Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG

Skizofrenia merupakan bentuk gangguan jiwa yang terdapat diseluruh dunia.

Skizofrenia adalah penyakit kronis berupa gangguan mental yang serius yang ditandai

dengan gangguan dalam prose pemikiran yang mempengaruhi perilaku (Mardiati, Elita, &

Sabrian, 2019). Skizofrenia ini menunjukan gejala negative atau samar seperti afek datar,

tidak memiliki kemauan, rasa tidak nyaman dan menarik diri dari masyarakat. Gejala positif

atau gejala nyata yang mencakup waham, halusinasi, disorgaanisasi pikiran, bicara kacau

dan perilaku yang tidak teratur. Salah satu tanda dan gejala yang muncul pada pasien

skizofrenia adalah halusinasi (Abdul Thalib Hamzah, 2018).

Halusinasi merupakan salah satu tanda gejala yang muncul pada penderia gangguan

jiwa. Halusinasi didefinisikan sebagai terganggunya persepsi seseorang, dimana tidak

terdapat stimulus. Tipe halusinasi yang paling sering adalah halusinasi pendengaran.

Halusinasi pendengaran dapat berupa bunyi mendenging atau suara bising yang tidak

mempunyai arti, tetapi lebih sering terdengar sebagai sebuah kata atau kalimat yang

bermakna (Sumartyawati, 2019). Dampak yang muncul akibat gangguan halusinasi adalah

hilangannya kontrol diri yang menyebabkan seseorang menjadi panik dan perilakunya

dikendalikan oleh halusinasi. Dalam situasi ini penderita halusinasi dapat melakukan

tindakan merusak lingkungan, mencelakai orang lain, bahkan melakukan bunuh diri

(Erviana & Hargiana, 2018).

1
Pemberian asuhan keperawatan pada penderita halusinasi bertujuan membantu penderita

meningkatkan kesadaran akan tanda-tanda halusinasi sehingga penderita mampu membedakan

antara dunia gangguan jiwa dengan kehidupan nyata. Tujuan lain dari pemberi asuhan

keperawatan pada penderita halusinasi antara lain: (1) membantu penderita mengenal halusinasi

yakni isi, waktu terjadi, frekuensi terjadinya, situasi yang memunculkan halusinasi, serta respons

pasien saat terjadi halusinasi, (2) melatih penderita agar mampu mengontrol halusinasi. Tindakan

yang dapat dilakukan antara lain: menghardik halusinasi dan bercakap-cakap, (3) membuat

penderita mau mengikuti program pengobatan secara optimal (Erviana & Hargiana, 2018).

Penatalaksana yang diberikan antara lain meliputi farmakologi dan nonfarmakologi.

Penatalaksana farmakologi antara lain dengan memberikan obat- obatan antipsikotik.

Adapun penatalaksanaan nonfarmakologi dari halusinasi dapat meliputi terapi aktivitas

kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada

sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan

sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi

dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium

tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang

maladaptive (Abdul Thalib Hamzah, 2018). Upaya yang dilakukan untuk mencegah

terjadinya resiko buruk terhadap pasien, keluarga dan lingkungan sekitar adalah dengan

jalan memberikan terapi pada pasien halusinasi. Terapi yang dilakukan untuk mengurangi

halusinasi pada pasien skizofrenia adalah dengan cara pemberian terapi medis dan juga

psikoterapi (Gasril & Sasmita, 2020).

Agama dan spiritualitas mempunyai peran penting dalam kehidupan, bahkan spiritual

mungkin merupakan kunci yang dapat berperan pada pasien dengan skizofrenia . agama

2
merupakan elemen penting yang berperan dalam kehidupan pasien dengan skizofrenia.

Terapi psikologis agama atau psikologi religus dapat digunakan sebaga terapi dalam

mengontrol halusinasi pasien skizofenia (Santi Rinjani, Murandari, Andri Nugraha, 2018).

Dari penelasan diatas kami tertarik mengangkat topik “Pengaruh Terapi Psikoreligius

Terhadap Kemampuan Mengkontrol Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia” dalam literature

kami.

B RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh Terapi

Psikoreligius Terhadap Kemampuan Mengkontrol Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia?

C TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang diharapkan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana Pengaruh Terapi Psikoreligius Terhadap Kemampuan Mengkontrol Halusinasi

Pada Pasien Skizofrenia.

2. Tujuan khusus

a. Memaparkan informasi dengan evidence based dalam keperawatan dengan masalah

Kemampuan Mengkontrol Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia.

b. Mengidentifikasi jurnal yang terkait dengan Terapi Psikoreligius Terhadap Kemampuan

Mengkontrol Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia.

D MANFAAT

1 Bagi Institusi Pendidikan


3
Hasil Literature Review ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk meningkatkan

pengetahuan dan kualitas pendidikan yang ada.

2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil Literature Review ini diharapkan bisa menjadi landasan untuk pendidikan

dengan media yang lebih efektif lagi Kemampuan Mengkontrol Halusinasi Pada Pasien

Skizofrenia

3 Masyarakat

Hasil Literature Review ini diharapkan bisa membantu masyarakat dalam

pengelolaan Mengkontrol Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia.

Anda mungkin juga menyukai