B. Kelas XI MIPA
Kelas / Semester X/Ganjil
Waktu 30 Menit (Tatap Muka) & 60 menit (Daring)
Mata Pelajaran Biologi
Kompetensi Dasar Menganalisis macam – macam persendian pada sistem
gerak manusia.
Indikator -Menjelaskan pengelompokan persendian berdasarkan cara
kerjanya pada sistem gerak manusia.
-Menjelaskan macam-macam sendi diartrosis dan
mengaitkannya dengan pergerakan pada sistem gerak
manusia.
Materi pokok Sistem Gerak Manusia
SMA Negeri 14 Medan dikenal memiliki jejak unik dalam melahirkan siswa-siswa kreatif
yang berbakat di bidang kesenian, seperti musik, drama, tari dan sebagainya. Hal ini didukung
pula oleh beragamnya kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi yang sesuai dengan minat dan
bakat siswa, antara lain OSIS, ???????????????????
Namun kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 14 Medan ini tidak diadakan selama masa
Pandemi Covid-19. Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nadiem Makarim yang mengatakan bahwa terdapat sejumlah larangan dalam
pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Salah satu kegiatan yang dilarang adalah
olahraga dan ekstrakurikuler.
3.5 Refleksi
....Setelah melaksanakan kegiatan PLP, praktikan memperoleh pemahaman bahwa menjadi
seorang guru profesional bukanlah pekerjaan yang ringan.Seorang guru memiliki tanggung
jawab yang besar.Tidak hanya tanggung jawab dalam hal administratif seperti menyusun RPP,
menyiapkan media pembelajaran, melakukan presensi, dan lain sebagainya. Tetapi seorang guru
juga harus bisa membimbing siswa agar mereka memiliki karakter dan budi pekerti yang baik.
Langkah pertama adalah dengan memposisikan diri menjadi seorang suri teladan bagi para
siswa.Selain itu, praktikan menjadi semakin paham bahwa setiap siswa memiliki
keistimewaannya masing-masing sehingga seorang guru tidak boleh menilai seorang siswa hanya
berdasarkan satu sudut pandang. Kemudian, sebagai guru yang profesional sangat diperlukan
kemampuan untuk mengatur kegiatan pembelajaran dengan efektif dan efisien. Guru profesional
harus mampu menjadi fasilitator bagi siswanya dalam menemukan konsep dari materi yang
diajarkan, sehingga siswa dapat menerapkan materi yang diajarkan dalam kehidupan nyata.
Kebanyakan siswa yang mengeluh bahwa mereka merasa lelah dan bosan karena terlalu banyak
mengerjakan tugas selama berada di sekolah. Oleh karena itu seorang guru harus kreatif dalam
mengembangkan metode dan media pembelajaran sehingga proses belajar mengajar di kelas
menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Untuk menjadi seorang guru yang profesional kita harus melewati tahapan PLP
(Pengenalan Lapangan Persekolahan), PLP Itu sendiri adalah suatu tahapan dalam proses
penyaiapan guru profesional pada jenjang program sarjana pendidikan, berupa penugasan kepada
mahasiswa untuk mengimplementasikan hasil belajar mellaui pengaamtan proses pembelajaran
di sekolah/ lembaga pendidikan, latihan mengembangkan perangkat pembelajaran, dan belajar
mengajar terbimbing, serta disertai tindakan reflektfi dibawah bimbingan dan pengawasan dosen
pembibing dan guru pamong secara berjenjang.
Dimana PLP juga bertujaun yaitu menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang
digunakan guru, menelaah strategi pembelajaran yang digunakan guru, menelaah strategi
pembelajaran yang diguanakan guru, menelaah sistem evalusi yang digunakan guru, membantu
guru dalam mengembangkan RPP dan media pembelajaran, bahan ajar, latihan mengajar
terbimbing dengan guru pamong dengan tujuan untuk meraskan langsung proses pembelajaran,
serta pemantapan jati diri calon pendidik dan melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta
didik.
4.2 Saran
Pepatahkata mengatakan “tak ada gading yang tak retak” yang bermakna tiada suatu apapun
yang tidak ada cela atau cacatnya, maka begitupula dengan pelaksanaan program PLP II yang
penulis atau tim PLP II laksanakan, yaitu masih jauh dari kata sempurna. Untuk penerjunan juga
masih sangat membingungkan, sebaiknya dilakukan serentak. Proses PLP II dilakukan selama 8
pertemuan dan masih kurang efektif. Serta untuk penentuan jadwal PLP sebaiknya dipersiapkan
mulai dari awal semester, karena waktu yang dipilih untuk penerjunan sekarang tidak efektif
karena mahasiswa satu semester disibukkan oleh tugas-tugas kuliah yang lain dan mahasiswa
butuh waktu untuk penyusunan tugas akhir berupa skripsi.