Anda di halaman 1dari 14

TEORI

KETERBELAKANGAN dan KETERGANTUNGAN


PERADABAN MANUSIA

OLEH:
KELOMPOK 2
1. Fathul imam
2. Febrianto damara
3. Handika purnama
4. Moh. Darajatin
5. Dinda dwi karunia
6. Afriatin

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kenikmatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam terang
benderang yang penuh dengan kerahmatan.
Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini terjadi karena dengan kemampuan dan
kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman dan pihak yang turut membantu terselesainya
makalah ini. Dan kami mohon atas kritik dan sarannya agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Terima kasih.

Mataram, Oktober 2021

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................I
DAFTAR ISI.....................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Pembangunan..............................................................................3
B. Pengertian Pembangunan Keterbelakangan...........................................................3
C. Pengertian Teori Ketergantungan...........................................................................3
D. Teori-teori mengenai pemangunan, keterbelakangan, dan ketergantungan..........4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori Ketergantungan adalah merupakan salah satu kelompok dari Teori
Struktural yang menekankan lingkungan material manusia, yakni organisasi
kemasyarakatan beserta sistem imbalan-imbalan material yang diberikannya,
perubahan-perubahan pada lingkungan material manusia termasuk perubahan-
perubahan teknologi. Ada dua induk teori ketergantungan Pertama adalah
seorang Ekonom Liberal, yakni Raul prebish. Induk kedua adalah teori-teori
Marxis tentang imperialisme dan kolonialisme.
Teori pembangunan dalam ilmu sosial dapat dibagi ke dalam dua
paradigma besar, modernisasi dan ketergantungan (Lewwellen 1995, Larrin
1994, Kiely 1995 dalam Tikson, 2005). Paradigma modernisasi mencakup teori-
teori makro tentang pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial dan teori-teori
mikro tentang nilai-nilai individu yang menunjang proses perubahan. Paradigma
ketergantungan mencakup teori-teori keterbelakangan (under-development)
ketergantungan (dependent development) dan sistem dunia (world system
theory) sesuai dengan klassifikasi Larrain (1994). Sedangkan Tikson (2005)
membaginya kedalam tiga klassifikasi teori pembangunan, yaitu modernisasi,
keterbelakangan dan ketergantungan. Dari berbagai paradigma tersebut itulah
kemudian muncul berbagai versi tentang pengertian pembangunan.
Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan taraf hidup serta
merealisasikan potensi yang ada secara sistematis. Menurut Easton (dalam
Miriam Budiarjo, 1985) proses sistematik paling tidak terdiri dari 3 unsur.
Pertama, Adanya input, yaitu bahan masukan konservasi. Kedua, adanya proses
konservasi, yaitu wahana untuk mengolah bahan masukan. Ketiga, adanya
output yaitu sebgai hasil dari proses konservasi yang dilaksanakan.
Emil Salim (sebelumnya, sebagai Menteri Negara Pengawasan
Pembangunan dan Lingkungan Hidup, 1978-83) juga telah memberikan
rumusan pengertian Pembangunan Berkesinambungan (sustainable
development) sebagai “suatu proses perubahan yang di dalamnya eksploitasi

1
sumberdaya, arah,investasi, orientasi pengembangan teknologi, dan perubahan
kelembagaan semuanya dalam keadaan yang selaras serta meningkatkan potensi
masa kini dan masa depan untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia
Teori modernisasi ternyata mempunyai banyak kelemahan sehingga timbul
sebuah alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi.
Kegagalan modernisasi membawa kenajuan bagi negara dunia ketiga telah
menumbuhkan sikap kritis beberapa ilmuan sosial untuk memberikan suatu teori
pembangunan yang baru, yang tentu saja mempunyai banyak kelebihan
dibandingkan dengan teori yang telah ada. Kritikan terhadap modernisasi yang
dianggap sebagai “musang berbulu domba” dan cenderung sebagai bentuk
kolonialisme baru semakin mencuat dengan gagalnya negara-negara Amerika
Latin menjalankan modernisasinya. Frank sebagai pelopor kemunculan teori
dependensi, pada awalnya menyerang pendapat Rostow. Frank menganggap
Rostow telah mengabaikan sejarah. Sejarah mencatat bagaimana perkembangan
dunia ketiga yang tatanan ekonominya telah dihancurkan oleh negara dunia
pertama selama masa kolonial. Pemikiran Frank terus bergulir dan disambut
oleh pemikir sosial lainnya seperti Santos, Roxborough, Cardoso dan Galtung.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka didapat rumusan
masalahnya sebagai berikut :
1. Apa Pengertian dari Pembangunan ?
2. Apa Pengertian Keterbelakangan, dan Ketergantungan ?
3. Bagaimana Teori Mengenai Pembangunan, keterbelakangan, dan
ketergantungan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah


Berdasarkan Rumusan Masalah diatas maka di dapat tujuan dan manfaat
penulisan makalaah sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan
mengenai teori-teori mengenai pembangunan keterbelakangan dan
ketergantungan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Pembangunan


Teori Ketergantungan adalah merupakan salah satu kelompok dari Teori
Struktural yang menekankan lingkungan material manusia, yakni organisasi
kemasyarakatan beserta sistem imbalan-imbalan material yang diberikannya,
perubahan-perubahan pada lingkungan material manusia termasuk perubahan-
perubahan teknologi. Ada dua induk teori ketergantungan Pertama adalah
seorang Ekonom Liberal, yakni Raul prebish. Induk kedua adalah teori-teori
Marxis tentang imperialisme dan kolonialisme.

B. Pengertian Pembangunan Keterbelakangan


Terdapat berbagai versi tentang teori-teori underdevelopment (Foster-
Carter, 1974) terdapat berbagai tema penting yang membedakannya dengan teori
modernisasi. Perspektif neo-marxist tidak mengasumsikan :
1. Baik developed maupun underdeveloped societies berdiri sendiri sebagai
sistem sosial (self sufficience social systems) tapi lebih menitikberatkan
pada saling terkait dari ekonomi global (places emphasis on the
interconnections of a global economic) dan sistem sosial.
2. Dengan memperhatikan sejarah penyebab perubahan sosial di
underdeveloped countries, menunjukkan bahwa penyebaran (diffusion)
sistem barat menghasilkan pembagunan yang sebaliknya (reverse
development). Bukan kemerdekaan yang lebih luas (greater independence).
Hakekat perubahan adalah seperti mengarah pada ketergantungan yang lebih
luas dan eksploitasi yang lebih jauh terhadap hubungan (relationships) antara
underdeveloped countries dan antara negara-negara tersebut. Lebih besarnya
kekuasaan kerjasama (more powerful partners is development). Bagian besar
negara-negara miskin atau yang biasa disebut third world, tetap berada di
pinggiran (peripheries) sistem kapitalis dunia dan secara berkesinambungan

3
underdeveloped sebagai dampak dari relasinya dengan bangsa-bangsa yang
lebih dominan (the more dominant nations).
C. Pengertian Teori Ketergantungan
Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah
keadaan dimana kehidupan ekonomi negara – negara tertentu dipengaruhi oleh
perkembangan dan ekspansi dari kehidupan ekonomi negara – negara lain, di
mana negara – negara tertentu ini hanya berperan sebagai penerima akibat saja.
Negara – negara pinggiran yang pra-kapitalis merupakan Negara – negara yang
tidak dinamis, yang memakai cara produksi Asia yang berlainan dengan cara
produksi feodal Eropa yang menghasilkan kapitalisme. Negara – negara
pinggiran ini, setelah disentuh oleh kapitalis maju, akan bangun dan berkembang
mengikuti jejak Negara – negara kapitalis maju. Namun terdapat kritikan
mengenai teori tersebut, bahwa negara-negara pinggiran yang pra-kapitalis
mempunyai dinamika sendiri yang bila disentuh oleh Negara – negara kapitalis
maju, akan berkembang secara mandiri. Justru karena Negara – negara kapitalis
maju ini perkembangan Negara – negara pinggiran menjadi terhambat.

D. Teori-teori mengenai pemangunan, keterbelakangan, dan ketergantungan


1. Teori Depedensi (Ketergantungan)
Pada umumnya memberikan gambaran melalui analisis dialektesis yaitu
suatu analisis yang menganggap bahwa gejala-gejala sosial yang dapat
diamati sehari-hari pastimempunyai penyebab tertentu. Teori ini menjadi titik
tolak penyesuaian ekonomi terbelakang pada sistem dunia, sedemikian rupa
sehingga menyebabkan terjadinya penyerahan sumber penghasilan daerah ke
pusat, sehingga mengakibatkan perekonomian daerah menjadi terbelakang.
Teori perubahan sosial menurut Moore:
a. Evolusi rektilinier yang sangat sederhana
b. Evaluasi melalui tahap-tahap
c. Evolusi yang terjadi dengan tahap kelajuan yang tidak serasi
d. Evolusi bercabang yang mewujudkan perubahan
e. evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemuduran jangka pendek
f. Sikius-siklus yang tidak mempunyaikecenderungan

4
g. Pertemuan logistis yang digambarkan oleh populasi
h. Petumbuhan logististerbalik yang tergambar dan angka motivasi
i. Pertumbuhan eksponarisial yang tergambar memulai tanda-tanda
j. ‘Primitivisme
Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto:
a. Perubahan yang terjadi secara lambatdan perubahanyang terjadi secara
cepat.
 perubahan secara lambat disebut evolusi, padaevolusi perubahan
terjadi dengan sendirinya,tanpa suatu rencana atau suatu
kehendak tertentu.Perubahan terjadij karena usaha-usaha
masyarakatuntuk menyesuaikan diri dengan keperluan,keadaan,
dan kondisi-kondisi baru yang timbuldengan pertumbuhan
masyarakat.
 perubahan secara cepat disebut revolusi. Dalam revolusi,
perubahan yang terjadi direncanakanlebih dahulu maupun tanpa
rencana.
b. Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil, danperubahan yang
pengaruhnya besar.
 yang pengaruhnya kecil adalah perubahan pada unsur struktur
sosial yang, tidakbisa membawa pengaruh langsung atau
pengaruhyang berarti bagi masyarakat.
 Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industrialisasi
pada masyarakat agraris.
c. Peruhahan yang dikehendaki dan perubahan yang takdiinginkan.
 perubahan yang dikehendaki adalah bila seseorangmendapat
kepercayaan sebagai pemimpin.
 Perubahan sosial yang tidak dikehendaki merupakan perubahan
yang terjadi tanpa dikehendakiserta berlangsung dan jangkauan
pengawasanmasyarakat dan dapat menyebabkan timbulnyaakibat
yang tidak diinginkan.

5
Dos Santos menguraikan 3 bentuk ketergantungan sebagai
berikut :
1. Ketergantungan Kolonial
Terjadi penjajahan dari negara pusat ke negara pinggiran.
Kegiatan ekonominya adalah ekspor barang-barang yang dibutuhkan
negara pusat. Hubungan penjajah – penduduk sekitar bersifat eksploitatif.
2. Ketergantungan Finansial-Industrial
Negara pinggiran merdeka tetapi kekuatan finansialnya masih
dikuasai oleh negara-negara pusat. Ekspor masih berupa barang – barang
yang dibutuhkan negara pusat. Negara pusat menanamkan modalnya baik
langsung maupun melalui kerjasama dengan pengusaha lokal.
3. Ketergantungan Teknologis-Industrial
Bentuk ketergantungan baru. Kegiatan ekonomi di negara
pinggiran tidak lagi berupa ekspor bahan mentah untuk negara pusat.
Perusahaan multinasional mulai menanamkan modalnya di negara
pinggiran dengan tujuan untuk kepentingan negara pinggiran.
Meskipun demikian teknologi dan patennya masih dikuasai oleh
negara pusat. Dos Santos membahas juga struktur produksi dari sebuah
proses industrialis, bahwa:
1) Upah yang dibayarkan kepada buruh rendah sehingga daya beli buruh
rendah.
2) Teknologi padat modal memunculkan industri modern, sehingga
Menghilangkan lapangan kerja yang sudah ada. Menciptakan lapangan
kerja baru yang jumlahnya lebih sedikit. Larinya keuntungan ke luar
negeri membuat ketiadaan modal untuk membentuk industri nasional
sendiri. Oleh sebab itu, kapitalisme bukan kunci pemecahan masalah
melainkan penyebab munculnya masalah ini.

Henrique Cardoso dengan gagasannya “Associated-Dependent


Development” menyatakan bahwa produksi dapat dilakukan di Negara –
negara pinggiran karena adanya perlindungan sistem paten. Selain itu
kebijakan proteksi dan bea masuk mendorong perusahaan multinasional

6
untuk membangun perusahaan di negara pinggiran. Meskipun demikian,
industrialisasi di negara pusat dan pinggiran tetap berbeda. Sifat – sifat
industrialisasi di negara pinggiran adalah sebagai berikut:
 Ketimpangan pendapatan yang makin besar.
 Menekankan pada produksi barang – barang konsumsi mewah dan bukan
barang – barang yang dibutuhkan rakyat.
 Mengakibatkan utang yang semakin tinggi jumlahnya dan menghasilkan
kemiskinan.
 Kurang terserapnya tenaga kerja.

Peter Evans dengan gagasannya “Dependent Development”


menyatakan bahwa produksi sudah diserahkan ke negara pinggiran karena
adanya kemajuan teknologi dan menguatnya rasa nasionalisme negara
pinggiran. Dalam dependent development terjadi pembangunan industrialisasi
di negara pinggiran dengan kerjasama borjuis lokal, muncul perusahaan
multinasional raksasa, otak perusahaan tersebut berada di negara pusat dan
cabang – cabang yg ada di negara pinggiran hanya boleh mengambil
keputusan operasional di cabang tersebut.
Kerjasama antara pemerintah lokal dan modal asing bersifat
kerjasama ekonomi sehingga mendorong terjadinya proses industrialisasi.
Sedangkan kerjasama antara pemerintah dengan borjuis local bersifat politis
untuk mendapatkan legitimasi politik, kaitannya dengan nasionalisme negara
tersebut. Nasionalisme yg ada di negara pinggiran tidak dimaksudkan untuk
membuat negara tersebut menjadi mandiri tetapi sebagai alat untuk memeras
perusahaan multinasional tersebut.
Teori ketergantungan dari John A Hobson. menjelaskan
imperialisme dan kolonialisme melalui motivasi keuntungan ekonomi. Teori
ini merupakan kelompok teori Gold, yang menjelaskan, bahwa terjadinya
imperialisme karena adanya dorongan untuk mencari pasar dan investasi yang
lebih menguntungkan. Ketika pasar dalam negeri telah jenuh atau pasar dalam
negeri terbatas, maka mereka mencari pasar baru di Negara – negara lain.
Menurut Vladimir Ilich Lenin, imperialisme merupakan puncak kapitalisme.

7
Kapitalisme yang semula berkembang dari kompetisi pasar bebas, mematikan
perusahaan – perusahaan lain dan memunculkan kapitalisme yang menguasai
pasar. Walaupun bentuknya pada jaman sekarang ini tidak menggunakan
armada militer, namun dampaknya tetap saja merugikan negara yang menjadi
objek penanaman investasi mereka.

2. Penyebab Perubahan
Interkorerasi dan interaksi sosial masyarakat mendorong
perkembangan berpikir dan reaksi emosional para anggotanya. Hal ini
mendorong masyarakat untuk mengadakan berbagai perubahan.
Perkembangan kualitas dan
kuantitas anggota masyarakat mendorong perubahan sosial. Prof.
Dr. Soerjono Soekanto menyebutkan adanya faktor intern dan ekstern yang
menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu:
a. Faktor- Intern
1) Bertambahnya dan herkurangnya penduduk
Bertambah dan berkurangnya penduduk yang sangatcepat di
pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur
masyarakat. Berkurangnya penduduk mungkin dapat disebabkan karena
perpindahanpenduduk dari desa ke kota, atau dari satu daerah kedaerah
lain, misalnya transmigrasi.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses,
seperti d bawah ini:
 Discovery, penemuan unsur kebudayaan baru
 Invention, pengembangan dan discovery
 Inovasi, proses pembaruan
3) Konflik dalam masyarakat
Konflik (pertentangan) yang dirnaksud adalah koflikantara
individu dalam masyarakat, antarkelompok dan lain - lainnya.
4) Pemberontakan dalam tubuh masyarakat

8
Misalnya: Revolusi Indonesia 17 Agustus 1945 mengubah
struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintah nasional dan
berbagai perubahan struktur yangmengikutinya.
b. Faktor Ekstern
1) faktor alam yang ada di sekitar masyarakat yang berubah
2) pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanyakontak kebudayaan
antara dua rnasyarakat atau lebihyang mmiliki kebudayaan yang
berbeda.

3. Keseimbangan
Keseimbangan sosial adalah syarat yang harus dipenuhiagar masyarakat
berfungsi sebagaimana mestinya. Keseimbangan sosial merupakan situasi di
mana segenap lembaga sosial berfungsi dan saling menunjang.
Keseimbangan atau harmoni dalam masyarakat merupakan keadaan yang
diidam-idamkan oleh setiap masyarakat. Setiap kali terjadi gangguan terhadap
keseimbangan tersebut maka masyarakat akan menolaknya atau mengubah
semua sistem.
Robert Mclver perubahan-perubakan sosial merupakan perubahan dalam
hubungan-hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan
social. Dan pengertian ini dapat ditegaskan bahwa perubahan social yang
terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan ketidakseimbangan hubungan-
hubungan sosial. Ketidak seimbangan ini terjadi misalnya, karena ada unsur-
unsur dalam masyarakat yang berubah cepat, tetapi ada juga unsur-unsur
dalam masyarakat yang terkait dengan unsur yang berubah jadi cepat namun
tetap berubah jadi lambat.Keadaan demikian disebut cultural lag.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pembangunan ekonomi yang menitikberatkan pada sasaran
pembangunan dalam arti pertumbuhan ekonomi nampaknya tidak memuaskan
karena banyak Negara yang telah banyak mengalami pertumbuhan ekonomi
tetapi kurang mampu mengatasi kemiskinan,ketimpangan dan penganguran yang
erat kaitannya dengan tingkat kesehatan,pendidikan.Kesemuanya ini adalah
probelama dasar yang pada umumnya dihadapi oleh Negara – Negara yang
sedang berkembang.Oleh Karena itu tepat apabila inti pokok sasaran
pembangunan berkisar pada kemiskinan ,penciptaan lapangan
kerja,meningkatakan kesejahteraan masyarakat,dan mengisi kemerdekaan dalam
bidang – bidang politik dengan pembangunan ekonomi diaman didalam proses
ini diwujudkan dalam pembagian pendapatan yang adil dan merata.

B. Saran
Disarankan kepada pembaca makalah ini agar lebih mengetahui tiori-tiori
mengenai pembangunan keterbelakangan dan ketergantungan agar proses belajar
dan mengajar selanjutnya berjalan lancer.
Dengan adanya makalah ini yang telah kami buat mudah-mudahan
pembaca dapat mengambil hikmah dari meteri tentang Teori Pasca
Ketergantungan, kami harap kritik yang membangun demi menyempurnakannya
makalah ini, terimakasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hakam, Kama, ManusiadanLingkungan SosialBudayanyamakalah, Lokakarya


Dosen ISBD, Diktj Depdiknas .Batani
Achmad, Yusdi, 2006, Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial,
makalah, Lokakarya Dosen ISBD, JiktiDepdiknas, Batam.
Apter, David. 1 987. Politik Moderrilsasi Jakarta: PT Gramedja. Bachmueller,
C. E, 1 997 A Frework for Teaching Dernratic Citizenship: An international
Project In The International Journal ofsocial Education 12.2
Bartens, K. 2000. Etika, (cet. kelima) Grarnedja Pustaka Urama,
Jakarta.
Bloch, Eric, 1 986. Scientific and Technology Literacy, the Need and the Chtzllenge,
Baltimore, MD.
Boediono, dklc, 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Balitbang Depdiknas, Jakarta.
Center for Indonesia Civic Educatjon/CICED . 1 999. Democratic Citizens in a Civic
Society: Report of the Conference c n Ci ic Educationfor Civic Society;
Bandung; CICED.
Cheng, Chung-Ying, 1995. Chinese Metaphysics as Nonmetha.. physics Confusian and
Taoist Insight into the Nature ofReality, dalam Allison, Robert, E.
Understanding the Chinese Mind: The Philosophy Roots, Oxford University
Press, Oxford.

Anda mungkin juga menyukai