Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

PROSES KEPERAWATAN DAN BERPIKIR KRITIS

METODE PENGUMPULAN DATA

OLEH:
Nama: Siska Annisa

NIM: 2110913320002
Kelompok: 7

ASISTEN PRAKTIKUM:
Asisten Annisa Intan Sulistyani (NIM. 2010913320002)

DOSEN KOORDINATOR PRAKTIKUM:


Herry Setiawan, S.Kep., Ners, M.Kep.

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

2021
Etiologi Problem
DO: Agens cedera biologis Nyeri akut (000132)
2. P : peningkatan
tekanan darah
3. Hasil CT Scan ada
pendarahan di
thalamus dextra

DS:
1. Q : Berdenyut
2. Kepala terasa berat
3. R : Area kepala
frontalis menjalar ke
punggung
4. S : Skala nyeri 5 (1-
5)
5. T : 15-30 menit

DO: Hipertensi Ketidakefektifan perfusi


1. Pasien memiliki jaringan perifer (00204)
riwayat hipertensi
2. Pasien memiliki
riwayat diabetes
mellitus
3. TD: 260/140 mmHg
2. Bicara pelo
3. Pendarahan di
intracerebral

DS:
1. Pasien mengeluhkan
kelemahan anggota
gerak kiri
2. Pasien mengeluhkan
sakit kepala

DO: Rasa makanan/minuman Mual (00134)


yang tidak enak
DS:
- Pasien mengeluhkan
nafsu makan
menurun
- Pasien mengeluhkan
mual

DO: Penurunan kekuatan otot Hambatan mobilitas fisik


1. Pasien dalam (00085)
melakukan aktifitas
sehari-hari dibantu
orang lain
DS:
1. Pasien
mengeluhkan
kelemahan anggota
gerak kiri
DO: Kesulitan mempertahankan Gangguan pola tidur
tetap tidur (000198)
DS:
3. Pasien mengeluhkan
tidur tidak nyenyak
4. Pasien mengeluhkan
gelisah saat tidur

DO:

DS:

DO:

DS:

No Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Rencana


Hasil (NOC) Keperawatan (NIC)
1 Nyeri akut B.D Agens cedera biologis
2 Ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer B.D Hipertensi
3 Mual B.D Rasa makanan/minuman
yang tidak enak
4 Hambatan Mobilitas Fisik B.D
Penurunan kekuatan otot
5 Gangguan pola tidur B.D Kesulitan
mempertahankan tetap tidur
No Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Keperawatan
(NOC) (NIC)
1 Nyeri akut 2. Kontrol Nyeri (2102) Manajemen Nyeri :
Setelah dilakukan asuhan Akut
keperawatan selama 3×24 - Lakukan pengkajian
jam diharapkan: komprehensif yang
• Klien mampu
meliputi lokasi,
mengenali kapan
nyeri terjadi karakteristik,
• Klien menunjukkan onset/burasi,
penggunaan frekuensi dan
tindakan pencegahan kualitas, intensitas
nyeri serta apa yang
• Klien mampu mengurangi nyeri
melaporkan
perubahan nyeri dan faktor yang
pada profesional memicu.
kesehatan - Monitor nyeri
• Klien melaporkan menggunakan alat
nyeri yang terkontrol pengukur yang valid
3.Tingkat Nyeri (1605) dan reliable sesuai
Setelah dilakukan asuhan
usia dan
keperawatan selama 3×24
jam diharapkan: kemampuan
• Klien melaporkan berkomunikasi.
nyeri yang dirasakan - Observasi adanya
menjadi ringan petunjuk nonverbal
• Klien mengalami mengenai
penurunan episode ketidaknyamanan
nyeri
terutama pada
mereka yang tidak
dapat berkomunikasi
secara efektif.
- Pilih dan
implementasikan
pilihan intervensi
yang sesuai dengan
keuntungan dan
risiko yang
diinginkan pasien
(misalnya
farmakologi,
nonfarmakologi,
interpersonal) untuk
memfasilitas
menurunnya nyeri
dengan tepat.
Pemberian Analgesik
1. Lakukan pola
komunikasi yang
efektif diantara
pasien, keluarga,
dan pember
perawatan untuk
mencapai
manajemen nyeri.
2. Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas
dan,keparahan nyeri
sebelum mengobati
pasien.
3. Cek perintah
pengobatan meliputi
obat, dosis, dan
frekuensi obat
analgesik yang
diresepkan.
4. Cek adanya riwayat
alergi obat.
2 Ketidakefektifan 1. Perfusi Jaringan: Manajemen Sensasi
perfusi jaringan perifer Perifer(0407) Perifer
Setelah dilakukan asuhan 1. Dorong pasien untuk
keperawatan selama 3×24 menggunakan
jam diharapkan:
• Klien mengalami bagian tubuh yang
penurunan kelemahan tidak terganggu
otot dalam rangka
- Tekanan darah sistolik mengetahui tempat
klien menjadi normal dan permukaan
- Tekanan darah distolik suatu benda.
klien menjadi normal
2. Monitor adanya
- Manajemen Diri :
Penyakit Arteri Perifer parasthesia dengan
(3111) tepat (seperti mati
Setelah dilakukan asuhan rasa).
keperawatan selama 3×24
jam diharapkan: Monitoring Neurologi
1. Klien mengalami 1. Monitor kekuatan
penurunan kadar
pegangan,
glukosa darah
bandingkan kedua
sisi tubuh bersamaan
2. Monitor tanda-tanda
vital : suhu, tekanan
darah, denyut nadi,
dan respirasi.
1. Catat keluhan sakit
kepala.
2. Monitor
karakteristik
berbicara :
kelancaran, adanya
aphasia, atau
kesulitan
menemukan kata.
3 Risiko ketidakefektifan 1. Perfusi Jaringan Manajemen Edema
perfusi jaringan otak Cerebral (0406) Cerebral
Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor tanda-tanda
keperawatan selama 3×24 vital.
jam diharapkan:
2. Rencanakan asuhan
• Sakit kepala yang
dialami klien telah keperawatan untuk
tidak ada memberikan periode
istirahat.
3. Monitor adanya
kebingungan,
perubahan pikiran,
keluhan pusing,
pingsan.
4. Monitor
karakteristik cairan
serebrosphinal:
warna, kejernihan,
konsistensi.

Monitor Tekanan
Intrakranial (TIK)
1. Monitor tekanan
aliran darah otak.
2. Monitor status
neurologi.
3. Monitor jumlah,
nilai, dan
karakteristik
pengeluaran cairan
serebrosphinal
(CSF).

4 Mual - Kontrol Mual & Muntah Manajemen Mual


(1618)
Setelah dilakukan asuhan 1. Kendalikan
keperawatan selama 1×24 faktor-faktor
jam diharapkan: lingkungan yang
1. Klien dapat mengenali mungkin
timbulnya mual
membangkitkan
2. Klien dapat
menjelaskan faktor mual (misalnya,
penyebab mual bau yang tidak
3. Klien dapat menyenangkan,
melaporkan mual, suara, dan
muntah dan muntah stimulasi visual
terkontrol
yang tidak
- Nafsu Makan (1014) menyenangkan).
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1×24 2. Dorong pasien
jam diharapkan: untuk belajar
1. Klien dapat strategi
melaporkan mengatasi mual
peningkatan keinginan
untuk makan sendiri.
2. Klien dapat
melaporkan rasa 3. Identifikasi
makananannya enak strategi yang
telah berhasil
dilakukan dalam
upaya mengurangi
mual.

4. Ajari penggunaan
Teknik nonfarmakologi
(misalnya, biofeed-back,
hipnosis, relaksasi,
imajinasi terbimbing,
terapi music, distraksi,
akupresur) untuk
mengatasi mual.
5 Hambatan mobilitas - Ambulasi (0200) Peningkatan Mekanika
fisik Setelah dilakukan asuhan Tubuh
keperawatan selama 3×24 1. Instruksikan
jam diharapkan: pasien untuk
1. Klien mampu
berjalan pelan menggerakan kaki
2. Klien mampu terlebih dahulu
menopang berat kemudian badan
badan ketika memulai
berjalan dari
posisi berdiri.
4. Kolaborasikan
dengan fisioterapis dalam
mengembangkan
peningkatan mekanika
tubuh, sesuai indikasi.

5. Edukasi pasien
tentang pentingnya postur
tubuh yang benar untuk
mencegah kelelahan,
ketegangan atau injury

Terapi Latihan :
Ambulasi
1. Bantu pasien
untuk menggunakan alas
kaki yang memudahkan
berjalan dan
mencegah cedera.

2. Sediakan tempat tidur


dengan ketinggian yang
rendah,sebagaimana
mestinya.

3. Terapkan/sediakan
alat bantu (tongkat,
walker, kursi roda) untuk
ambulasi jika pasien tidak
stabil.

4. Bantu pasien
untuk berdiri dan
ambulasi dengan
jarak tertentu dan
dengan sejumlah
staf tertentu.

5. Konsultasikan
pada ahli terapi
fisik mengenai
rencana ambulasi
sesuai kebutuhan
6 Gangguan pola tidur - Tidur (0004) Peningkatan Tidur
Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor pola tidur
keperawatan selama 1×24
jam diharapkan: pasien dan catat
1. Klien dapat kondisi pasien dan
melaporkan kualitas catat kondisi fisik dan
tidur yang meningkat
psikologis keadaan
2. Klien dapat
melaporkan penurunan yang menganggu tidur.
kesulitan memulai 1. Ajarkan pasien
tidur bagaimana melakukan
3. Klien dapat mudah relaksasi otot autogenic
bangun pada saat yang atau bentuk
tepat farmakologi lainnya
untuk memancing
tidur.
2. Anjurkan untuk tidur
siang di siang hari, jika
di indikasikan, untuk
memenuhi kebutuhan
tidur.
3. Bantu untuk
menghilangkan situasi
stress sebelum tidur.

Anda mungkin juga menyukai