Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PANCAK SILAT

DI SUSUN OLEH KELOMPOK III:


 SUNARTI
 NITA AYU ANSARI

DOSEN PENGAMPU: RISWAN PAJRIN, S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pentingnya Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa” ini
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
individu mata kuliah Olahraga dan Seni semester satu pada program studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Dalam penulisan makalah ini, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Bapak Riswan Pajrin S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah


Olahraga dan Seni
2. Rekan-rekan yang mengikuti mata perkuliahan Olahraga dan Seni
3. Semua pihak yang ikut membantu dalam proses penyusunan makalah
“Pancak Silat”, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini tidak
sepenuhnya sempurna baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis masih terbatas. Tapi penyusun berharap tugas
ini dapat berguna bagi para pembacanya sekarang atau masa depan dan menjadi
pengalaman yang berharga bagi penyusun dalam proses pembuatannya. Kritik dan
saran yang membangun sangat penyusun harapkan.

Mangngerangi, 13 Oktober 2021

Penyusun

ii
iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Batasan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Pancak Silat........................................................................... 3
B. Istilah Dalam Pancak Silat................................................................. 6
C. Aspek dalam Pencak Silat ................................................................. 7
D. Teknik Dasar dalam silat.................................................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................................... 13
B. Saran................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu kebutuhan paling dasar manusia ialah keamanan dan


kesejahteraan. Agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan
dan mengembangkan berbagai cara dan sarana, diantaranya ciptaan manusia yang
menyangkut tentang kebutuhan keamanan, yakni cara dan sarana fisik untuk
menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan (ATHG), salah satunya adalah jurus dan senjata. Jurus adalah teknik
gerak fisik berpola yang efektif untuk membela diri maupun menyerang tanpa
ataupun dengan senjata. Bentuk awalnya sangat sederhana dan merupakan tiruan
dari gerak-gerik binatang yang disesuaikan dengan anatomi manusia yang
kemudian terus dikembangkan, sejalan dengan perkembangan budaya manusia,
sama halnya dengan senjata yang digunakan.
Agar mampu memenuhi kebutuhan kesejahteraannya, manusia juga telah
menciptakan berbagai cara dan sarana, diantaranya dengan mengembangkan jurus
menjadi bentuk seni dan olahraga yang dapat memberikan kesejahteraan bagi
hidup mereka. Salah satu bentuk pengembangan seni jurus tersebut ialah pencak
silat.

B. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada makalah ini yaitu:


1. Bagaimana sejarah Pancak silat
2. Apa saja istilah pancake silat
3. Apa saja aspek utama dalam pancake silat

1
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan masalah ini yaitu:


1. Mengetahui sejarah perkembanngan pencak silat di Indoesia.
2. Mengetahui istilah-istilah dalam pencak silat.
3. Mengetahui berbagai aspek penting dalam pencak silat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pancak Silat

Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang
ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau
kelompoknya dari tantangan alam. Mereka menciptakan bela diri dengan
menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakan kera,
harimau, ular, atau burung elang. Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini
kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku suku asli Indonesia dalam
berburu
dan berperang dengan menggunakan parang,perisai,dantombak,misalny seperti da
lam tradisi suku Nias yang hingga abad ke20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar 
Silat diperkirakan menyebar kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi,
akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti.
Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan
memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat
menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat
diandalkan. Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni
bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik
(Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-
kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur. Dalam bukunya, Draeger
menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan
hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan spiritual yang terkait
erat dengan kebudayaan Indonesia.Sementara itu Sheikh Shamsuddin (2005)
berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela Cina dan India dalam silat.
Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina dan

3
manca Negara lainnya Pencaksilat telah dikenal oleh sebagian besarmasyarakat ru
mpun Melayu dalam berbagai nama.
Disemenanjung Malaysia dan Singapur silat lebih dikenal dengan nama
alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama
bersilat, Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya
banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di
nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama
di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Dalam budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat merupakan
bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai
yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam
berbagai perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat
Betawi terdapat tradisi “palang pintu”, yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas
dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah,
yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam
perjalanannya menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar)
kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita.
Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-jawara
penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja
dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria.dan di Filipina selatan dikenal
dengan nama pasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah “silat” paling
banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar dari
Sumatera keberbagai kawasan dirantau AsiaTenggara Tradisi silat diturunkan
secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid,
sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah silat
dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain.
Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh
Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kakiGunung Marapi pada abad
ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke
seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat
aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan

4
pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki tokoh
persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh
pencak silat Sunda Pajajaran, Hang Tuahpanglima Malaka, Gajah Mada
mahapatih Majapahit dan Si Pitung dari Betawi.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian
dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah
perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat
senjata, sepertiPanembahan Senopati, Sultan Agung,Pangeran Diponegoro, Teuku
Cik Di Tiro,Teuku Umar, Imam Bonjol, sera para pendekar wanita, seperti Sabai
Nan Aluih, CutNyakDhien,dan CutNyakMeutia Silat saat ini telah diakui sebagai
budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para penduduk daerah
pesisir pulau Sumateradan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik
lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di
Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga
mengembangkan beladiri ini.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa
perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula
mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei
1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai
organisasi silat nasional tertua didunia.Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak
Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya
(Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI.
Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia,Singapura, dan
Brunei Darussalam.Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai
pendiri Persilat.Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan
Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan
Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di
Singapura, danPersekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah
tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa.
Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan
internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

5
B. Istilah dalam Pencak Silat

1. Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh.


Kuda-kuda yang kuat dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi
tubuh agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan
dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).
2. Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi)
dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika
bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan
secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan
lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu
serangan yang cepat.
3. Langkah Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini
penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola
langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
4. Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah
pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga
dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh.
Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo
Sunda menyerupai ngibing(berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian
penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan
gerakan.
5. Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan
buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan
telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan,
sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang
sendi, dan lain-lain.

6
6. Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan
dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan
untuk menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah),
saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan
langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan
kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
7. Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan
musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan
menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh
kehilangan keseimbangan dan jatuh.
8. Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak
dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan
gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar
pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.

C.  Aspek dalam Pencak Silat

1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan


kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru
pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa,
atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan “seni” pencak silat ialah salah
satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya
menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana
tradisional.
3.  Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting
dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung
menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.

7
4.  Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting
dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung
menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
5. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah
penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.
Kompetisi ialah bagian aspek ini. Aspek olahraga meliputi pertandingan dan
demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu
sama lain, sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang
menemukan asalnya dari pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-
silat harimau dan monyet ialah contoh dari aliran-aliran tersebut. Adapula
yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olahraga, baik fisik maupun
pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat. Aspekolah raga dan
aspek bela diri inilah yang telah membuat pencak silat menjadi terkenal di
Eropa.

D. Teknik Dasar dalam Silat

1. Kuda – Kuda
Teknik kuda-kuda pada pencak silat terdiri dari enam posisi yaki: kuda-kuda
Depan,kuda-kuda Belakang, kuda-kuda Tengah,kuda-kuda Samping, kuda-kuda
SilangDepan, dan kuda-kuda Silang Belakang.
1) Kuda-Kuda Belakang – Untuk kuda-kuda belakang, dapat dibentuk dengan
tumpuan berat badan pada kaki belakang. Tumit yang dipakai sebagai
tumpuan tegak dengan panggul, badan agak condong ke depan, kaki depan
di injit danmenapak dengan tumit atau ujung kaki.
2) Kuda-Kuda Tengah – Dibentuk dengan kedua kaki ditekukan dengan titik
berat badan berada ditengah.

8
3) Kuda-kuda samping – Lakukan Kuda-kuda samping dengan cara satukaki
ditekuk dan kaki yang lain lurus ke samping, berat badan pada kaki yang
ditekuk, bahu sejajar atau segaris dengan kaki.
4) Kuda-Kuda Silang Depan – Kuda-kuda silang depan dibentuk dengan
menginjakkan satu kaki ke depan atau kebelakang kaki yang lain, berat
badan ditumpukan pada satu kaki, sedangkan kaki yang laindisentuhkan
pada lantai dengan ibu jari kaki atau ujung jari kaki.
5) Kuda-Kuda Silang Belakang – Kuda-kuda silang belakang yaitu kuda-kuda
dengan salah satu kaki berada di belakang dengan keadaan menyilang dan
kaki di tumpukan ke belakang, badan tetap lurus agar tidak jatuh saat
melakukan gerakan tersebut.

2. Sikap Pasang
Terdapat empat sikap pasang yang adadalam pencak silat: yakni Pasang
satu,Pasang dua, Pasang tiga, dan Pasang empat. Berikut ini penjelasannya.
1) Pasang satu – Pasang satu adalah sikap dengan posisi badan tegak dengan
kedua tangan disamping dalam keadaan siap silat dan kedua kaki di buka
selebar bahu.
2) Pasang dua – Pasng dua dibentuk dengan badan tetap pada posisi tegak,
kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan mengepal dan sejajarpinggang.
3) Pasang tiga – Sikap badan sama seperti pasang dua dengan posisi tegak
lurus, kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata dengan
kepalan tangan terbuka.
4) Pasang empat – Sikap badan, dan mata sama seperti sikap pasang tiga,
yang membedakan adalah tangan diangkat sejajar mata dengan posisis
silang. Awalnya kepalan tangan terbuka kemudian tangan sudah terkepal
a) Latihan Langkah Kuda-kuda Silat Menggunakan 8 Arah Mata Angin
Terdapat delapan gerakan yang dilakukan dalam Latihan Langkah
Kuda-kuda Silat Menggunakan 8 Arah Mata Angin, berikut ini
penjelasan lengkapnya.

9
5) Pada gerakan awal yaitu dimulai dengan gerakkan pertama sampai
gerakkan ke empatmenggunakan kuda-kuda samping, yaitu kaki kiri di
depan kaki kanan di belakang posisi badan dalam keadaan lurus, kaki kiri
di depan kaki kanan di belakang posisi dalam keadaan serong kekiri dan
begitu juga sebaliknya.
6) Kemudian dilanjutkan dengan gerakan tambahan yaitugerakkan ke lima
sampai gerakkan ke delapan dengan menggunakan kaki dapan di depan dan
kaki kiri di belakang keadaan dalam posisi kaki kiri di luruskan dan kaki
kanan ditekukkan posisi badan sedikit condong ke depan dan begitu juga
sebaliknya
a) Pola Langkah:
b) Ada enam pola langkah dalam teknih pencak silat yaitu: Pola langkah
lurus, Pola langkah zikzak, Pola langkah ladam atau huruf U, Pola
langkah segi tiga, Pola langkah huruf S, dan Pola langkah segi 4.
Berikut ini penjelasannya.
7) Pola langkah lurus – Merupakan gerak langkah yang membentuk garis lurus
,baik langkah maju maupin langkah mundur. Pelaksanaanya dimulai dari
salah satu kuda-kuda (kuda-kuda tengah).
8) Pola langkah zikzak – Merupakan gerak langkah yang membentuk mata
gergaji atau pola zig-zag. Pelaksanaanya dimulai dari sikap pasang dengan
pola langkah serong.
9) Pola langkah ladam atau huruf U – Pelaksanaanya dimulai dari sikap awal
tegak, gerakkan kaki kesamping kanan diikuti kaki kiri menutup (merapat),
kemudian kaki kiri maju, kaki di tarik kembali dan merapat kemudian
digerakan ke samping kiri.Kaki kanan ditarik dirapatkan, kemudian
dilangkahkan kedepan. Terakhir kaki kanan ditarik kembali merapat seperti
sikap awal.
10) Pola langkah segi tiga – Pelaksanaanya berdiri di titik 0, geser kaki kanan ke
titik 1, diikuti kaki kiri ke titik 2, lanjutkan ke titik 4, lanjutkan juga ke titik
4 dan 5 (berat badan di titik 5). Tarik kaki kanan ke titik 6, kaki kanan
ketitik 7 dengan kuda-kuda depan, tarik kaki kanan keposisi awal.

10
11) Pola langkah huruf S – Berdiri dengan posisi titik menghadap sesui dengan
arah yang di tunjukan. Geser kaki kanan ke arah berat badan ke di kaki
kanan, dikkuti kaki kiri, kaki kiri ke titik 3 berat badan di kaki kiri
selanjutnya cabut kaki kanan lewati kaki kiri sampai di titik 4, kaki kanan
yang di titik 4 di titik 5 putar di tempat, sementara kaki kiri yang ada di titik
3 injit, gugus kaki kiri lewat tanda panah dengan jalur titik 6 sampai di titik.
12) Pola langkah segi 4 – Pelaksanakannya bisa memakai kombinasi kuda-kuda
tengah ,samping,dan belakang.

3. Pukulan
Terdapat empat pukulan dalam pencak silat ini yaitu Pukulan Lurus,
Pukulan Bandul,Pukulan Tegak, dan Pukulan Melingkar.
a) Pukulan Lurus – Pukulan lurus adalah pukulan yang dilakukan dengan salah
satu tangan dengan memukul kearah depan, sasaran yaitu dada lawan. Dan
tangan satunya lagi menutup arah point, yaitu sasaran perut keatas.
b) Pukulan Bandul – Pukulan bandul dapat dilakukan denganmengayunkan
salah satu tanganyang dikepal kearah sasaran ulu hati, dan tangan yang satu
lagi menutup arah lawan.
c) Pukulan Tegak – Pukulan inisasarannya adalah bahu atau sendi bahu bagian
kanan (lawan yang dengan kita yang saling berhadapan, jadi sama saja
dengan bahu sebelah kiri yang menjadi sasaran)
d) Pukulan Melingkar – Sasarannya adalah pinggang lawan.

4. Tendangan
Setidaknya terdapat empat tendangan dalam pencak silat yakni Tendangan
lurus kedepan, Tendangan melingkar,Tendangan berbentuk huruf T,
danTendangan samping.
a) Tendangan lurus kedepan – yaitutendangan yang dilakukan dengan
menghentakan ke depan telapak kaki sejajar dengan bahu
b)  Tendangan melingkar – yaitu dengan hentakan punggung kaki.
c) Tendangan samping – yaitu menendang dengan punggung kaki.
d) Tendangan berbentuk huruf T – yaitu dengan

11
e) tendangan samping yang menggunakan hentakan telapak kaki.

5. Tangkisan
Tangkisan adalah gerakan menahan serangan lawan dengan menggunakan
tangan, kaki, ataupun senjata agar serangan lawan tidak dapat mengenai kita.
Terdapat empat teknik tangkisan yang menggunakan tangan dalam pencak silat
yakni:
a) Tangkisan dalam – Adalah menahan serangan dengan gerakan tangandari
luar ke dalam sejajar dengan bahu.
b) Tangkisan atas – Adalah menahan serangan dengan gerakan tangandari
bawah ke atas, untuk melindungi kepala dari serangan.
c) Tangkisan bawah – Adalah menahan serangan dengan gerakan tangandari
atas kebawah.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas Pencak silat merupakan seni bela diri yang
asli berasal dari Indonesia. pencak silat merupakan olahraga sekaligus seni yang
dikenal di negara-negara luar, terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi yang
tumbuh pesat. Berkembangnya pencak silat tidak lepas dari sejarah bangsa
Indonesia, berawal dari nenek moyang yang berusaha mempertahankan diri dari
ancaman dan tantangan alam.

B. Saran

Pencak silat merupakan kesenian yang harus dilestarikan karena merupakan


warisan yang sangat berharga, selain itu pencak silat juga harus semakin
dikembangkan agar semakin dikenal masyarakat luas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alfi yuda, 2021. Pengertian Pencak Silat, Unsur-unsur, Tujuan, Fungsi, Teknik,
dan Manfaat yang Didapat. https://www.bola.com/ragam/read/4519010/
pengertian-pencak-silat-unsur-unsur-tujuan-fungsi-teknik-dan-manfaat-
yang-didapat. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2021

Bilal Syahid. 2021. Pencak Silat. https://www.gurupendidikan.co.id/pencak-silat/.


Diakses pada tanggal 13 Oktober 2021

Wida Kurniasih, 2021. Pengertian Pencak Silat: Sejarah, Teknik Dasar, Jurus dan
Peraturan. https://www.gramedia.com/literasi/pencak-silat/. Diakses pada
tanggal 13 Oktober 2021.

14

Anda mungkin juga menyukai