PEMBAHASAN KASUS
Fisiologis
penelitian.
ilmiah.
86
87
2020?.
88
4.2.1 SUBJEKTIF
1. Identitas
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasa nyeri pada daerah pinggang pada saat bangun
tidur
4. Riwayat Obstetri
89
kecuali obat yang diberikan dari bidan, dan berat badan sebelum hamil
57 kg.
6. Riwayat Menstruasi
dan lamanya 6 hari banyaknya perdarahan 2-3 kali ganti pembalut dalam
7. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan ibu dalam keadaan sehat dan keluarga tidak pernah
8. Riwayat Ginekologi
reproduksi.
9. Riwayat Perkawinan
90
bulan
a. Sebelum Hamil
makan 2-3 kali dalam sehari dengan porsi sedang dan frekuensi yang
bervariasi, ibu tidak memiliki alergi makanan dan minum air putih 5-6
gelas perhari.
b. Setelah hamil
lantai, cuci piring dan mencuci baju milik ibu dan suaminya, ibu
mengatakan sudah dan makan 3-4 kali dalam sehari dengan porsi
sedang dan frekuensi yang berbeda-beda dan ibu minum 6-7 gelas
dalam sehari.
4.2.2 OBJEKKTIF
91
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Berat badan : 68 kg
2. Pemeriksaan Fisik
Gravidarum
Keluar
bagian kecil
PAP
4.2.3 ANALISA
4.2.4 PENATALAKSANAAN
normal.
usia kehamilan terjadi pertambahan ukuran perut dan kenaikan berat badan
belakang harus menopang beban tubuh ibu dan janin pada ibu hamil.
melakukan senam hamil atau latihan fisik khusus yang dapat digunakan
untuk menguatkan tulang belakang dan perut, selain itu, ibu bisa mandi
dengan air hangat atau berendam di air hangat, dan menopang pinggang
dengan bantal saat ibu tidur dan menggunakan sandal atau sepatu yang
nyaman.
3. Memberitahu tanda bahaya trimester III seperti sakit kepala yang hebat,
kontraksi dan terjadi perdarahan jika merasakan salah satu tanda bahaya
seperti: ibu mau bersalin dimana, ditolong oleh siapa, siapa yang akan
untuk persalinannya, menyiapkan alat atau barang yang akan ibu dan bayi
bidan, ayahnya yang akan menjadi pendonor darah, sudah ada kendaraan
keperluan bayi dan juga ibunya sudah disiapkan dan jika terjadi
7. Melakukan Pendokumentasian
94
4.3.1 SUBJEKTIF
1. Biodata
2. Keluhan utama
Ibu datang mengeluh sudah terasa mules sejak pukul 01:00 malam
hari dan sudah keluar lendir bercampur darah pukul 09:00 pagi hari.
3. Riwayat obstetri
95
4.3.2 OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
R: 22x/menit S: 36,6℃
Berat badan : 68 kg
2. Pemeriksaan Fisik
gravidarum
Kontraksi : 3x10’37”
Genetalia
V/V : t.a.k
Portio : Lunak
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Penurunan : Hodge II
4.3.3 ANALISA
4.3.4 PENATALAKSANAAN
4. Mempersiapkan alat dan obat untuk persalinan seperti pakaian ibu dan
Evalusi: disiapkan
Evaluasi: Dihadirkan
9. Dokumentasi
SUBJEKTIF
OBJEKTIF
Kesadaran : Composmentis
His : 4x10’x45”
98
V/V : T.a.k
Pembukaan : Lengkap
Penyusupan :0
Hodge : IV
ANALISA
PENATALAKSANAAN
3. Mendekatkan alat yang dibutuhkan seperti partus set, bengkok, kain dan
handuk
4. Meletakan kain atau handuk di atas perut ibu, dan alas bokong
Evaluasi: digunakan
99
mata melihat kepusar, tangan memengang betis atau kaki dan mengedan
Evaluasi: Diberikan
9. Melakukan asuhan sesuai dengan APN, Jam : 18:45 WIB bayi lahir
spontan menangis kuat tonus aktif warna kulit kemerahan BB: 3000 gram
10. Mengeringkan bayi diseluruh tubuhnya kecuali kedua telapak tangan dan
12. Meletakan bayi diperut ibu dan selimuti dengan kain kering
Evaluasi: Dilakukan
SUBJEKTIF
OBJEKTIF
Keadaan : Baik
Kesadaran : Composmentis
ANALISA
PENATALAKSANAAN
5. Melakukan peregangan tali pusat saat ada kontraksi dan istirahat jika tidak
ada kontraksi.
Evaluasi: plasenta lahir lengkap tidak ada kotiledon atau sisa plasenta
Evaluasi: terdapat luka laserasi derajat 2 yaitu bagian kulit dan otot pada
pereuneum
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih meresa lemas dan bahagia atas kelahiran bayinya
OBJEKTIF
Kesadaran : Composmentis
ANALISA
102
PENATALAKSANAAN
3. Menyuntikan lidokain
mg
6. Cek perdarahan
Evaluasi: Dibersihkan
Evaluasi: Didekontaminasi
10. Membuang sampah medis dan non medis ke tempat sampah yang telah
disediakan
4.4.1 SUBJEKTIF
jahitannya
4.4.2 OBJEKTIF
Kesadarana : Composmentis
Lokhea : Rubra
hematoma
4.4.3 ANALISA
4.4.4 PENATALAKSANAAN
Perdarahan).
3. Memberitahu ibu bahwa nyeri pada daerah luka jahitan adalah hal
4. Konseling cara cebok yang baik yaitu cebok dengan air DTT yang
terlebih dahulu ibu dan bayi berada dalam kondisi rileks dan nyaman,
posisi kepala bayi harus lebih tinggi dibandingkan tubuhnya, hal ini
106
bibir bayi dengan puting susu ibu. Pastikan mulut bayi tidak hanya
menempel pada puting, namun pada area areola dan selebar mungkin.
ketika ibu tidak merasakan nyeri saat bayi menyusu dan bayi
9. Pendokumentasian
2020
Subjektif Ibu sudah bisa mulai Ibu sudah bisa Ibu mengatakan
bekas jahitan.
: 36,5oC
teraba lagi,
lokhea alba
fisiologis
Penatalaks 1. Memastikan 1. Memastikan 1. Menanyakan
menjaga pengeluaran
memakaikan menggunakan
menjemur bagaimana
111
pagi. kontrasepsi
suntik 3 bulan
Cara Kerja
KB Suntik
Menghentika
n ovulasi atau
proses
pelepasan sel
telur dari
ovarium
setiap
bulannya,
Mengentalkan
lendir di leher
rahim,
sehingga
sperma
terhalang dan
sulit masuk
ke rahim
untuk
membuahi sel
112
telur,
Membuat
lapisan rahim
menjadi lebih
tipis,
sehingga bila
yang berhasil
dibuahi, sel
tersebut tidak
akan
berkembang
karena
kondisi rahim
tidak
mendukungny
a.
4. Memberitahu
efek samping
dari KB
suntik:
Peningkatan
berat badan,
113
Menstruasi
tidak teratur,
Muncul
bercak darah
pada vagina,
Perubahan
mood.
5. Mengingatka
n ibu dan
keluarga
untuk
mengunjungi
tempat
pelayanan
kesehatan
seperti klinik
atau
posyandu
untuk
memberikan
imunisasi
pada bayinya
berumur 1
bulan.
Evaluasi 1. Involusi ibu 1. Involusi uterus 1. Ibu
protein menggunaka
melakukannya. 3 bulan
3. Ibu mengerti
4. Ibu
menerima
saran dari
bidan.
4.5 Kujungan Bayi Baru Lahir
4.5.1 SUBJEKTIF
1. Biodata
Usia : 1 jam
Anak ke :1
Usia : 21 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT
Alamat : Tanjungpura
2. Riwayat Kehamilan
3. Riwayat persalinan
Penolong : Bidan
4.5.2 OBJEKTIF
Tangisan : Kuat
Panjang Badan : 49 cm
Lingkar dada : 34 cm
Pemeriksaan fisik
darah
merah
tidak
swallowing
pembengkakan
Bahu lengan dan tangan : tonus otot kuat, lengkap satu tangan dengan 5 jari
tanda lahir
Anus : lubang +
4.5.3 ANALISA
4.5.4 PENATALAKSANAAN
3. Menjaga suhu bayi agar tidak terjadi hipotermi dengan cara : a. Jauhkan
4. Tidak meletakkan bayi di atas benda yang memiliki suhu yang lebih
7. Kontak dini dengan ibu agar terjalin bonding attachment dan memberikan
a. Sesak nafas
c. Kejang
9. Konseling cara rawatan tali pusat yaitu Bersihkan tali pusat dengan kapas
yang telah dibasuh air hangat dan sabun yang tidak mengiritasi kulit bayi.
Peras air dari kapas terlebih dahulu sebelum mengelapnya di kulit sekitar
dan dalam tali pusat. Lap secara perlahan kulit tali pusat yang basah, kotor,
masuk ke dalam tali pusat. Jika terdapat tinja di tali pusat, bersihkan
dengan air dan sabun. Setelah dibersihkan dan dikeringkan. Perawatan tali
pusat yang utama lainnya adalah menjaga tali pusat tetap kering. Biarkan
tali pusat terpapar dengan udara luar dan bersihkan dengan lembut jika tali
pusat terlihat basah, berikan bayi pakaian yang longgar agar tidak
menempel pada tali pusat dan memberikan akses sirkulasi udara yang
lebih baik untuk tali pusat buah hati. Jika terlalu kering, Anda bisa
mengelap tali pusat dengan sponge yang basah secara perlahan dan jangan
tutupi tali pusat dengan diaper. Biarkan tali pusat mongering dan lepas
10. Pendokumentasian
anaknya BAK
mengatakan bayi
nya tidur ± 18
jam.
swalowing, N : 128x/menit
positif.
dipotong, bersih
dan kering ,
tidak ada
pendarahan
5. Eliminasi
BAK : 8 kali
BAB : 2 kali
Diagnosa NCB, SMK usia 6 NCB, SMK umur NCB, SMK umur 25
imunisasi. makanan
tanda-tanda Menjelaskan
meningkatkan
ikatan psikologi
ibu-bayi.
5. Menganjurkan
rutin ke posyandu
124
setiap bulan
untuk mengetahui
kemajuan
pertumbuhan
perkembangan
dan kesehatan
anak serta
mendapat
imunisasi sesuai
jadwal.
Evaluasi 1. Bayi sudah 1. Ibu 1. Ibu mengetahui
tebal. imunisasi
menyebutkan 4 kemudian.
2020
4.6.1 SUBJEKTIF
1. Identitas
2. Keluhan utama
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
4. Riwayat Obstetrik
Komplikasi : tidak
menular
7. Riwayat KB sebelumnya
A. Pola Nutrisi
minum 7x/hari
B. Pola eliminasi
C. Pola istirahat
D. Personal hygiene
1. Pemeriksaan umum
BB/TB : 69 kg/155 cm
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 21 x/menit
Suhu : 36,5C
128
2. Pemeriksaan fisik
Abdomen : tidak ada luka bekas oprasi, Fundus uteri sudah tidak
teraba
4.6.3 ANALISA
4.6.4 PENATALAKSANAAN
timbulnya jerawat
4. Menyiapkan pial obat dan jarum suntik dan memasukan obat kedalam
jarum suntik
Ev: disuntikkan obat 1ml dengan posisi 90o di 1/3 spina isiadika
8. Memberitahu ibu jika ada efek samping berat atau kegagalan KB seperti
terjadi kehamilan atau perdarahan di luar siklus haid untuk segera dating
9. Pendokumentasian
4.7 Pembahasan
subjektif dan objektif dianalisa berdasarkan teori yang ada diberikan pada
komprehensif mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB
yang dilaksakan pada usia kehamilan trimester III yaitu 38 minggu kemudian
SOAP.
1. Antenatal Care
persendian panggul mulai lentur untuk membuka jalan keluar bagi bayi
dan berat pada otot tulang panggul dan punggung sehingga menyebabkan
bangun tidur dan pada saat duduk atau jongkok terlalu lama, pada
pinggang karena kenaikan berat badan dari sebelumnya dan karena body
131
mekanik atau cara bangun tidur yang kurang tepatkeadaan ini bisa
yang dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan cervix
pada tanggal 12 Agustus 2020 pukul 13:00 WIB siang hari, ibu
bercampur darah pkl 09:00 dan dari hasil pemeriksaan subjektif atau
lunak tidak melenting, Leopold II : disebelah kanan peru ibu teraba keras
dan datar seperti papan disebelah kiti perut ibu teraba bagian kecil
Lepold III : dibagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting,
data tersebut dapat disimpulkan bahwa kala I pada Ny. D dalam batas
normal.
Kala III berlangsung 10 menit dari bayi lahir pukul 18:25 WIB,
Plasenta lahir spontan lengkap pada pukul 18:35 WIB pengeluaran darah
lahir sebelum 30 menit pertama setelah bayi lahir jadi, dalam keadaan ini
setelah lahir masa ini merupakan masa paling dicegah karena dapat
sekali dalam satu jam pertama dan 30 menit sekali dalam 1 jam kedua,
pada kala IV telah dilakukan dan tidak ada masalah. Jadi, pada kala IV
Pada saat persalinan sering terjadi robekan jalan lahir yaitu robekan
yang terjadi akibat proses mengejan, ada beberapa tingkat robekan dan
yaitu dari mulai kulit sampai ke lapisan otot dan dilakukan penjahitan.
luka dan tidak ada hematoma. Pada kunjungan ke II yaitu hari ke 6 nyeri
pada luka jahitan ibu sudah berkurang dan pada kunjungan ke III yaitu
sehingga dilakukan penjahitan. Dan pada kondisi ini ibu dalam keadaan
normal.
luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir di semua
sistem (Cunningham, 2012). Menurut teori berat bayi baru lahir normal
134
3000 gram, Lk: 33cm, dan Ld: 34cm. Jadi, bisa disimpulkan
1. Kehamilan
Agustus 2020
urine negative.
nyeri pinggang).
2. Persalinan
Kala I
dan penurunan kepala 2/5, v/v: t.a.k portio tebal, ketuban utuh pukul
Kala II
Ds : Ibu mengatakan mulas sangat dan ingin segera mengedan keluar air-
vulva dan spingter ani membuka. Pada saat di PD v/v tidak ada kelainan,
moulage tidak ada teraba bagian kecil atau tali pusat, DJJ 145 x/menit
Kala III
Do : tidak ada janin kedua kandung kemih kosong dan terdapat tanda
Kala IV
Dx : P1A0 kala IV
3000 gram PB:49 cm, Nadi : 140x/mnt R:38 x/mnt Suhu : 36,3C,
2. Persalinan :
diberikan.
1. Kehamilan
2. Persalinan
Kala I
Kala II
Kala III
Pada kala III dilakukan manajemen aktif kala III dimulai dari
Kala IV
sekali dan pada jam kedua tiap 30 menit sekali. Pemantauan dimulai dari
kemih.
3. Nifas
Pada masa nifas ini untuk mengurangi rasa nyeri diajarkan tekhnik
Pada rencana asuhan bayi baru lahir ini yaitu dengan cara anjurkan
ibu untuk memberikan ASI Eksklusif, menjaga agar bayi tetap hangat
akseptor Kb DMPA ibu ingin menjaga jarak kehamilan dan tidak mau
sekali.
1. Kehamilan
dibawah pinggang pada saat ibu tidur dan mandi atau berendam dengan
air panas, body mekanik atau posisi pada saat ibu bangun tidur dan
jangan duduk atau jongkok terlalu lama dan memberitahu ibu jadwalkan
141
kunjungan ulang 2 minggu lagi dan sebelum satu minggu jika ada
keluhan.
2. Persalinan
Kala I
Kala II
sayang ibu yaitu saat pembukaan ibu sudah lengkap dan ibu sudah ada
dorongan kuat ingin meneran, atur posisi ibu senyaman mungkin dan
lakuukan pimpinan meneran sampai bayi lahir. bayi lahir spontan pukul
Kala III
Pada kala III melakukan manajemen aktif kala III yaitu penyuntikan
Kala IV
142
kosong,
3. Nifas
kontrasepsi ini ibu diberikan suntik DMPA sesuai dengan kebutuhan ibu.
4.7.7 Evaluasi
1. Kehamilan
2. Persalinan
143
diperoleh ibu memahami apa yang telah diberikan asuhan oleh pengkaji
3. Nifas
Hasil dari pemeriksaan nifas ini diperoleh ibu memahami apa yang
kontrasepsi suntik suntik DMPA sesuai dengan apa yang diinginkan ibu