Anda di halaman 1dari 3

A.

PESERTA RAPAT

B. DAFTAR ORGANISASI DAN TUGASNYA

Tugas:
1. Company Man, bertugas untuk memutuskan segala kebijakan perusahaan selama
berlangsungnya operasi pemboran
2. Senior Operation Geologist, bertugas mengawal operasi pemboran sumur, menyusun
program pemboran sehingga bisa mengambil semua data yang dibutuhkan dengan optimal.
3. Reservoir Engineer, bertugas untuk meramalkan kelakuan reservoir, laju produksi, dan
jumlah minyak atau gas yang dapat diproduksi dari suatu sumur
4. Wellsite Geologist, bertugas memastikan bahwa pekerjaan berlangsung dengan baik,
baik itu coring, cementing ataupun logging dan meng-counter adanya pay-zone dan
interval of interest serta interpretasi data.
5. Petroleum Engineer, bertugas mendesain dan mengembangkan metode ekstraksi minyak
dan gas, mencari jalan lain untuk mengestraksi minyak dan gas dari sumur yang telah ada.
6. Mud Engineer, bertugas memeriksa sifat dan jenis fluida pemboran yang sesuai dengan
formasi yang di bor
7. HSE/K3, bertugas memastikan keselamatan para pekerja dengan standar SOP yang ada
8. Deputi Keuangan dan Monetisasi, bertugas mengelola keuangan dan strategi bisnis,
mengelola kontrak kerjasama pada eksploitasi dan eksplorasi, dan monetisasi migas.
9. Drilling Superintendent, bertugas mencakup perencanaan dan pelaksanaan program
pengeboran dan menjaga semua faktor lain seperti norma-norma keselamatan, kesehatan
personil pengeboran dan keselamatan lingkungan.
10. Drilling Engineer, bertugas menyusun program pengeboran dengan mempertimbangkan
laju alir produksi yang diinginkan

C. NOTULENSI RAPAT PENGEBORAN MINYAK


Nama Kelompok : Kelompok 3
Nama Ketua : Sela Astrina (21100118130051)
Nama Anggota :
1. Yulia Marantika 21100118120017
2. Chairatinnisa 21100118120015
3. Syafa Natasya D. 21100118120014
4. Muhammad Al Fatih 21100118130042
5. Luqman Al Qalasadi P. 21100118130050
6. Ramayudha Kusuma 21100118130041
7. Bilqis Nurul Hikmah 21100118130076
8. Stefanus Yuda S. 21100116130067
9. M. Adji Hanif 21100117130058
Simpulan yang dibahas : Diadakan rapat untuk membahas mengenai persiapan semua divisi
dalam pelaksanaan proyek pengeboran minyak di Blora dan persiapan
tiap divisi apabila terjadi blow out.
Problem : Pada proyek pengeboran minyak yang pertama telah terjadi blow out, sehingga dalam
pelaksanaan proyek pengeboran minyak yang kedua ini harus mempersiapkan dengan
lebih matang untuk mengatasi apabila terjadi blow out kembali
Solusi :
- Petroleum engineer : Blow out sendiri dapat mempengaruhi produkstivitas minyak. Hal ini
dikarenakan fluida reservoar masuk ke dalam lubang bor, dan karena tekanan fluida
reservoar lebih besar sehingga terjadi blow out. Akibat terjadinya blow out, maka produksi
minyak akan terhenti. Ledakan dan kebakaran akibat blow out akan merusak tumpukan
dan penutup sumur. Hal ini memungkinkan akan menyebabkan tumpahan minyak ke
daratan. Adapun metode yang digunakan untuk mengatasi tumpahan minyak ialah : boom
minyak, skimmer, burning in-situ, sorben, granular absorbent, pemberian pupuk, dan
teknologi dan alat berat. Kemudian Merekomendasikan dan memastikan pemilihan casing
dan desain semen sumur bor harus sesuai dengan situasi dan kondisi sumur. Lalu,
Memastikan sistem pencegahan ledakan (BOP) berfungsi dengan baik dan menguji
fungsionalitas sistem BOP secara interval reguler. Dimana system BOP terdiri dari dua sub
komponen utama yaitu Rangkaian BOP Stack, Accumulator dan Sistem Penunjang.
- Mud engineer : nanti akan dilakukan metode drilling yang mana pada metode ini dilakukan
penggantian lumpur lama dengan yang baru dan dalam pelaksanaannya butuh kerjasama
dengan driller engineer
- HSE : telah melakukan pelatihan kepada tiap divisi
- Driller engineer : komunikasi terutama buat drilling superintendent untuk saran pemilihan
mata bor, kerjasaama juga dengan mud engineer buat nyesuaiin sama tekanan formasi
- Keuangan : apabila terjadi blowout, kemungkinan akan ada penambahan biaya dan dari
pusat sudah ada biaya sendiri apabila membutuhkan penambahan biaya.

Anda mungkin juga menyukai