Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

"Konsep Dasar Penelitian Keperawatan dan


Dasar- dasar Penelitian Keperawatan"

Oleh :
Vetri Lusiana
1814201221

Dosen Pembimbing:
Yendrizal Jafri, M. Biomed

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
TA 2021/2022

A. Hakikat Ilmu Pengetahuan dan Penelitian


Ilmu pengetahuan adalah suatu pengetahuan yang sifatnya umum atau menyelurug, memiliki
metode yang logis atau terurai secaea sistematis. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan
penyelidikan yang dilakukan secara terencana, penuh kehati-hatkan dan teratur terhadap
suatu objek atau subyek tertentu untuk memperoleh bukti, jawaban atau pengetahuan. Pada
dasarnya ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dengan penelitian.
Penelitian yang baik didasari dengan ilmu pengetahuan, begitu pula sebaliknya. Dengan
penelitian maka ilmu pengetahuan dapat dikembangkan. Ilmu pengetahuan akan selalu
berkembang karena manusia memiliki kemampuan untuk berfikir dan memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi. Tetapi, keingin tahuan yang kompleks memerlukan suatu cara yang
sistematis sehingga diperoleh suatu pengetahuan. Kegiatan penyelidikan secara sistematis
tersebht yang dinamakan penelitian.
Menurut Almack dan Notoatmodjo (2010), hubungan ilmu pengetahuan dan penelitian ini
sebagai hasil dan proses dimana penelitian sebagai prosesnya dan ilmu pengetahuan sebagai
hasilnya.
Dalam melaksanakan suatu penelitian sebaiknya dilakukan dengan cara ilmiah yaitu cara
yang benar berdasarkan fakta serta empiris, objektif dan logis.
Kerlinger dalam Wibowo (2014), mengutarakan 4 cara untuk memperoleh pengetahuan:
Metode keteguhan (Method of tenacity), yaitu berpegang teguh pada pendapat yang sudah
diyakini kebenarannya sejak lama.
Metode otoritas (Method of outhority), yairu merujuk pada pernyataan para ahli atau yang
memiliki otoritas.
Metode Intuisi (Method of intuition), yairu berdasarkan keyakinan yang kebenarannya
dianggap terbukti dengan sendirinya atau tidak perlu pembuktian lagi.
Metode ilmiah (Method of science), yairu berdasarkan kaidah keilmuan, sehingga walaupun
dilakukan oleh orang yang berbeda-beda namun dapat menghasilkan kesimpulan yang sama.
Sedangkan Notoatmodjo (2014), membagi ke dalam 2 bagian besar cara untuk memperoleh
pengetahuan yaitu:
Cara Non Ilmiah atau Tradisional
Cara yang dipakai manusia saat sebelum ditemukan cara dengan metode ilmiah. Cara ini
dilakukan oleh manusia pada zaman dulu kala dalam rangka memecahkan masalah termasuk
dalam menemukan teori atau pengetahuan baru. Cara-cara tersebut yaitu melalui : cara coba
salah (trial and error), secara kebetulan, cara kekuasaan atau otoritas, pengalaman pribadi,
cara akal sehat, kebenaran melalui wahyu, kebenaran secara intuitif, melalui jalan pikiran,
induksi dan deduksi.
Cara Ilmiah atau Modern
Cara ilmiah ini dilakukan melalui cara-cara yang sistematis, logis dan ilmiah dalam bentuk
metode penelitian. Penelitian dilaksanakan melalui uji coba terlebih dahulu sehingga
instrumen yang digunakan valid dan reliabel dan hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan
pada populasi. Kebenaran atau pengetahuan yang diperoleh betul-betul dapat
dipertanggungjawabkan karena telah melalui serangkaian proses yang ilmiah.
Peneliti dalam melaksanakan penelitiannya harus menjunjung tinggi etika, moral, dan
mengedepankan kejujuran. Hasil penelitian harus dilaprkan apa adanya, tidak boleh
memutarbalikkan fakta penelitian agar sesuai keinginan atau merekayasa hasil uji statistik
sesuai dengan keinginan atau kepentingan tertentu.
Berdasarkan ulasan diatas, maka jelas bahwa ilmu dan penelitian merupakan hal yang
berkaitan untuk memperoleh suatu pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2014) bahwa
pengetahuan adalah gmhasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya.
Pengetahuan tiap orang akan berbeda-beda tergantung dari bagaimana penginderannya
masing-masing terhadap objek atau sesuatu. Secara garis besar terdapat 5 tingkatan
pengetahuan (Notoatmodjo, 2014), yaitu:
Tahu (Know)
Pengetahuan yang dimiliki baru sebatas berupa mengingat kembali apa yang telah dipelajari
sebelumnya, sehingga tingkatan pengetahuan pada tahap ini merupakan tingkatan yang paling
rendah. Kemampuan pengrtahuan pada tingkatan ini adalah seperti menguraikan,
menyebutkan, mendefenisikan, menyatakan. Contoh tahapan ini antara lain: menyebutkan
defenisi pengetahuan, menyebutkan defenisi rekam medis, atau menguraikan tanda dan gejala
suatu penyakit.
Memahami (Cemprehension)
Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
menjelaskan tentang objek atau sesuatu dengan benar. Seseorang yang telah faham tentang
pelajaran atau materi yang telah diberikan dapat menjelaskan, menyimpulkan, dab
menginterpretasikan objek atau sesuatu yang telah dipelajarinya tersebut. Contohnya dapat
menjelaskan tentang pentingnya dokumen rekam medis.
Aplikasi (Application)
Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini yaitu dapat mengaplikasikan atau menerapkan
materi yang telah dipelajarinya pada situasi kondisi nyata atau sebenarnya. Misalnya
melakukan assembling (merakit) dokumen rekam medis atau melakukan kegiatan pelayanan
pendaftaran.
Anlisis (Anlysis)
Kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen yang ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis yang dimiliki seperti dapat menggambarkan
(membuat bagan), memisahkan dan mengelompokkan, membedakan atau membandingkan.
Contoh tahap ini adalah menganalisis dan membandingkan kelengkapan dokumen rekam
medis menurut metode Huffman dan metode Hatta.
Sintesis (Synthesis)
Pengetahuan yang dimiliki adalah kemampuan seseorang dalam mengaitkan berbagai elemen
atau unsur pengetahuan yang ada menjadi suatu pola baru yang telah menyeluruh.
Kemampuan sintesis ini seperti menyusun, merencanakan, mengkategorikan, mendesain dan
menciptakan. Contohnya membuat desain form rekam medis dan menyusun alur rawat jalan
atau rawat inap.
Evaluasi (Evaluation)
Kemampuan yang dimiliki pada tahap ini berupa kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dapat digambarkan sebagai proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk
membuat alternatif keputusan.
Tahapan pengetahuan tersebut menggambarkan tingkatan pengetahuan yang dimiliki
seseorang setelah melalui berbagai proses seperti mencari, bertanya, mempelajari
berdasarkan pengalaman.
B. Pendekatan Penlitian (Induktif-Deduktif)
Penalaran induktif berasal dari pengetahuan sebelumnya mengenai sejumlah kasus sejenus,
bersifat khusus, individual dan konkrit. Kesimpulan yang didapat suatu hal yang pasti.
Contoh:
Premis
Apel 1 keras, warna hijau, rasa masam
Apel 2 keras, warna hijau, rasa masam
Apel 3 keras, warna hijau, rasa masam
Kesimpulan
Semua Apel keras, warna hijau dan rasa masam.
Pendekatan deduktif merupakan penalaran yang berdasarkan pada pengetahuan sebelumnya
yang bersifat umum serta menyimpulkan pengetahuan baru yang bersifat khusus.
Bersifat silogisme (argumen yang terdiri dari premis-premis dan kesimpulan)
Premis (proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan).
Contoh penalaran deduktif:
Premis
Jarak Jakarta-Surabaya kurang dari 750 Km, atau antara lain 750 dan 1500 Km, atau lebih
besar dari 1500 km.
Jarak Jakarta-Surabaya tidak lebih kecil dari 750 Km
Jarak Jakarta-Surabaya tidak lebih besar dari 1500 Km
Kesimpulan
Maka jarak Jakarta-Surabaya antara 750 Km sampai 1500 Km
Apakah argumen diatas valid?
C. Pengertian Metodoligi Penelitian, Berpikir Logis dan Bersikap Ilmiah
Penelitian merupakan proses mencari sesuatu secara sistematis dalam waktu yang relatir lama
dengan menggunakan metode ilmiah dan dengan prosedur maupun aturan yang berlaku.
Penelitian terjadi karena adanya dorongan rasa ingin tahu mengenai sesuatu hal yang sedang
terjadi di lingkungab sekitar. Seseorang melakukan penelitian untuk mencari jawaban dari
permasalahan yang sedang terjadi.
Metode adalah kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berfikir
untuk menyusun suatu gagasan yang terarah dan terkait dengan maksud dan tujuan. Metode
imiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisik.
Metode peneltian berhubungan dengan prosedur alat, serta desain penelitian yang digunakan,
prosedur alat, serta desain penelitian yang digunakan harus cocok dengan metode penelitian
yang dipilih.
Metodologi merupakan suatu formula dalam penerapan penelitian dimana dalam melakukan
penelitian terdapat langkah-langkah dan juga hasil penelitian.
Dalam Ilmu Komputer, metodologi merupakan langkah-langkah/ tahapan perencanaan
dengan bantuan beberapa metode, teknik, alat dan dokumentasi dengan tujuan untuk
membantu peneliti dalam meminimalkan resiko kegagalan dan menekankan pada
proses/sasaran penelitian dibidang IT.
Penalaran (reasoning) adalah proses berfikir yang terjadi pada saat menarik kesimpulan dari
pernyataan-pernyataan yang diketahui benara atau dianggap benar. Penalaran berguna untuk
menentukan secara logis dandan objektif apakah suatu pernyataan valid (benar/salah)
sehingga pantas untuk diyakini/dianut.
Proses berfikir logis dan sistematis berguna untuk membentuk dan mengevaluasi keyakinan
terhadap suatu pernyataan. Logika dapat dipakai untuk menarik kesimpulan dari suatu proses
berfikir berdasarkan cara tertentu. Proses berfikir merupakan penalaran untuk menghasilkan
suatu pengetahuan.
D. Definisi Penelitian
Secara umum, pengertian penelitian adalah suatu proses penyelidikan yang dilakukan secara
aktif, tekun dan sistematis, dimana tujuannya untuk menemukan, menginterpretasikan, dan
merevisi fakta-fakta.
Pendapat lain mengatakan bahwa penelitian adalah suatu proses investigasi secara sistematis
dengan cara mempelajari berbagai bahan dan sumber untuk membangun fakta-fakta dan
mencapai kesimpulan baru. Agar lebih memahami apa itu penelitian, maka kita dapat
merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
Soetrisno Hadi
Menurut soetrisno Hadi, pengertian penelitian adalah suatu usaha dalam menemukan segala
sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang
telah ada, mengembangkan dan memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang telah ada
namun kebenarannya masih diragukan.
Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, defenisi penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan
berdasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodelogis,
konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi
keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.
Sanapiah Faisal
Menurut Sanapiah Faisal, pengertian penelitian adalah suatu aktivitas dalam menelaah suatu
problem dengan menggunakan metode ilmiah secara tertata dan sistematis untuk menemukan
pengetahuan baru yang dapat diandalkan kebenarannya mengenai dunia alam dan dunia
sosial.
Donald Ary
Menurut Donald Ary, pengertian penelitian adalah penerapan dan pendekatan ilmiah pada
suatu pengkajian masalah dalam memperoleh informasi yang berguna dari hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Tyrus Hillway
Menurut Tyrus Hillway, pengertian penelitian adalah suatu metode studi yang sifatnya
mendalam dan penuh kehati-hatian dari segala bentuk fakta yang bisa dipercaya atas suatu
masalah tertentu guna untuk membuat pemecahan masalah tersebut.
E. Karakteristik Penelitian
Kegiatan penelitian harus memiliki beberapa karakteristik tertentu. Adapun ciri-ciri penelitian
adalah sebagai berikut:
Bersifat Ilmiah, maksudnya adalah penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur dan
menggunakan bukti-bukti yang meyakinkan dalam bentuk fakta yang didapatkan secara
objektif.
Prosesnya Berkesinambungan, hasil suatu penelitian dapat selalu disempurnakan dari waktu
ke waktu melalui proses yang berjalan secara terus menerus.
Memberikan kontribusi, maksudnya adalah suatu penelitian harus terdapat unsur kontribusi
atau nilai tambah terhadap ilmu pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
Analitis, suatu penelitian yang dilakukan harus dapat dibuktikan dan diuraikan dengan
menggunakan metode ilmiah dan ada hubungan sebab akibat antar variabel-variabelnya.
F. Tujuan Penelitian
Pada dasarnya tujuan penelitian adalah untuk menemukan suatu pengetahuan yang dapat
dimanfaatkan bagi manusia dan lingkungannya. Menurut beberapa ahli, ada tiga tujuan
penelitian praktis, yaitu:
Tujuan Eksploratif
Dalam hal ini, penelitian dengan tujuan eksploratif adalah untuk menemukan pengetahuan
baru yang belum pernah ada sebelumnya. Misalnya, penelitian tentang manfaat ekstrak kayu
manis untuk masalah diabetes dalam tubuh manusia.
Tujuan Verifikatif
Penelitian dengan tujuan verivikatif adalah untuk mrmbuktikan atau menguji kembali
kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Misalnya, membuktikan
manfaat ekstrak belimbing wuluh sebagai anti bakteri.
Tujuan Pengembangan
Penelitian dengan tujuan pengembangan adalah untuk menggali lebih dalam atau
mengembangkan suatu penelitian atau pengetahuan yang telah ada. Misalnya, penelitian
mengenai manfaat ekstrak kulit manggis untuk masalah diabetes yang sudah ada sebelumnya.
Penelitian dilakukan kembali untuk mengembangkannya, misalnya meneliti seberapa efektif
kulit manggis untuk mengatasi masalah diabetes pada masalah umur tertentu.
G. Kegunaan Penelitian
Secara garis besae, manfaar penelitian bisa dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dsn
praktis.
Teoritis
Penelitian dapat memberikan manfaat teoritis karena penelitian dilakukan dengan bertitik
tolak dari meragukan suatu teori tertentu. Penjelasan ini dinamakan dengan penelitian
verifikatif. Keraguan terhadap suatu landasan teori muncul apabila teori yang bersangkutan
tidak dapat lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian terhadap
teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya dapat menolak, atau
mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
Praktis
Disisi lain, penelitian juga bermanfaat untuk memecahkan permasalahan praktis. Hampir
semua lembaga yang ada dimasyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta,
merasakan manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan pengembangan sebagai bagian
integral dalam organisasi mereka. Penelitian merupakan kegiatan yang penting untuk
dilakukan karena tiga alasan utama yang berkaitan dengan manfaat yang dapat kita peroleh,
misalnya dengan pendidikan, kegiatan penelitian dapat memberikan manfaat, antara lain:
Penelitian menambah pengetahuan kita: menambah pengetahuan berarti bahwa pendidik
melakukan penelitian untuk berkontribusi pada informasi yang ada tentang masalah.
Penelitian meningkatkan praktik: penelitian juga penting karena menyarankan peningkatan
untuk praktik. Berbekal hasil penelitian, guru dan pendidik lainnya menjadi profesional yang
efektif.
Penelitian menginformasikan debat kebijakan: penelitian juga memberikan informasi kepada
pembuat kebijakan ketika mereka meneliti dan memperdebatkan tekhnik pendidikan.
B. Langkah-langkah Penelitian
Prosedur penelitian meliputi langkah-langkah atau beberapa tahapan sebagai berikut:
Tahapan Persiapan
Memilih lahan atau area penelitian
Bekerja sama dengan lahan penelitian untuk studi pendahuluan
Melakukan studi kepustakaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Menyusun proposal
Seminar proposal
Mengadakan uji coba instrumen
Tahap pelaksanaan
Permohonan izin penelitian
Melakukan pengumpulan data
Melakukan pengolahan dan analis data
Penarikan kesimpulan
Tahap akhir
Menyusun laporan
Presentasi hasil penelitian/ sidang ujian
Perbaikan hasil presentasi/ sidang ujian
Publikasi.
C. Ruang lingkup penelitian keperawatan
Penelitian keperawatan mempunyai ruang lingkup yang berbeda dengan penelitian lainnya
sebagaimana disiplin ilmu yang dipelajari. Riset keperawatan dapat dilaksanakan baik
diklinik/ tempat pelayanan keperawatan, masyarakat, maupun di institusi (pendidikan,
manajemen) yang menjadi dasar penentuan area/ lingkup riset keperawatan. Ruang lingkup
riset keperawatan dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
Menurut Dorothi Young Brockopp dan Marie T. Hastings-Tolsma, 1995.
Riset kekeperawatan
Penerapan penyelidikan secara ilmiah terhadap fenomena mengenai/ perhatian keperawatan:
klien (individu/keluarga/masyarakat) dan pengalaman kesehatan mereka. Fokus penelitan:
klien
Riset dalam keperawatan
Melakukan riset yang dilakukan diluar klien-klien dan pengalaman mereka yang sering kali
dipandang perawat mempelajari perawat. Fokus penelitian: perawat (manajemen, pendidikan,
kinerja dan sebagainya)
Menurut Nursalam (2003)
Ilmu keperawatan Dasar dan Manajemen Keperawatan
Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan dasar meliputi:
Pengembangan konsep dan teori keperawatan: kajian teori-teori yang sudah ada dalam upaya
meyakinkan masyarakat bahwa keperawatan adalah suatu ilmu yang berbeda dari ilmu
profesi kesehatan lain serta kesesuaian penerapan ilmu tersebut dalam bidang keperawatan
(Teori adaptasi, teori hubungan antar manusia, teori kebutuhan dasar manusia, teori hubungan
antar care, core, and cure, teori konsep model keperawatan, dan lain-lain).
Penelitian Kebutuhan Dasar Manusia
(Identifikasi, sebab dan upaya untuk pemenuhan kebutuhan dasar: oksigen, nutrisi, cairan dan
elektrolit, eliminasi, istirahat, rasa nyaman, aman, psikososial spiritual dan seksualitas dan
sebagainya).
Penelitian pendidikan keperawatan
(Perkembangan Pengelolaan pendidikan keperawatan, penerapan/pengembangan kurikulum,
proses pembelajaran dikelas/lab/klinik/lapangan, sarana/prasarana pendidikan, mahasiswa
dan staf pengajar, metode pembelajaran, system evaluasi dan sebagainya).
Penelitian manajemen keperawatan
(Sistem Pengelolaan Pelayanan keperawatan, peran dan kinerja bidang keperawatan, peran
dan kinerja komite keperawatan, peran dan kinerja perawat, model asuhan keperawatan
profesional yang diterapkan, model RR, administrasi pasien masuk RS, pengembangan
instrumen kualitas pelayanan keperawatan dan atau kepuasan pasien, standar praktik
keperawatan profesional.
Penelitian organisasi profesi keperawatan/PPNI:
Peran Organisasi dalam system regulasi praktik keperawatan (registrasi, lisensi, dan
legalisasi), peran organisasi dalam penetapan standar praktik keperawatan, peran organisasi
dalam pelanggaran praktik anggotanya, peran organisasi dalam peningkatan pendidikan
anggota, peran organisasi dalam pengembangan pendidikan tinggi keperawatan.
Ilmu Keperawatan Anak
Lingkup Masalah penelitian Ilmu keperawatan anak didasarkan pada filosofi keperawatan
anak yang menekankan pada masalah biopsikososial anak akibat hospitalisasi dan peran
keluarga dalam asuhan keperawatan anak (Contoh: stress akibat dampak hospitalisasi pada
anak, penerapan konsep asuhan keperawatan anak dengan paradigma atraumatic care,
masalah Deteksi Dini Tumbuh Kembang Bayi/anak, Masalah pengelolaan bermain sesuai
tahap tumbuh kembang anak).

DAFTAR PPUSTAKA
Imas Masturoh, Nauri Anggita T (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan, Kementerian
Kesehatan RI.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Riyanto, A (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Bantul: Nuha Medika.
Sastroasmoro, S dan Ismael, S. (2014). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-5.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Sugiyono. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Wibowo, A. (2014). Metodologi penelitian Praktis Bidang Kesehatan. Jakarta: PT
rajagrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai