- Biaya baku balok @Rp 40.000 x 15 = Rp 600.000 - Ongkos menggergaji @Rp 8.000 x 15 = Rp 120.000 - Biaya pokok 15 balok = Rp 720.000 2. Biaya pokok 10 balok cat hitam : - Biaya baku balok @Rp 40.000 x 10 = Rp 400.000 - Ongkos menggergaji @Rp 8.000 x 10 = Rp 80.000 - Ongkos mengecat @Rp 5.000 x 10 = Rp 50.000 - Biaya total 10 balok cat hitam = Rp 530.000 3. Biaya pokok 75 balok jadi : - Biaya baku balok @Rp 40.000 x 75 = Rp 3.000.000 - Ongkos menggergaji @Rp 8.000 x 75 = Rp 600.000 - Ongkos mengecat @Rp 5.000 x 75 = Rp 375.000 - Ongkos mengukir @Rp 5.000 x 75 = Rp 375.000 - Biaya total 75 balok jadi = Rp 4.350.000 4. TOTAL BIAYA Rp 720.000 + Rp 530.000 + Rp 4.350.000 = Rp 5.600.000 5. JIKA 10 BALOK DI CAT 3 SISI SAJA ( 3 SISI BESAR) = [ ( 4.000.000 : 100 ) 10 ] + [ ( 800.000 :100 ) 10 ) + ( 3000 x 10 ) ] = 400.000 + 80.000 + 30.000 = Rp 510.000 Tenaga kerja yang di serap dalam proses pembuatan dan pengecatan balok senilai 50% karena hanya tersisa di cat 3 sisi dari total 6 sisi 6. 100 potongan balok : - 10 balok masih berupa potongan - 60 jadi - 30 balok masih proses dengan kondisi a) pengecatan 3 sisi sebanyak 15 buah b) 15 buah telah diukir ( 4 sisi ) Jadi, menurut saya didalam proses pembuatan yang dilakukan, jumlah unit yang setara dengan produk yang telah dibuat menjadi barang siap pakai sebesar 15 unit saja. Dan dikarenakan pada proses tersebut, 15 buah telah melalui proses pada tahapan pengukiran di setiap sisinya yaitu 4 sisi dimana proses pengukiran merupakan tahap akhir dari pembuatan produk tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa yang setara dengan produk jadi senilai 15 unit