Akupresure
Tata Busana
Komputer
Seni Tari
NAMA KS MITRA : SUNANTO WIBOWO,S.Pd.,M.Pd.
ASAL SEKOLAH : SLB BF MANDARA
Otomotif KOTA : KENDARI
PROVINSI : SULAWESI TENGGARA
Elektro
Sablon
Seni Lukis
1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini yang semakin
pesat mengakibatkan perubahan dalam dunia pendidikan. Segala perubahan yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat membuat dunia pendidikan terus menyesuaikan diri, berubah
sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini disebabkan karena dunia pendidikan sangat
terkait dengan peserta didik. Peserta didik merupakan subjek utama dalam pendidikan. Oleh
karena itu peserta didik harus dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
memungkinkan untuk mandiri dan berwirausaha.
Keragaman fisik dan psikis peserta didik sebagai obyek layanan pendidikan dari
berbagai jenis kebutuhan peserta didik dalam kehidupan di masyarakat, banyak ditemukan
peserta didik yang memerlukan layanan pendidikan khusus, terutama bagi anak yang
berkebutuhan khusus (memiliki ketunaan), sehingga bentuk dan model layanan bagi mereka
berbeda dengan anak pada umumnya.
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2002 pasal 45 (ayat) 1 dinyatakan bahwa setiap
satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik peserta
didik.
Pada SLB BF mandara Kendari yang merupakan salah satu penyelenggara pendidikan
khusus bagi Anak berkebutuhan Khusus (ABK), dimana dalam peyelenggaraanya melayani
anak ABK dengan ketunaan meliputi tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa dan
autis. Proses pembelajaran yang dilakukan yaitu yang bersifat akademik dan keterampilan.
Pada bidang akademik proses pembelajaran mengikuti prosedur pembelajaran yang dilakukan
oleh SLB pada umumnya, yaitu peserta didik belajar dengan mengacu pada struktur
kurikulum pendidikan khusus, sedang pada bidang keterampilan para peserta didik berusha
diberikan bekal pendidikan dan keterampilan meliputi keterampilan tata busana/menjahit,
kecantikan, tata boga, ,IT,kriya kayu, hantaran, merangkai bunga,otomotif dan sablon.
Pada pelaksanaan kegiatan keterampilan tersebut di SLB BF Mandara memilih salah
satu jenis keterampilan yaitu tata busana (menjahit) dengan pertimbangan keterampilan
tersebut cukup diminati oleh peserta didik, peluang kerja yang terbuka karena untuk kondisi
dan situasi saat ini busana menjadi trendsetter bagi kaum perempuan maupun laki-laki,peserta
didik yang belajar di sekolah kebanyakan tuna rungu yang cenderung untuk memilih
keterampilan tata busana (menjahit) tersebut,secara ekonomi dapat memberikan manfaat
ekonomi (finasial) bagi peserta didik yang memiliki keterampilan tersebut dan juga
diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan kepada peserta didik , agar mereka
memiliki bekal pengalaman dan keterampilan untuk mandiri dan berwirausaha.
2. Uraian Permasalahan
1. Masih banyak peserta didik yang belum memiliki bekal keterampilan dan keahlian
yang memadai khususnya keterampilan tata busana/menjahit.
2. Peserta didik belum memiliki kemampuan, kesanggupan dan keterampilan yang
diperlukan untuk mandiri dan mengembangkan dirinya untuk kemandirianya setelah
menamatkan pendidikan pada sekolah tersebut..
3. Tujuan Kegiatan
Untuk memberi bekal keahlian dan keterampilan kepada peserta didik khususnya
keterampilan tata busana (menjahit).
- Mengukur, membuat pola, menjahit dan menyelesaikan busana.
.
B. RENCANA TINDAK LANJUT
Berdasarkan Rencana Tindak lanjut (RTL) yang telah di buat oleh kepala sekolah mitra
dari SLB BF Mandara Kendari menetapkan untuk pengembangan kewirausahaan pada bidang
keterampilan tata busana/menjahit.
1. Persiapan
Langkah perencanaan dimulai sejak peserta didik masuk Sekolah Luar Biasa
(SLB). Langkah ini dengan melakukan identifikasi dan asesmen atau penaksiran
tentang kondisi peserta didik dari berbagai aspek. Proses kegiatan asesmen
dilakukan oleh lembaga dengan melibatkan sepenuhnya dari pihak kepala sekolah,
tim assesmen sekolah,orang tua, tenaga profesi lainnya yang diperlukan secara
rujukan sesuai hambatan/ketunaan yang dialami peserta didik, dan guru khusus yang
bertanggung jawab untuk perencanaan program pendidikan bagi setiap peserta
didik. Keterlibatan mereka maupun sistem rujukan yang dilakukan oleh sekolah guna
mendapat data yang komprehensif untuk perencanaan program bagi setiap peserta
didik sesuai dengan kebutuhannya.
Selanjutnya dari hasil assement yang diperoleh oleh pihak sekolah dapat
mengidentifikasi dan menentukan peserta didik yang memiliki bakat dan minat dalam
keterampilan yang akan dipelajarinya, selanjutnya diadakan rapat sekolah untuk membahas
program kegiatan pengembangan kewirausahaan di sekolah khususnya keterampilan tata
busana/menjahit,
Pihak sekolah dalam ini membuat program yang terjadwal, menyiapkan tenaga guru
keterampilan serta fasilitas untuk menunjang pelaksanaan keterampilan tersebut.adapun
sebagai alat dan bahan yang siapkan yaitu kain khusus untuk membuat celemek, kain saten,
kertas karton, benang, gunting, penggaris,pensil, mesinjahit dan mesin obras.
2. Pelaksanaan Pembinaan
3. Hasil Kegiatan
Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengembangan keterampilan tata busana/menjahit
yaitu berupa produk tempat tissu, celemek, taplak meja, sarung bantalan kursi, horden dan
sebagainya.
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
1. Dihaarpakan pihak sekolah dapat meningkatan program-program pendidikan
kewirausahaan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler dengan menyediakan
fasilitas yang memadai sehingga dapat menumbuhkan motivasi pada peserta didik
melalui karya atau produk yang dihasilkan.
2. Bagi peserta didik diharapkan dapat mengikuti proses pembelajaran dalan
keterampilan tata busana dengan tekun dan baik,sehingga memiliki keterampilan dan
dapat menciptakan lapangan pekerjaaan sendiri.
3. Rekomendasi
1. Agar pihak sekolah perlu meningkatkan kerjasama dengan DUDI dalam memasarkan
produk keterampilan tata busana.
2. Agar lebih meningkatkan promosi, khususnya dalam produk keterampilan tata busana,
agar ekolah lebih di kenal oleh masyarkat luas dan seko;ah memiliki produk
keterampilan unggulan.