pukul 18:35 WIB pengeluaran darah

±100cc, kontraksi uterus baik. Dalam teori pengeluaran plasenta harus

lahir sebelum 30 menit pertama setelah bayi lahir jadi, dalam keadaan ini

dalam batas yang normal.

Kala IV pkl 19:00

Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama

setelah lahir masa ini merupakan masa paling dicegah karena dapat

menyebabkan kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan. Selama

kala IV dilakukan pemantauan sesuai APN meliputi mengobservasi

tanda-tanda vital, TFU, kontraksi uterus, dan perdarahan setiap 15 menit

sekali dalam satu jam pertama dan 30 menit sekali dalam 1 jam kedua,

mendekontaminasikan alat dan tempat persalinan, menjelaskan tanda


133

bahaya kala IV dan melengkapi parfoghraf. Hal ini menunjukan bahwa

pada kala IV telah dilakukan dan tidak ada masalah. Jadi, pada kala IV

kondisi ibu dikatakan normal.

3. Post Natal Care

Pada saat persalinan sering terjadi robekan jalan lahir yaitu robekan

yang terjadi akibat proses mengejan, ada beberapa tingkat robekan dan

setelah dilakukan pemeriksaan luka robekan Ny. D terjadi di derajat II

yaitu dari mulai kulit sampai ke lapisan otot dan dilakukan penjahitan.

Setelah dilakukan pemantauan tidak ada tanda-tanda infeksi pada daerah

luka dan tidak ada hematoma. Pada kunjungan ke II yaitu hari ke 6 nyeri

pada luka jahitan ibu sudah berkurang dan pada kunjungan ke III yaitu

hari ke 14 ibu sudah tidak merasakan nyeri.

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan bahwa ibu mengalami nyeri

pada perineum disebabkan karena adanya robekan saat melahirkan

sehingga dilakukan penjahitan. Dan pada kondisi ini ibu dalam keadaan

normal.

4. Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan neonatus

pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari dimana terjadi

perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di

luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir di semua

sistem (Cunningham, 2012). Menurut teori berat bayi baru lahir normal
134

mulai dari 2.500gram-4000 gram, lingkar kepala normal 33cm-35cm, dan

lingkar dada normal 30-38 cm.

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan hasil berat badan bayi:

3000 gram, Lk: 33cm, dan Ld: 34cm. Jadi, bisa disimpulkan

bahwasannya bayi dalam keadaan normal.

5. Akseptor KB Suntik 3 Bulan

Suntik progestin merupakan konsepsi suntikan yang berisi hormon

progesteron ini tidak mengganggu produksi ASI. Terdapat 2 macam

suntikan progesterin yaitu : Depo medroksipprogesteron asetat yang

diberikan setiap 3 bulan di daerah bokong dan depo noretisteron enanatat

yang diberikan setiap 2 bulan. Pemeriksaan BB: 58 kg TB : 150 cm TD:

100/80 mmHg Nadi 80x/menit Suhu : 36,5 C keuntungan akseptor Kb

progestin tidak mengganggu pengeluaran laktasi.

Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif terjadi

kesenjangan antara teori dan praktek yaitu ibu melakukan suntik kb 1

bulan sebelum melaksanakan pernikahan lebih tepatnya 3 hari sebelum

pelaksanaan pernikahan berlangsung yang mana menurut teori tidak

boleh memberikan kb kepada wanita yang belum menikah kecuali atas

indikasi tertentu seperti korban perkosaan dan ada indikasi penyakit

tertentu seperti yang mempunyai penyakit anemia aplastik.

Berdasarkan hasil pengkajian bahwa ibu nifas sesuai memilih

akseptor Kb progestin karena sedang menyusui dapat disimpulkan bahwa


135

tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek dalam pemilihan

kontrasepsi setelah melahirkan.

4.7.2 Interpretasi Data Dasar

1. Kehamilan

Pada kasus Ny.D peneliti dapat menginterpretasi data yang diambil

dari data subjektif dan objektif sehingga peneliti dapat menentukan

diagnosa yang tepat terhadap Ny.D.

DS: ibu mengatakan pusing, HPHT: 12 November 2019, TP : 19

Agustus 2020

DO: keadaan umum: Baik, Kesadaran : composmetis, TD : 100/70

mmHg, N: 80 x/mnt, R: 21 x/mnt Suhu: 36,6 C BB: 58kg mata :

Konjungtiva pucat, Sklera putih , mulut : bibir merah muda, protein

urine negative.

Dx : G1P0A0 Gravida 38 Minggu dengan fisiologis (ketidaknyamanan

nyeri pinggang).

2. Persalinan

Kala I

Ds : ibu mengatakan mules sejak pukul 06.00 wib

Do : KU baik, Kesadaran : composmetis, TD : 100/70 mmHg, N: 80

x/mnt, R: 21 x/mnt Suhu: 36,6C DJJ 145 x/menit His: 3x10’x40’’, cm

dan penurunan kepala 2/5, v/v: t.a.k portio tebal, ketuban utuh pukul

17:50 wib, Pembukaan 4 cm.

Dx : G1P0A0 Gravida 39 minggu inpartu kala 1 fase aktif


136

Kala II

Ds : Ibu mengatakan mulas sangat dan ingin segera mengedan keluar air-

air Do : KU baik, Kesadaran : composmetis, TD : 100/80 mmHg, N: 80

x/mnt, R: 21 x/mnt Suhu: 36,6C adanya tanda gejala kala II : Dorongan

meneran, tekanan pada anus, perinieum menonjol perineum menojol,

vulva dan spingter ani membuka. Pada saat di PD v/v tidak ada kelainan,

portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban pecah, warna jernis,

presentasi kepala ubun-ubun kecil kanan depan, penurunan Hodge III-IV

moulage tidak ada teraba bagian kecil atau tali pusat, DJJ 145 x/menit

His: 4x10’x45’’, v/v Pembukaann lengkap.

Dx : G1P0A0 Gravida 39 minggu inpartu kala II

Kala III

Ds : ibu mengatakan masih mules

Do : tidak ada janin kedua kandung kemih kosong dan terdapat tanda

pelepasan plasenta lahir.

Dx : P1A0 kala III

Kala IV

Ds : ibu mengatakan masih mules

Do : keadaan umum : baik kesadaran : composmetis TD: 110/80 mmHg

N:80 x/mnt R:21 x/menit kontraksi baik, kandung kemih kosong,

estimasi darah 300 cc dan Lochea Lubra.

Dx : P1A0 kala IV

3. Bayi Baru Lahir


137

Ds : pada tanggal 12 Agustus 2020 bayi lahir dengan jenis laki-laki.

Do : keadaan umum : Baik, Kesadaran : Composmetis Antropometri BB:

3000 gram PB:49 cm, Nadi : 140x/mnt R:38 x/mnt Suhu : 36,3C,

tangisan kuat, refleks swallowing positif, puting simetris, gerakan aktif

testis didalam skrotum, ujung penis berlubang.

Dx : NCB SMK usia 1 jam fisiologis

4. Post Natal Care

Ds : ibu mengatakan nyeri pada payudara

Do : Ibu dengan TTV keadaan umum: Baik, Kesadaran : composmetis,

TD : 100/80 mmHg, N: 80 x/mnt, R: 21 x/mnt Suhu: 36,6 C TFU

pertengahan pusat dan symphsis dan Lochea serosa.

Dx : P1A0 Post partum 6 jam dengan luka perineum

5. Akseptor KB Suntik 3 bulan

Ds : ibu mengatakan ingin menggunakan Kb suntik 3 bulan

Do : keadaan umum: Baik, Kesadaran : composmetis, TD : 100/80

mmHg, N: 80 x/mnt, R: 21 x/mnt Suhu: 36,6C.

Dx : P1A0 dengan Akseptor baru KB DMPA

4.7.3 Mengidentifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

1. Masalah potensial Kehamilan : Tdak ada

2. Masalah potensial Persalinan : Tidak ada

3. Masalah potensial nifas : Tidak ada

4. Masalah bayi baru lahir : Tidak ada


138

5. Masalah kontrasepsi KB : Tidak ada

4.7.4 Indentifikasi Tindakan Segera

1. Kehamilan : tidak ada

2. Persalinan :

Kala I : Tidak ada

Kala II : Tidak ada

Kala III : Penjahitan luka laserasi

Kala IV : Tidak ada

3. Nifas : Tidak ada

4. Bayi baru Lahir : Tidak ada

5. Akseptor KB : Tidak ada

4.7.5 Rencana Asuhan

Direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan berdasarkan

langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

manajemen untuk masalah atau diagnosis yang telah diindentifikasi atau

diantisipasi. Sehingga menentukan penatalaksanaan asuhan yang akan

diberikan.

1. Kehamilan

Pada rencana asuhan kehamilan ini akan diberikan koseling tentang

nutrisi dan pemberian tablet penambah darah. Jadwalkan kunjungan

ulang : 2 minggu lagi atau ketika ibu ada keluhan.


139

2. Persalinan

Kala I

Dalam kala 1 ini dilakukan pemantauan seperti pembukaan dari dari

pembukaan 5 sampai lengkap, pemeriksaan DJJ tiap 30 menit sekali,

pemenuhan nutrisi ibu, pemeriksaan tanda-tanda vital tiap 4 jam sekali.

Kala II

Menurut sumarah, widyastuti (2010) adalah kala II pengeluaran bayi,

dimulai dari pembukaan lengkap 10 cm sampai bayi lahir. uterus dengan

kekuatan hisnya ditambah kekuatan meneran dan mendorong bayi hingga

lahir. proses ini biaasanya berlangsung 2 jam untuk primigravida dan 1

jam untuk multi gravida.

Kala III

Pada kala III dilakukan manajemen aktif kala III dimulai dari

penyuntikan oksitosin, lakukan peregangan tali pusat terkendali, lahirkan

plasenta dan lakukan masase uterus selama 15 detik.

Kala IV

Pada kala IV dilakukan pemantauan pada jam pertama tiap 15 menit

sekali dan pada jam kedua tiap 30 menit sekali. Pemantauan dimulai dari

tekanan darah, nadi, suhum Tfu, kontraksi, perdarahan dan kandung

kemih.

3. Nifas

Pada masa nifas ini untuk mengurangi rasa nyeri diajarkan tekhnik

relaksasi dan makan makanan yang banyak mengandung protein serta


140

melakukan mobilisasi dini untuk mempercepat proses penyembuhan

luka, jika terlanjur nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri.

4. Bayi Baru Lahir

Pada rencana asuhan bayi baru lahir ini yaitu dengan cara anjurkan

ibu untuk memberikan ASI Eksklusif, menjaga agar bayi tetap hangat

dan cara perawatan bayi baru lahir.

5. Akseptor KB Suntik 3 Bulan

Pada rencana asuhan kontrasepsi ini ibu memilih menggunakan

akseptor Kb DMPA ibu ingin menjaga jarak kehamilan dan tidak mau

memakai Akseptor kb jangka panjang. Akseptor KB DMPA cocok untuk

ibu menyusui karena kandungan dalam DMPA adalah hormon

progesteron ini tidak mempengaruhi produksi ASI karena ibu masih

dalam masa menyusui. Kontrasepsi DMPA ini dilakukan tiap 3 bulan

sekali.

4.7.6 Penatalaksanaan Asuhan

1. Kehamilan

Penatalaksanaan pada kasus ini dilakukan dengan memberikan

konseling tentang ketidaknyamanan yang ibu rasakan, memberikan

konseling cara mengurangi sakit pinggang dengan cara meletakan bantal

dibawah pinggang pada saat ibu tidur dan mandi atau berendam dengan

air panas, body mekanik atau posisi pada saat ibu bangun tidur dan

jangan duduk atau jongkok terlalu lama dan memberitahu ibu jadwalkan
141

kunjungan ulang 2 minggu lagi dan sebelum satu minggu jika ada

keluhan.

2. Persalinan

Kala I

Penatalaksanaan pada kala 1 ini dilakukan pemantauan TD tiap 4 jam

sekali, kontraksi tiap 30 menit sekali, DJJ tiap 30 menit sekali,

pembukaan tiap 4 jam sekali. Pemantauan ini dilakukan sampai dengan

pembukaan lengkap dan di dokumentasikan dalam partograph dengan

hasil fartograph tidak melewati garis waspada serta dilakukan

pemeriksaan penunjang cek protein urine.

Kala II

pada kala II ini dilakukan pertolongan persalinan dengan asuhan

sayang ibu yaitu saat pembukaan ibu sudah lengkap dan ibu sudah ada

dorongan kuat ingin meneran, atur posisi ibu senyaman mungkin dan

lakuukan pimpinan meneran sampai bayi lahir. bayi lahir spontan pukul

18:25 WIB, langsung menangis, warna kulit kemerahan, gerakan akif,

tonus otot kuat, dan jenis kelamin laki-laki.

Kala III

Pada kala III melakukan manajemen aktif kala III yaitu penyuntikan

oksitosin, melakukan penanganan tali pusat, dan melahirkan plasenta.

Plasenta lahir pukul 18.35 WIB, perdarahan  100 cc dan melakukan

masase uterus 15 detik.

Kala IV
142

Melakukan pemantauan pada jam pertama tiap 15 menit sekali dan

30 menit sekali pada jam berikutnya, adapun pemantauan yang dilakukan

adalah TD 100/80 mmHg, R 80x/m, N 21x/m, S 36oc, TFU 2 jari

dibawah pusat, perdarahan normal, kontraksi uterus baik, kandung kemih

kosong,

3. Nifas

Memberitahu tahu tekhnik relaksasi dan memberikan asupan

makanan, mengecek luka laserasi dan mengestimasi jumlah perdarahan.

4. Bayi Baru Lahir

Melakukan konseling untuk tetap menjaga kehangatan bayi,

Memberikan KIE tentang ASI ekslusif, Mengajurkan ibu agar menyusui

bayi sesering mungkin yaitu setiap 2 jam sekali, menganjurkan untuk

menjemur bayi pagi hari selama 1-2 jam.

5. Akseptor KB Suntik 3 Bulan

Dari hasil pemeriksaan diperoleh tekanan darah 110/80 mmHg, BB:

58 kg. Pemeriksaan dalam keadaan normal. Penatalaksaanaan pada

kontrasepsi ini ibu diberikan suntik DMPA sesuai dengan kebutuhan ibu.

Adapun kunjungan ulang Kb yaitu pada tanggal 28 November 2020.

4.7.7 Evaluasi

1. Kehamilan

Hasil dari pemeriksaan kehamilan ini diperoleh ibu memahami apa

yang dianjurkan oleh pengkaji dan akan melaksanakan anjuran.

2. Persalinan
143

Hasil dari asuhan persalinan dari mulai kala I sampai kala IV

diperoleh ibu memahami apa yang telah diberikan asuhan oleh pengkaji

dan hasilnya ibu dan bayi dalam keadaan normal

3. Nifas

Hasil dari pemeriksaan nifas ini diperoleh ibu memahami apa yang

telah diberikan asuhan oleh pengkaji yaitu cara relaksasi dan

mengonsumsi makanan yang banayk mengandung protein agar

mempercepat penyembuhan luka.

4. Akseptor Kb suntik 3 Bulan

Hasil dari pemeriksaan kontrasepsi ini ibu telah diberikan

kontrasepsi suntik suntik DMPA sesuai dengan apa yang diinginkan ibu

dan Kunjungan ulangnya pada tanggal 28 november 2020.

Anda mungkin juga menyukai