Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FITRI PRIHARDANI

NPM : 19031010003
PARAREL :A
MATKUL : KONSEP TEKNOLOGI

TUGAS 2
1. Menurut data yang ada, Rasio tenaga peneliti di Indonesia pada tahun 2001 sebesar 4,7
peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil di bandingkan Jepang sebesar 70,7.
Mengapa masih terbatasnya sumber daya IPTEK di Indonesia dan Mengapa
demikian?

2. Menurut hasil pengamatan, Mengapa pola pikir masyarakat Indonesia masih belum
berkembang kearah yang lebih suka mencipta dari pada sekedar memakai, lebih
suka membuat dari pada sekedar membeli, lebih suka belajar dan berkreasi dari
pada sekedar menggunakan teknologi yang ada. Mengapa demikian?

3. Mengapa Kemampuan IPTEK NASIONAL kita masih belum optimal dalam


memberikan antisipasi dan solusi strategis terhadap berbagai permasalahan bencana
alam, Seperti: kebakaran hutan, banjir, gempa bumi, tsunami ?

JAWABAN :

1. Sumber daya IPTEK masih terbatas di Indonesia, hal ini tercermin dari rendahnya
kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang IPTEK. Hal tersebut
dikarenakan kecilnya anggaran IPTEK yang menyebabkan fasilitas IPTEK juga
terbatas, kurangnya biaya untuk operasi dan pemeliharaan, serta rendahnya insentif
untuk peneliti, dan hal ini diperparah oleh tidak adanya lembaga keuangan modal
ventura dan start-up capital yang diperlukan untuk sumber pembiayaan inovasi-inovasi
baru. Menurut pendapat saya, hal ini dapat di atasi dengan cara Pemerintah
meningkatkan kualitas pendidikan dengan menambah kurikulum pendidikan mengenai
IPTEK dan memperbesar anggaran IPTEK baik dalam pembiayaan inovasi-inovasi,
fasilitas, biaya operasi dan pemeliharaan dapat berjalan dengan baik, meningkatkan
focus, kualitas, dan kapasitas penelitian dan pengembangan IPTEK melalui
pengembangan di bidang-bidang unggulan seperti teknologi pangan, energy,
transportasi, informasi dan komunikasi. Sedangkan upaya individu dalam mengatasi
hal tersebut adalah dengan banyak mengikuti kegiatan baik dalam meningkatkan
kompetensi melalui pendidikan vokasi atau program magang, atau pelatihan yang
berhubungan dengan IPTEK. Bagi Mahasiswa upaya yang dilakukan yakni dengan
mengikuti PKM dan melakukan riset yang relevan dengan kebutuhan riil di lapangan,
bagi SMA sederajat upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti lomba
Essay atau LKTI, karena dengan mengikuti kegiatan tersebut, secara tidak langsung
mereka membuat atau mengembangkan inovasi-inovasi baru yang dapat memajukan
IPTEK di Indonesia baik secara pengetahuan atau teknologi.

2. Indonesia merupakan negara yang memiliki budaya dan kebiasaan yang kental.
Kebanyakan masyarakat Indonesia khususnya yang bertempat tinggal di desa masih
berpegang teguh terhadap budaya dan tradisi nenek moyang. Padahal, budaya tersebut
belum mencerminkan nilai nilai IPTEK sehingga dapat berakibat munculnya
permasalahan lingkungan karena kurangnya kesadaran akan solusi atau penyelesaian
suatu hal. Contohnya pada peternak sapi, sapi menghasilkan kotoran yang berdampak
pada kesehatan khususnya anak-anak. Akibat budaya Indonesia yang hanya
membuang kotoran tersebut dan membakarnya akan menyebabkan permasalahan
dilingkungan manusia. Apabila masyarat telah di bekali dengan nilai nilai IPTEK
maka kotoran tersebut akan dimanfaatkan menjadi biogas sehingga tidak
menyebabkan permasalahan pada lingkungan. Menurut pendapat saya, pola pikir ini
dapat diatasi dengan upaya dari pemerintah dengan melakukan sosialisasi lewat
mahasiswa mengenai program dan penanganan apa saja yang dapat dilakukan dalam
mengelola SDA disekitarnya. Selain itu, peran orang tua dalam mengembangkan bakat
minat anak juga berpengaruh pada pola pikir mereka. Di Indonesia sendiri masih
banyak orang tua yang memaksakan kehendak kepada sang anak untuk menjadi
seperti yang mereka inginkan hal tersebut menyebabkan pola pikir anak menjadi malas
sehingga dia enggan untuk mengembangkan bakat yang ia miliki. Contohnya saja saat
memilih jurusan saat mulai memasuki kuliah, si anak menginginkan untuk menjadi
seorang engineer tetapi orang tuanya memaksanya untuk memilih kedokteran, hal
tersebut menyebabkan si anak tidak mau menuntut ilmu dengan benar atau dapat
dikatakan tidak niat. Hal ini masih umum terjadi, padahal seharusnya orang tua
seharusnya memberi dukungan kepada anaknya meski hal tersebut tidak sesuai
keinginannya.

3. Karena belum tertatanya mekanisme intermediasi IPTEK yang menjembatani interaksi


antara penghasil IPTEK dan pengguna, sehingga menyebabkan penyebaran IPTEK ke
masyarakat belum efektif terutama pada kawasan yang berada di pelosok negeri.
Pengembangan IPTEK mengenai teknologi dalam mengatasi bencana alam juga belum
berkembang dengan baik hal ini dikarenakan dana riset masih jauh dari angka cukup.
Selain itu masyarakat masih buta informasi mengenai penanggulangan bencana yang
baik dan benar. Upaya yang seharusnya dilakukan menurut saya adalah dengan
menyajikan berbagai informasi melalui media atlas baik berskala nasional maupun
provinsi, memperluas jangkauan IPTEK ke seluruh masyarakat terutama yang berada
di pelosok, selain itu juga dapat ditambahkan informasi pada setiap tempat pariwisata
agar masyarakat mendapatkan informasi secara mudah. Selain itu dapat juga dengan
mengembangkan sistem pendeteksi dini untuk bencana alam seperti banjir, tanah
longsor, kebakaran dan lain lain.

Anda mungkin juga menyukai