Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/352553271

PENGARUH JUMLAH TUGAS KULIAH TEHADAP KESEHATAN MENTAL


MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER

Article · June 2021

CITATION READS

1 4,722

5 authors, including:

Layyinatuzzahrah Wahidah Nilam deky


Universitas Jember Universitas Jember
1 PUBLICATION 1 CITATION 1 PUBLICATION 1 CITATION

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Layyinatuzzahrah Wahidah on 20 June 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGARUH JUMLAH TUGAS KULIAH TEHADAP
KESEHATAN MENTAL MAHASISWA UNIVERSITAS
JEMBER

Layyinatuzzahrah Wahidah (192410103075)


Fakhrii Habibillah An Naufal (192410103076)
Nilam Cahya Deky (192410103077)
Adelia Permatasari (192410103080)
Universitas Jember

Jalan Kalimantan II/24, Kampus Bumi Tegal Boto, Jember, Jawa Timur

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Pengaruh jumlah tugas kuliah
terhadap kesehatan mental mahasiswa Universitas Jember, 2) Seberapa besar pengaruh
jumlah tugas terhadap kesehatan mental mahasiswa Universitas Jember, 3) Tingkat pengaruh
jumlah tugas kuliah terhadap kesehatan mental mahasiswa Universitas Jember, 4) Tingkat
pengaruh kesuliatan dalam mengerjakan tugas kuliah terhadap kesehatan mental mahasiswa
Universitas Jember, 5) untuk mengetahuiapa yang dirasakan mahasiswa apabila tidak dapat
mengerjakan tugas. Hipotesis yang diajukan adalah ada pengaruh jumlah tugas kuliah
terhadap kesehatan mental mahasiswa Universitas Jember. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah metode statistik inferensial dengan pertimbangan kriteria subjek
adalah jumlah tugas yang berpengaruh terhadap kesehatan mental mahasiswa Universitas
Jember. Dengan kriteria tersebut maka jumlah subjek penelitian ini sebanyak 101 subjek.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak adanya pengaruh jumlah tugas mahasiswa
terhadap kesehatan mental mahasiswa.

Kata kunci: kesulitan, kesehatan mental

ABSTRACT: The purpose of this study was to determine: 1) The effect of the number of
assignments on the mental health of Jember University students, 2) How much influence the
number of assignments had on the mental health of Jember University students, 3) The level
of influence of the number of coursework on the mental health of Jember University students,
4) The level of influence of difficulty in doing college assignments on the mental health of
Jember University students, 5) to find out what students feel when they can't do assignments.
The hypothesis proposed is that there is an effect of the number of coursework on the mental
health of Jember University students. The sampling technique used is the inferential statistical
method with consideration of the subject's criteria is the number of tasks that affect the mental
health of Jember University students. With these criteria, the number of subjects in this study
were 35 subjects. The conclusion of this study is that there is no effect of the number of
lectures on mental health.

Keywords: difficulties, mental health

PENDAHULUAN kesehatan No. 23 tahun 1992 menyatakan:


kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
Kesehatan merupakan hal yang badan, jiwa, dan sosial yang
penting karena kesehatan berperan dalam memungkinkan setiap orang hidup
keberfungsian semua aspek kehidupan produktif secara sosial dan ekonomis [1].
bagi seluruh masyarakat. Undang-undang Pengertian kesehatan menurut WHO
(World Health Organization) merupakan diri karena regulasi diri berkaitan terhadap
kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan kesehatan mental mahasiswa. Tanpa
sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit adanya regulasi diri, mahasiswa akan
atau kecacatan [2]. Berdasarkan definisi kesulitan untuk mengontrol dan mengatur
tadi, dapat disimpulkan bahwa mental emosi, perilaku, dan tingkahlakunya.
merupakan salah satu penunjang Ketidakmampuan mahasiswa untuk
kesehatan sehingga kesehatan mental melakukan regulasi diri akan
tidak dapat diabaikan begitu saja. mengakibatkan mentalnya terganggu
karena tidak bisa mengontrol diri di situasi
Kesehatan mental merupakan hal tertentu.
yang mulai dibicarakan dan diperhatikan
secara serius oleh masyarakat Indonesia Pada awal masa COVID-19,
pada saat ini. Masalah kesehatan mental di pemerintah resmi menyatakan bahwa
Indonesia pada masa ini masih tergolong semua instansi pendidikan akan
sangat tinggi, terutama pada kalangan melaksanakan pembelajaran secara
mahasiswa karena mereka memiliki emosi daring (media dalam jaringan) pada bulan
yang tidak stabil dan sudah memiliki Maret 2020. Awalnya, semua sekolah dan
kemampuan yang baik untuk memecahkan universitas diliburkan selama 2 minggu.
masalah yang ada. Namun merupakan Akan tetapi, dikarenakan kondisi yang tidak
masa dimana mereka sering mengalami memungkinkan, maka pemerintah
stres terutama pada peristiwaperistiwa memutuskan untuk melaksanakan
tertentu dalam hidup mereka [3]. pembelajaran secara daring sebagai
Mahasiswa dianggap sebagai golongan pencegahan agar angka pada kasus
yang rentan untuk mengalami gangguan COVID-19 tidak meningkat.
mental. Oleh karena itu, perlu untuk
mendapatkan perhatian lebih karena Berawal dari kuliah daring, kita
merupakan aset negara dan generasi dapat melihat bagaimana dampak yang
penerus bangsa [4]. ditimbulkan terhadap para mahasiswa
melalui kuliah daring tersebut, terutama
Kesehatan mental pada pada mahasiswa baru. Seharusnya, masa
mahasiswa dapat dipengaruhi oleh perkuliahan awal merupakan kesempatan
beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor bagi mahasiwa baru untuk mencari relasi,
genetika, keluarga, pertemanan, gaya mengembangkan diri, serta belajar untuk
hidup, sosial, dan berbagai faktor lainnya. menjadi lebih mandiri. Akan tetapi,
Faktor-faktor tersebut dapat sekarang hal itu menjadi lebih sulit untuk
mempengaruhi mahasiswa secara positif dilakukan karena ketidakmampuan
maupun negatif. Akan tetapi, masih banyak mahasiswa untuk berinteraksi secara
mahasiswa yang tidak menyadari dampak langsung sehingga hal-hal yang
positif dan negatif yang ditimbulkan dari seharusnya menjadi kesempatan emas
faktor-faktor tersebut sehingga mereka bagi mahasiswa baru pun hilang.
lupa akan kesehatan mental mereka. Kesehatan mental memiliki
Mereka lupa untuk berfokus pada peranan yang sangat penting bagi
kesehatan mental mereka karena mereka mahasiswa baru untuk beradaptasi dengan
hanya berfokus pada tugas, organisasi, lingkungan perkuliahannya yang baru.
jadwal kuliah, serta tuntutantuntutan yang Tentunya kehidupan di lingkungan kampus
ia terima dari orang-orang di sekitarnya. dan sekolah jauh berbeda. Mahasiswa
baru akan menemukan berbagai macam
Regulasi diri dalam belajar yang pergaulan yang sangat beragam serta
baik akan membantu mahasiswa untuk akan menemukan metode pembelajaran
memenuhi tuntutan-tuntutan yang yang berbeda dibanding masa sekolah.
dihadapinya [5]. Regulasi diri adalah Oleh karena itu, secara tidak langsung
kemampuan seseorang untuk melakukan mahasiswa baru dituntut untuk bisa
kontrol terhadap emosi dan perilakunya di beradaptasi terhadap lingkungan barunya.
situasi apapun secara mandiri. Mahasiswa
dianjurkan untuk bisa melakukan regulasi
Selain mahasiswa baru, 2021. Dengan jumlah responden sebanyak
mahasiswa lama pun mengalami beberapa 101.
dampak yang diakibatkan oleh kuliah
daring, terutama bagi mahasiswa yang Variabel Penelitian
mengikuti organisasi. Dengan adanya
kuliah daring, maka secara otomatis tugas- Variabel adalah obyek penelitian atau apa
tugas perkuliahan pun akan semakin yang menjadi titik perhatian suatu
banyak. Mahasiswa yang terlibat aktif dan penelitian. Menurut Sugiyono variabel
terlalu berfokus pada organisasi bebas (independent) adalah variable yang
kemahasiswaan dapat memiliki sikap untuk mempengaruhi atau yang menjadi sebab
menunda pekerjaan atau prokrastinasi perubahannya atau timbulnya variabel
akademik, yaitu penundaan dalam hal terikat. Dalam penelitian ini yang berperan
mengerjakan tugas-tugas kuliah maupun
penundaan untuk terlibat penuh di
perkuliahan [6].
Independent Dependent
Jika penundaan ini terus berlanjut,
hal ini dapat mengganggu aktivitas mereka
dalam memenuhi kewajiban sebagai
mahasiswa, seperti mengerjakan tugas Gambar 1 Hubungan antara variable bebas dan
tepat waktu. Dikarenakan tugas terikat
perkuliahan yang semakin banyak ketika
daring, maka mahasiswa yang mengikuti sebagai variabel bebas adalah jumlah
organisasi akan semakin kewalahan tugas dan skala kesulitan tugas.
dengan adanya tugas perkuliahan yang Sedangkan variabel terikat (dependent)
banyak dan tugas dari organisasi jika merupakan variabel yang dipengaruhi atau
mereka tidak dapat memanajemen waktu yang menjadi akibat, karena adanya
dengan baik. variabel bebas (independent). Adapun
variabel terikat dalam penelitian ini adalah
Penelitian ini dilakukan dengan ciri-ciri dari gangguan mental.
tujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh tugas terhadapa kesehatan Teknik Pengumpulan Data
mental ,yang disebabkan dari kuliah daring
dan tugas yang tidak terkontrol yang dapat Dalam melakukan pengumpulan data
menyebabkan permasalahan mental sangat dibutuhkan alat untuk
mahasiswa serta kesulitan dan apa saja mengumpulkan data. Teknik pengumpulan
yang mahasiswa rasakan apabila tidak data dalam penelitian ini dilakukan dengan
dapat mengerjakan tugas yang diberikan. menggunakan kuisioner. Pertanyaan-
pertanyaan yang terdapat dalam
kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut
METODE PENELITIAN cukup terperinci dan lengkap dan biasanya
sudah menyediakan pilihan jawaban
Rancangan Penelitian (kuesioner tertutup) atau memberikan
kesempatan responden menjawab secara
Penelitian ini dilakukan dengan bebas (kuesioner terbuka). Tujuan
menggunakan kuisioner, karena dapat kuosioner untuk memperoleh informasi
mengungkapkan pendapat atau tanggapan yang relevan dengan tujuan penelitian
seseorang baik secara individual maupun serta memperoleh informasi secara
kelompok terhadap permasalahan. bersama-sama. Penggunaan metode
kuesioner biasanya digunakan untuk
Jadwal Penelitian penelitian kuantitatif, umumnya untuk
menyatakan hubungan pengaruh antara
Pelaksanaan penelitian ini direncanakan variabel.
berlangsung selama 1 hari , yaitu pada
tanggal 17 juni 2021 sampai dengan 18 juni Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah data- Persentase Frekuensi
data yang yang diperlukan telah terkumpul.
Data yang diperlukan akan disajikan dalam 16,66% 1
tabel untuk kemudian dianalisis. Untuk 20% 15
pengolahan datanya nantinya akan 20,83% 1
menggunakan analisis regresi linier
berganda. Analisis regresi adalah suatu 25% 1
analisis yang mengukur pengaruh variabel 28,57% 2
bebas terhadap variabel terikat (Sunyoto,
30% 13
2011;9). Persamaan regresi linier
berganda mengandung makna bahwa 33,33% 19
dalam suatu persamaan regresi terdapat 35,71% 1
satu variabel terikat (dependent) yang
disimbolkan dengan Y dan lebih dari satu 37,5% 2
variabel bebas (independent) yang 38,46% 1
disimbolkan. 40% 1
HASIL DAN PEMBAHASAN 41,66% 1
42,85% 2
Dari kuisioner yang telah kami bagikan
kepada 101 responden diperoleh data 44,44% 12
jawaban yang diberikan responden atas 50% 6
kuisioner yang berisi pernyataan tentang 55,55% 10
pengaruh jumlah tugas terhadap
kesehatan mental yang dapat dilihat pada 60% 1
tabel dan gambar berikut : 62,5% 2
63,63% 1
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Jumlah Matkul Satu 66,66% 1
Semester
71,42% 1
Jumlah 75% 2
Matkul Satu Frekuensi Persentase
Semester 77,77% 1
4 3 2,97% 100% 3
5 1 0,99% 166,66% 1
6 2 1,98%
7 5 4,95%
8 5 4,95%
9 43 42,57%
10 34 33,66%
11 1 0,99%
12 1 0,99%
13 1 0,99%
14 1 0,99% Gambar 2 Diagram Lingkaran Tentang Kesulitan
Tugas
24 4 3,96%
Dari 101 responden, 61,9% menyakatan
bahwa mereka kesulitan dalam
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Jumlah Tugas
Terhadap Jumlah Matkul Dalam Satu Semester
mengerjakan tugas kuliah. Lalu sebanyak
27,6% dari responden menyatakan
mungkin kesulitan dalam mengerjakan Pembahasan
tugas. Sedangkan 10,5% dari responden
menyatakan tidak kesulitan dalam Analisis Persamaan Regresi Linier
mengerjakan tugas. Berganda

Menurut Pardede dan Manurung


(2014:27), diketahui bahwa dalam regresi
berganda, variabel terikat dipengaruhi oleh
dua variabel atau lebih variabel bebas
sehingga berhubungan fungsional antara
variabel terikat (Y) yaitu Ciri-ciri Gangguan
Mental, dengan variabel bebas yaitu:
Jumlah Tugas (X1), dan Skala Kesulitan
Tugas (X2). Untuk mengetahui
pengaruhnya dapat digunakan persamaan
analisis regresi linear berganda sebagai
berikut:
Gambar 3 Diagram Lingkaran Tentang Skala
Kesulitan Tugas

Sebanyak 40% dari 101 responden


memilih nilai kesulitan tugas dengan nilai 4,
nilai ini memiliki arti tingkat kesulitannya
adalah sulit. Kemudian sebanyak 29,5% Dimana:
dari jumlah responden memilih nilai
kesulitan tugas dengan nilai 3, nilai ini Y = Ciri-ciri Gangguan Mental
memiliki arti tingkat kesulitannya adalah a = Konstanta
biasa. Sebanyak 21,9% dari jumlah b = Koefisien regresi
responden memilih nilai tingkat kesulitan X1 = Jumlah Tugas
dengan nilai 5, nilai ini memiliki arti tingkat X2 = Skala Kesulitan Tugas
kesulitannya adalahsangat sulit. e = Standar error
Selanjutnya sebanyak 7,6% dari jumlah
responden memilih nilai kesulitan tugas Uji t
dengan nilai 2, nilai ini memiliki arti tingkat
kesulitannya adalah mudah. Dan yang Menurut Pardede dan Manurung
terakhir sebanyak 1% dari jumlah (2014:29), nilai thitung digunakan untuk
responden memilih nilai kesulitan tugas menguji pengaruh secara parsial Jumlah
dengan nilai 1, nilai ini memiliki arti tingkat tugas (X1) dan skala kesulitan (X2)
kesulitannya adalah sangat mudah. terhadap variabel terikatnya. Apakah
variabel tersebut memiliki pengaruh yang
Hipotesis Penelitian berarti terhadap variabel ciri-ciri gangguan
mental (Y) atau tidak. Uji ini dapat
Hipotesis yang kami ajukan pada penelitian dilakukan dengan membandingkan thitung
kami antara lain: dengan ttabel dengan cara dk = n - k atau
dengan melihat kolom signifikansi pada
H1 = Jumlah tugas mempengaruhi masing-masing thitung. Rumus yang
kesehatan mental mahasiswa. digunakan sebagai berikut:

H2 = Skala kesulitan tugas mempengaruhi


kesehatan mental mahasiswa.

H3 = Jumlah tugas dan skala kesulitan


tugas secara bersama sama
mempengaruhi kesehatan mental Dimana:
mahasiswa.
t = Koefisienttest SK -.117 .259 -.047 -.454 .651
r = Kolerasi AL
A
n = Jumlah sample KE
r2 = Koefisien determinasi SU
LIT
Uji f AN
(X2
)
Menurut Pardede dan Manurung a. Dependent Variable: CIRI-CIRI GANGGUAN
(2014:28), uji F dapat digunakan untuk MENTAL (Y)
menguji pengaruh secara simultan
variabel bebas terhadap variabel Sumber : Data primer setelah diolah, 2021
terikatnya (Y). Jika variabel bebas
Tabel 3 Coefficientsa
memiliki pengaruh secara simultan
terhadap variabel terikatnya (Y), maka Berdasarkan analisis data dengan
model persamaan regresi masuk dalam menggunakan SPSS 20, maka diperoleh
kriteria cocok atau fit. Sebaliknya tidak hasil persamaan regresi sebagai berikut:
terdapat pengaruh secara simultan maka
masuk dalam kategori tidak cocok atau Y = 4.552 + -0,117X1 + -0,117X2 + e
non fit, dengan derajat kepercayaan df1 =
k - 1 dan df2 = n - k tertentu. Adapun uji Persamaan regresi diatas memperlihatkan
statistiknya adalah: hubungan antara variabel independent
dengan variabel dependent secara parsial,
dari persamaan tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa variabel jumlah tugas
(X1) dan skala kesulitan tugas (X2) tidak
mempengaruhi bagi kesehatan mental
Dimana : mahasiswa Universitas Jember.

F = Nilai Fhitung Hasil Uji t (Parsial)


R2 = Nilai koefisien determinasi
N = Jumlah sampel Menurut Pardede dan Manurung
K = Jumlah variabel (2014:29) nilai t hitung digunakan untuk
menguji pengaruh secara parsial jumlah
Hasil Uji Regresi Linier Berganda tugas (X1) dan skala kesulitan tugas (X2)
terhadap variabel terikatnya. Apakah
variabel tersebut memiliki pengaruh yang
berarti terhadap variabel ciri-ciri gangguan
Coefficientsa mental (Y) atau tidak dengan tingkat
Stand kesalahan 5%. Uji ini dilakukan dengan
ardize melihat kolom signifikansi pada masing-
Unstandardi d
zed Coeffi masing variabel independent (bebas)
Coefficients cients dengan taraf signifikan < 0,05. Uji t yang
Std. dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut
Erro ini:
Model B r Beta t Sig.
1 (Co 4.552 .997 4.568 .000 Coefficientsa
nst
Stand
ant)
ardize
JU -.117 .132 -.092 -.886 .378 Unstandardi d
ML zed Coeffi
AH Coefficients cients
TU
Std.
GA
Erro
S
Model B r Beta t Sig.
(X1
)
1 (Co 4.552 .997 4.568 .000 pengaruh secara simutan variabel bebas
nst tehadap variabel terikatnya (Y). Jika
ant)
JU -.117 .132 -.092 -.886 .378
variabel bebas memiliki pengaruh secara
ML simultan tehadap variabel terikatnya (Y).
AH Uji ini dilakukan dengan membandingkan
TU signifikansi nilai Fhitung > Ftabel maka model
GA yang dirumuskan udah tepat. Jika nilai
S
(X1 Fhitung > Ftabel maka dapat diartikan bahwa
) model regresi sudah tepat artinya
SK -.117 .259 -.047 -.454 .651 pengaruh secara bersama, dengan melihat
AL nilai Ftabel = f(k;n-k), F = (2; 101-2), Ftabel =(2;
A 98) = 3,09 dengan tingkat kesalahan 5%.
KE
SU
Uji F yang dilakukan dapat lihat pada Tabel
LIT 4.15 di bawah ini:
AN
(X2
) ANOVAa
a. Dependent Variable: CIRI-CIRI GANGGUAN Mean
MENTAL (Y) Sum of Squar
Model Squares df e F Sig.
Sumber : Data primer setelah diolah, 2021 1 Reg 6.981 2 3.491 .646 .526b
res
Tabel 4 Coefficientsa sion
Res 529.573 98 5.404
Berdasarkan Tabel 4 dengan mengamati idu
baris, kolom t dan sig. Dapat dijelaskan al
sebagai berikut: Tot 536.554 100
al
a. Dependent Variable: CIRI-CIRI GANGGUAN
Signifikansi jumlah tugas (X1) 0,378 > 0,05. MENTAL (Y)
Maka X1 tidak berkolerasi dengan Y. b. Predictors: (Constant), SKALA KESULITAN
(X2), JUMLAH TUGAS (X1)
ttabel = t (α/2; n-k-1) = t (0.05/2; 101-2-1) =
(0.025; 98) = 1,98447 Sumber : Data primer setelah diolah, 2021

Tabel 5 ANOVAa
Berarti nilai thitung < ttabel (-0,886 < 1,98447)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel
Maka jumlah tugas (X1) tidak diatas dapat dilihat pada nilai Fhitung
mempengaruhi kesehatan mental sebesar 0,646 dengan nilai Ftabel adalah
mahasiswa Universitas Jember. 3,09. Sehingga nilai Fhitung < Ftabel atau
0,646 < 3,09.
Signifikansi jumlah tugas (X2) 0,651 > 0,05. Tingkat signifikan 0,526b < 0,05. Dapat
Maka X2 tidak berkolerasi dengan Y. disimpulkan bahwa variabel jumlah tugas
(X1) dan skala kesulitan tugas (X2) secara
ttabel = t (α/2; n-k-1) = t (0.05/2; 101-2-1) = bersamaan tidak berpengaruh signifikan
(0.025; 98) = 1,98447 terhadap kesehatan mental mahasiswa
Universitas Jember.
Berarti nilai thitung < ttabel (-0,454 < 1,98447)
Hasil uji koefisien determinasi
Maka skala kesulitan tugas (X2) tidak
mempengaruhi kesehatan mental Koefisien determinasi (R2) pada intinya
mahasiswa Universitas Jember. mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel
Hasil Uji F (Simultan) dependen nilai koefisien determinasi
adalah 0 dan 1 nilai R2 yang rendah berarti
Menurut Pardede dan Manurung (2014:8) kemampuan variabel-variabel independent
uji F dapat digunakan untuk menguji dalam menjelaskan variasi variabel
dependent amat terbatas nilai yang nilai Bagi peneliti selanjutnya,
yang mendekati 1 berarti variabel-variabel diharapkan mengambil waktu peneliti pada
independent memberikan hampir semua saat perkuliahan aktif agar mempermudah
informasi yang dibutuhkan untuk dalam pencarian subjek ataupun data.
memprediksi variasi variabel dependent. Apabila populasinya dapat terhitung maka
gunakan teknik sampling yang lain, apabila
Berdasarkan uji R2 yang dilakukan dapat populasi tak terhingga dapat menggunakan
dilihat pada tabel 6 di bawah ini: incidental sampling atau teknik sampling
yang lain dan memperbaiki skala kesulitan
tugas kuliah terhadap kesehatan mental
Model Summary mahasiswa.
R Std. Error
Squa Adjusted of the
Model R re R Square Estimate
1 .114a .013 -.007 2.325

a. Predictors: (Constant), SKALA KESULITAN


(X2), JUMLAH TUGAS (X1)

Sumber : Data primer setelah diolah, 2021

Tabel 6 Model Summary

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui


bahwa nilai koefisien determinasi terdapat
pada nilai Adjusted R Square sebesar
-0.007. Hal ini berarti kemampuan variabel
bebas dalam menjelaskan variabel terikat
adalah sebesar -0,7% sisanya -99,3%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dibahas dalam penelitian ini.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisi data dan


pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.

Tidak adanya pengaruh jumlah


tugas kuliah terhadap kesehatan mental
mahasiswa .

Berdasarkan hasil penelitian dan


kesimpulan yang diperoleh, maka penulis
memberikan sumbangan saran yang
diharapkan dapat bermanfaat, yaitu:

Bagi Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Jember diharapkan Fakultas
Ilmu Komputer memberikan sarana
edukasi permasalahan tentang tugas
kuliah tehadap kesehatan mental
mahasiswa pada saat sosialisasi, agar
mahasiswa memiliki kesehatan mental
yang baik ketika mendapat tugas kuliah
yang sulit.
DAFTAR PUSTAKA

Darajat, Zakariyah. Kesehatan Mental.


Jakarta:PT.Gunung Agung, 1983.

Indonesia, P. R., & Indonesia, P. R. (1992).


Undang Undang No. 23 Tahun 1992
Tentang: Kesehatan. Undang Undang, 23,
1-31. 2.

World Health Organization. (2003).


Kesehatan Mental dalam Kedaruratan.
Retrieved from Aspek Mental dan Sosial
Kesehatan Masyarakat yang Terpapar
Stresor yang Ekstrem website:
https://www. who.
int/mental_health/resources/mental_healt
h_in_emergen ices_bahasa. Pdf

Rachmah, D. N., Mayangsari, M. D., &


Akbar, S. N. (2015). Motivasi belajar
sebagai mediator hubungan kecerdasan
adversitas dan prokrastinasi akademik
pada mahasiswa yang aktif berorganisasi.
Jurnal Cakrawala Pendidikan, 34(2).

Putri, C. P., Mayangsari, M. D., & Rusli, R.


(2020). PENGARUH STRES AKADEMIK
TERHADAP ACADEMIC HELP SEEKING
PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNLAM
DENGAN INDEKS PRESTASI
KUMULATIF RENDAH. Kognisia prodi
Psikologi FK ULM, 1(2), 28-37.

Aridarmaputri, G. S., Akbar, S. N., &


Yuniarrahmah, E. (2016). Pengaruh
jejaring sosial terhadap kebutuhan afiliasi
remaja di program Studi Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat. Jurnal Ecopsy, 3(1).

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai