19043062
Tugas kuliah 8 Pengauditan 1
1. Mengapa audit atas laporan keuangan entitas perusahaan dan pemerintah diperlukan?
Jawab :
Karena perusahaan dan pemerintah pasti menginginkan laporan keuangan yang baik,
dengan kata lain untung / untung besar. Oleh karena itu, diperlukan audit untuk
mengetahui secara pasti apakah laporan keuangan perusahaan kita telah memenuhi
jaminan kebenaran dan keandalan. Kebenaran dan integritas suatu audit sangat
mempengaruhi laporan keuangan, itulah sebabnya perusahaan membutuhkan audit.
Audit digunakan untuk mendeteksi dan menemukan kecurangan dan kesalahan dalam
perusahaan dan juga audit atas laporan keuangana merupakan sarana yang terpercaya
dalam membantu pelaksanaan tanggung jawab perusahaan dalam menilai kewajaran atas
laporan keuangan.
2. Siapakah yang diberikan otoritas oleh pemerintah untuk melaksanakan audit atas laporan
keuangan entitas perusahaan dan pemerintah?
Jawab :
Dalam UU 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik, Akuntan Publik dapat memberikan jasa
asurans seperti jasa audit atas informasi keuangan historis, jasa reviu atas informasi
keuangan historis dan jasa asurans lainnya. Selain itu Akuntan Publik dapat memberikan
jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen. Jasa asurans
menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publikadalah jasa
Akuntan Publik yang bertujuan untuk memberikan keyakinan bagi pengguna atas hasil
evaluasi atau pengukuran informasi keuangan dan nonkeuangan berdasarkan suatu
kriteria.
3. Apakah persyaratan yang harus ditempuh oleh seorang Sarjana Ekonomi Akuntansi untuk
menjadi Akuntan Publik?
Jawab :
Syarat yang harus dipenuhi sseorang akuntan publik yang dimuat dalam Pasal 6 UU No 5
Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik:
Memiliki Sertifikat Tanda Lulus USAP (Ujian Sertifikasi Akuntan Publik) yang
sah yang diterbitkan oleh IAPI untuk menyelenggarakan pendidikan profesi
akuntan publik.
Apabila tanggal kelulusan USAP telah lewat dua tahun, maka wajib menyerahkan
bukti telah mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) paling sedikit
60 Satuan Kredit PPL (SKP) dalam dua tahun terakhir.
Berpengalaman praktik di bidang audit umum atas laporan keuangan paling
sedikit 1000 jam dalam 5 tahun terakhir dan paling sedikit 500 jam diantaranya
memimpin dan/atau mensupervisi perikatan audit umum, yang disahkan oleh
Pemimpin/Pemimpin Rekap KAP.
Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan Publik
Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima)
tahun atau lebih
Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri
Tidak berada dalam pengampuan.
4. Apa saja jasa yang disediakan oleh Kantor Akuntan Publik untuk masyarakat?
Jawab :
Kantor Akuntan Publik merupakan badan usaha yang bergerak di bidang jasa, jasa yang
diberikan oleh KAP dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu jasa atestasi dan jasa non-
atestasi.
1. Jasa atestasi
Jasa atestasi merupakan jasa penjamin yang diberikan oleh KAP dengan menerbitkan
suatu laporan tertulis mengenai pertimbangan mereka sebagai pihak yang independen
dan kompeten mengenai suatu pernyataan/permasalahan.
Audit
Audit merupakan jasa yang diberikan oleh akuntan publik untuk menilai
seberapa wajar atau seberapa layak penyajian laporan keuangan yang dibuat
oleh klien dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku.
Reviu
Reviu merupakan jasa penilaian atas pembukuan dan catatan klien
berdasarkan hasil dari analytical test, prosedur analitis tertentu (seperti
perbandingan terhadap pembukuan dan pencatatan tahun-tahun sebelumnya),
serta perhitungan rasio-rasio keuangan tertentu
Kompilasi
Kompilasi adalah jasa yang diberikan oleh akuntan yang terbatas pada
penyajian Laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi yang berlaku, dengan di awali oleh adanya
engagement letter antara akuntan dan manajemen atau pemilik suatu
perusahaan.
2. Jasa non-atestasi
merupakan jasa yang dimana sang akuntan publik tidak memberikan opini, ringkasan
mengenai temuan, keyakinan negatif, ataupun bentuk lain dari opini pribadi.
Internal Audit
Internal audit adalah jasa penilaian yang independen dalam suatu organisasi
untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan.
Desain Internal Control
Desain internal control adalah jasa yang diberikan oleh akuntan publik untuk
menyusun sistem, peraturan, prosedur, dan praktik yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mendeteksi atau menghindari kesalahan yang disengaja
maupun tidak.
Perpajakan
Jasa perpajakan merupakan jasa yang berkaitan dengan pajak, yaitu
konsultasi, perencanaan pajak, penghitungan, penyetoran, dan lain-lain.
7. Dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan, mengapa Standar Auditing diperlukan?
Jawab :
Standar auditing berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja audit, dan
berkaitandengan tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan prosedur yang ada.
Standar auditing terdiri dari 10 yang dikelompokkan kedalam 3 bagian, diantaranya
standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.
Standar umum
Standar umum berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya
sehingga bersifat pribadi. Standar ini mencakup tiga bagian diantaranya:
a. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai keahlian
dan pelatihan teknis yang memadai sebagai auditor.
b. Auditor harus mempertahankan mental dari segala hal yang berhubungan
dengan perikatan, independensi.
Standar laporan
Standar pelaporan terdiri dari 4 (empat) item, diantaranya:
a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Hasil Laporan auditor harus menunjukkan kekonsistenan, apabila ada
ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dengan penerapan pada periode
sebelumnya.
c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
d. Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan bahwa pernyataan yang demikian tidak bisa
diberikan.
Standar audit dibuat dengan tujuan agar para auditor termasuk akuntan
publik yang melakukan pekerjaan auditor, agar bisa melaksanakan
pekerjaannya dengan baik. Akuntan Publik dapat melakukan pekerjaan
auditor berdasarkan standar audit. Sehingga kulaitas dari hasil audit dapat
diukur dengan jelas karena sudah mempunyai standar yang berlaku. Kualitas
Audit ini bukan berarti kualifikasi opini tetapi kualitas dari porses auditnya.
8. Apa hubungan antara Standar Akuntansi dengan audit atas laporan keuangan?
Jawab :
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam melakukan praktek
akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang
berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang
dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang
dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).Dengan kata lain, Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi
pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi. Pentingnya prinsip
sesuai dengan pedoman PSAK dalam penyusunan laporan keuangan adalah, untuk
menyatukan persepsi didalam suatu perbedaan dalam memahami konsep, standar,definisi,
metode dan penyajian suatu item yang disajikan dalam laporan keuangan. Dengan adanya
kesatuan persepsi ini, diharapkan semua informasi keuangan yang disajikan manajemen
dalam laporan keuangandapat dipahmi dengan pemahaman yang sama oleh berbagai-
bagai pihak sehingga menjadikan informasi keuangan tersebut memiliki nilai guna.
Didalam Standar Akuntansi Keuangan dijelaskan mengenai masalah pengakuan,
pengukuran, pencatatan, penilaian dan penyajian dan pengelompokkan masing-masing
item dalam laporan keuangan.
9. Sebelum pelaksanaan audit atas laporan keuangan, apakah yang harus dilakukan oleh
Akuntan Publik?
Jawab :
1. Penerimaan Perikatan Audit
Perikatan merupakan suatu kesepakatan kedua belah pihak. Dalam hal audit maka kedua
belah pihak ini adalah pihak auditor dan perusahaan yang biasanya diwakili oleh
manajemen. Sebelum melaksanakan audit, maka harus ada sebuah kesepakatan yang
harus dibuat dan disetujui bersama. Bentuk perikatan ini dalam bentuk surat perikatan
audit.
4. Pelaporan Audit
Tahap terakhir yaitu pelaporan audit. Laporan audit adalah hasil dari pekerjaan audit
yang telah dikerjakan.
Laporan audit biasanya mencakup jenis atau jasa yang diberikan, objek yang diaudit,
lingkup audit, tujuan audit, hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika ada
kekurangan, dan informasi lainnya.
10. Apakah tujuan umum Akuntan Publik mengaudit laporan keuangan entitas perusahaan?
Jawab :
Tujuan audit bagi laporan keuangan ini yaitu untuk mendapatkan nilai kewajaran atau
kelayakan penyajian suatu laporan keuangan yang telah dibuat oleh suatu perusahaan.
Dalam kewajaran dan kelayakan ini juga terdapat dalam prinsip akuntansi yang dapat
tercerminkan pada opini audit. Laporan keuangan audit ini memiliki 4 macam opini yang
berbeda, antara lain:
Wajar tanpa pengecualian ,merupakan laporan keuangan yang dibuat
berdasarkan standar akutansi yang berlaku.
Wajar dengan pengecualian, merupakan laporan keuangan yang sudah dapat
diterima tetapi masih harus ada banyaknya realisasi agar tidak terdapat
kesalahan dalam mengambil suatu keputusan.
Tidak wajar, laporan keuangan yang dibuat tidak sesuai dengan standar
akutansi pada umumnya.
Tidak memberi pendapatan, laporan keuangan yang disajikan terdapat sebuah
kesalahan yang material dan adanya pembatasan pemeriksaan sehingga
auditor tidak dapat menemukan bukti yang cukup untuk mengetahaui sebuah
kesalahan tersebut.
12. Apakah yang dimaksud dengan bukti audit?. Uraikanlah jenis jenis bukti audit.
Jawab :
Bukti Audit atau audit evidence adalah segala informasi yang digunakan auditor untuk
membuktikan apakah informasi yang diaudit sudah sesuai dengan kriteria tertentu.
Memperoleh sejumlah bukti audit yang berkualitas sangatlah penting untuk mencapai
tujuan audit.
Auditor memerlukan bukti audit sebelum melakukan proses audit untuk menghasilkan
pelaporan audit yang kompeten. Bukti audit kompeten harus didapatkan lewat inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan
pendapat atas laporan yang diaudit.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor seputar kelayakan bukti
audit, yaitu:
Pertimbangan profesional, atau professional judgment yang berarti probabilitas
seorang auditor untuk menemukan dan melaporkan penyelewengan dalam
sistem akuntasi klien.
Integritas manajemen, atau management integrity yang berarti sikap kejujuran dari
pihak manajemen perusahaan dalam menghasilkan laporan keuangan.
Kepemilikan publik versus terbatas, yang berarti suatu jenis perusahaan apakah
termasuk jenis perusahaan terbuka atau perusahaan terbatas.
Kondisi keuangan, atau financial condition yang menunjukkan apakah perusahaan
mendapatkan laba atau dalam kondisi merugi.