Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara
BAB 3
METODE STUDI
Metode studi yang digunakan untuk memperkirakan besaran dan sifat penting
dampak hipotetik pada kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit dan Penambahan
Kapasitas Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. FIRST MUJUR PLANTATION &
INDUSTRY di Kecamatan Simangambat - Padang Lawas Utara, dilakukan
melalui suatu pendekatan secara terpadu dan sistematis dari berbagai displin ilmu.
Metode yang digunakan dalam studi ini meliputi tiga langkah: (1) Metode
Pengumpulan dan Analisis Data, (2) Metode Prakiraan Dampak dan (3) Metode
Evaluasi Dampak.
1. Iklim
Data iklim yang akan dikumpulkan adalah data iklim mikro dengan
parameter rata – rata suhu (maksimum dan minimum), kelembaban, curah
hujan, jumlah hari hujan dan kecepatan angin.
Bulan kering yaitu bulan dengan curah hujan < 60 mm/bulan dan bulan
basah dengan curah hujan > 60 mm/bulan. Nilai Q ditentukan berdasarkan
persamaan di atas.
Data ruang, lahan dan tanah yang akan dikumpulkan adalah jenis tanah,
dan daya dukung tanah.
Tabel 3.1.
Metoda Pengumpulan Data Kualitas Udara dan Kebisingan.
Keterangan : * = PP.RI.No.41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional.
** = KEP- 48/MENKLH/11/1996 untuk Kawasan Pemukiman.
Alasan pemilihan letak titik sampel seperti yang diuraikan di atas adalah
agar data kualitas udara pada saat studi dilakukan dapat mewakili kegiatan
yang ada di sekitar rencana kegiatan. Penentuan lokasi dan titik
pengambilan sampel ini juga memperhatikan fasilitas untuk menuju lokasi
dan aksesibilitas ke titik pengambilan sampel.
3) Metode Analisis Data
Kualitas Udara
Prakiraan peningkatan polutan udara akibat aktivitas kegiatan dengan
cara membandingkan hasil pengukuran lapangan selanjutnya
dibandingkan terhadap baku mutu kualitas udara berpedoman kepada
PP RI No. 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambient Nasional.
Kebisingan
Untuk prakiraan dampak kebisingan yang ditimbulkan oleh sumber
kebisingan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebisingan. Hasil
pengukuran dibandingkan dengan baku mutu tingkat kebisingan
menurut Keputusan Menteri Negara tentang Baku Mutu Tingkat
Kebisingan. Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor :
KEP-48/MENLH/11/1996.
Metode Analisis /
No. Parameter Satuan Baku Mutu
Peralatan
A FISIKA
1. Rasa dan Bau - - Tidak berbau
dan tidak
berasa
2. TDS mg/l Gravimetri 1500
3. Kekeruhan NTU Turbidimetri 25
O
4. Suhu C Thermometer Suhu Udara +
3O
B KIMIA
6. pH - Elektrometri 6,5 – 9,0
7. Besi (Fe) mg/l Spectrofotometri 1,0
8. Mangan (Mn) mg/l AAS 0,5
9. Seng (Zn) mg/l AAS 15
10. Krom VI (Cr 6+) mg/l AAS 0,05
11. Tembaga (Cu) mg/l AAS -
12. Sianida mg/l Spectrofotometri 0,1
13. Sulfida mg/l Spectrofotometri -
14. Nitrat mg/l Spectrofotometri 10
15. Nitrit mg/l Spectrofotometri 1,0
16. Sulfat mg/l Spectrofotometri 400
17. Klorida mg/l Titrimetri 600
18. Kesadahan Total mg/l Titrimetri 500
19. Amonia mg/l Spectrofotometri -
C Kimia Organik
20. Zat Organik sbg mg/l Titrimetri 10
KMnO4
D Mikrobiologi
21. Total Coliform Jlh/100 ml MPN 10
22. Fecal Coliform Jlh/100 ml MPN 50
Tabel 3.3.
Parameter dan Metode Analisis Kualitas Air Sungai
Data Biologi dihimpun dari data primer hasil pengamatan, identifikasi jenis
dan wawancara dengan masyarakat sekitar. Langsung ke lapangan serta data
sekunder hasil penyelidikan biologi yang pernah ada di lokasi studi.
Pengumpulan hasil penyelidikan biologi yang pernah ada di lokasi studi.
Pengumpulan data biologi bertujuan untuk mengetahui dan menggali potensi
biologi di lokasi studi dan daerah sekitarnya.
1. Flora
2. Fauna Darat
Tabel 3.4.
Metode Pengumpulan Data Fauna Darat
Metode
Komponen
Parameter Pengumpulan Peralatan Lokasi Sampel
Lingkungan
Data
Fauna Darat
Mamalia, Jenis Pengamatan Daftar Isian Areal di sekitar
Reptilia, Mamalia, lapangan dan lokasi kebun.
3. Biota Air
- Plankton
Pengambilan data primer akan dilaksanakan secara langsung di
lapangan dan selajutnya dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi.
Pengambilan sampel plankton dilakukan dengan menggunakan
Plankton Net No. 25 pada lokasi / titik pengambilan sampel yang telah
ditetapkan secara komposif. Volume air yang disaring pada Plankton
Net adalah sebanyak 50 liter sehingga diperoleh 30 ml air tersaring. air
yang tersaring tersebut dimasukkan ke dalam botol contoh dan diberi
pengawet lugol 1 ml / 100 cc air contoh, kemudian diberi label dan
dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi jenis.
- Benthos
Pengambilan data primer akan dilaksanakan dengan pengamatan dan
pengambilan sampel secara langsung di lapangan dan selanjutnya
dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Pengambilan sampel
Benthos dilakukan dengan menggunakan Eqkman Grab yang berukuran
20 x 30 cm pada rencana lokasi / titik pengambilan sampel yang telah
ditetapkan secara komposit. Setiap contoh substrat yang didapat dari
masing – masing titik pengambilan sampel dimasukkan ke dalam
kantong plastik dan diberi pengawet berupa Formalin 4%, 1 ml/100 cc
air contoh (4 tetes) untuk kemudian diberi label dan dibawa ke
laboratorium untuk diidentifikasi.
a) Kelimpahan Plankton
DxExRxB
K x f ;ED/C
A
Keterangan :
b) Kelimpahan Benthos
n
K
A
Keterangan :
H'
E
H ' maks
Keterangan :
E = Indeks Keseragaman
H’ = Indeks Keseragaman Shannon Wiener
H’ maks = Nilai keragaman maksimum = log s.
Secara rinci rencana lokasi pengambilan sampel plankton dan benthos dapat
dilihat peta rencana lokasi pengambilan sampel pada gambar di Lampiran.
4. Nekton
1) Metode Pengumpulan Data Nekton
Pengambilan data primer akan dilaksanakan dengan pengamatan,
inventarisasi, identifikasi langsung di lapangan. pengumpulan data
sekunder juga dilakukan terhadap laporan dan hasil penelitian tentang
Nekton yang pernah ada sebelumnya di lokasi studi ataupun studi literatur
lainnya yang diambil dari berbagai instansi terkait.
2) Metode Analisis Nekton
Metode analisis data yang akan dilakukan adalah metode analogi dan
terfokus kepada jenis – jenis nekton. Juga melakukan studi pustaka,
identifikasi dan tabulasi.
Parameter sub komponen sosial ekonomi dan budaya yang diamati adalah :
1. Demografi meliputi :
- Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis
kelamin, pendidikan, agama.
- Kepadatan Penduduk
- Pertumbuhan penduduk.
2. Ekonomi meliputi :
- Kesempatan kerja dan peluang berusaha
- Tingkat pendapatan.
- Kepemilikan / status dan kondisi tempat tinggal.
- Prasarana dan sarana perekonomian (jalan, pasar,
industri, perbankan).
3. Budaya meliputi :
- Adat istiadat atau pola kebiasaan.
- Proses sosial : Kerjasama, konflik (keamanan dan
ketertiban masyarkat).
- Sikap dan persepsi
b) Lokasi Pengamatan
Lokasi penelitian ditentukan pada daerah permukiman yang terdapat di
sekitar usaha kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit
PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY yaitu di (1). Desa
Ujung Gading Julu, (2). Desa Ujung Gading Jae, dan (3). Desa Jambu Tonang
Desa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga (KK)
yang ada di ketiga desa tersebut yang berjumlah 1.147 KK. Dengan
demikian besar sampel (penduduk yang menjadi responden) diambil
paling sedikit 10% dari populasi maka banyaknya sampel dalam studi
adalah 101 dibulatkan menjadi 100 KK/RT. Jadi yang menjadi unit
analisis dalam studi ini adalah anggota rumah tangga (KK), yang
berusia lebih dari 18 tahun dikarenakan umur 18 tahun merupakan
umur seseorang memasuki usia dewasa sehingga dapat memberikan
tanggapan terhadap suatu hal. Dengan demikian responden diambil
secara purposive sampling dengan lokasi pengambilan sampel sebanyak
100 KK/RT di (1). Desa Ujung Gading Julu, (2). Desa Ujung Gading Jae,
dan (3). Desa Jambu Tonang.
Tabel 3.5 .
Parameter Data Metoda Pengumpulan Data untuk Komponen
Kesehatan Masyarakat.
Q1C1 Q 2 C 2
Q3 x C 3 =
Q1 Q 2
Keterangan :
2. Metoda Formal
Jenis metoda formal dibedakan atas dua model yaitu :
1) Metoda Analogi
Analogi ini pada prinsipnya merujuk kepada kejadian yang pernah terjadi
untuk kasus yang sama, sehingga fenomena yang telah terjadi pada kejadian
tersebut juga dianggap berlaku pada kejadian lain. Kegiatan dan studi
lingkungan mengenai rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan
perkantoran dan perumahan telah banyak dilakukan dan dianalisis oleh para
ahli, sehingga evaluasi dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan di tempat lain
dengan kondisi lingkungan yang hampir sama akan dijadikan pertimbangan
dalam merumuskan besarnya dampak.
2) Penilaian Ahli
Prediksi dampak yang akan dilakukan berdasarkan pengalaman dan
pengetahuan para ahli apabila terdapat parameter yang sangat terbatas
datanya atau informasinya sangat kurang. Penilaian dari pengalaman para ahli
digunakan untuk kejadian atau kemungkinan yang akan terjadi atas dasar
intuitif atau pengalaman profesi. Besarnya dampak (magnitude) dinilai
berdasarkan perubahan lingkungan rona awal menjadi kualitas lingkungan
setelah ada kegiatan. Kualitas lingkungan rona awal didasarkan kepada hasil
observasi atau hasil perhitungan dengan formulasi dan komponen lingkungan
yang terkena dampak, perubahan lingkungan akibat kegiatan diprediksi
dengan analogi atau formulasi selanjutnya dibandingkan dengan nilai baku
mutu lingkungan yang ada atau berdasarkan pengalaman para ahli.