Anda di halaman 1dari 38

FINAL BLKL

NAMA : DHIMAS SETYO WIBOWO


NIM : B1B119246
KELAS :E
MATA KULIAH : BLKL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS HALUOLEO

T.A 2021/2022
PERT-8 (PASAR MODAL)
1. Pengertian pasar modal
Pasar modal adalah sarana bertemunya perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah) yang membutuhkan dana dari masyarakat untuk pengembangan usaha, ekspansi,
penambahan modal kerja dan lain-lain, dengan masyarakat yang hendak menginvestasikan
dana mereka. Untuk mendapatkan pendanaan, perusahaan atau institusi tersebut menerbitkan
saham atau surat utang, dan masyarakat pemodal (investor) yang men”dana”i perusahaan
maupun institusi tersebut dengan membeli instrumen tersebut di pasar modal baik secara
langsung, maupun dalam bentuk reksa dana. Karena itu pasar modal memiliki peran penting
bagi perekonomian suatu negara. Selain saham, obligasi, dan reksa dana, pasar modal juga
memperdagangkan bentuk lain seperti waran, right, dan produk derivatif lainnya.
2. Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modal adalah semua surat-surat berharga (securities) yang diperdagangkan di
bursa. Instrumen ini umumnya bersifat jagka panjang, dan terdiri dari berbagai jenis,
termasuk saham, obligasi, derivatif dan reksadana.
1. Saham
2. Obligasi
3. Derivatif
4. Reksadana

3. Pemain di pasar modal


Setidaknya terdapat tujuh pelaku pasar modal yang perlu kita ketahui, diantaranya emiten,
perantara emisi, badan pelaksana pasar modal, bursa efek, perantara perdagangan efek, agen
perantara perdagangan efek, dan investor.
 Emiten
 perantara emisi
 badan pelaksana pasar modal
 bursa efek,
 perantara perdagangan efek
 agen perantara perdagangan efek,
 investor.

4. Lembaga yang terlibat di pasar modal


A. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
 Melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-sehari kegiatan
pasar modal.
 Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien
serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.

Bapepam mempunyai fungsi :


 Menyusun Peraturan di bidang pasar modal
 Menegakkan peraturan di bidang pasar modal
 Pembinaan dan pengawasan terhadap Pihak yang memperoleh izin usaha,
persetujuan, pendaftaran dari Bapepam dan Pihak lain yang bergerak di pasar modal
 Menetapkan prinsip keterbukaan
 Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh
Bursa Efek, LKP dan LPP
 Penetapan ketentuan akuntasi di bidang pasar modal
 Pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok Bapepam sesuai dengan
kebijaksanaan Menteri Keuangan
B. Perusahaan
Lembaga ini bertujuan untuk memperoleh dana di Pasar Modal melalui penawaran umum
(Initial Public Offering) hak kepemilikan atau Saham, dalam hal ini perusahaan berperan
sebagai emiten.
C. Self Regulatory Organizations (SRO)
Adalah organisasi yang berwenang membuat peraturan sendiri untuk kegiatan usahanya.
 Bursa Efek
Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
perdagangan efek. Pada saat ini, di Indonesia ada 1 bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia.
 Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Adalah lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi Bursa. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LKP adalah PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
Adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank
Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain. Lembaga yang memperoleh izin usaha
sebagai LPP adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
D. Perusahaan Efek
Adalah perusahaan yang mempunyai aktivitas sebagai berikut :
 Penjamin Emisi Efek
Sebagai penjamin emisi efek, perusahaan melakukan kontrak dengan emiten untuk
melakukan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang
tidak terjual.
 Perantara Pedagang Efek
Perusahaan memperdagangkan efek untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan
nasabah.
 Manajer Investasi
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portfolio efek untuk para nasabah atau
mengelola portfolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan
asuransi, dana pensiun dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku.
E. Penasihat Investasi
Pihak yang memberikan jasa penasihat mengenai penjualan ataupun pembelian efek.
F. Lembaga Penunjang Pasar Modal
 Biro Administrasi Efek
 Kustodian
 Wali Amanat
G. Profesi Penunjang Pasar Modal
Terdiri dari Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai, Notaris dan profesi lain yang ditetapkan
dengan peraturan pemerintah.
Untuk dapat melakukan kegiatan di pasar modal, wajib terlebih dahulu terdaftar di
Bapepam. Persyaratan pendaftaran profesi penunjang pasar modal diatur dalam peraturan
Bapepam.
 Akuntan Publik
 Melakukan pemeriksaan atas Laporan KeuanganPerusahaan dan
memberikan pendapatnya.
 Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Indonesia dan ketentuan Bapepam.
 Memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukukan yang baik
(apabila diperlukan)
 Konsultan Hukum
 Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum (Legal
Audit)
 Memberikan pendapat dari segi hukum (Legal Opinion) terhadap
emiten dan perusahaan publik
 Legal Audit
 Akte pendirian berikut perubahannya
 Permodalan
 Perizinan
 Kepemilikan asset harus atas nama perusahaan
 Perjanjian dengan pihak ketiga baik dalam negeri ataupun luar negeri
 Perkara baik perdata mapun pidana yang menyangkut prusahaan
mapupun pribadi direksi
 UMR
 Amdal
 Notaris
 Membuat Berita Acara RUPS
 Membuat Akte Perubahan Anggaran Dasar
 Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka Emisi Efek
 Penilai
Adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan Penilai, yaitu pendapat
atas nilai wajar aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian dan
penilai.

5. Prosedur emisi
 
Bagi perusahaan yang akan melakukan emisi baik saham maupun emisi obligasi dipasar
modal harus memenuhi persyaratan dan prosedur yang berlaku yang telah ditetapkan dipasar
modal. Prosedur dan persyaratan yang di maksud adalah mulai dari persyaratan emisi sampai
ke tangan investor. Kemudian dilanjutkan dengan penjualan dan pembelian saluran dan
obligasi di pasar perdana (premier) sampai di pasar sekunder. Prosedur dan persyaratan emisi
harus dilaksanakan sesuai dengan tahapa-tahapan yang telah ditetapkan, mulai dari masa
tahap persiapan sampai berakhir emisi.

Tahapan emisi
 Tahapan persiapan
 Penyampaian letter of intent
 Penyampaian pernyataan pendaftaran
 Evaluasi oleh BAPEPAM
 Dengan pendapat terbuka

Persyaratan emisi
Izin registrasi dan listing diberikan oleh BAPEPAM setelah memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Setelah registrasi di BAPEPAM, emiten harus listing di bursa
paling lambat 90 hari setelah izin registrasi dikeluarkan.

6. Pasar perdana (primary market)


Pasar primer atau pasar perdana adalah penjualan pertama atas efek atau sertifikat
yang diterbitkan oleh emiten, yaitu perusahaan atau organisasi yang menerbitkan efek atau
sertifikat, sebelum efek atau sertifikat tersebut diperdagangkan di bursa efek atau pasar
sekunder.dengan jangka waktu pasar perdana yaitu 90 hari sejak izin emisi diperoleh dari
Bapepam.
Ciri-ciri Pasar Primer
Untuk membedakan pasar primer dengan pasar sekunder, berikut adalah beberapa ciri pasar
primer:
1. Harga saham tetap,
2. Tidak dikenakan komisi,
3. Hanya untuk pembelian saham,
4. Pemesanan dilakukan melalui Agen Penjual,
5. Jangka waktu terbatas.
PERT-9 (PASAR UANG DAN VALAS)
1. Pengertian pasar uang
Pasar instrumen jangka pendek sertifikat deposito yang dapat dipindahtangankan, misalnya
sertifikat deposito Eurodolar, surat berharga komersial (commercial paper), dan treasury bills
kesamaan di antara instrumen tersebut adalah bersifat likuid dan aman; pasar uang ini
dioperasikan oleh para dealer (money market).
2. Tujuan pasar uang
Dari pihak yang membutuhkan dana atau modal:
1. Memenuhi kebutuhan jangka pendek, seperti menyelesaikan kewajiban membayar utang
jangka pendek yang segera akan jatuh tempo.
2. Memenuhi kebutuhan likuiditas yang disebabkan karena terjadinya kekurangan uang kas
atau uang tunai.
3. Memenuhi kebutuhan modal kerja seperti biaya-biaya operasi, upah karyawan, pembelian
bahan baku.
4. Sedang mengalami kalah kliring.
Dari pihak yang menanamkan dana atau modal:
1. Memperoleh keuntungan dengan tingkat suku bunga tertentu.
2. Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan.
3. Spekulasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar dalam waktu
relatif singkat pada keadaan ekonomi tertentu.
3. Instrumen pasar uang
Dikutip berbagai sumber, terdapat beberapa instrumen pasar uang yang bisa Anda
ikuti. Instrumen-instrumen tersebut yakni:
1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
3. Call Money
4. Sertifikat Deposito
5. Treasury Bills
6. Commercial Paper
7. Banker’s Acceptance

4. Pengerti pasar valas


pasar valuta asing atau foreign exchange market adalah pasar yang mempertemukan antara
pembeli dan penjualan mata uang asing. Umumnya, kegiatan penawaran dan permintaan
valas dilakukan di bursa valuta asing yang diselenggarakan oleh pihak bank. Selain di bank,
pertukaran ini bisa dilakukan di tempat penukaran uang asing (money changer).  
Ada beberapa jenis mata uang dunia yang bisa diperdagangkan di pasar valuta asing, yaitu
US Dollar (USD), Pound Sterling (GBP), Euro (EUR), Japanese Yen (JPY), Australian
Dollar (AUD), Canadian Dollar (CAD), Chinese Yuan (CNY), dan Singapore Dollar (SGD).
5. Tujuan melakukan transaksi valas
tujuan melakukan transaksi valas, baik yang dilakukan oleh perusahaan ataupun individu,
yaitu :
1.Untuk transaksi pembayaran.
2 Mempertahankan daya beli.
3.Pengiriman uang ke luar negeri.
4.Mencari keuntungan.
4.Pemagaran risiko.
5.Kemudahan berbelanja.

6. Jenis jenis transaksi valas


Berikut 4 jenis transaksi valas yang sering digunakan, yaitu:
1. Transaksi Berjangka
Transaksi forward adalah transaksi yang dibuat untuk masa depan; ini berarti bahwa uang
tidak benar-benar ikut bermain sampai tanggal yang akan datang. Pembeli dan penjual
menyetujui nilai tukar tertahan tertentu untuk tanggal tertentu di masa mendatang. Karena
tanggal yang ditetapkan, tarif akan tetap pada pilihan pada hari itu. Nomor pasar yang
sebenarnya pada hari transaksi tidak menjadi masalah, karena tarif tetap tidak dapat diubah.
Tidak ada batasan pada tingkat transaksi masa depan, karena tergantung pada pembeli dan
penjual saja.
2. Transaksi Spot
Transaksi spot adalah cara tercepat dan tercepat untuk benar-benar menukar mata uang Anda.
Ada pertukaran dua mata uang selama periode dua hari di bursa valas, yang berarti bahwa
tidak ada kontrak yang ditandatangani. Ini memungkinkan transaksi terjadi dengan lebih
cepat seperti contoh valuta asing.
3. Transaksi Masa Depan 
Transaksi ini juga merupakan transaksi forward, dan berurusan dengan kontrak seperti
transaksi normal forward. Kontrak biasanya berurusan dengan jumlah tertentu pada tanggal
tertentu, bukan pada tanggal tertentu. Kontrak tersebut berlangsung selama waktu yang
ditentukan, dan utama di pasar forex seperti fungsi pasar valuta asing.
4. Transaksi Swap
Transaksi swap dengan mudah merupakan hal yang paling normal dan umum dari beberapa
cara untuk melakukan transaksi di pasar forex. Transaksi swap juga merupakan transaksi
forward, tetapi mereka tidak terjadi sebagai perdagangan melalui pasar forex itu sendiri.
Transaksi swap dapat membingungkan pada awalnya, dua investor setuju untuk mengubah
mata uang untuk waktu tertentu. Tanggal selanjutnya ditetapkan untuk dua investor untuk
mengubah mata uang kembali.
5. Transaksi Opsi 
Opsi di pasar forex adalah umum. Opsi valuta asing memberi investor hak (atau opsi) untuk
menukarkan uang di pasar forex. Opsi ini memiliki nilai tukar tetap dan tanggal tertentu.
Transaksi opsi adalah yang paling menonjol di pasar forex karena lalu lintas tinggi dan
jumlah uang yang tenggelam ke dalam mata uang pasar forex setiap hari.

7. Margin trading
Margin trading merupakan suatu metode perdagangan saham dengan menggunakan
dana yang disediakan oleh pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksudkan di sini adalah
perusahaan sekuritas (broker). Sebagai suatu metode perdagangan, margin trading digunakan
dalam transaksi jual beli saham di mana dana yang digunakan untuk membeli saham tersebut
berasal dari pinjaman yang diberikan oleh perusahaan sekuritas kepada investor.
Dari sisi perusahaan sekuritas, margin trading merupakan fasilitas yang disediakan
bagi investor yang menjadi nasabahnya. Fasilitas margin trading ini memungkinkan investor
untuk membeli saham dalam jumlah lebih banyak dari yang seharusnya. Artinya, pinjaman
dana dari perusahaan sekuritas kepada investor tentu saja akan menambah modal yang akan
digunakan untuk membeli saham.
Contoh, Tuan Abas memiliki modal sebesar Rp 5 juta untuk membeli saham. Harga saham
adalah Rp 1.000 per lembar. Dari modal tersebut seharusnya Tuan Abas bisa membeli
sebanyak 5000 lembar saham atau 50 lot. Namun karena dalam pembelian saham tersebut
Tuan Abas menggunakan fasilitas margin trading dan mendapat pinjaman sebesar Rp 3 juta,
maka Tuan Abas mampu membeli tambahan saham sebesar 30 lot, sehingga total saham yang
dibeli Tuan Abas sebanyak 80 lot atau 8.000 lembar saham.
8. Interaksi Antara Pasar Valas Dan Pasar Uang
Pemilihan dana dalam pasar uang selalu berkaitan dengan pasar uang artinya jika kita
hendak menginvestasikan uang kita dalam pasar uang muka, maka kita akan selalu
memepertimbangkan kegiatan yang terjadi di valas, demikian pula sebaliknya. Hal ini
dilakukan untuk menentukan investasi mana yang paling menguntungkan di pasar uang atau
valas. Interaksi antara pasar uang dan valas ini menjasi lebih penting apabila jumlah dana
yang ada dalam jumlah besar atau kondisi ekonomi pada saat yang kurang baik.

PERT-10 (PEGADAIAN)
1. Pengertian usaha gadai
Menurut Kasmir (2013:233) secara umum pengertian usaha gadai adalah kegiatan
menjaminkan barang – barang berharga kepada pihak tertentu guna memperoleh sejumlah
uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara
nasabah dengan lembaga gadai.
2. Asal mula pegadaian
Dalam sejarah dunia, usaha pegadaian pertama kali dilakukan di Italia. Kemudian dalam
perkembangan selanjutnya meluas ke wilayah-wilayah Eropa lainnya seperti Inggris,
Prancis, dan Belanda. Oleh orang- orang Belanda melalui pihak VOC, usaha pegadaian
dibawa masuk ke Hindia Belanda. Di Indonesia, usaha pegadaian dimulai pada zaman
penjajahan Belanda (VOC). Saat itu tugas pegadaian adalah membantu masyarakat untuk
meminjamkan uang dengan jaminan gadai. Pegadaian pertama di Indonesia itu dijalankan
oleh perusahaan swasta Belanda yang kemudian di ambil alih oleh pemerintah Hindia
Belanda. Kemudian dijadikan perusahaan negara, menurut Undang-undang pemerintah
Hindia Belanda pada waktu itu diberi nama Dinas Pegadaian.
Di zaman kemerdekaan, pemerintah RI mengambil alih usaha Dinas Pegadaian &
mengubah status pegadaian menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian berdasarkan
Undang-undang No.19 Prp.1960. Selanjutnya pada tanggal 11 Maret 1969 PN Pegadaian
berubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) berdasarkan PP RI No.7 Tahun 1969. Pada
tgl 10 April 1990 Perjan Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum)
Pegadaian berdasarkan PP No.10 Tahun 1990 (yang diperbaharui dengan
PP.No.103/2000). 13 Desember 2011, Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2011.

3. Keuntungan usaha gadai


Keuntungan Usaha Gadai Keuntungan yang ditawarkan pihak pegadaian kepada
masyarakat adalah sebagai berikut :
 Dalam waktu yang relatif singlat masyarakat dapat memperoleh uang seperti yang
diharapkan, tanpa harus menjalani prosedur yang sulit.
 Persyaratan yang cukup mudah, dimana seseoarng yang ingin mendapatkan uang melalui
pihak pegadaian hanya membawa fotocopy KTP dan barang yang akan dijaminkan.
 Pihak pegadaian tidak akan mempermasalahkan uang tersebut akan digunakan untuk apa
 Saat ini pelayanan pegadaian semakin baik dimana pelanggan dianggap nomor satu
sehingga pelayanan yang diberikan menjadikan nasabah menjadi semakin ramah dan cepat
sehingga nasabah menjadi nyaman dan bisa dikatakan telah banyak orang yang
menggunakan jasa pegadaian.
4. Besarnya jumlah pinjaman
 Besarnya jumlah pinjaman tergantung dari nilai jaminan (barang-barang berharga) yang
diberikan. Semakin besar nilai jaminannya, maka semakin besar pula pinjaman yang dapat
diperoleh nasabah. Begitu sebaliknya. Namun pegadaian hanya melayani sampai jumlah
tertentu dan biasanya yang menggunakan jasa pegadaian adalah masyarakat menengah ke
bawah.
Kepada nasabah yang memperoleh pinjaman akan dikenakan sewa modal (bunga
pinjaman) per bulan yang besarnya tergantung dari golongan nasabah. Golongan nasabah
ditentukan oleh pegadaian berdasarkan jumlah pinjaman yaitu A,B,C & D. •Sedangkan
besarnya sewa modal dapat berubah sesuai dengan bunga pasar. Dalam menentukan
besarnya jumlah pinjaman maka barang-barang pinjaman perlu ditaksir lebih dulu oleh
ahli taksir. Gol Uang Pinjaman (Rp) Jangka Waktu (Bulan) Sewa Modal (Per 15 hari)
Maksimum Sewa Modal A

5.000-40.000 4 bulan 1,25% 10% B 40.500-150.000 4 bulan 1,75% 14% C 151.000-


500.000 4 bulan 1,75% 14% D1 510.000-5.000.000 4 bulan 1,75% 14% D2 5.010.000-10
juta 4 bulan 1,6% 14% D3 10.010.000-20 juta 4 bulan 1,5 % 14% E Sampai 2 juta 24
bulan 29% flat/bulan.

5. Barang jaminan
 Sertifikat Rumah. Sertifikat rumah menjadi barang gadai yang bernilai mahal, apalagi jika
nilai jual rumah tersebut mahal. .
 Sertifikat Tanah.
 Kendaraan Bermotor.
 Perhiasan.
 Alat-Alat Elektronik.
 Perlengkapan Rumah Tangga.
 Barang-Barang Branded.
6. Prosedur pinjaman

 Nasabah datang langsung ke Pegadaian untuk mendapatkan informasi tentang pegadaian


seperti : barang jaminan, jangka waktu pengembalian, jumlah pinjaman dan bunga
pinjaman.
 Penyerahan barang jaminan disertai bukti diri (KTP) ke bagian penaksir untuk ditaksir
nilai jaminan yang diberikan.
 Barang jaminan dilakukan penaksiran oleh penaksir untuk menetapkan nilai taksir barang.
 Setelah nilai taksir, kemudian penentuan jumlah pinjaman disertai sewa modal (Bunga
pinjaman) kepada calon peminjam.
 Jika nilai disetujui oleh nasabah maka barang jaminan ditahan dan pegadaian akan
mengeluarkan surat bukti gadai.

7. Kegiatan usaha pegadaian lainnya

 Usaha lain pegadaian merupakan usaha penunjang kegiatan pokok Perum Pegadaian yaitu
usaha peminjaman uang dengan sistem gadai.
o Melayani jasa taksiran bagi masyarakat terhadap barang berharga nya.
o Melayani jasa titipan barang bagi masyarakat yang ingin menitipkan barang berharga nya.
o Memberikan kredit terutama bagi karyawan berpenghasilan tetap.
o Ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama dengan pihak ketiga.

PERT-11 (SEWA GUNA USAHA)


1. Pengertian Leasing
Leasing adalah suatu perjanjian yang dilakukan antara lessor (pemilik aktiva/barang)
dan lessee (nasabah) dengan atau tanpa hak opsi. Dalam hal ini, pemilik aktiva menyiapkan
barang yang diperlukan nasabah sebagai modal untuk proses kegiatan produksi. Sebagai
imbalan, pihak nasabah akan melakukan pembayaran kepada pemilik aktiva dalam waktu
tertentu.

2. Ketentuan Mengenai Leasing


Kegiatan leasing resmi diperbolehkan beroperasi di Indonesia setelah keluar surat
keputusan bersama abtara menteri keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri perdagangan
Nomor Kep.122/MK/IV/2/1974 dan nomor 30/Kpb/l/74 Tanggal 7Februari tentsng Perizinan
Usaha Leasing di Indonesia. Lembaga pembiayaan Menurut ketentuan ini dimungkinkan
untuk melakukan salah satu dari kegiatan pembiayaan seperti:
a) Sewa guna usaha(leasing)
b) Modal venture (venture capital (venture capital)
c) Anjak piutang (factoring)
d) Pembiayaan konsumen (consunterfinance)
e) Kartu kredit (credit card).

3. Pihak-Pihak Yang Terlibat


Adapun pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas leasing adalah sebagai
berikut :
a) Lessor yaitu merupakan perusahaan leasing yangmembiayai keinginan para
nasabahnya untukmemperoleh barang-barang modal.
b) Lessee yaitu nnasabah yang mengajukanpemohonan leasing kepada lessor
untukmemperoleh barang modal yang diinginkan.
c) Supplier yaitu pedagang yang menyediakanbarang yang akan di leasing.
d) Asuransi yaitu merupakan perusahaan yang akanmenanggung resiko terhadap
perjanjian antaralessor dengan lessee.
4. Kegiatan Leasing
Kegiatan leasing dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:
a) Melakukan sewa guna usaha dengan hak opsi bagilessee (finance lease)
b) Melakukan sewa guna uusaha dengan tanpa hakopsi bagi lessee (operating lease)
Ciri-ciri kedua kegiatan leasing seperti yangdimaksud di atas adalah sebagai berikut:
1. Kritertia untuk finance lease apabila perusahaanleasing memenuhi persyaratan:
a) Jumlah pembayaran sewa guna usaha danselama masa sewa guna usaha pertama
kali,ditambah dengan nilai sisa barang yang dileaseharus dapat menutupi harga
perolehan barangmodal yanng dileasekan dan keuntungan bagipihak lessor.
b) Dalam perjanjian sewa guna usaha memuatketentuan mengenai hak opsi bagi lessee.
2. Sedangkan kriteriia untuk operating lease adalahmemenuhi persyaratan sebagai berikut
a) Jumlah pembayaran selama masa leasingpertama tidak dapat menutupi harga
perolehan barang modal yang dileasekan ditambahkeuntungan bagi pihak lessor.
b) Di dalam perjanjjian leasing tidak memuatmengenai hak opsi bagi lessee.

5. Jenis-Jenis Perusahaan Leasing


Jenis-jenis perusahaan leasing dalam menjalankan kegiatannya dibagi ke dalam 3
kelompok yaitu:
a) Independent leasing merupakan perusahaanleasing yang berdiri sendiri
b) Captive lessor merupakan perusahaan yangmeleasekan barang-barang yang mereka
miliki sendiri.
c) Lease broker merupakan perusahhaan yanngbekerja hanya untuk mempertemukan
keinginanlease untuk memperoleh barang modal kepadapihak lessor untuk dileasekan.

6. Perjanjian Leasing
Perjanjian yang dibuat antara lessor dengan lessee disebut dengan “lease agreement”,
di mana di dalam perjanjian tersebut dimuat kontrak kerja bersyarat antara kedua belah pihak,
lessor dan lessee.
Isi kontrak yang dibuat secara umum tersebut memuat antara lain :
a) Nama dan alamat lessee
b) Jenis barang modal yang diinginkan
c) Jumlah atau nilai barang yang dileasingkan
d) Syarat-syarat pembayaran
e) Syarat-syarat kepemilikan atau syarat lainnya
f) Biaya-biaya yang dikenakan
g) Sangsi-sangsi apabila lessee ingkar janji Dan lain-lain.

Jika seluruh persyaratan sudah disetujui, maka pihak lessor akan mengubungi supplier
untuk negosiasi barang dan menghubungi pihak asuransi untuk menanggung risiko
kemacetan pembayaran oleh lessee. Namun, dalam praktiknya dapat pula sebelum nasabah
mengajukan permohonan ke perusahaan leasing, pihak lessee terlebih dahulu melakukan
negosiasi dengan suppliernya, kemudian barulah mencari perusahaan leasing yang akan
menjadi lessornya.

7. Biaya-Biaya Yang Dikeluarkan


Setiap fasilitas leasing yang diberikan oleh perusahaan leasing kepada pemohon
(lessee) akan dikenakan berbagai macam biaya. Biaya-biaya ini besarnya ditentukan oleh
masing-masing perusahaan leasing.
Artinya antara perusahaan leasing biaya yang dibebankan terhadap lessee tidak sama.
Besar kecilnya biaya yang dikenakan terhadap nasabahnya akan mempengaruhi keuntungan
yang akan diperoleh perusahaan leasing.
Adapun biaya-biaya yang dibebankan kepada lessee biasanya terdiri dari :
a) Biaya administrasi yang besarnya dihitung per tahun.
b) Biaya materai untuk perjanjian.
c) Biaya bunga terhadap barang yang dileasekan.
d) Premi asuransi yang disetor kepada pihak asuransi.
Di antara biaya-biaya di atas, perolehan biaya bunga  merupakan yang terbesar sehingga
keuntungan yang diperoleh pun terbesar dari bunga yang dibebankan kepada kepada para
lessee tersebut

8. Prosedur Permohonan Leasing


Dalam praktiknya, prosedur yang ditetapkan oleh setiap perusahaan leasing tidak
selalu sama persis dengan perusahaan lain. Tapi untuk prosedur di bawah ini, termasuk salah
satu yang paling umum.
a) Pihak lessee memberi permohonan secara lisan maupun tertulis.
b) Lessor menanggapi maksud dan tujuan lessee. Kemudian meminta lesse memenuhi
dokumen-dokumen persyaratan yang meliputi: akte pendirian perusahaan jika lessee
berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yayasan; KTP dan kartu keluarga jika lessee
berbentuk perseorangan; laporan keuangan 3 tahun terakhir jika lessee berbentuk PT;
slip gaji dan bukti penghasilan jika lessee berbentuk perseorangan; NPWP (Nomor
Pokok Wajib Pajak) baik untuk perseorangan maupun untuk perusahaan.
c) Apabila dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap, maka pihak lessor akan
mengadakan penelitian dan analisis terhadap informasi data yang diberikan lessee.
Penelitian dilakukan untuk mengukur kemampuan nasabah untuk membayar dan
kemauan untuk membayar disertai kebenaran informasi dan data yang ada di
lapangan.
d) Setelah permohonan lessee telah diterima pihak lessor, maka pihak lessor
mengadakan pertemuan dengan pihak lessee, tentang persyaratan yang harus dipenuhi
antara lain penandatanganan surat perjanjian serta biaya-biaya yang harus dibayar
oleh lessee.
e) Lessee membayar sejumlah kewajibannya dan menandatangani surat perjanjian antara
lessee dengan lessor.
f) Pihak lessor membayar premi asuransi serta mengirim polis asuransi atas nama lessee.
g) Supplier mengirimkan barang modal yang diingkan lessee sesuai perintah lessor.

9. Sanksi-Sanksi Dalam Leasing


Setiap hal yang berbentuk pinjaman risiko seperti tersendatnya pembayaran mungkin
saja dialami nasabah. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor internal. Tapi sebagai pihak
lessor, perusahaan leasing tetap memiliki peraturan yang tidak mungkin diganggu gugat. Ya,
ada tindakan lebih lanjut bagi lesse jika lalai, di antarnya ialah:
a) Teguran secara lisan agar segera melunasi. Jika teguran lisan tidak digubris, akan
diberikan teguran tertulis.
b) Dikenakan denda sesuai dengan perjanjian.
c) Penyitaan barang yang dipegang oleh lessee.
Oleh karena itu, pertimbangkan baik-baik kemampuan finansial Anda sebelum
mengajukan permohonan leasing. Sehingga ke depannya nanti tidak ada penyesalan yang
dapat merusak reputasi kredit Anda.

PERT-12 KSP (Koperasi Simpan Pinjam)

1. Pengertian KSP
Pengertian Koperasi Simpan Pinjam adalah lembaga keuangan bukan bank yang
berbentuk koperasi dengan kegiatan usaha menerima simpanan dan memberikan pinjaman
uang kepada para anggotanya dengan bunga yang serendah-rendahnya.

2. Sumber-sumber dana koperasi


 Simpanan pokok
yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayar olehanggota koperasi
kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok tidak dapat
diambil kembali selama yang bersangkutan masih berstatus sebagai anggota. Nilai atau
besaran simpanan pokok diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga Koperasi yang bersangkutan.
 Simpanan wajib
yaitu jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
 Dana Cadangan
yaitu sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan
untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutupi kerugian koperasi yang mungkin
terjadi atau bila diperlukan. Dana cadangan juga dimaksudkan bagi jaminan koperasi di
masa yang akan dating dan diperuntungkan bagi perluasan usaha, pemupukan dana
cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota
 Hibah
merupakan sumbangan dari pihak-pihak tertentu yang diserahkan kepada koperasi dalam
upaya ikut serta mengembangkan usaha koperasi

3. Jenis-jenis Koperasi
 Jenis-jenis Koperasi Berdasarkan Jenis Usaha

Dilihat dari jenis usahanya, koperasi dibagi menjadi empat, yakni koperasi produsen,
koperasi konsumen, koperasi simpan pinjam dan koperasi jasa.

1) Koperasi Produsen
Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan di bidang
pengadaan barang produksi.  Pada umumnya koperasi produsen beranggotakan para
pengusaha kecil (UMKM = Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dengan menjalankan
kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
2) Koperasi Konsumen
operasi Konsumen adalah koperasi yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari.
Kegiatan utama koperasi konsumen adalah membeli kemudian menjual kembali barang
atau jasa, sehingga koperasi disini berperan sebagai distributor bagi produsen dan
konsumen.
3) Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit adalah koperasi yang menyediakan usaha
simpan pinjam yang melayani anggotanya. Usaha koperasi simpan pinjam bertujuan untuk
menolong anggotanya sehingga memberikan pinjaman dengan bunga ringan. Uang
pinjaman yang diberikan oleh koperasi diharapkan dapat digunakan guna usaha produktif
dan kesejahteraan anggotanya.

4) Koperasi Jasa
Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan usaha yang bergerak di bidang
jasa. Contoh dari jenis koperasi ini adalah koperasi angkutan, dan koperasi listrik.
 Koperasi Berdasarkan tingkatan
Adapun jenis-jenis koperasi berdasarkan tingkatannya dibagi ke dalam dua jenis, yakni
koperasi primer dan koperasi sekunder.
1) Koperasi Primer
Koperasi Primer adalah jenis koperasi yang anggotanya terdiri dari minimal 20 orang.
Selain harus memenuhi syarat anggaran dasar, dalam koperasi primer masing-masing
anggota juga harus memiliki tujuan yang sama.
2) Koperasi Sekunder
Koperasi Sekunder adalah jenis koperasi yang anggotanya terdiri dari gabungan badan-
badan koperasi primer serta memiliki cakupan daerah kerja yang lebih luas. Sama seperti
koperasi primer dimana setiap anggota harus memiliki tujuan yang sama, disini tiap
koperasi juga harus memiliki kepentingan dan tujuan yang sama pula. Dengan begitu,
kegiatan yang dilakukan akan bisa lebih efisien.

 Jenis Koperasi Berdasarkan Keanggotaan


Untuk jenis pertama ini, banyak dijumpai di sekitar kita. Apa saja jenis koperasi
berdasarkan keanggotaannya? Berikut ini ulasannya.
1) Koperasi SekolahSesuai namanya, koperasi jenis biasanya berada area sekolahan. Bahkan,
sebagian besar dari kita sudah pernah berkunjung dan menjadi bagian dari koperasi
sekolah. Koperasi sekolah beranggotakan semua warga sekolah; menyediakan kebutuhan
seperti alat tulis menulis.
2) Koperasi PasarSatu di antara jenis koperasi lainnya yakni yang beroperasi di pasar.
Koperasi tini tentunya kebanyakan beranggota pedagang di pasar. Koperasi pasar
berkepentingan memberikan penyuluhan, bimbingan, serta bantuan kepada anggotanya.
3) Koperasi Unit Desa
Mungkin kebanyakan orang sudah mengetahui jenis koperasi satu ini. Koperasi Unit Desa
atau sering disingkat KUD banyak tersebar di desa-desa. Adapun keanggotaan dari KUD
adalah orang-orang dari desa tersebut .

4. Keuntungan Koperasi
 Berhak mendapat sisa hasil usaha (SHU). Besaran SHU yang didapat tergantung pada
besaran modal yang ditanam anggota pada koperasi.
 Menghemat pengeluaran, karena bisa membeli barang di koperasi dengan harga lebih
murah.
 Bisa meminjam uang dengan cicilan kredit lebih kecil.
 Memperluas relasi usaha.
 Mendapat pelatihan usaha.

5. Pendirian Koperasi
Pendirian koperasi dilakukan dengan mengadakan rapat pendirian yang dihadiri para
pendiri dan dihadiri oleh pejabat (Kementerian Koperasi dan UKM dan/atau Dinas
Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota sesuai wilayah keanggotaannya) untuk melakukan
penyuluhan terkait koperasi.
PERT-13 (ASURANSI)
1. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah sebuah perjanjian antara dua orang atau lebih di mana pihak
tertanggung membayarkan iuran/kontribusi/premi untuk mendapat penggantian atas
risiko kerugian, kerusakan, atau kehilangan, yang dapat terjadi akibat peristiwa yang
tidak terduga. Istilah asuransi sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu “insurance”
dan bahasa Belanda, assurantie atau verzekering. Asuransi tidak dapat
menghilangkan risiko terjadinya peristiwa tidak terduga, tetapi asuransi dapat
mengurangi dampak kerugian yang muncul dari peristiwa tersebut, baik dalam skala
kecil ataupun besar. Kini asuransi pun sudah menjadi bagian perencanaan keuangan
bagi sebagian orang untuk jangka panjang.

2. Perkembangan Asuransi
Sejarah perkembangan asuransi pada masa penjajahan
Pada masa penjajahan Belanda, untuk menunjang bisnis perkebunan dan
perdagangan, mereka mendirikan perusahaan asuransi kerugian pertama di Indonesia yaitu
Bataviasche Zee End Brand Asrantie Maatschappij pada tahun 1853 dengan perlindungan
utama terhadap resiko kebakaran dan asuransi pengangkutan. Setelah itu berdiri ada 2 jenis
perlindungan asuransi yang terdiri dari asuransi. Untuk itulah mereka mendirikan perusahaan
asuransi pertama di Indonesia dengan nama.
Lahirnya asuransi di Indonesia pertama kali didirikan oleh orang Belanda dengan
nama Nederlandsh Indisch Leven Verzekering En Liefrente Maatschappij (NILMIY) dengan
mengadopsi perusahaan Asuransi Belanda yaitu De Nederlanden Van 1845. Kelak
dikemudian hari setelah Indonesia merdeka, asuransi ini diambil alih Pemerintah Indonesia
dan berganti nama menjadi PT. Asuransi Jiwasraya . Disusul berikutnya oleh Asuransi Jiwa
Boemi Poetra 1912 pada tahun 1912.
Secara umum asuransi pada masa penjajahan dibagi menjadi 2 kategori:
- Perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh orang Belanda.
- Perusahaan-perusahaan yang merupakan Kantor Cabang dari Perusahaan
Asuransi yang berkantor pusat di Belanda, Inggris dan di negeri lainnya.
Sejarah perkembangan asuransi setelah masa kemerdekaan
Pada masa setelah kemerdekaan, ada 2 tahap penting perkembangan asuransi di Indonesia
yaitu:
a. Nasionalisasi Perusahaan asuransi asing
Perusahaan asuransi peninggalan penjajah Belanda yang dinasionalisasi adalah NV
Assurantie Maatshappij De Nederlandern dan Bloom Vander EE tahun 1845 menjadi PT
Asuransi Bendasraya. Selain itu Asuransi De Nederlanden Van 1845 dinasionalisasi
menjadi PT. Asuransi Jiwasraya
b. Pendirian dan penggabungan perusahaan asuransi baru
Pada masa kemerdekaan ada 2 langkah penting pemerintah terkait perkembangan
asuransi di Indonesia yaitu penggabungan asuransi PT Asuransi Bendasraya yang
bergerak dalam asuransi rupiah dan PT Umum Internasional Underwriters (PT UIU)
yang bergerak dalam asuransi valuta asing menjadi PT Asuransi Jasa Indonesia atau
lebih dikenal dengan nama Asuransi Jasindo. Selain penggabungan asuransi, pemerintah
juga mendirikan beberapa perusahaan asuransi baru untuk menunjang kesejahteraan
masyarakat yaitu;
- Asuransi Jasa Rahardja untuk melindungi masyarakat dari resiko kecelakaan lalu lintas
- Perum Taspen untuk Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri
- Perum Asabri untuk anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
- Jamsostek, yaitu asuransi kecelakaan tenaga kerja perusahaan swasta
Sejarah perkembangan asuransi modern di Indonesia
Perkembangan asuransi modern di Indonesia dimulai dengan semakin banyaknya
perusahaan asuransi yang berdiri di awal tahun 1980-an. Beberapa diantaranya seperti AIA
Financial, Allianz, Avrist AXA Mandiri, CIGNA, Prudential, dan Asuransi Sinar Mas hadir
dan menawarkan berbagai macam produk perlindungan dan bahkan investasi. Hal ini
semakin menambah alternative pilihan bagi masyarakat untuk medapatkan perlindungan
terhadap resiko seperti yang diharapkan. Di sisi lain pemerintah juga semakin tanggap
dengan kebutuhan masyarakat akan perlindungan sehingga mulai tahun 2014 ini lahir Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan sebagai gabungan
fungsi dan peran dari Jamsostek dan Askes pada periode sebelumnya.

3. Jenis-jenis Asuransi
a. Asuransi Jiwa
b. Asuransi Kesehatan
c. Asuransi Kendaraan
d. Asuransi kepemilikan Rumah Dan Properti
e. Asuransi Pendidikan
f. Asuransi Bisnis
g. Asuransi Umum
Asuransi umum dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya:
 Social Insurance (Jaminan Sosial)
 Voluntary Insurance (Asuransi Sukarela)
h.  Asuransi Kredit
i. Asuransi Kelautan
j. Asuransi Perjalanan

4. Keuntungan Asuransi
 Memberikan rasa aman dan perlindungan
 Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
 Memberi kepastian
 Sarana menabung

5. Prinsip-prinsip Asuransi
 Insurable Interest(Kepentingan untuk Diasuransikan)
Yaitu seseorang  yang  mengasuransikan harus mempunyai kepentingan (interest) atas
harta benda (objek) yang dapat diasuransikan (insurable). Objek yang diasuransikan juga
harus legal dan tidak melanggar hukum serta masuk dalam kategori layak.
 Utmost Good Faith (Itikad Baik)
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta-
fakta material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta
maupun tidak. Artinya, seorang penanggung harus dengan jujur dan terbuka
menerangkan secara jelas serta benar atas segala sesuatu tentang objek yang
diasuransikan. Prinsip asuransi yang satu ini juga menjelaskan tentang risiko-risiko yang
dijamin maupun yang dikecualikan termasuk segala persyaratan dan kondisi
pertanggungan secara jelas dan teliti.
 Proximate caus (Kausa Proximal
Suatu penyebab utama aktif dan efisien yang menimbulkan suatu kerugian dalam sebuah
rangkaian kejadian. ketentuan klaim dalam prinsip asuransi ini adalah apabila objek yang
diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama yang kali harus dan
akan dilakukan pihak perusahaan asuransi adalah mencari penyebab utama aktif dan
efisien yang dapat menggerakan suatu rangkaian perustiwa tanpa terputus yang mana
akhirnya menimbulkan kecelakaan tersebut. Dari pertimbangan tersebut baru dapat
ditentukan jumlah klaim yang diterima oleh pemegang polis.
 Indemnity (Ganti Rugi)
Suatu mekanisme yang mengharuskan penanggung menyediakan kompensasi
finansial (ganti rugi) dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan
yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas
dalam pasal 278). Meskipun demikian prinsip asuransi idemnity ini juga memiliki
ketentuan yang menyatakan bahwa pihak perusahaan asuransi tidak berhak memberikan
ganti rugi lebih besar atau lebih tinggi dari kondisi keuangan klien atas kerugian yang
dideritanya. Contohnya, jika terjadi musibah sakit, maka perusahaan asuransi akan
membayarkan atau reimburse biaya rumah sakit sesuatu dengan tagihan yang telah
dibayarkan sebelumnya.
 Subrogation (Pengalihan Hak atau Perwalian)
Yaitu pengalihan hak dari tertanggung kepada penanggung jika si penanggung telah
membayar ganti rugi terhadap si tertanggung.
 Contribution (Kontribusi)
Yaitu bila pihak tertanggung mengasuransikan suatu objek ke beberapa perusahaan
asuransi, maka akan ada apa yang dinamakan kontribusi dalam pemberian proteksi dari
masing-masing perusahaan tersebut.
 
6. Jenis-jenis Resiko

Jenis-Jenis Risiko
Dunia asuransi mengenal risiko yang diklasifikasikan menjadi 4 jenis risiko utama, yaitu:
 Risiko Murni (Pure Risk). Karakteristik dari pure risk adalah risiko yang jika terjadi pasti
menimbulkan kerugian. Apabila risiko ini tidak terjadi maka tidak ada kerugian maupun
keuntungan yang akan dihasilkan. Contoh dari risiko ini adalah kebakaran, kecelakaan,
pailit, dan lain sebagainya.
 Risiko Spekulatif (Speculative Risk). Risiko spekulatif adalah risiko yang diakibatkan
dari pertaruhan keberuntungan. Jika risiko terjadi, hal itu akan menimbulkan tiga
kemungkinan, yaitu memberikan keuntungan, menyebabkan kerugian, atau tidak
memberikan keuntungan atau menyebabkan kerugian sama sekali. Contoh dari risiko ini
adalah ketika berinvestasi saham di bursa efek.
 Risiko Khusus (Particular Risk). Risiko khusus adalah suatu risiko yang sebab maupun
akibatnya hanya mempengaruhi lingkungan lokal (pribadi), baik secara kuantitas maupun
kualitas. Contohnya seorang pengangguran ataupun pencuri. Ketika seseorang mencuri
maka risiko yang ditimbulkan hanya akan mempengaruhi individu tersebut.
 Risiko Fundamental (Fundamental Risk). Kebalikan dari risiko khusus, risiko
fundamental akan menimbulkan dampak yang sangat luas yang dapat disebabkan oleh
faktor atau pihak tertentu, seperti bencana alam, kebijakan pemerintah, dan lain
sebagainya.

PERT-14 (ANJAK PIUTANG)


1. Pengertian Anjak Piutang
Pengertian umum anjak piutang adalah suatu proses pembiayaan melalui transaksi pembelian
piutang suatu perusahaan. Istilah ini mungkin sedikit asing dikalangan orang awam,
khususnya di kalangan masyarakat non pebisnis. Tapi, jika Anda adalah seorang pebisnis,
maka Anda harus memahami istilah keuangan yang satu ini.
Pada pelaksanaannya, anjak piutang atau invoice factoring akan dibeli oleh investor yang
dalam hal ini bertindak sebagai borrower. Sehingga, seluruh proses penagihan utang
sepenuhnya menjadi kewajiban pihak investor.
Jenis Anjak Piutang
Anjak piutang ini bisa dibagi lagi menjadi 4 jenis, yakni berdasarkan pelayanan,
pertanggungan resiko, berdasarkan bentuk perjanjian, dan juga lingkup kegiatannya. Berikut
ini adalah penjelasan dari ke 4 jenis tersebut.
1. Berdasarkan Pelayanan
 Full service Factoring
 Bulk Factoring
 Maturity Factoring
 Finance Discounting
2. Berdasarkan Penanggungan Resiko
 Recourse Factoring
 Without Recourse Factoring
3. Berdasarkan Perjanjian
 Disclosed Factoring
 Undisclosed Factoring
4. Berdasarkan Lingkup Kegiatan
 Domestic Factoring
 Internasional Factoring
5. Berdasarkan Sarana Pengalihan
 Account Receivables
 Promissory Notes

2.Kegiatan Anjak Piutang


Perusahaan anjak piutang (factoring) merupakan jenis perusahaan yang relatif baru dikenal di
indonesia. Secara resmi adalah dengan dikeluarkannya surat keputusan  Menteri Keuangan
Nomor1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988, padahal dibanyak negara lain
kegiatan perusahaan factoring sudah dimulai sejak puluhan tahun sebelumnya.
Kegiatan utama perusahaan factoring ini adalah mengambil alih pengurusan piutang sautu
perusahaan  dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan  dengan pihak
kreditor (pihak yang punya piutang). Usaha –usaha yang dijalankan  oleh perusahaan ini
berkaitan dengan pengambilalihan dan pengelolaan  piutang suatu perusahaan, tergantung
permintaan pihak kreditor.
Kegiatan perusahaan anjak piutang di Indonesia diatur bersarkan surat keputusan Menteri
Keuangan Nomor1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988. Berdasarkan surat
keputasan Menteri keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anjak piutang adalah
sebagai berikut:
1. Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee
2. Pembelian piutang perusahaan dalam sautu transaksi perdagangan dengan haraga
yang sesuai dengan kesepakatan.
3. Mengelola  usaha penjuala kredit sautu perusahaan, artinya perusahaan factoring 
dapat mengelola kegiatan administrasi  kredit sautu perusahaan sesuai kesepakatan.
Dalam mengelola kegiatan sehari-hari perusahaan anjak piutang seperti halnya perusahaan
lainnya juga memiliki tujuan tertentu yang mencari keuntungan.  Keuntungan yang diperoleh 
perusahaan ini antara lain dari berbagai biaya  yang dikenakan terhadap kliennya. Kemudian
dari keuntungan inilah perusahaan  factoring  dapat menutup seluruh kegiatan operasioalnya.

3.Pihak Yang Terlibat Kegiatan Anjak Piutang Dan Fasilitas Yang Di Berikan
Pihak yang terlibat kegiatan anjak piutang
Ada tiga pihak yang terlibat dalam transaksi kegiatan anjak piutang yang berhubungan dan
saling berkepentingan. Kegiatan perusahaan anjak piutang tidak akan mungkin terealisasikan
apabila tanpa keterlibatan salah satu dari ketiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang. 

Adapun para pihak yang berperan penting dan terlibat dalam kegiatan anjak piutang adalah :
1. Kreditor atau klien yang menyerahkan tagihannya kepada pihak anjak piutang untuk
ditagih atau dikelola atau diambil alih dengan cara dikelola atau dibeli sesuai
perjanjian dan kesepakatan yang telah dibuat.
2. Perusahaan anjak piutang (factoring), yaitu perusahaan yang akan mengambil alih
atau mengelola piutang atau penjualan kredit debiturnya.
3. Debitur, yaitu nasabah yang mempunyai masalah utang kepada kreditor (klien)

Untuk mengetahui dengan jelas bagaimana transaksi yang terjadi dalam kegiatan anjak
piutang, maka perhatikan gambar di bawah ini:

Penjelasan kegiatan perusahaan anjak piutang berdasarkan gambar di atas adalah sebagai
berikut :
1. Kreditor menyerahkan persoalan piutangnya kepada perusahaan anjak piutang baik
dengan cara memberitahukan kepada debitur maupun tidak.
2. Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur  sesuai dengan
kesepakatan yang telah dibuat dengan kreditor.
3. Debitur membayar kepada perusahaan anjak piutang.
4. Perusahaan anjak piutang membayar sesuai tanggung jawabnya kepada kreditor
setelah semua persoalan utang piutang diselesaikan.
Fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang
Fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang dalam penagihan atau pengelolaan
penjualan kreditnya kepada kreditornya (kliennya) dapat dilihat dari berbagai sisi, sebagai
berikut :
Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan pemberitahuan:
1. Disclosed, yaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang dalam
penagihan piutangnya dengan sepengetahuan debitur.
2. Undisclosed, merupakan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang
tanpa pengetahuan si debitur, kecuali jika ada pelanggaran terhadap kesepakatan yang
telah dibuat atau oleh perusahaan anjak piutang mengandung suatu risiko.

Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan tanggung jawab


1. Withrecourse, dalam hal ini apabila si debitur tidak mampu untuk melunasi segala
kewajibannya, maka risiko kredit tersebut menjadi tanggung jawab pihak si kreditor
dan pihak anjak piutang mengembalikan tanggung jawab penagihannya.
2. Without recourse, dalam fasilitas ini apabila semua risiko yang tidak terbayar dalam
suatu penagihan menjadi tanggung jawab pihak anjak piutang sepenuhnya dan bukan
tanggung jawab kreditor.
Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan pelanggan
1. Full service factoring, merupakan perusahaan anjak piutang yang memberikan semua
jenis fasilitas jasa anjak piutang baik dalam jasa pembiayaan maupun jasa
nonpembiayaan, termasuk fasilitas untuk menanggung risiko terhadap kredit macet.
2. Resource factoring, jasa yang diberikan perusahaan anjak piutang meliputi hampir
fasilitas semua jasa anjak piutang kecuali proteksi terhadap risiko tidak terbayar
tagihannya. Dalam hal ini risiko kredit tetap berada pada kreditor.
3. Bulk factoring, jasa yang diberikan terhadap kreditor hanyalah fasilitas jasa
pembiayaan dan pemberitahuan jatuh tempo pada debitur.
4. Maturity factoring, dalam perusahaan jenis ini fasilitas jasa yang diberikan kepada
kreditor adalah perlindungan kredit yang meliputi pengurusan atas penjualan,
penagihan dari debitur dan perlindungan atas piutang dan dalam jenis ini jasa yang
diberikan adalah tanpa pembiayaan.
5. Invoice discounting, pemberian fasilitas hanyalah yang berbentuk pembiayaan anjak
piutang.
6. Undisclosed factoring, dalam fasilitas ini perusahaan anjak piutang memberikan
proteksi terhadap kemacetan pelunasan piutang sampai dengan presentase tertentu
dari jumlah faktor yang telah disetujui.
7. Advanced payment, yaitu transaksi pengalihan piutang di mana pembayarannya
dilakukan pada saat jatuh tempo dan besarnya sekitar 80% dari nilai faktur.

Fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang berdasarkan wilayah


1. Domestic factoring, merupakan perusahaan anjak piutang yang hanya beroperasi di
wilayah Indonesia.
2. International factoring, merupakan kegiatan perusahaan anjak piutang yang
kegiatannya dapat dilakukan antarnegara seperti pembiayaan fasilitas ekspor impor.
4.Jasa-Jasa Dan Biaya Yang Diberikan Perusahaan Anjak Piutang
Sama seperti halnya perusahaan keuangan lainnya, perusahaan anjak piutang juga memiliki
berbagai ragam produk atau jasa yang ditawarkan kepada para nasabahnya. Kelengkapan
produk atau jasa yang ditawarkan sangat tergantung kepada kemampuan perusahaan anjak
piutang masing-masing.

Dalam kegiatan sehari-harinya secara umum perusahaan anjak piutang mempunyai dua
macam jasa yang dapat ditawarkan kepada masyarakat. Adapun jasa-jasa yang dilakukan oleh
perusahaan anjak piutang adalah sebagai berikut :

1. Jasa pembiayaan (financing service)

Dalam hal jasa pembiayaan, perusahaan anjak piutang melakukan pembayaran di muka
(prefinancing) kepada kreditor yang besarnya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak.
Kontrak dalam perjanjian dapat dibuat berdasarkan withrecourse atau dengan without
recourse. Dalam hal ini besarnya pembiayaan yang dilakukan sekitar 60-80% dari total
piutang setelah dilakukan kontrak dan penyerahan bukti-bukti penjualan.

2. Jasa non pembiayaan (non financing service)

Dalam jasa non pembiayaan kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian jasa pengelolaan
administrasi kredit. Biasaya kegiatan jasa ini meliputi :
1. Analisis kelayakan suatu kredit.
2. Melakukan administrasi kredit.
3. Pengawasan terhadap kredit termasuk pengendaliannya.
4. Perlindungan terhadap risiko suatu kredit.

Kemudian berkaitan dengan jasa-jasa yang diberikan pihak anjak piutang juga akan
membebankan sejumlah biaya kepada kreditor seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Dalam praktiknya paling tidak ada dua jenis biaya yang dibebankan kepada kliennya akibat
dari pembiayaan yang dilakukan perusahaan anjak piutang, yaitu fee dan biaya administrasi
terhadap pembiayaan tertentu.

Demikianlah penjelasan mengenai keuntungan anjak piutang serta jasa-jasa dan biaya yang
diberikan perusahaan anjak piutang. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua

5.Keuntungan Anjak Piutang


Keterlibatan berbagai pihak dalam kegiatan anjak piutang akan memberikan atau
memperoleh keuntungan bagi masing-masing pihak yang terlibat, baik perusahaan anjak
piutang, kreditur, maupun debitur. Berikut ini adalah beberapa keuntungan anjak piutang.

Keuntungan anjak piutang bagi perusahaan anjak piutang antara lain :


1. Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi.
2. Membantu menyelesaikan pertikaian di antara kreditor dan debitur.
3. Membantu manajemen pihak kreditor dalam penyelenggaraan kredit.
Keuntungan anjak piutang bagi kreditor (klien) antara lain :
1. Mengurangi risiko kerugian dengan tertagihnya piutangnya.
2. Memperbaiki sistem administrasi yang semerawut.
3. Memperlancar kegiatan usaha.
4. Dengan ditagihnya piutang oleh perusahaan anjak piutang, kreditor dapat
berkonsentrasi ke usaha lainnya.

Keuntungan anjak piutang bagi debitur adalah memberikan motivasi kepada debitur untuk
segera membayar utangnya secepatnya, karena adanya rasa malu sehingga debitur berusaha
sekuat tenaga untuk segera membayar utangnya dengan berbagai cara.

PERT-15 (MODAL VENTURA)


1. Pengertian Modal Ventura
Venture capital atau modal ventura adalah salah satu jenis investasi yang
pendanaannya berbentuk penyertaan modal pada sebuah perusahaan swasta dalam kurun
waktu tertentu. Wujud investasi dari jenis pendanaan ini adalah uang tunai yang diberikan
pada pihak perusahaan, lalu mereka akan memberikan sekumpulan saham pada individu
ataupun lembaga yang memberikan pendanaan. Risiko yang dihasilkan termasuk tinggi,
namun mempunyai timbal balik atau return yang juga tinggi.
2. Landasan Hukum Untuk Mendirikan Modal Ventura

Saat ini, modal ventura termasuk suatu lembaga pembiayaan yang masih relatif baru. Modal
ventura dijelaskan dalam KEPPRES No. 61 Tahun 1998 tentang Lembaga Pembiayaan, dan
juga KEPMENKEU No. 1251/ KMK.013/ 1998 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.
Dua peraturan tersebut (KEPPRES dan KEPMENKEU) merupakan awal sejarah dasar
hukum modal ventura di Indonesia. Selain kedua peraturan di atas, modal ventura juga
dijelaskan dalam berbagai peraturan perundang-undangan, baik yang
bersifat perdata maupun yang bersifat publik.
I. Hukum Perdata
Dalam aktivitas bisnis, yang dimaksud dengan modal ventura adalah perusahaan modal
ventura (venture capital company) dan perusahaan pasangan usaha (investee company).
Dalam hukum perdata, terdapat 2 sumber hukum sebagai dasar bisnis modal ventura, yaitu:
1. Asas Kebebasan Berkontrak
Hubungan hukum pada modal ventura selalu dibuat dalam kontrak tertulis sebagai dokumen
hukum yang menjadi dasar kepastian hukum (legal certainty). Kontrak modal ventura
merupakan dokumen hukum utama (main legal document) yang dibuat dan berfungsi secara
sah bagi perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan usaha dengan memenuhi syarat-
syarat sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 1320 KUH Perdata.
Karena hukum kontrak dibuat secara sah, maka kontrak tersebut berlaku sebagai UU bagi
perusahaan modal ventura dan pihak perusahaan pasangan usaha (Pasal 1338 ayat (1) KUH
Perdata).
2. Undang-Undang Hukum Perdata
Dasar hukum modal ventura berupa undang-undang di bidang hukum perdata adalah KUH
Perdata, UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, UU Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian, dan UU Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
II. Hukum Publik
Sebagai bisnis jasa pembiayaan, modal ventura sangat erat hubungannya dengan kepentingan
publik, khususnya yang sifatnya administratif. Itu sebabnya UU yang sifatnya publik
diberlakukan pada bisnis modal ventura. Perundang-undangan tersebut diantaranya; UU,
peraturan pemerintah, KEPPRES, dan keputusan menteri.
1. UU Bidang Hukum Publik
Dasar hukum utama modal ventura yaitu:
 UU No. 5 tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok Agraria dan peraturan pelaksanaannya
 UU No. 3 tahun 1983 tentang Wajib Daftar Perusahaan dan peraturan pelaksanaannya
 UU No. 12 tahun 1985
 UU No. 7 tahun 1991
 UU No. 8 tahun 1991 dan peraturan pelaksanaannya.
2. Peraturan tentang Lembaga Pembiayaan
Peraturan tentang lembaga pembiayaan yang mengatur usaha modal ventura yaitu:
 Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1973 tentang Pendirian PT. Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia (selaku perusahaan modal ventura pertama di Indonesia
 KEPPRES No. 61 tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan (telah diubah menjadi
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan)
 KEPKEMENKEU No. 1251/KMK.013/1988 tentang Ketetentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, diubah dan disempurnakan dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 468 Tahun 1995.

3.Tujuan Pendirian Modal Ventura


PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia merupakan perusahaan modal ventura yang
pertamakali di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa tujuan modal ventura tersebut:
1. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM (baca: pengertian UMKM)
dengan mengupayakan bantuan secara finansial tanpa mengabaikan kaidah
perusahaan yang sehat.
2. Membantu meningkatkan angka pertumbuhan UKM dengan mengupayakan modal
saham, dan memberikan jaminan jangka panjang dan menengah, serta membantu
usaha kecil dalam peningkatkan keahlian dan manajemen.
3. Membantu menciptakan situasu bisnis yang sehat bagi UKM agar dapat bertumbuh
menjadi usaha yang dapat diandalkan.
4. Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan, dengan tujuan untuk membantu
para pengusaha yang kekurangan modal dan tidak punya jaminan materiil, sehingga
sulit memperoleh pinjaman dari bank. Dengan adanya penyertaan modal dari modal
ventura dapat membantu menghadapi kesulitan keuanganannya.
5. Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.
6. Membantu mendirikan perusahaan baru, dimana tingkat risiko kerugiannya sangat
besar.
4.Keuntungan Modal Ventura
Berikut ini adalah beberapa manfaat modal ventura:
1. Peningkatan Kegiatan Usaha
2. Meningkatkan Potensi Usaha
3. Pemasaran Produk Lebih Efisien
4. Mendapat Kepercayaan dari Bank
5. Tingkat Likuiditas Membaik
6. Rentabilitas Semakin Baik

5.Jenis Pembiayaan Modal Ventura

Berikut ini adalah beberapa jenis pembiayaan modal ventura:


1. Eguity Financing
Ini merupakan jenis pembiayaan langsung yang dilakukan perusahaan modal ventura dengan
melakukan penyertaan dana secara langsung kepada perusahaan pasangan usaha dan
mengambil bagian dari jumlah sahammilik perusahaan pasangan usaha.
2. Semi Equity Financial
Ini adalah jenis pembiayaan dengan cara membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh
perusahaan pasangan usaha.
3. Mendirikan Usaha Baru
Perusahaan modal ventura bekerjasama dengan perusahaan pasangan dalam mendirikan
sebuah usaha yang benar-benar baru.
4. Bagi Hasil
Ini adalah jenis pembiayaan kepada usaha kecil yang belum punya badan hukum atau yang
telah berbadan hukum, dimana kedua belah pihak mendapatkan porsi dari keuntungan yang
dihasilkan usaha tersebut.

6.Sumber Sumber Dana Modal Ventura


 1. Investor Perseorangan
Umumnya,  investor perseorangan lebih menyukai dan cenderung melakukan investasi pada
usaha yang telah berjalan lancar dan bersifat jangka pendek. Investor individu yang memiliki
kesabaran dan kesiapan untuk menerima dan menanggung resiko tinggi dalam suatu usaha
dianggap sebagai seorang venture capitalist murni karena dalam usaha modal vebtura sulit
diharapkan akan memberi hasil yang besar atas investasi yang ditanam dalam kurun waktyu
satu atau dua tahun..
2.       Investor Institusi
Biasanya perusahaan-perusahaan besar, terutama di negara-negara industri, memiliki suatu
divisi tersendiri yang khusus menangani bisnis modal ventura. Tugas divisi khusus ini adalah
menampung dan mengevaluasi suatu ide-ide, terutama dalam bidang teknologi, yang dapat
dikembangkan menjadi suatu produk teknologi baru yang dapat dipasarkan. Keikutsertaan
investor institusi ini merupakan alternatif sumber dana modal ventura.
3.       Perusahaan Asruransi dan Dana Pensiun.
Lembaga keuangan non-bank ini merupakan sumber dana modal ventura yang cukup besar.
Potensi lembaga ini sebagai investor dalam usaha modal ventura didukung oleh sumber
dananya yang berjangka panjang.
4.       Perbankan
Sumber dana modal ventura dapat diperoleh dari bank-bank yang tertarik melakukan bisnis
modal ventura. Namun, perlu dipertimbangkan mengenai dana bank yang bersifat jangka
pendek, sementara modal ventura bersifat jangka panjang. Dana-dana yang berasal dari bank
sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dengan pola bagi hasil yang
berjangka waktu pendek.
Dalam melakukan pernyetaan modal sebagai bidang usaha, perusahaan modal ventura harus 
memiliki dana yang cukup yang dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang dapat dipilih
sebagai berikut :
1. Dari dalam perusahaan sendiri:
–   setoran modal dari pemegang saham
–   Cadangan laba yang belum terpakai
–   Laba yang ditahan
1. Dari luar perusahaan :
–  Investor baik perorangan atau industri.
–  Pinjaman dari lembaga perbankan.
–  Pinjaman dari lembaga Asuransi.
–  Pinjaman dari dana Pensiun.

PERT-16 (DANA PENSIUN)

1. Latar Belakang Dana Pensiun


Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan
manfaat pensiun, yang didirikan secara terpisah oleh perusahaan, dengan
mencadangkan dana untuk mengelola Dana Pensiun guna menjamin kesinambungan
penghasilan karyawan setelah purnakarya. Pada prinsipnya Dana Pensiun merupakan
suatu alternatif untuk memberikan manfaat kepada karyawan untuk memperkecil atau
mengurangi resiko-resiko yang bisa dihadapi di masa yang akan datang, seperti resiko
kehilangan pekerjaan, lanjut usia, kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh atau
meninggal dunia. Resiko tersebut berpengaruh pada kelangsungan hidup mereka,
karenanya untuk mengatasi kemungkinan resiko tersebut diciptakan suatu usaha
pencegahan antara lain dengan menyelenggarakan program pensiun (pension plan),
yang bisa dikelola oleh perusahaan swasta atau pemerintah.
Dana yang dikumpulkan oleh Dana Pensiun merupakan kontribusi dari karyawan dan
atau pemberi kerja. Untuk membiayai masa pensiun ini maka program Dana Pensiun
yang ada akan menyisihkan dana selama masa kerja seorang karyawan sebagai
pengganti upah yang diperoleh. Dengan kata lain program Dana Pensiun dapat
memberikan kesinambungan penghasilan kepada karyawan setelah pensiun atau
purnakarya.
2. Pengertian Pensiun Dan Perusahaan Dana Pensiun
a) Pensiun
pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja
sekian tahun  dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai
dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan dalam hal ini biasanya
diberikan dalam bentuk uang dan besarnya tergantung dari peraturan yang
ditetapkan. Di era tahun 70-an sampai dengan tahun 80-an, masyarakat Indonesia
berlomba-lomba untuk masuk menjadi pegawai negeri dengan tujuan untuk
memperoleh pensiun di masa tuanya. Kepopuleran PNS dengan jaminan dana
pensiun itulah yang menyebabkan hingga saat ini anak-anak mudah berlomba-
lomba menjadi pegawai negeri sipil.
b) Perusahaan Dana Pensiun
Pengertian perusahaan dana pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan
perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan
memberikan pendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian. Artinya, dana
pensiun dikelola oleh suatu lembaga dan memungut dana dari pendapatan para
karyawan suatu perusahaan, kemudian membayarkan kembali dana tersebut dalam
bentuk pensiun setelah jangka waktu  tertentu sesuai dengan perjanjian antara
kedua belah pihak.
Jadi, kegiatan perusahaan dana pensiun adalah memungut dana dan iuran yang
dipotong dari pendapatan karyawan suatu perusahaan. Iuran ini kemudian
diinvestasikan lagi ke dalam berbagai kegiatan usaha yang dianggap paling
menguntungkan. Bagi perusahaan dana pensiun, iuran yang dipungut dari para
karyawan suatu perusahan tidak dikenakan pajak.
3. Tujuan Dana Pensiun
Penyelenggaraan program pensiun ditinjau dari kepentingan perusahaan atau pemberi
kerja, terdapat dua aspek yaitu: aspek ekonomi dan aspek sosial. Aspek ekonomis
meliputi loyalitas dan kompetisi pasar tenaga kerja. Dengan diadakannya program
Dana Pensiun karyawan diharapkan mempunyai loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap
perusahaan, serta diharapkan perusahaan mempunyai daya saing dan nilai lebih dalam
mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional di pasaran tenaga kerja.
Tujuan Utama diadakannya dana pensiun baik bagi kepentingan perusahaan, peserta
dan lembaga pengelola pensiun dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Perusahaan
 Kewajiban Moral, dimana perusahaan wajib memberikan rasa aman kepada karyawan
terhadap masa yang akan dating sehingga para pensiunan tidak lagi khawatir lagi
terhadap penghasilan mereka setelah pensiun.
 Loyalitas, Perusahaan mengharapkan loyalitas yang tinggi dari para karyawannya
terhadap perusahaan mereka serta berusaha untuk meningkatkan motivasi terhadap
karyawan dalam melaksanakan pekerjaan mereka sehari-hari.
 Kompetisi Pasar Tenaga Kerja, dimana perusahaan akan memiliki daya saing dalam
usaha untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional di pasaran
tenaga kerja.
 Memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah ke perusahaan dalam kurun
waktu yang relatif lama.
 Agar di usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh
setelah bekerja diperusahaannya.
 Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah
2) Peserta atau karyawan
 Rasa aman bagi peserta terhadap masa yang akan dating karena tetap memiliki
penghasilan pada saat mereka mencapai waktu pensiun.
 Kompensasi yang lebih baik yaitu peserta mempunyai tambahan kompensasi
meskipun baru bisa dinikmati pada saat mereka mencapai waktu pensiun atau berhenti
bekerja.
 Agar karyawan termotivasi untuk terus bekerja dalam kondisi yang semangat dan
dengan niat yang tinggi
3) Penyelenggara Dana Pensiun
 Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan
 Turut membantu dan mendukung program pemerintah
 Sebagai bakti sosial terhadap peserta dana pensiun
4. Jenis – Jenis Pensiun
Proses pelaksanaan pensiun dapat dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan
perusahaan. Para penerima pensiun dapat memilih  salah satu dari berbagai alternatif
jenis pensiun yang ada sesuai dengan tujuan masing-masing. Jenis-jenis pensiun yang
ditawarkan dapat dilihat dari berbagai kondisi atau dapat pula disesuaikan dengan
kondisi yang ada.
Secara umum jenis pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan menghadapi
pensiun antara lain :
 Pensiun normal, yaitu pensiun yang diberikan kepada karyawan yang usianya telah
mencapai masa pensiun seperti yang ditetapkan oleh perusahaan. Sebagai contoh rata-
rata usia pensiun di Indonesia adalah telah berusia 55 tahun dan 60 tahun untuk
profesi tertentu.
 Pensiun dipercepat, jenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu, misalnya
karena adanya pengurangan pegawai di perusahaan tersebut.
 Pensiun ditunda, merupakan pensiun yang diberikan kepada para karyawan yang
meminta pensiun sendiri, namun usia pensiun belum memenuhi untuk pensiun. Dalam
hal tersebut, karyawan yang mengajukan tetap keluar dan pensiunnya baru dibayar
pada saat usia pensiun tercapai.
 Pensiun cacat, adalah pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih
disebabkan peserta mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk
dipekerjakan. Pembayarahn pensiun biasanya dihitung berdasarkan formula manfaat
pensiun normal di mana masa kerja diakui seolah-olah sampai usia pensiun normal.
5. Jenis – Jenis Dana Pensiun
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, dana pensiun dapat digolongkan ke
dalam beberapa jenis, yaitu :
 Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
 Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Jadi, pengelolaan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK)
atau lembaga keuangan (DPLK). Perusahaan mempunyai beberapa alternatif.
Alternatif ini disesuaikan dengan tujuan perusahaan tanpa menghilangkan hak
karyawannya. Alternatif yang dapat dipilih tersebut antara lain :
 Mendirikan sendiri dana pensiun bagi karyawannya.
 Mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun lembaga
keuangan lain.
 Bergabung dengan dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja lain.
 Mendirikan dana pensiun secara bersama-sama dengan pemberi kerja lainnya.
Selanjutnya, penyelenggaraan dana pensiun lembaga keuangan dapat pula
dilakukan oleh bank umum atau asuransi jiwa setelah mendapat pengesahan dari
Menteri Keuangan.
Menurut ketentuan di atas, program pensiun yang dapat dijalankan adalah
sebagai berikut :
 Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), merupakan program pensiun yang besarnya
manfaat pensiun ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Setelah iuran merupakan
beban karyawan  yang dipotong dari gajinya.
 Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), besarnya manfaat pensiun tergantung dari hasil
pengembangan kekayaan dana pensiun. Iuran ditanggung bersama oleh karyawan dan
perusahaan pemberi kerja.
6. Sistem Pembayaran
Ada dua jenis pembayaran uang pensiunan yang biasa dilakukan oleh
perusahaan baik untuk Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) maupun Program
Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Ini sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan Nomor
343/KMK.017/1998 Tanggal 13 Juli 1998. Menurut ketentuan ini pembayaran yang
tersedia yaitu Rumus Bulanan atau Rumus sekaligus.
1) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Pembayaran pensiun sekaligus dilakukan oleh perusahaan dengan beberapa
pertimbangan, antar lain :
 Perusahaan tidak ingin pusing dengan karyawan yang sudah pensiun
 Untuk memberi kesempatan kepada pensiunan agar dapat mengusahakan uang
pensiun yang diperolehnya untuk berusaha
Perhitungan menggunakan rumus sekaligus bagi PPMP sebagai berikut :
MP = Fpd x MK x PDP
Keterangan :
MP     : Manfaat Pensiun
FPd   : Faktor penghargaan dalam desimal
MK   : Masa Kerja
PDP : Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata rata beberapa     bulan
terakhir
Sedangkan rumus bulanan bagi PPMP sebagai berikut :
MP = FPe x MK x PDP
Keterangan :
MP : Manfaat Pensiun
FPe : Faktor Penghargaan dalam presentase (%)
MK : Masa Kerja
PDP : Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakir atau rata rata beberapa bulan terakhir
2) Program Pensiun Iuran Pasti
Perhitungan menggunakan Rumus Sekaligus bagi PPIP adalah sebagai
berikut :
IP = 3 x FPd x PDP
Keterangan:
IP      :  Iuran pensiun
FPd  : Faktor Penghargaan per tahun dalam Desimal
PDP : Penghasilan Dasar Pensiun per tahun
Sedangkan perhitungan rumus Bulanan PPIP adalah sebagai berikut :
IP = 3 x FPe x PDP
Keterangan :
IP     : Iuran Pensiun
FPe  : Faktor Penghargaan per tahun dalam Persentase (%)
PDP : Penghasilan Dasar Pensiun per tahun

7. Asas – Asas Dana Pensiun


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 Tentang
Penyelenggaraan Program Pensiun, maka dana pensiun didasarkan atas asas-asas
sebagai berikut :

 Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dan kekayaan badan hukum pendirinya
Dana pensiun didukung oleh badan hukum tersendiri dan diurus serta dikelola
berdasarkan ketentuan undang-undang. Berdasarkan asas ini kekayaan dana pensiun
terutama yang bersumber dari  iuran terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan
yang dapat terjadi pada pendirinya.

 Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan


Penyelenggaraan program pensiun berdasarkan asas ini baik bagi karyawan
maupun bagi pekerja mandiri, haruslah dengan pemupukan dana yang dikelola secara
terpisah dari kekayaan  pendiri sehingga cukup memenuhi pembayaran hak peserta.
Dengan demikian, pembentukan cadangan dalam perusahaan guna membiayai
pembayaran manfaat pensiun karyawan tidak diperkenankan.
 Asas pembinaan dan pengawasan
Agar terhindarkan penggunaan kekayaan dana pensiun dari kepentingan-
kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud utama pemupukan
dana yaitu untuk memenuhi hak peserta, maka perlu dilakukan pembinaan dan
pengawasan. Pembinaan dan pengawasan meliputi sistem pendanaan dan pengawasan
investasi kekayaan dana pensiun.
 Asas penundaan manfaat
Penyelenggaraan program dana pensiun dimaksudkan agar kesinambungan
penghasilan yang menjadi hak peserta, maka berlaku asas penundaan manfaat yang
mengharuskan pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun
yang pembayarannya dilakukan secara berkala.
 Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana pensiun
Pembentukan dana pensiun dilakukan atas prakarsa pemberi kerja untuk
menjanjikan manfaat pensiun. Konsekuensi pendanaan dan pembiayaan merupakan
suatu komitmen yang harus dilakukannya sampai dengan pada saat dana pensiun
terpaksa dibubarkan.

PERT-17 (KARTU PLASTIK)

Kartu Plastik pada dasarnya adalah kartu yang diterbitkan oleh bank atau
perusahaan tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atas transaksi
barang atau jasa, menjamin keabsahan cek yang dikeluarkan, dan untuk melakukan
penarikan uang tunai.

1. Pengertian Kartu Kredit


Kartu Kredit adalah sebuah kartu yang dikeluarkan oleh bank tertentu kepada
pengguna sehingga penggunanya dapat membeli barang maupun jasa dari perusahaan
yang menerima kartu tersebut tanpa pembayaran uang secara tunai ” hutang”. Dapat
juga dibilang kartu kredit adalah uang elektronik yang dikeluarkan oleh suatu instansi
sehingga dapat memungkinkan pengguna kartu tersebut untuk memperoleh kredit
dalam transaksi yang pengembaliannya dapat dilakukan secara angsuran, sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Pihak-Pihak Yang Terlibat
 Penerbit (Issuer)
Artinya penerbit disini merupakan pihak atau lembaga yang menerbitkan dan
mengelola kartu. Bisa bank, lembaga keuangan non-bank, dan perusahaan non-
lembaga keuangan. Perusahaan yang khusus akan menerbitkan kartu terlebih dahulu
harus memperoleh izin dari departemen keuangan. Apabila penerbit adalah bank,
harus mengikuti ketentuan dari BI.
 Acquirer
Yaitu pihak yang mewakili kepentingan penerbit untuk menyalurkan kartu
kredit, melakukan penagihan kepada pemegang kartu kredit dan melakukan
pembayaran kepada merchant atau penjual.

 Pemegang kartu
Yaitu pihak yang menggunakan kartu kredit dalam kegiatan pembayaran
dimana pemegang kartu tersebut telah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan
penerbit untuk dapat diterima sebagai anggota dan berhak menggunakan kartu sesuai
dengan kegunaannya.
 Merchant
Adalah pihak yang menerima pembayaran dengan kartu atas transaksi jual beli
barang dan jasa dengan menggunakan kartu kreditnya, Sebelum menerima
pembayaran dengan kartu kredit.

3. Sistem Kerja Kartu Kredit


Pada saat pengajuan untuk menjadi pengguna kartu kredit, maka yang harus
dilakukan pertama kali adlaah mengajukan permohonan kartu kredit kepada pihak
bank yang menerbitkan kartu kredit. Hal tersebit dapat dilakukan dengan cara datang
ke bank dan membawa persyaratan yang diminta oleh pihak bank. Dalam proses
pengajuan kartu kredit, pihak bank akan melakukan beberapa proses terhadap aplikasi
yang Anda ajukan, hal ini mencakup: Verifikasi data dan persyaratan yang Anda
lampirkan, dan juga termasuk melaksanakan survei (apabila dibutuhkan).
Dalam proses pengajuan itu, bank memerlukan waktu kira-kira 14 hari, sampai
akhirnya Anda memperoleh kartu kredit tersebut apabila telah disetujui pihak Bank.
Ketika Anda memperoleh kartu kredit, maka Anda akan mengetahui nama perusahaan
penerbit kartu kredit yang tertera di permukaan kartu kredit yang Anda miliki.
Seringkali perusahaan yang tertera adalah MasterCard, Visa, American Express,
Diners Club, dan lain sebagainya. Pada saat Anda yang merupakan pengguna kartu
kredit melakukan sebuah transaksi atau belanja pada sebuah toko/ supermarket, maka
sistem kerja kartu kretid adalah sebagai berikut:
 Anda melakukan pembayaran dengan cara memberikan kartu kredit Anda kepada
penjaga kasir, yang kemudian penjaga tersebut akan menggesek kartu kredit Anda
pada mesin EDC (Elektronic Data Capture) yang dengan otomatis data yang ada pada
kartu kredit Anda akan terbaca.
 Mesin EDCC akan membaca garis-garis magnetik yang ada di balik kartu kredit Anda
dan mengirimkan informasi kunci yang ada disana (seperti: nomor kartu kredit,
plafon, tanggal kadaluarsa, dan lain sebagainya) ke bangk yang dipakai oleh pemilik
toko.
 Diwaktu yang bersamaan, bank yang bersangkutan akan menerima beberapa
informasi yang ada didalam kartu kredit Anda dan melaksanakan pengecekan atau
validasi transaksi tersebut pada saat itu juga.
 Pihak bank yang dipakai oleh pemilik toko akan mengirimkan informasi tentang
transaksi yang sedang Anda lakukan disana terhadap pihak perusahaan penerbit kartu
kredit Anda (seperti: MasterCard, Visa, American Express)
 Kemudian pihak perusahaan kartu kredit akan melaksanakan pengecekan tentang
validasi kartu kredit Anda kepada pihak bank penerbit kartu kredit yang Anda pakai
(seperti: BNI, BRI, BCA, MANDIRI, BII)
 Setelah ada konfirmasi dari pihak bank yang Anda pakai, maka pihak perusahaan
penerbit akan melanjutkan informasi tersebut kepada pihak bank yang dipakai oleh
toko tempat Anda berbelanja, dan selanjutnya transaksi Anda dapat disetujui oleh
mereka.
4. Jenis – Jenis Kartu Kredit
1)Berdasarkan Fungsinya
 Credit Card
Kartu kredit atau credit card adalah jenis kartu yang dapat digunakan sebagai
alat pembayaran transaksi jual beli barang atau jasa dimana pelunasan atau
pembayarannya kembali dapat dilakukan dengan sekaligus atau dengan cara mencicil
sejumlah minimum tertentu.
 Charge Card
Charge Card adalah kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
suatu transaksi jual beli barang atau jasa dimana nasabah harus membayar kembali
seluruh tagihan secara penuh pada akhir bulan atau bulan berikutnya dengan atau
tanpa biaya tambahan.
 Debit Card
Debit Card merupakan kartu kredit yang pembayaran atas penagihan nasabah
yang ada di bank pada saat membuka kartu kredit. Dengan pendebitan tersebut, maka
otomatis rekening nasabah akan berkurang sejumlah transaksi yang dilakukan denagn
kartu kreditnya.
 Cash Card
Cash Card pada dasarnya adalah kartu yang memungkinkan pemegang kartu
untuk menarik uang tunai baik langsung pada kasir bank maupun melalui ATM bank
tertentu yang biasanya tersebar di tempat – tempat strategis, misalnya di hotel, ,pusat-
pusat perbelanjaan dan wilayah perkantoran. Dengan melakukan perjanjian kerja
sama terlebih dahulu, pemegang cash card salah satu bank dapat pula
menggunakannya pada bank lainnya.
 Check Guarante Card
Kartu ini pada prinsipnya dapat digunakan sebagai jaminan dalam penarikan
cek oleh pemegang kartu. Kartu jenis ini sangat populer di Eropa terutama Inggris. Di
samping itu, kartu tersebut dapat juga digunakan dalam melakukan penarikan tunai
melalui ATM.
2)Berdasarkan Wilayah Berlakunyah
 Kartu Kredit  Nasioal
Kartu Kredit  Nasioanl merupakan kartu plastik yang hanya berlaku dan dapat
digunakan di suatu wilayah tertentu saja, misalnya Indonesia. Dengan semakin
pesatnya penggunaan kartu plastik ini menyebabkan beberapa perusahaan pengecer
dan perusahaan jasa penerbit kartu plastik sendiri (umumnya charge card) guna
memberikan pelayanan yang lebih mudah dan praktis bagi nasabahnya, misalnya
Hero, Astra Card, Golden Truly, Garuda Executive Card.
 Kartu Kredit Internasional
Kartu Kredit Internasional adalah kartu yang dapat digunakan di berbagai
negara, tegantung dari bank yang mengeluarkannya dan berlaku sebagai alat
pembayaran Internasioanl. Kartu kredit Internasional yang dapat dipergunakan untuk
melakukan transaksi di berbagai tempat di negara adalah sebagai berikut:
a) Visa Card
Visa Card adalah kartu kredit Internasional yang dimiliki oleh perusahaan
kartu Visa International. Pelaksanaan operasionalnya berdasarkan lisensi dari Visa
Internasional dengan sistem franchise.
b) Master Card
Kartu kredit ini dimiliki oleh Master Card Internasional dan beroperasi
berdasarakan lisensi dari Master Card International.
c) Dinners Club
Diners Club dimiliki oleh Citicorp. Cara operasinya dilakukan dengan cara
mendirikan subsidiary atau dengan cara franchise.
d) Carte Blanc

Kartu ini juga dimiliki oleh Citicorp dan beroperasi persis sama dengan
Dinners Club yaitu dengan membentuk subsidiary atau dengan franchise.
e) American Express
Kartu kredit ini dimiliki oleh American Express Travel Related
ServicesIncorporated dan  beroperasi dengan mendirikan subsidiary. American
Express ini pada prinsipnya adalah charge card namun dapat memberikan fasilitas
credit line kepada pemegang kartu.
5. Cara Memilih Kartu Kredit
 Pertimbangkan Biaya-Biaya yang Dikenakan
Salah satu faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam memilih kartu
kredit yang tepat bagi Anda adalah biaya-biaya yang dikenakan seperti iuran tahunan,
bunga, biaya administrasi, dan sebagainya. Misalnya :
 Kartu Kredit dengan Suku Bunga Tinggi
 Kartu Kredit dengan Suku Bunga Rendah
 Perhatikan Diskon yang Ditawarkan
Salah satu faktor yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda dalam memilih
kartu kredit yang tepat adalah adanya penawaran potongan harga atau diskon.
 Periksa Layanan Pelanggannya
Layanan pelanggan atau customer service juga merupakan salah satu faktor
yang perlu diperhitungkan dalam memilih kartu kredit.
 Ketahui Jangkauan Jaringan
Kartu kredit dengan jangkauan yang luas cocok bagi kategori orang yang
sering bepergian ke luar negeri.

 Pastikan Tingkat Keamanannya


Bagi Anda yang sangat memperhatikan keamanan dalam bertransaksi atau
keamanan sebagai pemilik kartu kredit secara umum, sebaiknya pilih penerbit kartu
kredit yang memberikan keamanan lebih kepada nasabahnya.
 Pertimbangkan Kredibilitas Bank Penerbit
Salah satu hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kartu kredit
adalah latar belakang bank penerbit kartu kredit tersebut.
 Kartu Kredit Klasik, Emas, atau Platinum?
Saat mengajukan aplikasi kartu kredit, biasanya Anda akan dihadapkan pada
pilihan apakah ingin memiliki kartu kredit klasik (classic), emas (gold), atau
platinum.
 Sesuaikan dengan Kebutuhan
Banyaknya kartu kredit yang menjanjikan berbagai penawaran dan
keuntungan yang menarik, tentunya Anda harus bijak dan cerdas dalam menyeleksi
dan memilih dan jangan begitu saja termakan oleh iklan atau promo menggiurkan dari
penerbitnya.
6. Keuntungan Dan Kerugian Kartu Kredit
Adapun keuntungan dan kerugian dari pemakaian kartu kredit adalah sebagai berikut:
 Keuntungan Kartu Kredit
Keutungan penggunaan kartu kredit antara lain adalah pada saat Anda ingin
membeli sesuatu tetapi tidak mempunyai uang tunai, maka Anda bisa membayarnya
dengan memakai kartu kredit. Kartu kredit juga bisa dipakai untuk belanja online.
Pada saat membeli barang yang mahal Anda tidak membutuhkan uang tunai, kartu
kredit aman dibanding dengan memegang uang tunai, tetapi setiap pembelian dengan
jangka waktu satu bulan atau tertentu harus bisa dilunasi.
 Kerugian Kartu Kredit
Kerugian dari penggunaan kartu kredit adalah seringkali nasabah boros dalam
berbelanja, karena nasabah merasa tidak mengeluarkan uang dalam membeli barang
kebutuhannya padahal hal tersebut membuat nasabah untuk membayar tagihan kartu
kredit. Kartu kredit terkadang menjadikan masalah ketika dipakai untuk belanjat atau
transaksi online. Oleh sebab itu nasabah harus berhati-hati untuk memakai data di
kartu kredit yang dimiliki.
8. Persyaratan Pemegang Kartu Kredit
Untuk melakukan pengajuan kartu kredit, calon nasabah diharuskan memenuhi
beberapa persyaratan umum adalah sebagai berikut.
 Usia minimal pemegang kartu utama adalah 21 tahun dan maksimal 65 tahun.
 Usia minimal pemegang kartu tambahan adalah 17 tahun dan maksimal 65 tahun.
 Kartu identitas berupa KTP/SIM/Paspor.
 Fotokopi keterangan penghasilan/slip gaji.
 Tagihan kartu kredit 3 bulan terakhir (untuk yang sudah memiliki).
 Fotokopi rekening koran 3 bulan terakhir (untuk pengusaha).
 Fotokopi akte pendirian perusahaan (TDP) & SIUP (untuk pengusaha).
 Fotokopi keterangan izin praktik (untuk profesional).
8. Pelayanan ATM
Merupakan sebuah alat elektronik yang melayani nasabah bank untuk mengambil uang
dan melakukan transaksi perbankan lainnya tanpa perlu dilayani oleh
seorang teller manusia.
1) Keunggulan
 Akses layanan setiap hari, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Transaksi melalui ATM
Bank Bukopin bersifat realtime online. Jaringan ATM yang amat tersebar di seluruh
Indonesia.
 Aneka transaksi perbankan dapat dilakukan dengan aman dan nyaman, mulai dari
penarikan tunai, transfer antar rekening Bukopin dan antar bank, cek saldo, serta
melakukan pembayaran dan pembelian, mengisi pulsa, mengubah PIN sampai
registrasi E-Banking.
 Berbagai macam pembayaran tagihan dan pembelian dapat dilakukan dengan mudah
2) Fitur ATM
 Registrasi SMS Banking
 Registrasi Internet Banking
 Registrasi Call Center
 Penarikan Cepat
 Informasi Saldo
 Informasi Transaksi terakhir
 Ubah PIN
 Pemindahbukuan
 Penarikan Tunai
 Fund Transfer Bukopin
 Fund Transfer Bank Lain
 Isi pulsa/Token Telco dan Listrik
 Pembayaran Telp/HP/Internet/PLN
 Pembayaran Pendidikan
 Pembayaran TV/Internet Berlangganan
 Pembayaran Tiket Pesawat dan lain-lain.

PERT-18 (LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL)


a. Pengertian dan Sejarah Terbentuknya Bank dunia
Bank Dunia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah lembaga
keuangan internasional yang memberikan pinjaman leverage ke negara-negara berkembang
untuk program modal. Bank Dunia memiliki tujuan untuk mengurangi kemiskinan.
Pada awal Perang Dunia II ahli-ahli keuangan dari gabungan beberapa negara,
menganggap bahwa setelah perang dunia II akan membawa pengaruh akan adanya
kebutuhan atas peraturan-peraturan mengenai kerja sama internasional untuk memecahkan
masalah dalam hal moneter dan permasalahan-permasalahan keuangan lainnya.
Dengan adanya beberapa pertemuan yang diselenggarakan oleh gabungan beberapa
negara, pada bulan juli 1944, 44 negara mendirikan United Nations Monetary and Financial
Conference di Bretton Woods New Hampshire, USA. Pada konferensi ini dicanangkan
Anggaran Dasar yaitu dengan terbentuknya dua lembaga keuangan internasional:
a) IMF (International Monetary Fund)
b) IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) kemudian lebih
dikenal dengan World Bank.
Pada tahun 1945 Anggaran Dasar PBB diedarkan kepada 44 negara untuk disahkan.
Akhirnya Anggaran Dasar tersebut diberlakukan tanggal 27 Desember 1945, setelah ditanda
tangani oleh 28 negara di Washington D.C. seluruh negara yang aktif di konferensi Bretton
Wood, menjadi anggota dari kedua lembaga itu, kecuali Uni Soviet. Bank Dunia mulai
beroperasi 25 Juni 1946.
Bank Dunia didirikan sebagai lembaga investasi International jenis baru untuk
memberikan atau menjamin kredit-kredit yang ditujukan untuk proyek-proyek rekonstruksi
dan pertumbuhan yang produktif. Dana untuk itu berasal dari modal Bank Dunia itu sendiri,
yang terdiri dari kontribusi pemerintah negara-negara asing dan melalui mobilisasi modal
swasta. Modal saham Bank Dunia disusun sedemikian rupa sehingga setiap resiko dalam
melaksanakan kegiatannya dibebankan ke negara-negara asingnya dengan berdasarkan
kekuatan ekonomi mereka masing-masing.
Semula sumber-sumber yang dimilki oleh Bank Dunia ditujukan untuk membantu
proses rekonstruksi bagi negara-negara yang menderita karena perang. Dengan kemajuan
Marshall Plan dari Amerika Serikat pada tahun 1948 Bank Dunia mengalihkan usaha-
usahanya terutama ditujukan untuk kegiatan pembangunan.

b. Fungsi Utama Bank Dunia


Tugas prinsip dari Bank Dunia saat ini adalah memberikan pinjaman untuk proyek-
proyek produktif demi pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang yang
menjadi anggotanya. Sebanyak kira-kira US $ 2,4 milyar telah diberikan oleh bank dunia
untuk proyek-proyek pembangunan di Eropa, australia dan New Zeland, selama 23 tahun
terakhir ini (dari data tahun 1970, sbanyak US $1,9 milyar untuk 28 negara di Afrika, US $
4,3 milyar untuk 16 negara di Asia dan US $ 3,8 milyar untuk 22 negara-negara bagian
Amerika Serikat bagian barat).
Pinjaman ini digunakan untuk industri pembangkit tenagan listrik, pembangunan jalan,
rel kereta api, pelabuhan-pelabuhan, pembangunan saluran pipa gas alam, telekomunikasi,
pertanian perindustrian, pengadaan air, pendidikan, dan dalam hal-hal tertentu ditujukan
untuk program pembangunan yang lebih umum termasuk import.
Bank Dunia memilki dua keanggotaan yaitu:
a) IFC (International Finance Corporation) yang memulai kegiatannya pada tahun 1956.
b) IDA (International Development Assosiation) yang memulai kegiatannya pada tahun
1960.
Kedua lembaga ini dan Bank Dunia membentuk kelompok Bank Dunia (World Bank
Group). Keanggotaan dari Bank Dunia merupakan persyaratan keanggotaan IFC (yang
kegiatannya ditujukan untuk sektor swasta di negara-negara berkembang) dan keanggotaan
IDA (yang kegiatannya ditujukan untuk sektor yang sama dengan kebijaksanaan dan sesuai
dengan Bank Dunia).
Namun bantuan yang diberikan hanya ditujukan untuk negara-negara miskin, dengan
syarat-syarat yang lebih mudah dari pada pinjaman-pinjaman yang biasa diberikan oleh Bank
Dunia. Juga mensponsori International for The Settlement Investment Development (ICSID).

d. Hubungan Antara Bank Dunia dan IMF


IMF merupakan badan perwakilan (Sister Agency) dari Bank Dunia, didirikan bersama-
sama dengan Bank Dunia. IMF menitikberatkan pada masalah moneter dan Bank Dunia
menitikberatkan pada pembangunan perekonomian. Namun tujuan utama dari IMF adalah
meningkatkan kerja sama moneter Internasional, mengembangkan ekspansi dan pertumbuhan
yang seimbang dalam perdagangan Internasional, meningkatkan stabilitas kurs, menurunkan
restriksi kurs dan memperbaiki ketidak seimbangan neraca pembayaran, membantu usaha
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara anggotanya melalui pemberian
pinjaman untuk proyek-proyek pembangunan yang produktif. Kedua lembaga ini
mengadakan rapat tahunan bersama dengan Kantor Pusat yang berdekatan, untuk
memudahkan informasi diantara keduanya. Enam dari dua puluh Direktur Pelaksana Bank
Dunia merupakan Direktur Pelaksana dari IMF. 

e. Peran Bank Dunia bagi Dunia Internasional


         Sejak didirikan, Bank Dunia telah mengambil banyak peran bagi perkembangan dunia
Internasional. Sebagaimana tujuan didirikannya, Bank Dunia telah membantu negara-negara
korban perang, terutama di wilayah Eropa, untuk segera merekonstruksi infrastruktur dan
perekonomiannya yang hancur pascaperang dunia kedua. Seteah proses rekonstruksi
pascaperang selesai, Bank Dunia memulai peran baru sebagai lembaga pemberi pinjaman
uang berbunga rendah untuk negara-negara berkembang yang membutuhkan.
         Bank Dunia mendanai proyek-proyek di berbagai negara untuk mengembangkan
beberapa hal, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik,
pengentasan kemiskinan, hingga lingkungan hidup. Bank Dunia seringkali memberikan
bantuan dalam bentuk dua hal sekaligus, dana pinjaman dan juga rekomendasi kebijakan,
terutama terkait kebijakan keuangan atau yang berhubungan dengan proyek yang didanai.
         

f. Peran Bank Dunia Bagi Indonesia


         Kebijakan politik pemerintahan Presiden Soekarno yang mendekat ke blok Uni Soviet
menyulitkan Bank Dunia yang memiliki paham berseberangan untuk mengambil peran lebih
banyak bagi Indonesia. Oleh karena itu, Bank Dunia baru mulai berperan sebagai lembaga
pemberi pinjaman bagi Indonesia pada saat awal masa pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu
sekitar tahun 1968. Namun sebelum memberikan pinjaman, Bank Dunia “menjajaki”
Indonesia dengan memberikan bantuan teknis untuk identifikasi kebijakan makroekonomi,
kebijakan sektoral yang diperlukan, dan kebutuhan pendanaan yang kritis (Hutagalung,
2009).
         Di masa-masa awal pemberian pinjaman, Indonesia masih dianggap sebagai negara
yang memiliki nilai credit worthiness  yang rendah. Oleh karena itu, pinjaman yang diberikan
oleh Bank Dunia pada saat itu menggunakan skema IDA atau pinjaman tanpa bunga,
kecualiadministrative fee ¾ persen per tahun dan jangka waktu pembayaran 35 tahun dengan
masa tenggang 10 tahun. Dana pinjaman pertama yang diberikan kepada Indonesia adalah
sebesar 5 juta dolar AS pada September 1968 (Hutagalung, 2009).
         Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman dari Bank Dunia digunakan untuk
pembangunan di bidang pertanian, perhubungan, perindustrian, tenaga listrik, dan
pembangunan sosial. Pada tahun-tahun berikutnya, Indonesia berhasil menunjukkan performa
ekonomi yang memuaskan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen per
tahun, jauh lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi negara peminjam yang lain. Oleh
karena itu, sejak akhir dekade 70-an Indonesia sudah mulai dianggap sebagai negara yang
lebih creditworthy untuk memperoleh pinjaman Bank Dunia yang konvensional atau dengan
menggunakan skema IBRD. Berbeda dari periode sebelumnya, pada dekade 80-an, pinjaman
uang Bank Dunia terlihat lebih terarah pada masalah deregulasi sektor keuangan, selain
masih tetap digunakan bagi pengembangan sektor-sektor sebagaimana yang telah disebutkan
sebelumnya.

1. International Monetary Fund (IMF)


a. Latar Belakang Sejarah dan Organisasi
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) adalah organisasi
internasional yang bertanggung jawab dalam mengatur sistem finansial global dan
menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah
keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. Salah satu misinya adalah membantu
negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius, dan sebagai imbalannya,
negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi
badan usaha milik negara.
Pada saat akhir Perang Dunia II tersebut, ekonomi cenderung mengerucut pada satu
tumpuan kekuatan, Amerika Serikat (AS). Britania Raya mengalami kebangkrutan ekonomi
akibat resesi sejak akhir abad ke-19 dengan kehilangan cadangan emasnya. Eropa Barat
hancur sebagai akibat perang dunia. Demikian juga dengan Jepang. Dan tidak ada negara satu
pun di dunia yang cukup kuat, kecuali AS.
AS menjadi kekuatan ekonomi tunggal pada saat itu dengan memiliki cadangan emas
mencapai 65 persen dari seluruh dunia. Dia juga menjadi pemimpin dalam Perang Dunia II
dan menang. AS juga, yang secara fisik, tidak tersentuh dan terseret menjadi medan perang,
kecuali wilayah Hawai yang dihajar bom oleh Jepang.
Atas dasar peta kekuatan tersebut, kesepakatan Bretton Woods sangat kental dengan
nuansa peran AS dalam mengatur tatanan ekonomi dunia. Salah satunya, peran dolar AS
sebagai satu-satunya alat pembayaran dunia. Pada saat itu, setiap mata uang ditetapkan nilai
berdasarkan cadangan emas masing-masing negara dan kemudian menetapkan nilai tukar
mata uang terhadap dolar AS berdasarkan nilai paritasnya terhadap emas masing-masing.
International Monetary Fund (IMF) muncul sebagai hasil dari perundingan Bretton
Woods, pasca Great Depression yang melanda dunia pada dekade 1930-an. Pada Pada
tanggal 22 Juli 1944 – sebagai akibat dari Great Depression – 44 negara mengadakan
pertemuan di Hotel Mount Washington Hotel, Kota Bretton Woods, New Hampshire,
Amerika Serikat, untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi internasional baru yang
akan dibangun setelah Perang Dunia II. Negara-negara ini percaya bahwa kerangka kerja
sama tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari pengulangan bencana ekonomi yang
terjadi selama Great Depression. Pertemuan ini melahirkan “Bretton Woods Agreements”
yang membangun IMF dan organisasi kembarannya, The International Bank for
Reconstruction and Development (sekarang lebih dikenal dengan nama World Bank). Pada
awalnya, IMF hanya beranggotakan 29 negara, namun kemudian pada awal tahun 2004
anggota IMF sudah mencapai 184 negara, yang berarti hampir semua negara anggota PBB
juga menjadi anggota IMF.

b. Peranan dan Fungsi IMF


IMF memiliki tiga fungsi yang berperan dalam pencapaian dua tujuannya. Adapun
fungsi yang pertama yaitu pemantauan, yang diartikan sebagai tanggung jawab mengawasi
system keuangan internasional dan mengawasi kepatuhan setiap negara anggota dalam
memenuhi kewajibannya untuk mengimplementasi kebijakan-kebijakan yang kondusif bagi
pertumbuhan yang terpadu seperti stabilitas harga, membantu memajukan pengaturan
pertukaran yang stabil dan menghindari manipulasi nilai tukar, serta memberikan data
perekonomiannya kepada IMF sehingga dapat  memantau kondisi ekonomi dan keuangan di
seluruh dunia serta memeriksa apakah kebijakan di negara anggota terbukti benar menurut
sudut pandang internasional maupun nasional. Selain itu juga IMF memiliki kewengan dalam
memperingatkan negara anggota untuk mewaspadai bahaya yang mengintai, dengan
demikian pemerintah dapat mengambil tindakan pencegahan. Untuk fungsi kedua yaitu
peminjaman, yang diartikan sebagai institusi yang  memberikan pinjaman kepada negara-
negara yang mengalami kesulitan dengan neraca pembayarannya. Tujuan utama peminjaman
bagi negara-negara berpendapatan rendah adalah demi pertumbuhan ekonomi dan
pengurangan kemiskinan. Sedangkan fungsi ketiga yaitu bantuan teknis dan pelatihan. Fungsi
ketiga ini membuat IMF membantu negara-negara anggotanya dalam memberikan saran
untuk mengembangkan institusi pembuat kebijakan dan instrument kebijakan ekonomi yang
kuat.
c. Tujuan IMF
Dalam status pendirian IMF disebut enam tujuan yang ingin dicapai oleh IMF, yaitu :
a) Menjadi tempat secara permanen bagi pertemuan-pertemuan dan perundingan untuk
mencapai kerja sama internasional dalam bidang keuangan
b) Membantu memperluas perdagangan internasional yang seimbang diantara
anggotanya dan membantu perekonomian para anggotanya
c) Berusaha meniadakan competitive depresitions dan mengusahakan tercapainya stable
exchange rates.
d) Menghilangkan exchange retrictions.
e) Membantu para anggota yang mengalami kesukaran dalam pinjaman luar negeri agar
jangan mengambil tindakan-tindakan yang dapat merugikan negara yang
bersangkutan dan negara lainnya. Tujuannya adalah memberikan kepercayaan kepada
para anggotanya.
f)  Mengurangi waktu dan besarnya disekuilibrium dalam neraca pembayaraan negara
anggota IMF.

2. The Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia)


The Asian Development bank (ADB) berdiri tahun 1966, dan bertugas
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta bekerja sama dengan semua pihak yang
berkepentingan di Asia. ADB merupakan lembaga pengembangan keuangan internasional
yang melaksanakan penyaluran dana, menyokong investasi, dan memberikan kerja sama
teknis (technical assistance) kepada negara-negara berkembang yang menjadi
anggotanya. ADB merupakan lembaga negara, yang anggotanya adalah pemerintah-
pemerintah dari berbagai negara. ADB juga merupakan organisasi regional, karena aktifitas-
aktifitas dititik beratkan di wilayah Asia. Kebanyakan negara anggotanya berada di Asia,
sebagian besar struktur permodalannya bersumber dari negara-negara Asia, begitu pula
pemilihan pimpinan (president) serta delapan dari dua belas dewan direksinya. Selain itu,
ADB juga beranggotakan negara-negara non Asia, yang sangat banyak membantu
permodalan ADB, serta dalam struktur organisasi diwakili melalui beberapa anggota dewan
direksi dan para stafnya. Kenyataan inilah yang menyebabkan ADB tidak hanya merupakan
sebuah organisasi Asia, melainkan sebuah institusi dengan wawasan seluruh dunia.
a. Latar belakang berdirinya Asian Development Bank
Pada pertengahan 1960-an, negara-negara di Asia sangat membutuhkan bantuan ekonomi
untuk membiayai pertumbuhan dan pembangunannya. Dari berbagai penjuru dunia datang
bantuan untuk negara-negara Asia, baik berupa dukungan politis maupun bantuan ekonomi.
Semula bantuan ini diharapkan dan datang dari negara-negara Barat, namun dengan adanya
perkembangan rasa nasionalisme terutama setelah selesainya Perang Dunia II mendorong
rasa kerja sama di antara negara-negara Asia, dengan berusaha memperoleh bantuan politis
maupun ekonomi dari kalangan negara-negara Asia sendiri. Kesemuanya ini tercermin dalam
pembentukan berbagai organisasi Asia, seperti Economics Commission for Asia and the Far
East (ECAFE) yang berdiri dari negara-negara Asia yang telah menjadi anggota PBB pada
saat itu, SEATO dan lain-lain. Dalam suasanan seperti inilah, ADB lahir dan berkembang.
b. Fungsi dan tujuan asian development bank
a) Menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta di wilayah asia untuk tujuan-
tujuan pembangunan.
b) Memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia untuk membiayai pembangunan,
dengan memprioritaskan wilayah dan sub-wilayah Asia, berupa berbagai proyek dan
program regional yang berperan secara efektif terhadap pertumbuhan ekonomi yang
selaras di wilayah tersebut secara keseluruhan. Dan yang sangat diutamakan adalah
kebutuhan dari negara-negara kecil atau negara-negara yang sulit berkembang di
wilayah Asia.
c) Memenuhi permintaan negara-negara anggota untuk membantu mereka dalam
mengkoordinasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan rencana pembangunan mereka
dengan tujuan untuk lebih memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimilki,
menyehatkan perekonomian, dan meningkatkan ekspansi perdagangan luar negeri,
terutama diantara negara-negara Asia sendiri.
d) Memberikan bantuan teknis (technical assistance) untuk menyiapkan, membiayai dan
melaksanakan berbagai program dan proyek-proyek pembangunan, termasuk
memformulasikan usulan bagi proyek-proyek tertentu.
e) Bekerja sama dengan PBB, dan badan-badan organiasi dibawah PBB terutama
ECAFE dan juga dengan berbagai lembaga negara dan lembaga internasional lainnya,
seperti berbagai organisasi nasional baik pemerintah maupun swasta, yang
berkepentingan dengan investasi dari pengembangan dana disuatu wilayah, serta
memberikan berbagai kesempatan untuk melakukan investasi bagi lembaga-lembaga
terebut.
f) Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai jasa-jasa lainnya sesuai
dengan tujuan Asian Development Bank.

4. Islamic Development Bank/Bank Pembangunan Islam (IBD)


a. Pengertian dan Sejarah Terbentuknya
The Islamic Development Bank (IDB) adalah institusi keuangan internasional yang
didirikan sesuai dengan The Declaration of Intent yang diterbitkan oleh Conference of
Finance Ministers of Muslim Countries yang diadakan di Jeddah pada tahun 1973, dengan
tujuan untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan sosial dari komunitas muslim,
baik negara anggota maupun non anggota yang sejalan dengan syariah Islam. Salah satu
tujuannya yang penting adalah untuk membantu mendorong perdagangan antara negara
muslim. IDB merupakan cabang keuangan dari Organization of The Islamic Conference
(OIC).
Ide awal pembentukan bank islam internasional guna memayungi sistem keuangan
negara-negara islam di seluruh dunia adalah proposal yang di ajuka oleh mesir pada sidang
menteri luar negeri negara-negara islam (OKI) di karachi, pakistan bulan desember tahun
1970. Proposal ini berisi tentang studi pendirian Bank Islam internasional yang di fokuskan
untuk perdagangan dan pembangunan (international Islamic Bank for trade and development)
dan pendirian pederasi Bank Islam (federation of Islamic Bank). Proposal ini kemudian di
kaji oleh 18 Negara Islam. Isi dari proposal tersebut mengusulkan sistem keuangan yang
selama ini di dasarkan kepada bunga yang harus di ganti dengan sistem kerjasama dengan
sekema bagi hasil, baik bagi untung maupun bagi rugi.
Hal-hal yang terkandung dalam usulan proposal tersebut sebagai berikut:
a) Mengatur transaksi komersial antar negara-negara islam
b) Mengatur institusi pembangunan dan investasi
c) Merumuskan masalah trasnfer, kliring serta Settlement antar Bank islam sebagai
langkah awal menuju terbentuknya sistem ekonomi Islam yang terpadu.
d) Membantu mendirikan institusi sejenis Bank Sentral Syariah di Negara-negara Islam
e) Mendukung upaya-upaya Bank Sentral di Negara Islam dalam hal pelaksanaan
kebijakan-kebijakan yan sejalan dengan kerangka kerja islam
f) Mengatur administrasi dan mendayagunakan dana zakat
g) Mengatur kelebihan likuiditas Bank-bank Sentral Negara Islam
Kelanjutan proposal yang diajukn oleh Mesir ini di agendakan kembali pada sidang
menteri luar negeri Negara-negara Islam (OKI) di Benghazil Libya bulan maret 1973.
Kemudian pada bulan juli 1973 Negara-negara islam penghasil minyak yang di wakili oleh
komite ahli bertemu di Jeddah dalam rangka membicarakan pendirian bank islam
internasional. Pada pertemuan ke dua, bulan mei 1974 dibahas rancangan anggaran dasar dan
rancangan anggaran rumah tangga.
Akirnya rancangan pendirian Bank Pembangunan Islam atau islamic development bank
(IDB) di setujui pada sidang menteri keuangan OKI di jeddah tahun 1975.  Modal dasar
pendirian IDB adalah 2 miliar dinar islam atau setara dengan 2 miliar special drawing  right
(SDR). keanggotaan IDB seluruhnya adalah negara-negara yang tergabung dalam OKI. Saat
ini IDB memiliki jumlah anggota 43 negara yang bertugas memberikan pinjaman bebas
bunga untuk proyek infra struktur dan pembiyayaan kepada negara anggota berdasarkan
partisipasi modal negara tersebut.
IDB berpusat di Jeddah dan memiliki kantor regional di Maroko, Malaysia, dan
Kazakhstan, dan perwakilan di 8 negara anggota lainnya. Cabang dari bank hanya didirikan
oleh negara anggota OIC. Gubernur bank dan Mentri Keuangan dari negar-negara Islam
datang menghadiri pertemuan tahunan IDB yang mendiskusikan kegiatan dan kerja sama
antar banknya. Dengan masuknya Uzbekistan pada bulan september 2003, jumlah anggota
IDB yang awalnya 22 negara, dan sekarang telah mencapai 55 negara.

b. Fungsi IDB
Fungsi IDB adalah memberikan pinjaman untuk proyek – proyek produktif dalam
pembangunan ekonomi dan sosial. Selain itu, IDB juga mendirikan dan mengoperasikan dana
khusus untuk tujuan tertentu seperti dana bantuan untuk masyarakat muslim dinegara –
negara non-anggota IDB dan berwenang untuk menerima dana dan memobilisasi dana
tersebut berdasarkan sumber daya keuangan syariah yang kompatibel. Hal ini juga dituntut
dengan tanggung jawab untuk membantu dalam promosi perdagangan luar negri terutama
dalam barang – barang modal diantara negara anggota yakni memberikan bantuan teknis
kepada negara – negara anggota dan memperluas fasilitas pelatihan untuk personil yang
terlibat dalam kegiatan pembangunan di negara- negara muslim untuk menyesuaikan diri
dengan syariah.
c. Tujuan IDB
Untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial negara – negara
anggota dan masyarakat muslim baik secara perorangan maupun bersama – sama sesuai
dengan prinsip – prinsip syariah yaitu hukum islam.
e. Keanggotaan IDB
Saat ini keanggotaan IDB terdiri dari 56 negara, syarat dan kondisi dasar untuk
keanggotaan adalah bahwa negara calon anggota harus menjadi anggota Organisasi
Konferensi Islam (OKI), membayar kontribusi kepada modal bank dan bersedia menerima
syarat – syarat dan kondisi sebagaimana dapat diputuskan oleh Dewan Gubernur IDB. Setiap
negara anggota dewan diwakili oleh seorang gubernur dan gubernur alternatif, setiap anggota
memiliki 500 suara dasar ditambah 1 suara untuk setiap saham berlangganan. Secara umum
keputusan diambil oleh Dewan Gubernur berdasarkan mayoritas hak suara yang terwakili
dalam pertemuan. Dewan Gubernur bertemu sekali setiap tahun untuk meninjau kegiatan
Bank untuk tahun sebelumnya dan untuk memutuskan kebijakan masa depan.
f. Kegiatan lain IDB
IDB menyetujui untuk pembiayaan penjualan secara bertahap untuk proyek
pemasangan listrik.penbiayaan tersebut dilakukan dengan metode islam.IDB juga
memberikan bantuan untuk Negara-negara yang terkena tsunami.mereka mengalokasikan
dana untuk pemulihan bencana tsunami di Indonesia, india, maladewa, Thailand, sri lanka
dan Somalia.bagian lain dari bantuan adalah untuk rekonsruksi infrastruktur seperti bidang
kesehatan, pendidikan, air, energy dan transportasi.

Anda mungkin juga menyukai