UNIVERSITAS HALUOLEO
T.A 2021/2022
PERT-8 (PASAR MODAL)
1. Pengertian pasar modal
Pasar modal adalah sarana bertemunya perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah) yang membutuhkan dana dari masyarakat untuk pengembangan usaha, ekspansi,
penambahan modal kerja dan lain-lain, dengan masyarakat yang hendak menginvestasikan
dana mereka. Untuk mendapatkan pendanaan, perusahaan atau institusi tersebut menerbitkan
saham atau surat utang, dan masyarakat pemodal (investor) yang men”dana”i perusahaan
maupun institusi tersebut dengan membeli instrumen tersebut di pasar modal baik secara
langsung, maupun dalam bentuk reksa dana. Karena itu pasar modal memiliki peran penting
bagi perekonomian suatu negara. Selain saham, obligasi, dan reksa dana, pasar modal juga
memperdagangkan bentuk lain seperti waran, right, dan produk derivatif lainnya.
2. Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modal adalah semua surat-surat berharga (securities) yang diperdagangkan di
bursa. Instrumen ini umumnya bersifat jagka panjang, dan terdiri dari berbagai jenis,
termasuk saham, obligasi, derivatif dan reksadana.
1. Saham
2. Obligasi
3. Derivatif
4. Reksadana
5. Prosedur emisi
Bagi perusahaan yang akan melakukan emisi baik saham maupun emisi obligasi dipasar
modal harus memenuhi persyaratan dan prosedur yang berlaku yang telah ditetapkan dipasar
modal. Prosedur dan persyaratan yang di maksud adalah mulai dari persyaratan emisi sampai
ke tangan investor. Kemudian dilanjutkan dengan penjualan dan pembelian saluran dan
obligasi di pasar perdana (premier) sampai di pasar sekunder. Prosedur dan persyaratan emisi
harus dilaksanakan sesuai dengan tahapa-tahapan yang telah ditetapkan, mulai dari masa
tahap persiapan sampai berakhir emisi.
Tahapan emisi
Tahapan persiapan
Penyampaian letter of intent
Penyampaian pernyataan pendaftaran
Evaluasi oleh BAPEPAM
Dengan pendapat terbuka
Persyaratan emisi
Izin registrasi dan listing diberikan oleh BAPEPAM setelah memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Setelah registrasi di BAPEPAM, emiten harus listing di bursa
paling lambat 90 hari setelah izin registrasi dikeluarkan.
7. Margin trading
Margin trading merupakan suatu metode perdagangan saham dengan menggunakan
dana yang disediakan oleh pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksudkan di sini adalah
perusahaan sekuritas (broker). Sebagai suatu metode perdagangan, margin trading digunakan
dalam transaksi jual beli saham di mana dana yang digunakan untuk membeli saham tersebut
berasal dari pinjaman yang diberikan oleh perusahaan sekuritas kepada investor.
Dari sisi perusahaan sekuritas, margin trading merupakan fasilitas yang disediakan
bagi investor yang menjadi nasabahnya. Fasilitas margin trading ini memungkinkan investor
untuk membeli saham dalam jumlah lebih banyak dari yang seharusnya. Artinya, pinjaman
dana dari perusahaan sekuritas kepada investor tentu saja akan menambah modal yang akan
digunakan untuk membeli saham.
Contoh, Tuan Abas memiliki modal sebesar Rp 5 juta untuk membeli saham. Harga saham
adalah Rp 1.000 per lembar. Dari modal tersebut seharusnya Tuan Abas bisa membeli
sebanyak 5000 lembar saham atau 50 lot. Namun karena dalam pembelian saham tersebut
Tuan Abas menggunakan fasilitas margin trading dan mendapat pinjaman sebesar Rp 3 juta,
maka Tuan Abas mampu membeli tambahan saham sebesar 30 lot, sehingga total saham yang
dibeli Tuan Abas sebanyak 80 lot atau 8.000 lembar saham.
8. Interaksi Antara Pasar Valas Dan Pasar Uang
Pemilihan dana dalam pasar uang selalu berkaitan dengan pasar uang artinya jika kita
hendak menginvestasikan uang kita dalam pasar uang muka, maka kita akan selalu
memepertimbangkan kegiatan yang terjadi di valas, demikian pula sebaliknya. Hal ini
dilakukan untuk menentukan investasi mana yang paling menguntungkan di pasar uang atau
valas. Interaksi antara pasar uang dan valas ini menjasi lebih penting apabila jumlah dana
yang ada dalam jumlah besar atau kondisi ekonomi pada saat yang kurang baik.
PERT-10 (PEGADAIAN)
1. Pengertian usaha gadai
Menurut Kasmir (2013:233) secara umum pengertian usaha gadai adalah kegiatan
menjaminkan barang – barang berharga kepada pihak tertentu guna memperoleh sejumlah
uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara
nasabah dengan lembaga gadai.
2. Asal mula pegadaian
Dalam sejarah dunia, usaha pegadaian pertama kali dilakukan di Italia. Kemudian dalam
perkembangan selanjutnya meluas ke wilayah-wilayah Eropa lainnya seperti Inggris,
Prancis, dan Belanda. Oleh orang- orang Belanda melalui pihak VOC, usaha pegadaian
dibawa masuk ke Hindia Belanda. Di Indonesia, usaha pegadaian dimulai pada zaman
penjajahan Belanda (VOC). Saat itu tugas pegadaian adalah membantu masyarakat untuk
meminjamkan uang dengan jaminan gadai. Pegadaian pertama di Indonesia itu dijalankan
oleh perusahaan swasta Belanda yang kemudian di ambil alih oleh pemerintah Hindia
Belanda. Kemudian dijadikan perusahaan negara, menurut Undang-undang pemerintah
Hindia Belanda pada waktu itu diberi nama Dinas Pegadaian.
Di zaman kemerdekaan, pemerintah RI mengambil alih usaha Dinas Pegadaian &
mengubah status pegadaian menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian berdasarkan
Undang-undang No.19 Prp.1960. Selanjutnya pada tanggal 11 Maret 1969 PN Pegadaian
berubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) berdasarkan PP RI No.7 Tahun 1969. Pada
tgl 10 April 1990 Perjan Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum)
Pegadaian berdasarkan PP No.10 Tahun 1990 (yang diperbaharui dengan
PP.No.103/2000). 13 Desember 2011, Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2011.
5. Barang jaminan
Sertifikat Rumah. Sertifikat rumah menjadi barang gadai yang bernilai mahal, apalagi jika
nilai jual rumah tersebut mahal. .
Sertifikat Tanah.
Kendaraan Bermotor.
Perhiasan.
Alat-Alat Elektronik.
Perlengkapan Rumah Tangga.
Barang-Barang Branded.
6. Prosedur pinjaman
Usaha lain pegadaian merupakan usaha penunjang kegiatan pokok Perum Pegadaian yaitu
usaha peminjaman uang dengan sistem gadai.
o Melayani jasa taksiran bagi masyarakat terhadap barang berharga nya.
o Melayani jasa titipan barang bagi masyarakat yang ingin menitipkan barang berharga nya.
o Memberikan kredit terutama bagi karyawan berpenghasilan tetap.
o Ikut serta dalam usaha tertentu bekerja sama dengan pihak ketiga.
6. Perjanjian Leasing
Perjanjian yang dibuat antara lessor dengan lessee disebut dengan “lease agreement”,
di mana di dalam perjanjian tersebut dimuat kontrak kerja bersyarat antara kedua belah pihak,
lessor dan lessee.
Isi kontrak yang dibuat secara umum tersebut memuat antara lain :
a) Nama dan alamat lessee
b) Jenis barang modal yang diinginkan
c) Jumlah atau nilai barang yang dileasingkan
d) Syarat-syarat pembayaran
e) Syarat-syarat kepemilikan atau syarat lainnya
f) Biaya-biaya yang dikenakan
g) Sangsi-sangsi apabila lessee ingkar janji Dan lain-lain.
Jika seluruh persyaratan sudah disetujui, maka pihak lessor akan mengubungi supplier
untuk negosiasi barang dan menghubungi pihak asuransi untuk menanggung risiko
kemacetan pembayaran oleh lessee. Namun, dalam praktiknya dapat pula sebelum nasabah
mengajukan permohonan ke perusahaan leasing, pihak lessee terlebih dahulu melakukan
negosiasi dengan suppliernya, kemudian barulah mencari perusahaan leasing yang akan
menjadi lessornya.
1. Pengertian KSP
Pengertian Koperasi Simpan Pinjam adalah lembaga keuangan bukan bank yang
berbentuk koperasi dengan kegiatan usaha menerima simpanan dan memberikan pinjaman
uang kepada para anggotanya dengan bunga yang serendah-rendahnya.
3. Jenis-jenis Koperasi
Jenis-jenis Koperasi Berdasarkan Jenis Usaha
Dilihat dari jenis usahanya, koperasi dibagi menjadi empat, yakni koperasi produsen,
koperasi konsumen, koperasi simpan pinjam dan koperasi jasa.
1) Koperasi Produsen
Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan di bidang
pengadaan barang produksi. Pada umumnya koperasi produsen beranggotakan para
pengusaha kecil (UMKM = Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dengan menjalankan
kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
2) Koperasi Konsumen
operasi Konsumen adalah koperasi yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari.
Kegiatan utama koperasi konsumen adalah membeli kemudian menjual kembali barang
atau jasa, sehingga koperasi disini berperan sebagai distributor bagi produsen dan
konsumen.
3) Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit adalah koperasi yang menyediakan usaha
simpan pinjam yang melayani anggotanya. Usaha koperasi simpan pinjam bertujuan untuk
menolong anggotanya sehingga memberikan pinjaman dengan bunga ringan. Uang
pinjaman yang diberikan oleh koperasi diharapkan dapat digunakan guna usaha produktif
dan kesejahteraan anggotanya.
4) Koperasi Jasa
Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan usaha yang bergerak di bidang
jasa. Contoh dari jenis koperasi ini adalah koperasi angkutan, dan koperasi listrik.
Koperasi Berdasarkan tingkatan
Adapun jenis-jenis koperasi berdasarkan tingkatannya dibagi ke dalam dua jenis, yakni
koperasi primer dan koperasi sekunder.
1) Koperasi Primer
Koperasi Primer adalah jenis koperasi yang anggotanya terdiri dari minimal 20 orang.
Selain harus memenuhi syarat anggaran dasar, dalam koperasi primer masing-masing
anggota juga harus memiliki tujuan yang sama.
2) Koperasi Sekunder
Koperasi Sekunder adalah jenis koperasi yang anggotanya terdiri dari gabungan badan-
badan koperasi primer serta memiliki cakupan daerah kerja yang lebih luas. Sama seperti
koperasi primer dimana setiap anggota harus memiliki tujuan yang sama, disini tiap
koperasi juga harus memiliki kepentingan dan tujuan yang sama pula. Dengan begitu,
kegiatan yang dilakukan akan bisa lebih efisien.
4. Keuntungan Koperasi
Berhak mendapat sisa hasil usaha (SHU). Besaran SHU yang didapat tergantung pada
besaran modal yang ditanam anggota pada koperasi.
Menghemat pengeluaran, karena bisa membeli barang di koperasi dengan harga lebih
murah.
Bisa meminjam uang dengan cicilan kredit lebih kecil.
Memperluas relasi usaha.
Mendapat pelatihan usaha.
5. Pendirian Koperasi
Pendirian koperasi dilakukan dengan mengadakan rapat pendirian yang dihadiri para
pendiri dan dihadiri oleh pejabat (Kementerian Koperasi dan UKM dan/atau Dinas
Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota sesuai wilayah keanggotaannya) untuk melakukan
penyuluhan terkait koperasi.
PERT-13 (ASURANSI)
1. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah sebuah perjanjian antara dua orang atau lebih di mana pihak
tertanggung membayarkan iuran/kontribusi/premi untuk mendapat penggantian atas
risiko kerugian, kerusakan, atau kehilangan, yang dapat terjadi akibat peristiwa yang
tidak terduga. Istilah asuransi sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu “insurance”
dan bahasa Belanda, assurantie atau verzekering. Asuransi tidak dapat
menghilangkan risiko terjadinya peristiwa tidak terduga, tetapi asuransi dapat
mengurangi dampak kerugian yang muncul dari peristiwa tersebut, baik dalam skala
kecil ataupun besar. Kini asuransi pun sudah menjadi bagian perencanaan keuangan
bagi sebagian orang untuk jangka panjang.
2. Perkembangan Asuransi
Sejarah perkembangan asuransi pada masa penjajahan
Pada masa penjajahan Belanda, untuk menunjang bisnis perkebunan dan
perdagangan, mereka mendirikan perusahaan asuransi kerugian pertama di Indonesia yaitu
Bataviasche Zee End Brand Asrantie Maatschappij pada tahun 1853 dengan perlindungan
utama terhadap resiko kebakaran dan asuransi pengangkutan. Setelah itu berdiri ada 2 jenis
perlindungan asuransi yang terdiri dari asuransi. Untuk itulah mereka mendirikan perusahaan
asuransi pertama di Indonesia dengan nama.
Lahirnya asuransi di Indonesia pertama kali didirikan oleh orang Belanda dengan
nama Nederlandsh Indisch Leven Verzekering En Liefrente Maatschappij (NILMIY) dengan
mengadopsi perusahaan Asuransi Belanda yaitu De Nederlanden Van 1845. Kelak
dikemudian hari setelah Indonesia merdeka, asuransi ini diambil alih Pemerintah Indonesia
dan berganti nama menjadi PT. Asuransi Jiwasraya . Disusul berikutnya oleh Asuransi Jiwa
Boemi Poetra 1912 pada tahun 1912.
Secara umum asuransi pada masa penjajahan dibagi menjadi 2 kategori:
- Perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh orang Belanda.
- Perusahaan-perusahaan yang merupakan Kantor Cabang dari Perusahaan
Asuransi yang berkantor pusat di Belanda, Inggris dan di negeri lainnya.
Sejarah perkembangan asuransi setelah masa kemerdekaan
Pada masa setelah kemerdekaan, ada 2 tahap penting perkembangan asuransi di Indonesia
yaitu:
a. Nasionalisasi Perusahaan asuransi asing
Perusahaan asuransi peninggalan penjajah Belanda yang dinasionalisasi adalah NV
Assurantie Maatshappij De Nederlandern dan Bloom Vander EE tahun 1845 menjadi PT
Asuransi Bendasraya. Selain itu Asuransi De Nederlanden Van 1845 dinasionalisasi
menjadi PT. Asuransi Jiwasraya
b. Pendirian dan penggabungan perusahaan asuransi baru
Pada masa kemerdekaan ada 2 langkah penting pemerintah terkait perkembangan
asuransi di Indonesia yaitu penggabungan asuransi PT Asuransi Bendasraya yang
bergerak dalam asuransi rupiah dan PT Umum Internasional Underwriters (PT UIU)
yang bergerak dalam asuransi valuta asing menjadi PT Asuransi Jasa Indonesia atau
lebih dikenal dengan nama Asuransi Jasindo. Selain penggabungan asuransi, pemerintah
juga mendirikan beberapa perusahaan asuransi baru untuk menunjang kesejahteraan
masyarakat yaitu;
- Asuransi Jasa Rahardja untuk melindungi masyarakat dari resiko kecelakaan lalu lintas
- Perum Taspen untuk Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri
- Perum Asabri untuk anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
- Jamsostek, yaitu asuransi kecelakaan tenaga kerja perusahaan swasta
Sejarah perkembangan asuransi modern di Indonesia
Perkembangan asuransi modern di Indonesia dimulai dengan semakin banyaknya
perusahaan asuransi yang berdiri di awal tahun 1980-an. Beberapa diantaranya seperti AIA
Financial, Allianz, Avrist AXA Mandiri, CIGNA, Prudential, dan Asuransi Sinar Mas hadir
dan menawarkan berbagai macam produk perlindungan dan bahkan investasi. Hal ini
semakin menambah alternative pilihan bagi masyarakat untuk medapatkan perlindungan
terhadap resiko seperti yang diharapkan. Di sisi lain pemerintah juga semakin tanggap
dengan kebutuhan masyarakat akan perlindungan sehingga mulai tahun 2014 ini lahir Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan sebagai gabungan
fungsi dan peran dari Jamsostek dan Askes pada periode sebelumnya.
3. Jenis-jenis Asuransi
a. Asuransi Jiwa
b. Asuransi Kesehatan
c. Asuransi Kendaraan
d. Asuransi kepemilikan Rumah Dan Properti
e. Asuransi Pendidikan
f. Asuransi Bisnis
g. Asuransi Umum
Asuransi umum dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya:
Social Insurance (Jaminan Sosial)
Voluntary Insurance (Asuransi Sukarela)
h. Asuransi Kredit
i. Asuransi Kelautan
j. Asuransi Perjalanan
4. Keuntungan Asuransi
Memberikan rasa aman dan perlindungan
Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Memberi kepastian
Sarana menabung
5. Prinsip-prinsip Asuransi
Insurable Interest(Kepentingan untuk Diasuransikan)
Yaitu seseorang yang mengasuransikan harus mempunyai kepentingan (interest) atas
harta benda (objek) yang dapat diasuransikan (insurable). Objek yang diasuransikan juga
harus legal dan tidak melanggar hukum serta masuk dalam kategori layak.
Utmost Good Faith (Itikad Baik)
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta-
fakta material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta
maupun tidak. Artinya, seorang penanggung harus dengan jujur dan terbuka
menerangkan secara jelas serta benar atas segala sesuatu tentang objek yang
diasuransikan. Prinsip asuransi yang satu ini juga menjelaskan tentang risiko-risiko yang
dijamin maupun yang dikecualikan termasuk segala persyaratan dan kondisi
pertanggungan secara jelas dan teliti.
Proximate caus (Kausa Proximal
Suatu penyebab utama aktif dan efisien yang menimbulkan suatu kerugian dalam sebuah
rangkaian kejadian. ketentuan klaim dalam prinsip asuransi ini adalah apabila objek yang
diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama yang kali harus dan
akan dilakukan pihak perusahaan asuransi adalah mencari penyebab utama aktif dan
efisien yang dapat menggerakan suatu rangkaian perustiwa tanpa terputus yang mana
akhirnya menimbulkan kecelakaan tersebut. Dari pertimbangan tersebut baru dapat
ditentukan jumlah klaim yang diterima oleh pemegang polis.
Indemnity (Ganti Rugi)
Suatu mekanisme yang mengharuskan penanggung menyediakan kompensasi
finansial (ganti rugi) dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan
yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas
dalam pasal 278). Meskipun demikian prinsip asuransi idemnity ini juga memiliki
ketentuan yang menyatakan bahwa pihak perusahaan asuransi tidak berhak memberikan
ganti rugi lebih besar atau lebih tinggi dari kondisi keuangan klien atas kerugian yang
dideritanya. Contohnya, jika terjadi musibah sakit, maka perusahaan asuransi akan
membayarkan atau reimburse biaya rumah sakit sesuatu dengan tagihan yang telah
dibayarkan sebelumnya.
Subrogation (Pengalihan Hak atau Perwalian)
Yaitu pengalihan hak dari tertanggung kepada penanggung jika si penanggung telah
membayar ganti rugi terhadap si tertanggung.
Contribution (Kontribusi)
Yaitu bila pihak tertanggung mengasuransikan suatu objek ke beberapa perusahaan
asuransi, maka akan ada apa yang dinamakan kontribusi dalam pemberian proteksi dari
masing-masing perusahaan tersebut.
6. Jenis-jenis Resiko
Jenis-Jenis Risiko
Dunia asuransi mengenal risiko yang diklasifikasikan menjadi 4 jenis risiko utama, yaitu:
Risiko Murni (Pure Risk). Karakteristik dari pure risk adalah risiko yang jika terjadi pasti
menimbulkan kerugian. Apabila risiko ini tidak terjadi maka tidak ada kerugian maupun
keuntungan yang akan dihasilkan. Contoh dari risiko ini adalah kebakaran, kecelakaan,
pailit, dan lain sebagainya.
Risiko Spekulatif (Speculative Risk). Risiko spekulatif adalah risiko yang diakibatkan
dari pertaruhan keberuntungan. Jika risiko terjadi, hal itu akan menimbulkan tiga
kemungkinan, yaitu memberikan keuntungan, menyebabkan kerugian, atau tidak
memberikan keuntungan atau menyebabkan kerugian sama sekali. Contoh dari risiko ini
adalah ketika berinvestasi saham di bursa efek.
Risiko Khusus (Particular Risk). Risiko khusus adalah suatu risiko yang sebab maupun
akibatnya hanya mempengaruhi lingkungan lokal (pribadi), baik secara kuantitas maupun
kualitas. Contohnya seorang pengangguran ataupun pencuri. Ketika seseorang mencuri
maka risiko yang ditimbulkan hanya akan mempengaruhi individu tersebut.
Risiko Fundamental (Fundamental Risk). Kebalikan dari risiko khusus, risiko
fundamental akan menimbulkan dampak yang sangat luas yang dapat disebabkan oleh
faktor atau pihak tertentu, seperti bencana alam, kebijakan pemerintah, dan lain
sebagainya.
3.Pihak Yang Terlibat Kegiatan Anjak Piutang Dan Fasilitas Yang Di Berikan
Pihak yang terlibat kegiatan anjak piutang
Ada tiga pihak yang terlibat dalam transaksi kegiatan anjak piutang yang berhubungan dan
saling berkepentingan. Kegiatan perusahaan anjak piutang tidak akan mungkin terealisasikan
apabila tanpa keterlibatan salah satu dari ketiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang.
Adapun para pihak yang berperan penting dan terlibat dalam kegiatan anjak piutang adalah :
1. Kreditor atau klien yang menyerahkan tagihannya kepada pihak anjak piutang untuk
ditagih atau dikelola atau diambil alih dengan cara dikelola atau dibeli sesuai
perjanjian dan kesepakatan yang telah dibuat.
2. Perusahaan anjak piutang (factoring), yaitu perusahaan yang akan mengambil alih
atau mengelola piutang atau penjualan kredit debiturnya.
3. Debitur, yaitu nasabah yang mempunyai masalah utang kepada kreditor (klien)
Untuk mengetahui dengan jelas bagaimana transaksi yang terjadi dalam kegiatan anjak
piutang, maka perhatikan gambar di bawah ini:
Penjelasan kegiatan perusahaan anjak piutang berdasarkan gambar di atas adalah sebagai
berikut :
1. Kreditor menyerahkan persoalan piutangnya kepada perusahaan anjak piutang baik
dengan cara memberitahukan kepada debitur maupun tidak.
2. Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sesuai dengan
kesepakatan yang telah dibuat dengan kreditor.
3. Debitur membayar kepada perusahaan anjak piutang.
4. Perusahaan anjak piutang membayar sesuai tanggung jawabnya kepada kreditor
setelah semua persoalan utang piutang diselesaikan.
Fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang
Fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang dalam penagihan atau pengelolaan
penjualan kreditnya kepada kreditornya (kliennya) dapat dilihat dari berbagai sisi, sebagai
berikut :
Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan pemberitahuan:
1. Disclosed, yaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang dalam
penagihan piutangnya dengan sepengetahuan debitur.
2. Undisclosed, merupakan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang
tanpa pengetahuan si debitur, kecuali jika ada pelanggaran terhadap kesepakatan yang
telah dibuat atau oleh perusahaan anjak piutang mengandung suatu risiko.
Dalam kegiatan sehari-harinya secara umum perusahaan anjak piutang mempunyai dua
macam jasa yang dapat ditawarkan kepada masyarakat. Adapun jasa-jasa yang dilakukan oleh
perusahaan anjak piutang adalah sebagai berikut :
Dalam hal jasa pembiayaan, perusahaan anjak piutang melakukan pembayaran di muka
(prefinancing) kepada kreditor yang besarnya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak.
Kontrak dalam perjanjian dapat dibuat berdasarkan withrecourse atau dengan without
recourse. Dalam hal ini besarnya pembiayaan yang dilakukan sekitar 60-80% dari total
piutang setelah dilakukan kontrak dan penyerahan bukti-bukti penjualan.
Dalam jasa non pembiayaan kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian jasa pengelolaan
administrasi kredit. Biasaya kegiatan jasa ini meliputi :
1. Analisis kelayakan suatu kredit.
2. Melakukan administrasi kredit.
3. Pengawasan terhadap kredit termasuk pengendaliannya.
4. Perlindungan terhadap risiko suatu kredit.
Kemudian berkaitan dengan jasa-jasa yang diberikan pihak anjak piutang juga akan
membebankan sejumlah biaya kepada kreditor seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Dalam praktiknya paling tidak ada dua jenis biaya yang dibebankan kepada kliennya akibat
dari pembiayaan yang dilakukan perusahaan anjak piutang, yaitu fee dan biaya administrasi
terhadap pembiayaan tertentu.
Demikianlah penjelasan mengenai keuntungan anjak piutang serta jasa-jasa dan biaya yang
diberikan perusahaan anjak piutang. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua
Keuntungan anjak piutang bagi debitur adalah memberikan motivasi kepada debitur untuk
segera membayar utangnya secepatnya, karena adanya rasa malu sehingga debitur berusaha
sekuat tenaga untuk segera membayar utangnya dengan berbagai cara.
Saat ini, modal ventura termasuk suatu lembaga pembiayaan yang masih relatif baru. Modal
ventura dijelaskan dalam KEPPRES No. 61 Tahun 1998 tentang Lembaga Pembiayaan, dan
juga KEPMENKEU No. 1251/ KMK.013/ 1998 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.
Dua peraturan tersebut (KEPPRES dan KEPMENKEU) merupakan awal sejarah dasar
hukum modal ventura di Indonesia. Selain kedua peraturan di atas, modal ventura juga
dijelaskan dalam berbagai peraturan perundang-undangan, baik yang
bersifat perdata maupun yang bersifat publik.
I. Hukum Perdata
Dalam aktivitas bisnis, yang dimaksud dengan modal ventura adalah perusahaan modal
ventura (venture capital company) dan perusahaan pasangan usaha (investee company).
Dalam hukum perdata, terdapat 2 sumber hukum sebagai dasar bisnis modal ventura, yaitu:
1. Asas Kebebasan Berkontrak
Hubungan hukum pada modal ventura selalu dibuat dalam kontrak tertulis sebagai dokumen
hukum yang menjadi dasar kepastian hukum (legal certainty). Kontrak modal ventura
merupakan dokumen hukum utama (main legal document) yang dibuat dan berfungsi secara
sah bagi perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan usaha dengan memenuhi syarat-
syarat sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 1320 KUH Perdata.
Karena hukum kontrak dibuat secara sah, maka kontrak tersebut berlaku sebagai UU bagi
perusahaan modal ventura dan pihak perusahaan pasangan usaha (Pasal 1338 ayat (1) KUH
Perdata).
2. Undang-Undang Hukum Perdata
Dasar hukum modal ventura berupa undang-undang di bidang hukum perdata adalah KUH
Perdata, UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, UU Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian, dan UU Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
II. Hukum Publik
Sebagai bisnis jasa pembiayaan, modal ventura sangat erat hubungannya dengan kepentingan
publik, khususnya yang sifatnya administratif. Itu sebabnya UU yang sifatnya publik
diberlakukan pada bisnis modal ventura. Perundang-undangan tersebut diantaranya; UU,
peraturan pemerintah, KEPPRES, dan keputusan menteri.
1. UU Bidang Hukum Publik
Dasar hukum utama modal ventura yaitu:
UU No. 5 tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok Agraria dan peraturan pelaksanaannya
UU No. 3 tahun 1983 tentang Wajib Daftar Perusahaan dan peraturan pelaksanaannya
UU No. 12 tahun 1985
UU No. 7 tahun 1991
UU No. 8 tahun 1991 dan peraturan pelaksanaannya.
2. Peraturan tentang Lembaga Pembiayaan
Peraturan tentang lembaga pembiayaan yang mengatur usaha modal ventura yaitu:
Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1973 tentang Pendirian PT. Bahana Pembinaan
Usaha Indonesia (selaku perusahaan modal ventura pertama di Indonesia
KEPPRES No. 61 tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan (telah diubah menjadi
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan)
KEPKEMENKEU No. 1251/KMK.013/1988 tentang Ketetentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, diubah dan disempurnakan dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 468 Tahun 1995.
Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dan kekayaan badan hukum pendirinya
Dana pensiun didukung oleh badan hukum tersendiri dan diurus serta dikelola
berdasarkan ketentuan undang-undang. Berdasarkan asas ini kekayaan dana pensiun
terutama yang bersumber dari iuran terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan
yang dapat terjadi pada pendirinya.
Kartu Plastik pada dasarnya adalah kartu yang diterbitkan oleh bank atau
perusahaan tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atas transaksi
barang atau jasa, menjamin keabsahan cek yang dikeluarkan, dan untuk melakukan
penarikan uang tunai.
Pemegang kartu
Yaitu pihak yang menggunakan kartu kredit dalam kegiatan pembayaran
dimana pemegang kartu tersebut telah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan
penerbit untuk dapat diterima sebagai anggota dan berhak menggunakan kartu sesuai
dengan kegunaannya.
Merchant
Adalah pihak yang menerima pembayaran dengan kartu atas transaksi jual beli
barang dan jasa dengan menggunakan kartu kreditnya, Sebelum menerima
pembayaran dengan kartu kredit.
Kartu ini juga dimiliki oleh Citicorp dan beroperasi persis sama dengan
Dinners Club yaitu dengan membentuk subsidiary atau dengan franchise.
e) American Express
Kartu kredit ini dimiliki oleh American Express Travel Related
ServicesIncorporated dan beroperasi dengan mendirikan subsidiary. American
Express ini pada prinsipnya adalah charge card namun dapat memberikan fasilitas
credit line kepada pemegang kartu.
5. Cara Memilih Kartu Kredit
Pertimbangkan Biaya-Biaya yang Dikenakan
Salah satu faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam memilih kartu
kredit yang tepat bagi Anda adalah biaya-biaya yang dikenakan seperti iuran tahunan,
bunga, biaya administrasi, dan sebagainya. Misalnya :
Kartu Kredit dengan Suku Bunga Tinggi
Kartu Kredit dengan Suku Bunga Rendah
Perhatikan Diskon yang Ditawarkan
Salah satu faktor yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda dalam memilih
kartu kredit yang tepat adalah adanya penawaran potongan harga atau diskon.
Periksa Layanan Pelanggannya
Layanan pelanggan atau customer service juga merupakan salah satu faktor
yang perlu diperhitungkan dalam memilih kartu kredit.
Ketahui Jangkauan Jaringan
Kartu kredit dengan jangkauan yang luas cocok bagi kategori orang yang
sering bepergian ke luar negeri.
b. Fungsi IDB
Fungsi IDB adalah memberikan pinjaman untuk proyek – proyek produktif dalam
pembangunan ekonomi dan sosial. Selain itu, IDB juga mendirikan dan mengoperasikan dana
khusus untuk tujuan tertentu seperti dana bantuan untuk masyarakat muslim dinegara –
negara non-anggota IDB dan berwenang untuk menerima dana dan memobilisasi dana
tersebut berdasarkan sumber daya keuangan syariah yang kompatibel. Hal ini juga dituntut
dengan tanggung jawab untuk membantu dalam promosi perdagangan luar negri terutama
dalam barang – barang modal diantara negara anggota yakni memberikan bantuan teknis
kepada negara – negara anggota dan memperluas fasilitas pelatihan untuk personil yang
terlibat dalam kegiatan pembangunan di negara- negara muslim untuk menyesuaikan diri
dengan syariah.
c. Tujuan IDB
Untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial negara – negara
anggota dan masyarakat muslim baik secara perorangan maupun bersama – sama sesuai
dengan prinsip – prinsip syariah yaitu hukum islam.
e. Keanggotaan IDB
Saat ini keanggotaan IDB terdiri dari 56 negara, syarat dan kondisi dasar untuk
keanggotaan adalah bahwa negara calon anggota harus menjadi anggota Organisasi
Konferensi Islam (OKI), membayar kontribusi kepada modal bank dan bersedia menerima
syarat – syarat dan kondisi sebagaimana dapat diputuskan oleh Dewan Gubernur IDB. Setiap
negara anggota dewan diwakili oleh seorang gubernur dan gubernur alternatif, setiap anggota
memiliki 500 suara dasar ditambah 1 suara untuk setiap saham berlangganan. Secara umum
keputusan diambil oleh Dewan Gubernur berdasarkan mayoritas hak suara yang terwakili
dalam pertemuan. Dewan Gubernur bertemu sekali setiap tahun untuk meninjau kegiatan
Bank untuk tahun sebelumnya dan untuk memutuskan kebijakan masa depan.
f. Kegiatan lain IDB
IDB menyetujui untuk pembiayaan penjualan secara bertahap untuk proyek
pemasangan listrik.penbiayaan tersebut dilakukan dengan metode islam.IDB juga
memberikan bantuan untuk Negara-negara yang terkena tsunami.mereka mengalokasikan
dana untuk pemulihan bencana tsunami di Indonesia, india, maladewa, Thailand, sri lanka
dan Somalia.bagian lain dari bantuan adalah untuk rekonsruksi infrastruktur seperti bidang
kesehatan, pendidikan, air, energy dan transportasi.