Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


PRODI DIII KEPERAWATAN
Kampus : Jalan Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba-Padang 25146 Telp.(0751) 442295
Fax.(0751) 442286 e-mail : stikes_mercubaktijaya@yahoo.com, website : www.mercubaktijaya.ac.id

DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN REFLEK FISIOLOGIS DAN REFLEK PATOLOGIS

Penilaian dituliskan dalam bentuk angka pada setiap kegiatan (0, 1, dan 2)
Nilai 2 : Sangat memuaskan : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur yang benar
Nilai 1 : Memuaskan : Memperagakan langkah-langkah tidak sesuai dengan prosedur
/ terbalik)
Nilai 0 : Kurang memuaskan : Langkah-langkah tidak diperagakan oleh peserta secara
Lengkap

Nama Mahasiswa :
NIM :

KEGIATAN
NO LANGKAH/PROSEDUR
1 2
PERSIAPAN ALAT
1 1. Refleks hamer
2. Pita pengukur
3. Pena/ pensil
4. Arlogi
5. Kopi, teh
6. Sarung tangan

FASE PRE INTERAKSI


2 Membawa alat yang akan digunakan ke dekat pasien
3 Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan jika pasien sadar
4 Pintu, jendela atau gorden ditutup dan gunakan scherm bila perlu
5 Perawat mencuci tangan kemudian berdiri di sisi kanan tempat tidur
klien
6 Memasang sarung tangan
FASE INTERAKSI
7 1. Refleks Fisiologis
a. Refleks Biseps
Cara : Mintalah klien berbaring telentang dengan santai,
fleksikanlah lengan bawah klien disendi siku, Letakkanlah tangan
klien didaerah perut dibawah umbilicus, letakkanlah ibu jari
pemeriksaan pada tendon biseps klien lalu ketuklah tendon tersebut
dengan palu
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

Hasil : Gerakan fleksi lengan bawah


b. Refleks Triseps
Cara : Mintalah klien berbaring dengan santai, fleksikan lengan
bawah klien disendi siku dan tangan sedikit dipronasikan,
letakkanlah tangan klien didaerah perut diatas umbilikus, ketuklah
tendon otot triseps (insersi m.triseps) pasa fosa olekrani.

Hasil : Lengan bawah mengadakan ekstensi


c. Refleks Patella
Cara : Mintalah klien berbaring telentang dengan santai, letakkan
tangan pemeriksa dibelakang lutut, fleksikan tungkai klien pada sendi
lutut, ketuklah pada tendon muskulus kuadriseps femoris dibawah
patella

Hasil : Ekstensi tungkai bawah

2. Refleks Patologis
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

a. Refleks Babinski
Cara : Dengan sebuah benda yang berujung agak tajam telapak kaki
digores dari arah tumit menyusur bagian lateral menuju pangkal ibu
jari.

Hasil : Positif bila terjadi dorsofleksi dari ibu jari, biasanya


disertai dengan pemekaran jari - jari
b. Refleks Chaddok
Cara : Ransangan diberikan dengan jalan menggoreskan bagian
bawah dari maleolus lateral kaki ke arah depan
Hasil : positif bila timbul tanda babinski
c. Refleks Oppenheim
Cara : Dengan mengurut tulang tibia dengan ibu jari, jari telunjuk &
jari tengah mulai dari lutut menyusur di bawah
Hasil : positif bila timbul tanda babinski
d. Refleks Gordon
Cara : Memencet (mencubit) otot betis
Hasil : positif bila timbul tanda Babinski

FASE TERMINASI
8 Rapikan alat-alat
9 Buka sarung tangan
10 Perawat cuci tangan
11 Komunikasikan prosedur telah selesai dilaksanakan
12 Dokumentasikan kegiatan
Tgl/Paraf Pembimbing

N= Jumlah nilai yang diperoleh X 100


12
Padang,
Penguji
Rentang Nilai
Nilai Absolut Huruf Mutu
79-100 A
64-78 B
56-63 C
41-55 D
0-40 E
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

Kampus : Jalan Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba-Padang 25146 Telp.(0751) 442295
Fax.(0751) 442286 e-mail : stikes_mercubaktijaya@yahoo.com, website :
www.mercubaktijaya.ac.id

DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Penilaian dituliskan dalam bentuk angka pada setiap kegiatan (0, 1, dan 2)
Nilai 2 : Sangat memuaskan : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur yang
benar
Nilai 1 : Memuaskan : Memperagakan langkah-langkah tidak sesuai dengan
prosedur/terbalik)
Nilai 0 : Kurang memuaskan : Langkah-langkah tidak diperagakan oleh peserta secara
lengkap
Nama Mahasiswa :
NIM :

KEGIATAN
NO LANGKAH/PROSEDUR
1 2
PERSIAPAN ALAT
1 1. Refleks Hamer
2. Pita Pengukur
3. Pena/ Pensil
4. Arlogi
5. Kopi, Teh
6. Sarung Tangan

FASE PRE INTERAKSI


2 Membawa alat yang akan digunakan ke dekat pasien
3 Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan jika pasien sadar
4 Pintu, jendela atau gorden ditutup dan gunakan scherm bila perlu
5 Perawat mencuci tangan kemudian berdiri di sisi kanan tempat tidur
klien
6 Memasang sarung tangan
FASE INTERAKSI
7 Melakukan Pemeriksaan Fisik Neurologis :
a. Pemerikasaan kesadaran/ GCS (Glasgow Coma Scale)

1. Membuka mata (E 4)
 Mata membuka secara spontan 4
 Mata membuka karena ada suara 3
 Mata membuka dengan ransangan nyeri 2 (tekan
pada saraf supraorbita/ kuku jari )
 Tidak ada tanggapan/ respon 1
(Dengan rangsangan nyeri pasien tidak membuka mata)

2. Respon verbal (bicara, V5)


 Baik dan tak ada ransangan 5 (dapat
menjawab dgn kalimat yg baik & tahu dimana ia Berada, tahu
waktu, hari, bulan)
 Bingung/ bicara ada tetapi tdk sepenuhnya dimengerti 4 (dapat
bicara dlm kalimat, namun ada disorientasi)
 Kata – kata tidak sesuai 3 (dapat
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

mengucapkan kata – kata, namun berupa kalimat)


 Suara yg tidak bermakna/ mengerang 2 (tidak
mengucapkan kata, hanya suara mengerang)
 Tidak ada respon / jawaban 1

3. Respon motorik (gerakan, M 6)


 Mematuhi perintah sederhana dengan mudah 6
(misalnya, suruh : angkat tangan)
 Mengetahui lokasi nyeri 5
(berikan ransangan nyeri, misalnya menekan dgn jari Pada
supraorbita. Bila oleh rasa nyeri pasien mengangkat Tangannya
sampai melewati dagu utk maksud menapis Ransang tsb berarti ia
dapat mengetahui lokasi nyeri)
 Reaksi menghindari 4
 Fleksi abnormal (dekortikasi) 3
(berikan ransangan nyeri, misalnya menekan dgn objek Keras, spt
ballpoint, pd jari kuku. Bila sebagai jawaban Siku memfleksi,
terdapat reaksi thd nyeri)
 Ekstensi abnormal (deserebrasi) 2 (dgn
ransangan nyeri tsb di atas terjadiekstensi pada siku)
 Tidak ada respon/ reaksi 1

b. Tanda Ransangan Menigeal

1. Kaku Kuduk
 Cara : Pasien berbaring telentang, dilakukan pergerakan pasif
berupa fleksi, ekstensi & rotasi kepala
 Penilaian : Positif bila, didapatkan :
 Kekakuan, tahanan & spasme otot
 Dagu tdk dpt disentuhkan ke dada
 Terdapat tahanan pada hiperekstensi & rotasi kepala

2. Tanda kernig
 Cara : Pasien baring telentang, dilakukan fleksi pada sendi
lutut sejauh mungkin tanpa rasa nyeri
 Hasil : Positif bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut
135 derajat, disertai spasme otot paha & rasa nyeri
3. Tanda laseque
 Cara : Pasien dalam keadaan rileks berbaring telentang &
dilakukan fleksi sendi panggul sewaktu tungkai dalam keadaan
ekstensi. Selama fleksi sendi panggul dilakukan perlahan –
lahan tanyakan apakah merasa nyeri
 Hasil :
 Normal : bila mencapai 70 derajat tidak ada rasa sakit
& tahanan

 Positif bila timbul rasa nyeri di lekuk iskhiadikus atau


pangkal paha mencapai 70 derajat.

4. Tanda brudzinki I
 Cara : pasien berbaring telentang & pemeriksaan meletakkan
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

tangan kiri di bawah kepala & tangan kanan diatas dada


pasien, kemudian dilakukan fleksi kepala dgn cepat ke arah
dada sejauh mungkin
 Hasil:
 Positif : bila pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada
sendi panggul & lutut kontralateral sebelumnya perlu
diperhatikan tungkai yang tidak lumpuh, sebab
lumpuh tungkai tdk dpt difleksikan

5. Tanda brudzinki II
 Cara : Pasien berbaring telentang, satu tungkai difleksikan
pada persendian panggul, sedangkan tungkai yang satu lagi
berada dalam keadaan ekstensi (lurus)
 Hasil : positif bila tungkai yang satu lagi ikut pula
terfleksi, perlu diperhatikan apakah terdapat kelumpuhan

c. Saraf - Saraf Otak


1. NERVUS I OLFAKTORIUS/ PENCIUMAN
 Cara :Tiap lubang hidung di uji terpisah, pasien /
pemeriksaan menutup salah satu lubang hidung kemudian
pasien disuruh mencium salah satu zat, tanyakan apakah pasien
mencium sesuatu. Tanyakan zat apa yang dicium
 Penilaian :
 Mengenal zat dgn baik
 Daya cium kurang : HIPOSMI, daya cium baik :
NORMOSMI
 Tidak dapat mencium sama sekali : ANOSMI
2. NERVUS II OPTIKUS
a. Ketajaman penglihatan
 Pasien disuruh membaca buku dengan jarak 35 cm. Nilai :
- Dapat melihat tulisan dgn jelas
- Catat jarak baca klien
 Melihat satu benda, tanyakan apakah :
- Jelas/ kabur
- Dua bentuk
- Tidak terlihat
b. Lapang penglihatan
 Pasien & pemeriksa duduk/ berdiri berhadapan
 Mata pemeriksa & pasien sejajar
 Jarak pemeriksa & pasien 60 – 100 cm
 Mata lain tertutup
 Objek (jari pemeriksa) digerakkan pada bidang tengah
ke dalam sampai pasien melihat objek
 Catat berapa derajat lapang penglihatan klien
3. NERVUS III (OKULAMOTORIUS), IV (TROKHLEARIS),
DAN VI (ABDUSENS)
Ketiga fungsi saraf cranial dikaji secara bersamaan, karena
ketiganya mengontrol fungsi – fungsi yang terkoordinasi dari
pergerakan mata, kontriksi pupil & kelopak mata
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

 NERVUS III : Bertanggung jawab untuk konstriksi pupil &


kelopak mata
 NERVUS IV : Melihat pergerakan mata ke arah bawah dan
dalam
 NERVUS VI : Melihat pergerakan mata ke arah lateral N
4. NERVUS V (TRIGEMINUS)
a. Sensilibitas wajah
 Rasa raba
Cara : dilakukan dgn kapas yang digulung memanjang,
dengan menyentuhkan kapas ke wajah pasien di mulai dari
area normal kea rah kelainan. Bandingkan rasa raba pasien
antara wajah kiri & kanan
 Rasa nyeri
Dengan menggunakan tusukan jarum tajam & tumpul.
Apakah klien merasakan rasa tajam & tumpul.
 Rasa suhu
Dengan cara yang sama, tetapi menggunakan botol berisi
air dingin & panas, di uji secara bergantian (panas -
dingin)
 Rasa sikap
Dengan menutup kedua mata pasien, minta
menyebutkan area wajah yg disentuh.
 Rasa getar
Disuruh membedakan ada/ tidak getaran garputala
yg disentuhkan ke wajah pasien.
b. Otot penguyah
 Pasien disuruh mengatup mulut kuat – kuat
kemudian palpasi kedua otot pengunyah
 Apakah kontraksinya baik, kurang/ tidak ada, lihat
posisi mulut simetris/ tidak miring
5. NERVUS VII (FACIALIS)
Cara : pasien disuruh menjulurkan lidah, beri sedikit zat (gula,
garam & kina) di 2/3 lidah bagian depan.
Pasien dianjurkan untuk menutup kedua matanya.
6. NERVUS VIII (AKUSTIKUS)
a. Pendengaran
Cara : Di uji dengan mendekatkan arlogi ke telinga pasien
diruang sunyi. Telinga diuji secara bergantian dengan menutup
salah satu telinga. Normal : klien dapat mendengar dgn jarak 1
meter
b. Keseimbangan
Klien dianjurkan berjalan
7. NERVUS IX (GLOSSOFARINGEUS)
Cara : menyentuh tongspatel ke posterior faring
Hasil :
- refleks muntah : normal
- bila tidak ada refleks muntah : negatif
8. NERVUS X (VAGUS)
 Cara : pasien disuruh membuka mulut lebar –lebar disuruh
berkata “aaah” kemudian lihat apakah uvula berada di
tengah/ miring
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

 Perhatikan volume suara :


- Serak (disfonia)
- Artikulasi terganggu (disartria)
 Pada saat makan perhatikan apakah terjadi regurtasi ke
hidung
9. NERVUS XI (AKSESORIUS)
 Cara : suruh pasien menengok ke satu sisi melawan
tangan pemeriksa. Test angkat bahu dgn pemeriksaan
menekan bahu pasien ke bawah & pasien berusaha
mengangkat bahu ke atas
 Hasil :
- Normal : kalau bisa
- Parese : bila tidak mampu
10. NERVUS XII (HIPOGLOSUS)
Cara : pasien disuruh menjulurkan lidah & menarik lidah
kembali, dilakukan berulang kali
Hasil :
- Normal : bila gerakan terkordinasi dgn baik
- Parese/ miring : bila terdapat lesi pada hipoglosus
d. Koordinasi
1. Test Hidung – Jari – Hidung
Pasien menggunakan jari telunjuknya, menyentuhkan jari
telunjuk tsb ke jari pemeriksa kemudian ke pasien sendiri.
Lakukan berulang kali.
2. Test Jari – Hidung
Pasien menyentuh hidung dengan ke lima jari secara bergantian
3. Test Pronasi - Supinasi
Pasien mengubah posisi telapak tangannya dengan posisi pronasi &
supinasi.
Hasil :
Normal, jika dilakukan dengan baik/ terkoordinasi dengan
Baik.
e. Status Motorik
1. Tonus otot
 Cara : pasien berbaring rileks, perhatiannya dialihkan
dengan mengajak klien bicara sambil pemeriksa mengangkat
lengan klien dalam posisi fleksi pada siku & tangan secara
pasif, kemudian menjatuhkan lengan tsb.
 Nilai :
- Normal : tangan akan jatuh karena gaya gravitasi
- Hipotoni : bila anggota gerak jatuh dgn berat/ tonus otot
meninggi/ hipertonik/ spatik
 Pemeriksaan dilakukan pada tungkai dengan tungkai fleksi
pada panggul kemudian dijatuhkan
2. Kekuatan Otot
 Derajat 5 (normal)
Seluruh gerakan dapat dilakukan otot tsb dengan tahan
maksimal dari pemeriksa dilakukan berulang tanpa terlihat
kelelahan
 Derajat 4
Seluruh gerakan otot dapat dilakukan melawan gaya berat
dan juga melawan tahanan ringan dan sedang dari pemeriksa
 Derajat 3
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

Seluruh gerakan otot dapat dilakukan melawan tahanan


ringan gaya berat & tidak dapat melawan tahanan ringan &
sedang dari pemeriksa
 Derajat 2
Otot hanya dapat bergerak bila gaya berat dihilangkan
 Derajat 1
Kontraksi otot minimal dapat teraba pada otot bersangkutan
tanpa mengakibatkan gerak
 Derajat 0
Tidak ada kontraksi sama sekali 1 paralise otot

FASE TERMINASI
8 Rapikan alat-alat
9 Buka sarung tangan
10 Perawat cuci tangan
11 Komunikasikan prosedur telah selesai dilaksanakan
12 Dokumentasikan kegiatan
Tgl/Paraf Pembimbing

N= Jumlah Nilai yang di peroleh X 100


12
Padang,
Penguji
Rentang Nilai
Nilai Absolut Huruf Mutu
79-100 A
64-78 B
56-63 C
41-55 D
0-40 E

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


PRODI DIII KEPERAWATAN
Kampus : Jalan Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba-Padang 25146 Telp.(0751) 442295
Fax.(0751) 442286 e-mail : stikes_mercubaktijaya@yahoo.com, website : www.mercubaktijaya.ac.id

DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN VISUS

Penilaian dituliskan dalam bentuk angka pada setiap kegiatan (0, 1, dan 2)
Nilai 2 : Sangat memuaskan : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur yang
benar
Nilai 1 : Memuaskan : Memperagakan langkah-langkah tidak sesuai dengan
prosedur/terbalik)
Nilai 0 : Kurang memuaskan : Langkah-langkah tidak diperagakan oleh peserta secara
Lengkap
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

Nama Mahasiswa :
NIM :

KEGIATAN
NO LANGKAH/PROSEDUR
1 2
PERSIAPAN ALAT
1 1. Snellen Chart
2. Sarung Tangan
3. Ruangan (5-6 m)
4. Buku Catatan

FASE PRE INTERAKSI


2 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3 Memberikan posisi klien yang nyaman dan sesuai dengan kondisi pasien
3 Cuci tangan
4 Pasang Sarung Tangan
FASE INTERAKSI
5 Cara memeriksa :
Kartu diletakkan pada jarak 5 atau 6 meter dari pasien dengan posisi lebih
tinggi atau sejajar dengan mata pasien
Pastikan cahaya harus cukup
Penderita duduk 6 m dari kartu pemeriksaan
Mata Kanan diperiksa, mata kiri ditutup dengan tangan kiri
Mata kiri diperiksa, mata kanan ditutup dengan tangan kanan
Mulai dari huruf yang paling besar ke yang kecil / sampai penderita tidak bisa
membaca
Penulisan dengan bilangan pecahan
6 Membaca snelleen chart :
Snelleen chart yang digunakan dalam ukuran kaki = normalnya 20/20. Misal
pasien dapat membaca semua huruf pada baris ke 8. Berarti visusnya normal
Bila hanya membaca huruf E, D, F, C pada baris ke 6 visusnya 20/30 dengan
false 2. Artinya orang normal dapat membaca pada jarak 30 kaki sedangkan
pasien hanya dapat membacanya pada jarak 20 kaki
Bila pasien membaca huruf Z, P pada baris ke 6 visusnya 20/40
Bila tidak dapat membaca huruf pada baris ke 6, cek baris ke 5 dengan
ketentuan seperti diatas
FASE TERMINASI
7 Rapikan alat-alat
8 Buka sarung tangan
9 Perawat cuci tangan
10 Komunikasikan prosedur telah selesai dilaksanakan
11 Dokumentasikan kegiatan
Tgl/Paraf Pembimbing

N= Jumlah Nilai yang Diperoleh X 100


11
Padang,
Penguji
Rentang Nilai
Nilai Absolut Huruf Mutu
79-100 A
64-78 B
56-63 C
41-55 D
0-40 E
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


PRODI DIII KEPERAWATAN
Kampus : Jalan Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba-Padang 25146 Telp.(0751) 442295
Fax.(0751) 442286 e-mail : stikes_mercubaktijaya@yahoo.com, website : www.mercubaktijaya.ac.id

DAFTAR TILIK
PEMBERIAN OBAT TETES MATA

Penilaian dituliskan dalam bentuk angka pada setiap kegiatan (0, 1, dan 2)
Nilai 2 : Sangat memuaskan : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur yang
benar
Nilai 1 : Memuaskan : Memperagakan langkah-langkah tidak sesuai dengan
prosedur/terbalik)
Nilai 0 : Kurang memuaskan : Langkah-langkah tidak diperagakan oleh peserta secara
lengkap
Nama Mahasiswa :
NIM :

KEGIATAN
NO LANGKAH/PROSEDUR
1 2
PERSIAPAN ALAT
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

1 1. Obat tetes mata sesuai dengan order


2. Sarung tangan
3. Kapas basah
4. Buku order obat

FASE PRE INTERAKSI


2 Persiapkan alat dan bawa ke dekat pasien
3 Cuci tangan dan pakai sarung tangan
4 Cek identitas pasien dan obat yang akan diberikan
5 Perawat berdiri disamping pasien
FASE INTERAKSI
6 Jelaskan prosedur kepada pasien
7 Periksa apakah pasien alergi terhadap obat yg akan diberikan
8 Bersihkan mata dengan kapas basah lebih dulu jika ada sekret
9 Cek nama obat, dosis dan tanggal kadaluwarsa obat
10 Anjurkan pasien utk duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan
melihat keatas
11 Tarik kelopak bawah ke bawah melalui tulang pipi, pegang kulit palpebra
bawah dengan ibu jari dan jari telunjuk serta tarik ke depan
12 Pegang botol seperti memegang pensil dengan ujung di bawah
13 Teteskan obat pada fornix bawah 2 tetes
14 Secara pelan lepaskan palpebra bawah
15 Instruksikan pasien untuk menutup mata secara perlahan, jangan
menekannya
16 Tunggu 5 – 10 menit sebelum meneteskan obat tetes yang lain

FASE TERMINASI
17 Rapikan alat-alat
18 Buka sarung tangan
19 Perawat cuci tangan
20 Komunikasikan prosedur telah selesai dilaksanakan
21 Dokumentasikan kegiatan

Tgl/Paraf Pembimbing

N= Jumlah Nilai Yang diperoleh X 100


21

Padang,
Penguji

Rentang Nilai
Nilai Absolut Huruf Mutu
79-100 A
64-78 B
56-63 C
41-55 D
0-40 E
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


PRODI DIII KEPERAWATAN
Kampus : Jalan Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba-Padang 25146 Telp.(0751) 442295
Fax.(0751) 442286 e-mail : stikes_mercubaktijaya@yahoo.com, website : www.mercubaktijaya.ac.id

DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN FUNGSI PENDENGARAN

Penilaian dituliskan dalam bentuk angka pada setiap kegiatan (0, 1, dan 2)
Nilai 2 : Sangat memuaskan : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur yang
benar
Nilai 1 : Memuaskan : Memperagakan langkah-langkah tidak sesuai dengan
prosedur/terbalik)
Nilai 0 : Kurang memuaskan : Langkah-langkah tidak diperagakan oleh peserta secara
Lengkap
Nama Mahasiswa :
NIM :

NO LANGKAH/PROSEDUR KEGIATAN
1 2
PERSIAPAN ALAT
1. 1. Lampu kepala
2. Pen light
3. Garputala
4. Arloji
5. Sarung tangan

FASE PRE INTERAKSI


2. Membawa alat yang akan digunakan ke dekat pasien
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

3. Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan jika pasien sadar


4. Pintu, jendela atau gorden ditutup dan gunakan scherm bila perlu
5. Perawat mencuci tangan kemudian berdiri di sisi kanan tempat tidur
klien
6. Memasang sarung tangan
FASE INTERAKSI
7. Pemeriksaan pendengaran dengan berbisik
 Atur posisi pasien berdiri membelakangi anda pada jarak sekitar 4,5 – 6
meter
 Anjurkan pasien untuk menutup salah satu telinga yang tidak
diperiksa
 Bisikkan suatu bilangan
 Beri tahu pasien untuk mengulangi bilangan yang didengar
 Periksa telinga sebelahnya dengan cara yang sama
 Bandingkan kemampuan mendengar pada telinga kanan & kiri pasien

8. Pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan arloji


 Pegang sebuah arloji disamping telinga pasien
 Minta pasien menyatakan apakah mendengar detak arloji
 Pindah posisi arlogi perlahan – lahan menjauhi telinga & minta pasien
menyatakan bila tidak dapat mendengar lagi detak arloji tersebut
 Bandingkan telinga kanan & kiri

9. Pemeriksaan pendengaran dengan garpu tala


1) Pemeriksaan pertama (Rinne)
 Vibrasikan garpu tala
 Letakkan garpu tala pada mastoid kanan pasien
 Anjurkan pasien untuk memberi tahu sewaktu tidak
merasakan getaran lagi
 Angkat garpu tala & pegang di depan telinga kanan pasien dengan
posisi garpu tala parallel terhadap lubang telinga luar pasien
 Anjurkan klien member tahu apakah masih mendengar suara
getaran/ tidak. Normal getaran masih dapat didengar karena konduksi
udara lebih baik daripada konduksi tulang
2) Pemeriksaan kedua (Weber)
 Vibrasikn garpu tala
 Letakkan garpu tala di tengah – tengah puncak kepala pasien
 Tanya pasien tentang telinga yang mendengar suara getaran lebih
keras. Normalnya kedua telinga dapat mendengar secara seimbang
sehingga getaran dirasakan ditengah- tengah kepala
 Catat hasil pmeriksaan pendengaran
3) Tentukan apakah pasien mengalami gangguan konduksi tulang,
udara atau keduanya

FASE TERMINASI
10. Rapikan alat-alat
11. Buka sarung tangan
12. Perawat cuci tangan
13. Komunikasikan prosedur telah selesai dilaksanakan
14. Dokumentasikan kegiatan
TGL/PARAF PEMBIMBING
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

N= Jumlah Nilai yang di peroleh X 100 Padang,


14
Penguji

Rentang Nilai
Nilai Absolut Huruf Mutu
79-100 A
64-78 B
56-63 C
41-55 D
0-40 E

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


PRODI DIII KEPERAWATAN
Kampus : Jalan Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba-Padang 25146 Telp.(0751) 442295
Fax.(0751) 442286 e-mail : stikes_mercubaktijaya@yahoo.com, website : www.mercubaktijaya.ac.id

DAFTAR TILIK
PEMBERIAN OBAT TETES TELINGA

Penilaian dituliskan dalam bentuk angka pada setiap kegiatan (0, 1, dan 2)
Nilai 2 : Sangat memuaskan : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur yang
benar
Nilai 1 : Memuaskan : Memperagakan langkah-langkah tidak sesuai dengan
prosedur/terbalik)
Nilai 0 : Kurang memuaskan : Langkah-langkah tidak diperagakan oleh peserta secara
Lengkap

Nama Mahasiswa :
NIM :

KEGIATAN
NO LANGKAH/PROSEDUR
1 2
PERSIAPAN ALAT
1. 1. Obat sesuai order
2. Buku order obat
3. Lidi kapas
4. Kapas
5. Sarung tangan bersih bila perlu
6. Bak instrumen
7. Bengkok
8. Pen light

FASE PRE INTERAKSI


2. Persiapkan alat dan bawa ke dekat pasien
3. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
4. Cek identitas pasien dan obat yang akan diberikan
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

5. Perawat berdiri disamping pasien


FASE INTERAKSI
6. Jelaskan prosedur kepada klien
7. Atur posisi kepala klien miring dengan telinga yang akan diobati berada di atas

8. Bila terdapat serumen atau drainase, bersihkan dengan lidi kapas. Hati-hati
jangan sampai serumen terdorong.
9. Luruskan saluran telinga dengan menarik daun telinga ke bawah dan ke
belakang pada anak-anak atau ke atas dan keluar untuk dewasa
10. Teteskan obat yang diresepkan, posisikan alat tetes 1 cm diatas saluran telinga.

11. Minta pasien untuk tetap miring selama 2-3 menit. Beri pijatan atau tekanan
lembut pada tragus telinga dengan menggunakan jari tangan.
12. Tutupi saluran telingan dengan bola kapas tetapi jangan ditekan (bila dokter
menganjurkan). Biarkan selama 15 menit.
13. Evaluasi kondisi telinga setelah pemasukan obat.
FASE TERMINASI
14. Rapikan alat-alat
15. Buka sarung tangan
16. Perawat cuci tangan
17. Komunikasikan prosedur telah selesai dilaksanakan
18. Dokumentasikan kegiatan

Tgl/Paraf Pembimbing

N= Jumlah Nilai Yang diperoleh X 100


18

Rentang Nilai Padang,


Nilai Absolut Huruf Mutu Penguji
79-100 A
64-78 B
56-63 C
41-55 D
0-40 E

Anda mungkin juga menyukai