(SAP)
KEJANG
Disusun Oleh :
2021
Sasaran : Masyarakat
Waktu : 09.00-09.30
memahami tenjang Kejang yang terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak
tentang:
a. Definis kejang
c. Klasifikasi kejang
d. Pronosis kejang
e. Cara penanganan kejang
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IV. Materi
( Terlampir )
V. Media
1. Materi SAP
2. Leaflet
Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
penyuluhan
ab
2. 15 Pelaksanaan: 1) Memper Ceramah
kejang hatikan
kejang hatikan
4) Menjalaskan prognosis
kejang 4) Memper
kejang 5) Memper
hatikan
3. 10 Penutup: Diskusi
penutup yang
telah
disampa
ikan
2) Menden
garkan
3) Menjaw
ab salam
MATERI
A. Pengertian
Kejang terjadi akibat lepas muatan paroksimal yang berlebihan dari suatu populasi
neuron yang sangat mudah terpacu (fokus kejang) sehingga menggangu fungsi normal otak.
Namun, kejang juga terjadi dari jaringan otak normal di bawah kondisi patologik tertentu,
seperti perubahan keseimbangan asam- basa atau elektrolit. Kejang itu sendiri, apabila
bemanipestasi sebagai kombinasi perubahan tingkat kesadaran dan gangguan dalam fungsi
Istilah “kejang” bersifat generik, dan dapat digunakan penjelasan-penjelasan lain yang
spesifik sesuai karakteristik yang diamati. Kejang dapat terjadi hanya sekali atau berulang.
Kejang rekuren, sepontan, dan tidak disebabkan oleh kelainan metabolisme yang terjadi
biasanya menimbulkan kontaksi otot rangka yang hebat dan ivolunter yang mungkin meluas
dari suatu bagian tubuh ke seluruh tubuh atau mungkin terjadi secara mendadak disertai
keterlibatan seluruh tubuh. Status epileptikus adalah suatu kejang berkepanjanagan atau
1. Otot menjadi kaku , biasanya berlangsung dari beberapa detik hingga setengah
menit, diikuti dengan gerakan yang menghentak. Selama periode ini, korban mungkin
berhenti bernapas, menggigit lidahnya hingga parah dan kehilangan kontrol kandung kemih
dan usus.
4. Penurunan bertahap.
C. Klasifikasi Kejang
utuh atau lenyap. Kejang dengan kesadaran utuh disebut sebagai kejang parsial. Kejang
parsial dibagi lagi menjadi parsial sederhana (kesadaran utuh) dan parsial kompleks
D. Prognosis
Kejang adalah suatu masalah neurologik yang relative sering dijupai. Sekitar 10%
populasi akan mengalami paling sedikit satu kali kejang seumur hidup mereka,dengan
insiden paling tinggi terjadi pada masa anak-anak dini dan lanjut usia (setelahusia 60
tahun), dan 0,3% sampai 0,5% akan didiagnosa mengidap epilepsi(berdasarkan kriteria
E. Cara Penanganan
Penanganan kejang secara modern bermula dari tahun 1850 dengan pemberian
Bromida,dengan dasar teori bahwa epilepsi disebabkan oleh suatu dorongan sex yang
berlebih. Padatahun 1910, kemudian digunakan Fenobarbital yang awalnya dipakai untuk
pilihan selama bertahun-tahun. Sejumlah obat lain yang juga digunakan sebagai pengganti
Fenobarbitaltermasuk Pirimidone, dan Fenitoin yang kemudian menjadi first line drug
Pada tahun 1968, Karbamazepin awalnya digunakan untuk neuralgia trigeminal, kemudian
pada tahun 1974 digunakan untuk kejang parsial. Etosuksimid telah digunakan sejak 1958
sebagai obat utama untuk penanganan absence seizures tanpa kejang tonik klonik
generalisata. Valproate mulaidigunakan 1960 dan saat ini sudah tersedia di seluruh dunia dan
dan etotoin. Fenitoin : Fenitoin adalah obat primer untuk semua bangkitan parsial dan
sedative pada dosis biasa. Berbeda dengan fenobarbital, obat ini juga efektif pada
5. Etosuksimid Obat ini dipakai untuk bangkitan absence. Efek antikonvulsi pada
absence.
6. Asam valproat (Valproic acid) Asam valproat dipakai untuk berbagai jenis
serangan atau bangkitan. Efek sedasinyaminimal, efek terhadap SSP lain juga
etosuksimid, tapi lebih kecil pada fenobarbital.Asam valproat lebih bermanfaat untuk
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/308708332/SAP-Satuan-Acara-Penyuluhan-Keperawatan