TIM PENGUSUL
APRIL 2021
PENTING_NYA LAPORAN KEUANGAN
DALAM MENGELOLA
BISNIS
Memisahkan Keuangan Bisnis dengan Keuangan Pribadi
Bisnis UKM kreatif memang punya sang pemilik. Akan tetapi, bisnis ini perlu berdiri sendiri,
terpisah. Jika ada satu nasihat yang paling penting, maka nasihat yang satu inilah yang HARUS
Anda lakukan terlebih dahulu.
Mulai dari mana? Mulai dari mengidentifikasikan alur kerja bisnis Anda. Perhatikan alur uang
masuk dan keluar. Pastikan semua uang yang bergerak—sesuai dengan keperluan bisnis—
melalui pintu yang berbeda dengan kebutuhan rumah tangga dan keluarga. Jika Anda memiliki
bisnis harian yang sifat pembayarannya serba kas, maka Anda membutuhkan AMPLOP terpisah
untuk bisnis. Saat membutuhkan uang untuk keperluan keluarga, pastikan Anda memiliki
AMPLOP yang berbeda. Pisahkan saja warna amplop yang Anda gunakan agar tidak tertukar.
Jika Anda memiliki bisnis yang transaksinya sudah melalui bank, maka seharusnya pemisahan
ini lebih mudah. Anda bisa menggunakan rekening yang ber beda, bahkan bank yang berbeda,
sehingga kartu ATM yang Anda gunakan pun akan berbeda.
Uang itu seperti air. Jika kita mencampur air minum dengan air mandi, pada akhirnya
kita tidak tahu mana air yang layak untuk diminum. Demikian juga dengan uang. Jika
uang bisnis dicampur dengan uang pribadi, kita akan kesulitan membedakan peruntukan
keduanya.
Salah satu masalah yang sering menjadi kendala bagi pemilik bisnis untuk mengembangkan
bisnisnya adalah masih bercampurnya antara keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Beberapa
tahun yang lalu, saya punya TEMAN seorang pedagang pakaian yang berbelanja di SENTRAL
dan menjualnya lagi di kios miliknya. Setelah mem bayar sewa kios, listrik, dan gaji tiga orang
karyawannya, dia berasumsi sisa uang di laci adalah keuntungan yang boleh dibawa pulang
sebagai uang belanja dan tabungan pribadi. Saya pun bertanya, “Kalau belanja barang dagangan,
dari mana uangnya?”
“Bisnisnya kan punya saya, ngapain juga dipisah?” Pernyataan ini sering kali jadi alasan utama,
kenapa banyak pemilik bisnis tidak mau memisahkan uang bisnis dan pribadi. Padahal, ada
banyak keuntungan jika memisahkannya.
Tiga keuntungan pemilik bisnis saat ke uangan bisnis dan pribadinya dipisah.
1. Mempunyai data untuk mengevaluasi bisnis
Tidak adanya pemisahan uang pribadi dan usaha, ditambah dengan absennya pencatatan,
maka kita tidak pernah betul-betul tahu, apakah usaha yang dijalankan itu untung atau
rugi. Dengan keuangan yang terpisah dan disertai pencatatan yang baik, kita akan
memiliki data yang cukup untuk mengevaluasi performa usaha. Jika usaha untung, kita
bisa mengatur strategi untuk meningkatkan omzet dan laba. Misalnya dengan
penambahan modal untuk ekspansi ke daerah lain. Sebaliknya, jika usaha itu ternyata
rugi, kita perlu menyusun langkah untuk memperbaiki keadaan agar tidak semakin parah.
Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah meningkatkan omzet, menurunkan biaya, atau
kombinasi keduanya.
Keuangan usaha dan pribadi yang tercampur bisa mengakibatkan satu kantong digerogoti
oleh kantong lainnya. Yang kantongnya sakit disubsidi oleh yang kantongnya sehat. Tapi
kita tidak tahu, mana kantong sakit yang perlu diobati agar kembali sehat. Dengan
keuangan pribadi yang terpisah, kita akan mudah menilai, apakah keuangan pribadi kita
sudah sehat. Sehat tidak nya keuangan pribadi bisa diukur dari beberapa rasio, seperti
rasio cicilan utang, rasio menabung/investasi, dan rasio likuiditas.
1. neraca, laba rugi, dan arus kas. Untuk memudahkan pemahaman terhadap laporan-
laporan tersebut, khususnya laporan neraca dan laba rugi, kita akan membuat sebuah
analogi kotak bisnis
Laporan neraca keuangan sangat membantu pelaku bisnis untuk mengidentifikasi aset dan rasio
utang. Neraca keuangan juga digunakan untuk mengu kur pertumbuhan bisnis. Dalam akuntansi
keuangan, neraca juga disebut la poran posisi keuangan (balance sheet), yaitu laporan keuangan
suatu bisnis yang menunjukkan kondisi keuangan pada akhir periode.
Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas (utang), dan ekuitas (kekayaan pemilik) yang
dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut.Total aset = Total Liabilitas + Total Ekuitas
Laporan laba rugi atau income statement adalah bagian dari laporan keuangan dalam suatu
periode tertentu yang memaparkan pendapatan dan pengeluaran, sehingga menunjukkan kondisi
laba atau rugi bersih. Penyusunan laporan laba rugi tidak sulit karena kita hanya perlu mengutip
transaksi pendapatan dan pengeluaran dari seluruh transaksi, lalu mengakumulasi hasil akhirnya
= +
Aset Utang Modal
2. CV. Ikan Hias Cute membayar gaji dua orang karyawannya sebesar Rp5.000.000, maka
pencatatannya adalah sebagai berikut.
= +
Aset Utang Modal
3. CV. Ikan Hias Cute membeli persediaan akuarium secara kredit pada sup plier sebesar
Rp14.000.000, maka pencatatannya adalah sebagai berikut.
= +
Aset Utang Modal
Setiap akun memiliki saldo normal, yaitu debit atau kredit. Saldo normal adalah posisi saldo
yang menunjukkan, apakah sebuah akun dicatat pada posisi debit atau kredit, jika akun tersebut
muncul atau bertambah. Contohnya adalah:
1. Akun kas dan kendaraan (bagian dari aset) bersaldo normal debit.Jika terjadi transaksi
penjualan kendaraan secara tunai senilai Rp250.000.000, maka pencatatannya:
Kas debit Karena bertambah jumlahnya (menerima uang hasil pinjaman dari
bank)
Utang kredit Karena bertambah jumlahnya (utang bank muncul/bertambah karena
meminjam uang dari bank )
2. Akun utang bersaldo normal kredit (jika muncul utang atau bertambah utangnya dicatat di
kredit).
Jika terjadi transaksi perolehan pinjaman uang dari bank, maka pencatatannya:
Kas debit Karena bertambah jumlahnya (menerima uang hasil pinjaman dari
bank)
Utang kredit Karena bertambah jumlahnya (utang bank muncul/bertambah
karena meminjam uang dari bank)