Anda di halaman 1dari 4

PAPER BIOLOGI MOLEKULER

“SEJARAH PENEMUAN DNA”

NAMA : ERNA VALENTINA RASITA GINTING

NIM : 4183141076

KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI D 2018

MATKUL : BIOLOGI MOLEKULER

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan polinukleotida untai ganda dengan
karakteristik komponen penyusun antara lain gula deoksiribosa, gugus fosfat dan basa
nitrogen (adenin, guanin, timin dan sitosin). Untai DNA tersusun dari rangkaian nukleotida
yang terhubung melalui ikatan fosfodiester yang terbentuk diantara gula pentosa dan gugus
fosfat. Sedangkan, untai ganda DNA terhubung melalui ikatan hidrogen yang terbentuk
diantara pasangan basa nitrogen. Pasangan basa nitrogen pada DNA meliputi adenin dan
timin (dua ikatan hidrogen) serta guanin dan sitosin (tiga ikatan hidrogen). Satu putaran
lengkap untai DNA terdiri dari sepuluh bp (base pairs / pasangan basa) sepanjang 34Å atau
setara dengan 3,4 nm.

Pada tahun 1953, peneliti James Watson dan Francis Crick mengajukan model DNA
berbentuk DNA B. Seiring berajalannya waktu, bentuk DNA lain seperti DNA A dan DNA Z
juga diajukan. Namun, struktur DNA B merupakan struktur yang paling umum ditemukan di
dalam sel. Untai ganda DNA, memiliki orientasi antiparalel yaitu terdiri dari untai ujung 5’
ke ujung 3’ (5’ 3’) dan untai ujung 3’ ke ujung 5’ (3’ 5) yang berpasangan.

DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk
mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. DNA pada
organisme tingkat tinggi seperti manusia, hewan dan tumbuhan terdapat di dalam inti sel dan
beberapa organ lain di dalam sel seperti mitokondria dan kloroplast. Sehingga penyebutan
nama DNA juga didasarkan pada lokasi asalnya. DNA genome inti (nuclear DNA genome)
berasal dari inti sel, DNA genom mitokondria (mitochondrial DNA genome) berasal dari
mitokondria serta DNA genom kloroplast berasal dari kloroplast.

Perbedaan diantara ketiganya adalah DNA nucleus berbentuk linear dan berasosiasi
sangat erat dengan protein histon, sedangkan DNA mitokondria dan kloroplas berbentuk
sirkular dan tidak berasosiasi dengan protein histon. Selain itu, DNA mitokondria dan
kloroplas memiliki cirri khas, yaitu hanya mewariskan sifat-sifat yang berasal dari garis ibu.
Hal ini sangat berbeda dengan DNA nukleus yang memiliki pola pewarisan sifat dari kedua
orang tua. Dilihat dari organismenya, struktur DNA prokariot berbeda dengan struktur DNA
eukariot. DNA prokariot tidak memiliki protein histon dan berbentuk sirkular, sedangkan
DNA eukariot berbentuk linear dan memiliki protein histon.
DAFTAR PUSTAKA

Hairuddin,R. (2013). Analisis Dna Pada Tanaman Gandum (Triticumaestivum l.). Jurnal
Dinamika. 04(2) : 41-46.

Nuraini,S. dkk (2019). Pengenalan Deoxyribonucleic Acid (DNA) Dengan Marker-


Based Augmented Reality. Journal of Information Technology. 1(2) : 191-199.

Anda mungkin juga menyukai