Anda di halaman 1dari 8

TELAAH JURNAL

EARLY POSTPARTUM BIOFEEDBACK ASSISTED PELVIC FLOOR MUSCLE TRAINING


IN PRIMIPAROUS WOMEN WITH SECOND DEGREE PARINEAL LACERATION: EFFECT
ON SEXUAL FUNCTION AND LOWER URINARY TRACT SYMPTOMS

(DOSEN PEMBIMBING : Ns. Pipit Feriani Wiyoko, S.Kep., MARS)

DI SUSUN OLEH :

Nama : Nadia Setyorini Utami


NIM : 2011102412084

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2020/2021
TELAAH JURNAL KEPERAWATAN

Deskripsi Umum
1 Judul jurnal Early postpartum biofeedback assisted pelvic
floor muscle training in primiparous women
with second degree perineal laceration: Effect
on sexual function and lower urinary tract
symptoms
2 Penulis jurnal Ting-Feng Wu, Li-Hua Huang, Yu-Fen Lai,
Gin-Den Chen, Soo-Cheen Ng
3 Nama jurnal Taiwanese Journal of Obstetrics & Gynecology
60 (2021) 78-83
4 Penelaah/review jurnal Nadia Setyorini Utami
5 Sistematika penulisan Penulisan judul jurnal sudah ditebalkan.
Terdapat nama dan background penulis jurnal
dibawah judul jurnal. Judul jurnal tidak melebihi
25 kata. Abstrak menggunakan objective,
materials and method, results, dan condusion.
Kata kunci yang digunakan sebanyak 5 kata
kunci.
6 Referensi Terdapat 26 refrensi yang dimana jurnal ini
sendiri merupakan jurnal terbitan tahun 2021,
dengan tahun paling terupdate yaitu 2019.
Deskripsi Konten
1 Abstrak Abstrak menggunakan objevtive, materials &
methods, results dan condusion dengan
jumlah kata sebanyak 238 kata.
2 Pendahuluan 1. Apa masalah penelitian?
Terjadinya laserasi perineum pada wanita post
partum menyebabkan kemungkinan untuk
menunda dimulainya kembali hubungan
seksual sehingga berdampak negatif pada
fungsi seksual yang menyebabkan penurunan
fungsi seksual dan penurunan keuasan
seksual atau orgasme dan wanita dengan
laserasi perineum derajat 2 lebih tinggu
kemungkinan mengalami gangguan berkemih.
2. Seberapa besar masalah tersebut?
Laserasi perineum sering terjadi pada
persalinan pervagina spontan terlebih ada
wanita primipara, pada wanita primipara
dengan persalinan pervagina yang mengalami
laserasi perineum 80% mengalami dispareunia
sampai dengan 3 bulan pospartum dan
mengalami enurunan keuasan seksual.
3. Dampak masalah bila tidak teratasi?
Laserasi perineum derajat 2 yang dialami
wanita postartum dapat memungkinkan wanita
untuk menunda mulainya hubungan seksual
dan dapat ula menyebabkan penurunan lebido
serta penurunan gairah dan orgasme pada
wanita postpartum, serta dapat pula
mengakibatkan dispareunia.
4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi?
Bandingkan antara masalah yang ada dengan
harapan.
Pada jurnal ini peneliti tidak menjelaskan
secara detail mengenai kesenjangan yang
terdaat dalam jurnal ini.
Harapan yang ada ada jurnal ini adalah dapat
meningkatkan fungsi seksual dan mengurangi
terjadinya dispareunia pada wanita postpartum
dengan laserasi perineum derajat 2.
5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan
dan hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi pengaruh rutinitas awal
postpartum (satu minggu ostpartum) pada
wanita primipara yang mengalami laserasi
perineum derajay dua.
3 Metode 1. Desain penelitian apa yang digunakan?
Desain penelitian menggunakan studi kohort
prosfektif.
a. Apakah menggunakan kelompok kontrol
untuk menentukan efektifitas suatu intervensi?
Ya, dalam penelitian ini menggunakan
kelompok kontrol sebagai pembanding.
b. Apakah peneliti melakukan random alokasi?
Tidak, dalam penelitian ini responden dipilih
sesuai dengan pasien yang memenuhi syarat.
1. Desain penelitian c. Apakah peneliti melakukan penyamaran
dalam memberikan perlakuan pada
responden?
Di dalam penelitian ini tidak dijelaskan apakah
si peneliti melakukan penyamaran dalam
memberi perlakuan pada responden atau
tidak.
2. Populasi 1. Siapa populasi target dan populasi
terjangkau?
Populasi target disini merupakan wanita yang
mengalami laserasi erineum derajat dua.
2. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi
dan ekslusi sampel?
Sampel dalam penelitian ini adalah wanita
yang mengalami laserasi perineum derajad
dua yang telah menandatangi persetujuan.
Di dalam penelitian ini dijelaskan kriteria inklusi
wanita primipara yang pernah melahirkan
melalui vagina dan mengalami laserasi
perineum derajad dua dan kriteria eksklusi
dalam penelitian ini adalah wanita dengan
paltihan PFM selama kehamilan, persalinan
prematur, kematian janin parinatal atau
ostnatal, penyembuhan luka perineum yang
buruk dan wanita dengan laserasi erineum
derajat 1,3 atau 4.
3. Bagaimana metode sampling yang
digunakan untuk memilih sampel dari populasi
target?
Penelitian ini menggunakan metode non
probability samling.
4. Berapa jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian? Metode atau rumus apa
yang digunakan untuk menentukan jumlah
sampel?
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak
45 wanita postpartum. Di dalam jurnal ini
metode yang digunakan adalah metode
purposive sampling.
3. Pengumpulan data 1. Variabel apa saja yang diukur dalam
penelitian?
Dalam penelitian ini, variabel yang diukur
adalah kelompok kontrol.
2. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi
dan eksklusi sampel?
Sampel dalam penelitian ini adalah wanita
yang mengalami laserasi perineum derajad
dua yang telah menandatangi persetujuan.
Di dalam penelitian ini dijelaskan kriteria inklusi
wanita primipara yang pernah melahirkan
melalui vagina dan mengalami laserasi
perineum derajad dua dan kriteria eksklusi
dalam penelitian ini adalah wanita dengan
paltihan PFM selama kehamilan, persalinan
prematur, kematian janin parinatal atau
ostnatal, penyembuhan luka perineum yang
buruk dan wanita dengan laserasi erineum
derajat 1,3 atau 4.
3. Alat ukur apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data?
Alat ukur penelitian ini adalah kuesioner
Prolaps Organ Panggul Inkontinensia Seksuak
(PISQ-12) dan kuesioner formulir singkat
Persediaan Gangguan Kemih (UDI-6)
4. Analisa data 1. Uji statistik apa yang digunakan untuk
menganalisis data?
Analisis data menggunakan variabel waktu
kontinu yang dibandingkan dengan
menggunakan Uji-t Student dan Mann e Tes
Whitney U.
Uji Chi-square dan Uji Fisher digunakan untuk
mengevaluasi perbedaan antar kelompok
untuk variabel kategori.
Analisis regresi liner digunakan untuk menguji
perbedaan skor antara dua kelompok. Dengan
nilai AP kurang dari 0,05 diangga signifikan
tidak ada perbedaan.
2. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti
menggunakan metode intention to treat atau
on treatment analysis?
Dalam penelitian ini, peneliti tidak
menggunakan enelitian eksperimen
3. Program statistik apa yang digunakan
peneliti untuk menganalisis data?
Penelitian ini menggunakan perangkat lunak
SPSS versi 20.0 (SPSS Inc., Chicago, IL,
USA)
4 Hasil
1. Alur penelitian dan 1. Bagaimana alur penelitian yang
data base line menggambarkan responden yang mengikuti
penelitian sampai selesai, drop out dan loss
follow up?
Secara total, 75 wanita terdaftar dan
dialokasikan ke dalam kelompok PFMT (n 38)
dan kelompok kontrol (n 37) yang terdaftar
dalam enelitian ini, 45 wanita (60%) berhasil
ditindaklanjuti hingga 6 bulan pascapartum dan
melengkapi semua kuesioner.
2. Bagaimana karakteristik responden dan
baseline data?
Karakteristik responden dalam penelitian ini
adalah wanita postpartum yang telah
mendapatkan tindaklanjut pelatihan panggul
dan yang telah mengisi semua kuesioner.
3. Pada penelitian eksperimen apakah variabel
perancu dalam data base line tersebar
seimbang pada setiap kelompok?
Di dalam jurnal tidak menggunakan penelitian
eksperimen.
2. Hasil Penelitian Apa Hasil Utama penelitian?
Hasil utama dalam penelitian ini adalah tidak
ada perbedaan yang signifikan secara statistik
mengenai pelatihan otot panggul yang
ditemukan dalam skor PISQ dari awal, 6
minggu, 3 bulan dan 6 bulan setelah
melahirkan antara PFMT dan kelompok
kontrol.
Nilai kepentingan hasil penelitian?
Dari hasil skor PISQ-12 tidak ada perbedaan
signifikan secara statistik mengenai pelatihan
otot panggul antara PFMT dan kelompok
kontrol dalam skor total dan skor untuk setiap
domain pada 3 periode postpartum yang
berbeda. Untuk pernyataan indivu pada
kuesioner PISQ-12 pada 6 bulan postpartum,
13% wanita pada PFMT dan 22,7% pada
kelompok kontrol (nilai p 0,46) melaporkan
dispareunia. Untuk faktor emosional, 73,9%
PFMT dan 77,3% kelompok kontrol (nilai p
0,79) melaporkan penurunan orgasme. Selain
itu, 65,2% kelomok PFMT dan 72,7%
kelompok kontrol (nilai p 0,59) melaporkan
penurunan gairah pada 6 bulan pascapartum.
5 Implikasi keperawatan Latihan dasar otot panggul sudah terbukti
secara ilmiah daat mengembalikan tonus otot-
otot parineal yang mengalami dilatasi
pascapersalinan pervagina. Tidak hanya dapat
diaplikasikan pada area postartum saja,
namun latihan dasar otot panggul juga dapat
diaplikasikan pada onkologi, serta
dikeperawatan gerontologi.
6 Kelebihan Kelebihan pada jurnal ini adalah dapat
memberikan wawasan yang luas kepada
pembaca dan khususnya kepada tenaga
keperawatan dalam meningkatkan pemberian
asuhan keperawatan dengan penambahan
latihan dasar panggul guna untuk membantu
mengembalikan kepercayaan wanita
postpartum dalam meningkatkan fungsi
seksual.
7 Kekurangan Kekurangan pada jurnal ini adalah tidak
dijelaskan kesenjangan apa saja yang terdapat
didalam jurnal serta tingginya angka mangkir
(40%) dan ukuran sampel yang terlalu kecil.

Anda mungkin juga menyukai