Anda di halaman 1dari 2

Bahan galian telah mulai dimanfaatkan sejak keberadaan manusia di dunia ini.

Demikian
tuanya, sehingga pertambangan (yang dilakukan dengan maksud untuk memanfaatkan bahan
galian untuk kesejahteraan manusia) diyakini sebagai ikhtiar / profesi kedua yang dilakukan
manusia setelah kegiatan pertanian / agrikultur. Bahkan dalam beberapa ahli meyakini bahwa
pertambangan merupakan profesi tertua. Keyakinan ini dapat dipahami karena pada awalnya
manusia belum mengenal tatacara bercocok tanam atau beternak, jadi hanya memakan buah /
tanaman yang sebelumnya memang telah ada. Pada saat manusia mulai mengenal pertanian,
mereka terlebih dahulu menggemburkan tanah menggunakan tongkat yang ujungnya telah diikat
batu, atau berburu tentu menggunakan kapak batu... Namun hal di atas tidak perlu diperdebatkan,
karena pada dasarnya budaya manusia sangat dipengaruhi oleh penemuan dan pemanfaatan
bahan galian. Demikian dekatnya hubungan manusia dengan bahan galian (bahan tambang /
mineral) sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa acapkali era budaya (cultural ages of man)
diasosiasikan dengan penemuan dan pemanfaatan mineral, antara lain: zaman batu (Stone age,
sebelum 4000 SM), zaman tembaga (Bronze age, 4000 - 1500 SM), zaman besi (Iron age – 1500
SM - 1780), zaman Baja (Steel age – 1780 – 1945 M), dan zaman nuklir (Nuclear age sejak 1945
M).

Menurut kami, pentingnya mengambil mata kuliah bkimia bahan galian ini adalah kita
bisa mempelajari lebih luas lagi terkait unsure-unsur kimia yang ada pada berbagai bahan galian,
seperti misalnya batuan, mineral, bahan galian industry dan tentunya juga bagaimana pengolahan
serta manfaat dari bahan galian tersebut. Berikut terdapat beberapa istilah yang nantinya akan
sering ditemui dalam pembahasan bahan galian :

 Batuan adalah material alam yang tersusun atas kumpulan (agregat) mineral baik yang
terkonsolidasi maupun yang tidak terkonsolidasi yang merupakan penyusun utama kerak
bumi serta terbentuk sebagai hasil proses alam. Batuan bisa mengandung satu atau beberapa
mineral. Sebagai contoh ada yang disebut sebagai monomineral rocks (batuan yang hanya
mengandung satu jenis mineral), misalnya : marmer, yang hanya mengandung kalsit dalam
bentuk granular; kuarsit, yang hanya mengandung mineral kuarsa. Di samping itu di alam ini
paling banyak dijumpai batuan yang disebut polymineral rocks (batuan yang mengandung
lebih dari satu jenis mineral), seperti granit atau monzonit kuarsa yang mengandung mineral
kuarsa, feldspar, dan biotit.
 Mineral dapat didefinisikan sebagai suatu ikatan kimia padat yang terbentuk secara alamiah
dan termasuk di dalamnya materi geologi padat yang menjadi penyusun terkecil dari batuan
(Klein & Hurlbut, 1993). Nickel (1995, dalam Hibbard, 2002) mendefinisikan mineral
sebagai suatu unsur atau senyawa kimia yang biasanya berbentuk kristal dan merupakan hasil
dari proses-proses geologi. Pemakaian kata ‘biasanya’ memberikan fleksibilitas dalam
definisi dan mengijinkan klasifikasi beberapa substansi amorf atau paraamorf sebagai
mineral. Meskipun sebagian besar mineral adalah anorganik, kristal-kristal organik yang
terbentuk dari material organik pada lingkungan geologi juga dapat dikelompokkan sebagai
mineral. Kristal dapat didefinisikan sebagai zat padat yang mempunyai susunan atom atau
molekul yang teratur. Keteraturannya tercermin dalam permukaan kristal yang berupa
bidangbidang datar dan rata yang mengikuti pola-pola tertentu. ƒ Bahan galian menurut UU
No 11/1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan diartikan sebagai : unsur-
unsur kimia mineral-mineral, bijih-bijih dan segala macam batuan termasuk batu-batu mulia
yang merupakan endapan-endapan alam. Sedangkan pada kamus pertambangan dinyatakan
bahwa “bahan galian” adalah sinonim dari “mineral”.
 Bahan Galian industri didefinisikan sebagai bahan galian tambang bukan bijih yang pada
umumnya digunakan sebagai bahan baku industri; penggunaan dalam industri banyak
ditentukan oleh sifat fisika seperti warna, ukuran partikel, kekerasan, plastisitas, daya serap,
dan lain-lain, msl. Batu gamping, bentonit, kaolin, dan zeolit; Bahan Galian Industri juga
dikenal sebagai “Mineral industri”.
 Pengolahan Bahan Galian, pengerjaan untuk mempertinggi mutu bahan galian serta untuk
memanfaatkan dan memperoleh unsur-unsur yang terdapat pada bahan galian.

Anda mungkin juga menyukai