Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

IBU POST PARTUM SECTIO CAESAREA DENGAN MASALAH


KEPERAWATAN NYERI AKUT

Untuk Memenuhi Tugas Praktek Matakuliah


Maternitas
Yang dibina oleh Ibu Sri Muda,S.Kp.M.Kes

Oleh
Dian Nimas Dwi Retno Ayu
(P17220194075)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN LAWANG
Oktober 2021
LAPORAN PENDAHULUAN

 PENGERTIAN
Post partum adalah masa sesudah melahirkan atau persalinan. Masa beberapa
jam sesudah lahirnya plasenta atau tali pusat sampai minggu ke enam setelah
melahirkan. Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Sofian, 2012). Tindakan
operasi sectio caesarea menggunakan anastesi agar pasien tidak merasakan nyeri
ketika dilakukan pembedahan. Namun saat pasien mulai sadar dan anastesi sudah
habis, pasien akan merasakan nyeri di daerah sayatan yang membuat pasien merasa
tidak nyaman (Whalley, 2008).
Sectio Caesarea atau bedah sesar adalah suatu tindakan operasi yang bertujuan
untuk mengeluarkan bayi melalui penyapan pada dinding perut dan dinding rahim
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh atau tanpa adanya kekurangan serta berat
janin diatas 500 gram (Wiknjosastro, 2015). Indikasi medis dilakukannya operasi
sectio caesarea ada dua faktor yang menyebakan harus dlakukannya operasi yaitu
faktor janin dan faktor ibu. Faktor dari janin meliputi : bayi terlalu besar, kelainan
letak janin, ancaman gawat janin, janin abnormal, faktor plasenta, kelainan tali pusat
dan bayi kembar. Sedangkan faktor ibu terdiri atas usia, jumlah anak yang dilahirkan,
keadaan panggul, penghambat jalan lahir, kelainan kontraksi lahir, ketuban pecah dini
(KPD), dan pre eklampsia (Hutabalian, 2011).
 PATOFISIOLOGI
Plasenta previa sentralis dan lateralis, panggul sempit, disproporsi cephalo
pelvic, rupture uteri mengancam, partus lama, partus tidak maju, pre-eklamsia,
distosia serviks, dan malpresentasi janin adalah beberapa gangguan atau penghabat
dariproses melahirkan yang berakibat bayi tidak bisa lahir secara normal. Maka dari
itu mengakibatkan haru dilakukannya operasi pembedahan sectio Caesarea (SC).
Dalam hal yang demikian setelah dilakukannya pembedahan klien akan
mengalami adanya gangguan pada mobilisasi seperti adanya ganngguan untuk bisa
beraktivitas seperti sebelumnya. Defisit perawatan diri juga dapat terjadi karena
ketidakmampuan klien untuk bisa melakukan perawatan diri secara mandiri.
Ansietas juga dapat terjadi karena setelah dilakukannya pembedahan klien
akan merasa takut terjadinya infeksipada luka jahitan operasi dan adanya kecemasan
tentang bagaimana harus melakukan perawatan pada bayinya.
Hal ini akan merangsang pengeluaran histamin dan prostaglandin yang akan
menimbulkan rasa tidak nyaman pada si ibu. Setelah proses pembedahan berakhir,
masalah risiko infeksi dapat terjadi pada daerah insisi yang ditutup akibat luka post
operasi apabila tidak dirawat dengan baik.
Pada proses persalinan ada hambatan dapat menyebabkan bayi tidak dapat
dilahirkan secara normal, seperti : plasenta previa, rupture sentralis dan lateralis,
panggul sempit, partus tidak maju (partus lama), pre-eklamsi, distoksia service dan
mall presentasi janin, kondisi tersebut menyebabkan perlu adanya suatu tindakan
pembedahan yaitu Sectio caesarea( SC ). Adanya kelumpuhan sementara dan
kelemahan fisik akan menyebabkan pasien tidak mampu melakukan aktivitas
perawatan diri pasien secara madiri sehingga timbul masalah defisit perawatan diri.
Kurangnya informasi mengenai proses pembedahan, penyembuhan dan perawatan
post operasi akan menimbulkan masalah ansietas pada pasien.
Terjadi kelainan pada ibu dan kelainan pada janin menyebabkan persalinan
normal tidak memungkinkan dan akhirnya harus dilakukan tindakan Sectio caesarea,
bahkan sekarang Sectio caesarea menjadi salah satu pilihan persalinan (Sugeng, 2010)

 TANDA DAN GEJALA


 PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK
1. Elektroensefalogram (EEG)
Untuk melihat dan memastikan adanya terjadi kejang
2. Pemindai CT
Untuk melihat adanya kelainan kerapatan jaringan.
3. Magneti Resonance Imaging (MRI)
Menghasilkan sinaran dengan menggunakan bagian magnetik dan
gelombang radio, berguna untuk memperhatikan daerah-daerah otak
yang tidak bisa tampak bila menggunakan pemindaian CT.
4. Pemindaian Pasitron Emission Tomography (PET)
Untuk mencegah terjadinya kejang yang berkelanjutan dan sebagai
pembantu untuk melihat lokasi lesi, perubahan metabolik atau aliran
darah ke otak.
5. Uji Laboraturium
a. Fungsi lumbal : Mengalisis cairan serebrovaskuler
b. Hitung darah lengkap : Mengevaluasi trombosit dan hematokrit
c. Panel elektrolit
d. Skrining toksikdari serum dan urine
e. AGD f. Kadar kalsium darah
g. Kadar natrium darah
h. Kadar magnesium darah
i. Pemeriksaan laboraturium pada KPD adalah Cairan yang keluar dari vagina perlu
diperiksa : warna, konsentrasi, bau dan pH nya. Air-air yang keluar dari vagina ini
kecuali air ketuban mungkin juga urine atau sekret vagina. Sekret vagina ibu hamil
pH : 4-5, dengan kertas nitrazin tidak berubah warna, tetap kuning.
 PENATALAKSANAAN MEDIS
Pada letak lintang belum kasep, ketuban masih ada, dan pembukaan kurang
dari 4cm dicoba lakukan versi luar. Kemudian jika pembukaan lebih dari 4cm pada
primigravida dengan janin yang masih hidup dilakukan Sectio Caesarea dan apabila
janin sudah mati tunggu pembukaan sampai lengkap kemudian dilakukan embriotomi.
Pada multigravida dengan janin hidup dan riwayat obstetri baik maka dilakukan versi
ekstraksi (memutar janin dalam uterus dengan tujuan mengubah presentasi) tetapi
apabila riwayat obstetri jelek maka dilakukan Sectio caesarea (Sukmi dan Sudarti,
2014).
DAFTAR RUJUKAN

Amanah, Ummil, et al. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO


CAESAREA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DI DESA RANUKLINDUNGAN.
Diss. Politeknik

Amanah, U., Diana, M., Handayani, D., & Riesmiyatiningdyah, R. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO CAESAREA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI
AKUT DI DESA RANUKLINDUNGAN (Doctoral dissertation, Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia).

AMANAH, Ummil, et al. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST PARTUM SECTIO


CAESAREA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DI DESA RANUKLINDUNGAN.
2021. PhD Thesis. Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia.

Noer Khabibah, Jannatun, et al. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN DIAGNOSA


MEDIS POST SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI LETAK LINTANG DI RUANG NIFAS RSUD
BANGIL PASURUAN. Diss. Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo, 2020.

Noer Khabibah, J., Sulistyowati, A., Putra, K. W. R., & Riesmiyatiningdyah, R. (2020). ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST SECTIO CAESAREA DENGAN
INDIKASI LETAK LINTANG DI RUANG NIFAS RSUD BANGIL PASURUAN (Doctoral dissertation,
Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo).

NOER KHABIBAH, Jannatun, et al. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN DIAGNOSA


MEDIS POST SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI LETAK LINTANG DI RUANG NIFAS RSUD
BANGIL PASURUAN. 2020. PhD Thesis. Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo.

ENGLA PUTRI AMANDA, ENGLA PUTRI AMANDA. penerapan teknik relaksasi dalam memberikan
asuhan keperawatan pada ibu post partum dengan post sectio caesarea di ruangan siti aisyah RS
Islam Ibnu Sina Bukittinggi Tahun 2020. Diss. UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA, 2020.

ENGLA PUTRI AMANDA, E. P. A. (2020). penerapan teknik relaksasi dalam memberikan


asuhan keperawatan pada ibu post partum dengan post sectio caesarea di ruangan siti
aisyah RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi Tahun 2020 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
PERINTIS INDONESIA).

ENGLA PUTRI AMANDA, ENGLA PUTRI AMANDA. penerapan teknik relaksasi dalam


memberikan asuhan keperawatan pada ibu post partum dengan post sectio caesarea di
ruangan siti aisyah RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi Tahun 2020. 2020. PhD Thesis.
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA.

Anda mungkin juga menyukai