Anda di halaman 1dari 45

“PERILAKU MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING”

Dosen Pengampu : Dr. SAIDUN HUTASUHUT, M.Si

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan

Dalam Mengikuti Perkuliahan Seminar Pendidikan Ekonomi

Oleh :

Kelompok 4

Enjelina Lestari S (7183341011)

Grecya Siregar (7183341017)

Novaline A. Sijabat (7183341010)

Santika br. Sirait ( 7183341025)

Surtama S. D. Simanjuntak (7183141045)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2021
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandemi COVID-19 adalah krisis kesehatan yang sedang terjadi di dunia saat ini. Banyak
negara memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi atau universitas bahkan menutup
instansi atau perusahaan lainnya dalam upaya untuk menghentikan penyebaran atau memutus
rantai penyebaran virus mirip flu tersebut yaitu virus corona atau yang biasa disebut dengan
COVID - 19. Dampak pandemi Covid-19 sudah mulai terasa menyebar ke dunia pendidikan.
Sebagai tindak lanjutnya rektor di semua perguruan tinggi di Indonesia akhirnya mengeluarkan
surat keputusan untuk diberlakukannya aktifitas perkuliahan secara daring atau online tidak tatap
muka seperti biasanya.

Pembelajaran daring atau online yang dimana adalah proses pembelajaran jarak jauh tidak
dapat terlepas dari sinyal internet yang dimana jaringan internet adalah hal yang sangat
dibutuhkan untuk saling terhubung satu sama lain anara mahasiswa dengan mahasiswa yang
lainnya maupun antara dosen pada saat proses pembelajaran secara daring dilakukan. Jaringan
internet adalah salah satu masalah yang timbul pada saat pembelajaran daring sedang
berlangsung. Oleh karena itu pembelajaran daring masih kurang efektif karena kendala kuota
yang terbatas serta terkadang jaringan yangkurang stabil, Sehingga terjadi minimnya komunikasi
satu sama lain saat pembelajaran sedang berlangsung, mengakibatkan tertinggal materi dan
lainnya.

Merespon situasi pandemic Universitas Negeri Medan mengikuti arahan dikti untuk
merubah pembelajaean konvensional ke perkuliahan daring. Bahkan seluruh perguruan tinggi
juga menyiapkan materi pembelajaran via online akan tetapi dengan akses yang terbatas hanya
dapat diakses oleh mahasiswa perguruan tinggi tersebut. Kebijakan- kebijakan yang dikeluarkan
oleh institusi memengaruhi terhadap aspek kegiatan mahasiswanya, dan berhubungan dengan
kegiatan pribadi-pribadi mahasiswa dalam menghadapi system pembelajaran yang diberlakukan
secara online atau non konvensional. Pembelajaran secara online dalam literasi era kini masuk ke
dalam informasi digital atau ketersambungan manusia sejagat yang memudahkan manusia dalam
bekerja (Ismail, 2018).
Pembelajaran daring sudah dilakukan oleh semua institusi pendidikan dan diadakannya
pembelajaran daring agar memutus rantai penyebaran Covid-19. Dalam pembelajaran daring di
masa pandemic COVID-19 in universitas dan institusi pendidikan lain dituntut untuk mengerti
pembelajaran materi secara virtual/online tapi proses tersebut tidak begitu efektif. Penggunaan
teknologi mobile mempunyai sumbangan besar dalam lembaga pendidikan, termasuk di
dalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh (Korucu & Alkan, 2011).
Perilaku mahasiswa dalam beradaptasi dengan situasi terbantu dengan penggunaan media
online yang terkoneksi dengan jaringan internet. Apabila jaringan internet yang dimanfaatkannya
tidak stabil, maka prilaku social mereka pun akan terganggu sebab internet dapat merubah suatu
komunikasi ke dalam bentuk dialog secara interaktif. Wajar jika mahasiswa menjadikan media
internet/on line sebagai suatu sarana berinteraksi, berkomunikasi, berbagi, dan networking
(Lestari, 2019). Berbagai media juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran secara daring. Misalnya kelas-kelas virtual menggunakan layanan Google
Classroom, Edmodo, dan Schoology (Enriquez, 2014; Sicat, 2015; Iftakhar, 2016), dan aplikasi
pesan instan seperti WhatsApp (So, 2016). Pembelajaran secara daring bahkan dapat dilakukan
melalui media social seperti Facebook dan Instagram (Kumar & Nanda, 2018).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan masalah penelitian yaitu Bagaimana
perilaku mahasiswa perilaku mahasiswa dalam pembelajaran daring?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk
mengetahui perilaku mahasiswa perilaku mahasiswa dalam pembelajaran daring

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari Penelitian yang berjudul Perilaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan dalam Pembelajaran Daring adalah sebagai bentuk sumber dan
sebagai bahan masukan mengenai perilaku mahasiswa dalam belajar daring.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoretis
1. Perilaku Mahasiswa

Kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi tidak hanya perkuliahan di kelas saja,
akan tetapi juga meliputi diskusi, seminar, dan praktikum. Dalam kegiatan ini terjadi
interaksi langsung antara mahasiswa dan dosen yang memungkinkan mahasiswa
menangkap astusiasme dosen dalam menjelaskan suatu topik. Selanjutnya, mahasiswa
dapat langsung bertanya apabila ada sesuatu hal yang belum dimengerti. Dalam hal ini
disebut perilaku belajar mahasiswa dalam merespon pembelajaran.

Perilaku secara sederhana dapat diartikan suatu perbuatan yang dilakukan oleh
individu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa “Perilaku adalah tanggapan
atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.” Selanjutnya, menurut
Walgito (2010) bahwa “Perilaku adalah suatu aktivitas yang mengalami perubahan
dalam diri individu.” Perubahan itu didapat dalam segi kognitif, afektif dan
psikomotorik. Sedangkan menurut (Notoatmodjo, 2010) bahwa “Perilaku adalah semua
tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat
luas, baik yang dapat diamati langsung atau pun tidak dapat diamati.” Jadi, perilaku
adalah semua tindakan sebagai respon terhadap rangsangan atau lingkungan sehingga
mengalami perubahan dalam diri individu tersebut.

Perilaku pada manusia dibedakan antara perilaku yang refleksif dan perilaku yang
nonlefleksif. Perilaku yang refleksif merupakan perilaku yang terjadi atas reaksi secara
spontan terhadap stimulus yang mengenai organisasi tersebut, misalnya kita menaruh
tangan di kepala bila kita kehujanan. Perilaku refleksif adalah perilaku yang terjadi
dengan sendirinya, secara otomatis. Stimulus yang diterima oleh individu tidak sampai
kepusatotak, sebagai pusat kesadaran, sebagai pusat pengendali dan perilaku manusia.
Kemudian, perilaku non refleksif, perilaku ini dikendalikan oleh pusat kesadaran atau
otak. Dalam kaitan ini stimulus setelah diterima reseptor kemudian diteruskan ke otak
sebagai pusat syaraf, pusat kesadaran, baru kemudian terjadi respon melalui efektor.
Proses yang terjadi dalam otak ini yang disebut otak psikologis. Menurut Danarjati
(2012:6), bahwa ada beberapa pembentukan perilaku yaitu:
a. Pembentukan perilaku dengan Kebiasaan
Pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan kebiasaan. Dengan cara
membiasakan diri untuk berperilaku tersebut. Contoh anak dibiasakan berdoa
sebelum melakukan aktifitas.
b. Pembentukan perilaku dengan pengertian.
Pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan pengertian. Contohnya dirikanlah
shalat karna shalat itu kewajiban umat muslim untuk mengerjakannya.
c. Pembentukan perilaku dengan menggunakan Model
Perilaku dapat ditempuh dengan Model. Contoh orang tua sebagai contoh anak-
anaknya, pemimpin sebagai panutan yang dipimpinnya.

Perilaku belajar yang efektif dapat membantu seseorang dalam meningkatkan


kemampuannya sesuai dengan harapan yang dituju. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah kondisi internal dari dalam diri mahasiswa, kondisi eksternal dari
luar diri mahasiswa, strategi belajar seperti keadaan jasmani, emosional dan sosial,
lingkungan, mulai belajar, membagi pekerjaan, pengendalian, waktu belajar dan jangan
membaca belaka (Slameto,2010). Selanjutnya adalah metode belajar yaitu pembuatan
jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan
pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan tugas (Slameto, 2010).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Belajar

Perilaku belajar mahasiswa tentunya tidak terjadi begitu saja. Ada hal yang
mendasari atau terdapat factor - faktor yang mempengaruhi. Faktor yang mendasari
perilaku belajar mahasiswa bisa berasal dari dalam diri (intern) dan dari luar (ekstern).
Banyak faktor yang mendasari perilaku tersebut akan tetapi pastilah terdapat faktor
yang paling determinan dengan perilaku belajar tersebut. Faktor yang berpengaruh
secara determinan dalam perilaku belajar bisaditinjau dari faktor fisiologis, psikologis,
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Munculnya perilaku belajar didasari oleh faktor-
faktor tersebut. Setiap mahasiswa memiliki faktor determinan yang berbeda ditiap
individunya. Fenomena perilaku belajar beserta faktor determinannya tersebut dialami
oleh mahasiswa mahasiswa di perguruan tinggi di Indonesia.

Indikator Perilaku Mahasiswa :

Menurut Arsawan (2013) indikator perilaku belajar adalah :

1. Kebiasaan mengikuti pelajaran


Kebiasaan yang dilakukan siswa saat proses pembelajaran. Siswa memfokuskan
perhatiannya pada pembelajaran dan menyalin materi yang disampaikan guru
untuk dipahami kembali.
2. Keaktifan dalam belajar
Siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran akan memberikan respon kepada
guru mengenai materi yang diajarkan selama proses belajar mengajar berlangsung
3. Kebiasaan membaca buku
Kebiasaan membaca buku merupakan hal yang harus dimiliki siswa dalam
meningkatkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami materi pembelajaran
4. Kunjungan ke perpustakaan
Kunjungan ke perpustakaan merupakan hal yang dilakukan oleh siswa dalam
mencari informasi tambahan dan wawasan mengenai pembelajaran.
5. Kebiasaan menghadapi ujian
Kebiasaan menghadapi ujian merupakan kebiasaan yang dilakukan siswa sebelum
menghadapi siswa. Ujian ialah sebuah pengukur kemampuan siswa dalam
mengikuti pembelajaran maka dari itu siswa akan lebih mulai serius dalam belajar
dan disiplin mengatur waktu.

6. Pembelajaran Daring
Kata pembelajaran berasal dari kata belajar mendapat awalan “pem” dan akhiran
“an” menunjukkan bahwa ada unsur dari luar (eksternal) yang bersifat “intervensi” agar
terjadi proses belajar. Jadi pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh faktor
eksternal agar terjadi prose belajar pada diri individu yang belajar.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidik dengan
peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar
Pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan berproses melalui tahapan-tahapan
tertentu.Dalam pembelajaran, pendidik menfasilitasi peserta didik agar dapat belajar
dengan baik. Dengan adanya interaksi tersebut maka akan menghasilkan proses
pembelajaran yang efektif sebagaimana yang telah diharapkan.
a. Pembelajaran Daring
Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online
yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet.Daring adalah
terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan
internet.Aplikasi atau media yang digunakan saat pembelajaran daring banyak yang
menggunakan Google Meet, Zoom, Google Classroom, Moodle, Quipper,
Schoology. Di kalangan mahasiswalebih banyak menggunakan Google Meet karena
pemberian materi dari dosen kepada mahasiswalebih paham dan apabila ingin
bertanya lebih mudah
Thorme dalam Kuntarto (2017:101), menyatakan bahwa pembelajaran daring
memakai berbagai peralatan penunjang pembelajaran yang modern seperti laptop,
LCD, video streaming, dan lain sebagainya. Pemberian tugas dan materi juga
dilakukan mengandalkan pesan elektronik dan koneksi internet.Hal ini mengacu
pada pendapat dari Rosenberg dalam Alimuddin, dkk. (2015:388) yang berpendapat
bahwa penggunaan internet akan meningkatkan keterampilan siswa sesuai dengan
perkembangan zaman
Menurut Ghirardini dalam Adhe (2018:27) pembelajaran daring memberikan
alternatif pemelajaran yang efektif dilengkapi dengan umpan balik terkait materi
yang disampaikan.Pembelajaran daring juga memungkinkan untuk dikolaborasikan
dengan simulasi dan permainan yang memacu kreativitas dalam pembelajaran.
Sementara itu menurut 15 Permendikbud RI Nomor 109 Tahun 2013 bahwa
pendidikan jarak jauh dapat dilakukan dengan berbagai media berbasis internet
sebagai salah satu upaya untuk memaksimalkan sarana dan prasarana dalam media
komunikasi.
Maka dapat disimpulkan pembelajaran daring artinya pembelajaran yang
dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial
seperti classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui
whatsapp group yang menggunakan jaringan internet dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran daring dapat membuat mahasiswa memiliki keleluasaan waktu
belajar, belajar kapanpun dan dimanapun.
b. Karakteristik Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet oleh mahasiswa
dalam proses pembelajaran. Pembelajaran menurut Tung dalam Mustofa, dkk.
(2019:154) memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut.
1) Penyajian dalam bentuk teks dan grafik menjadi fokus utama dalam
penyampaian materi ajar.
2) Video conferencing, chats rooms, atau discussion forums menjadi aspek
penunjang terkait komunikasi.
3) Tidak terbatas waktu dan tempat serta dapat dilakukan secara maya.
4) CD-ROM dapat digunakan sebagai salah satu elemen penunjang dalam
peningkatan komunikasi dalam belajar.
5) Pembaharuan terhadap materi lebih mudah dilakukan.
6) Adanya interaksi yang intens antara siswa dan fasilitator.
7) Pembelajaran secara formal dan informal lebih mudah dilakukan.
8) Materi dan sumber belajar dapat diunduh melalui internet
Pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan dengan pembelajaran bersifat daring,
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD)
nomor 109 tahun 2013 ciri-ciri dari pembelajaran daring adalah:
1) Pendidikan jarak jauh menunjuk pada sebuah kegiatan pembelajaran yang
dilakukan melalui komunikasi tanpa terikat jarak.
2) Pembelajaran secara elektronik merupakan fokus utama untuk pembelajaran
sehingga memungkinkan siswa mengakses materi pembelajaran di mana
saja dan kapan saja melalui internet berbasis teknologi informasi
3) Proses pembelajaran menggunakan sumber belajar yang mutakhir dan
berpatokan pada teknologi digital yang terus berkembang seiring dengan
keberagaman media pembelajaran elektronik dalam dunia pendidikan.
4) Pembelajaran terpadu menjadi landasan bagi pembelajaran jarak jauh untuk
menciptakan pembelajaran dengan karakteristik terbuka, mandiri, dan
menggunakan media pembelajaran lebih modern.
5) Keterbukaan juga menjadi sifat dari pembelajaran daring. Hal ini berangkat
dari fleksibilitas dalam penyampaian dan pemilihan materi tanpa adanya
batasan usia, jenis kelamin, tahun ijazah, latar belakang bidang studi,
ataupun hal-hal lain yang terkait dengan latar belakang pendidikan.
Pembelajaran daring lebih terbuka untuk segala kalangan dan lebih
menjangkau semua usia.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan adalah pembelajaran daring
memiliki karakteristik berupa penggunaan media elektronik berbasis internet
sehingga pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan bantuan internet sehingga
bisa diakses kapanpun dan dimanapun secara terbuka
c. Manfaat Pembelajaran Daring
Bilfaqih dan Qomarudin (2015:4) menjelaskan beberapa manfaat dari pembelajaran
daring sebagai berikut.
1) Pemanfaatan multimedia sebagai sarana untuk meningkatkan mutu dan
standar pendidikan secara efektif.
2) Pembelajaran dalam jaringan dapat menjadi salah satu sarana untuk semua
kalangan dalam menjangkau pendidikan
3) Penekanan biaya untuk penyelenggaraan pendidikan dengan hasil yang lebih
efektif.

B. Penelitian yang Relevan


1. Ningsih, I. P., & Rahadi, D. R. (2020) dalam jurnal Manajemen Bisnis (JMB), dengan
judul “Perilaku mahasiswa terhadap pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19”.
Hasil penelitian menunjukan Mayoritas mahasiswa yaitu 93,5% lebih menyukai
pembelajaran secara offline dikelas tatap muka dibandingkan pembelajaran daring. Hal
ini lebih banyak disebabkan karena keterbatasan sinyal internet yang tidak stabil dan
mengakibatkan kurang memahaminya materi yang sudah disampaikan oleh dosen.
Kemudian mahasiswa untuk menyediakan kuota internet secara terus menerus.
2. Fauzan, M. (2021) dalam Jurnal Perilaku dan Strategi Bisnis, Volume 9, Nomor 1,
dengan judul “Perilaku Mahasiswa Dalam Melaksanakan Pembalajaran Daring Di Masa
Pandemi.” Hasil penelitian menunjukan mahasiswa kurang nyaman dengan
sistempembelajaran secara daring, Sebagian besar mahasiswa merasa pembelajaran
secara daring atau online kurang efektif dan efisien, karena adanya masalah yang timbul
atau kendala saat pelaksanaan pembelajaran secara daring. Dampak yang paling
berpengaruhpada pendidikan menurut para orang tua adalah dampak ekonomi
3. Penelitian yang dilakukan oleh Firman (2020) dengan judul“Pembelajaran Online di
Tengah Pandemi Covid-19”. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik
analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa telah memiliki
fasilitas-fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk mengikuti pembelajaran online.
Pembelajaran online memiliki fleksibilitas dalam pelaksanaannya dan mampu mendorong
munculnya kemandirian belajar dan motivasi untuk lebih aktif dalam belajar;dan
pembelajaran jarak jauh mendorong munculnya perilaku social distancing dan
meminimalisir munculnya keramaian mahasiswa sehingga dianggap dapat mengurangi
potensi penyebaran Covid-19di lingkungan kampus.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyani, E. R. S., Khotimah, K., Agustin, R., Sari, A. E.
N., & Hapsery, A. (2021) dengan judul “Dampak Perubahan Perilaku Mahasiswa dalam
Pembelajaran Daring”. Hasil penelitian diperoleh bahwa 85% dari mahasiswa yang
dijadikan sebagai sampel penelitian merasa bahwa pembelajaran daring sudah efektif
pelaksanaannya. Diperoleh variabel yang berpengaruh signifikan terhadap efektifitas
pembelajaran adalah variabel Interaksi dengan Mahasiswa dan variabel Perilaku Belajar.
Mahasiswa akan berpeluang mengalami pembelajaran yang efektif sebesar 99,98%
apabila mengalami perubahan positif terhadap interaksi antar mahasiswa dan perubahan
positif terhadap perilaku belajarnya selama pembelajaran daring.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Nuryatin, A., & Mulyati, S. (2021) dengan judul Analisis
Perilaku Belajar Mahasiswa FKIP Universitas Kuningan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perilaku belajar mahasiswa pendidikan Universitas Kuningan untuk indikator
perilaku mengikuti perkuliahan, perilaku membaca buku, dan perilaku mengunjungi
perpustakaan tergolong kedalam kelompok sedang. Sedangkan untuk indikator perilaku
saat menghadapi ujian tergolong kedalam kelompok atas. Hasil pengelompokkan profil
perilaku belajar mahasiswa pendidikan universitas kuningan termasuk kedalam kategori
kurang (cukup) efektif dan sebagiannya termasuk ke dalam kategori Efektif (Positif).

C. Kerangka Berpikir

Pada masa pandemi COVID-19 ini sudah mempengaruhi semua kegiatan hidup termasuk
kegiatan pendidikan.Pembelajaran perkuliahan ini awalnya dilakukan secara offline
(bertatap muka) dengan adanya wabah ini maka pembelajaran perkuliahan berubah menjadi
pembelajaran daring (dalam jaringan) atau sering disebut dengan online. Bahkan seluruh
perguruan tinggi juga menyiapkan materi pembelajaran via online akan tetapi dengan akses
yang terbatas hanya dapat diakses oleh mahasiswa perguruan tinggi tersebut. Kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh institusi mempengaruhi terhadap aspek kegiatan
mahasiswanya, dan berhubungan dengan kegiatan pribadi-pribadi Kronik mahasiswa dalam
menghadapi system pembelajaran yang diberlakukan secara on line atau non konvensional.
Pembelajaran secara on line dalam literasi era kini masuk ke dalam informasi digital atau
ketersambungan manusia sejagat yang memudahkan manusia dalam bekerja (Ismail,
2018).Perilaku secara sederhana dapat diartikan suatu perbuatan yang dilakukan oleh
individu. Perilaku juga merupakan hasil daripada segalamacam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
tindakan.

Perilaku belajar mahasiswa yang baik dapat terwujud apabila mahasiswa sadar akan
tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa sehingga mereka dapat membagi waktu dengan
baik antara belajar dengan kegiatan di luar belajar. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, maka orang tersebut akan semakin bangga dengan tingkat pendidikan yang
dimilikinya. Dapat dilihat pendidikan menjadi suatu kebutuhan bagi seseorang dan dapat
menentukan kehidupan manusia.

Menurut Syah (2004) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku belajar
seseorang. Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati
langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar. Perubahan perilaku dapat diciptakan
dengan merubah peristiwa didalam lingkungan yang menyebabkan perilaku tersebut.
Perilaku belajar merupakan semua kegiatan atau aktivitas dalam rangka memperoleh hal,
pemahaman, tingkah laku baru individu. Perilaku belajar berkaitan erat dengan aktivitas
belajar yang dilakukan seseorang. Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas peserta didik
dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Adapun fenomena
yang ditunjukkan oleh sebagian besar mahasiswa ialah pola perilaku belajar negatif.
Aktivitas belajar negatif yang sering terjadi pada diri mahasiswa adalah sering tidak fokus
ketika proses belajar di perkuliahan. Mengobrol dengan teman sebelah, mengantuk di kelas,
ada yang diam saja karena tidak paham sama sekali dan tidak berani bertanya, bermain
handphone seperti SMS (Short Mesagge Services), internetan, facebook, twitter, dll. Selain
itu yang paling dominan adalah mencontek saat ujian dan plagiat makalah (copy paste) dan
lain sebagainya. Dari penjelasan diatas, pada intinya kerangka pemikiran dalam penelitian
ini ialah mencoba menganalisa bagaimana Perilaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Univeritas Negeri Medan dalam Pembelajaran Daring Tahun Akademik 2021/2022.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Medan

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pembelajaran 2021/2022 yang
berlangsung di Universitas Negeri Medan

3. 2 Populasi dan Sampel

3.2. 1 Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2016:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Adapun


yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah “Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi
Stambuk 2018 Univesitas Negeri Medan”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Populasi Penelitian

No. Kelas Mahasiswa

1. Pendidikan Ekonomi A 27 Orang

2. Pendidikan Ekonomi B 34 Orng

3. Pendidikan Ekonomi C 40 Orang

3.2. 2 Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2016:174) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling dengan
teknik acak.
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2016:16) “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian”. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen (bebas) dan
satu variabel dependen (terikat). Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas (Ⅹ₁ ) : Perilaku Mahasiswa

b. Variabel terikat (Y) : Pembelajaran Daring

3.3.2 Definisi Operasional

Untuk mengarahkan penelitian ini maka peneliti mengambil definisi operasional sebagai berikut:

1. Perilaku Mahasiswa

Perilaku mahasiswa adalah aktivitas atau kegiatan mahasiswa yang dapat diamati secara


langsung maupun tidak langsung. Perilaku mahasiswa dapat meliputi berbagai aspek antara
lain perilaku dalam kehidupan sehari-hari, perilaku kesehatan, perilaku dalam hubungan antar
teman, perilaku dalam perkuliahan dan lain-lain.

2. Pembelajaran Daring

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang
terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama
diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram,
instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian,
guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun
di tempat yang berbeda.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi
Menurut Sugiono “Observasi yaitu mengamati langsung kelapangan, peneliti bisa
mendapatkan hal-hal yang tidak akan terungkap oleh responden pada wawancara sehingga
memperoleh kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti. ”Observasi
sebagai proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti melihat situasi. Metode
atau cara tersebut secara umum ditandai dari pengamatan mengenai apa yang benarbenar
dilakukan oleh individu, dan membuat catatan secara objektif tentang apa yang diamati.Cara
melakukan observasi yaitu dengan 7 tahapan: Pemilihan, pengubahan, pencatatan,
pengkodean, rangkaian perilaku dan suasana, dan tujuan empiris.
Observasi di bagi menjadi tiga macam yaitu observasi partisipatif, observasi terus terang
dan tersamar, dan observasi tak terstruktur.
a. Observasi partisipatif, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
b. Observasi terus terang dan tersamar, peneliti dalam melakukan pengumpulan data
menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian.
c. Observasi tak terstruktur, adalah observasi yang tidak dipersiapkan sisitematis tentang
apa yang akan diobservasi.

Observasi yang penulis lakukan pada saat Prasurvey untuk mendapatkan data awal
adalah observasi tersamar dengan jenis non partisipan yang digunakan untuk memperoleh
data tentang segala aktivitas yang dilakukan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
Stambuk 2018 melalui Daring.

2. Angket (Kuesioner)
Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2009: 199). Angket ini bersifat tertutup dan digunakan untuk
mengukur variabel kegiatan organisasi. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009:134). Dengan skala Likert,
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator, kemudian indikator dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau
pertanyaan.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono “Dokumentasi ialah mencari data mengenai variable yang berupa
catatan, buku, majalah, surat kabar, agenda, prasasti, transkip dan notulen rapat lengger.
Dibandingkan dengan metode lain, metode ini begitu mudah, dalam arti apabila terdapat
kesalahan sumber datanya masih tetap atau belum berubah.” Dokumen bisa berbentuk
gambar, tulisan ataupun karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian juga akan
semakin kredibel apabila didukung oleh karya tulis akademik dan seni yang sudah ada.

Tabel 3.3

Skor Pilihan Jawaban

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1


Berdasarkan indikator – indikator yang telah ditentukan, selanjutnya disusun item – item
pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel
Distribusi Item Angket
Variabel Indikator No. Item Jumlah

Perilaku 1. Kebiasaan mengikuti 1-5 25


Mahasiswa pembelajaran
2. Keaktifan dalam belajar 6-10

3. Kebiasaan membaca 11-15


buku
4. Kunjungan ke 16-20
Perpustakaan
5. Kebiasaan dalam 20-25
menghadapi Ujian

Berdasarkan indikator – indikator yang telah ditentukan, selanjutnya disusun item – item
pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel
Distribusi Item Angket
Variabel Indikator No. Item Jumlah

Perilaku 6. Kebiasaan mengikuti 1-5 25


Mahasiswa pembelajaran
7. Keaktifan dalam belajar 6-10

8. Kebiasaan membaca 11-15


buku
9. Kunjungan ke 16-20
Perpustakaan
10. Kebiasaan dalam 20-25
menghadapi Ujian

3.5 Analisis Data


Data yang terkumpul dari hasil google form yang sudah diisi akan dianalisis menggunakan analisis
kuantitatif deskriptif teknik persentase.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Yang Diperoleh

Dari hasil survey melalui kuisoner yang menggunakan google form, diperoleh hasil
deskripsi responden dari Prodi Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 Universitas Negeri Medan.
Adapaun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana
perilaku mahasiswa dalam kegiatan pemebelajaran secara daring. Berdasarkan data yang
diperoleh dari 45 responden.

Tabel dibawah ini menunjukan bahwa hasil yang diperoleh dalam bentuk angket di
Universitas Negeri Medan Prodi Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 mengenai Perilaku
Mahasiswa dalam Pembelajaran Daring :

No. Item Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Pertanyaan (S) (TS) (STS)
(SS)

1. 5 32 8 1

2. 5 28 13 0

3. 9 24 11 1

4. 3 17 23 3

5. 9 34 2 0

6. 5 30 10 0

7. 1 22 20 2

8. 1 31 13 0

9. 2 32 11 0
10. 3 24 15 3

11. 3 25 17 0

12. 4 30 11 0

13. 12 28 5 0

14. 9 29 7 0

15. 3 26 16 0

16. 6 21 18 0

17. 7 26 12 0

18. 7 20 18 0

19. 8 25 12 0

20. 5 24 14 3

21. 11 28 6 0

22. 15 30 1 0

23. 5 26 12 2

24. 0 12 28 5

25. 9 28 7 1

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil angket tersebut dapat diamati Perilaku Mahasiswa dalam Pembelajaran
Daring melalui indicator yang terdapat pada instrument sebagai berikut ;

1. Saya selalu mencatat lengkap seluruh materi pelajaran


Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.1

Table 4.1.1 Respon Mahasiswa terhadap item soal 1

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 5 11,1

Setuju (S) 32 71,1

Tidak Setuju (TS) 8 17,8

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 2,2

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa selalu mencatat
lengkap seluruh materi pelajaran dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 5 responden
(11,1%), “setuju” sebanyak 32 responden (71,1%), “tidak setuju” sebanyak 8 responden
(17,8%), “sangat tidak setuju” sebanyak 1 responden (2,2%)

2. Saya senang belajar jika dosen memberikan penjelasan secara daring


Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.2
Table 4.1.2 Respon Mahasiswa terhadap item soal 2

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 5 11,1

Setuju (S) 28 62,2

Tidak Setuju (TS) 13 13


Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa senang belajar jika
dosen memberikan penjelasan secara daring dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 5
responden (11,1%), “setuju” sebanyak 28 responden (62,2%), “tidak setuju” sebanyak 13
responden (13%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0)

3. Saya selalu mengerjakan tugas saat sebelum pelajaran dimulai


Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.3
Table 4.1.3 Respon Mahasiswa terhadap item soal 3

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 9 20

Setuju (S) 24 53,3

Tidak Setuju (TS) 11 24,4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 2,2

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa selalu mengerjakan tugas
saat sebelum pelajaran dimulai dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 9 responden (20%),
“setuju” sebanyak 24 responden (53,3%), “tidak setuju” sebanyak 11 responden (24,4%), “sangat
tidak setuju” sebanyak 1 responden (2,2%)
4. Saya selalu menunda waktu dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen
Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.4
Table 4.1.4 Respon Mahasiswa terhadap item soal 4

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 3 6,7

Setuju (S) 17 37,8

Tidak Setuju (TS) 23 51,1

Sangat Tidak Setuju (STS) 3 6,7

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa tidak selalu
menunda waktu dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen dengan pilihan “sangat
setuju” sebanyak 3 responden (6,7%), “setuju” sebanyak 17 responden (37,8%), “tidak
setuju” sebanyak 23 responden (51,1%), “sangat tidak setuju” sebanyak 3 responden (%)

5. Saya selalu menyesal saat terlambat mengikuti pembelajaran daring


Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.5
Table 4.1.5 Respon Mahasiswa terhadap item soal 5

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 9 10

Setuju (S) 34 75,6


Tidak Setuju (TS) 2 4,4

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa selalu menyesal saat
terlambat mengikuti pembelajaran daring dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 9
responden (10%), “setuju” sebanyak 34 responden (75,6%), “tidak setuju” sebanyak 2
responden (4,4%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

6. Saya berusaha merespon setiap pertanyaan sulit yang diberikan dosen


Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.6
Table 4.1.6 Respon Mahasiswa terhadap item soal 6

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 5 1,1

Setuju (S) 30 66,7

Tidak Setuju (TS) 10 22,2

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa berusaha merespon
setiap pertanyaan sulit yang diberikan dosen dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 5
responden (1,1%), “setuju” sebanyak 30 responden (66,7%), “tidak setuju” sebanyak 10
responden (22,2%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

7. Saya ragu bertanya jika ada materi yang tidak saya pahami
Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.7
Table 4.1.7 Respon Mahasiswa terhadap item soal 7

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 1 2,2

Setuju (S) 22 48,9

Tidak Setuju (TS) 20 44,4

Sangat Tidak Setuju (STS) 2 4,4

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa ragu bertanya jika
ada materi yang tidak dipahami dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 1 responden
(2,2%), “setuju” sebanyak 22 responden (48,9%), “tidak setuju” sebanyak 20 responden
(44,4%), “sangat tidak setuju” sebanyak 2 responden (4,4%)

8. Saya mampu menjelaskan ulang materi pelajaran secara mendalam


Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.8
Table 4.1.8 Respon Mahasiswa terhadap item soal 8

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 1 2,2


Setuju (S) 31 68,9

Tidak Setuju (TS) 13 28,9

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa menjelaskan ulang
materi pelajaran secara mendalam dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 1 responden
(2,2%), “setuju” sebanyak 31 responden (68,9%), “tidak setuju” sebanyak 13 responden
(28,9%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

9. Saya antusias dalam mengerjakan latihan secara daring


Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.9
Table 4.1.9 Respon Mahasiswa terhadap item soal 9

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 2 4,4

Setuju (S) 32 71,1

Tidak Setuju (TS) 11 24,4

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa antusias dalam
mengerjakan latihan secara daring dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 2 responden
(4,4%), “setuju” sebanyak 32 responden (71,1%), “tidak setuju” sebanyak 11 responden
(24,4%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

10. Saya senang jika banyak diberikan latihan oleh dosen


Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.10
Table 4.1.10 Respon Mahasiswa terhadap item soal 10

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 3 6,7

Setuju (S) 24 53,3

Tidak Setuju (TS) 15 33,3

Sangat Tidak Setuju (STS) 3 6,7

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa senang jika banyak
diberikan latihan oleh dosen dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 3 responden
(6,7%), “setuju” sebanyak 24 responden (53,3%), “tidak setuju” sebanyak 15 responden
(33,3%), “sangat tidak setuju” sebanyak 3 responden (6,7%)

11. Saya selalu membaca buku sebelum mulai pembelajaran


Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.11
Table 4.1.11 Respon Mahasiswa terhadap item soal 11
Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 3 6,7

Setuju (S) 25 55,6

Tidak Setuju (TS) 17 37,8

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa selalu membaca
buku sebelum mulai pembelajaran dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 3 responden
(6,7%), “setuju” sebanyak 25 responden (55,6%), “tidak setuju” sebanyak 17 responden
(37,8%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

12. Saya senang membiasakan membaca buku untuk mengisi waktu kosong
Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.12
Table 4.1.12 Respon Mahasiswa terhadap item soal 12

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 4 8,9

Setuju (S) 30 66,7

Tidak Setuju (TS) 11 24,4

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0


Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa senang


membiasakan membaca buku untuk mengisi waktu kosong dengan pilihan “sangat
setuju” sebanyak 4 responden (8,9%), “setuju” sebanyak 30 responden (66,7%), “tidak
setuju” sebanyak 11 responden (24,4%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden
(0%)

13. Saya selalu memberikan tanda pada halaman penting buku


Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.13
Table 4.1.13 Respon Mahasiswa terhadap item soal 13

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 12 26,7

Setuju (S) 28 62,2

Tidak Setuju (TS) 5 11,1

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa selalu memberikan
tanda pada halaman penting buku dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 12 responden
(26,7%), “setuju” sebanyak 28 responden (62,2%), “tidak setuju” sebanyak 5 responden
(11,1%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)
14. Saya selalu mengingat dan menghafal garis besar setiap materi pelajaran
Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.14
Table 4.1.14 Respon Mahasiswa terhadap item soal 14

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 9 20

Setuju (S) 29 64,4

Tidak Setuju (TS) 7 15,6

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa selalu mengingat
dan menghafal garis besar setiap materi pelajaran dengan pilihan “sangat setuju”
sebanyak 9 responden (20%), “setuju” sebanyak 29 responden (64,4%), “tidak setuju”
sebanyak 7 responden (15,6%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

15. Saya selalu membaca buku lebih dari satu


Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.15
Table 4.1.15 Respon Mahasiswa terhadap item soal 15

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 3 6,7

Setuju (S) 26 57,8


Tidak Setuju (TS) 16 35,6

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa selalu membaca
buku lebih dari satu dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 3 responden (6,7%),
“setuju” sebanyak 26 responden (57,8%), “tidak setuju” sebanyak 16 responden (35,6%),
“sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

16. Saya selalu mengunjungi perpustakaan

Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.16

Table 4.1.16 Respon Mahasiswa terhadap item soal 16

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 6 13,3

Setuju (S) 21 46,7

Tidak Setuju (TS) 18 40

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa selalu mengunjungi
perpustakaan dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 6 responden (13,3%), “setuju”
sebanyak 21 responden (46,7%), “tidak setuju” sebanyak 18 responden (40%), “sangat
tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

17. Saya selalu mengunjungi perpustakaan lain untuk mencari buku

Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.17

Table 4.1.17 Respon Mahasiswa terhadap item soal 17

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 7 15,6

Setuju (S) 26 57,8

Tidak Setuju (TS) 12 26,7

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa mengunjungi


perpustakaan lain untuk mencari buku dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 7
responden (15,6%), “setuju” sebanyak 26 responden (57,8%), “tidak setuju” sebanyak 12
responden (26,7%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

18. Saya senang belajar diperpustakaan dalam waktu lama

Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.18

Table 4.1.18 Respon Mahasiswa terhadap item soal 18

Pilihan Frekuensi %
Sangat Setuju (SS) 7 15,6

Setuju (S) 20 44,4

Tidak Setuju (TS) 18 40

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa senang belajar
diperpustakaan dalam waktu lama dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 7 responden
(15,6%), “setuju” sebanyak 20 responden (44,4%), “tidak setuju” sebanyak 18 responden
(40%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

19. Saya selalu meminjam buku keperpustakaan hanya jika dan tugas tertentu

Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.19

Table 4.1.19 Respon Mahasiswa terhadap item soal 19

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 8 17,8

Setuju (S) 25 56,6

Tidak Setuju (TS) 12 26,7

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0


Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa selalu meminjam
buku keperpustakaan hanya jika dan tugas tertentu dengan pilihan “sangat setuju”
sebanyak 8 responden (17,8%), “setuju” sebanyak 25 responden (56,6%), “tidak setuju”
sebanyak 12 responden (26,7%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

20. Saya memfotocopy buku untuk menambah pengetahuan

Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.20

Table 4.1.20 Respon Mahasiswa terhadap item soal 20

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 5 11,1

Setuju (S) 24 53,3

Tidak Setuju (TS) 14 31,1

Sangat Tidak Setuju (STS) 3 6,7

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa memfotocopy buku
untuk menambah pengetahuan dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 5 responden
(11,1%), “setuju” sebanyak 14 responden (31,1%), “tidak setuju” sebanyak 14 responden
(31,1%), “sangat tidak setuju” sebanyak 3 responden (6,7%)

21. Saya selalu belajar serius ketika akan menghadapi ujian


Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.21

Table 4.1.21 Respon Mahasiswa terhadap item soal 21

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 11 24,4

Setuju (S) 28 62,2

Tidak Setuju (TS) 6 13,3

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa selalu belajar serius
ketika akan menghadapi ujian dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 11 responden
(24,4%), “setuju” sebanyak 28 responden (62,2%), “tidak setuju” sebanyak 6 responden
(13,3%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

22. Saya selalu mempersiapkan diri sebelum ujian

Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.22

Table 4.1.22 Respon Mahasiswa terhadap item soal 22

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 15 33,3

Setuju (S) 30 66,7


Tidak Setuju (TS) 1 2,2

Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa selalu


mempersiapkan diri sebelum ujian dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 15 responden
(33,3%), “setuju” sebanyak 30 responden (66,7%), “tidak setuju” sebanyak 1 responden
(2,2%), “sangat tidak setuju” sebanyak 0 responden (0%)

23. Saya selalu merasa gugup menjelang ujian

Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.23

Table 4.1.23 Respon Mahasiswa terhadap item soal 23

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 5 11,1

Setuju (S) 26 57,8

Tidak Setuju (TS) 12 26,7

Sangat Tidak Setuju (STS) 2 4,4

Total 45 100
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa selalu merasa gugup
menjelang ujian dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 5 responden (11,1%), “setuju”
sebanyak 26 responden (57,8%), “tidak setuju” sebanyak 12 responden (26,7%), “sangat
tidak setuju” sebanyak 2 responden (4,4%)

24. Saya bertanya kepada teman saat ujian berlangsung

Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.24

Table 4.1.24 Respon Mahasiswa terhadap item soal 24

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 0 0

Setuju (S) 12 26,7

Tidak Setuju (TS) 28 62,2

Sangat Tidak Setuju (STS) 5 11,1

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa tidak bertanya
kepada teman saat ujian berlangsung dengan pilihan “sangat setuju” sebanyak 0
responden (0%), “setuju” sebanyak 12 responden (26,7%), “tidak setuju” sebanyak 28
responden (62,2%), “sangat tidak setuju” sebanyak 5 responden (11,1%)

25. Saya mempersiapkan buku dan catatan yang diperlukan dalam menghadapi ujian

Distirbusi frekuensi masing masing jawaban mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi
Pendidikan Ekonomi Stambuk 2018 ditampilkan pada table 4.1.25
Table 4.1.25 Respon Mahasiswa terhadap item soal 25

Pilihan Frekuensi %

Sangat Setuju (SS) 9 20

Setuju (S) 28 62,2

Tidak Setuju (TS) 7 15,6

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 2,2

Total 45 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa mempersiapkan


buku dan catatan yang diperlukan dalam menghadapi ujian dengan pilihan “sangat
setuju” sebanyak 9 responden (20%), “setuju” sebanyak 28 responden (62,2%), “tidak
setuju” sebanyak 7 responden (15,6%), “sangat tidak setuju” sebanyak 1 responden
(2,2%)
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai perilaku mahasiswa
prodi pendidikan ekonomi stambuk 2018 terhadap pembelajaran daring maka dapat
disimpulkan mahasiswa senang dengan sistem pembelajaran secara daring, namun sebagian
besar mahasiswa ragu bertanya dikarenakan materi yang tidak dipahami dalam
pembelajaran secara daring

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran dalam penelitian ini adalah dalam melaksanakan
pembelajaran harus memperhatikan karakteristik mahasiswa dan tingkat kesulitan materi
pelajaran sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
DAFTAR PUSTAKA

Adhe, K. R. (2018). Pengembangan media pembelajaran daring matakuliah kajian PAUD di


jurusan PG PAUD fakultas ilmu pendidikan universitas negeri surabaya. JECCE
(Journal of Early Childhood Care and Education), 1(1), 26-31.

Albert Efendi, Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah, (Jawa Tengah: Sarnu
Untung, 2020), h.3.

Among Guru, 2015. Pembelajaran Daring dan Luring : Pengertian, Ciri-ciri, Serta Perbedaannya,
di kutip tanngal 26september 2020 jam 19:30 wib

Arsawan, I. W. E. (2017). Pengaruh Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Terhadap


Stress Kuliah Dan Prestasi Belajar Mahasiswa Politeknik Negeri Bali. SOSHUM: Jurnal
Sosial dan Humaniora, 3(1), 55.

Bilfaqih, Y., & Qomarudin, M. N. (2015). Esensi Penyusunan Materi Daring Untuk Pendidikan
Dan Pelatihan. Yogyakarta: DeePublish.

Cahyani, E. R. S., Khotimah, K., Agustin, R., Sari, A. E. N., & Hapsery, A. (2021). Dampak
Perubahan Perilaku Mahasiswa dalam Pembelajaran Daring. Inferensi, 4(2), 121-127.

Fauzan, M. (2021). PERILAKU MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN


PEMBALAJARAN DARING DI MASA PANDEMI. Jurnal Perilaku dan Strategi
Bisnis, 9(1), 61-70.

Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran online di tengah pandemi covid-19. Indonesian
Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 81-89.

Ismail, A. Ilyas. (2018). Menggagas Paradigma Baru Dakwah Era Milenial, Jakarta:
Prenadamedia Grup.
Kuntarto, E. (2017). Keefektifan model pembelajaran daring dalam perkuliahan bahasa
Indonesia di perguruan tinggi. Journal Indonesian Language Education and
Literature, 3(1).

Mularsih heni,M.M.,M.Psi.Dr dan Karwono,M.Pd.H.Dr.Prof. 2017 .Belajar dan Pembelajaran


serta pemanfaatan sumber belajar. (Depok : PT Rajagrafindo Persada).h19

Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Formulasi model perkuliahan
daring sebagai upaya menekan disparitas kualitas perguruan tinggi. Walisongo Journal of
Information Technology, 1(2), 151-160.

Ningsih, I. P., & Rahadi, D. R. (2020). Perilaku mahasiswa terhadap pembelajaran daring di
masa pandemi Covid-19. Jurnal Manajemen Bisnis (JMB), 102-108.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Nuryatin, A., & Mulyati, S. (2021). ANALISIS PERILAKU BELAJAR MAHASISWA FKIP
UNIVERSITAS KUNINGAN. Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan
Ekonomi, 18(1), 77-89.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

Syah. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan


Nasional.h 6

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Penerbit Andi


LAMPIRAN

Angket Penelitian

Petunjuk Pengisian Angket


Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keterangan berikut dengan memberikan Check
List (√) pada pernyataan dan jawaban dibawah ini dengan keterangan sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS)


Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)

Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :

Daftar Pertanyaan
No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya selalu mencatat lengkap seluruh


materi pelajaran

2. Saya senang belajar jika dosen


memerikan penjelasan secara daring

3. Saya selalu mengerjakan tugas saat


sebelum pelajaran dimulai

4. Saya selalu menunda waktu dalam


mengerjakan tugas yang diberikan dosen
5. Saya selalu menyesal saat terlambat
mengikuti pembelajaran daring

6. Saya berusaha merespon setiap


pertanyaan sulit yang diberikan dosen

7. Saya ragu bertanya jika ada materi yang


tidak saya pahami

8. Saya mampu menjelaskan ulang materi


pelajaran secara mendalam

9. Saya antusias dalam mengerjakan latihan


secara daring

10. Saya senang jika banyak diberikan


latihan oleh dosen

11. Saya selalu membaca buku sebelum


mulai pembelajaran

12. Saya senang membiasakan membaca


buku untuk mengisi waktu kosong

13. Saya selalu memberikan tanda pada


halaman penting buku

14. Saya selalu mengingat dan menghafal


garis besar setiap materi pelajaran

15. Saya selalu membaca buku lebih dari satu

16. Saya selalu mengunjungi perpustakaan

17. Saya selalu mengunjungi perpustakaan


lain untuk mencari buku
18. Saya senang belajar diperpustakaan
dalam waktu lama

19. Saya selalu meminjam buku


keperpustakaan hanya jika da tugas
tertentu

20. Saya memfotocopy buku untuk


menambah pengetahuan

21. Saya selalu belajar serius ketika akan


menghadapi ujian

22. Saya selalu mempersiapkan diri sebelum


ujian

23. Saya selalu merasa gugup menjelang


ujian

24. Saya bertanya kepada teman saat ujian


berlangsung

25. Saya mempersiapkan buku dan catatan


yang diperlukan dalam menghadapi ujian

Anda mungkin juga menyukai