NIM : 2020017154
Kelas : 3A4 Akuntansi
Mata kuliah : Akuntansi Perbankan
Akuntansi untuk penerimaan dana TSL harus di administrasikan oleh Kantor Pusat dan
akan dibukukan kedalam rekening Pinjaman Yang Diterima-TSL. Rekening ini
merupakan hutang jangka panjang bagi bank yang bersangkutan.
1. Pinjaman yang diberikan oleh lender sendiri atau dalam bentuk konsorsiumkepada
pemerintah RI.
2. Pinjaman ditujukan kepada proyek-proyek yang bertujuan mengembangkan industri
kecil dan menengah yang menunjang perekonomian.
3. Pinjaman dapat berupa devisa, barang modal atau jasa/tenaga ahli.
4. Pemerintah meneruskan pinjaman kepada participating financial instution (PFI) yaitu
bank-bank dan LKBB dalam bentuk rupiah sehingga risiko selisih kurs yang terjadi
menjadi tanggung jawab pemerintah.
5. Suku bunga TSL ditentukan oleh pemerintah.
6. TSL berjangka waktu 15-20 tahun sehingga dapat diakui equity.
7. Perbandingan pembiayaan proyek antara dana TSL dengan dana dari PFI berkisar
80% : 20% dari jumlah kredit.
8. Untuk tagihan TSL yang tidak ditarik (tidak dipergunakan), PFI wajib membayar
kepada lender.
C. Pinjaman Obligasi
Obligasi merupakan instrumen untuk menciptakan hutang. Sumber dana berasal dari
obligasi merupakan alternatif bank dalam membiayai investasinya. Sebagai surat pengakuan
hutang, bank yang menerbitkan obligasi harus membayar bunga kepada pembeli obligasi.
Pembayaran bunga dapat dilakukan setiap periode tertentu secara tetap. Kewajiban ini akan
diikuti pelunasan obligasi pada saat jatuh tempo. Dalam penerbitan obligasi, bank harus
mendapat ijin dari otoritas pasar modal. Disamping itu penerbit obligasi harus memenuhi
perlindungan negatif dan perlindungan positif. Perlindungan negatif adalah persyaratan yang
bersifat melarang emiten untuk melakukan tindakan yang merugikan pemegang obligasi.
Contoh perlindungan negatif adalah dilarang membagi seluruh laba kepada pemegang saham,
sebab akan dapat mengurangi kemampuan memenuhi kewajiban kepada pemegang obligasi.
Sedangkan persyaratan perlindungan positif adalah persyaratan yang mewajibkan emiten
melakukan tindakan yang menguntungkan pemegang obligasi, misalnya kewajiban
menerbitkan laporan keuangan secara periodik agar diketahui kinerja bank tersebut.
Pencatatan pinjaman obligasi dilakukan ketika terjadi transaksi penjualan obligasi dan
ketika terjadi pelunasan bunga atau pokok obligasi. Untuk bisa mencatatnya perlu
mengetahui harga jual (kurs) obligasi yang terbentuk di pasar.