Anda di halaman 1dari 5

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktikum kimia dasar merupakan upaya dalam memahami pembelajaran

kimia itu sendiri, agar mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan pertanian agar

dapat menguasai konsep-konsep tentang kimia secara mendalam.

Kimia merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang

struktur, komposisi, sifat suatu zat atau materi. Pembelajaran kimia tidak lepas

dari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan sains lainnya baik itu biologi ataupun fisika.

Pada praktikum kimia, salah satu contoh yaitu praktikum mengenai,

bagaimana mempelajari cara membuat larutan natrium hidroksida dan asam

klorida serta mempelajari cara menentukan konsentrasi larutan yang telah dibuat

serta masih banyak lagi yang dapat digali dari larutan larutan lain. Ini

menandakan bahwa ilmu kimia sangatlah luas dan tidak ada batasnya selama

masih ada kehidupan dimuka bumi ini. Bumi dan seluruh isinya merupakan

kekayaan alam yang sangat bermanfaat bagi manusia baik itu dari sumber daya

alam nabati dan hewani. Selama manusia masih mampu memanfaatkanya dengan

baik dan benar, yakin dan pasti ilmu kimia sangat berperan penting dalam

kehidupan sehari hari.

Stoikiometri behubungan dengan hubungan kuantitatif antar unsure dalam

satu senyawa dan antar zat dalam suatu reaksi. Istilah itu berasal dari Yanani,

yaitu dari kata stoicheion, yang berarti unsure dan mentron yang artinya

mengukur. Dasar dari semua hitungan stoikiometri adalah pengetahuan tentang

massa atom dan massa molekul (Rival, 1999).


2

Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling

melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara

fisik. Larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Berdasarkan daya hantar

listriknya (daya ionisasinya), larutan dibedakan dalam dua macam, yaitu larutan

elektrolit dan larutan non elektrolit (Slamet, 2009).

Asam dan basa merupakan bagian dari kehidupan kita. Kita senantiasa

berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari. Makanan yang kita konsumsi

sebagian besar bersifat asam, sedangkan pembersih yang kita gunakan (sabun,

detergen, dll.) adalah basa. Enzim-enzim dan protein dalam tubuh kita juga

merupakan asam. Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi

lingkungan. Keasaman tanah akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang

ada di atasnya. Kualitas air juga dapat ditentukan dengan mengukur tingkat

keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan mengalami kerusakan

lingkungan yang cukup buruk (Sudewa, 2002).

Aldehid dan keton adalah senyawa organik yang merasuk dalam kehidupan

sehari- hari kita. Senyawa-senyawa ini menimbulkan bau wangi pada banyak

buah-buahan dan parfum mahal. Senyawa aldehida dan keton terdiri dari atom

karbon yang dihubungkan dengan atom oksigen oleh ikatan ganda dua (gugus

karbonil). Aldehida adalah senyawa organik yang karbon-karbonilnya (karbon

yang terikat pada oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit satu hydrogen

(Sudewa, 2002).
3

karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau

senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat

mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak

gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan

senyawa yang mempunyai rumus(CH2O)n. Karbohidrat menyediakan kebutuhan

dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa,

merupakan nutrient utama sel (Anna, 2009).

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang

merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu

sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein itu sendiri mengandung karbon,

hidrogen, oksigen, nitroge dan kadang kala sulfur serta fosfor.Protein dirumuskan

oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1938 (Anna, 2009).

Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada

golongan lipid , yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut

dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter

(C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya. Lemak

dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan

minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut (Titin, 2006).
4

1.2 Tujuan

1.2.1 Stoikiometri

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari bagaimana cara

menetapkan kadar air tanah dan bahan nabati seperti yang dalam percobaan kali

ini yaitu kacang kedelai dan kacang ijo.

1.2.2 Larutan I

Tujuan pelaksanaan praktikum ini adalah agar peserta praktikan dapat

mempelajari cara membuat larutan natrium hidroksida dan asam klorida serta

mempelajari bagaimana cara menentukan konsentrasi larutan yang telah dibuat.

1.2.3 Asam basa

Tujuan dari pelaksanaan Praktikum ini adalah agar praktikan dapat

mempelajari bagaimana cara menentukan pH larutan NaOH, HCL, tanah, dan Ph

buah-buahan menggunakan pH meter dan kertas pH universal.

1.2.4 Aldehid dan keton

Tujuan dari Praktikum ini adalah agar peserta praktikan dapat mempelajari

bagaimana cara membedakan antara aldehid dan keton dengan menggunakan

larutan-larutan pereaksi.
5

1.2.5 Identifikasi karbohidrat

Tujuan dari Praktikum ini mengenai identifikasi karbohidrat adalah agar

praktikan dapat mempelajari bagaimana cara uji/identifikasi senyawa senyawa

yang termasuk kelompok karbohidrat.

1.2.6 Identifikasi protein

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari bagaiman cara

uji/identifikasi protein dalam suatu bahan, dan juga mempelajari sifat-sifat yang

terkandung dalam protein.

1.2.7 Sifat-sifat minyak dan lemak

Tujuan dari Praktikum ini adalah untuk mempelajari tingkat kelarutan

lemak/minyak pada berbagai jenis pelarut, dan mempelajari reaksi pembentukan

sabun dan ester beraroma, serta mempelajari pembentuk emulsi minyak dalam

air.

Anda mungkin juga menyukai