Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH DASAR KESLING

Kerusakan Ozon
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Kesling

Dosen :
Soemini Ar, Msc
Disusun Oleh:
Dinda Putri Wulandari (1320119004)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKes RAFLESIA DEPOK
2020
JL. Mahkota Raya 32-B Komplek Pondok Duta 1, Cimanggis, Kota Depok, Jawa
Barat 16451

i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. Tuhan semesta alam,
yang telah memberikan petunjuk, rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. dan para keluarga serta
sahabatnya. Dan tak lupa kami bersyukur atas tersusunnya makalah ini yang
berjudul “Kerusakan Ozon”.

Terima kasih kepada Ibu Soemini Ar, Msc selaku dosen maata kuliah
Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular program studi Kesehatan
Masyarakat serta yang telah bersedia membimbing penulis hingga sekarang. Tak
lupa penulis ucapkan terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami mengharapkan adanya kritik dan saran atas kekurangan
kami dalam penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna khususnya mahasiswa STIKes Raflesia dan semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Depok, 18 Desember 2020

(Penyusun)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….……... i
DAFTAR ISI……………………………………………………...…..…………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………..………………… 1
A. Latar Belakang………………………………..………………………….. 1
B. Rumusan Masalah………………………..………………………………. 2
C. Tujuan……………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….…….. 3
A. Definisi Ozon…….…….…………………………………………...…………. 3
B. Pembentukan lapisan Ozon……………………………..…………………….. 3
C. Perusakan Lapisan Ozon di Stratosfer…………………………………. 4
D. Dampak Penipisan Lapisan Ozon……………………………………… 4
E. Bahan Perusak Ozon…………….……………………………………… 5
F. Perindungan Lapisan Ozon…..………………………………………… 5
BAB III PENUTUP………………………………………………………...….. 7
A. Kesimpulan...…………………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..… 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penipisan lapisan ozon menjadi salah satu isu kerusakan lingkungan hidup yang sedang
dihadapi oleh seluruh masyarakat dibelahan bumi ini. Penipisan lapisan ozon menjadi
perhatian masyarakat internasional berawal sejak tahun 1970-an, para ilmuwan sudah
mencurigai bahwa lapisan ozon stratosfer berada dalam bahaya. Menipisnya lapisan ozon
diduga ada kaitannya dengan gas CFC (Cholorofluorocarbon), dugaan tersebut ternyata benar
sejak Sherwood Rowland dan Mario Molina mengumumkan hasil penelitiannya. Kedua
ilmuwan dari Universitas California ini yang pertama kali menemukan bahwa 99 persen dari
gas CFC yang teremisi ke atmosfer akan mencapai stratosfer dan akan tetap tinggal di sana
sampai puluhan tahun, mereka juga menduga bahwa akumulasi gas CFC dan Halon inilah
yang menyebabkan kerusakan lapisan ozon.
Di Indonesia sendiri, Pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya untuk melarang
adanya penggunaan bahan perusak ozon tersebut, salah satunya menurut Kementerian
Lingkungan Hidup, saat ini Pemerintah tengah berupaya untuk mengurangi penggunaan zat
BPO berjenis Hydrocholorfluorocarbon (HCFC) sebagai bahan pengganti sementara
Cholorofluorocarbon (CFC), yang mana sejak tanggal 30 Juni 2008 Pemerintah telah
melarang penggunaan bahan perusak ozon. Namun kenyataannya, masih banyak beredar
barang-barang yang mengandung bahan-bahan kimia perusak ozon dan sampai saat ini masih
banyak masyarakat menggunakannya, yakni air conditioner (AC), lemari es atau kulkas,
bahan pelarut seperti kilang-kilang elektronik sebagai pelarut untuk pembersih dan
pengeringan minyak, bahan dorong dalam penyembur (aerosol) seperti kaleng pengharum
ruangan, penyemprot rambut (hairspray), semprot nyamuk, minyak wangi (parfum),
bodyspray, deodorant, plastik, busa (foam), alat pemadam kebakaran, peralatan pemeliharaan
otomotif, cat semprot, alat kesehatan, busa sol sepatu, jok kursi, sterofom sebagai tempat
wadah makanan, barang-barang elektronik seperti televisi, komputer, dan radio, serta masih
banyak lagi barang-barang yang mengandung bahan perusak ozon yang dengan mudah
ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penulisan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Ozon?
2. Bagaimana cara pembentukan Ozon?
3. Bagaimana proses Perusakan Lapisan ozon di Stratosfer?
4. Apa saja dampak penipisan lapisan ozon?
5. Apa saja bahan perusakan ozon?
6. Bagaimana perlindungan dari perusakan ozon?

C. Tujuan Penulisan
Adapum tujuan Penulisan Makalah adalah
1. Untuk mengetahui definisi dari Ozon
2. Untuk mengetahui cara pembentukan Ozon
3. Untuk mengetahui proses Perusakan Lapisan ozon di Stratosfer
4. Untuk mengetahui dampak penipisan lapisan ozon
5. Untuk mengetahui bahan perusakan ozon
6. Untuk mengetahui perlindungan dari perusakan ozon

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Ozon
Ozon adalah molekul gas yang tersusun dari tiga atom oksigen yang secara alami
terdapat di atmosfer bumi dan menyerap radiasi sinar ultraviolet pada panjang gelombang
tertentu. Sebanyak 90% konsentrasi Ozon terdapat di stratosfer di ketinggian 35 - 45 km
diatas permukaan bumi membentuk lapisan ozon, sisa 10% terdapat di troposfer (permukaan
bumi). Berkebalikan dengan fungsi ozon di stratosfer, ozon pada lapisan troposfer merupakan
pencemar udara yang dapat merusak fungsi pernafasan pada manusia serta tumbuhan.

B. Pembentukan Lapisan Ozon


Ozon terbentuk secara alami melalui siklus Chapman, dimana reaksi pemecahan
molekul Oksigen (O2) oleh sinar UV menjadi dua atom oksigen yang kemudian bereaksi
dengan molekul oksigen lain menjadi molekul O3. Pembentukan molekul ozon paling banyak
terbentuk di daerah tropis karena intensitas sinar UV paling optimum di daerah tersebut.

3
C. Perusakan Lapisan Ozon di Stratosfer
Secara alami, ozon bereaksi dengan berbagai molekul yang mengandung nitrogen,
hidrogen dan klorin. Jumlah molekul-molekul tersebut sangatlah kecil sehingga tidak
mengganggu kemelimpahan ozon di stratosfer. Kemelimpahan ozon akan terganggu oleh
senyawa klorin dan bromin yang terdapat dalam bahan kimia pendingin buatan manusia
(refrigeran), contohnya senyawa CFC yang mengandung klorin. Klorin yang terlepas dari
CFC akan menguraikan ikatan O3, sehingga kerapatan lapisan ozon akan berkurang jika
proses tersebut berlanjut.
Ketebalan lapisan ozon di stratosfer dapat diukur dengan sebuah alat yang bernama
Spektrofotometer Dobson dan satuan yang digunakan untuk mengukur ketebalan lapisan
ozon adalah Dobson Unit (DU), dimana 1 DU adalah jumlah molekul ozon yang dibutuhkan
untuk membentuk satu lapisan ozon setebal 0,01 mm pada suhu 0⁰C dan tekanan 1 atm.
Penelitian pertama tentang perusakan ozon oleh CFC dilakukan oleh Sherwood Rowland dan
Moris Molina pada tahun 1973.

D. Dampak Penipisan Lapisan Ozon


Penipisan lapisan ozon menyebabkan peningkatan radiasi sinar UV-B yang
berdampak pada kerusakan sistem perlindungan alami makhluk hidup sehingga
meningkatkan kerentanan ketahanan pada manusia, hewan dan tanaman. Pada manusia,
paparan sinar UV-B dapat menyebabkan katarak dan menurunnya kekebalan sel-sel kulit
yang dapat berujung pada kanker kulit. Hal ini dapat juga terjadi pada hewan. Radiasi sinar
UV-B yang berlebihan dapat menghambat metabolisme tanaman sehingga pertumbuhan
tumbuh lebih lambat dan menjadi kerdil. Dampak paparan sinar UV-B terhadap ekosistem
4
perairan berakibat buruk pada distribusi fitoplankton yang menjadi dasar rantai makanan di
perairan. Selain iu juga dapat menghambat perkembangan awal dari ikan, udang, kepiting,
amfibi dan hewan lainnya, menurunkan kapasitas reproduksi dan menghambat perkembangan
larva.

E. Bahan Perusak Ozon


Bahan Perusak Ozon (BPO) merupakan senyawa kimia yang terdiri dari unsur karbon,
hidrogen, klorin dan/atau bromin. Senyawa ini sangat stabil dan tidak mudah terurai pada
lapisan atmosfer bawah (troposfer). BPO digunakan dalam beberapa jenis BPO antara lain
adalah Cholofluorocarbon (CFC), Hydrochlorofluorocarbon (HCFC), Halon, Metil bromida,
Karbon tetraklorida (CTC), Metil chloroform. Bahan Perusak Ozon banyak digunakan dalam
peralatan pendingin seperti lemari es, pendingin ruangan (AC), pemadam kebakaran, industri
busa, bahan pelarut dan proses karantina pelabuhan.

F. Perlindungan Lapisan Ozon


Perlindungan lapisan ozon dilakukan dengan pengendalian konsumsi dan produksi
bahan perusak ozon. Sejak ditemukannya lubang ozon di atas benua Antartika pada akhir
musim dingin dan awal musim semi oleh Joe Farman pada tahun 1985, maka seluruh negara
di dunia menyepakati suatu perjanjian internasional yaitu Konvensi Wina. Dalam Konvensi
Wina disepakati adanya jalinan kerjasama dalam melakukan observasi, penelitian dan
pertukaran informasi mengenai kegiatan manusia terkait dengan lapisan ozon sehingga dapat
dilakukan pengaturan baik legislatif maupun administratif dalam mencegah kerusakan lapisan
ozon. Konvensi Wina ditindaklanjuti dengan Protokol Montreal pada tahun 1987. Protokol
Montreal menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil oleh para pihak untuk membatasi
produksi dan konsumsi bahan-bahan perusak ozon yang diawasi yaitu CFC dan Halon. Pada
tahun 2011 sebanyak 197 negara telah meratifikasi Protokol Montreal dan berkomitmen
untuk mengendalikan konsumsi dan produksi BPO sesuai ketentuan yang disepakati. Sesuai
data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia pada tahun 2016 telah
mampu menghapuskan HCFC sebanyak 158,56 ODP Ton HCFC dari baseline sebesar 403,92
ODP Ton.
Indonesia meratifikasi Konvensi Wina dan Protokol Montreal melalui beberapa
peraturan presiden dan ditindaklanjuti oleh daerah. Daerah Istimewa Yogyakarta juga telah
menindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2010 tentang Program
Perlindungan Lapisan Ozon. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan di DIY antara lain

5
Pemantauan Penggunaan BPO di bengkel-bengkel servis AC tahun 2010 - 2013, Bimbingan
Teknis kepada Teknisi AC/Refrigerasi tahun 2010 - 2013, dan Fasilitasi Uji Kompetensi
Teknisi AC/Refrigerasi Tahun 2011.
Keputusan presiden yang mengatur tentang Perlindungan Lapisan Ozon, antara lain :
1. Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 1992
2. Keputusan Presiden Nomor 92 Tahun 1998
3. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2005
4. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2005

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ozon adalah molekul gas yang tersusun dari tiga atom oksigen yang secara alami
terdapat di atmosfer bumi dan menyerap radiasi sinar ultraviolet pada panjang gelombang
tertentu. Ozon terbentuk secara alami melalui siklus Chapman, dimana reaksi pemecahan
molekul Oksigen (O2) oleh sinar UV menjadi dua atom oksigen yang kemudian bereaksi
dengan molekul oksigen lain menjadi molekul O3. Ketebalan lapisan ozon di stratosfer dapat
diukur dengan sebuah alat yang bernama Spektrofotometer Dobson dan satuan yang
digunakan untuk mengukur ketebalan lapisan ozon adalah Dobson Unit (DU), dimana 1 DU
adalah jumlah molekul ozon yang dibutuhkan untuk membentuk satu lapisan ozon setebal
0,01 mm pada suhu 0⁰C dan tekanan 1 atm.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/12109/1/HK113131.pdf
http://dlhk.jogjaprov.go.id/perlindungan-lapisan-ozon

Anda mungkin juga menyukai