Anda di halaman 1dari 16

Hitung dulu bilangan yang ada di dalam tanda kurung.

Dalam proses kali bagi tambah kurang, yang harus diliat pertama kali adalah
operasi bilangan yang ada dalam tanda kurung. Apakah itu operasi penjumlahan,
perkalian, pembagian atau pengurang, penghitungan bilangan yang ada di dalam
tanda kurung ini harus dilakukan terlebih dahulu.
Contoh :
1. 30 (16 + 12) + 17 = ?
30 28 + 17 = 19

2. 25 x (15 10) = ?
25 x 5 = 125

3. (75 : 5) 10
15 10 = 5

Hitung dulu yang ada perkalian dan pembagian baru penjumlahan dan pengurangan.
Nah, bagaimana dalam operasi kali bagi tambah kurang matematika tersebut
tidak ada tanda kurungnya? Sementara operasi kabataku-nya banyak. Apa yang
harus kita lakukan?

Oke, ngga usah bingung. Karena dalam proses seperti itu yang harus dilakukan
dulu adalah liat dulu yang ada perkalian dan pembagiannya, baru kemudian liat
penjumlahan dan pengurangannya. Jadi, KABATAKU adalah KALI dulu,
baru BAGI, lalu TAMBAH dan terakhir KURANG.
Dan kalau ada perkalian berderet dengan pembagian, maka harus dihitung dari
kiri dulu. Begitu juga kalau penjumlahan berderet dengan pengurangan, maka
pengerjaannya dilakukan dari bilangan yang kiri dulu baru ke kanan. Kenapa?
Karena penjumlahan setara dengan pengurangan, dan perkalian setara dengan
pembagian.
Oke? Gampang ya/////

Contoh :
1. 21 + 15 : 3 5 x 4 + 32 = ?

Dari operasi kabataku diatas, apa dulu yang harus kita lakukan? Yuup, lihat
yang ada perkalian dan pembagian terlebih dahulu ya, yaitu, 15 : 3 dan 5 x
4
21 + 15 : 3 5 x 4 + 45 = ?
21 + 5 20 + 32 = 38

2. 30 + (39 + 15) : 6 27 = ?
30 + (39 + 15) : 6 27 = ?
30 + 54 : 6 27 = ?

Proses berikutnya adalah 54 dibagi 6 dulu, lalu lihat hasilnya :


30 + 54 : 6 27 = ?
30 + 9 27 = 12

Coba liat, mudah menghitung proses katabaku bukan? Kalau gitu, coba teman-
teman hitung operasi matematika yang ini yaa?

1. 30 18 : 6 x 2 + 19 = ?
2. 16 x (4 + 6) : 40 + 27 = ?

Contoh Soal Bunga Tunggal dan Pembahasannya

Contoh Soal 1:
Ani memiliki uang sebesar RP. 300.000,00. Uang tersebut ia tabung di Bank dengan bunga
tunggal 16 % per tahun. Berapakah besar bunga yang didapat Ani setelah satu tahun?

Jawab :
Modal (M)= RP. 300.000,00.
Persentase(P) = 16%
Lamanya = 1 tahun

Bunga = M x P x 1= 300.000 x 16 % x 1 = Rp. 48.000


Jadi besar bunga yang didapat Ani setelah satu tahun adalah Rp. 48.000,00

Contoh Soal 2:
Tiga bulan lalu Satya menyimpan uangnya di Bank sebesar Rp. 1000.000,00. Berapa jumlah
uangnya saat ini jika Bank memberikan bunga tunggal sebesar 8 %?

Jawab :
Modal (M)= Rp. 1000.000,00.
Persentase(P) = 8 %
Lamanya (w) = 3 bulan

Bunga = M x P x W= Rp. 1000.000,00 x 8% x 3/12 = Rp. 20.000


Uang satya sekarang = Rp. 1000.000,00 + Rp. 20.000,00 = Rp. 1020.000,00
Jadi besar Uang satya sekarang adalah Rp. 1020.000,00

Contoh Soal 3:Sandi memiliki uang Rp 6000.000,00 uang itu ia tabung di bank dengan bunga
12% per tahun. Jika bunga yang diterima sandi Rp. 540.000,00 berapa lama sandi
menabung?

Jawab :
Modal (M)= Rp. 6000.000,00.
Persentase(P) = 12%
Bunga = Rp. 540.000,00

Jadi lamanya Sandi menabung adalah 9 bulan

Contoh Soal 4:
Mira menyimpan uang di bank sebesar Rp.700.000,00. Setelah 5 bulan Mira menerima bunga
sebesar Rp. 43.750,00. Tentukan besar suku bunga di Bank tersebut!

Jawab :
Modal = Rp.700.000,00
Lama = 5 bulan
Bunga = Rp. 43.750,00

Jadi besarnya suku bunga adalah 5%

Contoh Soal 5:
Rina memiliki uang sebesar Rp.2.500.00,00 uang itu ia tabung di Bank dengan bunga 11%
pertahun. Setelah 2 tahun Rina mengambil uangnya, berapa uang yang diterima Rina?

Jawab :
Modal = Rp.2.500.00,00
Suku bunga = 11 %
Lamanya = 2 tahun

B = 2.500.00 x 11 % x 2 = 550.000

Jumlah uang = 2.500.000 + 550.000 = 3050.000


Jadi, jumlah uang yang diterima setelah 2 tahun adalah Rp.3.050.000,00

Contoh Soal Aritmetika Sosial dan Pembahasannya

Contoh Soal 1
Alin membeli penghapus seharga Rp. 3000,00. Kemudian ia menjualnya dengan harga Rp.
3.500,00 . Tentukan apakah Alin untung/ rugi dan berapakah untung/ ruginya ?

Penyelesaian:
Dik : harga beli = Rp. 3.000,00
Harga jual = Rp. 3.500,00

Dit : untung/ rugi?

Jawab :
Harga beli < harga jual, maka Alin mengalami keuntungan
U = Hj Hb = Rp. 3.500,00 - Rp. 3.000,00 = Rp. 500,00
Jadi, Alin mengalami keuntungan dan keuntungan yang didapat Alin adalah Rp. 500,00

Contoh Soal 2
Seorang pedagang membeli 1 kuintal beras dengan harga Rp. 850.000,00. Berapa harga jual
beras per kg jika pedagang ingin mendapat keuntungan Rp. 1000,00 per kg?

Penyelesaian:
Dik : harga beli per kg = Rp. 850.000,00 : 100 = Rp. 8.500,00 / kg

Dit : harga jual?

Jawab :
Harga jual = harga beli + untung = Rp. 8.500,00 + Rp. 1000,00 = Rp. 9.500,00
Jadi , harga jual beras tersebut adalah Rp. 9.500,00
Contoh Soal 3
Mia membeli baju seharga Rp. 150.000,00. Kemudian baju itu ia jual lg dengan harga Rp.
165.000,00. Berapa persen keuntungan yang diperoleh Mia?

Penyelesaian:
Dik : Harga beli = Rp. 150.000,00
Harga jual = Rp. 165.000,00
Untung = Rp. 165.000,00 - Rp. 150.000,00 = Rp. 15.000,00

Dit : persentase keuntungan?

Jawab :

Jadi persentase keuntungan yang diperoleh Mia adalah 10 %

Contoh Soal 4
Seekor kambing dibeli dengan harga Rp. 700.000,00. Berapakah harga jual kambing agar
memperoleh keuntungan 15 % ?

Penyelesaian:
Dik : harga beli = Rp. 700.000,00
Keuntungan = 15 % x Rp. 700.000,00 = Rp. 105.000,00

Dit : harga jual?

Jawab :
Harga jual = harga beli + untung = Rp. 700.000,00 + Rp. 105.000,00 = Rp. 805.000,00
Jadi harga jual kambing adalah Rp. 805.000,00

Contoh Soal 5
Santi menjual sepedanya seharga Rp. 525.000,00. Jika ia mendapat keuntungan 5 %,
berapakah harga beli sepedanya?

Penyelesaian:
Dik : harga jual = Rp. 525.000,00
Untung = 5 % x hb
U = 5% x ( hj u)
u = 5 % x hj 5 % u
U + 0.05 U = 5 % x Rp. 525.000,00
1,05 U = Rp. 26.250,00
U = Rp. 25.000

Dit : harga beli?


Jawab :
Hb = Hj U = Rp. 525.000,00 - Rp. 25.000 = Rp. 500.000,00
Jadi, harga beli sepeda adalah Rp. 500.000,00

Soal Pecahan

Untuk mengerjakan operasi hitung campuran pada pecahan, berlaku aturan:


1. Perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu daripada penjumlahan dan
pengurangan.
2. Jika dalam soal terdapat tanda kurung, kerjakan terlebih dahulu yang diberi tanda kurung.

Contoh:

1. Perkalian dikerjakan terlebih dahulu

2. Mengubah Pecahan Campuran Menjadi Pecahan Biasa


Nah, diatas merupakan salah satu contoh untuk menghitung campuran pada pecahan, kali ini
kita akan mengerjakan soal berikut:

Soal:

Diketahui:
a. Jumlah Umur Ayah dan Umur Ibu adalah 90 tahun
b. Umur ayah : umur ibu = 8 :7

Ditanyatak:
Berapa tahun umur ayah?

Jawab,

Jadi, Umur ayah adalah 48 tahun


Contoh Soal dan Pembahasan Tentang Peluang Matematika

Contoh Soal 1
Sebuah dadu dilempar sekali, tentukan peluang munculnya mata dadu 6!

Jawab :
Banyaknya titik sampel n(s) = 6
Titik sampel mata dadu bernilai 6 n(A) = 1

Jadi, peluang munculnya mata dadu 6 adalah 1/6

Contoh Soal 2
Dari seperangkat kartu bridge akan diambil sebuah kartu, tentukan peluang terambilnya kartu
as!

Jawab :
Banyaknya titik sampel n(s) = 52
Titik sampel kartu as n(A) = 4

Jadi, peluang munculnya kartu as adalah 1/13

Contoh Soal 3
Sebuah kantong terdiri dari 4 kelereng merah, 3 kelereng biru, dan 5 kelereng hijau. Dari
kelereng- kelereng tersebut akan diambil satu kelereng. Tentukan peluang terambilnya
kelereng berwarna biru !

Jawab :
Banyaknya titik sampel n(s) = 4 + 3 + 5 = 12
Titik sampel kelereng biru n(A) = 3
Jadi, peluang terambilnya kelereng berwarna biru adalah 1/4

Contoh Soal 4
Seorang pedagang telur memiliki 200 butir telur, karena kurang berhati-hati 10 butir telur
pecah. Semua telur diletakan dalam peti. Jika sebutir telur diambil secara acak. Tentukan
peluang terambilnya telur yang tidak pecah!

Jawab :
Banyaknya titik sampel n(s) = 200
Titik sampel telur yang tidak pecah n(A) = 200 10 = 190

Jadi, peluang terambilnya telur yang tidak pecah adalah 19/20

Contoh Soal 5
Dua buah koin dilempar bersamaan. Tentukan peluang muncul keduanya angka!

Jawab :
Ruang sampelnya yaitu = { (A,G), (A,A), (G,A), (G,G)}
n ( s) = 4
banyaknya titik sampel keduanya angka yaitu n (A) = 1

Jadi, peluang muncul keduanya angka adalah 1/4

Pengertian Bangun Ruang

Bangun Ruang merupakan penamaan atau sebutan untuk bangun-bangun 3 (tiga) dimensi
atau bangun yang memiliki ruang yang dibatasi oleh sisi-sisinya. Contoh bangun ruang, yakni
antara lain : kubus, balok, prisma, tabung, kerucut, limas dan bola.
1. Rumus Kubus (Persegi)

Kubus terdapat 6 buah sisi yang berbentuk persegi dengan luas sama besar diantara sisinya.
Terdapat 12 rusuk dengan panjang rusuk yang juga sama panjang. Semua sudutnya bernilai
90 derajat ataupun siku-siku.

Rumus Kubus ialah :

Luas salah satu sisi = rusuk x rusuk


Luas Permukaan Kubus = 6 x rusuk x rusuk
Keliling Kubus = 12 x rusuk
Volume Kubus = rusuk x rusuk x rusuk ( rusuk 3 )

Contoh Soal

Sebuah kubus panjang rusuknya 5 cm. Tentukan volume kubus tersebut!

Penyelesaian:

Vkubus = s3
Vkubus = (5 cm)3
Vkubus = 125 cm3

Jadi Vkubus = 125 cm3

2. Rumus Balok (Persegi Panjang)

Rumus Balok ialah :

Luas Permukaan Balok = 2 x {(pxl) + (pxt) + (lxt)}


Diagonal Ruang = Akar dari (p kuadrat + l kuadrat + t kuadrat)
Keliling Balok = 4 x (p + l + t)
Volume Balok = p x l x t (sama dengan kubus, tapi semua rusuk kubus sama panjang).

Contoh Soal

Sebuah mainan berbentuk balok dengan volume 140 cm3. Jika panjang mainan tersebut 7 cm
dan tinggi mainan 5 cm, tentukanlah lebar mainan tersebut.
Penyelesaian:

V = p.l.t
140 cm3 = 7 cm.l. 5 cm
l = 140 cm3/35 cm
l = 4 cm

Jadi lebar mainan tersebut adalah 4 cm.

3. Rumus Bangun Ruang Bola

Rumus Bola ialah :

Luas Bola = 4 x x jari-jari x jari-jari, atau


4 x x r2
Volume Bola = 4/3 x x jari-jari x jari-jari x jari-jari
= 3,14 atau 22/7

Contoh Soal

Diketahui jari-jari sebuah bola basket ialah 7 cm, apabila = 22/7 maka berapakah volume
dari bola basket tersebut?

Jawab:

V = 4/3 x r
= 4/3 x 22/7 x 7
= 4/3 x 22/7 x 343
= 1437.3 cm.

Maka, volume dari bola basket itu adalah 1437.3 cm.

4. Rumus Bangun Ruang Tabung (Silinder)

Rumus Tabung ialah :

Volume = luas alas x tinggi, atau


luas lingkaran x t
Luas = luas alas + luas tutup + luas selimut, atau
( 2 x x r x r) + x d x t)

Contoh Soal

Sebuah tabung mempunyai jari-jari berukuran 10 cm. Jika tingginya 21 cm, tentukanlah
volume dari tabung tersebut!

Penyelesaian:
Diketahui : Jari-jari (r) = 10 cm
Tinggi (t ) = 21 cm
Ditanya : Volume tabung (v)

Jawab :

Jadi volume tabung tersebut adalah 6600 cm3

5. Rumus Bangun Ruang Kerucut

Rumus Kerucut ialah :

Volume = 1/3 x x r x r x t
Luas = luas alas + luas selimut

Contoh Soal

Sebuah kerucut mempunyai tinggi 15 cm dan jari-jarinya 7 cm. Hitunglah volume dari
kerucut tersebut!

Penyelesaian:

Diketahui : jari-jari (r) = 7 cm


Tinggi (t ) = 15 cm
Ditanya : Volume kerucut(v)

Jawab :

Jadi volume kerucut tersebut adalah 770 cm3

6. Rumus Bangun Ruang Limas

Rumus Limas ialah :

Volume = 1/3 luas alas tinggi sisi


Luas = luas alas + jumlah luas sisi tegak

Contoh Soal

Sebuah bangun berbentuk limas dengan alas berbentuk persegi dengan sisi 12 cm.
Tentukanlah volume dari limas tersebut jika tingginya 30 cm!

Penyelesaiannya:
Diketahui : sisi alas (s) = 12 cm
tinggi limas (t) = 30 cm

Ditanya : volume limas

Jawab :

Jadi volume limas tersebut adalah 1440 cm3

7. Rumus Ruang Bangun Prisma

Prisma segitiga terdiri atas beberapa bagian, yakni: tutup, alas, dan selimut. Sehingga untuk
menacari luas keseluruhan dari prisma perlulah menjumlahkan luas alas, luas tutup, serta luas
selimutnya:

Luas Prisma = Luas alas + Luas Tutup + Luas Selimut

Rumus Luas Permukaan Prisma Segitiga

Karena luas alas & tutup prisma akan selalu sama besarnya, maka rumus luas dari prisma
dapat di sederhanakan menjadi seperti ini:

2x Luas Alas + Luas Selimut

atau

2x Luas segitiga + Luas Selimut/Selubung

Karena Alas dari prisma segitiga mempunyai bentuk segitiga, maka tentunya harus
menerapkan rumus luas segitiga untuk mengetahui luas alas dari prisma tersebut. Dan juga
harus memahami bagaimana cara menghitung luas persegi panjang karena bagian selimut
dari prisma segitiga mempunyai bentuk persegi panjang seperti gambar sebelumnya diatas.

Rumus Volume Prisma Segitiga

Pada umumnya, rumus volume dari sebuah prisma ialah:

V= Luas alas x Tinggi

Namun, untuk prisma segitiga rumus tersebut diubah menjadi:

(1/2 x Alas Segitiga x Tinggi Segitiga) x Tinggi Prisma


Contoh Soal

Sebuah prisma mempunyai volume 240 cm3. Alas prisma tersebut berbentuk segitiga siku-
siku dengan panjang sisi siku-sikunya masing-masing ialah 8cm dan 6cm. Lalu, berapakah
tinggi dari prisma tersebut?

Cara Menjawab:

Volume prisma = Luas Alas x Tinggi Prisma


240 = ( x a x t) x Tinggi Prisma
240 = ( x 8 x 6) x Tinggi Prisma
240 = 24 x tinggi prisma

Tinggi prisma = 240 : 24 = 10 cm

Itulah sekilas penjelasan tentang Macam-Macam Rumus Bangun Ruang dan Contoh Soal
Bangun Ruang, terima kasih telah menyempatkan membaca, semoga artikel yang anda baca
bermanfaat, jangan sungkan untuk mengirimkan kritik maupun saran kepada redaksi kami

Anda mungkin juga menyukai