Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MAULIDIA RAHMA

NO.BP : 1911012034
KELAS : BINDO 88
JURUSAN : FARMASI
Pengembangan Paragraf atau Alinea
1. Syarat-Syarat Pembentuk Alinea
a. Kesatuan: yang dimaksud dengan kesatuan dalam alinea adalah bahwa semua kalimat
yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema
tertentu.
b. Koherensi: yang dimaksud dengan koherensi adalah kekompakan hubungan antara
sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea.
c. Perkembangan alinea: perkembangan alinea adalah penyusunan atau perincian gagasan-
gagasan yang membina alinea itu.
2. Kesatuan Alinea
Alinea berfungsi untuk mengembangkan sebuah gagasan tunggal sehingga setiap unsur yang ada
pada paragraf harus menunjang satu tema tunggal yang akan disampaikan penulis. Ada beberapa
penyimpangan yang terjadi sehingga mempersulit pembaca yaitu : pemasukan sebuah sisipan
atau interupsi yang jelas dalam urutan-urutan gagasan yang ada; kedua, sebuah penyimpangan
secara gradual dari tema yang harus dibina oleh alinea itu, yaitu setiap kalimat berikutnya
semakin menyimpang dari tujuan utamanya.
Berdasarkan jumlah tema yang dibicarakan, maka mestinya alinea itu harus dipecahkan
sekurang-kurangnya menjadi tiga alinea, setiap alinea harus saling berhubungan dan berurutan
secara logis. Gagasan utama atau gagasan pokok yang didukung oleh sebuah alinea biasanya
ditempatkan dalam sebuah kalimat topik dan kalimat pokok. tujuan dari kalimatkalimat topik
atau kalimat pokok adalah untuk menuntun para pembaca menelusuri seluruh alinea
Kalimat utama atau kalimat pokok adalah sarana dari gagasan yang dikembangkan dalam alinea.
Ada beberapa cara untuk meletakkan gagasan pokok :
 alinea deduktif : gagasan pokok berada di awal kalimat.
 alinea induktif : menempatkan gagasan pokok di akhir alinea, sehingga merupakan
kesimpulan dari isi alinea tersebut
 Alinea deduktif-induktif : menempatkan gagasan pokok pada awal, kemudian diulangi
lagi pada akhir alinea.
 Alinea narasi-deskriptif : menempatkan gagasan pokok pada seluruh bagian alinea. Jadi,
kalimat-kalimat yang terdapat pada alinea tersebut seluruhnya merupakan satu gagasan
pokok.

2.1. Kalimat utama pada awal alinea


Dengan menempatkan kalimat pokok pada awal alinea, gagasan sentral akan mendapat
penekanan yang wajar. Alinea ini bersifat deduktif, yaitu mula-mula mengemukakan pokok
persoalan, kemudian menyusul uraian-uraian yang terperinci. Kalimat-kalimat lain dalam alinea
tersebut harus di pusatkan untuk memperjelas ide atau gagasan sentral tadi. Cara ini merupakan
metodeyang paling baik.
2.2. Kalimat utama pada akhir alinea
Alinea semacam ini harus disusun sedemikian macam sehingga dapat mencapai klimaks dalam
kalimat pokok yang terdapat pada akhir alinea itu. Cara ini lebih sulit, tetapi lebih efektif,
terutama dalam mengemukakan argumentasi.
2.3. Kalimat utama pada awal dan akhir alinea
Kalimat topik dapat ditempatkan bagian awal dan akhir dari alinea. Dalam hal ini kalimat
terakhir sering mengulangi gagasan dalam kalimat pertama dengan sedikit tekanan atau variasi.
2.4. Kalimat utama pada seluruh alinea
Kalimat topik atau kalimat utama dapat juga termuat dalam seluruh alinea. Dalam hal ini tidak
terdapat kalima yang khusus yang menjadi kalimat topiknya. Alinea semacam ini biasanya
dijumpai dalam uraianuraian yang brsifat deskriptif atau naratif
3. Koherensi
Syarat kedua yang harus dimiliki paragraf adalah koherensi atau kepaduan yang baik. Kepaduan
yang baik itu terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina alinea
itu baik, wajar dan mudah dipahami tanpa kesulitan. Sebuah alinea dapat juga membentuk suatu
kesatuan yang kompak, walaupun mungkin kepaduan atau koherensinya tidak ada.
Kesatuan tergantung dari sejumlah gagasan bawahan yang bersama-sama menunjang sebuah
gagasan utama yang biasanya dinyatakan dalam sebuah kalima topik. Kepaduan tergantung dari
penyusunan detail-detail dan gagasan-gagasan sehingga pembaca dapat melihat dengan mudah
hubungan antara bagian-bagian tersebut. Jika sebuah alinea tidak mempunyai kepaduan ini,
maka tampaknya seolah-olah pembaca hanya menghadapi suatu kelompok kalimat, yang
masing-masing berdiri lepas dari yang lain, bukan suatu uraian yang integral. Alinea yang tidak
memiliki kepaduan yang baik, akan menghadapkan pembaca dengan loncatan-loncatan pikiran
yang membingungkan, menghadapkan pembaca dengan urutan-urutan waktu dan fakta yang
tidak teratur, atau pengembangan gagasan utamanya dengan perincian-perincian yang tidak lagi
berorientasi kepada pokok utama tadi.

Anda mungkin juga menyukai