Anda di halaman 1dari 15

KA - ANDAL

Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

BAB 3
METODE STUDI

Metode studi yang digunakan untuk memperkirakan besaran dan sifat penting
dampak hipotetik pada kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit dan Penambahan
Kapasitas Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. FIRST MUJUR PLANTATION &
INDUSTRY di Kecamatan Simangambat - Padang Lawas Utara, dilakukan
melalui suatu pendekatan secara terpadu dan sistematis dari berbagai displin ilmu.
Metode yang digunakan dalam studi ini meliputi tiga langkah: (1) Metode
Pengumpulan dan Analisis Data, (2) Metode Prakiraan Dampak dan (3) Metode
Evaluasi Dampak.

3.1. Metode Pengumpulan Dan Analisis Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan penyusunan dokumen


ANDAL ini terdiri dari pengumpulan data primer dan data sekunder.

1. Pengumpulan Data Primer


Data Primer merupakan data yang diambil langsung di lapangan pada saat
survei, baik melalui pengukuran dengan alat maupun hasil analisis
laboratorium serta melalui wawancara.

2. Pengumpulan Data dan Analisis Data Sekunder


Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui penelusuran data
(informasi) dari buku laporan terdahulu, laporan instansi terkait seperti Kantor
Statistik, Peta – peta, Dinas Tata Ruang dan lain – lain. Data yang
dikumpulkan harus shahih dan dapat dipercaya untuk digunakan dalam
menelaah, mengamati, dan mengukur komponen lingkungan hidup yang
diperkirakan terkena dampak penting hipotetik. Data sekunder juga dapat
diperoleh melalui hasil studi terdahulu yang mempunyai relevansi dengan studi
yang dilakukan. Data sekunder yang dikumpulkan adalah data komponen
lingkungan yang meliputi :
A. Komponen Fisika Kimia

1. Iklim

1) Parameter yang Diteliti

Metode Studi III - 1


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

Data iklim yang akan dikumpulkan adalah data iklim mikro dengan
parameter rata – rata suhu (maksimum dan minimum), kelembaban, curah
hujan, jumlah hari hujan dan kecepatan angin.

2) Metode Pengumpulan dan Lokasi Pengambilan Data


Data iklim dikumpulkan dari data sekunder untuk wilayah Kabupaten
Padang Lawas Utara sekitarnya, melalui Badan Meteorologi dan Geofisika
Stasiun Klimatologi Aek Godang. Data sekunder yang akan dikumpulkan
merupakan time series selama satu tahun terkahir, yaitu tahun 2008 sampai
dengan tahun 2009. Data iklim yang diambil adalah data iklim Kabupaten
Padang Lawas Utara.

3) Metode Analisis Data


Parameter – parameter iklim seperti curah hujan, temperatur udara,
kelembaban, kecepatan dan arah angin kemudian dikaji dan dianalisis
untuk mengetahui kondisi rata-rata, maksimum dan minimum. Oleh karena
angin mengakibatkan gelombang sungai, maka data angin dapat
dipergunakan untuk meramalkan tinggi dan arah gelombang di wilayah
studi. Analsis data iklim dilakukan untuk mengetahui klarifikasi iklim di
daerah studi berdasarkan Schmidt & Ferguson yaitu dengan rumus sebagai
berikut :

rata  rata bulan k ering


Q x 100 %
Rata  Rata Bulan basah

Bulan kering yaitu bulan dengan curah hujan < 60 mm/bulan dan bulan
basah dengan curah hujan > 60 mm/bulan. Nilai Q ditentukan berdasarkan
persamaan di atas.

Tipe Iklim A yaitu : 0 ≤ Q < 0.143


Tipe Iklim B yaitu : 0,143 ≤ Q < 0.333
Tipe Iklim C yaitu : 0.333 (Q < 0.600)
Tipe Iklim D yaitu : 0.600 (Q < 1,000)
Tipe Iklim E yaitu : 1,000 (Q < 1,670)
Tipe Iklim F yaitu : 1,670 (Q < 3,000)
Tipe Iklim G yaitu : 3,000 (Q < 7,000)
Tipe Iklim H yaitu : 7,000 (Q > 7,000)
2. Fisiografi dan Geologi
Data mengenai fisiografi dan geologi merupakan data sekunder. Data
Fisiografi diinterpretasi melalui peta Topografi Lembar Tapanuli Selatan
Helai 0719 – 14 skala 1 : 50.000 yang dikeluarkan Jantop Angkatan Darat,
1981. Untuk data Geologi akan diinterpretasikan melalui Peta Gelogi
Lembar Tapanuli Selatan skala 1 : 250.000 yang dikeluarkan BAPPEDA
Kabupaten Tapanuli Selatan.

3. Ruang, Lahan dan Tanah

1) Parameter yang Diteliti

Metode Studi III - 2


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

Data ruang, lahan dan tanah yang akan dikumpulkan adalah jenis tanah,
dan daya dukung tanah.

2) Metode Pengumpulan Data


Data sekunder tanah meliputi daya dukung tanah terhadap bangunan di
wilayah kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Kelapa Sawit
(PKS) PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY. Data
sekunder tersebut berupa peta – peta penggunaan lahan, tata ruang diambil
dari instansi terkait yakni :
- Peta Tata Guna Lahan Kabupaten Tapanuli Selatan.
- Peta RUTRW Kabupaten Tapanuli Selatan.
Untuk land covers yang melingkupi wilayah proyek dilakukan melalui
survei langsung di lapangan hingga data yang diambil adalah data primer.

3) Metode Analisis Data


Analisis ruang dan lahan dilakukan dengan membandingkan kondisi tata
guna lahan yang dikaitkan dengan perencanaan tata ruang yang ada,
kemudian dilanjutkan dengan melihat kemungkinan adanya konflik antar
komponen – komponen tersebut. Untuk analisa terhadap land cover
dilakukan dengan membandingkan sebelum ada kegiatan dengan setelah
ada kegiatan. Seberapa besar dampak keberadaan proyek terhadap
kehilangan lahan.

4. Kualitas Udara dan Kebisingan

1) Parameter yang Diteliti


Parameter kualitas udara yang akan diteliti adalah Debu, NO 2, SO2, CO,
H2S, NH3, dan Kebisingan.

2) Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data kualitas udara dilakukan dengan metode
Multiple Impinger dengan metode Spektrofotometri atau dengan High
Volume Air Sampler. Sedangkan pengukuran kebisingan dilakukan dengan
peralatan Sound Level Meter. Metode analisis dari masing – masing
parameter kualitas udara yang diukur adalah seperti yang disajikan dalam
Tabel 3.1.

Tabel 3.1.
Metoda Pengumpulan Data Kualitas Udara dan Kebisingan.

No. Parameter Satuan Nilai BM Metode Analisis


3
1. CO µg/Nm 10.000* NDIR
2. Hydrocarbon µg/Nm3 160* G. C.
3. SO2 µg/Nm3 365* Pararosalinin
4. NO2 µg/Nm3 150* Greiss Zaltman
5. PM2,5 µg/Nm3 65* Gravimetry
6. Pb µg/Nm3 2* AAS

Metode Studi III - 3


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

7. Kebisingan dB(A) 55** Sound Level Meter

Keterangan : * = PP.RI.No.41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional.
** = KEP- 48/MENKLH/11/1996 untuk Kawasan Pemukiman.

Pengambilan sample udara dan pengukuran kebisingan direncanakan pada


6 (enam) lokasi yakni :
- Lokasi 1 di Halaman Kantor Kebun Aek Kulim
(Titik Koordinat Pengambilan Sample : N 01039’04.4” E 100005’59.7”)

- Lokasi 2 di Halaman Kantor Kebun Aek Sigala-Gala


(Titik Koordinat Pengambilan Sample : N 01036’14.4” E 100005’50.5”)
- Lokasi 3 di Halaman Kantor Kebun Aek Barumun
(Titik Koordinat Pengambilan Sample : N 01035’00.7” E 100007’52.2”)

- Lokasi 4 di Halaman Pemukiman dekat PKS


(Titik Koordinat Pengambilan Sample : N 01036’46.9” E 100006’14.3”)

- Lokasi 5 di Pintu Masuk PKS (depan Pos Satpam)


(Titik Koordinat Pengambilan Sample : N 01037’17.5” E 100006’14.3”)

Alasan pemilihan letak titik sampel seperti yang diuraikan di atas adalah
agar data kualitas udara pada saat studi dilakukan dapat mewakili kegiatan
yang ada di sekitar rencana kegiatan. Penentuan lokasi dan titik
pengambilan sampel ini juga memperhatikan fasilitas untuk menuju lokasi
dan aksesibilitas ke titik pengambilan sampel.
3) Metode Analisis Data
 Kualitas Udara
Prakiraan peningkatan polutan udara akibat aktivitas kegiatan dengan
cara membandingkan hasil pengukuran lapangan selanjutnya
dibandingkan terhadap baku mutu kualitas udara berpedoman kepada
PP RI No. 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambient Nasional.
 Kebisingan
Untuk prakiraan dampak kebisingan yang ditimbulkan oleh sumber
kebisingan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebisingan. Hasil
pengukuran dibandingkan dengan baku mutu tingkat kebisingan
menurut Keputusan Menteri Negara tentang Baku Mutu Tingkat
Kebisingan. Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor :
KEP-48/MENLH/11/1996.

5. Kualitas Air Tanah


1) Parameter Air Tanah yang Diteliti
Untuk mengetahui kualitas air tanah di sekitar kawasan perkebunan PT.
First Mujur & Industry maka dilakukan analisis terhadap air permukaan /
tanah pada 1 (satu) lokasi yaitu di lokasi permukiman penduduk yang
terdekat dengan lokasi pabrik di Desa Jambu Tonang dan di Desa Aek

Metode Studi III - 4


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

Sigala-Gala yang berdekatan dengan lokasi kebun. Parameter yang diteliti


meliputi sifat fisik dan sifat kimia air tanah. Secara rinci parameter
disajikan pada Tabel 3.2.

2) Metode Pengumpulan Data Kualitas Air Tanah


Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil sampel air pada 1 (satu)
lokasi sumur gali penduduk yang mewakili. Pengukuran terhadap
kandungan parameter – parameter air sumur gali dilakukan di
laboratorium. Pengukuran suhu dan pH dilakukan secara in situ langsung
pada lokasi yang telah ditentukan di lapangan.

3) Metode Analisis data Kualitas Air Tanah


Analisis data yang dilakukan dengan membandingkan antara data hasil
laboratorium terhadap Baku Mutu berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang persyaratan
kualitas air bersih. Hal ini dilakukan karena sumber air bersih digunakan
oleh masyarakat untuk keperluan sehari – hari dan sebagai sumber air
minum.
Tabel 3.2.
Parameter dan Metoda Analisis Kualitas Air Tanah

Metode Analisis /
No. Parameter Satuan Baku Mutu
Peralatan

A FISIKA
1. Rasa dan Bau - - Tidak berbau
dan tidak
berasa
2. TDS mg/l Gravimetri 1500
3. Kekeruhan NTU Turbidimetri 25
O
4. Suhu C Thermometer Suhu Udara +
3O
B KIMIA
6. pH - Elektrometri 6,5 – 9,0
7. Besi (Fe) mg/l Spectrofotometri 1,0
8. Mangan (Mn) mg/l AAS 0,5
9. Seng (Zn) mg/l AAS 15
10. Krom VI (Cr 6+) mg/l AAS 0,05
11. Tembaga (Cu) mg/l AAS -
12. Sianida mg/l Spectrofotometri 0,1
13. Sulfida mg/l Spectrofotometri -
14. Nitrat mg/l Spectrofotometri 10
15. Nitrit mg/l Spectrofotometri 1,0
16. Sulfat mg/l Spectrofotometri 400
17. Klorida mg/l Titrimetri 600
18. Kesadahan Total mg/l Titrimetri 500
19. Amonia mg/l Spectrofotometri -
C Kimia Organik
20. Zat Organik sbg mg/l Titrimetri 10
KMnO4
D Mikrobiologi
21. Total Coliform Jlh/100 ml MPN 10
22. Fecal Coliform Jlh/100 ml MPN 50

Metode Studi III - 5


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 Tentang


Persyaratan Kualitas Air Bersih.

Titik Koordinat Pengambilan Sample : N 01036’20.2” E 100003’53.7”

6. Kualitas Air Sungai

1) Parameter Air Sungai yang Diteliti


Kualitas air Sungai Aek Sigala-Gala perlu diketahui karena akibat
pembangunan pabrik akan dapat menimbulkan rembesan air limbah yang
dapat menurunkan kualitas air Sungai Aek Sigala-Gala. Parameter kualitas
air sungai yang diteliti adalah sifat kimia dan sifat fisik. Lokasi
pengambilan sampel Air Sungai Aek Sigala-Gala dapat dilihat pada
gambar di lampiran. Secara rinci parameter disajikan pada Tabel 3.3.

2) Metode Pengumpulan Data Kualitas Air Sungai


Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil sampel air Sungai Aek
Sigala-Gala dilakukan pada dua titik yakni pada jarak 50 m sebelum lokasi
out let saluran limbah PKS dan 50 m setelah out let PKS (Titik Koordinat
Pengambilan Sampel N 01037’00.2” E 100006’06.7”). Pengukuran
terhadap kandungan parameter – parameter air ini dilakukan di
laboratorium. Pengukuran pH, Suhu dan kekeruhan dilakukan secara in
situ. Langsung pada lokasi yang telah ditentukan di lapangan.

Metode Studi III - 6


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

Tabel 3.3.
Parameter dan Metode Analisis Kualitas Air Sungai

No Parameter Satuan Baku Mutu


1 Shus mg/L Devias 30 C
2 TDS mg/L 1.000
3 TSS mg/L 50
1 pH mg/L 6–9
2 BOD mg/L 3
3 COD mg/L 25
4 DO mg/L 4
5 Total Posat (P) mg/L 0,2
6 NO3 (N) mg/L 10
7 NH3 (N) mg/L (-)
8 Arsen (As) mg/L 1
9 Kobalt mg/L 0,2
10 Barium mg/L (-)
11 Boron mg/L 1
12 Selenium mg/L 0,05
13 Kadmium mg/L 0,01
14 Khrom mg/L 0,05
14 Tembaga mg/L 0,02
16 Besi mg/L (-)
17 Timbal mg/L 0,03
18 Mangan mg/L (-)
19 Air Raksa mg/L 0,002
20 Seng mg/L 0,05
21 Khlorida mg/L (-)
22 Sianida mg/L 0,02
23 Fluorida mg/L 1,5
24 Nitrit mg/L 0,05
25 Sulfat mg/L (-)
26 Khlorin Bebas mg/L 0,03
27 Belerang mg/L 0,02
1 Fecal Coliform Jml/100 ml 1.000
2 Total Coliform Jml/100 ml 5.000
1 Minyak & Lemak mg/L 1.000
2 Detergen (MBAS) mg/L 200
3 Fenol mg/L 1
Baku Mutu : PP RI No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan dan Pengendalian Pencemaran Air

3) Metode Analisis Data Kualitas Air Sungai


Analisis data dilakukan dengan jalan membandingkan antara data kualitas
air sungai yang diperoleh terhadap klasifikasi dan kriteria mutu air kelas
dua seperti yang tercamtum dalam Peraturan Pemerintah Republik
Inonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air. Alasan menetapkan kriteria mutu air pada
kelas dua adalah karena air sungai Aek Sigala-gala digunakan untuk proses
produksi setelah melalui proses penjernihan dan peruntukkan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Serta
sebagai upaya pengendalian pencemaran air yang ditimbulkan oleh
kegiatan perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit.

Metode Studi III - 7


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

B. Komponen Lingkungan Biologi

Data Biologi dihimpun dari data primer hasil pengamatan, identifikasi jenis
dan wawancara dengan masyarakat sekitar. Langsung ke lapangan serta data
sekunder hasil penyelidikan biologi yang pernah ada di lokasi studi.
Pengumpulan hasil penyelidikan biologi yang pernah ada di lokasi studi.
Pengumpulan data biologi bertujuan untuk mengetahui dan menggali potensi
biologi di lokasi studi dan daerah sekitarnya.

1. Flora

1) Metode Pengumpulan Data Flora Darat


Parameter yang disurvei adalah jenis, status serta penyebaran dari vegetasi
alami termasuk yang dilindungi oleh Undang – Undang dan Vegetasi
Budidaya. Jenis Flora yan diperkirakan masih relevan untuk diamati
adalah flora yang ada disekitar kebun. Pengambilan data dilakukan dengan
cara pengamatan lapangan dan inventarisasi.

2) Metode Analisis Data Flora Darat


Metode analisis data yang akan dilakukan adalah metode analogi dan
terfokus kepada jenis tumbuhan yang dilindungi. Melakukan studi pustaka,
inventarisasi, identifikasi dan tabulasi tentang jenis dan habitat flora yang
ada di wilayah studi untuk kemudian dibandingkan menurut PP No. 7
Tahun 1999 untuk binatang dan tumbuhan dilindungi di Indonesia.
Analisis vegetasi dilakukan dengan cara mentabulasi jenis – jenis flora
yang ditemukan.

2. Fauna Darat

1) Metode Pengumpulan Data Fauna Darat.


Kelompok yang diteliti sebagai komponen lingkungan biologi untuk fauna
adalah burung (Aves), mamalia, amphibia, dan reptilian serta hewan yang
dibudidayakan dengan pengamatan, inventarisasi dan identifikasi jenis
yang dijumpai langsung di lapangan, jejak, suara atau tanda lain yang
ditinggalkan di lapangan. Lokasi pengambilan data adalah pada daerah
sekitar perkebunan. Metode pengumpulan data satwa dapat dilihat pada
Tabel 3.4.

Tabel 3.4.
Metode Pengumpulan Data Fauna Darat

Metode
Komponen
Parameter Pengumpulan Peralatan Lokasi Sampel
Lingkungan
Data
Fauna Darat
Mamalia, Jenis Pengamatan Daftar Isian Areal di sekitar
Reptilia, Mamalia, lapangan dan lokasi kebun.

Metode Studi III - 8


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

Amphibia, dan Reptilia, Data Sekunder.


Aves Amphibia,
dan Aves

2) Metode Analisis Data Fauna Darat.


Metode analisis data yang akan dilakukan adalah Metode analogi dan
terfokus kepada mamalia dan aves dilindungi. Melakukan studi pustaka,
inventarisasi, identifikasi dan tabulasi tentang jenis dan habitat fauna yang
ada di wilayah studi untuk kemudian dibandingkan menurut PP No. 7
tahun 1999 untuk binatang dan tumbuhan dilindungi di Indonesia.

3. Biota Air

1) Metode Pengumpulan Data Biota Air


Pengambilan sampel biota air jenis plankton dan benthos sama dengan
rencana lokasi pengambilan sampel kualitas air Sungai Aek Sigala-Gala
yang terdiri dari 2 (dua) stasiun pengambilan sampel biota air yakni di
lokasi yang sama dengan pengambilan sampel air sungai.

- Plankton
Pengambilan data primer akan dilaksanakan secara langsung di
lapangan dan selajutnya dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi.
Pengambilan sampel plankton dilakukan dengan menggunakan
Plankton Net No. 25 pada lokasi / titik pengambilan sampel yang telah
ditetapkan secara komposif. Volume air yang disaring pada Plankton
Net adalah sebanyak 50 liter sehingga diperoleh 30 ml air tersaring. air
yang tersaring tersebut dimasukkan ke dalam botol contoh dan diberi
pengawet lugol 1 ml / 100 cc air contoh, kemudian diberi label dan
dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi jenis.

- Benthos
Pengambilan data primer akan dilaksanakan dengan pengamatan dan
pengambilan sampel secara langsung di lapangan dan selanjutnya
dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Pengambilan sampel
Benthos dilakukan dengan menggunakan Eqkman Grab yang berukuran
20 x 30 cm pada rencana lokasi / titik pengambilan sampel yang telah
ditetapkan secara komposit. Setiap contoh substrat yang didapat dari
masing – masing titik pengambilan sampel dimasukkan ke dalam
kantong plastik dan diberi pengawet berupa Formalin 4%, 1 ml/100 cc
air contoh (4 tetes) untuk kemudian diberi label dan dibawa ke
laboratorium untuk diidentifikasi.

2) Metode Analisis Biota Air


Plankton dan benthos dianalisis kelimpahan jenis, keanekaragaman jenis
dan kemerataan, sedangkan untuk nekton akan dianalisis nilai ekologis dan
ekonomisnya.

a) Kelimpahan Plankton

Metode Studi III - 9


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

DxExRxB
K x f ;ED/C
A

Keterangan :

K = Kelimpahan jenis plankton (ind/l)


D = Luas permukaan sel Sedgwick Rafter (1,000 mm2)
E = Rata-rata jumlah plankton pada lapangan pandang
C = Luas satu lapangan pandan (1.776 mm2)
A = Volume air sampel yang disaring (ml)
B = Volume sampel tersaring (ml)
f = Faktor Koreksi.

b) Kelimpahan Benthos

n
K
A

Keterangan :

K = Kepadatan benthos (individu / 600 cm2)


n = Rata – rata jumlah individu tiap sampel
A = Luas satu sampel (600 cm2)

c) Keseragaman jenis plankton dan benthos dihitung


dengan menggunakan indeks keseragaman Simpson sebagai berikut

H'
E
H ' maks

Keterangan :

E = Indeks Keseragaman
H’ = Indeks Keseragaman Shannon Wiener
H’ maks = Nilai keragaman maksimum = log s.

Secara rinci rencana lokasi pengambilan sampel plankton dan benthos dapat
dilihat peta rencana lokasi pengambilan sampel pada gambar di Lampiran.

4. Nekton
1) Metode Pengumpulan Data Nekton
Pengambilan data primer akan dilaksanakan dengan pengamatan,
inventarisasi, identifikasi langsung di lapangan. pengumpulan data
sekunder juga dilakukan terhadap laporan dan hasil penelitian tentang
Nekton yang pernah ada sebelumnya di lokasi studi ataupun studi literatur
lainnya yang diambil dari berbagai instansi terkait.
2) Metode Analisis Nekton

Metode Studi III - 10


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

Metode analisis data yang akan dilakukan adalah metode analogi dan
terfokus kepada jenis – jenis nekton. Juga melakukan studi pustaka,
identifikasi dan tabulasi.

C. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya

Parameter sub komponen sosial ekonomi dan budaya yang diamati adalah :

1. Demografi meliputi :
- Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis
kelamin, pendidikan, agama.
- Kepadatan Penduduk
- Pertumbuhan penduduk.

2. Ekonomi meliputi :
- Kesempatan kerja dan peluang berusaha
- Tingkat pendapatan.
- Kepemilikan / status dan kondisi tempat tinggal.
- Prasarana dan sarana perekonomian (jalan, pasar,
industri, perbankan).

3. Budaya meliputi :
- Adat istiadat atau pola kebiasaan.
- Proses sosial : Kerjasama, konflik (keamanan dan
ketertiban masyarkat).
- Sikap dan persepsi

1) Metode Pengumpulan Data


Kegiatan pengumpulan data diarahkan untuk mendapatkan data primer dan
data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei
yang menggunakan alat bantu kuesioner. Penggunaan kuesioner didasari
oleh suatu keyakinan bahwa responden atau nara sumber adalah orang
yang paling mengetahui tentang dirinya. Pada studi ini penyebaran
kuesioner dilakukan secara langsung oleh peneliti sekaligus
mewawancarai responden. Menurut Finterbush dan kawan – kawan,
metode survei menggunakan alat bantu kuesioner dengan wawancara
memiliki kelebihan keakuratan data karena pewawancara dapat
mengetahui apakah responden memahami pertanyaan, pewawancara dapat
menanyakan lebih lanjut tentang jawaban (Further Investigation)
mempercepat pengumpulan data (Sudharto P.Hadi, 2005, 65). Data
sekunder dihimpun dari beberapa instansi terkait mulai dari tingkat desa,
kecamatan sampai ke kabupaten.

Data mengenai gambaran secara umum akan dilakukan dengan


pengamatan melalui metode pemahaman pedesaan waktu singkat atau

Metode Studi III - 11


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

Rapid Rural Appraisal (RRA) yaitu metode pengumpulan data primer


secara cepat dengan penekanan pada pemilihan informan yang tepat, kunci
pemilihan informan dalam metode ini dilakukan dengan sengaja
(purposive) berdasarkan beberapa kriteria :

a) Posisi informan dalam masyarakat (pimpinan formal ataupun


informal).
b) Pengetahuan informan terhadap masalah yang sedang ada.
c) Informasi masyarakat setempat tentang informan kunci yang
terpilih sebagai responden.

2) Metode Pengolahan Data


Data primer yang telah terkumpul akan diolah dengan menggunakan SPSS
dan program aplikasi yang sesuai :

a) Metode Analisa Data


Metode analisis komponen lingkungan sosial, ekonomi dan budaya
untuk data kuantitatif akan dianalisis dengan tabulasi frekuensi,
sedangkan untuk data kuantitatif akan dianalisis dengan analisis
deskriptif. Analisis ini pada dasarnya bersifat menjelaskan fenomena
yang muncul pada data kuantitatif.

b) Lokasi Pengamatan
Lokasi penelitian ditentukan pada daerah permukiman yang terdapat di
sekitar usaha kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit
PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY yaitu di (1). Desa
Ujung Gading Julu, (2). Desa Ujung Gading Jae, dan (3). Desa Jambu Tonang
Desa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga (KK)
yang ada di ketiga desa tersebut yang berjumlah 1.147 KK. Dengan
demikian besar sampel (penduduk yang menjadi responden) diambil
paling sedikit 10% dari populasi maka banyaknya sampel dalam studi
adalah 101 dibulatkan menjadi 100 KK/RT. Jadi yang menjadi unit
analisis dalam studi ini adalah anggota rumah tangga (KK), yang
berusia lebih dari 18 tahun dikarenakan umur 18 tahun merupakan
umur seseorang memasuki usia dewasa sehingga dapat memberikan
tanggapan terhadap suatu hal. Dengan demikian responden diambil
secara purposive sampling dengan lokasi pengambilan sampel sebanyak
100 KK/RT di (1). Desa Ujung Gading Julu, (2). Desa Ujung Gading Jae,
dan (3). Desa Jambu Tonang.

D. Komponen Lingkungan Kesehatan Masyarakat

1) Metode Pengumpulan Data Kesehatan Masyarakat


Metode pengumpulan data untuk komponen lingkungan kesehatan
masyarakat dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Metode Studi III - 12


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

2) Metode Analisis Data Kesehatan Masyarakat


Dalam menganalisa data kesehatan masyarakat untuk data yang bersifat
kualitatif akan dikemukakan secara deskriptif dan data yang bersifat
kuantitatif akan ditabulasi silang untuk kemudian dianalisis secara
deskriptif. Kriteria penilaian mengacu pada kondisi kesehatan masyarakat
dan lingkungan pada daerah tersebut.

Tabel 3.5 .
Parameter Data Metoda Pengumpulan Data untuk Komponen
Kesehatan Masyarakat.

Komponen / Metode Pengumpulan


No. Parameter
Sub Komponen Data
Kesehatan Masyarakat
1 Insidensi dan prevalensi - % Jenis penyakit Pengamatan (survei),
yang terkait dengan yang sering diderita. wawancara data primer
rencana usaha atau - Pola penyakit (kuesioner), data sekunder.
kegiatan. - Perilaku Masyarakat
- Kekhawatiran
terhadap kegiatan
kebun dan pabrik
pengolahan kelapa
sawit.
2 Jenis & Jumlah fasilitas - Jenis Data Sekunder
kesehatan. - Jumlah
- Cakupan pelayanan
tenaga dokter dan
paramedis.

3.2. Metoda Prakiraan Dampak Penting

Prakiraan dampak besar dan penting merupakan pengkajian perubahan yang


ditimbulkan oleh rencana usaha dan / atau kegiatan terhadap komponen
lingkungan. Identifikasi dampak dilakukan dengan menggunakan metoda bagan
alir dan matriks yang dimodifikasi dilengkapi dengan bagan alir sebagai
metoda penunjang. penggunaan metoda ini pada dasarnya untuk mencari
kesepakatan dampak potensial sebagai hubungan sebab – akibat dan interelasi
antar komponen kegiatan yang mengakibatkan perubahan lingkungan dan
komponen lingkungan yang diprakirakan mengalami perubahan akibat adanya
kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pabrik serta menjelaskan rasional
dari hubungan tersebut.
Aplikasi metoda matriks untuk mengidentifikasi dampak, menjelaskan
mengenai hubungan terjadinya perubahan lingkungan dan dampak lingkungan
oleh kegiatan pembangunan pabrik dengan memasukkan dimensi tahapan
kegiatan proyek, yaitu tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan tahap operasi.
metoda bagan alir diaplikasikan untuk melengkapi analisis mengenai proses
terbentuknya hubungan antara kegiatan pembangunan pelabuhan dengan
lingkungan. metoda yang akan digunakan dalam prakiraan dampak besar dan

Metode Studi III - 13


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

penting adalah berupa metode format (berupa model matematika, penggunaan


baku mutu lingkungan dan penerapan kualitas lingkungan) dan metode non
formal (berupa analogi dan penilaian para ahli). Selanjutnya diterapkan Surat
Keputusan Kepala BAPEDAL No : Kep.056/1994 tentang Pedoman Mengenai
Ukuran Dampak Penting untuk melihat penting atau tidaknya dampak dengan
mempertimbangkan : Jumlah manusia yang terkena dampak, luas wilayah
sebaran dampak, lamanya dampak berlangsung, intentsitas dampak, komponen
lingkungan lain yang terpengaruhi, sifat kumulatif dampak dan berbalik atau
tidak berbaliknya dampak.

1. Metoda Perhitungan Matematis

Dalam metoda ini, hubungan sebab akibat yang menggambarkan besarnya


dampak yang diakibatkan rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan
akan dirumuskan secara kualitatif dengan menggunakan model matematika.
Komponen / Sub Komponen / Parameter lingkungan yang akan didekati
dengan metoda ini terutama adalah yang memiliki baku matematis seperti
peningkatan kualitas air sungai untuk parameter BOD, COD, NH 3 – N, TSS,
Minyak & Lemak dengan rumus .

Q1C1  Q 2  C 2
Q3 x C 3 =
Q1  Q 2
Keterangan :

Q1 = Debit air limbah l/dt atau m3/dt


C1 = Konsentrasi unsur pencemaran di dalam air limbah (mg/l)
Q2 = Debit air sungai sebelum bercampur dengan limbah m3/dt.
C3 = Debit air sungai estela pencampuran antara air sungai
dengan air limbah m3/dt.

2. Metoda Formal
Jenis metoda formal dibedakan atas dua model yaitu :

1) Model Deskriptif Internal


Metoda ini dibangun atas dasar teori dan asumsi bekerjanya suatu kondisi
tertentu. Biasanya dalam model ini diberikan dalam bentuk persamaan dan
pertidaksamaan.

2) Penggunaan Baku Mutu Lingkungan


Dalam pendekatan ini digunakan baku mutu lingkungan yang secara formal
telah ada atau diterbitkan oleh pemerintah serta baku mutu lingkungan hasil
proyeksi yang diinginkan atau disepakati. Pendekatan ini digunakan dalam
rangka mengetahui apakah kondisi kualitas lingkungan telah melebihi baku
mutu atau tidak dan untuk mengevaluasi tingkat kepentingan dampak yang
terjadi terhadap komponen atau sub komponen hidrologi, vegetasi, biota
perairan, sosial ekonomi dan budaya.

3. Metoda Non Formal

Metode Studi III - 14


KA - ANDAL
Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit – PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY
Simangambat – Padang Lawas Utara

1) Metoda Analogi
Analogi ini pada prinsipnya merujuk kepada kejadian yang pernah terjadi
untuk kasus yang sama, sehingga fenomena yang telah terjadi pada kejadian
tersebut juga dianggap berlaku pada kejadian lain. Kegiatan dan studi
lingkungan mengenai rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan
perkantoran dan perumahan telah banyak dilakukan dan dianalisis oleh para
ahli, sehingga evaluasi dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan di tempat lain
dengan kondisi lingkungan yang hampir sama akan dijadikan pertimbangan
dalam merumuskan besarnya dampak.

2) Penilaian Ahli
Prediksi dampak yang akan dilakukan berdasarkan pengalaman dan
pengetahuan para ahli apabila terdapat parameter yang sangat terbatas
datanya atau informasinya sangat kurang. Penilaian dari pengalaman para ahli
digunakan untuk kejadian atau kemungkinan yang akan terjadi atas dasar
intuitif atau pengalaman profesi. Besarnya dampak (magnitude) dinilai
berdasarkan perubahan lingkungan rona awal menjadi kualitas lingkungan
setelah ada kegiatan. Kualitas lingkungan rona awal didasarkan kepada hasil
observasi atau hasil perhitungan dengan formulasi dan komponen lingkungan
yang terkena dampak, perubahan lingkungan akibat kegiatan diprediksi
dengan analogi atau formulasi selanjutnya dibandingkan dengan nilai baku
mutu lingkungan yang ada atau berdasarkan pengalaman para ahli.

3.3. Metoda Evaluasi Dampak Penting

Evaluasi dampak besar dan penting dimaksudkan sebagai penalaahan untuk


mengevaluasi arah dan kecenderungan seluruh dampak besar dan penting yang
diprakirakan akan terjadi. Metode evaluasi dampak yang digunakan adalah
metode bagan alir untuk mengetahui apakah dampak tersebut merupakan
dampak primer, sekunder, turunan, sekunder ikutan, tersier dan seterusnya.

Telaah secara holistik akibat kegiatan perkebunan PT. FIRST MUJUR


PLANTATION & INDUSTRY di Desa Ujung Gading Jae, Kecamatan
Simangambat, Kabupaten Padang Lawas Utara akan mengkaji interaksi antar
dampak, baik dampak negatif maupun positif yang saling terkait mulai Tahap
Konstruksi, dan Operasional.

Hasil telaahan secara holistik tersebut nantinya dipergunakan untuk


merumuskan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) yang tepat dan terarah serta harus
dilakukan guna meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak
positif dari rencana usaha / kegiatan.

Metode Studi III - 15

Anda mungkin juga menyukai