Anda di halaman 1dari 3

AKUNTANSI KOMBINASI BISNIS

• Pengakuan dan Pengukuran Aset dan Liabilitas

Dalam suatu kombinasi bisnis, akuisisi dilakukan terhadap aset dan liabilitas yang dapat juga
menghasilkan goodwill. Jika akuisisl tidak dilakukan secara penuh, maka bagian yang tidak diakuisisi
disebut kepentingan non-pengendali. Pihak pengakuisisi mengakul secara terpisah berupa goodwll,
aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil allh, dan kepentingan nonpengendali dari
pihak yang diakuisisi. Aset dan liabilitas tersebut pada umumnya diklasifikasikan sebagaimana
klasifikasi yang ada dalam PSAK lain.

Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Pengukuran nilai wajar atas aset dan liabilitas mengacu
kepada pengukuran nilai wajar pada PSAK 68 (2013) Pengukuran Nilai Wajar, kecuali pengukuran
tersebut sudah diatur secara spesifik pada PSAK tertentu seperti imbalan kerja, pajak penghasilan,
dan liabilitas kontinjensi.

• Biaya Transaksi

Transaksi kombinasi membutuhkan biaya yang besar. Biasanya biaya tersebut dikeluarkan oleh pihak
pengakuisisi, namun tidak menutup kemungkinan pihak yang diakuisi juga akan mengeluarkan biaya.
Biaya tersebut mencakup biaya makelar (finders fees), advis, hukum, akuntansi, penillaian, dan biaya
profesional atau konsultasi lainnya, biaya administrasi umum dan biaya pendaftaran serta
penerbitan efek utang dan efek ekuitas. Biaya-biaya terkait akuisisi tersebut diakui sebagai beban
pada periode saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima, kecual biaya untuk menerbitkan efek
utang dan etek ekuitas. Jika pihak pengakuisisi menerbitkan efek sebagal imbalan yang dialihkan
dalam suatu kombinasi bisnis, maka biaya tersebut diakui sebagai pengurang premium atau
agio/tambahan modal disetor yang timbul atas penerbitan efek tersebut. Ketentuan ini mengacu
pada PSAK 55 (Revisi 2013) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

• Imbalan yang Dialihkan

Dalam suatu kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi membayar imbalan kepada pihak yang diakuisisi
atas akuisisi yang dilakukan. Akuisisi pada prinsipnya adalah pembelian sebuah bisnis, seperti halnya
pembelian suatu aset secara tunai, maka imbalan yang dialihkan atas pembelian tersebut adalah kas.
Imbalan dalam kombinasi bisnis dapat berupa kas, aset non-kas lainnya, efek utang atau efek ekuitas
yang diterbitkan oleh pihak pengkuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur
pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas
seluruh aset yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi, liabilitas yang diambil alih oleh pihak
pengakuisisi kepada pemilik pihak yang diakuisisi sebelumnya. Jika imbalan yang dialihkan berupa
kas, maka nilai wajarmya sama dengan nilai nominalnya. Namun jika imbalan yang dialihkan selain
kas, maka timbul konsekuensi harus diukur pada nilai wajar. Pengukuran nilai wajar atas imbalan
yang dialihkan mengacu kepada perngukuran nilai wajar pada PSAK 68 (2013).

• Goodwill

Goodwill adalah aset yang diklasifikasikan sebagai aset takberwujud. Goodwill muncul pada saat
entitas melakukan akuisisi entitas lain. Goodwill akan diakui oleh entitas yang melakukan akuisisi.
Goodwill mencerminkan manfaat ekonomi yang timbul dari aset yang diperoleh dalam kombinasi
bisnis yang tidak dapat diidentifikasikan secara individu sehingga harus diakui secara terpisah.
Goodwill akan terjadi jika harga perolehan dari entitas yang diakuisisi lebih tinggi dibandingkan nilai
wajar entitas yang diakuisisi. Pada saat terjadi goodwill pihak pengakuisisi membeli dengan harga
yang lebih mahal dari nilai wajar entitas yang diakuisisi. Pada transaksi tersebut nilai aset pihak
pengakuisisi telah menunjukkan nilai wajar pada tanggal tersebut, maka kelebihan harga beli
tersebut tidak dapat diidentifikasikan ke aset yang ada, sehingga harus diakui bentuk aset baru yaitu
goodwill. Pihak pengakuisisi bersedia membayar lebih mahal karena memandang ada nilai lebih yang
akan dihasilkan oleh entitas yang diakuisisi melebihi nilai wajarnya. Kelebihan mungkin disebabkan
karena jaringan pemasaran, teknologi, keandalan SDM, dan lain-lain. Lebih spesifik, nilai goodwill
dihitung sebagai berikut:

Goodwill = (imbalan yang dialihkan + kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak
pengakuisisi + kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi) - aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.

• Pencatatan Transaksi Kombinasi Bisnis

Pencatatan transaksi kombinasi bisnis sangat dipengaruhi bagaimana bentuk transaksi tersebut
dilakukan. Transaksi bisnis kombinasi akan dicatat oleh pihak yang diakuisisi atau pihak yang
melakukan akuisisi. Pencatatan yang dilakukan akan dipengaruhi oleh Fokus pembahasan pada bab
ini adalah pencatatan pada pihak yang melakukan akuisisi. Transaksi kombinasi bisnis secara umum
dapat dikategorikan transaksi berikut:

a) Entitas yang diakuisisi menjual aset bersih dan kemudian entitas tersebut dibubarkan.

b) Entitas yang mengakuisisi menerima aset dari entitas yang dibubarkan.

c) Entitas yang diakuisi menjual aset namun entitas tidak dibubarkan.

d) Entitas yang mengakuisisi menerima aset dari entitas yang tidak dibubarkan.

e) Entitas mengakuisisi kepemilikan entitas lain dan entitas tersebut tidak dibubarkan.

Untuk pencatatan pihak yang mengakuisisi terdapat perbedaan jumal jika pihak pengakuisisi

menerima aset dan tidak menerima aset. Jika pihak pengakuisi menerima aset atau sering
diistilahkan sebagai legal merger, pihak pengakulsl akan mengakul seluruh aset dan liabilitas pihak
yang diakuisi berdasarkan nilai wajar serta mencatat imbalan yang diserahkan dalam rangka akuisisi
tersebut. Ika terdapat perbedaan antara nilai perolehan dan nilai wajar aset akan diakui sebagai
goodwil. Pihak yang diakuisisi akan menerima kas dari pihak pengakulsi, kemudian melakukan proses
likuidasi perusahaan dengan membagikan kas tersisa kepada pemillk perusahaan. Dapat pula terjadi
akuisis aset dan liabilitas tersebut tidak dikuti dengan pembubaran entitas yang diakuisi. Jika hal itu
terjadi penerimaan kas dari pihak yang mengakuisisi akan dicatat sebagai aset entitas dan sebagai
lawannnya nilai aset dan liabilitas akan dihapuskan dari pembukuan. Setelah akuisisi tersebut
dilakukan entitas yang diakuisi akan melanjutkan usahanya dengan uang kas yang diperolehnya dari
proses akuisisi tersebut.

Akuisisi perusahaan dapat juga terjadi tanpa pembubaran pihak yang diakuisisi. Ada dua
kemungkinan transaksi yang dlakukan oleh pihak pengakuisisi yaitu dengan melakukan transaksi
langsung dengan pemegang saham atau transaksi dengan perusahaan. Jika transaksi dilakukan
dengan pemegang saham, maka transaksi ini tidak mengubah ekuitas dan nilai aset entitas yang
diakuisi, sehingga transaksi ini tidak dicatat oleh pihak yang diakuisisi. Hanya terjadi perubahan
susunan pemegang saham. Untuk perusahaan yang telah terdaftar di pasar modal transaksi yang
leblh sering terjadi adalah pembelian saham langsung dari pemilik. Transaksi perubahan
pengendalan biasanya tidak melalui pembelian langsung di pasar spot sehingga harus mengikuti
mekanisme yang diatur di pasar modal. Jika transaksl Ini dilakukan dengan perusahaan, maka
perusahaan yang dlakulsisi akan menerima uang sehingga terjadi tambahan modal.

Anda mungkin juga menyukai