(ABKA554)
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT. karena berkat
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Semoga dengan adanya makalah ini semakin membuka pintu pengetahuan dan
pemahaman pembaca tentang materi.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya para pembaca. Kami mengharapkan saran dan masukan serta kritikan yang
sifatnya membangun karena kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini
masih banyak terdapat kekurangan. Kami juga memohon maaf atas kejanggalan-
kejanggalan yang terdapat dalam makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.2 Tujuan.............................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................6
2.1 Epidemi................................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................10
PEMBAHASAN..........................................................................................................10
3.2 Prilaku Masyarakat Terkait Penyakit Kaki Gajah Dan Program Pengobatan
Massal Di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari, Jambi............................13
KESIMPULAN...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Di dunia, penyakit ini merupakan salah satu dari penyakit yang diharapkan
dapat tereradikasi pada tahun 2020. Diperkirakan kerugian ekonomi mencapai 43
trilyun rupiah, jika tidak dilakukan Pemberian Obat Massal Pencegahan filariasis.
Sampai dengan tahun 2009 dilaporkan sebanyak 31 propinsi dan 337
kabupaten/kota endemis filariasis dan 11.914 kasus kronis (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2010).
Filariasis limfatik menimpa lebih dari 25 juta orang dengan penyakit genital
dan lebih dari 15 juta orang dengan lymphoedema. Karena prevalensi dan
intensitas infeksi yang terkait dengan kemiskinan, eliminasinya dapat
berkontribusi untuk mencapai United Nations Millennium Development Goals
(UN MDG) (World Health Organization, 2013).
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Epidemi
2.1.1 Pengertian Epidemi
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, Yaitu epi atau apon yang berarti
"pada" atau "tentang", demos= people yang berarti penduduk, dan logio= knowledge
yang berarti ilmu. Sehingga epidemiologi dapat diartikan: ilmu yang mempelajari
kejadian/kasus yang terjadi pada penduduk/masyarakat. Pada awal perkembangannya
epidemiologi mempunyai pengertian yang sempit dianggap sebatas ilmu tentang
epidemik. Dalam perkembangan selanjutnya, hingga dewasa ini epidemiologi dapat
diartikan sebagai ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor
penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk membuat perencanaan
dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan. Sehingga
epidemiologi tidak hanya mempelajari penyakit dan epideminya saja tetapi juga
menyangkut masalah kesehatan secara keseluruhan
Ada beberapa profesional kesehatan masyarakat yang memandang
epidemiologi sebagai ilmu pengetahuan. Profesional lainnya memandang
epidemiologi lebih sebagai suatu metode bukan sebagai ilmu murni karena
ketidakjelasan definisi mengenai bidang ilmunya. Epidemiologi dapat
diasumsikan sebagai suatu metode ilmiah. Epidemiologi adalah metode
investigasi yang digunakan untuk mendeteksi penyebab atau sumber dari
penyakit, sindrom, kondisi atau risiko yang menyebabkan penyakit, cedera,
cacat atau kematian dalam populasi atau dalam suatu kelompok manusia.
Seorang ahli epidemiologi sering kali dianggap sebagai seorang "detektif
penyaklt atau epidemi".
Epidemiologi didefinisikan dengan berbagai cara. Salah satu definisiny
adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan
faktor yang memengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan
kematian manusia dalam. Epidemologi juga meliputi ciri pada pemberian
distribusi kesehatan, penyakit atau masalah kesehatan masyarakat lainnya
berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, geografis, agama, pendidikan, pekerjaan
prilaku, waktu, tempat, orang dan lainnya.
Epidemi atau wabah penyakit merupakan salah satu faktor penyebab
terbesar kematian penduduk. Penyebab berjangkitnya wabah yang
menimbulkan kematian bisa disebabkan faktor alamnya, faktor manusianya
maupun dari faktor penyakitnya. Faktor alam dapat berupa gunung meletus,
banjir, kekeringan, sedangkan faktor manusia berkaitan dengan kegiatan
sehari-harinya seperti pembuangan limbah rumah tangga dan cara
mengeksploitasi sumber daya alam
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
1. Filariasis ( penyakit kaki gajah ) atau juga dikenal dengan elephantiasis adalah
suatu infeksi sistemik yang disebabkan oleh cacing filaria yang hidup dalam
saluran limfe dan kelenjar limfe manusia yang ditularkan oleh nyamuk.
2. Gejala klinis berupa demam berulang 3-5 hari, pembengkakan kelenjar limfe,
pembesaran tungkai, buah dada, dan skrotum.
3. Mekanisme penularan penyakit filariasis yaitu ketika nyamuk yang mengandung
larva infektif menggigit manusia, maka terjadi infeksi mikrofilaria. Tahap
selanjutnya di dalam tubuh manusia, larva memasuki sistem limfe dan tumbuh
menjadi cacing dewasa. Kumpulan cacing filaria dewasa ini menjadi penyebab
penyumbatan pembuluh limfe. Akibatnya terjadi pembengkakan kelenjar limfe,
tungkai, dan alat kelamin.
4. Penyebab terjadinya penyakit filarisis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki
Gajah ) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk
5. Usaha-usaha penanganan penyakit filariasis sebagai tenaga kesehatan
lingkungan Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan
nyamuk dan melakukan 3M. Pengobatan menggunakan DEC dikombinasikan
dengan Albendazol dan Ivermektin selain dilakukan pemijatan dan pembedahan.
Upaya rehabilitasi dapat dilakukan dengan operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, L., Taviv, Y., Sitorus, H., Pahlepi, R., & Kasnodihardjo. (2014).
PERILAKU MASYARAKAT TERKAIT PENYAKIT KAKI GAJAH DAN
PROGRAM PENGOBATAN MASSAL DI KECAMATAN PEMAYUNG
KABUPATEN BATANGHARI, JAMBI. Perilaku Masyarakat, 191-198.
P., A. L., Taviv, Y., Sitorus, H., Kasnodihardjo, & Pahlepi, R. (2014). PERILAKU
MASYARAKAT TERKAIT PENYAKIT KAKI GAJAH DAN PROGRAM
PENGOBATAN MASAL DI KECAMATAN PAMAYUNG KABUPATEN
BATANGHARI, JAMBI. Sumatera Selatan: 191-199.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131655976/penelitian/p-epidemi-1.pdf
https://www.alodokter.com/siapa-bilang-kita-aman-dari-kaki-gajah
https://www.alodokter.com/siapa-bilang-kita-aman-dari-kaki-gajah