Anda di halaman 1dari 10

BAB III

HASIL KEGIATAN PLP II

3.1 Analisis Hasil Kegiatan


Pelaksanaan PLP II dimulai pada tanggal 11 Oktober 2021 yang diserahkan secara virtual
melalui aplikasi zoom oleh Dosen Pembimbing Lapangan yakni Ibu Dra. Aryeni, M.Pd., kepada
ibu kepala sekolah SMA Negeri 14 Medan Ibu Supraba Ika Sari, S.Pd, M.Pd. Program PLP II
Universitas tahun ajaran 2021/2022 yang berlokasi di SMA Negeri 14 Medan berjumlah
sebanyak 42 mahasiswa, dengan jumlah mahasiswa biologi sebanyak 8 orang. Mahasiswa
biologi yang melakukan kegiatan PLP II di SMA Negeri 14 Medan dibagi menjadi 3 kelompok,
dan dalam satu kelompok terdapat 1 pamong dari guru mata pelajaran biologi. Adapun pamong
yang berperan dalam membimbing mahasiswa biologi UNIMED dalam melaksanakan kegiatan
program PLP II di SMA Negeri 14 Medan adalah: Ibu Dra. Raihana, guru biologi kelas X; Ibu
Berlian Hutabarat, S.Pd, guru biologi kelas XI; dan Bapak Syahrul Safar Hrp, S.Pd, guru biologi
kelas XII.
3.1.1 Kurikulum
.......Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang digunakan di
SMA Negeri 14 Medan pada tahun ajaran 2020/2021 adalah kurikulum 2013 revisi untuk
kelas X, XI, dan XII. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat
diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi : (1) manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. (2)
manusia terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan (3) warga negara yang demokratis,
bertanggung jawab.
3.1.2 Penyusunan Perangkat Pembelajaran
RPP adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan
guru dalam pembelajaran dikelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru (baik yang
menyusun RPP itu sendiri maupun yang bukan) diharapkan bisa menerapkan pembelajaran
yang tinggi. Rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran sangat menunjang dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan. Perencanaan sangat dibutuhkan sebelum pelaksanaan proses
pembelajaran dilaksanakan, hal ini diperuntukkan agar proses pembelajaran tersusun dan
terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam sebuah satuan
pendidikan.
Untuk membuat perangkat pembelajaran guru harus melihat kalender akademik untuk
menyesuaikan berapa minggu efektif mengajar untuk satu semester. Setelah itu guru melihat
kompetensi inti dan kompetensi dasar melalui silabus yang sudah ada. Rumusan kompetensi
inti adalah (1) KI 1 untuk kompetensi sikap spiritual. (2) KI 2 untuk kompetensi sikap sosial.
(3) KI 1 untuk kompetensi pengetahuan. (4) KI 4 untuk kompetensi ketrampilan. Setelah itu
guru membuat program tahunan dan program semester.Setelah itu guru membuat rancangan
pelaksanaan pembelajaran.
RPP yang di rancang oleh guru mata pelajaran Biologi adalah satu kompetensi dasar
untuk satu jam tatap muka, tetapi jika kompetensi yang akan dicapai terlalu sulit bisa satu
rancangan untuk beberapa kali jam tatap muka. Selain itu didalam RPP tersebut juga
terdapat rubrik penilaian.

3.2 Mengajar Terbimbing


Praktik mengajar terbimbing merupakan kegiatan mengajar yang dilakukan mahasiwa
dengan mempraktikan kemampuan mengajar secara utuh dan terintegrasi pada mata pelajaran
dengan guru pembimbing. Jadi, selama mengajar memberikan didampingnya oleh guru
pembimbing yang bertujuan untuk memberikan pengarahan agar mahasiswa mengetahui
kekurangannya, sehingga diharapkan akan ada perbaikan pada penampilan selanjutnya.
Praktik mengajar terbimbing dilaksanakan setelah mahasiswa melakukan pengamatan dan
penyusunan program yaitu mulai 12 Oktober sampai 03 Desember 2021. Dalam praktek
mengajar ini, guru memberikan bimbingan tahap demi tahap mulai proses konsultasi,
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, persiapan, hingga pelaksanaan praktik mengajar.
Selama pratik mengajar, mahasiswa praktikan diamati oleh guru pamong atau guru kelas di
kelas tersebut. Kelas yang digunakan untuk praktik mengajar terbimbing ini adalah Kelas X
MIPA, XI MIPA, dan kelas XII MIPA yang ada di SMA Negeri 14 Medan.
Adapun rincian dari kegiatan praktik mengajar terbimbing yang telah kami dari mahasiswa
biologi UNIMED lakukan adalah sebagai berikut :
A. Kelas X MIPA
Kelas / Semester X/Ganjil
Waktu 30 Menit (Tatap Muka) & 60 menit (Daring)
Mata Pelajaran Biologi
Kompetensi Dasar Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam
kehidupan.
Indikator -Menjelaskan pengklasifikasian virus.
-Menjelaskan perbandingkan struktur tubuh virus satu
dengan virus yang lainnya dengan menggunakan gambar.
Materi pokok Virus

Kelas / Semester X/Ganjil


Waktu 30 Menit (Tatap Muka) & 60 menit (Daring)
Mata Pelajaran Biologi
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi dan
peran monera dalam kehidupan
Indikator -Menjelaskan pengertian dan ciri-ciri monera.
-Menjelaskan peranan monera dalam kehidupan.
Materi pokok Monera

Kelas / Semester X/Ganjil


Waktu 30 Menit (Tatap Muka) & 60 menit (Daring)
Mata Pelajaran Biologi
Kompetensi Dasar Mengelompokkan protista berdasarkan ciri – ciri umum
kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.
Indikator -Menjelaskan protista mirip tumbuhan dan protista mirip
hewan.
-Menjelaskan ciri – ciri protista mirip tumbuhan.
-Menjelaskan ciri – ciri protista mirip hewan.
Materi pokok Protista

Kelas / Semester X/Ganjil


Waktu 30 Menit (Tatap Muka) & 60 menit (Daring)
Mata Pelajaran Biologi
Kompetensi Dasar Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri – ciri, cara
reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.
Indikator -Menjelaskan ciri-ciri jamur.
-Mendeskripsikan cara reproduksi jamur.
-Menjelaskan Pengelompokan peranan jamur bagi
kehidupan.
Materi pokok Jamur

B. Kelas XI MIPA
Kelas / Semester X/Ganjil
Waktu 30 Menit (Tatap Muka) & 60 menit (Daring)
Mata Pelajaran Biologi
Kompetensi Dasar Menganalisis macam – macam persendian pada sistem
gerak manusia.
Indikator -Menjelaskan pengelompokan persendian berdasarkan cara
kerjanya pada sistem gerak manusia.
-Menjelaskan macam-macam sendi diartrosis dan
mengaitkannya dengan pergerakan pada sistem gerak
manusia.
Materi pokok Sistem Gerak Manusia

Kelas / Semester X/Ganjil


Waktu 30 Menit (Tatap Muka) & 60 menit (Daring)
Mata Pelajaran Biologi
Kompetensi Dasar Menganalisis hubungan antara jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses
dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
sirkulasi manusia.
Indikator -Menjelaskan fungsi sistem peredaran darah.
-Menjelaskan bagian-bagian komponen darah.
Materi pokok Sistem Sirkulasi

Kelas / Semester X/Ganjil


Waktu 30 Menit (Tatap Muka) & 60 menit (Daring)
Mata Pelajaran Biologi
Kompetensi Dasar Menganalisis hubungan antara jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses
dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
sirkulasi manusia.
Indikator -Menjelaskan organ-organ yang terlibat dalam sistem
peredaran darah atau sistem sirkulasi.
Materi pokok Sistem Sirkulasi

Kelas / Semester X/Ganjil


Waktu 30 Menit (Tatap Muka) & 60 menit (Daring)
Mata Pelajaran Biologi
Kompetensi Dasar Menganalisis hubungan antara jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses
dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
sirkulasi manusia.
Indikator -Menjelaskan mekanisme peredaran darah kecil pada
sistem peredaran darah atau sistem sirkulasi.
-Menjelaskan mekanisme peredaran darah besar pada
sistem peredaran darah atau sistem sirkulasi.
Materi pokok Sistem Sirkulasi

Kelas / Semester X/Ganjil


Waktu 30 Menit (Tatap Muka) & 60 menit (Daring)
Mata Pelajaran Biologi
Kompetensi Dasar Menganalisis hubungan antara jaringan penyusun organ
pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses
dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
sirkulasi manusia.
Indikator -Menjelaskan sistem penggolongan darah pada manusia.
-Menjelaskan kaitan antara golongan darah dengan
transfusi darah.
Materi pokok Sistem Sirkulasi

Kelas / Semester X/Ganjil


Waktu 30 Menit (Tatap Muka) & 60 menit (Daring)
Mata Pelajaran Biologi
Kompetensi Dasar Mendeskripsikan hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya
dengan nutrisi, bioproses, dan gangguan fungsi yang bisa
terjadi pada sistem pencernaan makanan.
Indikator -Menjelaskan zat-zat makanan yang terkandung dalam
bahan makanan dan mengaitkannya dengan fungsinya bagi
tubuh.
-Menjelaskan sumber bahan makanan yang diperlukan
oleh tubuh.
Materi pokok Sistem Pencernaan Makanan

Kelas / Semester X/Ganjil


Waktu 30 Menit (Tatap Muka) & 60 menit (Daring)
Mata Pelajaran Biologi
Kompetensi Dasar Mendeskripsikan hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya
dengan nutrisi, bioproses, dan gangguan fungsi yang bisa
terjadi pada sistem pencernaan makanan.
Indikator -Menjelaskan organ-organ yang terlibat dalam sistem
pencernaan makanan manusia.
-Menjelaskan organ-organ yang terlibat dalam sistem
pencernaan makanan ruminansia.
Materi pokok Sistem Pencernaan Makanan

C. Kelas XII MIPA

Evaluasi pembelajaran oleh guru pembimbing/guru pamong merujuk pada pengelolaan


aktivitas siswa yang aktif namun tetap dalam kondisi belajar. Selain itu apabila memberikan
evaluasi kepada siswa harus dibahas dan selalu disesuaikan dengan indikator.
Pembimbing berpesan agar menerapkan metode-metode baru yang kreatif dan inovatif.
Manajemen waktu harap diperhatikan lagi. Usahakan agar siswa tidak kekurangan kegiatan
dalam proses pembelajaran yang menyebabkan siswa ramai atau bermain selama jam pelajaran.
Siswa yang dapat cepat menerima materi hendaknya diberi soal atau kegiatan tambahan agar
tidak mengganggu siswa lain.

3.3 Kegiatan Kokurikuler Dan Ekstrakurikuler


3.3.1 Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran kegitan
ini dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan menghayati materi pelajaran yang telah
dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler didalam kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan secara
individual maupun kelompok. Dalam pelaksanaanya yang sangat perlu diperhatikan adalah
intensitas pemberian tugas antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain agar tidak
menimbulkan tumpang-tindih dan agar tugas yang diberikan tidak membuat siswa terbebani.

3.3.2 Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di
kurikulum dan umumnya pihak sekolah menyediakan waktu satu hari untuk pelaksanaan
kegiatan ini.Kegiatan ekstrakurikuler sangat berguna untuk pengembangan hobi, minat dan bakat
siswa pada hal tertentu. Di sisi lain, pelaksanaan kegiatan ini merupakan suatu bentuk perhatian
sekolah pada siswanya agar melakukan kegiatan yang lebih positif.
Ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah berupa kegiatan kegiatan yang menunjang
dan dapat mendukung program intrakurikuler yaitu mengembangkan pengetahuan dan
kemempuan penalaran siswa membina membentuk karakter siswa, ketrampilan melalui hobi dan
minatnya serta mengembangkan sikap yang ada pada program intrakurikuler dan program
kokurikuler.

SMA Negeri 14 Medan dikenal memiliki jejak unik dalam melahirkan siswa-siswa kreatif
yang berbakat di bidang kesenian, seperti musik, drama, tari dan sebagainya. Hal ini didukung
pula oleh beragamnya kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi yang sesuai dengan minat dan
bakat siswa, antara lain OSIS, ???????????????????
Namun kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 14 Medan ini tidak diadakan selama masa
Pandemi Covid-19. Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nadiem Makarim yang mengatakan bahwa terdapat sejumlah larangan dalam
pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Salah satu kegiatan yang dilarang adalah
olahraga dan ekstrakurikuler.

3.4 Kegiatan Administrasi Guru

3.5 Refleksi
....Setelah melaksanakan kegiatan PLP, praktikan memperoleh pemahaman bahwa menjadi
seorang guru profesional bukanlah pekerjaan yang ringan.Seorang guru memiliki tanggung
jawab yang besar.Tidak hanya tanggung jawab dalam hal administratif seperti menyusun RPP,
menyiapkan media pembelajaran, melakukan presensi, dan lain sebagainya. Tetapi seorang guru
juga harus bisa membimbing siswa agar mereka memiliki karakter dan budi pekerti yang baik.
Langkah pertama adalah dengan memposisikan diri menjadi seorang suri teladan bagi para
siswa.Selain itu, praktikan menjadi semakin paham bahwa setiap siswa memiliki
keistimewaannya masing-masing sehingga seorang guru tidak boleh menilai seorang siswa hanya
berdasarkan satu sudut pandang. Kemudian, sebagai guru yang profesional sangat diperlukan
kemampuan untuk mengatur kegiatan pembelajaran dengan efektif dan efisien. Guru profesional
harus mampu menjadi fasilitator bagi siswanya dalam menemukan konsep dari materi yang
diajarkan, sehingga siswa dapat menerapkan materi yang diajarkan dalam kehidupan nyata.
Kebanyakan siswa yang mengeluh bahwa mereka merasa lelah dan bosan karena terlalu banyak
mengerjakan tugas selama berada di sekolah. Oleh karena itu seorang guru harus kreatif dalam
mengembangkan metode dan media pembelajaran sehingga proses belajar mengajar di kelas
menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Untuk menjadi seorang guru yang profesional kita harus melewati tahapan PLP
(Pengenalan Lapangan Persekolahan), PLP Itu sendiri adalah suatu tahapan dalam proses
penyaiapan guru profesional pada jenjang program sarjana pendidikan, berupa penugasan kepada
mahasiswa untuk mengimplementasikan hasil belajar mellaui pengaamtan proses pembelajaran
di sekolah/ lembaga pendidikan, latihan mengembangkan perangkat pembelajaran, dan belajar
mengajar terbimbing, serta disertai tindakan reflektfi dibawah bimbingan dan pengawasan dosen
pembibing dan guru pamong secara berjenjang.
Dimana PLP juga bertujaun yaitu menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang
digunakan guru, menelaah strategi pembelajaran yang digunakan guru, menelaah strategi
pembelajaran yang diguanakan guru, menelaah sistem evalusi yang digunakan guru, membantu
guru dalam mengembangkan RPP dan media pembelajaran, bahan ajar, latihan mengajar
terbimbing dengan guru pamong dengan tujuan untuk meraskan langsung proses pembelajaran,
serta pemantapan jati diri calon pendidik dan melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta
didik.
4.2 Saran
Pepatahkata mengatakan “tak ada gading yang tak retak” yang bermakna tiada suatu apapun
yang tidak ada cela atau cacatnya, maka begitupula dengan pelaksanaan program PLP II yang
penulis atau tim PLP II laksanakan, yaitu masih jauh dari kata sempurna. Untuk penerjunan juga
masih sangat membingungkan, sebaiknya dilakukan serentak. Proses PLP II dilakukan selama 8
pertemuan dan masih kurang efektif. Serta untuk penentuan jadwal PLP sebaiknya dipersiapkan
mulai dari awal semester, karena waktu yang dipilih untuk penerjunan sekarang tidak efektif
karena mahasiswa satu semester disibukkan oleh tugas-tugas kuliah yang lain dan mahasiswa
butuh waktu untuk penyusunan tugas akhir berupa skripsi.

Anda mungkin juga menyukai