Anda di halaman 1dari 7

Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Bimbingan dan Konseling Belajar

Yang dibina oleh Khety Romelya Saba, S.Psi, MA

Kelas/Semester : A/VI

Kelompok F:

Efrita Fridyanti Neonsaet (1801160002)

Rojalia Demitriana Sadia (1801160065)

Mega Eunika Rafael (1801160026)

Emanuel Natalis Nolo (1801160106)

Yoana F. M. B. Making (1801160062)

Universitas Nusa Cendana

Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Februari 2020
PEMERINTAHAN KOTA KUPANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 7 KUPANG


Jl. Frans Daromes, No. 66 C, Maulafa- Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Telp. 0380-8040351

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER II (GENAP)/TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Komponen : Layanan Dasar

Bidang Layanan : Pribadi

Topik/tema Layanan : Perilaku Mencontek

Kelas/semester : X/II

Alokasi Waktu : 1X45 Menit

1 Tujuan Layanan:
1. peserta didik harapkan dapat memiliki kepribadian yang mandiri.
2. Untuk peserta didik bisa mengurangi perilaku mencontek secara pelan-pelan hingga
tidak terdapat lagi dalam diri peserta didik.
3. Peserta didik dapat bertanggung jawab mengerjakan tugasnya.
2 Metode, Alat dan Media
1. Metode: Ceramah dan Diskusi
2. Alat/Media: Laptop dan LCD/PPT
3 Langkah-langkah Kegiatan Layanan:
1. Tahap Awal/Pendahuluan:
1. Menyapa peserta didik dan berdoa
2. Melaksanakan Ice Breaking untuk peserta didik lebih rileks dan saling
mengenail satu sama lain.
3. Menyampaikan tujuan layanan yang akan diberikan
4. Menanyakan kesiapan peserta didik untuk terlibat dalam layanan.
2. Tahap Inti:
1. Menayangkan PPT yang telah disiapkan
2. Guru BK menjelaskan PPT yang ditayangkan
3. Peserta didik dapat menyimak slide materi
4. Pembahasan topik bersama peserta didik
3. Tahap Penutup:
1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan terkait apa yang telah
dibahas
2. Guru BK menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4 Evaluasi
1. Evaluasi Proses:
Memperhatikan peserta didik selama berlangsungnya proses layanan, baik itu
sikap dan antusiasme peserta didik dalam mengikuti layanan.
2. Evaluasi Hasil:
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan bimbingan klasikal, antara lain, suasana
baru setelah layanan diberikan, pengaruh topik yang disampaikan terhadap
perubahan perilaku peserta didik, dan cara menyampaikan materi yang menarik.
Kupang, 08 Maret 2021

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru BK

............................. ...................................

Nip........................ Nip...............................

Materi

A. Pengertian Perilaku Mencontek


Menyontek adalah perilaku atau perbuatan curang yang dilakukan untuk menghindari
kegagalan hasil ujian atau nilai akademis menggunakan cara tidak jujur seperti; melihat hasil
jawaban orang lain, menulis catatan kecil di meja, telapak tangan, atau sobekan kertas yang
tersembunyi, melihat buku pedoman, catatan atau media elektronik (Hand Phone).

B. Jenis-jenis Perilaku Mencontek

Menurut Anderman dan Murdock (2007), terdapat empat jenis perilaku menyontek, yaitu:

1. Social Active. Social Active adalah mengambil dan meminta jawaban dari orang lain.
Dalam kondisi ini pelajar tersebut mengandalkan pelajar lain untuk menyontek. 

2. Social Passive. Social Passive adalah pada dasarnya pelajar tidak ingin terlibat dalam
aktivitas menyontek.

3. Indivualistic Opportunistic. Individualistic Opportunistic adalah kegiatan menyontek


yang dilakukan oleh individu-individu yang impulsive atau melakukan kegiatan
menyontek dengan tiba-tiba dan tidak merencanakan sebelumnya. 

4. Independent Planned. Independent Planned adalah individu dengan sengaja


melakukan sendiri kegiatan menyontek yang akan dilakukanya pada saat tes klasikal
atau ujian dan mengandalkan dirinya sendiri.

C. Faktor Penyebab Perilaku Menyontek

Menurut Hartanto (2012), terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang melakukan
perilaku menyontek, yaitu:

1. Adanya tekanan untuk mendapatkan nilai yang tinggi.

2. Keinginan untuk menghindari kegagalan. 

3. Adanya persepsi bahwa sekolah melakukan hal yang tidak adil. 

4. Kurangnya waktu untuk menyelesaikan tugas sekolah.

5. Tidak adanya sikap menentang perilaku menyontek di sekolah. 

D. Dampak Perilaku Mencontek

Dampak dari perilaku mencontek adalah sebagai berikut.


1) Malas belajar
Peserta didik yang memiliki perolaku mencontek akan memiliki kepribadian malas
belajar dan cenderung mengandalkan temannya. Jika akan menghadapi ujian, ia akan
bermain dari pada belajar untuk mempersiapkan ujian, belum lagi jika materinya sulit
dipahami.
2) Memiliki kebiasaan berbohong
Dampak dari peserta didik memiliki perilaku mencontek ialah peserta didik terbiasa
dengan berbohong. Peserta didik membohongi guru dan orang tua, bahkan dirinya
sendiri dengan hasil kerja yang tidak murni.dengan demikian, peserta didik akan
memiliki sifat ketidakjujuran dalam dirinya.
3) Menghalalkan segala cara
Peserta didik menghalalkan segala cara dengan melanggar tata tertib peserta ujian.
Jika pengawas jengah, maka akan menjadi peluang bagi peserta didik untuk
melakukan perilaku mencontek. Damapak dari perilaku ini adalah peserta didik tidak
menghargai danmemerdulikan beberapa guru (pengawas).
4) Menular
Peserta didik yang tidak pernah mencontek akan ikut terlibat dalam mencontek
dengan memberikan jawaban kepada temannnya. Secara langsung, peserta didik
saling bertukar jawaban dengan teman lain.
5) Tidak percaya diri
Peserta didik yang mencontek menjadikan dirinya tidak percaya diri dengan
kemampuan yang dimilikinya. Ketidakpercayaan diri ini akan mengakibatkan
kecerdasan peserta didik menurun.
6) Ketergantungan pada orang lain
Peserta didik akan
menggantungkan harapannya atau jawabannya pada orang lain. Ia tidak memiliki
usaha sendiri dalam mengerjakan tugasnya.

Anda mungkin juga menyukai