Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memasuki abad 20, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangatlah pesat. Berbagai
piranti sederhana maupun elektronik telah berhasil dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia.
Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih manusia, tidak lepas atau bahkan sangat bergantung dari
keberadaan suatu ilmu, yakni ilmu Fisika.
Melalui Fisika, manusia dapat menjelaskan berbagai gejala alam, maupun dapat memperkirakan
gejala alam yang akan terjadi. Manusia juga dapat mendefinisikan gejala-gejala alam. Sebagai contoh,
masalah perahu yang akan menyeberangi sungai. Jika air sungai tenang, dan arusnya berjalan lambat,
perahu dapat dengan mudah menyeberangi sungai. Tetapi, jika arusnya deras, maka perahu akan hanyut.
Sepintas, masalah ini adalah masalah yang sepele. Namun, dengan Fisika, hal ini dapat ditelaah, dan
menjadi dasar pemikiran pemecahan masalah-masalah lainnya.
Masalah perahu di atas, akan sangat mudah dipahami dalam Vektor. Vektor merupakan besaran
yang memiliki besar dan arah (Kamajaya, 2007: 50). Vektor dapat menyederhanakan dan memecahkan
masalah seperti masalah perahu di atas.Jika dimisalkan posisi perahu semula adalah A, dan tujuannya
adalah B, perahu yang semula arahnya dari A ke B akan tiba di seberang sungai tidak di tujuan
sebenarnya, misalnya C. Akan tetapi, dengan mengerti Vektor, dapat ditemukan solusi agar perahu tetap
tiba di B, yakni dengan mengarahkan perahu ke hulu untuk mengimbangi aliran sungai.
Sehingga dengan hal tersebut dapatlah dilihat beberapa buku yang mengulas mengenai materi
persamaan parametrik garis tersebut untuk dikaji lebih dalam materi yang dipaparkan serta dilakukannya
perbandingan. Hal ini jugalah sesuai dengan salah satu tugas pada mata kuliah Kalkulus Multivariabel
yaitu Critical Book Report.

B. Permasalahan
1) Membandingkan kedua buku (kedalaman teori dalam kedua buku tersebut).
2) Mencari kelemahan dan kelebihan dari kedua buku.

C. Tujuan
Critical Book Report ini bertujuan untuk mengkritisi atau membandingkan topik tentang persamaan
parametrik garis materi kuliah Kalkulus Multivariabel dalam dua buku yang berbeda.
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

I. BUKU PERTAMA

RUANG VEKTOR

a. Vektor

Pada bidang pelayaran dapat dijumpai permasalahan bagaimana menyatakan posisi sebuah kapal
dilihat dari menara pengawas. Pengertian posisi sebuah kapal dilihat dari menara pengawas. Missal

diberikan sebuah titik dibidang atau R2 , A (x 1 , y 1) . Maka didapatkan ruas garis berarah dari pusat sumbu

O(0,0) ke titik A .

OA , dapat dipandang sebagai vector posisi dan untuk menyatakan


Bentuk ruas garis berarah, ⃗

OA= á. Sehingga didapatkaná=( x 1 , y 1 )=


sebuah vector, missal ⃗ ( xy )
1

1
dengan x 1 dan y 1 merupakan

komponen vector. Vwktor posisi dari titik A( x 1 , y 1 ) pada sumbu kartesius diperlihatkan pada gambar 5.1
berikut :

Sedangkan untuk titik di R3 , A (x 1 , y 1 , z 1) , maka vector posisi titik dituliskan dengan

x1

()
á=( x 1 , y 1 , z 1 )= y 1 dengan x 1 , y 1 , z 1merupakan komponen vector.
z1
Untuk menyatakan sebuah titik ruang, A(x 1 , y1 , z1 ) dengan sumbu kartesius, sumbu X , sumbu
Y dan sumbu Z digunakan aturan tangan kanan, seperti terlihat pada gambar 5.2 berikut :

Notasi yang digunakan untuk menyatakan himpunan vector di bidang dan himpunan vector diruang
berturut-turut adalah :

R2= {(x 1 , y 1 )| x1 ∈ R dan y 1 ∈ R }, dan

R3= {(x 1 , y 1 , z 1 )| x1 ∈ R , y 1 ∈ R dan z 1 ∈ R }

Selanjutnya notasi,

Rn ={(x 1 , x 2 ,… ….. , x n )| x1 , x2 , …… … x n ∈ R }

Digunakan untuk menyatakan himpunan vector dengan n pasangan bilangan atau vector dengan n
komponen.

1. Kesamaan Dua Vaktor

Dua vector tersebut dikatakan sama, yaitu á=b́ bila setiap komponen vector yang seletak
mempunyai nilai sama, yaitu a i=bi dengan I = 1,2,……,n.

2. Penjumlahan Vektor

Penjumlahan atau pengurangan antara dua vector dilakukan dengan menjumlahan atau
mengurangkan komponen vector yang seletak.

 á+ b́=( a1 , a2 ,… …… …. , an ) +(b1 , b2 , …… …… ., b n) = (a 1+b 1 , a 2+ b2 ,… … , a n+ bn

 á−b́=( a1 , a2 , …… …… ., a n )−(b1 , b2 ,… … …… ., b n) = (a 1−b1 , a2−b 2 , … … , an −bn

3. Vektor Nol
Vektor yang mempunyai peran sebagai identitas penjemlahan adalah vector yang semua
komponennya sama dengan nol, dan dinotasikan dengan Ó . Untuk setiap vektor maka akan berlaku :

á+ Ó=á atau Ó+ á= á.

4. Vektor Negatif

Notasi −á menyatakan vector negative dari vector á an mempunyai arah yang berlawanan dengan
vector á . Komponen dari vector −á merupakan lawan dari komponen vector á . Untuk setiap vector akan
berlaku : á+ (−á )= (− á ) + á=Ó.

5. Perkalian antara Vektor dengan Skalar (Bilangan Real)

Operasi perkalian pada vektor dengan scalar dan perkalian antara dua vector. Perkalian antara dua
vector akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. Sedangkan perkalian antara vector dengan scalar, yaitu
perkalian antara á sengan k dilakukan dengan mengalikan setiap komponen dari á dengan k. sifat yang
berlaku pada perkalian vector dan skalar yaitu :

 k(á+ b́ ¿=k á+k b́


 (k + m) á = ká+ m á
 (km)á=k ( m á)
 Ada vector nol, Ó ∈ R sehingga berlaku á+ Ó=Ó+ á=á untuk setiap á ∈ A
 Untuk setiap á ϵ A terdapat vector negative –á ϵ A sehingga berlaku á+ (−á )=Ó
 1á=á

6. Panjang dan Jarak antara Dua Vektor

Untuk menentukan jarak antara dua vektor dilakukan dengan cara merapatkan kedua
pangkalnya,kemudian jarak kedua vektor merupakan jaraj antara kedua ujungnya dan dihitung dengan :

2
d ( A , B ) =‖b́−á‖= ( x 2−x 1 ) −( y ¿ ¿ 1− y 2)2 ¿

II. BUKU KEDUA
VEKTOR

Vektor bias diartikan sebagai kantutas yang mempunyai besaran dan arah.

a. Interpretasi Lain dari Vektor


1. Untuk dua dimensi

Bila vektor V yang berasal dari titik O. Untuk menunujukkan titik akhir (terminal point) vektor
V itu diperlukan dua komponen dari vektor itu, yaitu komponen x 1 dan y 1sedangkan untuk menentukan
arahnya harus diketahui sudut antara vektor V ini dengan sumbu datar katakana sudut A.

2. Untuk tiga dimensi

Bila ada vektor V berasal dari titik asal 0 yaitu titk potong dari 3 sumbu. Untuk menentukan titik
akhir vektor V ini diperlukan 3 komponen x 1 , x2 dan x 3 sedangkan untuk menentukan arahnya harus
diketahui dua buah sudut A dan B.

Besarnya V ditentukan oleh rumus berikut :

2
√x 1, + x 22 + x22 , arahnya V ditentukan oleh dua sudut A dan B didalam hubungan rumus berikut
x1 x3
tg A= dan cos B=
x2 √(x 1 ,¿¿ 2+ x 22 + x 22) ¿
3. Operasi dengan Vektor
a. Penjumlahan dan Pengurangan Dua Buah Vektor

Yang dimaksud dengan penjumlahan dan pengurangan dua vektor X dan Y yang masing-masing
berkomponen n ialah suatu vektor dimana komponen-komponennya diperoleh dari penjumlahan,
pengurangan komponen-komponennya yang bersangkutan dari vektor X dan Y. jadi kalau Z = X + Y.

 á+ b́=( a1 , a2 ,… …… …. , an ) + ( b1 ,b 2 ,… …… …. , bn ) = (a 1+b 1 , a 2+ b2 ,… … , a n+ bn

 á−b́=( a1 , a2 , …… …… ., a n )−(b1 , b2 ,… … …… ., b n) = (a 1−b1 , a2−b 2 , … … , an −bn

4. Perkalian Vektor dengan Skalar

Operasi perkalian pada vektor dengan scalar dan perkalian antara dua vector. Perkalian antara dua
vector akan dijelaskan pada bagian selanjutnya. Sedangkan perkalian antara vector dengan scalar, yaitu
perkalian antara á sengan k dilakukan dengan mengalikan setiap komponen dari á dengan k. sifat yang
berlaku pada perkalian vector dan skalar yaitu :

 k(á+ b́ ¿=k á+k b́


 (k + m) á = ká+ m á
 (km)á=k ( m á)
 Ada vector nol, Ó ∈ R sehingga berlaku á+ Ó=Ó+ á=á untuk setiap á ∈ A
 Untuk setiap á ϵ A terdapat vector negative –á ϵ A sehingga berlaku á+ (−á )=Ó
 1á=á
BAB III

PENUTUP

3.1 Kelebihan dan Kelemahan Kedua Buku


1. Buku Pertama
Kelebihan :
 Pada halaman awal bab, buku ini memberikan pendahuluan dimana pada pendahuluan ini
dijelaskan apa isi dari buku, serta tujuan dari bab yang akan dipelajari.
 Memaparkan penjelasan tentang vektor beserta pembagian-pembagian vektor. Penjelasan
beberapa materi disertai dengan pemisalan yang menggambarkan materi itu, sehingga materi
tersebut dapat dipahami dengan mudah.
 Penggunaan bahasa serta tanda baca sudah sesuai dengan EYD, penggunaan bahasa pada buku ini
lebih ringan atau lebih mudah dipahami dibandingkan dengan buku kedua
 Contoh disertai dengan gambar
 Secara umum, materi yang dipaparkan pada buku ini lebih lengkap jika dibandingkan dengan
buku kedua.

Kekurangan :
 Kurang adanya penjelasan yang lebih rinci terhadap teorema yang dipaparkan.
 Kurang banyak menyajikan contoh soal pada tiap subbab materi tersebut.
 Tidak semua subbab memiliki contoh soal dan disertai dengan gambar sebagai penjelasan
tambahan.
 Ada materi yang tidak dijelaskan pada buku ini, dimana pada buku kedua materi tersebut
dijelaskan.

2. Buku Kedua
Kelebihan :
 Penjelasan yang terdapat pada buku dipaparkan dengan cukup baik,
 Memaparkan penjelasan teorema dengan jelas sehingga pembaca mengetahui dari mana asal
muasal adanya teorema yang dipaparkan tersebut.
 Buku ini memaparkan contoh soal dan soal yang lebih banyak dibandingkan pada buku pertama.
Dimana pada setiap subbab selalu di berikan contoh soal.
 Contoh soal disertai dengan gambar yang dapat memudahkan pembaca dalam memahami materi
yang diberikan.
 Buku ini memaparkan beberapa materi dimana pada buku pertama tidak dipaparkan.

Kekurangan :
 Pada bagian awal bab, tidak adanya pendahuluan. Buku ini langsung memaparkan materi yang
akan dipelajari.
 Ada beberapa bahasa yang sulit dipahami,
 Materi yang dijelaskan pada buku ini tidak lengkap secara umum dibandingkan dengan buku
pertama

3.2 Kesimpulan

Dari pemaparan tersebut terlihat bahwa masing-masing buku memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing dan terlihat pula bahwa kedua buku sangatlah bermanfaat bagi proses
belajar mengajar terkait dengan Aljabar Linear (khusunya Vetor). Dari pembahasan tersebut terlihat
bahwa kedua buku yang dibandingkan sebenarnya tidak terlalu menunjukkan perbedaan pada materi yang
dijelaskannya hanya saja memang terdapat penjelasan yang lebih dan kurang yang mana terlihat bahwa
penjelasan mengenai Vektor ini lebih dominan kepada buku “Kedua” mulai dari pemaparan
penjelasannya, contoh soal yang diberikan, hingga kepada soal-soal yang terkait dengan persamaan garis
yang dijelaskan sebelumnya.

Namun, memang masih terdapat pula beberapa materi yang kurang pada buku ini yang terlihat
bahwa secara umum materi yang dipaparkan lebih banyak dipaparkan oleh buku “Pertama”. Namun
kembali lagi bahwa kedua buku sudahlah sangat baik dalam menambah wawasan pembaca dan keduanya
sama-sama mudah untuk dipahami.

3.3 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada kedua buku ini adalah lebih mengembangkan lagi materi yang
belum terdapat pada buku tersebut. Memang sebenarnya dalam pembuatan buku tentu tidak luput dari
adanya kekurangan sehingga disinilah guna critical book report ini untuk dapat memberikan saran yang
membangun dalam pengembangan buku tersebut. Selain itu terdapat pula saran lain kepada pembaca
Critical Book Report ini yaitu untuk menambah wawasan terkait dengan Aljabar Linear dapatlah
menggunakan kedua buku ini sebagai salah satu referensi dalam menambah wawasan. Pemaparan pada
buku ini mudah dipahami bagi para pemula.

Anda mungkin juga menyukai