Anda di halaman 1dari 18

244

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

PENGARUH PEMBERDAYAAN USAHA KECIL DAN


MENENGAH TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
MASYARAKAT KECAMATAN WARA KOTA PALOPO

Ayu Rahmadani1, Lukman Hakim2, Budi Setiawati3


1
Mahasiswa, Ilmu Administrasi Negara, Unismuh Makasssar
2
Dosen, Ilmu Administrasi Negara, Unismuh Makassar
3
Dosen, Ilmu Administrasi Negara, Unismuh Makassar

ABSTRACT

The study was to find out the influence economic development of the people in wara
district, palopo city. Also to measure the influence empowerment of microbusinesses and
middle class business on the economic development of the community of wara district,
palopo city. This study was quantitative research because this study used two variables,
namely variable x (empowerment of microbusinesses and middle class business) and
variable y (economic development of the community). The result showed that the funding
variable regression coefficient (X1) was -1,215, facilities and infrastructure variable (X2)
were 0,236,business informasion variable (X3) were 0,187 and partnership (X4) variables
were 0,270. So to find out the value of Y, the researcher entered the value of independent
variables (X1, X2, X3, and X4). If there was an increasein funding activities (X1) of 1%,
so, it would be a decreates in the economic development of the community (Y) of 1,215.

Keywords: empowerment of SMEs, community economic development

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembangunan


ekonomi masyarakat kecamatan wara kota palopo, serta untuk mengukur seberapa besar
pengaruh pemberdayaan pemberdayaan usaha kecil dan menengah terhadap
pembangunan ekonomi masyarakat kecamatan wara kota palopo. Jenis penelitian yaitu
penelitian kuantitatf karna penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel x
(pemberdayaan usaha kecil dan menengah), dan variabel y (pembangunan ekonomi
masyarakat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koefisien regresi variabel Pendanaan
(X1) sebesar -1,215 , variabel Sarana dan Prasarana (X2) sebesar 0,236 , variabel
Informasi Usaha (X3) sebesar 0,187 dan variabel Kemitraan (X4) sebesar 0,270.
Sehingga untuk mengetahui nilai Y, maka masukkan nilai-nilai variabel independen (X1,
X2, X3 dan X4). Apabila terjadi kenaikan pada kegiatan Pendanaan (X1) sebesar 1%,
maka akan terjadi penurunan terhadap Pembangunan ekonomi masyarakat (Y) sebesar
1,215 dan demikian sebaliknya.

Kata Kunci : pemberdayaan UKM, pembangunan ekonomi masyarakat

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
245

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

PENDAHULUAN Kementerian Koperasi dan Usaha


Kecil Menengah (Kemenkop UKM)
Pemberdayaan masyarakat
melansir sebanyak 3,79 juta usaha
secara luas dapat diartikan suatu
kecil, dan menengah (UKM) sudah
proses yang membangun masyarakat
memanfaatkan platform online dalam
melalui pengembangan kemampuan
memasarkan produknya. Jumlah ini
masyarakat, perubahan perilaku
berkisar 8% dari total pelaku UKM
masyarakat, dan pengorganisasian
yang ada di Indonesia, yakni 59,2
masyarakat.
juta. Dari hasil pengamatan awal
Ada 3 (tiga) tujuan utama
penulis bahwa terdapat suatu masalah
dalam pemberdayaan masyarakat
yang sering dialami oleh para pelaku
yaitu meningkatkan kemampuan
Usaha Kecil, dan Menengah (UKM)
masyarakat, mengubah perilaku
saat ini yaitu, (1) pendanaan; (2)
masyarakat, dan mengorganisir diri
sarana dan prasarana; (3) informasi
masyarakat. Kemampuan masyarakat
usaha; (4) kemitraan.
yang dapat ditingkatkan tentunya
Pemberdayaan masyarakat
banyak sekali seperti kemampuan
sebenarnya mengacu kepada kata
untuk berusaha, kemampuan untuk
empowerment, yaitu sebagai upaya
mencari informasi, kemampuan untuk
untuk mengaktualisasikan potensi
mengelola kegiatan, kemampuan
yang sudah dimiliki sendiri oleh
dalam pertanian dan masih banyak
masyarakat. Jadi pendekatan
lagi sesuai dengan kebutuhan atau
pemberdayaan masyarakat titik
permasalahan yang dihadapi oleh
beratnya adalah penekanan pada
masyarakat.
pentingnya masyarakat lokal yang
Berbicara masalah
mandiri sebagai suatu sistem yang
mengggerakkan ekonomi rakyat
mengorganisir diri mereka sendiri.
sesungguhnya tidak terlepas dari
Pendekatan pemberdayaan
pembicaraan terhadap usaha
masyarakat yang demikian diharapkan
memberdayakan UKM. Tahun 2017
dapat memberi peranan kepada

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
246

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

individu bukan sebagai objek, tetapi besar kepada masyarakat terutama


justru sebagai subjek pelaku masyarakat lokal untuk mengelola
pembangunan yang ikut menentukan proses pembangunannya.
masa depan dan kehidupan masyarakat Menurut Fahruddin (2012)
secara umum. pemberdayaan masyarakat adalah
Pemberdayaan merupakan upaya untuk memampukan dan
suatu usaha atau upaya yang dilakukan memandirikan masyarakat yang
dalam rangka mengembangkan dilakukan masyarakat yang dilakukan
kemampuan dan kemandirian dengan upaya, seperti:
individuatau masyarakat dalam
Enabling
memenuhi kebutuhannya. Masyarakat
dapat tahu potensi dan permasalahan Menciptakan suasana atau
yang dihadapinya dan mampu iklim yang memungkinkan potensi
menyelesaikannya, (Tantan masyarakat berkembang.
Hermansyah dkk, 2009). Empowering
Menurut Mubarak (2010) Meningkatkan kapasitas
pemberdayaan masyarakat dapat dengan memperkuat potensi serta daya
diartikan sebagai upaya untuk yang dimiliki oleh masyarakat.
memulihkan atau meningkatkan
Protecting
kemampuan suatu komunitas untuk
mampu berbuat sesuai dengan harkat Melindungi kepentingan dengan
dan martabat mereka dalam mengembangkan sistem perlindungan
melaksanakan hak-hak dan tanggung bagi masyarakat yang menjadi subjek
jawabnya sebagai pelaku anggota pengembangan.
masyarakat.
Menurut Hogan (dalam
Menurut Soetomo (2011)
Rukminto.2008), proses pemberdayaan
pemberdayaan masyarakat merupakan
individu sebagai suatu proses yang
sebuah pendekatan yang memberikan
relative terus berjalan sepanjang usai
kesempatan, wewenang yang lebih

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
247

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

manusia yang diperoleh dari mesin baru dan akhirnya dapat


pengalaman individu tersebut mempercepat dan meningkatkan
bukannya suatu proses yang berhenti produksi (dalam Jinghan, 2012).
pada suatu masa saja (empowering is
Menurut Dr. Joko Untoro (2010)
not an end state, but a process that all
pertumbuhan ekonomi adalah
human experience).
perkembangan kegiatan dalam
Menurut Arsyad (2010), perekonomian yang menyebabkan
dinyatakan bahwa pembangunan barang dan jasa yang diproduksi dalam
ekonomi sebagai suatu proses. Proses masyarakat bertambah dan
yang dimaksud adalah proses yang kmakmuran masyarakat meningkat
mencakup pembentukan insttusi- dalam jangka panjang.
institusi baru, pembangunan industri-
Proses pembangunan
industri alternatif, perbaikan kapasitas
menghendaki adanya pertumbuhan
tenaga kerja yang ada guna
ekonomi yang diikuti dengan
mengahasilkan produk dan jasa yang
perubahan (growt plus change) dalam
lebih baik, identifikasi pasar-pasar
perubahan struktur ekonomi, dari
baru, alih ilmu pengetahuan, dan
perrtanian ke industri atau jasa,
pembangunan perusahaan-perusahaan
perubahan kelembagaan, baik lewat
baru.
regulasi maupun reformasi
Menurut Adam Smith, untuk kelembagaan. Pembangunan secara
berlangsungnya perkembangan berencana lebiih dirasakan sebagai
ekonomi diperlukan adanya suatu usaha yang lebih rasional dan
spesialisasi atau pembagian kerja agar teratur bagi pembengunan masyarakat
produktifitas tenaga kerja bertambah. yang belum atau baru berkembang.
Spesialisasi dalam proses produksi (Subandi:2011).
akan dapat meningkatkan keterampilan
Usaha kecil dalam usaha
tenaga kerja. Dapat mendorong
ekonomi produktif yang berdiri
ditemukannya alat-alat atau mesin-

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
248

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

sendiri, yang dilakukan oleh orang- menstabilkan nilai rupiah dan tingkat
perorangan atau badan usaha yang inflasi. Pemberdayaan Usaha Kecil
bukan merupakan anak perusahaan dan Menengah akan menggerakkan
atau bukan cabang perusahaan yang sektor riil, karna Usaha Kecil dan
dimiliki, dikuasai, atau menjadi Menengah umumnya memiliki
bagian, baik langsung maupun tidak keterkaiitan industri yang cukup
langsung dari Usaha Menengah atau tinggi. Sektor Usaha Kecil dan
Usaha Besar yang memenuhi kriteria Menengah diharapkan menjadi
Usaha Kecil sebagaimana yang tumpuan pengembangan sistem
dimaksud dalam undang-undang ini. perbankan yang kuat dan sehat pada
Usaha Menengah adalah usaha masa mendatang, mengingat non-
ekonomi produktif yang berdiri performing loannya yang relatif sangat
sendiri yang dilakukan oleh orang- rendah.pemberdayaan Usaha Kecil dan
perorangan atau badan usaha yang Menengah juga meningkatkan
bukan merupakan anak perusahaan pencapaian sasaran dibidang
yang dimiliki, dikuasai, atau cabang pendidikan, kesehatan, dan indikator
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, kesejahteraan masyarakat lainnya.
atau menjadi bagian, baik langsung Menurut Tambunan (2009),
maupun tidak langsung dengan Usaha sektor Usaha Kecil dan Menengah
Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah meliputi berbagai sektor bisnis, seperti
kekayaan bersih atau hasil penjualan pertanian, pertambangan, industri,
tahunan sebagaimana diatur dalam manufaktur, listrik, gas dan air bersih,
undang-undang ini. bangunan, perdagangan, hotel dan
Pemberdayaan Usaha Kecil restoran, transportasi, telekomunikasi,
dan Menengah diharapkan akan keuangan, penyewaan dan jasa.
meningkatkan stabilitas ekonomi Pemberdayaan Usaha Kecil,
makro karena menggunakan bahan dan Menengah ditengah arus
baku lokal dan memiliki potensi globalisasi dan tingginya persaingan
ekspor, sehingga akan mampu membuat UKM harus mampu

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
249

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

menghadapi tantangan global, seperti pada sektor-sektor ekonomi yang di


meningkatkan inovasi produk dan jasa, kelola oleh rakyat.
pengembangan sumber daya manusia Menurut Suhardjono (dalam
dan teknologi, serta perluasan area Rafika; 2010) mendefinisikan Usaha
pemasaran. Hal ini perlu dilakukan Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat
untuk menambah nilai jual Usaha yang berskala kecil, dan memenuhi
Kecil dan menengah (UKM), kriteria, kekayaan besar atau hasil
utamanya agar dapat bersaing dengan penjualan tahunan serta kepemilikan
produk-produk asing yang kian sebagaimana diatur dalam Undang-
membanjiri sentra industri dan Undang. Kriteria perusahaan di
manufaktur di Indonesia, mengingat Indonesia dengan jumlah tenaga kerja
Usaha Kecil dan Menengah adalah 1-4 orang sebagai usaha rumah tangga,
sektor ekonomi yang mampu perusahaan dengan tenaga kerja 5-19
menyerap tenaga kerja terbesar di sebagai usaha kecil, perusahaan
Indonesia (Sudaryanto, 2011). dengan jumlah tenaga kerja 20-99
Pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai industri menengah, dan
atau pemberdayaan sektor Usaha perusahaan dengan tenaga kerja lebih
Kecil, dan Menengah (UKM) dari 100 orang sebagai usaha besar.
merupakan model pembangunan yang Usaha Kecil, dan Menengah (UMKM)
menekankankan pada kekuatan merupakan sektor usaha yang bersifat
masyarakat sebagai pelaku utama padat karya, sekaligus sebagai sector
pembangunan. Pembangunan ekonomi yang memberikan solusi terhadap
yang berorientasi kerakyatan permasalahan realitas sosial ekonomi,
merupakan upaya melibatkan rakyat dimana sektor usaha tersebuut
dalam pembangunan ekonomi, merupakan sector usaha yang dimiliki
meningkatkan produktivitas, daya beli, nuansa kesederhanaan dan dapat
membuka lapangan kerja, dan dikerjakan oleh masyarakat yang tidak
menumbuhkan nilaitambah ekonomi memiliki keterampilan dan kekurangan
model untuk mengelola lapangan

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
250

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

usaha yag bersifat formal dan padat. Informasi Usaha


Bagi masyarakat yang tidak berdaya Membentuk dan memper-
dalam menghadapi persaingan dunia mudah pemanfaatan bank data dan
usaha yang semakin ketat, maka UKM jaringan informasi bisnis.
adalah solusinya. Kemitraan
Dalam situasi demikian, Mewujudkan kemitraan antar
pemerintah memiliki peranan yang usaha kecil dan menengah dan usaha
besar untuk mendorong sektor besar.
perbankan melalui kebijakan- Perizinan Usaha
kebijakan yang mendukung para Menyederhanakan tata cara dan
pelaku UKM. Dalam Undang-Undang jenis perizinan usaha dengan system
Nomor 20/2008 tentang UKM, pelayanan terpadu satu pintu.
khususnya dalam pasal 7 ayat 1 sangat Kesempatan Berusaha
jelas dinyatakan bahwa pemerintah Menentukan peruntukan tempat
dan pemerintah daerah menumbuhkan usaha yang meliputi pemberian lokasi
iklim usaha dengan menetapkan dipasar, ruang pertokoan, lokasi sentra,
peraturan perundang-undangan dan industri, lokasi pertanian rakyat, lokasi
kebijakan yang meliputi aspek. pertambangan rakyat, lokasi yang
Pendanaan wajar bagi pedagang kaki lima, serta
Memperluas sumber pandanaan lokasi lainnya.
dan memfalisitasi Usaha Kecil, dan Promosi Dagang
Menengah untuk dapat mengakses
Meningkatkan promosi produk
kredit perbankan dan lembaga
usaha mikro, kecil, dan menengah di
keuangan bukan bank;
Sarana dan Prasarana dalam dan di luar negeri
Mengadakan prasarana umum
Dukungan Kelembagaan
yang dapat mendorong dan
Mewujudkan struktur
mengembangkan pertumbuhan usaha
perekonomian nasional yang
kecil dan menengah

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
251

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

seimbang, berkembang dan Teknik pengumpulan data yang


berkeadilan. digunakan dalam penelitian ini adalah:
observasi dan angket/kuesioner.
METODE PENELITIAN
Observasi yaitu penulis secara lansung
Waktu penelitian yang peneliti kelokasi penelitianuntuk mengamati
lakukan berlangsung selama kurang secara dekat bagaimana hubungan
lebih 2 bulan yakni dari bulan antara pemberdayaan Usaha Kecil dan
November sampai Desember.adapun Menengah terhadap pembangunan
lokasi penelitian ini bertempat di ekonomi masyarakat di Kecamatan
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Wara Kota Palopo. Sedangkan
Menengah Kota Palopo. angket/kuesioner adalah dengan cara
pengumpulan data dan membuat daftar
Jenis penelitian yang
pertanyaan lebih dahulu dan
digunakan pada penelitian ini yaitu
selanjutnya diberikan kepada para
penelitian kuantitatif karena penelitian
pelaku Usaha Kecil dan Menengah.
ini menggunakan dua variabel yaitu
Metode analisa data yang
variabel X (pemberdayaan usaha keciil
digunakan didalam penelitian ini
dan menengah), dan variabel Y
adalah metode statistik deskriptif
(pembangunan ekonomi masyarakat).
digunakan guna menganalisis data
Adapun jenis penelitian ini
dengan cara menggambarkan data
berdasarkan tingkat kealamian objek
yang terkumpul namun bukan
yang diteliti termasuk jenis penelitian
membuat kesimpulan yang bersifat
survey karena peneliti mendapatkan
generalisasi (Sugiyono. 2004).
data dari tempat yang alamiah di
Model analisa data yang
kantor tersebut dengan tujuan untuk
digunakan untuk menguji hipotesis
mengetahui seberapa besar pengaruh
pada penelitian ini adalah regresi linier
pengaruh peemberdayaan usaha kecil
berganda (Multiple Regression
dan menengah terhadap pembangunan
Analysist). Analisis regresi linier
ekonomi masyarakat.
berganda adalah hubungan antara dua

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
252

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

atau lebih variabel independen (X1, menjadi fasilitator yang memiliki


X2,X3…..Xn) dengan variabel kompetensi tinggi. Untuk memperoleh
dependen (Y). Analisis ini untuk visi tersebut Dinas Koperasi, Usaha
mengetahui arah hubungan antara Kecil dan Menengah memiliki
variabel dependen apakah masing- beberapa misi antara lain: (1)
masing variabel iindependen Menerapkan Undang-Undang dibidang
berhubungan positif atau negatif dan koperasi dan usaha mikro, kecil dan
untuk memprediksi nilai dari variabel menengah. (2) Membina dan
dependen apabila nilai variabel mengawasi koperasi dan usaha mikro,
independen mengalami kenaikan atau kecil dan menengah. (3) Meningkatkan
penurunan. Data yang digunakan kualitas kelembagaan koperasi dan
biasanya berskala interval atau rasio. usaha mikro, kecil dan menengah. (4)
Persamaan regresi linier berganda Memantapkan ketertarikan jalinan
sebagai berikut: usaha kemitraan koperasi dan usaha
mikro, kecil dan menengah. (5)
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e
Mendorong kelompok-kelompok
HASIL DAN PEMBAHASAN usaha sejenis yang tumbuh dan
berkembang di masyarakat untuk
Dinas Koperasi, Usaha Kecil
bergabung dalam wadah koperasi. (6)
dan Menengah mempunyai visi yaitu
Meningkatkan jiwa kewirausahaan
terwujudnya koperasi usaha mikro,
yang sehat, tangguh dan mandiriserta
kecil dan menengah menjadi lembaga
memiliki daya saing yang tinggi
yang tumbuh dan berkembang secara
dilingkungan gerakan koperasi, dan
sehat, tangguh dan mandiri dengan
usaha mikro, kecil dan menengah.
tingkat daya saing yang tinggi
sehingga dapat berperan sebagai Berdasarkan tujuan dari penelitian ini
pelaku utama dalam perekonomian untuk mengetahui seberapa besar
kota palopo yang bertumpuh pada pengaruh pemberdayaan usaha kecil
mekanisme yang berkeadilan dan dan menengah terhadap pembangunan

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
253

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

ekonomi masyarakat di Kecamatan (UKM); dan (4) pemberdayaan usaha


Wara Kota Palopo. skala mikro untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat yang bergerak
Pemberdayaan usaha kecil dan
dalam kegiatan usaha ekonomi di
menengah (UKM) merupakan langkah
sektor informal yang berskala usaha
yang strategis dalam meningkatkan dan
mikro, terutama yang masih berstatus
memperkuat dasar kehidupan
keluarga miskin. Selain itu,
perekonomian dari sebagian terbesar
peningkatan kualitas koperasi untuk
rakyat Indonesia, khususnya melalui
berkembang secara sehat sesuai dengan
penyediaan lapangan kerja dan
jati dirinya dan membangun efisiensi
mengurangi kesenjangan dan tingkat
kolektif terutama bagi pengusaha mikro
kemiskinan. Dengan demikian upaya
dan kecil.
untuk memberdayaan UKM harus
Dinas Koperasi dan Usaha
terencana, sistematis dan menyeluruh
Kecil, dan Menengah (UKM) Kota
baik pada tataran makro, meso, dan
Palopo memfasilitasi puluhan
mikro yang meliputi: (1) penciptaan
pengusaha di Kota Palopo untuk
iklim usaha dalam rangka membuka
mengembangkan bisnis mereka. Tak
kesempatan berusaha seluas-luasnya,
dapat dipungkiri, salah satu modal
serta menjamin kepastian usaha disertai
utama dalam berwirausaha adalah
adanya efisiensi ekonomi; (2)
dana.
pengembangan system pendukung
Hal tersebut akan mengurangi
usaha bagi UKM untuk meningkatkan
tingkat pengangguran, baik pada
akses kepada sumber daya produktif
tingkat lokal maupun nasional, produk-
sehingga dapat memanfaatkan
produk UKM setidaknya telah
kesempatan yang terbuka dan potensi
memberikan kontribusi bagi
sumber daya, terutama sumber daya
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan
lokal yang tersedia; (3) pengembangan
nasional karena tidak sedikit produk-
kewirausahaan dan keunggulan
produk UKM itu mampu menembus
kompetitif, usaha kecil dan menengah

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
254

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

pasar internasional. Konkretnya, indicator kesejahteraan masyarakat


kehadiran UMKM telah membantu lainnya.
program pemerintah untuk menyerap Pembangunan ekonomi adalah
tenaga kerja sebanyak-banyaknya serta pertumbuhan ekonomi ditambah
mampu meningkatkan PDB secara dengan perubahan. Artinya adalah
signifikan. Selain berpotensi bahwa ada tidaknya pembangunan
menciptakan kesempatan kerja dan ekonomi dalam suatu negara pada
meningkatkan PDB, UMKM juga suatu tahun tertentu tidak saja diukur
dapat memiliki sumbangan kepada dari kenaikan produksi barang dan jasa
devisa negara dengan nilai ekspor yang yang berlaku dari tahun ke tahun, akan
cukup tinggi. tetapi perlu diukur dari; (1) adanya
Pemberdayan UKM diharapkan perkembangan pendidikan (2)
akan meningkatkan stabilitas ekonomi perkembangan teknologi (3)
makro karena menggunakan bahan peningkatan dalam kesehatan (4)
baku local dan memiliki potensi peningkatan dalam pendapatan (5)
ekspor, sehingga akan mampu tersedianya lapangan pekerjaan.
menstabilkan nilai rupiah dan tingkat Peningkatan pendapatan, aspek ini
inflasi. Pemberdayaan UKM akan guna meningkatkan kemakmuran
menggerakkan sektor riil, karena masyarakat, serta melihat kemajuan
UKM umumnya memiliki keterkaitan perekonomian suatu negara. Serta
industri yang cukup tinggi. Sektor meningkatkan kualitas sumber daya
UKM diharapkan menjadi tumpuan manusia melalui peningkatan mutu
pengembangan system perbankan yang pendidikan nasional dan pemberian
kuat dan sehat pada masa mendatang pelatihan-pelatihan.
mendatang, mengingat non-performing Tersedianya lapangan pekerjaan,
loannya yang relative sangat rendah. aspek ini guna menyediakan tempat
Pemberdayaan UKM juga kerja bagi masyarakat yang belum
meningkatkan pencapaian sasaran mendapatkan pekerjaan, serta
dibidang pendidikan, kesehatan, dan mengurangi tingkat pengangguran.

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
255

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

Secara tidak langsung dapat membantu model bisa digunakan untuk


perekonomian masyarakat. prediksi/peramalan.Dari output diatas,
Peningakatan kemajuan uji kelayakan model dapat dilihat nilai
pembangunan, aspek ini guna sig. Dimana sig (0,045) <α (0.05)
meningkatkan laju keamjuan maka H0 ditolak. Hal ini berarti jika
pambangunan bagi masyarakat seperti pengujian dilakukan secara simultan
pembangunan industry-industri maka variabel independen (pendanaan,
alternatif yang dapat digunakan dalam sarana dan prasarana, informasi usaha,
jangka panjang. dan kemitraan) memiliki pengaruh
Uji Overall (Uji f) yang signifikan terhadap variabel
Uji F atau uji serempak adalah dependen (pembangunan ekonomi
menguji apakah secara simultan masyarakat).
variabel bebas memiliki peranan atas Hal ini dapat dimaknai bahwa
variabel terkait, dengan tingkat pada variabel independen (pendanaan,
keyakinan 95% (a=0,05). Uji hipotesis sarana dan prasarana, informasi usaha,
ini dilakukan dengan membandingkan dan kemitraan) memiliki pengaruh
signifikansi Fhitung dengan ketentuan: yang signifikan terhadap variabel
(1) Jika signifikansi Fhitung < 0.05, dependen (pembangunan ekonomi)
maka Ha diterima, HO diterima. (2) artinya bahwa pemberdayaan usaha
Jika signifikansi Fhitung > 0,05, maka kecil dan menengah memiliki
Ha diterima, Ho ditolak pengaruh yang besar terhadap
Dari hasil tes SPSS yang pembangunan ekonomi masyarakat
digunakan oleh peneliti, maka peneliti karna jika pendanaan, sarana dan
mendapatkan hasil dari uji tes anova prsarana, informasi usaha, dan
dimana hasil Uji F digunakan untuk kemitraan mengalami peningkatan
melihat bagaimanakah pengaruh maka hal tersebut dapat pula memicu
semua variabel independen secara peningkatan pembanguan ekonomi
bersama-sama terhadap variabel masyarakat teruma pada bidang
dependen.Jika model signifikan maka pendapatan, peningkatan lapangan

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
256

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

pekerjaan dan kemajuan variabel Sarana dan Prasarana (X2)


pembangunan. sebesar 0,236 , variabel Informasi
Uji Parsial (Uji t) Usaha (X3) sebesar 0,187 dan variabel
Kemitraan sebesar 0,270. Sehingga
Persial (uji t) dengan maksud
untuk mengetahui nilai Y, maka
untuk menguji pengaruh secara parsial
masukkan nilai-nilai variabel
antara variabel bebas atas variabel
independen (X1, X2, X3 dan X4).
tidak bebas dengan asumsi bahwa
Artinya: (1) Constant = 27,394,
variabel lain dianggap konstan, dengan
artinya jika variabel pendanaan, sarana
tingkat keyakinan 95% (a = 0.05). Uji
dan prasarana, informasi usaha, dan
hipotesis ini dilakukan dengan
kemitraan adalah nol maka
membandingkan signifikansi thitung
pembangunan ekonomi masyarakat
dengan ketentuan: (1) Jika signifikansi
sebesar 27,394% . (2) Pendanaan = -
thitung < 0.05, maka Ha diterima, Ho
1,215, artinya jika terjadi kenaikan
diterima (2) Jika signifikansi t hitung >
kegiatan pendanaan (X1) sebesar 1 %
0.05, maka Ha ditolak, Ho ditolak.
maka akan terjadi penurunan terhadap
Dari hasil uji cofficients yang di uji
pembangunan ekonomi masyarakat
oleh peneliti dimana tabel cofficients
(Y) sebesar 1,215%. (3) Sarana dan
merupakan tabel yang akan
prasarana = 0,236, artinya jika terjadi
menjelaskan apakah koefisien
kenaikan sarana dan prasarana (X2)
konstanta signifikan terhadap model
sebesar 1 % maka akan terjadi
regresi. Berikut persamaan regresinya :
kenaikan terhadap pembangunan
Y = β0+ βX1+βX2+ βX3+βX4+ε ekonomi masyarakat (Y) sebesar
Y = 27,394 + (-1,215)X1+ (0,236) X2+ 0,236%. (4) Informasi usaha = 0,187,
(0,187) X3+ (0,270) X4+ ε artinya jika terjadi kenaikan informasi
Persamaan regresi diatas akan usaha (X3) sebesar 1% maka akan
menjelaskan bahwa konstanta sebesar terjadi kenaikan terhadap
27,394. Koefisien regresi variabel pembangunan masyarakat (Y) sebesar
Pendanaan (X1) sebesar -1,215 , 0,187%. (5) Kemitraan = 0,270,

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
257

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

artinya jika terjadi kenaikan kemitraan jumlah pendapatan masyarakat per-


sebesar 1% maka akan terjadi bulannya, dan pada bidang lapangan
kenaikan terhadap pembangunan kerja akan meningkat pula terbukanya
ekonomi masyarakat (Y) sebesar lapangan pekerjaan bagi masyarakat di
0,270%. kecamatan Wara Kota Palopo, serta
pada bidang peningkatan kemajuan
Hasil dari regresi linear
pembangunan akan meningkat juga
berganda diatas menunjukkan bahwa
seiring meningkatnya pemberdayaan
variabel pendanaan, sarana dan
ekonomi masyarakat di Kecamatan
prasarana, informasi usaha, dan
Wara Kota Palopo.
kemitraan berpengaruh positif
Uji Korelasi
terhadap pembangunan ekonomi
Uji korelasi dilakukan untuk
masyarakat. Hal ini dapat dimaknai
menguji hubungan dan variabel (tetapi
bahwa pemberdayaan usaha kecil dan
bukan hubungan sebab akibat atau
menengah sangat berpengaruh
fungsional), sehingga uji korelasi tidak
terhadap pembangunan ekonomi
membedakan antara variabel
masyarakat karena apabila
independent dan variabell dependent
pemberdayaan usaha kecil dan
karna hanya ingin melihat hubungan
menengah meningkat terutama pada
antar variabel. Uji korelasi terdiri dari
pendanaan, sarana dan prasarana,
pearson, spearman, dan kendall.
informasi usaha, dan kemitraan sangat
Jennies korelasi yang digunakan dalam
itu semua sangat berpengaruh pada
penelitian adalah pearson.
pembangunan ekonomi masyarakat.
Dari hasil uji korelasi dimana
Karna setiap meningkatnya
R merupakan korelasi yang
pemberdayaan usaha kecil dan
menjelaskan seberapa erat hubungan
menengah akan meningkat pula
variabel x dengan variabel y. Nilai R
pembangunan ekonomi masyarakat
dari -1 sampai 1, semakin mendekati 1
terutama pada tingkat pendapatan
maka memiliki hubungan semakin
masyarakat yang akan meningkat
erat.Output diatas, menjelasakan

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
258

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

bahwa variabel x dan variabel y ekonomi masyarakat (Y) adalah


memiliki hubungan erat karena 98,4%. Dengan kata lain, hanya
nilainya 0,980 yang mendekati 1.Pada sebesar 98,4% keberadaan
koefisien determinasi (R2) atau R pembangunan ekonomi masyarakat
Square untuk mengukur proporsi (Y) dapat dipengaruhi oleh pendanaan
keragaman y (variabel dependen) yang (X1), sarana dan prasarana(X2),
mampu dijelaskan oleh x (variabel informasi usaha(X3), dan kemitraan
independen) dalam model, semakin (X4).
besar R2 maka semakin baik Hal ini dapat dimaknai bahwa
modelnya.Nilai R2 berada antara 0% peningkatan pembangunan ekonomi
sampai 100%. Output diatas masyarakat itu dapat dipengaruhi oleh
menunjukkan bahwa R2 = 98,4% pemberdayaan usaha kecil dan
keragaman y mampu dijelaskan oleh x menengah dengan nilai 98,4%. Nilai
dalam model hanya sebesar 98,4% , yang cukup tinggi untuk dapat
sedangkan sisanya 1,6% merupakan mempengaruhi peningkatan ekonomi
variabel lain yang tidak diteliti oleh masyarakat. Dengan demikian apabila
peneliti. pemberdayaan terus menerus
Uji korelasi memperlihatkan meningkat maka pembangunan
bahwa variabel pendanaan, sarana dan ekonomi masyarakat juga akan
prasarana, informasi usaha, dan meningkat. Hal ini dapat membantu
kemitraan memiliki pengaruh yang kebutuhan hidup masyarakat di
besar terhadap variabel pembangunan Kecamatan Wara Kota palopo yang
ekonomi. akhir-akhir ini pendapatan ekonomi
yang tak menentu. Jadi pemberdayaan
Dengan demikian dapat
masyarakat harus terus ditingkatkan
disimpulkan bahwa besarnya pengaruh
dibidang pendanaan, sarana dan
pendanaan (X1), sarana dan prasarana
prasarana, informasi usaha, dan
(X2), informasi usaha (X3), dan
kemitraan. Kenapa empat bidang ini
kemitraan (X4) terhadap pembangunan
harus ditingkatkan karna, pada bidang

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
259

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

pendanaan jika dana yang diterima dalam mewujudkan kerjasama para


oleh pelaku usaha kecil dan menengah pelaku usaha kecil dan menengah. Jadi
sesuai dengan permintaan maka hal itu jika pendanaan, sarana dan prsarana,
dapat membantu para pelaku usaha informasi usaha, dan kemitraan lebih
kecil dan menengah untuk memenuhi ditingkatkan maka pembangunan
apa saja yang harus disiapkan untuk ekonomi masyarakat juga akan
memulai usaha. Dan pada bidang meningkat.
sarana dan prasarana jika sarana yang Bila perlu Pemerintah
digunakan oleh pelaku usaha kecil dan Kecamatan Wara Kota Palopo dapat
menengah mempunyai lokasi yang membentuk suatu tim khusus yang
strategis maka akan banyak pelanggan memantau dan mengawasi
yang berdatangan, apalagi jika sarana perkembangan dan keberlanjutan
yang digunakan bersih dan nyaman. usaha kecil dan menengah, terkhusus
Pada bidang informasi usaha ini juga bidang holtikultura yang merupakan
sangat berpengaruh terhadap salah satu usaha rakyat yang memiliki
pembangunan ekonomi jika daya saing baik didalam negeri
Pemerintah dengan rutin maupun diluar negeri, selain Dinas
memberikan informasi mengenai Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.
pasar, teknologi, dan dana bagi pelaku Dengan seperti itu maka peningkatan
usaha kecil dan menengah, karena usaha kecil dan menengah meningkat
dengan adanya informasi-informasi secara pesat dan dapat memberikan
tersebut sangat membantu bagi para pengaruh yang sangat besar terhadap
pelaku usaha kecil dan menengah pembangunan ekonomi masyarakat di
karena dengan informasi yang didapat Kecamatan Wara Kota Palopo.
dapat memperluas usahanya. Serta Pengaruh tersebut dapat memberikan
pada bidang kemitraan ini juga sangat hasil yang positif bagi masyarakat, dan
berpengaruh terhadap pembangunan pendapatan yang diperoleh dari usaha
ekonomi masyarakat karena kecil dan menengah sangat baik dan
Pemerintah selalu memberi dorongan hasilnya dapat digunakan untuk

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
260

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

kehidupan sehari-hari. Dan pada kesimpulan bahwa hasil dari Usaha


peningkatan lapangan kerja ini dapat Kecil dan Menengah berpengaruh
sangat membantu masyarakat yang terhadap pembangunan ekonomi
belum bekerja, hal ini dikarenakan masyarakat Kecamatan Wara Kota
terbukanya lapangan pekerjaan sangat Palopo.
meningkat seiring meningkatnya
Pada uji F/ uji overall dapat
pemberdayaan usaha kecil dan
disimpulkan bahwa dari output diatas,
menengah. Serta pada bidang
uji kelayakan model dapat dilihat nilai
kemajuan ekonomi akan meningkat
sig. Dimana sig (0,045) < α (0.05)
seiring meningkatnya pemberdayaan
maka H0 ditolak. Artinya βi = 0 secara
usaha kecil dan menengah. Hal ini
bersama-sama variabel x1, x2, x3 dan
dapat disimpulkan bahwa setiap
x4 berpengaruh signifikan terhadap
pemberdayaan usaha kecil dan
variabel y . Maka variabel x layak
menengah mengalami kenaikan yang
dijadikan model regresi untuk
pesat maka pembangunan ekonomi
memprediksi variabel y.
juga akan mengalami kenaikan yang
Pada uji t/uji parsial
pesat pula, oleh karenanya
disimpulkan bahwa Persamaan regresi
pemberdayaan usaha kecil dan
diatas akan menjelaskan bahwa
menengah harus selalu ditingkatkan
konstanta sebesar 27,394. Koefisien
agar pembangunan ekonomi juga
regresi variabel Pendanaan (X1)
meningkat.
sebesar -1,215 , variabel Sarana dan
KESIMPULAN
Prasarana (X2) sebesar 0,236 , variabel
Berdasarkan hasil penelitian dan Informasi Usaha (X3) sebesar 0,187
pembahasan yang terkait dengan dan variabel Kemitraan sebesar 0,270.
pengaruh pemberdayaan Usaha Kecil Sehingga untuk mengetahui nilai Y,
dan Menengah terhadap pembangunan maka masukkan nilai-nilai variabel
ekonomi masyarakat Kecamatan Wara independen (X1, X2, X3 dan X4).
Kota Palopo, maka dapat ditarik Artinya, jika X1, X2, X3 dan X4

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi
261

Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2019 Volume 5 Nomor 2

adalah nol, maka Variabel Y akan Fahruddin, Adi. 2012. Pemberdayaaan


Partisipasi dan Penguat
Konstan sebesar 27,394. Apabila
Kapasitas Masyarakat,
terjadi kenaikan pada kegiatan Bandung: Humaniora
Pendanaan (X1) sebesar 1, maka akan
Jhingan, M. L. 2012. Ekonomi
terjadi penurunan terhadap Pembangunan dan
Perencanaan. Jakarta:
Pembangunan ekonomi masyarakat
Rajawali Press
(Y) sebesar 1,215 dan demikian
Muhtadi dan Tantan Hermansyah.
sebaliknya. Apabila terjadi kenaikan 2013. Manajemen
Sarana dan Prasarana (X2) sebesar 1, Pengembangan Masyarakat
Islam. Jakarta: UIN Jakarta
maka akan terjadi kenaikan terhadap Press
pengbangunan ekonomi masyarakat
Subandi. 2011. Ekonomi
(Y) sebesar 0,236 dan demikian Pembangunan. Bandung:
Alfabeta
dengan variabel lain. Output diatas,
terlihat bahwa sig untuk semua Sudaryanto, Regimun. 2011. Strategi
Pemberdayaan UMKM
variabel < 0,05 maka tolak H0, artinya Menghadapi Pasar Bebas
semua variabel berpengaruh signifikan Asean. Yogyakarta:
Kedaulatan Rakyat
dalam model
Soetomo. 2011. Pemberdayaan
Daftar Pustaka Masyarakat. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Adi, Isbandi Rukminto. 2008. Untoro, Joko. 2010. Ekonomi. Jakarta:
Intervensi Komunitas Kawah Media
Pengembangan Masyarakat
Sebagai Upaya Sumber Undang-Undang
Pemberdayaan Masyarakat.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun
Jakarta: Rajawali
2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi
Menengah
Pembangunan. Yogyakarta:
UPP STIMYKPN

Dr. Tulus, T. H.Tambunan. 2009.


UMKM di Indonesia. Galih
Indonesia, Bogor

Website : http://journal.unismuh.ac.id/index.php/kolaborasi

Anda mungkin juga menyukai