Anda di halaman 1dari 13

Kategori

Vitamin & Suplemen


Deskripsi
NEUROHAX 10 TABLET mengandung vitamin B1, B6 dan B12. Obat ini
digunakan untuk mengatasi gangguan saraf tepi dan kekurangan vitamin B
Indikasi Umum
Kekurangan vitamin B1, B6, B12 seperti pada beri-beri dan polineuritis
Komposisi
Vitamin B1, Vitamin B6, Vitamin B12
Dosis
1 x sehari 1 tablet
Aturan Pakai
Bersama makanan
Kontra Indikasi
Hipersensitivitas
Perhatian
Vitamin B6 dosis tinggi menurunkan aksi Levodopa.
Efek Samping
Kegelisahan, Gatal kulit, Kesulitan dalam menelan, Batuk, Kesulitan bernafas,
Berkeringat
Segmentasi
Green
Kemasan
1 Dos Isi 10 Strip X 10 Tablet
Manufaktur
Guardian Pharmatama
No. Registrasi
BPOM: DBL9608005917A1

ISONIAZID
Indikasi:
tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Peringatan:
gangguan fungsi hati (uji fungsi hati); gangguan fungsi ginjal; risiko efek samping
meningkat pada asetilator lambat; epilepsi; riwayat psikosis; alkoholisme; hepatitis
berat, hepatotoksik, penderita neuropati perifer, penderita HIV, wanita hamil,
menyusui dan post partum, pasien hipersensitif, diabetes mellitus, intoleransi
galaktosa, porfiria.
Interaksi:
lihat Lampiran 1 (isoniazid). Gangguan fungsi hati: pasien atau keluarganya
diberitahu cara mengenal gejala gangguan fungsi hati dan dinasehatkan untuk
segera menghentikan obat dan memeriksakan diri bila timbul nausea persisten,
muntah-muntah, lesu atau ikterus. Interaksi dengan obat; Peggunaan bersamaan
dengan antikonvulsan, sedatif, neuroleptik, antikoagulan, narkotika, teofilin,
prokainamid, kortikosteroid, asetaminofen, aluminium hidroksida, disulfiram,
ketokonazol, obat bersifat hepatotoksik dan neurotoksik. Interaksi dengan
makanan; tidak diberikan bersamaan dengan makanan, alkohol, keju dan ikan.
Kontraindikasi:
penyakit hati yang akut; hipersensitivitas terhadap isoniazid; epilepsi; gangguan
fungsi ginjal dan gangguan psikis.
Efek Samping:
mual, muntah, anoreksia, konstipasi, pusing, sakit kepala, vertigo, neuritis perifer,
neuritis optik, kejang, episode psikosis; reaksi hipersensitivitas seperti eritema
multiform, demam, purpura, anemia, agranulositosis; hepatitis (terutama pada usia
lebih dari 35 tahun); sindrom SLE, pellagra, hiperglikemia dan ginekomastia,
pendengaran berkurang, hipotensi, flushing.
Dosis:
Tuberkulosis Aktif: DEWASA; 5 mg/kgBB per hari (4-6 mg/kgBB per hari),
ANAK :10 mg/kgBB per hari (10-15 mg/kgBB per hari). Untuk dewasa dengan
BB 30-45 kg, dosis per hari 200 mg diberikan dalam dosis tunggal. Untuk pasien
dengan BB >45 kg, dosis per hari 300 mg diberikan dalam dosis tunggal.
Tuberkulosis Latent (Monoterapi): diberikan sedikitnya 6 bulan DEWASA; 300
mg per hari. ANAK; 10 mg/kgBB per hari (maks. 300 mg/hari). Tablet isoniazid
300 mg tidak boleh diberikan untuk anak dengan BB

RIFAMPISIN
Indikasi:
lihat dosis. untuk pengobatan tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis dalam kombinasi dengan obat antituberkulosis lain dan dalam
kombinasi dengan obat antilepra untuk pengobatan lepra dengan mengubah
keadaan infeksi menjadi keadaan noninfeksi.
Peringatan:
kurangi dosis pada gangguan fungsi hati; lakukan pemeriksaan uji fungsi hati dan
hitung sel darah pada pengobatan jangka panjang; gangguan fungsi ginjal (jika
dosis lebih dari 600 mg/hari) lihat Lampiran 3; kehamilan dan menyusui lihat
Lampiran 4 dan lampiran 5. Penting: pasien yang menggunakan kontrasepsi oral
dianjurkan untuk menggunakan metode tambahan; dapat mengubah warna lensa
kontak, menyebabkan warna kemerahan pada seluruh sekresi tubuh, penderita
diabetes melitus, flu syndrome, sesak napas, syok anafilaksis.
Interaksi:
lihat lampiran 1 (rifampisin). Interaksi obat: peggunaan dengan antasida, opiat,
antikolinergik dan ketokonazol, berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal, obat
antiretroviral (non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors dan protease
inhibitors). Interaksi laboratorium: positif palsu dengan metode KIMS (Kinetic
Interaction of Microparticles in Solution).
Efek Samping:
gangguan saluran cerna meliputi mual, muntah, anoreksia, diare; pada terapi
intermiten dapat terjadi sindrom influenza, gangguan respirasi (napas pendek),
kolaps dan syok, anemia hemolitik, anemia, gagal ginjal akut, purpura trombo-
sitopenia; gangguan fungsi hati, ikterus; flushing, urtikaria, ruam; gangguan sistem
saraf pusat meliputi sakit kepala, pusing, kebingungan, ataksia, lemah otot,
psikosis. Efek samping lain seperti udem, kelemahan otot, miopati, lekopenia,
eosinofilia, gangguan menstruasi; warna kemerahan pada urin, saliva dan cairan
tubuh lainnya; tromboplebitis pada pemberian per infus jangka panjang.
Dosis:
Tuberkulosis : DEWASA dalam dosis tunggal, BB <50kg adalah 450 mg, BB
>50kg adalah 600mg (pasien dengan gangguan fungsi hati tidak lebih dari
8mg/kgBB). ANAK: 10-20 mg/kgBB sebagai dosis harian (dosis total tidak lebih
dari 600 mg).
Lepra multibasiler: Rifampisin 600mg satu kali sebulan+dapson 100mg satu kali
sehari+klofazimin(Lamprene) 300mg satu kali sebulan+50mg satu kali sehari
dengan durasi pengobatan selama 2 tahun.
Lepra pausibasiller: Rifampisin 600mg satu kali sebulan+dapson 100mg (1-2
mg/kgBB) satu kali sehari dengan durasi pengobatan 6 bulan.
Catatan:
Oral: Untuk memastikan absorpsi yang optimal, riampisin harus diberikan pada
perut kosong (1jam sebelum atau 2 jam setelah makan). Jika diberikan bersamaan
dengan makanan meningkatkan toleransi gastrointestinal.

ETAMBUTOL
Indikasi:
tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain untuk pengobatan tuberkulosis
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis; pengobatan yang disebabkan
oleh Mycobacterium avium complex.
Peringatan:
turunkan dosis pada gangguan fungsi ginjal; lansia; kehamilan; ingatkan pasien
untuk melaporkan gangguan penglihatan.
Kontraindikasi:
hipersensitivitas terhadap zat aktif atau zat rambahan obat, neuritis optik,
gangguan visual; ANAK di bawah 6 tahun (lihat keterangan di atas).
Efek Samping:
neuritis optik, buta warna merah/hijau, neuritis perifer.
Dosis:
DEWASA dan ANAK di atas 6 tahun, 15-25 mg/kgBB sebagai dosis tunggal.

PIRAZINAMID
Indikasi:
tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dalam kombinasi
dengan anti tuberkulosis lainnya.
Peringatan:
gangguan fungsi hati; gangguan fungsi ginjal; diabetes mellitus; gout; pasien
hipersensitif terhadap etionamid, isoniazid, niasin, serta pirazinamid.
Interaksi:
lihat Lampiran 1 (pirazinamid). Gangguan fungsi hati: pasien dan pengantarnya
diberitahu cara mengenal gejala gangguan fungsi hati dan dinasehatkan untuk
segera menghentikan obat dan memeriksakan diri bila timbul nausea persisten,
muntah-muntah, lesu atau ikterus. Penggunaan bersama dengan probenesid,
allopurinol, ofloksasin dan levofloksasin, obat hepatotoksik. Pirazinamid dapat
mengganggu efek obat antidiaberik oral, serta mengganggu tes untuk menentukan
keton urin.
Kontraindikasi:
gangguan fungsi hati berat, porfiria (lihat 11.8.2), hipersensitivitas terhadap
pirazinamid, gout, wanita hamil dan menyusui.
Efek Samping:
hepatotoksisitas, termasuk demam anoreksia, hepatomegali, ikterus, gagal hati;
mual, muntah, artralgia, anemia sideroblastik, urtikaria, flushing, sakit kepala,
pusing, insomnia, gangguan vaskular : hipertensi, hiperurikemia, arthalgia.
Dosis:
15-30 mg/kg BB sekali sehari. Dosis maksimal sehari 3 g. Digunakan pada 2 bulan
pertama dari 6 bulan pengobatan. Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal 20-
30 mg/kg BB tiga kali seminggu.

ASAM TRANEKSAMAT
Indikasi:

fibrinolisis lokal ; menoragia.

Peringatan:

kurangi dosis pada gangguan ginjal, hindarkan jika berat; hematuria yang masif
(hindari jika ada risiko obstruksi ureter); pemeriksaan mata reguler dan uji fungsi
hati yang teratur pada pengobatan jangka panjang angiodema turunan; kehamilan.

Kontraindikasi:

gangguan ginjal yang berat; penyakit tromboembolik.

Efek Samping:

mual, muntah, diare (kurangi dosis); pusing pada injeksi intravena cepat.

Dosis:

oral, fibrinolisis lokal, 15-25 mg/kg bb 2-3 kali sehari.


Menoragia (diawali bila menstruasi telah mulai), 1-1,5 g 3-4 kali sehari selama 4
hari; maksimal 4 g sehari. Angioedema turunan, 1-1,5 g 2-3 kali sehari.

Injeksi intravena lambat, fibrinolisis lokal 0,5 -1 g 3 kali sehari.

FITOMENADION (VITAMIN K)
Vitamin K
Vitamin K diperlukan untuk produksi faktor pembeku darah dan berbagai protein
yang diperlukan untuk kalsifikasi tulang yang normal.

Karena vitamin K larut dalam lemak, penderita dengan malabsorpsi lemak,


khususnya bila ada obstruksi bilier atau penyakit hati, bisa mengalami defisiensi.
Pemberian oral untuk pencegahan defisiensi vitamin K pada sindrom malabsorpsi,
sediaan larut air, menadiol natrium fosfat harus digunakan; dosis biasanya sekitar
10 mg tiap hari. Antikoagulan kumarin oral bekerja menghambat metabolisme
vitamin K pada sel hati dan efeknya dapat diantagonis dengan memberikan vitamin
K (lihat 2.8.2).

Perdarahan akibat defisiensi vitamin K. Bayi baru lahir yang kekurangan


vitamin K dan tidak menerima suplemen vitamin K berisiko perdarahan serius
termasuk perdarahan intrakranial.

Vitamin K (sebagai fitomenadion) 1 mg dosis tunggal dapat diberikan secara


intramuskular pada saat bayi lahir; hal ini mencegah perdarahan akibat defisiensi
vitamin K pada bayi, untuk bayi prematur dapat diberikan 400 mcg/kg bb
(maksimal 1 mg). Pemberian secara intravena lebih disukai untuk bayi prematur
dengan berat badan lahir sangat rendah tetapi cara seperti ini tidak memberikan efek
jangka panjang injeksi intramuskular, oleh karena itu bayi yang diberi sediaan
intravena harus tetap diberi vitamin K oral.

Bayi dengan risiko terjadi perdarahan karena defisiensi vitamin K, harus diberi
vitamin K intramuskular saat lahir; termasuk bayi yang mengalami aspiksia atau
perdarahan; bayi yang lahir dari ibu dengan penyakit hati atau menggunakan obat
antikonvulsan yang menginduksi enzim (karbamazepin, fenobarbital, fenitoin),
rifampisin atau warfarin. Pada bayi dengan gangguan empedu, vitamin K harus
diberikan secara intravena atau intramuskular karena penyerapan oral biasanya
terganggu.

Sebagai alternatif, pada bayi sehat yang tidak memiliki risiko perdarahan, vitamin
K dapat diberikan lewat mulut. Dua dosis sediaan koloid (mixed micelle)
fitomenadion 2 mg harus diberikan pada minggu pertama. Sedangkan dosis pertama
diberikan saat bayi lahir. Untuk bayi yang menyusu, dosis ketiga fitomenadion 2
mg diberikan pada usia 1 bulan; dosis ketiga ini tidak perlu diberikan jika bayi
diberi susu formula karena susu formula mengandung vitamin K.

Indikasi:

lihat keterangan di atas.

Peringatan:

injeksi intravena harus diberikan perlahan (lihat juga di bawah). Pemberian


parenteral pada bayi prematur kurang dari 2,5 kg (risiko kern ikterus meningkat).

Interaksi:

Lampiran 1 (vitamin).

Dosis:

lihat keterangan di atas.

Keterangan:

Kemasan tablet 25 mg. Untuk dikunyah atau dibiarkan larut perlahan dalam
mulut.

Serius - Gunakan Alternatif


rifampisin + isoniazid
rifampisin meningkatkan toksisitas isoniazid dengan meningkatkan
metabolisme. Hindari atau Gunakan Obat Alternatif. Rifampisin meningkatkan
metabolisme isoniazid menjadi metabolit hepatotoksik.
rifampisin + pirazinamid
rifampisin, pirazinamid. Entah meningkatkan toksisitas yang lain dengan
sinergisme farmakodinamik. Hindari atau Gunakan Obat Alternatif.
Hepatotoksisitas aditif.

Minor
isoniazid + pirazinamid
isoniazid, pirazinamid. Entah meningkatkan toksisitas yang lain dengan
sinergisme farmakodinamik. Kecil/ Signifikansi Tidak Diketahui. Hepatotoksisitas
aditif.
isoniazid + piridoksin
isoniazid menurunkan kadar piridoksin melalui mekanisme interaksi yang tidak
ditentukan. Kecil/ Signifikansi Tidak Diketahui. Jika dosis INH >10 mg/kg/hari,
tambahkan 50 100mg piridoksin/hari.

Manfaat Vitamin B1 (thiamine)

Perbesar

Manfaat Vitamin B1

Manfaat vitamin B1, B6, B12 untuk tubuh tentunya berbeda masing-masingnya.
Untuk vitamin B1 sendiri, selain menjaga sistem saraf tetap sehat, vitamin ini
diperlukan dalam mengubah makanan yang kamu konsumsi menjadi energi.

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh Kementerian


Kesehatan RI, jumlah kebutuhan vitamin B1 harian orang dewasa (usia 16 sampai
49 tahun) berkisar antara 1,1 sampai 1,4 miligram.

Berikut manfaat vitamin B1:

Meningkatkan Fungsi Kognitif pada Penderita Alzheimer

Vitamin B1 dapat membantu memperbaiki fungsi otak, khususnya pada penderita


penyakit Alzheimer. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan
oleh Vietnamese American Medical Research Foundation yang melaporkan
bahwa asupan vitamin B1 dapat meningkatkan fungsi kognitif pada pasien
Alzheimer.

Mengurangi Stres
Tiamin alias vitamin B1 sering disebut sebagai vitamin antistres. Asupan tiamin
dapat membantu mengendalikan suasana hati dan gangguan fisiologis akibat stres.
Dengan asupan vitamin B1 yang cukup, orang yang mudah stres akan merasa
lebih tenang, berpikir positif, dan lebih sanggup melawan stres yang mengganggu
pikirannya.

3 dari 7 halaman

Manfaat Vitamin B1 Lainnya

Mencegah Beri-beri

Manfaat vitamin B1 paling penting untuk mencegah penyakit beri-beri. Penyakit


ini terjadi karena tubuh tidak dapat mengubah asupan karbohidrat dari makanan
menjadi energi. Akibatnya, hal ini memicu penumpukan asam piruvat dalam
aliran darah dan menyebabkan beri-beri.

Gejala penyakit beri-beri meliputi penurunan fungsi otot, sesak napas, detak
jantung meningkat, kaki bengkak, mual, hingga sulit berbicara. Penyakit ini sering
kali memicu masalah kesehatan lainnya, termasuk gangguan jantung dan sistem
pencernaan.

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Banyak atlet yang mengandalkan suplemen tiamin untuk meningkatkan daya


tahan tubuhnya. Selain menjaga sistem imun tubuh, manfaat vitamin B1 dalam
bentuk suplemen juga dapat membantu meringankan berbagai penyakit, seperti
sariawan, diabetes, stres, mabuk, HIV/ AIDS, katarak, glaukoma dan gangguan
penglihatan lainnya, kanker serviks, penyakit jantung dan tentunya sistem
kekebalan tubuh yang lemah.

Meski demikian, manfaat vitamin B1 untuk mencegah atau meringankan


penyakit-penyakit yang disebutkan di atas masih harus diteliti lebih lanjut oleh
para ahli untuk membuktikannya.

Kamu rentan mengalami kekurangan vitamin B1, apabila kamu terkena diabetes
atau HIV/AIDS, menggunakan obat diuretik dalam dosis tinggi, kecanduan
alkohol, atau berusia lanjut.

Untuk mendapatkan manfaat itu, kamu bisa mengonsumsi makanan kaya vitamin
B1 seperti telur, susu, gandum utuh yang diperkaya vitamin B1 seperti sereal, roti,
dan pasta, daging sapi, buah-buahan dan sayuran seperti kembang kol, jeruk, dan
kentang, kacang-kacangan seperti kacang kedelai dan lentil, dan Nasi.
Itulah penjelasan dari vitamin B1 sebagai salah satu pembahasan dari manfaat
vitamin B1, B6, B12 yang perlu kamu ketahui.

4 dari 7 halaman

Manfaat Vitamin B6 (pyridoxine)

Perbesar

Manfaat Vitamin B6

Dalam pembahasan mengenai manfaat vitamin B1, B6, B12 berikut ini, kamu bisa
mengenali vitamin B6. Vitamin ini membantu membentuk hemoglobin yang
mengedarkan oksigen dalam darah ke seluruh tubuh.

Selain itu, vitamin B6 juga berperan dalam mengubah protein dan karbohidrat dari
makanan agar menjadi energi. Saluran pencernaan, otot, dan beberapa bagian dari
sistem imunitas pun terjaga dengan adanya vitamin ini di tubuh.

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh Kementerian


Kesehatan RI, inilah jumlah kebutuhan vitamin B6 yang harus dipenuhi: Bayi dan
anak-anak: 0,1 sampai 1,0 mg, Laki-laki dewasa: 1,3 sampai 1,7 mg, Perempuan
dewasa: 1,3 sampai 1,5 mg, Ibu hamil: sekitar 1,7 mg, dan Ibu menyusui: sekitar
1,8 mg.

Menambah Energi

Vitamin B6 dapat membantu memecah protein dan meningkatkan metabolisme


tubuh. Ketika metabolisme tubuh bekerja lebih cepat, maka energi yang
dihasilkan oleh tubuh pun juga akan lebih cepat.

Menguatkan Fungsi Otak

Menurut University of Maryland Medical Center, vitamin B6 diperlukan untuk


membuat neurotransmitter, bahan kimia yang membawa sinyal dari satu sel saraf
ke sel lainnya. Neurotransmitter tersebut dibutuhkan untuk memproses daya ingat
dan meningkatkan fungsi otak.

Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang mengungkapkan adanya


keterkaitan antara risiko penyakit Alzheimer terhadap kekurangan vitamin B6.

5 dari 7 halaman
Manfaat Vitamin B6 Lainnya

Mencegah Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kombinasi vitamin B6 dan vitamin B12


dapat membantu mencegah penyakit jantung. Hal ini dikarenakan vitamin B6
berfungsi untuk menurunkan kadar homosistein dalam tubuh.

Jika tubuh kekurangan vitamin B6, maka homosistein akan terus meningkat dan
menyumbat pembuluh darah. Akibatnya, risiko serangan jantung dan stroke tidak
dapat dihindari.

Mengatasi Depresi

Otak membutuhkan asupan vitamin B6 untuk menghasilkan serotonin, suatu


neurotransmitter yang dapat meningkatkan suasana hati dan pikiran positif. Ini
tentu bermanfaat bagi kamu yang mengalami Depresi.

Vitamin B6 bisa didapat dari kacang, susu, kentang, ikan, daging ayam, dan
pisang. Itulah beberapa manfaat vitamin B6, sebagai salah satu pembahasan
manfaat vitamin B1, B6, B12 yang harus kamu kenali.

6 dari 7 halaman

Manfaat Vitamin B12 (cobalamin)

Perbesar

Manfaat Vitamin B12

Bagian dari manfaat vitamin B1, B6, B12 lainnya adalah Kobalamin atau Vitamin
B12. Vitamin B12 penting dalam produksi sel darah merah, memproses vitamin
B9, mengubah makanan menjadi energi serta menjaga sistem saraf tubuh agar
tetap sehat.

Untuk orang dewasa pada umumnya, asupan vitamin B12 harian yang disarankan
adalah sekitar 2,4 mcg sementara untuk ibu hamil dan menyusui perlu lebih
banyak lagi.

Berikut beberapa manfaat vitamin B12 ini untuk kesehatan:


Cegah Anemia

Vitamin B12 berperan penting dalam memproduksi sel darah merah. Kekurangan
vitamin B12 dapat menyebabkan pengurangan pembentukan sel darah merah dan
mencegahnya berkembang dengan baik. Akibatnya tubuh kekurangan sel darah
merah yang kemudian memicu anemia.

Gejala anemia yang paling umum adalah kelelahan, sesak napas, dan detak
jantung yang tidak teratur. Ini karena tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah
untuk mengangkut oksigen ke organ vital.

Sehatkan Tulang

Orang dengan kadar vitamin B12 yang rendah cenderung memiliki kepadatan
tulang yang rendah pula. Tulang dengan kepadatan mineral yang menurun dapat
menjadi rapuh dan rapuh seiring waktu, yang menyebabkan peningkatan risiko
osteoporosis.

Sejumlah penelitian mengungkapkan, kekurangan vitamin B12 dapat


meningkatkan risiko osteoporosis khususnya pada wanita.

7 dari 7 halaman

Manfaat Vitamin B12 Lainnya

Sehatkan Otak

Kekurang vitamin B12 dapat memengaruhi kinerja memori dan peningkatan


pikun. Vitamin B12 juga dapat meningkatkan suasana hati. Ini karena vitamin ini
memainkan peran penting dalam mensintesis dan memetabolisme serotonin yang
berperan untuk mengatur suasana hati. Kekurangan vitamin B12 dikaitikan
dengan risiko stres dan depresi yang tinggi.

Beri Energi Tubuh

Suplemen vitamin B12 kerap digunakan untuk meningkatkan energi. Hal ini
karena vitamin B memainkan peran penting dalam produksi energi tubuh. Salah
satu tanda paling umum dari kekurangan vitamin B12 adalah kelelahan atau
kekurangan energi. Vitamin B12 terlibat dalam produksi energi dalam tubuh.

Selain itu, manfaat vitamin B12 juga dapat menyehatkan jantung, penglihatan,
hingga mencegah risiko cacat lahir pada anak. Kamu bisa mendapatkan vitamin
B12 dari salmon, daging, susu, keju, dan telur.
Itulah beberapa manfaat vitamin B1, B6, B12 bagi kesehatan tubuh kamu. Dengan
mengenali manfaat vitamin B1, B6, B12 ini kamu semestinya selalu
mempersiapkan makanan sehari-hari dengan kandungan ketiga jenis vitamin B
kompleks ini.

Anda mungkin juga menyukai