TAHUN 2015-2019
Perencanaan yang baik merupakan pijakan awal untuk menentukan arah kebijakan yang
strategis melalui penetapan program dan kegiatan yang tepat. Perencanaan yang bersifat strategis
merupakan acuan bagi semua pihak dalam memformulasikan kebijakan, melakukan
pemantauan/monitoring, dan mengevaluasi program agar sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan efektif dan efisien.
Rencana Strategis (Renstra) Komisi Pemilihan UmumKota Denpasar Tahun 2015-2019 merupakan
pedoman selama lima tahun ke depanserta panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi KPU Kota
Denpasar, yang disusun dengan mempertimbangkan perubahan Lingkungan strategis, terutama yang
menyangkut potensi, peluang, ancaman, kekuatan, dan permasalahan yang dihadapi KPU Kota Denpasar.
Renstra dirumuskan untuk menjadi arahan bagi seluruh jajaran KPU Kota Denpasardan para pemangku
kepentingan dalam upaya mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
Renstra ini juga disusun dengan berpedoman pada RPJMN 2015-2019, dan Renstra KPU Tahun
2015-2019dan sekaligus dimaksudkan untuk memberikan kontribusi bagi keberhasilan pencapaian sasaran,
agenda dan misi pembangunan, serta visi Indonesia 2019, sebagaimana diamanatkan pada RPJMN 2015-
2019, demikian pula visi dan misi KPUKota Denpasar.
Mengingat hal tersebut, maka semua unit kerja, pimpinan dan staf KPU Kota
Denpasar harus melaksanakannnya secara akuntabel dan senantiasa berorientasi pada
peningkatan kinerja. Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaannya dan mewujudkan
pencapaian Visi Renstra KPU Kota Denpasar 2015-2019 yaitu Menjadi Penyelenggara
Pemilihan Umum dan Pemilihan yang Mandiri, Professional, dan Berintegritas untuk
Terwujudnya Pemilu yang LUBER , dan JURDIL , serta Denpasar Yang Lan Jagadhita.
“Pasal 14
KPU Kabupaten/Kota dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta pemilihan Walikota dan
Wakil
Walikota wajib:
a. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta
pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota dengan tepat waktu;
b. memperlakukan peserta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta pemilihan Walikota dan
Wakil
Walikota secara adil dan setara;
10 / 74
www.hukumonline.com
Tabel 3.
Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan
1 2 3
1 S2 -
2 S1 11
3 D4 -
4 D3 -
5 D2 -
6 D1 -
7 SLTA 6
8 SLTP 1
9 SD -
TOTAL 18
Gambar 4.
Kepemilikan Tanah, Gedung dan Gudang KPU
Dengan kata lain, pengaruh ketiga aspek ini sangat besar dalam
menentukan kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU)Kota Denpasar,
disamping performa lembaga demokrasi lainnya seperti Panitia Pengawas
Pemilih (Panwaslih), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
dan Mahkamah Konstitusi (MK). Untuk itu, dibutuhkan struktur
kelembagaan dengan karakter yang kuat untuk menghadapi pengaruh dan
tantangan yang ada.
Dalam rangka mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal
organisasi yang berupa kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses)
sumber daya dalam organisasi, serta faktor eksternal yang berupa peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) yang dihadapi KPU, maka analisis
potensi dan permasalahan ini didasarkan pada dimensi-dimensi organisasi
yang dipandang memiliki fungsi dan peran strategis dalam lima tahun ke
depan. Adapun dimensi-dimensi dimaksud meliputi: Aspek Kelembagaan,
Aspek Sumber Daya Manusia, Aspek Kepemimpinan, Aspek Perencanaan dan
Anggaran, Aspek Bussiness Process dan Kebijakan, Aspek Dukungan
Infrastruktur dan Teknologi Informasi, dan Aspek Hubungan dengan
Stakeholders.
1.2.1. Potensi
a. Aspek Kelembagaan
Dari evaluasi organisasi KPU tahun 2014 telah didapatkan hasil
evaluasi terhadap aspek kelembagaan KPU yang merupakan potensi
c. Aspek Kepemimpinan
Evaluasi organisasi terhadap aspek kepemimpinan
2. SDM
Keberadaan tenaga PNS baik DPK maupun Organik yang bersertifikat
sesuai dengan kebutuhan masih sangat minim.
Keterbatasan posisi jabatan structural di lingkungan KPU Kota
Denpasar sangat terbatas sehingga menghambat secara karir.
Penempatan posisi jabatan structural di lingkungan KPU Kota
Denpasar tidak berdasarkan kepangkatan tetapi berdasarkan status
kepegawaian.
3. Kepemimpinan
Komunikasi dan koordinasi antara Komisioner dan Kesekretariatan
masih belum maksimal.
5. Kebijakan
Belum efektifnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang
ada.
Organisasi KPU belum menyusun seluruh standar pelayanan publik
(SPP) atas setiap jenis layanan yang berikan.
Revisi dan perbaikan terhadap kebijakan organisasi belum dilakukan
secara cepat dan tepat.
Inovasi dalam pengambilan kebijakan untuk mengatasi masalah belum
sepenuhnya dilakukan.
FAKTOR EKSTERNAL
Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats)
Sasaran pokok pembangunan Peraturan perundangan tentang
demokrasi Indonesia (O1) sistem pemilu mudah berubah (T1)
Animo partisipasi masyarakat dalam Opini publik mudah digeser (T2)
Aksi demonstrasi ketidakpuasan hasil pemilu yang
pemilu tinggi (O2)
berakhir ricuh (T3)
Gugatan hasil pemilu yang tidak berdasar pada bukti
Hubungan baik dengan Bawaslu,
(T4)
DKPP dan lembaga penegakan Mayoritas SDM dengan status DPK(T5)
hukum lainnya (O3) Distribusi logistik terkendala oleh Keberadaan
penyedia barang dan jasa (T6)
Potensi pengembangan SDM (O4) Intervensi oleh pemerintah daerah (T7)
Dipersalahkan secara etik walau secara hukum tidak
Kesempatan pendidikan formal dan
salah (T8)
diklat (O5) Rekomendasi Panwaslih (T9)
Kemajuan Teknologi Informasi (O6) Inkonsistensi peserta pemilu (T10)
Harapan masyarakat tinggi (O7)