Anda di halaman 1dari 25

Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2.

September 2017

LGBT DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Oleh:
Tri Ermayani (triermayani@yahoo.com)
FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

ABSTRAK

Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) merupakan fenomena yang


merebak di era modern sebagai bentuk penyimpangan seks yang sangat dipengaruhi oleh
pola asuh yang salah, kurangnya peran seorang ayah, pendidikan agama Islam yang kurang
memadai, dan pornografi yang sangat mudah terakses semua kalangan.
Pertumbuhan dan perkembangan anak mencakup aspek-aspek penting yang harus
diseimbangkan dan diarahkan secara proporsional. Aspek-aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak meliputi: spiritualitas (keimanan), fisik (jasmani), kejiwaan (psikis),
intelektual, emosi, moral, sosial, seksual, dan ekonomi. Jika orang tua dan guru mampu
menyeimbangkan aspek-aspek pendidikan tersebut, maka akan tercapai pemahaman dan
penyadaran tentang bahaya yang ditimbulkan perilaku LGBT. Oleh karena itu peranan orang
tua dan guru dalam memahami bahaya LGBT bagi generasi muda.
Penelitian ini dirancang untuk dapat memahamkan bahaya LGBT bagi orang tua dan
guru dalam pendidikan anak, dan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain. Harapan peneliti,
penelitian ini dapat memperkaya pemahaman tentang LGBT dalam perspektif Islam dan
bahaya yang ditimbulkan sehingga bermanfaat untuk generasi dalam bidang pendidikan dan
kehidupan sosial sehingga dapat ditemukan dan diterapkan beberapa strategi penanganan
LGBT mulai dari mencegah/ menghindari sampai mengobatidari sisi ilmu jiwa dan
pendidikan agama Islam.

Kata Kunci: LGBT, remaja, orangtua, guru, pendidikan, Islam.

ABSTRACT

Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender (LGBT) is a phenomenon that has spread in the
modern era as a form of sexual deviation that is strongly influenced by wrong parenting, lack
of a father's role, inadequate Islamic religious education, and pornography that is easily
accessible to all groups .
Child growth and development includes important aspects that must be balanced and directed
proportionally. Aspects of child growth and development include: spirituality (faith), physical
(physical), psychological (psychological), intellectual, emotional, moral, social, sexual, and
economic. If parents and teachers are able to balance these aspects of education,
understanding and awareness of the dangers posed by LGBT behavior will be achieved.
Therefore the role of parents and teachers in understanding the dangers of LGBT for the
younger generation.
This research is designed to be able to understand the danger of LGBT for parents and
teachers in children's education, and can be a reference for other researchers. The hope of the
researchers is that this research can enrich understanding of LGBT in an Islamic perspective
and the dangers posed so that it is useful for generations in the field of education and social

147
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

life so that strategies and handling of LGBT can be found starting from preventing / treating
psychology and Islamic education. .
Keywords: LGBT, teenagers, parents, teachers, education, Islam.

PENDAHULUAN tentang Perkawinan. MUI sendiri telah


Penelitian ini dilakukan atas dasar mengeluarkan Fatwa MUI Nomor 57
keprihatinan atas maraknya perilaku Tahun 2014 tentang Lesbian, Gay,
LGBT di kalangan masyarakat akhirakhir Sodomi, dan Pencabulan. Dalam fatwa
ini. Lesbian, Gay, Biseksual, dan MUI tersebut aktivitas LGBT diharamkan
Transgender merupakan bentuk karena merupakan suatu bentuk kejahatan,
penyimpangan seks lebih dari perzinahan dapat menimbulkan penyakit yang
dan pencabulan. LGBT dalam pandangan berbahaya bagi kesehatan dan sebagai
Islam merupakan bentuk penyimpangan sumber penyakit menular seperti
seks yang pernah dilakukan oleh kaum HIV/AIDS. (Kompas.Com: 17 Februari
Luth di kota Sodom. Keberadaan kaum 2016)
LGBT di Indonesia semakin meningkat LGBT juga bertentangan dengan
kuantitasnya meskipun tidak diketahui
tujuan pendidikan nasional, sebagaimana
persis jumlahnya. yang ditegaskan dalam Undang-Undang
Di Indonesia LGBT telah dilarang No. 20 tahun 2003 pasal 3 bahwa:
dan difatwakan haram oleh Majelis Ulama “Pendidikan Nasional berfungsi
Indonesia (MUI) dan Ormas Islam. mengembangkan kemampuan dan
Ditegaskan oleh Ketua Umum MUI membentuk watak serta peradaban bangsa
Ma’ruf Amin dalam konferensi pers di yang bermartabat dalam rangka
Kantor MUI, Jakarta Pusat pada tanggal 17 mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
Februari 2016 bahwa aktivitas LGBT untuk berkembangnya potensi peserta didik
diharamkan oleh Islam, bahkan agar menjadi manusia yang beriman dan
bertentangan dengan sila kesatu dan kedua bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Pancasila, serta bertentangan dengan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
Undang-Undang Dasar 1945 khususnya kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
Pasal 29 ayat 1 dan Pasal 28. Selain itu yang demokratis serta bertanggung jawab”.
aktivitas LGBT bertentangan dengan LGBT hanya akan membuat kecerdasan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 menurun, tidak memiliki kepribadian yang

148
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

utuh, dan bertentangan dengan hukum Anak dan remaja merupakan objek
agama dan hukum negara. yang mudah disasar dengan perilaku
Saat ini LGBT sudah masuk ke dalam LGBT. Oleh karena itu sangat diperlukan
kehidupan masyarakat Indonesia dan menyisipkan materi akhlak dan
merusak generasi muda. Salah satu cara implementasi nilai-nilai ibadah melalui
efektif untuk mencegah dan melindungi kehidupan berkeluarga secara sehat. Jika
anak dari LGBT adalah dengan pendidikan dibiarkan maka akan menjadi bahaya dan
agama. Melalui pendidikan agama Islam ancaman penyakit psikis serta moral bagi
diharapkan anak terutama usia remaja akan generasi muda Indonesia. LGBT dipandang
menghindarkan dan menjauhkan mereka dari segi Islam merupakan tindakan yang
dari bahaya LGBT. Sehingga dalam hal ini dilaknat Allah SWT dan pernah terjadi
perlu adanya integrasi melalui pendidikan jaman Nabi Luth as. Bahkan dalam al-
agama Islam dari keluarga, sekolah dan Qur’an difirmankan sebagai perbuatan
lingkungan masyarakat. yang melampaui batas dan akan diazab

Dalam penelitian LGBT dalam dengan azab yang sangat pedih baik di

Perspektif Islam ini peneliti merumuskan dunia maupun di akhirat. Sedangkan

masalah sebagai berikut: menurut konteks HAM (Universal) LGBT


cenderung diterima dan diperbolehkan
a. Bagiamana konsep LGBT dalam Islam?
sebagai hak mutlak masing-masing
b. Apakah sebab munculnya perilaku individu.
LGBT dan bagaimana strategi
Secara umum tujuan penelitian ini
penanganannya?
adalah untuk memahami tentang LGBT
Hasil penelitian LGBT dalam secara mendalam dilihat dari perspektif
Perspektif Islam bermanfaat untuk Islam. Selanjutnya tujuan penelitian LGBT
mencegah LGBT di kalangan remaja dalam Perspektif Islam adalah:
sehingga mereka memahami, tidak
a. Mengetahui tentang konsep LGBT
menyetujui, dan menghindari perilaku
dalam Islam.
LGBT untuk hidup secara sehat lahir dan
batin dengan dibantu dan diarahkan oleh b. Mengetahui sebab terjadinya perilaku

orang tua, guru dan masyarakat. LGBT dan strategi penanganannya.

149
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

Upaya pencegahan LGBT dalam dan memahami tentang LGBT, dan


kehidupan remaja khususnya tingkat selanjutnya menghindari serta
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah menjauhinya. Hal tersebut sebagai upaya
Menengah Pertama (SMP) melalui konsep penyadaran akan bahaya perilaku LGBT
LGBT dalam perspektif Islam harus dicoba pada anak-anak dan remaja berikut
untuk membantu para orang tua dan pandangan Islam dan strategi
pendidik mengontrol perilaku anak dan penanganannya agar selamat dan terhindar
remaja (SD dan SMP) yang memasuki dari perilaku LGBT.
masa pubertas agar mereka tidak
menyetujui dan sepakat menghindarkan METODE PENELITIAN
diri dari orientasi seksual yang 1. Sifat dan Pendekatan
menyimpang (LGBT). Penelitian ini merupakan penelitian
kepustakaan (library research) dengan
Pembahasan dan penelitian tentang
pendekatan psikologis analitik dan
konsep LGBT dalam Islam peneliti batasi
sosiologis. Pendekatan psikologis analitik
dengan masalah seputar pemahaman
digunakan sebagai kerangka analisis
konsep LGBT oleh guru, orang tua, dan
terhadap kenyataan perilaku LGBT yang
murid. Terutama murid SD yang sudah
terjadi dalam kehidupan anak dan remaja.
mengalami masa baligh dan murid SMP
Pendekatan sosiologis digunakan untuk
yang sedang memasuki masa pubertas atau
menyusun kerangka analisis terhadap
remaja awal sedang mengalami perubahan
konteks sosial yang ada pada kehidupan
biologis (hormonal) dan psikis yang
anak dan remaja dalam mewujudkan dan
signifikan sehingga sehingga perlu
mengarahkan menghindari dan tidak setuju
dilindungi dan dihindarkan dari LGBT.
dengan perilaku LGBT.
Upaya tersebut dapat dilakukan
dengan melalui training guru-guru agama
2. Sumber Data
dengan menggunakan modul bagi guru
Sumber penelitian ini diambil dari
untuk yang dapat diujicobakan dalam
kepustakaan sebagai sumber primer yang
pelajaran di kelas. Sedangkan untuk
digali dari materi LGBT dan
muridnya akan dibuatkan buku saku
penyimpangan seks, peran keluarga dalam
tentang penilaian sikap dan sebagainya.
pencegahan LGBT, sebab-sebab
Tujuannya adalah guru dan murid mengerti
munculnya perilaku LGBT, dampak yang

150
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

ditimbulkan dari perilaku LGBT, dan HASIL DAN PEMBAHASAN


strategi penanganannya terhadap anak dan Penelitian LGBT dalam Perspektif
remaja. Selanjutnya dilengkapi dengan Islam ini peneliti temukan karya otentik
sumber sekunder berupa literatur-literatur dan penelitian sebelumnya berupa buku
lain yang relevan dan menunjang penelitian yang bisa dijadikan acuan primer yang
ini baik berupa buku, jurnal, surat kabar, berjudul
majalah, dan sebagainya, antara lain: “Lo Gue Butuh Tau LGBT” yang
Masail Fiqhiyah oleh Masjfuk Zuhdi. menjelaskan tentang apa itu orientasi
seksual, perubahan orientasi seksual,
3. Analisis Data LGBT menurut Islam, Sikap kita terhadap
Data yang diperoleh dari sumber data SSA (Same Sexual Attraction) dan LGBT,
tersebut dikumpulkan dan diseleksi menjaga diri dari LGBT, pacaran bukan
kemudian dibahas dengan menggunakan solusi. Buku ini dilengkapi dengan
metode interpretasi untuk memahami suplemen tentang deteksi dini orientasi
secara benar konsep LGBT dalam seksual dan kisah nyata dari klien yang
perspektif Islam sehingga diketahui dan mengalami SSA.
dipahami tentang permasalahan LGBT dan Buku acuan yang kedua berjudul
penyimpangan seks, sebab-sebab “Strategi Pencegahan LGBT pada Anak”
terjadinya perilaku LGBT, dampakdampak oleh Dewi Rokhmah, S.KM., M.Kes.
yang muncul akibat perilaku LGBT, dan yang menjelaskan tentang all about
kiat-kiat menghindari dan menangani LGBT, penyebab LGBT (Homoseks) dan
perilaku LGBT. Selanjutnya metode konsep prevensi munculnya perilaku
berikutnya adalah koherensi intern yang LGBT, peran keluarga mencegah perilaku
digunakan untuk memahami seluk beluk LGBT (Homoseks), pola asuh orang tua
LGBT dalam perspektif Islam, sehingga untuk mencegah LGBT (homoseksual)
dicari titik sentralnya untuk dapat pada anak, pendidikan seks sejak dini, dan
ditemukan konsep yang mengerucut dan memahami remaja. Di sisi lain juga
mewakili kondisi riil sikap anak dan menggunakan beberapa hasil penelitian
remaja terhadap perilaku LGBT tersebut. yang relevan dan dapat dijadikan acuan
primer dalam penelitian ini. Hal ini
memberikan peluang terhadap peneliti

151
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

untuk melaksanakan penelitian tentang larangan Allah Swt., dan dilakukan karena
LGBT dalam perspektif Islam. hanya memperturutkan nafsu syahwat
Penelitian yang dilakukan oleh tanpa mengenal etika kehidupan sosial dan
Ramlan Yusuf Rangkuti tentang bertentangan dengan nilai-nilai ajaran
“Homoseksual dalam Perspektif Hukum Islam.
Islam” menghasilkan konsep bahwa Penyimpangan seks bisa dilakukan
hukum Islam memandang bahwa hasrat dengan orang lain ataupun sendirian.
seksual adalah fitrah manusia, kekuatan Penyimpangan perilaku reproduksi yang
alami yang merupakan sebuah kodrat dilakukan sendirian adalah masturbasi dan
manusia. Sehingga dalam hal ini hukum onani atau rancap, baik dengan alat
Islam mengatur saluran hasrat seksual maupun tanpa alat. Penyimpangan seks
biologis mansuia dengan sebuah yang dilakukan dengan melibatkan orang
pernikahan. Hukum Islam jelas menolak lain adalah homoseksual, lesbian, zina,
penyimpangan seksual seperti menggauli istri ketika haid, menggauli istri
homoseksual. Homoseksual adalah melalui anusnya, dan lain sebagainya.
perbuatan keji yang dilarang keras dalam Berikut ini beberapa penyimpangan
hukum Islam sebagaimana ditegaskan perilaku reproduksi yang umum dilakukan
dalam alQur’an dan Hadits. Dalil-dalil oleh orang.
hukum Islam sepakat melarang perbuatan Dalam penelitian ini dijelaskan istilah
homoseksual, meskipun ada beberapa LGBT menurut Kamus Besar
pendapat tentang sanksi hukum pada para Bahasa Indonesia:
pelaku homoseksual. Beberapa dalil 1) Lesbian, yaitu pasangan perempuan
menagtakan bahwa para pelaku harus dengan perempuan. Wanita yang mencintai
dibunuh, dihukum, seperti sebuah atau merasakan rangsangan seksual sesama
pengadilan bagi para pelaku orang dewasa, jenisnya, atau disebut sebagai wanita
bahkan dalil tersebut mengatakan bahwa homoseks.
pelaku homoseksual dihukum dengan 2) Gay, yaitu pasangan laki-laki
dimasukkan dalam penjara. dengan laki-laki. Laki-laki yang mencintai
atau merasakan rangsangan seksual sesama
LGBT dan Penyimpangan Seks
jenisnya.
Penyimpangan seks adalah hubungan
seks yang tidak semestinya, melanggar

152
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

3) Biseksual, yaitu orang yang    


mempunyai sifat kedua jenis kelamin (laki-         
laki dan perempuan); tertarik kepada kedua      
jenis kelamin baik kepada laki-laki     
maupun kepada perempuan.
“Wahai manusia Kami
4) Transgender merupakan istilah menciptakan kamu yang terdiri
yang digunakan untuk mendeskripsikan dari laki-laki dan perempuan.”
(Q.S. Al-Hujurat, 49 :13)
orang yang melakukan, merasa, berpikir
atau terlihat berbeda dari jenis kelamin Kedua ayat di atas telah menunjukkan

yang ditetapkan saat mereka lahir. bahwa manusia di dunia ini hanya terdiri

"Transgender" tidak menunjukkan bentuk dari dua jenis saja, laki-laki dan

spesifik apapun dari orientasi seksual perempuan, dan tidak ada jenis lainnya.

orangnya. Orang-orang transgender dapat Tetapi di dalam kenyataannya, kita

saja mengidentifikasikan dirinya sebagai dapatkan seseorang tidak mempunyai

heteroseksual, homoseksual, biseksual, status yang jelas, bukan laki-laki dan bukan

panseksual, poliseksual, atau aseksual. perempuan.

(Juwilda, 2010: 3)
Istilah LGBT tidak terlepas dari
Dalam pandangan Islam, pada
istilah lainnya yaitu waria. Waria atau
dasarnya Allah menciptakan manusia ini
dalam bahasa Arabnya disebut
dalam dua jenis saja, yaitu laki-laki dan
alMukhannats adalah laki-laki yang
perempuan Allah Swt berfirman:
menyerupai perempuan dalam kelembutan,
cara bicara, melihat, dan gerakannya.
     AlKhuntsa, dari kata khanitsa yang secara
  
bahasa berarti lemah lembut. Al-Khuntsa
secara istilah bermakna seseorang yang
”Dan Dia (Allah) menciptakan dua mempunyai dua kelamin, yaitu kelamin
pasang dari dua jenis laki-laki dan
perempuan.” (Q.S. An-Najm, 53: laki-laki dan kelamin perempuan, atau
45) orang yang tidak mempunyai salah satu
dari dua alat vital tersebut, tetapi ada
      
lubang untuk keluar air kencing. (Fatimah
     
Halim, 2011: 300).
         

153
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

Transgender tidak lepas dari upaya Alasan apa pun yang dilakukan oleh
operasi ganti kelamin, karena mereka yang seseorang untuk tujuan mengubah ciptaan
transgender ada orientasi untuk merubah Allah maka hal tersebut dilarang
atau mengganti jenis organ kelamin. Oleh sebagaimana firman Allah Swt:
karena itu, harus dipahami tentang proses
operasi ganti kelamin yang sering    
dilakukan oleh dunia kedokteran. Pertama,        
masalah seseorang yang lahir dalam       
kondisi normal dan sempurna organ      
kelaminnya yaitu penis (dzakar) bagi        
lakilaki dan vagina (farj) bagi perempuan    
yang dilengkapi dengan rahim dan ovarium          
tidak dibolehkan dan diharamkan oleh    
syariat Islam untuk melakukan operasi   

kelamin. Kedua, operasi kelamin yang 

bersifat tashhîh atau takmîl (perbaikan atau 

penyempurnaan) dan bukan penggantian “Dan Aku benar-benar akan


menyesatkan mereka, dan akan
jenis kelamin menurut para ulama
membangkitkan angan-angan
diperbolehkan secara hukum syariat. kosong pada mereka dan menyuruh
Ketiga, apabila seseorang mempunyai alat mereka (memotong telinga-telinga
binatang ternak), lalu mereka
kelamin ganda, yaitu mempunyai penis dan benar-benar memotongnya, dan
juga vagina, maka untuk memperjelas dan akan Aku suruh mereka (mengubah
ciptaan Allah), lalu benar-benar
memfungsikan secara optimal dan definitif mereka mengubahnya, barang
salah satu alat kelaminnya, ia boleh siapa yang menjadikan syaitan
menjadi pelindung selain Allah,
melakukan operasi untuk ‘mematikan’ dan maka sesungguhnya ia menderita
menghilangkan salah satu alat kelaminnya. kerugian yang nyata.” (Q.S.
AnNisa’, 4: 119)
(Fatimah Halim, 2011: 304-305)
Istilah waria, transgender,
homoseksual (liwath), menyerupai lawan
jenis, lesbian, dan sebagainya telah
digolongkan oleh Allah Swt sebagai kaum

154
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

yang melampaui batas sebagaimana dalam dengan Nabi Ibrahim. Menurut riwayat dari
Q.S. Al-A’raaf, 7: 80-81, termasuk Ibnu Abi Dunya dari Thawus yang
perbuatan-perbuatan keji sesuai dalam Q.S. menyatakan bahwa mula-mula kaum Luth
Hud, 11: 78, apa alasan mendatangi jenis itu mendatangi wanita-wanita pada
lelaki, dan dikatakan Allah sebagai kaum duburnya, kemudian mendatangi laki-
yang tidak mengetahui akibat perbuatan lakinya. 21F

itu, selanjutnya Allah tidak segan-segan Kisah kaum Luth yang terdapat
memberi azab sebagaimana yang dalam al-Qur’an dapat dijadikan dasar
ditimpakan kepada kaum Luth. guna melarang perbuatan homoseksualitas,
Homoseksualitas, adalah suatu cara karena perbuatan ini merupakan praktik
untuk memenuhi dorongan seks dengan seksual abnormal dan merupakan
sesama jenis, lelaki dengan lelaki penyimpangan seksual yang sangat
(homoseks/homo) atau perempuan dengan menjijikkan, sehingga sangat dikutuk oleh
perempuan (lesbian/lesbi). Lawan dari agama Islam, termasuk salah satu dosa
homoseksualitas adalah heteroseksualitas, besar yang hukumnya haram, karena itu
yakni hubungan seks antara dua orang yang termasuk perbuatan keji dan melewati
berlainan jenis kelamin. batas. Nabi Muhammad saw bersabda,
Homoseksual adalah aktifitas seksual yang “Semoga Allah mengutuk orang-orang
dilakukan oleh pasangan sesama jenis, yang melakukan perbuatan kaum Luth.”
lakilaki dengan laki-laki atau perempuan Beliau mengulang-ulanginya sampai tiga
dengan perempuan. (Syafiq Hasyim, 2010: kali pernyataan tersebut.
241)
Homoseks merupakan akibat kelainan Peran Keluarga dalam Mencegah
Perilaku LGBT
dalam perkembangan kepribadian
Dalam pandangan psikologi
seseorang. Istilah kedokteran menyebut
perkembangan, anak memiliki beberapa
homoseks ini sebagai paederastia, yaitu
aspek penting yang harus diperhatikan
perbuatan senggama melalui dubur. Dalam
orang tua dalam mendidik dan mengawasi
Islam disebut liwath/’amal qaumi Luthin. 1
agar terhindar dari perilaku LGBT. Berikut
0F

Perbuatan ini pertama kali dilakukan oleh


ini sepuluh pendidikan yang harus
kaum Nabi Luth yang hidup semasa
diperhatikan dan menjadi tanggung jawab
1 Perbuatan ini dalam al-Qur’an disebut sebagai fahisyah. 2
Lihat dalam Qur’an Surat Asy Syu’ara (26): 160-174; Surat Al orang tua.
A’raf (7): 80-84; Surat Hud (11): 77-83.

155
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

a. Pendidikan Iman Karena hal itu akan memelihara


Pemahaman yang menyeluruh mereka dan kamu dari api neraka”.
terhadap pendidikan anak 3) Menyuruh anak untuk beribadah ketika
adalah menumbuhkan anak atas memasuki usia tujuh tahun. Sesuai
dasar pemahaman-pemahaman dengan hadits dari Ibnu Amr bin AlAsh
berupa dasardasar pendidikan iman dan r.a. dari Rasulullah saw. bahwa beliau
ajaran Islam sejak masa bersabda: “Perintahkanlah anak-
pertumbuhannya. Dengan demikian anakmu menjalankan ibadah shalat
anak akan terikat dengan Islam, baik jika mereka sudah berusia tujuh tahun.
akidah maupun ibadah, dan ia akan selalu Dan jika mereka sudah berusia
berkomunikasi dengannya dalam hal sepuluh tahun, maka pukullah mereka
penerapan metode maupun peraturan. jika tidak mau melaksanakannya dan
pisahkanlah tempat tidur mereka”.
Contoh pendidikannya adalah:
4) Mendidik anak untuk mencintai Rasul,
1) Membuka kehidupan anak dengan
keluarga dan membaca al-Qur’an.
kalimat Laa ilaaha illallah. Sesuai
(Asnelly Ilyas 2000:70)
dengan hadits dari Ibnu Abbas r.a. yang
Buah dari pendidikan iman ini
artinya: “Bacakanlah kepada anak-
melahirkan beberapa hal: (1) mencintai
anak kamu kalimat pertama dengan
Allah Swt.; (2) mencintai Rasulullah saw;
laa ilaaha illallah (tiada Tuhan selain
(3) pengawasan Allah Swt.; (4) mengajari
Allah)”. Rahasianya adalah agar
anak hukum halal dan haram (Wahid
kalimat tauhid dan syiar masuk Islam
Abdus Salam Bali 1992:34).
itu menjadi yang pertama masuk ke
dalam pendengaran anak, kalimat yang
b. Pendidikan Syari’at Islam
pertama diucapkan lisan dan lafal
Pendidikan syari’at Islam meliputi ibadah
pertama yang dipahami anak.
dan muamalah. Jika orang tua tidak mampu
2) Mengenalkan hukum halal dan haram
melakukannya berkaitan dengan keilmuan
kepada anak sejak dini. Sesuai dengan
yang dimilikinya, maka orang tua
hadits dari Ibnu Abbas r.a. yang
mempunyai kewajiban untuk mencarikan
artinya: “Ajarkanlah mereka untuk taat
kepada Allah serta suruhlah anakanak guru untuk anaknya. Keimanan dan

kamu untuk menaati perintahperintah ketaatan kepada Allah sudah tentu harus

dan menjauhi laranganlarangan. diikuti dengan pemahaman syari’at Islam.

156
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

Hal yang mendasar wajib diberikan kemampuan fitri dan tanggapan naluri
ilmunya kepada anak, misalkan kewajiban untuk menerima setiap keutamaan dan
sholat, zakat, puasa, haji berdasarkan al- kemuliaan. Akhirnya ia juga akan terbiasa
Qur’an dan Hadits. Terutama tentang melakukan akhlak yang utama dan mulia
syarat, rukun, dan tata cara pelaksanaannya (Wahid Abdus Salam Bali 1990:38). d.
ibadah dan muamalah. Sehingga anak dari Pendidikan Fisik
usia dini sudah memahami dan Berikut ini adalah beberapa
menjalankan hak dan kewajiban terhadap dasardasar ilmiah yang digariskan Islam
Allah dan sesamanya. dalam mendidik fisik anak-anaknya supaya
c. Pendidikan Moral/ Akhlak para pendidik dapat mengetahui
Pendidikan moral adalah besarnya tanggung jawab dan
serangkaian prinsip dasar moral dan amanat yang diserahkan Allah di
keutamaan sikap serta watak yang harus antaranya adalah:
dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak 1) Kewajiban memberi nafkah kepada
sejak masa pemula hingga ia menjadi keluarga dan anak.
seorang mukallaf (dewasa). 2) Mengikuti aturan-aturan yang sehat
Pengertian akhlak dalam hal ini dalam makan, minum, dan tidur.
bukan sekedar sopan santun dalam 3) Melindungi diri dari penyakit menular.
hubungannya dengan sesama manusia saja, 4) Pengobatan terhadap penyakit.
melainkan yang paling utama adalah 5) Merealisasikan prinsip-prinsip ‘tidak
keluhuran budi seorang hamba terhadap boleh menyakiti diri sendiri dan orang
Allah Yang Maha Luhur dan juga tetap lain’.
berbudi luhur terhadap semua makhluk 6) Membiasakan anak berolah raga dan
ciptaan Allah selain manusia. bermain ketangkasan.
7) Membiasakan anak untuk bersahaja,
Seorang anak apabila sejak dini
zuhud dan tidak larut dalam
ditumbuhbesarkan atas dasar keimanan
kenikmatan.
kepada Allah, terdidik untuk takut kepada
8) Membiasakan anak bersikap tegas dan
Allah, merasa dirinya selalu diawasi
menjauhkan diri dari pengangguran,
olehNya, menyandarkan diri kepada-Nya,
penyimpangan dan kenakalan.
meminta tolong dan berserah diri
kepadaNya, niscaya ia akan memiliki

157
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

d. Pendidikan Intelektual Tujuan pendidikan ini adalah


Pendidikan intelektual adalah pola membentuk, membina, dan
pikir anak dengan segala sesuatu yang menyeimbangkan kepribadian anak. Sejak
bermanfaat, seperti ilmu agama, anak dilahirkan, Islam telah
kebudayaan, dan peradaban. Pendidikan memerintahkan kepada para pendidik
intelektual terfokus pada tiga untuk mengajari dasar-dasar kesehatan jiwa
permasalahan, yaitu: yang memungkinkan ia dapat menjadi

1) Kewajiban mengajar yaitu seorang manusia berakal, berpikir sehat,

menumbuhkan kesadaran mempelajari bertindak penuh pertimbangan, serta

ilmu pengetahuan dan budaya. berkemauan tinggi. Pendidikan kejiwaan

2) Menumbuhkan kesadaran yang dapat dilakukan orang tua adalah:


berpikir. 1) menanamkan sikap pemberani
Cara yang dapat ditempuh antara lain: 2) menanamkan sikap mandiri
a) Pengajaran yang hidup yaitu anak 3) membiasakan anak berbicara jujur
hendaknya diajari oleh kedua orang sejak kecil
tua tentang hakikat Islam dan seluruh d) membiasakan anak untuk bersifat
permasalahan serta hukumnya. rendah hati
b) Teladan yang hidup, yaitu orang tua e) memberikan teladan kepada anak
memberikan teladan kepada melalui sikap dan perbuatan yang baik
anakanaknya hal-hal yang baik
dalam kehidupan sehari-hari
sesuai dengan ajaran Islam.
Sikap-sikap yang perlu dihindarkan
c) Penelaahan yang hidup, yaitu dapat dari anak adalah bersikap minder, penakut,
dilakukan dengan mendirikan rendah diri, hasut dan pemarah f.
perpustakaan bagi anak. Pendidikan Sosial
d) Pergaulan yang hidup, yaitu orang
Pendidikan sosial adalah pendidikan
tua memilihkan teman-teman yang
anak sejak dini agar terbiasa melakukan
saleh.
tata krama sosial yang utama, yang
e) Pemeliharaan kesehatan rasio yaitu
bersumber dari aqidah Islamiyah yang
orang tua harus memperhatikan
abadi dan emosi keimanan yang mendalam
kesehatan akal anak-anaknya.
di masyarakat. Pendidikan sosial
merupakan fenomena tingkah laku yang
e. Pendidikan Kejiwaan (Psikologis)

158
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

dapat mendidik anak guna melakukan “Orang yang mengasihi itu akan dikasihi
oleh Yang Maha Pengasih. Maka kasihilah
segala kewajiban sopan santun dalam
siapa yang ada di bumi, niscaya yang ada
berinteraksi dengan orang lain secara baik. di langit akan mengasihimu.”

Pendidikan sosial ini dijelaskan oleh Pendidikan sosial bertujuan mendidik

al-Qur’an dan hadis sebagai berikut: anak sejak kecil agar terbiasa menjalankan
perilaku sosial yang utama, dasar-dasar
Firman Allah:
kejiwaan yang mulia yang bersumber pada
     akidah Islamiyah yang kekal dan kesadaran
    iman yang mendalam dan di tengah
 ... masyarakat nanti ia mampu bergaul dan
berperilaku sosial.
     
Pendidikan sosial tidak bisa lepas dari

hal-hal berikut.
   1) Penanaman prinsip dasar kejiwaan
   yang mulia, yaitu taqwa, persaudaraan,
kasih sayang.
 
2) Mengutamakan orang lain, yaitu

pemaaf dan keberanian.
 3) Memelihara hak orang lain
“…Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, a) hak terhadap orang tua
ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan,
b) hak terhadap sanak keluarga
maka Allah menjernihkan antara hatimu,
lalu jadilah kamu karena nikmat Allah c) hak terhadap tetangga
orang-orang yang bersaudara….” (QS.
d) hal terhadap guru
Ali ‘Imran [3]: 103)
e) hak terhadap teman
f) hak terhadap orang yang lebih tua
Sabda Rasulullah:
4) Melaksanakan etika sosial
“Perumpamaan orang-orang mukmin
dalam cinta mencintai, sayang 5) Pengawasan dan kritik sosial
menyayangi, dan kasih mengasihi laksana Metode yang digunakan orang tua
tubuh, apabila salah satu organ tubuh
sakit maka seluruh tubuh akan ikut dalam pendidikan sosial adalah metode
merasakan sakit, sehingga tidak bisa tidur ceramah, observasi, dan metode langsung.
di malam hari dan demam panas”. (HR.
Muslim dan Ahmad) Metode ceramah digunakan denga cara

Rasulullah bersabda: memberikan penjelasan dan pengarahan

159
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

kepada anak atas apa yang disampaikan. Pendidikan seksual adalah upaya
Metode observasi digunakan dengan cara pengajaran, penyadaran, dan penerangan
memberikan contoh secara langsung yaitu tentang masalah-masalah seksual pada
dengan mengamati kehidupan sosial anak. Metode yang digunakan dalam
berikutnya, sedangkan metode langsung pendidikan seksual yaitu metode ceramah,
digunakan orang tua dengan cara observasi, dan metode langsung.
memberikan contoh tindakan yang baik Pendidikan seks atau bimbingan seks
terhadap kehidupan sosial di lingkungan penting sekali untuk diketahui oleh para
masyarakat. generasi muda. Seperti yang terjadi pada

g. Pendidikan Lingkungan zaman Nabi Muhammad saw., bahwa

Pendidikan lingkungan adalah upaya kaum Muslim tidak pernah malu-malu

yang dilakukan oleh orang tua kepada anak untuk bertanya kepada Rasulullah Saw

untuk menjaga dan melestarikan tentang segala permasalahan (termasuk

lingkungan yang telah diciptakan Allah dan masalah yang demikian pribadi seperti

bagaimana ia bergaul dengan kehidupan seksual suami isteri) untuk

lingkungannya. Adapun yang dimaksud mengetahui seluk beluk dan hukumhukum

dengan lingkungan di sini adalah segala agama yang berkaitan dengan masalah-

sesuatu yang ada di sekitar anak didik baik masalah tersebut. Aisyah, istri

berupa benda-benda, peristiwa yang terjadi Nabi Muhammad saw. memberikan

maupun kondisi masyarakat terutama yang kesaksian, “Semoga Allah membekali


kaum wanita Anshar! Rasa malu tidak
dapat memberikan pengaruh kuat kepada
menghalangi mereka mencari pengetahuan
anak, dan lingkungan di mana anak-anak
tentang agama mereka.” (HR. Jama’ah,
bergaul.
kecuali Tirmidzi).
Metode yang digunakan adalah
metode ceramah dan metode langsung. Cara kaum wanita bertanya kepada
Contohnya: membiasakan anak untuk Rasulullah saw., baik secara langsung
menjaga kebersihan dan memberikan maupun melalui istri-istri beliau,
pengarahan tentang dampak yang timbul membuktikan bahwa masalah seksual
jika tidak menjaga kebersihan. h. bukanlah masalah yang tabu atau misteri,
Pendidikan Seksual bahkan harus diungkapkan dan dihargai
sepenuhnya. “Malu adalah sebagian dari

160
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

iman”, beliau juga mengajarkan “Tidak benar daripada meninggalkannya untuk


memberi kesempatan mendapatkan
ada yang memalukan dalam masalah
sumber-sumber yang salah, dan
agama”. melakukannya diam-diam
dengan rasa bersalah.”
Pendidikan kehidupan berkeluarga
adalah suatu bentuk dari pendidikan seks
dengan ruang lingkup yang lebih luas. 10. Pendidikan Ekonomi

Bahkan dalam rangka mengembangkan Rasulullah saw. mengingatkan

keluarga berencana, sekarang ini telah kepada kita tentang pentingnya

dikembangkan pendidikan seks, yaitu kemapanan ekonomi bagi setiap muslim.

dengan pendidikan kependudukan. Kami Beliau menghimbau kepada umatnya

menyadari bahwa terlibat saja dalam untuk menghindari dan meninggalkan

pendidikan seks belum berarti mendidik, kondisi ekonomi yang lemah, karena

apalagi mengatasi atau mengobati masalah kondisi ekonomi yang lemah akan mudah

seks. Berikut ini pernyataan Prof. Dr. menanggalkan keimanannya kepada Allah

Hassan Hathout, Profesor obstetric dan Swt. Rasulullah saw. bersabda:

genekologi dari Fakultas Kedokteran


Universitas Kuwait, sebagaimana yang ‫ي ُك ْو َن ُك ْف ًرا‬ 5ََْ ‫َكا َد ا ْلف ْقَ ُر‬
َّ ‫اْن‬
dikutip oleh dr. Nina Surtiretna: ‫(رواه‬
“Sesungguhnya merupakan keyakinan kita
bahwa fakta-fakta tentang seks harus )‫ابو نعا ئم‬
diajarkan kepada anak-anak dengan cara “Kefakiran nyaris menyebabkan
yang sesuai dengan pertumbuhan usia kekafiran
mereka, baik oleh keluarga maupun
sekolah. Kami menekankan ini harus …” (HR Abu Nu’aim)
dilakukan dalam konteks ideology Islam Anak sangat memerlukan
dan ajaran Islam yang menyeluruh
(kaffah), agar para remaja (di samping pendidikan ekonomi di dalam keluarga
mendapatkan pengetahuan psikologis yang dengan porsi yang cukup dan dijadikan
benar) menjadi sadar sepenuhnya atas
kesucian hubungan seksual dalam Islam, salah satu prioritas, sehingga kelak
dosa besar jika menodai kesuciannya, baik anakanak akan tumbuh dewasa tidak
menurut hukum Islam maupun (jauh lebih
utama) dalam pandangan Allah. Dengan hanya dengan kuatnya aqidah, ketekunan
menyajikan kandungan Islam yang maju,
beribadah dan keluhuran akhlak, tetapi
kami tidak melihat alasan untuk
menghindari pendidikan seks (sayangnya juga benar-benar memiliki kemandirian
ini terjadi di banyak negara Muslim). Kami
ekonomi. Anak dididik sedini mungkin
yakin, lebih baik memberi pengajaran yang

161
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

untuk berlaku adil dan tidak mengambil Apabila orang tua menyadari sejak awal
atau memanfaatkan hak orang lain. pentingnya pendidikan ekonomi untuk
Anakanak akan dijamin sejahtera karena eksistensi mereka di masa yang akan
usaha dan kegigihan mereka yang datang, maka setiap keluarga pasti akan
memperkuat aqidah, ibadah dan akhlak mengupayakan pemeliharaan jiwa yang
mereka.Metode yang bisa digunakan mandiri, jujur dan ulet di dalam setiap
orang tua adalah pembiasaan dan contoh aktivitasnya. Tujuannya adalah agar
kerja keras, jujur, mandiri, tidak rendah generasi muslim yang akan datang hidup
diri, rajin bersedekah kepada fakir miskin mulia dan sejahtera.
untuk membersihkan harta, dan hemat. Di antara sepuluh pendidikan tersebut,
Firman Allah Swt.: yang sering diabaikan adalah pendidikan
seks. Perkembangan seks pada anak
     memiliki masa kerawanan di usia tiga
  sampai empat tahun karena di usia
tersebut anak harus tahu dan paham
  
apakah dirinya laki-laki ataukah

   perempuan. Selanjutnya usia rentan


perkembangan seks anak adalah di usia
  menjelang pubertas. Dalam usia pubertas
ini seorang anak harus sehat, tidak
  terpapar HIV/ AIDS, dan memiliki
growing straight (perkembangan yang

lurus) tentang identias diri. Jika dia anak

”Dan hendaklah takut kepada Allah laki-laki maka orang tua harus
orang-orang yang seandainya mengarahkan dan menjadikan dia seorang
meninggalkan di belakang mereka
anakanak yang lemah, yang mereka bujang atau laki-laki. Sedangkan anak
khawatir terhadap (kesejahteraan) yang perempuan harus menjadi gadis atau
mereka. Oleh sebab itu maka hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan perempuan.
hendaklah mereka mengucapkan Menurut Dewi Rokhmah (2016)
perkataan yang benar.” (QS. an-Nisa [4]:
9). bahwa setiap orang tua harus melakukan
pencegahan perilaku LGBT pada anak
dengan cara:

162
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

Pertama, pendidikan agama secara orang pertama dan utama dalam


menyeluruh. Kualitas manusia akan mengarahkan pertumbuhan diri
terukur dengan nilai ketaatannya kepada menghindari dan menjauhi perilaku
Allah. LGBT.
Kedua, mengoptimalkan peran orang tua b. Pendidikan agama Islam justru
dan keluarga dipercayakan kepada orang lain
Ketiga, pendidikan seks sejak usia dini Pendidikan agama Islam adalah obat
Keempat, komunikasi yang efektif antara mujarab untuk anak dan remaja sebagai
orang tua dengan anak serta memahami media pembelajaran pernikahan
teman bergaul anak. Kelima, antisipasi (munakahat) dan juga pendidikan seks.
penggunaan media dan gadget Memahami tentang perilaku LGBT
sendiri berkaitan erat dengan
memahami hukum syariat Islam.
Sehingga orang tua harus memiliki
Sebab dan Akibat Perilaku LGBT
bekal untuk memberikan berbagai
Beberapa masalah yang terkadang lepas pengetahuan tentang hukum syariat
dari perhatian orang tua, sehingga anak tersebut.
tergiur untuk berperilaku LGBT yang c. Kurangnya peran ayah dalam
disebabkan oleh beberapa hal sebagai pendidikan anak Peran ayah sangat
berikut (Ely Risman 2017): diutamakan sebagai sosok yang kuat
a. Komunikasi yang kurang antara orang dan melindungi khususnya bagi anak
tua dengan anak perempuan. Dalam realitas kehidupan
Anak dan remaja yang memiliki masyarakat banyak anak dan remaja
keluarga bermasalah tidak memiliki yang mengalami kegagalan dalam
komunikasi yang berkualitas dan jauh pendidikannya hanya karena tidak
dari hubungan yang baik. Banyak anak memiliki peran ayahnya.
dan remaja justru mereka lebih suka
dan bebas untuk menceritakan berbagai d. Pornografi
hal tentang seksualitas. Tentunya orang Pornografi sangat mudah masuk
tua harus menyadari kondisi anak dan dalam kehidupan anak dan remaja.
remaja agar orang tua dapat menjadi Hal tersebut terjadi karena anak

163
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

memiliki mata dan gadget dalam ketergantungan atau candu maka


kesehariannya. Kalau ini tidak dijaga ada kecenderungan orang lain bisa
dan arahkan oleh orang tua, maka menggiring kepada hal-hal yang
anak akan mengalami ketagihan jahat.
pornografi dan perlu penanganan 2. Hubungan yang tidak direstui
khusus. Dalam tayangan internet oleh Pemerintah dan Agama.
banyak sajian video tentang tindakan Jaman sekarang, semakin
seks menyimpang lesbian dan gay. minim negara yang merestui
Jika anak dan remaja menonton maka pernikahan LGBT. Hanya
akan ketagihan dan dengan sangat negara-negara sekuler–atheis di
mudah akan terpapar perilaku LGBT. Uni Eropa sajalah yang masih
Empat hal tersebut di atas jelas mengizinkan pernikahan
menjadikan sebab utama terpaparnya sejenis. Bahkan Negeri Paman
perilaku seks menyimpang maupun Sam yang dari awal telah meng-
LGBT bagi anak dan remaja. Karena acc-kan undang-undang inipun
masa pertumbuhan dan perkembangan ikut mundur sehingga tidak lagi
anak dan remaja masih sangat mempertahan pernikahan
membutuhkan bimbingan dan arahan sejenis (laki-laki dengan laki-
dari orang tuanya agar seimbang dan laki dan perempuan dengan
proporsional masing-masing perempuan). Ini merupakan
aspeknya. salah satu langkah yang luar
Banyak orang tua dan guru yang biasa dari Presiden Trump.
belum menyadari jika anak dan remaja 3. Cenderung gonta-ganti
sudah terpapar oleh perilkau LGBT dan pasangan. Hubungan antara dua
juga seks menyimpang akan manusia yang dari awalnya
mengakibatkan hal-hal sebagai berikut: tidak sah maka kedepannyapun
akan berjalan pincang sebab
1. Haus akan pengakuan ada beberapa pihak yang tidak
Manusia yang gila pujian merestuinya termasuk lembaga
cenderung bisa diseret oleh orang pemerintah dan lembaga
lain untuk dijadikan sesuatu. Jika keagamaan. Nasib pasangan ini
sesuatu sudah membuat akan menjadi sangat tidak jelas

164
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

sehingga tidak ada tujuan hidup memiliki keimanan di dalam


bahkan rasanya tidak ada lagi hati juga tidak memiliki prinsip
arti hidup ini sehingga hidup karena pikirannya sering
cenderung gonta-ganti pasangan bahkan selalu dalam keadaan
demi berburu hawa nafsu sesat. kosong. Inilah juga yang
4. Beresiko menyebabkan mendorong otaknya mudah
penyakit seksual. dihasut oleh orang lain (orang
Perilaku kaum ini cenderung lain, iklan, televisi dan lainnya)
mempraktekkan gaya bercinta yang dan pikiran cenderung
aneh dan tidak pantas sekaligus melayang-layang kemana-
beresiko merusak organ. Misalnya saja mana. Sadar ataupun tidak hal-
anal seks yang dapat merusak otot hal semacam inilah yang
puboccacygeus (otot kegel) sehingga membuat seseorang cenderung
membuat otot di sekitar dubur lemah menggilai
dan sering lepas kendali (pup/ pipis di (haus) materi.
celana tanpa sadar).
7. Beberapa dijauhi oleh keluarga
5. Biasanya menjadi jauh dari
dan masyarakat.
Tuhan Dampak sosial
Patut diketahui bahwa beberapa
berikutnya saat anda memilih
kaum keluarga tidak menyukai
untuk menjadi seorang
perilaku seks yang menyimpang
“penyuka sesama jenis” adalah
semacam ini. Walau ada yang
tidak diakui oleh agama
merasa tidak masalah namun
manapun khususnya di
kemungkinan untuk ditolak sangat
Indonesia.
besar. Akan muncullah masalah
Mereka cenderung mengikuti nafsu
baru dimana anda membutuhkan
syahwatnya sehingga tidak lagi
dukungan namun tidak ada kaum
mau mengenal norma-norma
keluarga yang datang sehingga
agama bahkan semakin jauh dari
andapun mulai anda menyadari
Tuhan.
bahwa jalan yang dipilih selama ini
6. Gila akan kebutuhan materi.
telah merusak kehidupan.
Biasanya mereka yang tidak

165
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

8. Dikucilkan masyarakat dan sehingga stres tidak akan pernah


temanteman. menjauh. Ini akan semakin diperparah
Beberapa teman yang awalnya belum jikalau hati belum benar-benar siap
kenal akan tetap ramah disisimu. Akan menerima buruknya situasi.
tetapi setelah mereka mengetahui (https://lasealwin.wordpress.com)
kedok sebenarnya maka mulailah
1. Strategi Pencegahan Perilaku LGBT
menjaga jarak dengan anda. Status
Menurut Dewi Rokhmah (2016) ada
sebagai pemilik orientasi seksual yang
beberapa cara yang dapat digunakan
kacau balau akan membuat hidup kita
untuk mencegah perilaku LGBT maupun
berantakan. Semua ini telah
seks menyimpang antara lain:
menjauhkan kita dari pergaulan sehari-
1) Menjaga pergaulan
hari. Masyarakat yang tahu akan
Menjaga pergaulan sangat penting agar
menjauh dan melarang anakanaknya
terhindar dari pergaulan bebas. LGBT
untuk bergaul dengan penyuka sesama
mengindikasikan adanya pergaulan yang
jenis. sangat bebas tanpa batas norma. Bahkan
9. Beberapa lahan pekerjaan kaum LGBT merupakan kaum yang
kurang menerima orang-orang sangat melampaui batas dan menyalahi
semacam ini. fitrah manusia yang menikah dengan

Ada beberapa tempat kerja yang tidak lawan jenis bukan sesama jenis.
2) Remaja harus memiliki ketrampilan hidup
menyukai kaum ini, bahkan saat
(life skill)
melamar kerja orientasi seksualnya
Remaja yang memiliki ketrampilan hidup
segera ditanyakan baik secara langsung
(life skill) akan cenderung tumbuh dan
(wawancara) maupun secara tidak berkembang menjadi remaja yang
langsung. tangguh, kuat, teguh pendirian, dan
10. Rentan terhadap stres. bertanggung jawab. Dalam kehidupan
Ini merupakan akibat dari penolakan bermasyarakat selalu dihadapkan pada
yang semakin luar biasa. Tanpa permasalahan jiwa, sosial, ekonomi yang

disadari, tekanan yang datangnya tidak bisa lepas satu dengan yang lain.
Biasanya perilaku LGBT dipengaruhi
bertubi-tubi dari luar telah meluluh
masalah ekonomi, sosial dan kejiwaan,
lantakkan suasana hati. Jika anda terus
sehingga orang tua dan guru harus selalu
merenungi/ meratapi rasa sakit itu
menyadari dan selanjutnya menyiapkan

166
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

remaja yang tangguh dan terhindar dari kekuatan undang-undang ataupun fatwa
perilaku LGBT. melalui Majelis Ulama-nya.

3) Tutup segala celah pornografi


7) Peran para tokoh, ulama dan ahli
Pornografi adalah bentuk penjajah tanpa
pendidikan
wajah, karena pornografi menerobos alam
Peranan para tokoh pendidikan agama
pikiran anak tanpa disadari dan mereka
sangat urgen untuk menstop segala bentuk
menyusup dengan sangat mudah. Oleh
penyimpangan seks terutama perilaku
karena itu tutup celah sekecil apapun
LGBT.
untuk jalan masuknya akses pornografi
8) Peran masyarakat
bagi anak. Hal ini orang tualah yang
Masyarakat adalah tempat tumbuh
memegang peranan paling utama.
kembangnya generasi muda sehingga
4) Adakan kajian atau seminar tentang
peran masyarakat mendominasi dalam
bahaya LGBT
proses pemahaman bahaya LGBT dan
Kesadaran akan bahaya LGBT harus
selanjutnya tidak setuju serta menjauhi
diawali dengan pemahaman yang benar
LGBT agar terbentuklah masyarakat yang
tentang konsep LGBT. Masih banyak
sehat jasmani ruhani.
masyarakat yang merasa awam dan
bahkan tidak tahu dengan istilah LGBT.
PENUTUP
Lebih parah lagi jika ini tidak dipahami
oleh orang tua dan guru sehingga anak Penyimpangan seksual dapat terjadi pada
dan remaja sudah terpapar dan baru siapa saja tanpa pandangbulu. Salah satu
diketahui setelah parah. Oleh karena itu bentuk penyimpangan seks adalah LGBT.
kajian dan seminar tentang bahaya LGBT LGBT dapat disebabkan oleh pengaruh
sangat diperlukan dan mendesak untuk lingkungan pertemanan, perlakuan orang
dilaksanakan agar terselamatkan generasi
tua terhadap anak, tayangan pornografi,
muda bangsa Indonesia.
dan problem hidup seperti himpitan
5) Peran media massa
ekonomi dan kejiwaan. Hal-hal tersebut
Media massa bagaikan mesin waktu yang
menjadi penyumbang terbesar dari
tiada henti membombardir moral generasi
muda jika tidak dipantau dan dikontrol terjadinya perilaku seks menyimpang
akesnya oleh orang tua dan guru. 6) Peran maupun LGBT. LGBT dapat dihindari atau
pemerintah dicegah, bahkan dapat disembuhkan.
Pemerintah hendaknya memonitoring dan jangan sampai beralih ke orientasi seksual.
menghentikan aksi-aksi yang mengarah Jalur yang digunakan oleh para ahli untuk
kepada perilaku LGBT, tentunya

167
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

menyembuhkan perilaku LGBT adalah Bali, Abdus Salam, Wahid. 2000. Kiat
Mencetak Anak Shalih. Yogyakarta:
kejiwaan dan pendidikan agama Islam.
Titian Ilahi Press.
Karena sudah dijelaskan dalam berbagai
Hasyim, Syafiq. 2004. Bebas dari
dalil tentang larangan perilaku LGBT Patriarkhisme Islam. Jakarta: Kata
Kita.
berikut hukumnmya. Oleh karena itu dalam
Halim, Fatimah. 2011. Waria dan Operasi
menyelsaikan problem LGBT ini tidak Kelamin. Jurnal Ar-Risalah. Vol.11
dapat mengandalkan satu sisi keilmuan No. 1 Mei 2011. Makasar: UIN
saja, sehinga pendidikan agama Islam juga Alaudin.
Ichsan. 2004. Orientasi Nilai Pendidikan
harus didukung oleh ilmu jiwa. Orang tua
Agama Islam di Sekolah. Jurnal
dan guru sangat dibutuhkan dalam Pendidikan Agama Islam Vol. 1
Nomor 1 Mei-Oktober 2004.
mengawal generasi agar terhindar dari Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
perilaku LGBT tersebut. Juwilda. 2010. Transgender: Manusia
Keragaman dan Kesetaraannya.
Bandung: Universitas Sriwijaya.
UCAPAN TERIMA KASIH L., Zulkifli. 2001. Psikologi Perkembangan.
Penelitian ini terlaksana dengan baik atas Bandung: Remaja Rosdakarya.
dukungan berbagai pihak. Dalam Muhaimin et. al. 2001.
Paradigma Pendidikan
kesempatan ini penulis mengucapkan Islam: Upaya
terima kasih kepada Universitas Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah. Jakarta: PT
Muhammadiyah Purworejo yang telah Remaja Rosdakarya.
membantu dengan dana demi kelancaran Muliadi, Erlan. 2012. Urgensi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Berbasis
penelitian ini. Selanjutnya, penulis juga Multikultural di Sekolah. Jurnal
menyampaikan ucapan terima kasih Pendidikan Islam Vol.1, Nomor 1,
Juni 2012/1433. Yogyakarta: UIN
kepada Dewan Redaksi Jurnal Humanika Sunan Kalijaga Yogyakarta.
yang sudi menerima artikel ssekaligus Mustadi & Sumiyati. 2013. Pendidikan
melakukan review hingga dimuatnya Agama Islam dan Budi Pekerti
SMP/MTs Kelas VII.
artikel pada jurnal edisi ini. Jakarta: Kemendikbud RI.
Santrock, John W. 2007. Remaja. Jakarta:
Erlangga.
DAFTAR PUSTAKA
Surtiretna, Nina. 2000. Bimbingan Seks
Adiwimarta, Sri S. 2008. Kamus Besar
(Pandangan Islam dan Medis). Bandung:
Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Rosdakarya.
Utama. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan
Pengembangan. Bandung: Alfabeta.

168
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017

Zuhdi, Masjfuk. 1989. Mashail Fiqhiyah:


Kapita Selekta Hukum Islam. Jakarta: Haji
Masagung.
https://lasealwin.wordpress.com/2017/05/2
2/dampak-negatif-menjadi-l

169
Jurnal Humanika, Th. XVII, No. 2. September 2017
168

Anda mungkin juga menyukai