Tentang
“Hakikat Ilmu Pendidikan & Landasan Pendidikan dan Penerapannya”
Dosen pengampu:
Dra Hj. Sri Hartati, M.Pd
ﷺ yang telah menyelamatkan manusia dari zaman jahiliah ke zaman yang berilmu
pengetahuan, moral dan etika. Sehingga dengan perjuangan dan pengorbanan beliulah kita
dapat merasakan manisnya ilmu dan iman.
Makalah ini dapat kami susun tidak terlepas dari bantuan, kerja sama dari semua
pihak yang terlibat. Seperti ada istilah “tak ada gading yang tak retak” makalah ini belum
sepenuhnya sempurna, untuk itu penulis sebagai penyaji meminta saran dan kritikan yang
bersifat membangun dari pembaca untuk penyempurnaan hasil makalah yang selanjutnya.
Demikian makalah ini kami sajikan semoga bermanfaat untuk para pembaca,
terutama bagi penulis yang menyajikan makalah ini.
Padang, 02-08-2021
Penulis
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
A. Latar belakang
Potensi yang diberikan Allah kepada manusia tidak akan berkembang dengan
sendirinya secara sempurna tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak lain sekalipun
potensi yang dimilikinya bersifat aktif dan dinamis. Potensi kemanusiaan itu akan
bergerak terus-menerus sesuai dengan pengaruh yang didatangkan kepadanya. Hanya
saja intensitas pengaruh itu akan sangat bervariasi sesuai dengan kemauan dan
kesempatan yang diperolehnya yang dapat menentukan pengalaman
dan kedewasaan masing-masing. Oleh karena itu, manusia sering disebut sebagai
makhluk yang dapat dididik dan menididik atau makhluk pendidikan.
Memahami manusia sebagai makhluk pendidikan, berarti memahami manusia
sebagai objek dan subjek pendidikan. Pemahaman ini berimplikasi pada pemahaman
tentang keberadaan manusia di muka bumi. Keberadaan manusia adalah karena
karyanya. Untuk berkarya manusia memiliki potensi untuk mempengaruhi dan
dipengaruhi serta dapat berubah dari satu keadaan ke keadaan lain yang lebih baik.
Oleh sebeb itu penulis akan menjabarkan secara menyeluruh, pengertian
pendidikan ilmu pendidikan di segala aspek, dan kedudukan ilmu pendidikan dalam
penyelengaraan pendidikan.
B. Rumusan masalah
a. Apa Pengertian Ilmu Pendidikan, menurut al-qura’n, pakar dari luar negeri pakar
dalam negeri ?
b. Apa pengertian Ilmu Pendidikan berdasarkan ilmu teoritis, empiris,praktis , dan
normative peranan?
c. Bagaimana kedudukan ilmu pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan?
d. Apa pengertian Landasan Pendidikan berdasarkan religius, Sosiologis,. Kultural,
Hukum, Psikologis
e. Bagaimana Penerapan masing-masing landasan dalam Pendidikan
C. Tujuan
a. Mengetahui Pengertian Ilmu Pendidikan, menurut al-quran, , pakar dari luar
negeri pakar dalam negeri
b. Mengetahui Ilmu Pendidikan berdasarkan ilmu teoritis, empiris,praktis , dan
normative peranan
c. Mengetahui kedudukan ilmu pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
d. Mengetahui landasan Pendidikan berdasarkan religius, Sosiologis,. Kultural,
Hukum, Psikologis
e. Mengetahui Penerapan masing-masing landasan dalam Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
a) Menurut al-quran,
Pendidikan menurut bahasa al-Quran sepadan dengan kata tarbiyah yang
berasal dari kata raba, yarbu, tarbiyyatan artinya bertambah dan berkembang,
sebagaimana disebutkan dalam Surat Ar Rum [30] ayat 39 artinya “Dan sesuatu riba
(tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia,maka riba
itu tidak menmbah pada sisi Allah..”. Ada juga yang berpendapat tarbiyah terambil
dari kata rabiya yarba yang artinya tumbuh dan berkembang. Dan pendapat ketiga
tarbiyah berasal dari kata rabba yarubbu yang artinya memelihara, menumbuhkan
sesuatu sedikit demi sedikit sehingga mencapai batas kesempurnaan (Syahidin,
2009).
Kata tarbiyah diambil dari istilah al-Quran, berasal dari kata rabbi artinya
Tuhan (pendidik). Memang salah satu sifat Allah adalah Rabbi, sang pemilik,
pengarah, pendidik pembimbing, dan pemberi petunjuk kepada segenap makhluk
Nya. Tarbiyah artinya pendidikan yang mengandung makna proses pemberian
petunjuk bagi yang belum tahu jalan, bimbingan bagi manusia muda untuk mencapai
kedewasaan, dan pengarahan bagi manusia yang sudah memiliki pengetahuan.
Pendidikan menurut al-Quran adalah suatau usaha yang dilakukan baik oleh
perorangan maupun kelompok, informal maupun formal, dalam rangka
mempersiapkan suatu generasi yang memiliki kepribadian muslim yang paripurna,
dengan meneladani pola hidup Nabi Muhammad SAW. Upaya tersebut dapat
dilakujkan dengan tiga cara, yakni: menjaga dan melindungi potensi peserta didik;
mengembangkan segala potensi, kecenderungan, dan bakat yang dimiliki peserta
didik kearah yang lebih baik; mengarahkan potensi peserta didik kearah kedewasaan
rohani dan jasmani menuju kesempurnaan; dan proses pendidikan ini dilakukan
secara bertahap, berkesinambungan, utuh, dan terus menerus. Semua upaya itu
bertitik tolak dari keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT (Purwanto, 2015).
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 3 disebutkan: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menajdi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
a) Ilmu Teoritis
Ilmu pendidikan bersifat teoritis, karena memberikan uraian teoritis
tentang sistem pendidikan sepanjang zaman dengan mengingat latar belakang
kebudayaan dan filsafat yang berpengaruh pada jaman-jaman tertentu secara
teratur dan logis tentang masalah-masalah dan ketentuan-ketentuan pendidikan.
b) Empiris
Ilmu pengetahuan harus bersifat empiris artinya kesimpulan atau konklusi
ilmu pengetahuan yang diambil harus tunduk kepada pemeriksaan atau verifikasi
indra manusia, maka kaidah logika formal dan hukum sebab-akibat harus menjadi
dasar kebenaran yang bersifat realistas, objektif dan netral.
c) Praktis
Ilmu pendidikan bersifat praktis, karena memberikan pemikiran tentang
masalah dan ketentuan-ketentuan pendidikan yang langsung ditujukan kepada
perbuatan mendidik. Ilmu ini menempatkan diri di dalam fenomena atau situasi
pendidikan dan mengarahkan diri kepada perwujudan atau realisasi dari ide-ide
yang dibentuk dan kesimpulan-kesimpulan yang diambil.
d) Normative
sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah
atau pedoman atau ukuran tingkah laku. Sesuatu yang normatif berarti berbicara
tentang baik buruknya perilaku manusia. Ilmu pendidikan merumuskan peraturan-
peraturan terhadap tingkah laku manusia untuk mencapai keteraturan hidup,
karena keteraturan hidup akan menjamin kelangsungan keeratan (kohesi)
hubungan antar manusia (hubungan sosial manusia).
2. Sosiologis
Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam latar interaksi
sosial. Dikatakan demikian, karena pendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya
dan proses saling mempengaruhi antara individu yang terlibat di dalamnya. Dalam
posisi yang demikian, apa yang dinamakan pendidik dan peserta didik, menunjuk
kepada dua istilah yang dilihat dari kedudukannya dalam interaksi sosial. Artinya,
siapa yang bertanggungjawab atas perilaku dan siapa yang memilki peranan
penting dalam proses mengubahnya. Karena itu, proses pendidikan untuk
menunjukkan siapa yang menjadi pendidik dan siapa yang menjadi peserta didik
secara permanen, karena keduanya dapat saling berubah fungsi dan kedudukan.
Contoh penerapannya yaitu gotong toyong lingkungan sekolah, dan pelaksanaan
piket kelas.
3. Kultural
Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hal tersebut
dikarenakan pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubuangan timbal balik.
Kebudayaan dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan jalan mewariskannya
dari satu generasi ke genarasi berikutnya melalui pendidikan, baik pendidikan
informal, nonformal, maupun formal. Salah satu penerapannya adalah dalam
bentuk pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
4. Hukum
Pendidikan merupakan peristiwa multidimensi, bersangkut paut dengan
berbagai aspek kehidupan manusia dan masyarakat. Kebijakan, penyelenggaraan
dan pengembangan pendidikan dalam masyarakat perlu disalurkan oleh titik
tumpu hukum yang jelas dan sah. Dengan berlandaskan hukum, kebijakan,
penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dapat terhindar dari berbagai
benturan kebutuhan. Setidaknya dengan landasan hukun segala hak dan kewajiban
pendidik dapat terpelihara. Contoh penerapannya dalam dunia pendidikan seperti
penerapan UU guru dan dosen, keputusan kenaikan kelas selama setahun sekali
dan sebagainya.
5. Psikologi
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Oleh sebab itu,
landasan psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang
pendidikan. Landasan psikologis pendidikan terutama tertuju kepada pemahaman
manusia, khususnya berkenaan dengan proses belajar manusia. Pemahaman
terhadap peserta didik, terutama sekali yang berhubungan dengan aspek kejiwaan,
merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan. Oleh karena itu, hasil
kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya, pengetahuan
tentang aspek-aspek pribadi, urutan, dan ciri-ciri pertumbuhan setiap aspek, dan
konsep tentang cara-cara yang paling tepat untuk pengembangan kepribadian.
Contoh penerapannya seperti dengan diadakannya kegiatan bimbingan konseling,
pemberian apresiasi terhadap prestasi peserta didik dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya dalam memahami pengertian pendidikan terlebih dahulu
perlu diketahui dua istilah dalam dunia pendidikan yaitu pedagogi yang berarti “pendidikan”
dan pedagogia yang artinya “ilmu pendidikan”. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani
paedagigia (paedos dan agoge) yang berarti “saya membimbing, memimpin anak”.
Berdasarkan asal kata tersebut, maka pendidikan memiliki pengertian seorang yang
tugasnya membimbing anak di dalam pertumbuhannya kepada arah berdiri sendiri serta
bertanggung jawab. Pendidikan menurut bahasa al-Quran sepadan dengan kata
tarbiyah yang berasal dari kata raba, yarbu, tarbiyyatan artinya bertambah dan
berkembang. Ilmu pendidikan mempunyai Peranan sebagai perantara dalam
membentuk masyarakat yang mempunyai landasan individual, sosial dan unsur dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pada skala mikro pendidikan bagi individu dan
kelompok kecil berlangsung dalam skala unsur tebatas seperti antara unsur sahabat,
antara seorang guru dengan satu atau sekelompok kecil siswanya, serta dalam
keluarga antara suami dan isteri, antara orang tua dan anak serta anak lainnya.
Pendidikan dalam skala mikro diperlukan agar manusia sebagai individu berkembang
semua potensinya dalam arti perangkat pembawaanya yang baik dengan lengkap.
B. Saran
Dengan mempelajari hakikat ilmu pendidikan, kita sebagai calon pengajar
akan lebih siap dalam melaksanakan kegiatan mendidik sesuai dengan landasan-
landasan yang ada dan lebih menyadari akan tanggung jawab sebagai pendidik.
Kepada pembaca di harapkan kritik dan sarannya, supaya kedapannya kami bisa lebih
baik lagi dalam pembuatan makalahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, R., & Abdillah. (2019). Ilmu Pendidikan: Konsep, Teori Dan Aplikasinya. Medan.
Purwanto, Y. (2015). Analisis Terhadap Metode Pendidikan Menurut Ajaran Al-Quran dalam
Membentuk Karakter Bangsa. Jurnal PendidikanAgama Islam-Ta’lim, 13(1), 17-36.
Suryapermana, N., & Imroatun. (2017). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.
Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Quran. Bandung:
Alfabeta.
Syafril dan Zelhendri Zen. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Kencana