ABSTRACT
The study was to find out the influence economic development of the people in wara
district, palopo city. Also to measure the influence empowerment of microbusinesses and
middle class business on the economic development of the community of wara district,
palopo city. This study was quantitative research because this study used two variables,
namely variable x (empowerment of microbusinesses and middle class business) and
variable y (economic development of the community). The result showed that the funding
variable regression coefficient (X1) was -1,215, facilities and infrastructure variable (X2)
were 0,236,business informasion variable (X3) were 0,187 and partnership (X4) variables
were 0,270. So to find out the value of Y, the researcher entered the value of independent
variables (X1, X2, X3, and X4). If there was an increasein funding activities (X1) of 1%,
so, it would be a decreates in the economic development of the community (Y) of 1,215.
ABSTRAK
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
245
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
246
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
247
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
248
sendiri, yang dilakukan oleh orang- menstabilkan nilai rupiah dan tingkat
perorangan atau badan usaha yang inflasi. Pemberdayaan Usaha Kecil
bukan merupakan anak perusahaan dan Menengah akan menggerakkan
atau bukan cabang perusahaan yang sektor riil, karna Usaha Kecil dan
dimiliki, dikuasai, atau menjadi Menengah umumnya memiliki
bagian, baik langsung maupun tidak keterkaiitan industri yang cukup
langsung dari Usaha Menengah atau tinggi. Sektor Usaha Kecil dan
Usaha Besar yang memenuhi kriteria Menengah diharapkan menjadi
Usaha Kecil sebagaimana yang tumpuan pengembangan sistem
dimaksud dalam undang-undang ini. perbankan yang kuat dan sehat pada
Usaha Menengah adalah usaha masa mendatang, mengingat non-
ekonomi produktif yang berdiri performing loannya yang relatif sangat
sendiri yang dilakukan oleh orang- rendah.pemberdayaan Usaha Kecil dan
perorangan atau badan usaha yang Menengah juga meningkatkan
bukan merupakan anak perusahaan pencapaian sasaran dibidang
yang dimiliki, dikuasai, atau cabang pendidikan, kesehatan, dan indikator
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, kesejahteraan masyarakat lainnya.
atau menjadi bagian, baik langsung Menurut Tambunan (2009),
maupun tidak langsung dengan Usaha sektor Usaha Kecil dan Menengah
Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah meliputi berbagai sektor bisnis, seperti
kekayaan bersih atau hasil penjualan pertanian, pertambangan, industri,
tahunan sebagaimana diatur dalam manufaktur, listrik, gas dan air bersih,
undang-undang ini. bangunan, perdagangan, hotel dan
Pemberdayaan Usaha Kecil restoran, transportasi, telekomunikasi,
dan Menengah diharapkan akan keuangan, penyewaan dan jasa.
meningkatkan stabilitas ekonomi Pemberdayaan Usaha Kecil,
makro karena menggunakan bahan dan Menengah ditengah arus
baku lokal dan memiliki potensi globalisasi dan tingginya persaingan
ekspor, sehingga akan mampu membuat UKM harus mampu
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
249
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
250
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
251
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
252
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
253
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
254
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
255
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
256
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
257
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
258
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
259
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
260
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
261
Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi