Anda di halaman 1dari 3

Analisa data

Data Objektif

1. Tipe keluarga adalah keluarga besar dengan suami,naka,menantu dan cucu T,n (13,29 thn)
2. Anak T mempunyai Riwayat pelecehan seksual
3. Anak T adalah penyandang disabilitas
4. Ibu T tampak lesu, nyeri dibelakang kepala dan telah mengalami hipertensi sejak 2014
5. Keluarga belum mengenal banyak tentang hipertensi, tetapi dapat memutuskan untuk
berobat Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga juga memanfaatkan fasilitas
Kesehatan seperti Posbindu tetapi tidak rutin.

Data Subjektif

1. Ibu T mengatakan bahwa ia kurang tidur nyenyak akibat sering kepala dan suara bising dari
cucunya.
2. Anaknya mengatakan bahwa kebiasaan ibunya makan harus ada ikan asin dengan sambel
terasi dan gorengan.
3. Hasil pemeriksaan TTV : TD=160/100 mmhg, N=100X/menit, RR=30X/menit, suhu=37 celcius.

Diagnosa Aktual :

Data Objektif :

1. Ibu T tampak lesu, nyeri dibelakang kepala dan telah mengalami hipertensi sejak 2014
2. Hasil pemeriksaan TTV : TD=160/100 mmhg ( td=120/80 mmhg), rr=30x/menit ( 18-
20x/menit)

Data Subjektif :

1. Ibu T mengatakan bahwa ia kurang tidur nyenyak akibat sering sakit kepala dan suara bising
dari cucunya.

Etiologic : Nyeri, Faktor eksternal : suara bising

Problem : Gangguan Pola Tidur

Tujuan : klien dapat mempertahan kebutuhan tidur dalam batas normal. Indikator NOC Tidur
(0004) : 1. Jam tidur 2. Pola tidur 3. Perasaan segar sesudah tidur 4. Tidur dari awal sampai habis di
malam hari secara konsisten.

Nic :

1) Ajarkan pasien dan orang terdekat mengenai faktor yang berkontribusi terjadinya gangguan
pola tidur (misalnya, fisiologis, psikologis, pola hidup, perubahan shift kerja yang sering,
perubahan zona waktu yang cepat, jam kerja yang panjang dan berlebihan, dan faktor
lingkungan lainnya).
2) Sesuaikan lingkungan (misalnya, cahaya, kebisingan, suhu, kasur dan tempat tidur) untuk
meningkatkan tidur.
3) Monitor makanan sebelum tidur dan intake minuman yang dapat memfasilitasi /
mengganggu tidur.
4) Ajarkan pasien bagaimana melakukan relaksasi otot autogenik atau bentuk non –
farmakologi lainnya untuk memancing tidur.
5) Mulai / terapkan langkah – langkah kenyamanan seperti pijat, pemberian posisi, dan
sentuhan afektif.

Diagnosa Resiko

Diagnosa Subjektif

Anaknya mengatakan bahwa kebiasaan ibunya makan harus ada ikan asin dengan sambel terasi dan
gorengan.

Diagnosa : Perilaku Kesehatan beresiko

NOC :
Prevensi Primer

1) Partisipasi dalam promosi Kesehatan


2) Perilaku promosi Kesehatan
3) Perilaku mencari Kesehatan
4) Perawatan diri sendiri
5) Kinerja pemberi asuhan keperawatan

Prevensi Sekunder

1) Koping keluarga
2) Fungsi keluarga
3) Status Kesehatan keluarga
4) Integritas keluarga
5) Partisipasi keluarga dalam perawatan secara professional

prevensi tersier :

1) Partisipasi tim Kesehatan dalam keluarga


2) Dukungan sosial
3) Perilaku pemeriksaan Kesehatan pribadi

NIC :

Prevensi primer :

1) Manajemen perilaku
2) Memodifikasi perilaku
3) Peningkatan kesadaran lingkungan

Prevensi sekunder :

1) Terapi perilaku
2) Bantuan modifikasi diri

Prevensi tersier

1) Peningkatan system dukungan


2) Pengembangan Kesehatan masyarakat
Diagnosa Potensial

Kesiapan peningkatan koping keluarga

Data objektif :

1. Keluarga belum mengenal banyak tentang hipertensi, tetapi dapat memutuskan untuk
berobat Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga juga memanfaatkan fasilitas
Kesehatan seperti Posbindu tetapi tidak rutin.

Data subjektif :

1. Anaknya mengatakan bahwa kebiasaan ibunya makan harus ada ikan asin dengan sambel
terasi dan gorengan.

Intervensi

Anda mungkin juga menyukai