Anda di halaman 1dari 101

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM PADA

PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19


DI KELAS VI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

OLEH:

IMA FEBRIANTI
A1D117091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JANUARI 2021
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM PADA
PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19
DI KELAS VI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Jambi
Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Ima Febrianti
A1D117091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JANUARI 2021

i
ii
iii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ima Febrianti

NIM : A1D117091

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar – benar

karya sendiri dan bukan jiplak hasil dari penelitian pihak lain. Apabila kemudian

hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini merupakan jiplakan atau

plagiat, saya bersedia menerima sanksi dicabut gelar dan ditarik ijazah.

Demikian pernyataan ini dibuuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Muara Bulian, Januari 2020


Yang membuat pernyataan

Ima Febrianti
NIM. A1D117091

iv
MOTTO

“Kesuksesan itu bukan ditunggu, tetapi diwujudkan lewat


usaha dan kegigihan”

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”


(Qs. Al-Insyirah ayat 5)

Rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmatNya saya
bisa menyelesaikan skriprisi ini dan saya dapat mempersembahkan skripsi ini
kepada kedua orang tua saya Bapak Fadli dan Ibu Yui Herawati serta adik – adik
tercinta yang telah memberikan do’a, memberi dukungan, dan selalu menjadi
penyemangat bagi penulis. Dan tak lupa pula teruntuk Anggota Asrama Putra
Putri PGSD Universitas Jambi dan Mahasiswa/I yang telah memberikan motivasi,

v
semangat, dan dukungannya selama ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan
rahmat dan karuniaNya kepada kita semua.

vi
ABSTRAK

Febrianti, Ima. 2021. Implmentasi Penggunaan Google Classroom pada


Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 di kelas VI Sekolah
Dasar: Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan Dasar, FKIP Universitas
Jambi. Pembimbing I Ahmad Hariandi S,Pd.I., M.Ag. Pembimbing II
Alirmansyah, S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci : Implementasi, Penggunaan Google Classroom, dan Pandemi


Covid-19

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Implementasi penggunaan


Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 di kelas
VIE Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologi,
dengan pendekatan penelitian berupa deskriptif.

Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Setelah data diperoleh kemudian data dianalisis dengan
menggunakan teknik model Miles dan Hubberman dengan menggunakan 3 tahap,
yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa implementasi penggunaan Google


Classrooom pada pembelajaran daring masa pendemi Covid-19 ini adalah: (1)
Perencanaan dalam implementasi penggunaan Google Classroom pada
pembelajaran daring yaitu menyiapkan suatu Rencana Perencanaan Pembelajaran
dan juga menyiapkan sutu media pembelajaran. (2) Pelaksanaan Pembelajaran
daring dengan menggunakan Google Classroom yaitu penyampaian materi, media
pembelajaran, metode pembelajaran, dan strategi pembelajaran. (3) Evaluasi
pembelajaran seperti biasa ada penilaian kognitif, penilaian afektif, dan penilaian
psikomotor.

Simpulan dari penelitian ini adalah dalam perncanaan guru menyiapkan suatu
rancangan perencaan pembelajaran (RPP), silabus, LKPD dan menyiapkan suatu
media pembelajaran yang digunakan untuk proses pembelajaran. Pelaksanaan
pada pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom pada
pembelajaran daring strategi yang digunakan guru untuk menyampaikan materi
ajar dan juga dalam pembelajaran guru menyiapkan media pembelajaran.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan atas kehadirat Allah S.W.T karena berkat

rahmat dan karuia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul

“Implementasi Penggunaan Google Classroom Pada Pembelajaran Daring Masa

Pandemi Covid-19 di kelas VI Sekolah Dasar.

Secara khusus dan yang utama, penulis mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada kedua orang tua tercinta, Bapak Fadli dan Ibu Yuni Herawati

yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan dan motivasi yang sangat

besar kepada penulis selama ini. Semoga Allah S.W.T selalu meberikan kesehatan

dan limpahan rahmat-Nya kepada mereka. Dan juga ibu angkat saya ibu Lian

Firmadora Musya S.Pd yang selalu mendo’a kan, dan memberikan motivasi

kepada penulis dalam menulis skripsi. Karena penulis sadar bahwa tanpa beliau

penulis tidak akan bisa sampai sejauh ini.

Kemudian, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak

yang sudah membantu dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada Bapak

Ahmad Hariandi, S.Pd.I, M.Ag selaku Pembimbing I sekaligus Sekretaris Prodi

PGSD FKIP Universitas Jambi, yang dengan ketelitian, kesabararan, keikhlasan

dan selalu yang membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini. Begitu juga Bapak Alirmansyah, S.Pd., M.Pd sebagai pembimbing II

yang dengan dengan penuh keikhlasan dan kesabarannya memberikan arahan,

bimbingan dan nasehat kepada penulis untuk tidak menyerah memperbaiki

kesalahan atau kekeliruan yang muncul dalam menyusun skripsi ini.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Andi Suhandi,

S.Pd., M.Pd.I selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis

viii
selama kuliah. Bapak Drs. Faizal Chan, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Bapak Dr. Yantoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Anak

Usia Dini dan Dasar, dan Bapak Ahmad Hariandi, S.Pd.I, M.Ag selaku Skretaris

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Bapak Drs. Syahrial, M.Ed., Ph.D selaku

wakil dekan 1 yang selalu memberikan yang terbaik untuk mahsiswanya. Bapak

Prof. Dr. rer. Nat. Asrial, M.Si selaku dekan FKIP Universitas Jambi, dan

Bapak/Ibu Dosen Program Studi PGSD FKIP Universitas Jambi, kepada kepala

sekolah, guru dan siswa Sekolah Dasar 47/IV Kota Jambi yang telah bekerja sama

dalam penelitian ini, dan juga yang telah banyak memberikan ilmunya dengan

penuh keikhlasan selama ini, dan tak lupa pula teruntuk anggota Asrama Putra/i

PGSD Universitas Jambi dan para teman dekat seperjuanganku, teman-teman

yang tidak bisa aku sebut satu persatu, yakni teman-temanku dari R003 Angkatan

2017 yang telah memberikan semangat, krtik dan saran kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Meskipun telah berusaha

menyelesaikan skripsi ini sebaik mungkin, penulis menyadari bahwa skripsi ini

terdapat kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengaharapkan saran dan

kritikan yang membangun sebagai bahan masukan bagi penlis agar dapat lebih

baik lagi untuk kedepannya.

Muara Bulian, Januari 2021

Ima Febrianti

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN ................................................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................. v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIK ........................................................................... 6


2.1 Kajian Teori ................................................................................... 6
2.1.1 Google Classroom ................................................................... 6
2.1.1.1 Pengertian Google Classroom ...................................... 6
2.1.1.2 Cara menggunakan Google Classroom ......................... 7
2.1.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Google Classroom ............ 8
2.1.2 Pengertian Pembelajaran ......................................................... 9
2.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 10
2.1.4 Pembelajaran Daring ............................................................... 12
2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Daring ................................... 12
2.1.4.2 Manfaat Pembelajaran Daring ...................................... 13
2.1.5 Media Pembelajaran ................................................................ 14
2.1.5.1 Pengertian Media Pembelajaran .................................... 14
2.1.5.2 Kegunaan Media Pembelajaran..................................... 16
2.1.6 Virus Corona (Covid-19) ........................................................ 17
2.2 Penelitian Yang Relevan ................................................................. 18
2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................... 20

ix
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 22
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 22
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian ..................................................... 22
3.3 Data dan Sumber Data .................................................................... 23
3.4 Subjek Penelitian ............................................................................ 23
3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 24
3.5.1 Observasi................................................................................. 24
3.5.2 Wawancara .............................................................................. 25
3.5.3 Dokumentasi ........................................................................... 26
3.6 Teknik Uji Validitas Data ............................................................... 26
3.7 Teknik Analisis Data....................................................................... 27
3.8 Prosedur Penelitian ......................................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 30


4.1 Deskripsi Lokasi / Objek Penelitian ............................................... 30
4.1.1 Identitas Sekolah ..................................................................... 30
4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ............................................... 32
4.1.2.1 Visi Sekolah ................................................................ 32
4.1.2.2 Misi Sekolah ............................................................... 32
4.1.2.3 Tujuan Sekolah............................................................ 32
4.1.3 Struktur Organisasi .................................................................. 33
4.1.4 Tenaga Pendidik dan Jumlah Siswa ........................................ 34
4.1.4.1 Keadaan Guru SD Negeri 47/IV Kota Jambi ............. 34
4.1.4.2 Keadaan Siswa SD Negeri 47/IV Kota Jambi ............ 36
4.2 Deskripsi Temuan Penelitian ......................................................... 36
4.2.1 Perencanaan dalam implementasi penggunaan
google classroom ................................................................... 37
4.2.2 Pelaksanaan dalam penggunaan Google Classroom
pada pembelajaran daring ....................................................... 41
4.2.3 Evaluasi dari implementasi penggunaan Google Classroom
pada pembelajaran daring .................................................... . 46
4.3 Pembahasan..................................................................................... 50

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................... 56


5.1 Simpulan ......................................................................................... 56
5.2 Implikasi .......................................................................................... 57
5.3 Saran ................................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58


DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... 60
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 86

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
3.1 Kisi-Kisi Pedoman Observasi ....................................................................... 25
3.2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara .................................................................... 26
4.1 Profil SD Negeri 47/IV Kota Jambi .............................................................. 31
4.2 Data Guru SD Negeri 47/IV Kota Jambi ...................................................... 34
4.3 Data Siswa SD Negeri 47/IV Kota Jambi ..................................................... 36

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berfikir.......................................................................................... 21
3.1 Prosedur Penelitian........................................................................................ 29
4.1 Struktur Organisasi SDN 47/IV Kota Jambi ................................................. 33

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Lampiran 1 Catatan Observasi Guru Kelas VIE ................................................. 61
Lampiran 2 Lembar Wawancara Guru dan Siswa .............................................. 63
Lampiran 3 Dokumentasi Observasi ................................................................... 68
Lampiran 4 Rencana Pelaksaan Pembelajaran .................................................... 76
Lampiran 5 Dokumentasi Wawancara ................................................................ 80
Lampiran 6 Bukti Surat Selesai Penelitian.......................................................... 82
Lampiran 7 Bukti Surat Penunjukkan Pembimbing 1 dan 2 ............................... 83
Lampiran 8 Bukti Surat Penunjukkan Tim Evaluator Penelitian ........................ 84
Lampiran 9 Bukti Cek Plagiarism Checker ........................................................ 85

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini mengharuskan dunia

pendidikan untuk selalu meningkatkan peningkatan dalam segala bidang. Oleh

karena itu upaya peningkatan mutu pendidikan sudah merupakan kesepakatan

nasional seperti yang tertuang dalam Undang – uandang Sisdiknas No 20 tahun

2003 dan undang – undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 tentang guru

dan dosen, bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia

yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan

beradap berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar tahun 1945.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah dampak

pandemi Covid-19 yang kini mulai merambah ke dunia penidikan, sehingga

pemerintah berupaya untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Selain itu

pemerintah juga membatasi aktivitas manuasi di luar rumah upaya membatasi

antar banyak orang hal itu bertujuan untuk emutus rantai penyebaran Covid-19.

Dengan adanya kebijakan tersebut sekolah menerapkan kegiatan belajar mengajar

dari jarak jauh atau pembelajaran daring.

Sesuai petunjuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

menerbitkan Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan

pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19 yang dikeluarkan pada

1
2

tanggal 24 Maret 2020. Seperti yang telah dijalankan saat ini, pembelajaran

dilakukan secara daring atau dari rumah untuk seluruh siswa hingga mahasiswa

karena adanya pembatasan sosial sebagai upaya untuk mengatasi atau setidaknya

memperkecil angka penyebaran virus corona. Sering mengakibatkan proses

pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi pembelajaran secara daring.

Dengan adanya pembelajaran online guru – guru dan siswa harus bisa

memanfaatkan teknologi untuk melangsungkan dalam kegiatan pembelajaran

setiap harinya.

Dilihat dari perkembangan zaman sekarang ini tidak lepas dari Teknologi

Informasi (TI) yang juga semakin semakin berkembang. Teknologi informasi dan

komunikasi merupakan teknologi yang digunakan sebagai sarana informasi dan

komunikasi antar individu (Miningsih, 2015:4). eSelain itu dengan adanya

pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, pelaksanaan proses pembelajaran

membutuhkan pembelajaran Daring. Guru yakni dituntut untuk menguasai

teknologi supaya proses pembelajaran daring masa pandemi Covid-19.

Dewi, (2020:67) menjelasakan bahwa aplikasi yang dapat mendukung

pelaksanaan pembelajaran online antara lain melalui berbagai ruang diskusi

seperti google classrom, whatsaap, kelas cerdas, zennius, quipper dan microsoft.

Selama masa pandemi Covid-19 pelaksanaan pembelajaran dilakukan dirumah

atau online menjadi solusi terbaik. Salah satu media pembelajaran daring yang

saat ini sedang berkembang dan mulai digunakan adalah Google Classroom

adalah aplikasi khusus yang digunakan untuk pembelajaran darng yang dapat

dilakukan dari jarak jauh sehingga memudahkan guru untuk membuat,

mengelompokan dan membagikan tugas selain itu guru dan siswa bisa setiap saat
3

melakukan kegiatan pembelajaran melalui ruang kelas Google Classroom dan

siswa nantinya juga dapat belajar, menyimak, membaca dan mengirim tugas dari

jarak jauh.

Dalam penggunaan aplikasi Google Classroom berisi layanan dan layanan

lainnya, salah satunya dalam penggunaan Google Classroom dapat mengirimkan

tugas berbentuk dokumen, photo, dan video pembelajaran kepada siswa yang

berkaitan dengan tema berapa yang dikerjakan. Melakukan setiap penilaian dari

tugas apa yang telah diberikan oleh guru, interaksi yang lancar antara guru dan

siswa didalam kolom komentar, siswa – siswa juga bisa melakukan absen setiap

pembelajaran dimulai, dan siswa mengirimkan tugas yang telah selesai

dilaksanakan dan itupun nanti tersimpan di Google Drive dan tersusun rapi. Hal

ini dapat dijadikan sebagai media pembantu pembelajaran Daring, karena Google

Classroom memiliki berbagai kelebihan dalam menciptakan pembelajaran yang

mudah untuk digunakan dan untuk pengiriman tugasnya menjadi sistematis.

Adapun berdasarkan penelitian oleh Shampa Iftakhar (2016) toipiknya

Google Classroom: What works and How? Menyertakan Google Kelas membantu

memantau pembelajaran siswa. Di Google Classroom, pengajar dapat melihat

semua aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Interaksi antara guru dan siswa,

dan interaksi antara siswa dan guru terekam dengan baik.Pelaksanaan penggunaan

Google Classroom dalam proses pembelajaran Daring di berbagai Sekolah Dasar,

diperlukan kajian yang lebih mendalam tentang penggunaan Google Classroom

sebagai media pembelajaran. Salah satu implementasi penggunaan Google

Classroom adalah SD N 47 / IV Kota Jambi.


4

Di SD Negeri 47/IV Kota Jambi merupakan suatu lembaga pendidikan yang

telah menggunakan Aplikasi Google Classroom saat pembelajaran daring pada

masa pandemi Covid-19 ini, kegiatan pembelajaran daring pada masa pandemi

Covid-19 menggunakan media e-learning di sekolah tersebut menggunakan

aplikasi Google Classroom. Dalam proses pembelajaran siswa diberi penugasan

oleh guru dan mengirimkan hasil tugasnya ke aplikasi Google Classroom, terlihat

bahwa guru mengirimkan tugas-tugas tema, mengirim video pembelajaran sebagai

media pembelajaran kepada siswa sehingga siswa langsung dapat memahami

materi yang diberikan guru melalui Google Clasroom tersebut. Selain itu siswa

diberi penugasan dari guru dan mengirimkan hasil tugasnya ke Google

Classroom. Google Clasroom menjadi salah satu alternatif untuk membagikan

materi dan soal-soal tanpa memakai media cetak.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Implementasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran

daring masa pandemi Covid-19 kelas VI di Sekolah Dasar.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini,, maka rumusan

masalahnya adalah “Bagaimana implementasi dalam penggunaan Google

Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 kelas VIE di SD

Negeri 47/IV Kota Jambi”?


5

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah

Mendeskripsikan Bagaimana implementasi dalam penggunaan Google Classroom

pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 kelas VIE di SD Negeri

47/IV Kota Jambi.

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat agar dapat memberikan suatu gambaran mengenai

pelaksanaan Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan). Penelitian diharapkan

dapat dijadikan referensi keilmuan serta dapat dijadikan referesi untuk

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian Implementasi

penggunaan Google Classroom dalam proses pembelajaran daring masa

pandemi Covid-19.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini juga bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan inspirasi

untuk implementasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran

daring masa pandemi Covid-19. Dan juga mampu mampu

mengimplementasikan Google Classroom dalam proses kegiatan

pembelajaran daring.
BAB II

KAJIAN TEORITIK

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Google Classroom

2.1.1.1 Pengertian Google Classroom

Google Classroom atau dalam bahasa Indonesia yaitu ruang kelas google

adalah sebuah serambi pembelajaran yang dapat diperuntukan terhadap ruang

lingkup pendidikan yang dimaksudkan untuk membantu menemukan jalan keluar

atas kesulitan yang dialami dalam membuat penugasan tanpa menggunakan kertas

(paperless) (Iskandar dkk, 2020: 144).

Google Classroom merupakan sebuah aplikasi yang memungkinkan

terciptanya ruang kelas di dunia maya. Selain itu, Google Classroom juga menjadi

sarana distribusi tugas, submit tugas bahkan menilai tugas-tugas yang

dikumpulkan (Herman dalam Japar, 2020: 153).

Keefektifan pembelajaran dengan menggunakan Google Classroom dapat

dilihat berdasarkan tingkat kesalahan yang dibuat oleh siswa saat menyelesaikan

permaslahan yang diberikan, hal lain yang menjadi acuan keefektifan

pembelajaran adalah pada saat guru memotivasi siswa untuk mempelajari materi

yang telah diunggah ke dalam kelas Google Classroom (Iskandar dkk, 2020: 144).

Dengan demikian aplikasi ini dapat membantu pendidik dalam dan siswa dalam

melaksanakan proses belajar yang lebih mendalam.

Berdasarkan pada pendapat ahli di atas, bisa disimpulkan kalau aplikasi

Google Classroom bisa menolong siswa serta guru buat melaksanakan kegiatan

6
7

pembelajaran yang lebih mendalam, baik buat mengantarkan modul,

mengantarkan modul malalui video pembelajaran di Youtube, serta absensi

sepanjang pandemi Covid- 19.

2.1.1.2 Cara menggunakan Google Classroom

Dalam memulai menggunakan Google Classroom kita terlebih dahulu

masuk ke akun google dan kemudian mencari produk google tersebut, setelah

masuk pada akun Google Classroom kita dihadapakan pada tiga menu utama

yaitu, stream (aliran), classwork (aktivitas siswa), dan people (orang). Stream

adalah fasilitas google class untuk membuat pengumuman, mendiskusikan

gagasan, atau melihat aliran tugas, materi, quiz dari topik-topik yang diajarkan

guru.

Classwork dapat digunakan guru untuk membuat soal tes, pretes, quiz,

mengunggah materi, dan mengadakan refleksi. Pada menu people guru dapat

mengundang siswa dengan kode akses yang telah tersedia pada bilah people,

sedangkan untuk mengundang guru lain sebagai kolaborator cukup dengan

mengundang guru melalui email masing-masing. Materi yang diunggah pada bilah

classwork dapat berupa file word, exel, powerpoint, pdf maupun video. Hal ini

dilakukan guru untuk mengakomodasi adanya perbedaan terhadap kecapatan

berpikir, latar belakang pengetahuan awal, dan perbedaan pada learning style

peserta didik (Millatana dalam Iskandar dkk, 2020: 143).


8

2.1.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Google Classroom

Menurut Janzen M dan Marry dalam Iftakhar (2016:13) menyatakan bahwa

kelebihan dari aplikasi Google Classroom antara lain yaitu:

a. Mudah digunakan kaena desain Google Classroom kelas sengaja

menyederhanakan antarmuka instruksional dan opsi yang digunakan

untuk tugas pengiriman dan pelacakan; komunikasi dengan keseluruhan

kursus atau individu juga disederhanakan melalui pemberitahuan

pengumuman dan email.

b. Menghemat waktu karena ruang kelas Google dirancang untuk

menghemat waktu dengan mengitegrasiikan dan mengotomatisasi

penggunaan aplikasi Google lainnya.

c. Berbasis cloud. Google Classroom menghadirkan teknologi yang lebih

profesional dan otentik untuk digunakan dalam lingkungan belajar

karena aplikasi Google mewakili sebagian besar alat komunikasi.

d. Fleksibel karena aplikasi ini mudah diakses dan dapat digunakan oleh

infrastruktur dan siswa di lingkungan belajar tatap muka dan lingkungan

online sepenuhnya.

e. Gratis dikaenakan Google kelas sendiri sudah dapat digunakan aoleh

siapapun untuk membuka kelas asalkan memilki akun gmail.

Berikut kekurangan dari aplikasi Google Classroom:

a. Google Classroom yang berbasis Web mengharuskan siswa dan guru

untuk terkoneksi dengan jaringan internet.

b. Pembelajaran berupa individual sehingga mengurangi pembelajaran

sosial siswa.
9

c. Apabila siswa tidak kritis dan terjadi kesalahan materi akan berdampak

pada pengetahuannya.

d. Membutuhkan spesifikasi hardware, software dan jaringan internet yang

tinggi.

Berdsarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Google Classroom

adalah suatu aplikasi yang dirancang untuk mempermudah interaksi guru dan

siswa dalam dunia maya. Aplikasi ini memberikan kesempatan kepada guru untuk

mengeksplorasi gagasan keilmuan yang dimilki oleh siswa. Guru memilki

keleluasan waktu untuk membagikan kajian ilmuan dan memberikan tugas

mandiri kepada siswa selain itu, guru dapat juga membuka ruang diskusi bagi para

siswa secara online.

2.1.2 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat

menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar.

Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan

kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Menurut Undang – undang

Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,

bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik

dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu area belajar.

Menurut Trianto (2009:19) mengungkapkan bahwa pembelajaran

merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan peserta didiknya

(mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber belajar lain) dengan maksud

agar tujuannya dapat tercapai. Dari uraiannya tersebut, maka terlihat jelas bahwa
10

pembelajaran itu adalah interaksi dua arah dari pendidik dan peserta didik,

diantara keduanya terjadi komunikasi yang terarah menuju kepada target yang

telah ditetapkan.

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu

kegiatan yang memungkinkan didalamnya terdapat interaksi antara pendidik dan

peserta didik sehingga terjadi aktivitas belajar.

2.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa

menurut langkah – langkah tertentu agar pelaksanaan mencapai hasil yang

diharapkan (Sudjana, 2010:126). Menurut Bahri & Zain (2010:1) Pelaksanaan

pembelajaran adalah salah satu kegiatan yang bernilai edukatif, nilai edukatif

mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang bernilai

edukatif dikarenakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk

mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan

pembelajaran dimulai.

Adapun Komponen dalam pelaksanaan Pembelajaran

Belajar dan mengajar sebagai suatu proses sudah tentu harus dapat

mengembangkan dan menjawab beberapa persoalan yang mendasar. Keempat

persoalan (tujuan, bhan, metode, dan alat serta penilaian). Menjadi komponen

yang utama yang harus dipenuhi dalam proses belajar – mengajar.


11

Secara skematis keempat komponen tersebut sebagai berikut:

a. Tujuan

Tujuan dalam proses belajar – mengajar merupakan komponen pertama

yang harus ditetapkan dalam proses pengajaran yang berfungsi sebagai

indikator keberhasilan pengajaran. Tujuan ini pada dasrnya adalah

rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki

siswa setelah mereka menyelesaikan kegiatan belajar dalam proses

pengajaran (Sudjana, 2010:63)

b. Bahan

Tujuan yang jelas dan oprasional dapat ditetapkan bahan pelajaran yang

harus menjadi isi kegiatn belajar – mengajar. Bahan pelajaran inilah

yang diharapkan dapat mewarnai tujuan, mendukung tercapai tujuan dan

tingkah laku yang diharapkan untuk dimiliki siswa (Sudjana, 2010:69).

c. Metode

Metode dan alat yang digunakan dalam pengajaran dipilih atas dasar

tujuan dan bahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode dan alat

berfungsi sebagai jembatan atau media transformasi pelajaran terhadap

tujuan yang ingin dicapai (Sudjana, 2010:77).

d. Alat

Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting untuk

membantu membantu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang

efektif. Sebab adanya alat peraga, bahan yang akan disampaikan kepada

siswa akan lebih mudah diterima dan dipahami (Sudjana, 2010:104).


12

e. Penilaian

Untuk menetapkan apakah tujuan belajar telah tercapai atau tidak maka

penilaianlah yang harus memainkan peran dan fungsinya. Dengan

perkatan lain bahwa penilaian berperan sebagai barometer untuk

mengukur tercapai tidaknya tujuan pembelajaran (Sudjana, 2010:104)

2.1.4 Pembelajaran Daring

2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring merupakan Pembelajaran berlangsung di Internet, dan

tidak ada komunikasi tatap muka antara

guru dan siswa. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada

Surat Edaran No 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam

masa darurat pandemi Covid-19, menjelaskan bahwa proses pembelajaran

dilaksanakan dirumah melalui pembelajaran daring (dalam jaringan) jarak jauh

untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik.

Menurut Dewi, (2020:56), pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang

dilakukan secara jarak jauh melalui bimbingan orang tua. Dengan adanya

pembelajaran daring maka pserta didik memiliki waktu untuk belajar kapanpun

dan dimanapun. Interaksi dapat dilakukan melalui aplikasi Google Classroom,

video converce, telfon dan WhatsApp. Adapun Menurut Thome pembelajaran

daring merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi multimedia, video,

kelas virtual, teks online animasi, pesan suara, email, telepon konferensi, dan

video steaming online (Kuntarto,2017:101).

(Pohan, 2020:2) menjelaskan bahwa pembelajaran daring lebih dikenal

dikalangan masyarakat sebagai pembelajaran online, dimana pembelajaran


13

dilaksanakan didalam lingkup jaringan (daring) sehingga pengajar dan yang diajar

tidak bisa bertatap muka secara langsung. Pembelajaran daring merupakan

kegiatan yang dimanfaatkan jaringan internet dalam setiap proses pembelajaran.

Hal tersebut sependapat dengan yang dinyatakan oleh Dewi, (2020:67) yang

mengatakan bahwa aplikasi yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran

online melalui berbagai ruang diskusi seperti Google Classroom, whatsapp, kelas

cerdas, zennius, quipper dan microsoft, lebih banyak lagi. Pohan, (2020:11)

menyebutkan beberapa platform atau media yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran daring diantaranya E-learning, Edmodo, Google Meet, V-Class,

Webinar, Zoom, Skype, Webex, Facebook Live, Yootube Live, Schoology, What’s

Up, E-mail dan Messenger.

2.1.4.2 Manfaat Pembelajaran Daring

Kemajuan teknologi akan berdampak pada peradaban dan budaya manusia.

Dalam dunia pendidikan, kebijakan penyelenggaraan pendidikan kadangkala

dipengaruhi oleh dampak kemajuan teknologi. Adakalanya dengan kemajuan

teknologi ini akan memudahkan untuk mencapai tujuan pendidikan itu.

Adapun manfaat pembelajaran daring menurut Pohan, (2020:8) adalah dapat

membuat peserta didik lebih tertentang dengan hal – hal baru yang mereka baru

ketahui, meliputi teknik interaksi dalam pembelajaran, penggunaan media

pembelajaran yang beraneka ragam. Sehingga secara tidak langsung peserta didik

dapat mempelajari materi ajar dengan cara mandir.


14

Manfaat kriteria pendekatan pembelajaran yang dilakukan secara daring

antara lain:

1. Membangun dan meciptakan pengetahuan secara mandiri.

2. Pemecahan masalah dapat di atasi karena dengan adanya pemahaman

tentang bidang studi ilmu dalam membangun pengetahuan.

3. Dapat membentuk komunikasi pembelajaran yang intensif.

4. Pemanfaatan media sosial atau interaksi dapat lebih maksimal.

5. Lebih mudah dalam melakukan kegiatan interaksi, membangun

kemandirian dan membangun jaringan yang lebih luas.

2.1.5 Media Pembelajaran

2.1.5.1 Pengertian Media Pembelajaran

Menurut KBBI (2019) “Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti

koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, perantara, penghubung,

yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya)”. Kemudian

menurut KBBI (2019) “Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang

menjadikan orang atau makhluk hidup belajar”.

Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan sebagai perantara

dalam menyalurkan informasi/pesan pengetahuan seputar pembelajaran kepada

peserta didik. Menurut Yuliana, dkk 2017: 136) menyatakan bahwa media

pembelajaran berperan sebagai sarana komunikasi dalam rangkaian belajar,

bertujuan untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran secara efektif dan

efisien. Maka dari itu peran media sangat penting selama proses pembelajaran.

Berbeda dengan pendapat Musfiroh Daraini Musfiroh (2017: 4) menyatakan

bahwa penggunaan media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Hal ini
15

dikarenakan media dapat membantu guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran yang akan disampaikan. Media adalah alat bantu proses belajar

mengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran demi tercapainya tujuan

pembelajaran.

Setelah memahami pengertian dari “media” dan “pembelajaran” maka dapat

disimpulkan media pembelajaran adalah segala bentuk sarana fisik baik berupa

lingkungan, perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang

dapat dijadikan perantara atau penyalur informasi dari pengirim pesan kepada

penerima pesan. Menurut Asyhar (2014:8) media pembelajaran dapat dipahami

sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari

suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif

di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Berdasarkan para ahli di atas hingga bisa disimpulkan kalau media

pembelajaran ialah sesuatu perlengkapan yang menolong proses pembelajaran

serta bertujuan buat mempermudah dalam mengantarkan data kepada siswa.

Sedangkan media pembelajaran daring (Dalam Jaringan), merupakan media

pembelajaran yang digunakan dalam memanfaatkan jaringan internet dalam

penggunaannya. Media pembelajaran secara daring ini sendiri biasanya

menggunakan aplikasi pada handphone android atau memanfaatkan website

dalam prakteknya, semua penggunaan media pembelajaran ini mengharyuskan

pemanfaatan internet, sehingga dapat dioperasikan.

Adapun untuk penggunaan media dalam pembelajaran daring, guru

diberikan kebebasan dalam memilih. Beberapa platform atau media online yang
16

dapat digunakan seperti Edmodo, Google Meet, Google Classroom, Zoom

Meeting Cloud, Skype, Whatsapp, Facebook, Youtube, E-mail, dan sebagainya.

2.1.5.2 Kegunaan Media Pembelajaran

Secara umum menurut Sumiharsono dan Hasanah (2017:10-11) media

pembelajaran mempunyai kegunaan antara lain :

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk tulisan

katakata atau lisan belaka)

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.Misalnya,

objek yang besar bisa dgantikan dengan gambar atau film bingkai. Gerak

yang terlalu cepat atau lambat dapat dibantu dengan time elpse atau high-

speed photografy dll.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid

dengan sumber belajar.Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa,

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. Dengan adanya media

pembelajaran memungkinkan siswa belajar sediri-sendiri menurut

kemampuan dan sifatnya.

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan respon yang sama. Hal ini dapat mengatasi sifat siswa yang

unik ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,

sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk

setiap siswa.
17

2.1.6 Virus Corona (Covid-19)

Di awal tahun 2020, sempat dikejutkan dengan merebaknya virus jenis baru

yaitu Coronavirus baru (SARS-CoV-2) yang disebut dengan Coronavirus Disease

2019 (COVID-19). Sumber virus itu diketahui dari Wuhan, Cina. Itu ditemukan

pada akhir 2019. Astini (2020:16) mengatakan dua jenis coronavirus yang

diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat yaitu

Midde East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute

RespiratorySyndrome (SARS). Virus penyebab Covid -19 ini dinamakan Sars-

CoV-2.

Pandemi adalah kondisi di mana penyakit menular menyebar dengan cepat

dari manusia ke manusia di banyak tempat di dunia. Menurut WHO (World

Health Organization), Organisasi Kesehatan Dunia, pandemik terjadi jika telah

memenuhi tiga kondisi yakni, munculnya penyakit baru pada penduduk,

menginfeksi manusia, menyebabkan penyakit berbahaya, dan penyakit dapat

menyebar dengan mudah hingga berkelanjutan diantara manusia. Sejak Jumat

(28/2/2020) WHO telah menaikkan status risiko dari virus corona ini ke level

tertinggi karena penyebarannya yang cepat ke sejumlah negara (Ibadurrahman,

2020: 25).

Coranavirus Disease (COVID-19) merupakan virus yang terkait dengan

infeksi pernapasan, merujuk pada virus yang menyerang dan berkembang biak di

sel epitel saluran pernapasan yang dapat menyebabkan gejala pernapasan dan

sistemik. Virus corona adalah virus RNA untai positif yang beruntai tunggal yang

tidak tersegmentasi. Virus-virus corona termasuk dalam ordo Nidovirales,

keluarga Coronaviriade, dan sub keluarga Orthocoronavirinae. Virus corona


18

termasuk dalam genus Coronavirus ini dinamai sesuai dengan tonjolan berbentuk

karangan bunga di selubung virus. (Zhu et al, 2020: 18).

Dengan adanya penyebaran virus corona ini, pemerintah mengeluarkan

kebijakan yaitu yang awalnya guru sekolah dasar yang terbiasa melakukan

kegiatan pembelajaran tatap muka secara langsung, kondisi ini memunculkan

tidakkesiapan persapan pembelaran. Perubahan yang terjadi terlalu cepat dan

mendadak sebagai akibat penyebaran Covid-19 membuat untuk semua orang utuk

tidak buta dalam menggunakan teknologi terutama guru dia harus melek akan

teknologi.

Dengan pembelajaran jarak jauh atau yang disebut dengan pembelajaran

daring. Dilaksanakannya pembelajaran daring pada masa pandemi ini seseorang

peserta didik tetap mengasah pengetahuan, nilai, dan keterampilan siswa dalam

mengikuti kegiatan pemebelajaran dengan jarak jauh. Akan tetapi dengan

dilaksanakan pembelajaran daring ini akan menimbulkan kurangnya keefektifitas

dalam belajar pada peserta didik.

2.2 Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan hasil – hasil yang diperoleh dari

penelusuran yang telah dilakukan sama peneliti sebelumnya. Untuk menghindari

adanya plagiarisasi/duplikasi, peneliti ini didukung oleh penelitian-penelitian

sebelumnya, diantaranya.

Penelitian yang dilakukan oleh Anita Ningrum (2020) berjudul “Analisis

Implementasi Pembelajaran Google Clasroom Siswa MTs Negri Salatiga VII

dalam Materi Tata Surya Era Pandemi Covid-19 Tahun Ajaran 2019/2020”.

Tujuannya adalah untuk mempelajari dan mengetahui proses pembelajaran siswa


19

kelas VII MT Negeri Salatiga materi tata surya era pandemi Covid-19 dalam

penerapan Google Classroom, pandangan siswa dan pandangan guru.

Selain itu, Zedha Hammi (2017) melakukan penelitian yang berjudul

"Implementasi Google Classroom di XI IPA MAN 2 KUDUS".Hasil dari

penelitian ini adalah bahwa proses perencanaan implementasi Google Classroom

di XI IPA MAN 2 KUDUS telah terlaksana dengan baik.Untuk pelajar,

penggunaan Google Classroom sebagai media pembelajaran masih kurang efektif

karena Google Classroom belum dapat menuliskan rumus dan berisi gambar

untuk tugas mapel Ilmu Pengetahuan Alam.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Siti Haniah (2019) yang

berjudul “Menggunakan Google Classroom Sebagai Alat Pembelajaran untuk

SMPN 7 BANDUNG dalam Pembelajaran IPS. Tujuan dilaksanakannya

pembelajaran menggunakan Google Classroom adalah untuk membantu guru dan

siswa penyedia fasilitas pembelajaran menggunakan sistem e-learning untuk

pembelajaran IPS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

bagaimana guru menggunakan Google Classroom sebagai alat pembelajaran

untuk pembelajaran penelitian sosial.

Dari ketiga penelitian relevan yang telah dipaparkan di atas, bahwa

penelitain tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti. Adapun kesamaan dan perbedaan antara penelitian

yang di atas dengan penelitian yang akan dilakukan peneliiti terletak pada sasaran

dan variable yang akan diteliti.


20

2.3 Kerangka Berfikir

Dalam Surat Edaran yang diterbitkan oleh Kemendikbud menjelaskan

bahwasannya kegiatan belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran Jarak

Jauh. Pembelajaran Daring akan memberikan pengalaman belajar yang baru bagi

peserta didik selain itu pembelajaran daring juga memiliki hambatan dalam proses

pelaksananya. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilaksanakan dari

jarak jauh dengan menggunakan alat komunikasi. Sedangkan menurut Isman

(2016) pembelajaran daring adalah penggunaan internet dalam proses

pembelajaran. Sekolah bisa memilih belajar secara online, karena pada masa

pandemi ini, kebijakan pemerintah adalah melakukan kegiatan belajar jarak jauh.

Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran daring melibatkan guru.

Untuk memperjelas bagaiman pelaksanaan kegiatan pembelajaran daring

dengan menggunakan Google Classroom masa Pandemi Covid-19.


21

Pembelajara Daring

Penggunaan Google Classroom

Implementasi Penggunaan Google


Classroom pada pembelajaran daring
masa pandemi covid-19 dikelas VI
Sekolah Dasar

Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota

Jambi, yang berlokasi di Jl. RE. Martadinata No.38, Telanaipura,

Kec.Telanaipura, Kota Jambi. Penelitian ini tentang Implementasi penggunaan

Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 di SDN

47/IV Kota Jambi ini dilaksanakan pada semester ganjil dimulai pada 04

November – 08 Desember 2020.

Alasan peneliti mengambil penelitian di SDN 47/IV Kota Jambi,

dikarenakan sekolah tersebut sudah menjalankan Pembelajaran Daring (Dalam

Jaringan) dengan menggunakan Google Classroom.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif

karena menyajikan data yang berupa kata-kata dan bahasa. Penelitian deskriptif

kualitatif merupakan penelitian yang menceritakan fenomena – fenomena yang

lebih bersifat alamiah. Pengamatan lebih menekankan kepada kualitas, karakter

dan keterkaitan antara satu dengan yang lain. Penelitian deskriptif kualitatif tidak

mengubah adanya variabel – variabel yang diteliti akan tetapi lebih menceritakan

tentang bagaimana Implementasi penggunaan Google Classroom dalam proses

pembelajaran daring masa pandemi Covid-19. Dan didasarkan kepada kondisi

dilapangan dan analisis dokumen beserta melalui wawancara.

22
23

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian fenomenologi.

Fenomenologi adalah sebuah pendekatan yang menjelaskan atau mengungkapkan

arti konsep dari suatu fenomena yang dikaji (Sukmawati, 2017:78). Penelitian ini

dilaksanakan untuk mempelajari tentang fenomena dan realitas, Fenomena dan

realitas seakan-akan memiliki dua makna yaitu filsafat ilmu dan metode

penelitian.

3.3 Data dan Sumber Data

Data merupakan sekumpulan fakta yang digunakan untuk men jawab

pertanyaan yang dibutuhkan dalam penelitian. Data deskripsi erupakan

pendeskripsian atas data yang diperoleh peneliti (Juliandi, 2014:118). Data yang

digunakan dalam penelitian ini berupa deskripsi teks dan terkait dengan

implementasi Google Classroom yang digunakan dalam pembelajaran daring

pada saat pandemi Covid-19. Data yang diperoleh berupa dokumen dan data lain

yang digunakan sebagai data pendukung.

Sumber data dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran daring yang

dilakukan oleh informan dalam penggunaan Google Classroom pada

pembelajaran daring masa pandemi di Sekolah Dasar. Sumber data yang diperoleh

dari guru kelas VIE.

3.4 Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti memilih informan yang dianggap relevan

dengan tujuan dari penelitian, agar diperoleh informasi yang tepat dan akurat. Hal

tersebutlah dilatarbelakangi atas pengamatan yang dilakukan mengenai

impelementasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring masa

pandemi Covid-19 di kelas VIE Sekolah Dasar. Informan yang dipilih dalam
24

peneliitian ini yaitu Guru wali kelas VI E dan Peserta tiga Didik Kelas VIE SDN

47/IV Kota Jambi.

3.5 Tekni Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sebagaimana mestinya,

instrumen penelitian kualitatif adalah indera sendiri. Untuk membantu peneliti,

digunakan instrumen pembantu yang sesuai dengan teknik pengumpulan data

yang digunakan, yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi.

3.5.1 Observasi

Observasi merupakan cara dalam pengumpulan data pada saat melakukan

peneltian melalui pengamatan secara langsung ataupun nelihat dari apa yang

diteliti. Pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non

partisipatif. Dalam penelitian menggunakan observasi non partisipatif, yaitu

observasi yang dilakukan oleh peneliti yang tidak mengikuti dalam kegiatan

tersebut. Menurut (Sugiyono, 2014: 204), dalam observasi non partisipan peneliti

tidak berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan, tetapi hanya berperan sebagai

pengamat independen.
25

Tabel 3.1 Kisi –kisi Pedoman Observasi

Komponen Aspek yang diamati Deskrispi


Implementasi Penggunaan Perencanaan Implementasi
Google Classroom Pada Penggunaan Google
Pembelajaran Daring Masa Classroom
Pandemi Covid-19 di Kelas Pelaksanaan Implementasi
VIE Sekolah Dasar Kegiatan Pembelajaran Daring
dengan Menggunakan Google
Classroom Masa Pandemi
Covid-19.

Evaluasi Implementasi
Kegiatan Pembelajaran Daring
dengan Menggunakan Google
Classroom Masa Pandemi
Covid-19.

3.5.2 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara semi-struktur

yaitu untuk mempermudah peneliti mendapatkan data yang mendalam dan

terperinci dengan mengembangkan pertanyaan tentang implementasi penggunaan

Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19. Teknik

wawancara semi-struktur merupakan serangkaian pertanyaan yang dirancang dan

disusun dalam bentuk pedoman wawancara, dan daftar pertanyaan tersebut

digunakan untuk mengarahkan alur pembicaraan agar sampai pada tujuan hasil

data yang diharapkan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara untuk

mendapatkan data yang berasal dari informan yaitu Guru kelas VIE SD Negeri

47/IV Kota Jambi dan tiga Peserta didik kelas VIE.


26

Tabel 3.2 Kisi –kisi Pedoman Wawancara


Tema Sumber Kisi – Kisi Pertanyaan
Data
1. Guru 1. Perencanaan Penggunaan Google Classroom pada
Implementasi pembelajaran daring masa pandemi Covid-19
Penggunaan 2. Pelaksanaan penggunaan Google Classroom pada
Google
pembelajaran daring masa pandemi Covid-19
Classroom Pada
Pembelajaran 3. Evaluasi pembelajaran daring dengan menggunakan
Daring Masa Google Classroom pada masa pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-
19
2. Peserta Penggunaan dan partisipasi peserta didik dalam
didik penggunaan Google Classroom

3.5.3 Dokumentasi

Sugiono, (2013:240) menjelasakan bahwa dokumen adalah catatan peristiwa

yang sudah berlalu, dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya

monumental dari seseorang, dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan

metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Adapun teknik dokumentasi ini dilakukan untuk mendukung data yang

diperoleh dari teknik observasi dan teknik wawancara yang dilakukan, dan

dokumntasinya yang berkaitan dengan pembelajaran daring. Setelah itu data –

data lainnya yang diperoleh dari peneliti dari hasil dokumentasi berupa foto dan

lain-lainnya yang mendukung data penelitian.

3.6 Teknik Uji Validasi Data

Dalam penelitian ini pengecekan (pemeriksaan) keabsahan data dilakukan

dengan menggunakan teknik triangulasi. Keabsahan data merupakan hal yang

paling penting dalam diperbaruhi dari kebenaran (validitas) dan terpercaya

(reabilitas). Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini dalah triangulasi

teknik dan triangulasi sumber. Artinya data yang diperoleh diuji keberannya

(validitas) dengan cara menggunakan data hasil observasi (pengamatan) dengan


27

data hasil dari wawancara, atau dengan cara memperpadukan data hasil

wawancara dengan dokumentasi.

Triangulasi teknik merupakan uji kredibilitas data yang dilaksanakan

dengan cara menguji data yang sumbernya sama dengan teknik yang berbeda.

Triangulasi teknik yang digunakan peneliti ialah menguji hasil wawancara yang

diperoleh dengan hasil observasi serta dokumentasi.

Triangulasi sumber merupakan uji kredibilitas data yang dilaksanakan

dengan cara menguji data yang diperoleh dari beberapa sumber. Triangulasi

sumber yang digunakan peneliti ialah menguji data yang diperoleh dari guru kelas

VIE dan peserta didik.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari, meringkas dan

mengelompokkan semua data yang diperoleh peneliti dari observasi wawancara

dan dokumentasi yang kemudian akan dilakukan analisis data. Model Miles dan

Huberman (dalam Sugiyono, 2019:369-374) menyatakan bahwa, analisis data

dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung,

dan pengumpulan data pada eriode tertentu.

Sugiyono (2014:338) mengemukakan ada 3 tahap dalam menganalisis, yaitu

sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data berarti meringkas, memilih hal-hal pokok, fokus pada

hal – hal yang penting, kemudian menemukan tema dan pola serta

menghilangkan hal yang tidak perlu. Data yang berkurang akan


28

memberikan gambar yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Penyajian Data

Data tersebut direpresentasikan dalam bentuk grafik, deskripsi

singkat, dan hubungan antar kategori.

3. Verifikasi

Kesimpulan yang diperoleh dari verifikasi bersifat sementara.

3.8 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan peneliti yaitu mengikuti langkah –

langkah atau tahapan awal untuk mencapai keberhasilan didalam penelitian.

Prosedur penelitian dirancang untuk mendapatkan data yang valid agar dapat

mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Pada bagian ini akan

menjelaskan penelitian dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap

penyelesaian, sampai tahap penulisan laporan.


29

Fokus
Topik
Permasalahan

Observasi
Pengumpulan
Wawancara
Data

Dokumentasi

Analisis Data Miles &


Data Huberman

Interprestasi
Data

Penulisan
Laporan

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian

4.1.1 Identitas Sekolah

Sekolah Dasar Negeri 47/IV terletak di jalan RE.Martadinata Telanaipura,

Kecamatan Telanaipura Kota Jambi. Berdiri pada tahun 1972. Telp (0741) 65544.

Jumlah tenaga Pendidikan dan Kependidikan SDN 47 Jambi 68 orang. Tingkat

pendidikan para pengajar Sarjana 48 orang, S2 3 orang.

Misinya adalah melaksanakan pendidikan agama seutuhnya guna

membentuk siswa yang bertaqwa, berakhlak mulia sejak usia dini, menjadikan

SDN 47 Kota Jambi sebagai pusat perubahan dan pembaharuan pendidikan di

Provinsi Jambi, mencerdaskan siswa, membekali keterampilan dan mengusai

IPTEK serta mengembangkan mutu sumber daya manusia. Memotivasi guru dan

siswa agar kreatif, inovatif, dan kritis, menciptakan iklim pendidikan yang

demokratis, bermutu bagi guru dan siswa, membentuk siswa yang berwawasan

kebangsaan, berbudaya sehat, disiplin, dan tanggungjawab bagi guru dan siswa.

Dalam proses pembelajaran kelas I sampai kelas VI menggunakan

kurikulum 2013. Tahun Pelajaran 2020/2021 ini, siswa SDN 47 berjumlah 1.059

orang. Untuk Tahun pelajaran 2020/2021, proses pembelajaran di SD Negeri 47

melaksanakan 5 hari kerja dengan menerapkan Program Penguatan Karakter,

pelaksanaan kegiatan pembelajaran pun dilaksanakan sampai pukul 15.00.

30
31

Tabel 4.1 Profil SD Negeri 47/IV Kota Jambi

No Data Sekolah

1. Nama Sekolah SD Negeri 47/IV Kota Jambi

2. NPSN 10504908

3. Jenjang Pendidikan SD

4. Status Sekolah Negeri

5. Alamat Sekolah RE. Marthadinata

Jalan RE. Marthadinata

Desa/Kelurahan Telaipura

Kecamatan Telaipura

Kabupaten Jambi

Provinsi Jambi

Kode Pos 36122

Telp/HP 074165544

6. Mulai Operasional 1962

7. Luas Tanah/Lahan 6.000 m22

8. Luas Banguna 3.000 m2

9. Status Tanah Milik Sendiri

10. Surat IMB Nomor :- Tanggal:-

11. Akreditasi A
32

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

4.1.2.1 Visi Sekolah

“Beriman, Bermutu dan Berbudaya Lingkungan”.

4.1.2.2 Misi Sekolah

1. Melaksanakan pendidikan agama seutuhnya guna membentuk siswa

yang bertakwa, berahlak mulia sejak usia dini.

2. Menjadikan SDN 47 Kota Jambi sebagai pusat perubahan dan

pembaharuan pendidikan di Provinsi Jambi.

3. Mencerdaskan siswa, membekali keterampilan dan menguasai IPTEK

serta mengembangkan mutu sumber daya manusia.

4. Membentuk guru dan siswa yang berkarakter, berwawasan kebangsaan,

berbudaya sehat, disiplin, dan Tanggung jawab.

5. Membudayakan sekolah bersih, sehat dan hijau dalam upaya

mensukseskan ADIWIYATA.

4.1.2.3 Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar,

tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.

1. Lulusan memiliki keimanan dan ketakwaan

2. Meraih standar keputusan minimal 7,5

3. Terpenuhinya 8 standar Nasional Pendidikan secara maksimal.

4. Persentase lulusan 100 %.

5. Lebih 90% dari lulusan diterima di sekolah lanjutan unggulan

6. Kultur sekolah yang inovatif, kreatif, demokratis, terbuka, displin dan

bertanggung
33

7. Lulusan menguasai IPTEK dan Nasionalisme yang tinggi.

8. Pencapaian prestasi OSN, cerdas cermat

9. Lingkungan sekolah yang asri, bersih dan tertata rapi.

10. Manajemen pengelolaan sekolah yang berbasis TIK

4.1.3 Struktur Organisasi

Stuktur Organisasi adalah suatu susunan komponen yang sangat penting di

SD Negeri 47. Berikut Struktur organisasi yang ada di SD Negeri 47 Kota Jambi.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SDN 47/IV Kota Jambi


34

4.1.4 Tenaga Pendidik dan Jumlah Siswa

4.1.4.1 Keadaan guru SD Negeri 47/IV Kota Jambi

SD Negeri 47 memiliki 66 Tenaga Pendidik dan Kependidikan. Sekolah ini

memiliki 30 Tenaga PNS dan 33 Tenaga Honorer baik itu guru maupun karyawan.

Berikut Data Guru SD Negeri 47 Kota Jambi. Tenaga Pendidik yang professional

sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. SD Negeri 47 Kota Jambi

memiliki 66 Tenaga Pendidik yang terdiri dari 36 Guru Kelas, 4 Guru Pendidikan

Agama Islam, 5 Guru PJOK dan 3 Guru Bahasa Inggris. Untuk meningkatkan

kemampuan Guru, SD Negeri 47 melaksanakan Program Pengembangan SDM

berupa Pelatihan dan Workshop.

Tabel 4.2 Data Guru SD Negeri 47/IV Kota Jambi

No Nama Guru dan NIP GOL Jabatan


Pegawai
1. Ansori,S.Pd.,M.Pd 197203041996031001 IV/A Kepsek
2. EllyYuliawati,S.Pd 1 196110291982042001 IV/A Gr.Kelas
3. Hj .Erita,S.Pd 196308181983032006 IV/B Gr.Kelas
4. Makhdalena 19620901983092002 IV/A Gr.Kelas
5. Gusmiati, S.Pd 196308261985072001 IV/B Gr.Kelas
6. Heni Maladewi, S.Pd 196510231986102002 IV/B Gr.Kelas
7. Syuryani, S.Pd 197601181997032001 IV/B Gr.Kelas
8. Hj.Dewi 197506052005012009 IV/A Gr.Kelas
Sutria,S.Pd.,M.Pd
9. Yunita,S.Pd.I 198306052006042008 III/D Gr.Kelas
10. M. Haris,S.Pd 197001012005011018 III/C Gr.Kelas
11. Apryanto,S.Pd 19710920200501006 III/C Gr.Kelas
12. Juliah,S.Pd 197807122005012007 III/C Gr.Kelas
13. Fitriyalis,S.Pd.I 198602282010012023 III/C Gr.Agm
14 Yelma Erni, S.Pd 197601112006042015 III/B Gr.Kelas
15. Fahrul Ahmad 198002092007011015 V Gr. Agm
16. Dia VatriSia, S.Pd 198105232006042019 III/B Gr.Kelas
17 Rahel Masnawati 196912312006042130 II/C Gr. Kris
Tondang
18. Ade Putra S.Pd 198401012009031009 III Gr. Penjas
19. Mellyanti, S.Pd 198515112008032000 III/B Gr.Kelas
20. Desiyani,S.Pd 198012082006042007 III/C Gr.Penjas
21. MarniYuliaSari,S.Pd 198405202010012013 III/C Gr.Kelas
35

22. Nafsiah, S.Ag 196907012007012996 III/C Gr. Agm


23. Drs. Sarjono 196712312014071019 III/A Gr. Agm
24 Miftahurrohman, M.Pd 19810830200642000 III/A Gr. Kelas
25. Ismiarti Ningsih, S.Pd 198601232019031013 III/A Gr. Kelas
26. Vicky Darmawan, S.Pd 199005122019031013 III/A Gr. Kelas
27. Tri Utami Widayati, 199005122019032021 III/A Gr. Kelas
S.Pd
28. Rani Oktaviani, S.Pd 199010052019032013 III/A Gr. Kelas
29. R.Septa Kusuma, S.Pd 199309302019031012 III/A Gr. Kelas
30. Elsa Imenda, S.Pd 199504082019032016 III/A Gr. Kelas
31 Niniek Latifah, S.Pd 199611072019032006 III/A Gr. Kelas
32. Yulis Armawati, A.Md 197807312014072003 II/D Tata Usaha
33. Sulastri 198402102014072003 II/B Tata Usaha
34 Suhar 196810262012121001 II/B Penjaga Skl
35. Siti Mardiah - - Gr. TPA
36. Icha Khairyah, S.Pd.I - - Gr. Kelas
37. Pujiati, S.Pd - - Gr. Kelas
38. Ruslan, S.Pd - - Gr. Kelas
39. Esthi Putri Maisari.Z, - - Gr. Kelas
S.Pd
40. Elli Fattiah, S.Pd - - Gr. Kelas
41. Willy Nainggolan, S.S - - Gr. B.Ing
42. Haryanto, S.Pd.I - - Gr. Agm
43 Rahmadiah Syahputri, - - Gr. Penjas
S.Pd
44 Diah Retno Hasari, S.Pd - - Gr. Kelas
45 Isnaini Prilawati,S.Pd - - Gr. Kelas
46 Gigih Darma Permadi, - - Gr. Penjas
S.Pd
47 Nur Komalasari, S.Pd - - Gr. Kelas
48 Mariska, S.Pd - - Gr. Kelas
49 Indri Desfianti, S.Pd - - Gr. Penjas
50 Lisbet Marwati, S.Pd - - Gr. Kelas
51 Riri Suryati, S.Pd - - Gr. Kelas
52 Ruci Enris Jumaniar, - - Gr. Kelas
S.Pd
53 Putri Widdyah - - Gr. B.Ingg
Kisningrum, S.Pd
54 Maimunnah, S.Pd - - Gr. Kelas
55 Munfazilla, S.Kom - - Gr. B.Ing
56 Fitriyani, S.E - - Gr. TPA
57 Putri Yulianti - - Pustakawan
58 Vhinny Barriantry.W, - - Gr. B.Ingg
S.Pd
59 Sestrani - - Gr. TPA
60 Aji Tri Laksono - - Operator
61 Usman SY - - Satpam
36

62 Dahlan - - Satpam
63 Mugiati - - Cleaning
Service
64 Nurbaiti - - Cleaning
Service
65 Asrowiyah - - Cleaning
Servuce
66 Very Ariandi - - Supir
Sumber data : Dokumentasi SD N 47/IV Kota Jambi

4.1.4.2 Keadaan siswa SD Negeri 47/IV Koja Jambi

Tabel 4.3 Data Siswa SD Negeri 47/IV Kota Jambi

Kelas 2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021

I 140 150 112 158


II 250 167 153 116
III 215 237 165 160
IV 229 216 242 160
V 209 223 223 241
VI 209 202 220 224
Jumlah 1252 1195 1115 1059
Sumber data : Dokumentasi SD N 47/IV Kota Jambi

4.2 Deskripsi Temuan Penelitian

Penelitiam ini dilakukan di SDN 47/IV Kota Jambi pada tanggal 04

November s/d 08 Desember 2020. Peneliti melakukan observasi terhadap proses

implementasi penggunaan Google Classrom pada pembelajaran daring masa

pandemi Covid-19 dikelas VI E SDN 47/IV Kota Jambi. Dalam pembelajaran

peneliti mengamati secara langsung proses kegitan pembelajaran daring dengan

menggunakan aplikasi Google Classroom. Sedangkan tahap berikutnya

wawancara, peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa informan yang

telah ditentukan sebelumnya yang dirasa dapat menjawab dan mendapatkan data
37

yang diinginkan diantaranya guru yang menggunakan aplikasi Google Classroom

pada pembelajaran daring pada kelas VIE dan tiga orang siswa.

Pada tahap dokumentasi peneliti mendokumentasikan hasil observasi dalam

bentuk foto dan data – data file yang berkaitan dengan implementasi penggunaan

Google Classrom pada pembelajaran daring. Dengan tujuan sebagai penguat data

wawancara dan observasi. Ada beberapa orang yang peneliti wawancara yaitu

wali kelas VIE selaku informan utama, dan beberapa siswa-siswi kelas VIE yang

merasakan pembelajaran secara daring dengan menggunakan aplikasi Google

Classroom.

Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh peneliti dari informan, berikut

ini dikemukakan data temuan lapangan yang diperoleh dari wawancara dan

observasi. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

4.2.1 Perencanaan dalam implementasi penggunaan Google Classroom

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SDN 47/IV Kota Jambi

mengenai implemntasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring

masa pandemi Covid-19 di kelas VIE SDN 47/IV Kota Jambi diperoleh hasil

sebagai berikut.

Pertama, Menyiapkan Rencana Peaksanaan Pembelajaran, Pembelajaran

pada dasarnya perlu perencanaan terlebih dahulu sebelum ketahap proses kegiatan

belajar. Terkait pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom

guru mempersiapkan pembelajaran. Untuk proses pembelajaran menyiapkan RPP

daring tentunya, dan juga keterampilan yang dimiliki guru dalam pembelajaran

ini benar – benar harus bisa memahami ataupun menggunakan Google Classroom

agar fungsi dan manfaat Google Classroom dapat dimaksimalkan.


38

Selain itu guru juga mengapload materi, memberi tugas yang bisa dilihat

oleh siswa atau yang bisa dibaca oleh siswa dan tidak kalah penting juga memiliki

koneksi internet untuk mengakses laman Google Classroom.Dalam penyampaian

materi guru sebelumnya mempersiapkan media pembelajaran berupa video,

gambar, dan menampilkan ataupun mengirimkan PowewPoint yang berisikan

materi pembelajaran tentang magnet yang dibuat oleh guru guru dengan program

software berupa Microsoft Powerpoint.

Dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan menggunakan Google

Classroom sebagai media pembelajarannya. Terlihat bahwa dalam perencanaan

untuk mengimplementasikan penggunaan gooogle classroom pada pembelajaran

daring masa pandemi Covid-19 ini bahwa perencanaan proses pembelajaran yang

dibuat oleh guru dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Daring,

mengapa demikian karena pada saat sedang melaksanakan pembelajaran daring di

masa pandemi Covid-19 sekarang ini. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

daring yang dibuat oleh guru setiap mengajar di kelas sebagai acuan atau landasan

utama untuk melaksanakan suatu ke giatan pembelajaran. Dalam pembuatan RPP

ini tentunya guru membutuhkan silabus sebagai acuan. Silabus pada Kurikulum

2013 sudah tersedia sehingga guru tidak membuatnya lagi.

Kemudian dalam perencanaan juga membahas tentang apa – apa saja yang

dibutuhkan saat melangsungkan pembelajaran daring ini, seperti sarana dan

prasarana yang dibutuhkan, serta bagaimana strategi atau pendekatan yang akan

dilakukan oleh guru dalam mengimplementasikan penggunaan Google Classroom

agar mencapai hasil atau nilai yang diharapkan untuk mencapai KKM. Tidak
39

hanya dengan guru, dengan wali murid juga disampaikan tentang hasil atau nilai

yang diperoleh oleh siswa.

Kedua, menyiapkam media pembelajaran dalam melaksanakan

pembelajaran daring denngan menggunakan Google Classroom ini, guru tentu

harus menyiapkan sutu media pembelajaran untuk menyampaikan suatu

pembelajaran di ruang Google Classroom. Adapun media yang digunakan guru

pada saat melangsung kegiatan pembelajaran guru menggunakan media

pembelajaran berupa video pembelajaran, gambar dan juga PowerPoint (PPT).

Dengan menggunakan media – media tersebut berupaya untuk menarik siswa

untuk tidak bosan dalam melaksanakan pembelajaran daring masa pandemi

Covid-19 ini.

Hal tersebut sesuai dengan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru

kelas VIE Ibu DVS mengenai kesiapan ibu dalam menghadapi pembelajaran

daring dengan menggunakan Google Classroom adalah sebagai berikut:

“Kesiapannya ia ada RPP daring, silabus, LKPD dan video


pembelajaran yang disesuaikan denga materi ajarnya. Dan juga
keterampilan dalam pembelajaran ini benar – benar harus bisa
memahami ataupun menggunakan Google Classroom agar fungsi
dan manfaat Google Classroom dapat dimaksimalkan. Selain itu
guru juga mengapload materi, memberi tugas yang bisa dilihat oleh
siswa atau yang bisa dibaca oleh siswa dan tidak kalah penting juga
memiliki koneksi internet untuk mengakses laman Google
Classroom”.(Wawancara Ibu DVS, 18 November 2020).

Dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan kegiatan pembelajaran daring

dengan menggunakan Google Classroom guru juga menyiapkan RPP sebagai

panduan dalam mengajar, video pembelajaran, keterampilan dalam pembelajaran

ini benar – benar harus bisa memahami ataupun menggunakan Google Classroom

agar fungsi dan manfaat Google Classroom dapat dimaksimalkan.


40

Adapun pendapat guru kelas VIE mengenai implementasi penggunaan

Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 :

“Tanggapan saya terkait implementasi penggunaan Google


Classroom pada pembelajaran daring yah, di Google Classroom ini
bisa memantau kegiatan belajar siswa, baik itu pengiriman tugasnya
yang terstruktur, dan absennya juga bisa kita pantau”.(Wawancara
Ibu DVS, 16 November 2020).

Hal tersebut sesuai dengan wawancara yang dilakukan peneliti dengan siswa

M.RDF, mengenai media pembelajaran adalah sebagai berikut:

“Bagus – bagus dan senang – senang aja kak, sama seperti WA sih
kak, tapi Google Classroom ini lebih rapi untuk pengiriman
tugasnya jadi efektif aja kak pembelajarannya”.(Wawancara siswa
M.RDF, 18 November 2020).

Dalam wawancara tersebut, guru kelas VIE dan siswa menjelaskan dalam

penggunaan aplikasi Google Classroom pada masa pandemi covid -19 sekarang

ini. Walaupun sering terkendala oleh jaringan internet, sekolah menyiapkan wifi

agar bisa melangsungkan kegiatan pembelajaran yang mengandalkan teknolgi

informasi.

“Dibilang cocok atau tidaknya kan bisa dilihat dari lingkungan


sekolahnya, nah kita jabarkan dahulu jika melakukan kegiatan
pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom apa
saja yang harus disiapkan untuk pemberian materi Kesiapannya ia
ada RPP daring, dan video pembelajaran yang disesuaikan denga
materi ajarnya. Dan juga keterampilan dalam pembelajaran ini benar
– benar harus bisa memahami ataupun menggunakan Google
Classroom agar fungsi dan manfaat Google Classroom dapat
dimaksimalkan. Selain itu guru juga mengapload materi, memberi
tugas yang bisa dilihat oleh siswa atau yang bisa dibaca oleh siswa
dan tidak kalah penting juga memiliki koneksi internet untuk
mengakses laman Google Classroom.”(Wawancara Ibu DVS 16
November 2020).

Jawaban tersebut keseluruhan menjelaskan bahwa untuk melangsungkan

kegiatan pembelajaran daring bisa menggunakan aplikasi Google Classroom.

Selain itu juga guru harus mengetahui apa-apa saja yang disiapkan dalam
41

penggunaan aplikasi tersebut, karena jika salah satu dari itu tidak ada maka

pembelajaran tersebut tidak bisa jalan sesuai rencana.

4.2.2 Pelaksanaan penggunaan Google Classroom pada pembelajaran

daring

Kesesuaian RPP dengan proses pembelajaran, dalam melaksanakan

penelitian, peneliti melakukan kegiatan observasi kegiatan pembelajaran daring

melalui Google Classroom dan wawancara guru kelas dan siswa. Dari hasil

observasi dan wawancara diketahui bahwa, Pelaksanaan penggunaan Google

Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 di kelas VIE SD

Negeri 47/IV Kota Jambi sudah berjalan efektif dengan mengacu pada rencana

yang telah dibuat. Untuk pelaksanaan penggunaan Google Classroom digunakan

untuk kegiatan belajar mengajar yaitu setiap hari senin – jum’at. Selain itu,

adapun hal – hal yang harus dipersipkan oleh guru yaitu :

Berdasarkan hasil observasi kondisi pelaksanaan penggunaan pembelajaran

daring masa pandemi Covid-19 terletak pada kesiapan guru dan kesiapan siswa,

hasil pengamatan yang telah peneliti laksakan terhadap kesiapan guru maka

terlihat bahwa guru tepat waktu dalam memulai pembelajaran hal ini

menunjukkan bahwa guru telah mempersiapkan diri untuk mengajar, guru juga

telah mempersipkan materi yang akan disampaikan kepada siwa. Akan tetapi ada

yang telat dalam mengikuti pembelajaran hal itu menunjukkan bahwa kesiapan

siswa masih kurang, meskipun sebelumnya sudah di ingatkan melalui WhatsApp

sebelum memulai pembelajaran.

Kondisi pelaksanaan penggunaan Google Classroom pada pembelajaran

daring masa pandemi Covid-19 tersebut tidak jauh berbeda dengan pembelajaran
42

sebagaiman tatap muka didalam kelas, berdasarkan observasi pada kegiatan

pembelajaran guru menanyakan kabar siswa, melakukan absensi, menyampaikan

materi dengan menggunakan media pembelajaran yang telah disipkan.

Pertama, penyampaian materi pembelajaran, materi pembelajaran adalah isi

dari pelajaran yang disampaikan guru kepada siswanya setiap melangsungkan

kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam persiapan mengajar, guru tentunya

menyiapkan materi yang akan diajarnya besok. Berdasarkan hasil observasi dalam

penyampaian materi pembelajaran guru sudah menyampaikan materinya dengan

jelas sehingga siswa mengerti. Dan juga setiap materi pembelajaran disampaikan

oleh guru dengan rinci. Pada proses pembelajaran terlihat guru menggunakan

Google Classsroom untuk media pembelajaran daring, bahwa dalam penyampaian

materi guru mengirimkan Microsoft Powerpoint informasi atau materi tentang

magnet yang ada di ruang Google Classroom. Google Classroom sebagai salah

satu media pembelajaran untuk melangsungkan kegiatan pembelajaran salah

satunya dalam penyampaian materi pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

Berdasarkan wawacara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas VI E Ibu

DVS, mengenai penyampaian materi adalah sebagai berikut:

“Kalau ibu menyampaikan materi ya poin-poin yang pentingnya


saja dan juga dilengkapi dengan video, gambar ataupun membuat
PPT supaya guru tidak bosan dalam belajar”.(Wawancara Ibu DVS,
18 November 2020).

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Google

Classroom masa pandemi Covid-19 untuk penyampaian materi guru sudah

menyampaikan materi dengan jelas.

Tentunya dalam melangsungkan kegiatan pembelajaran daring pada masa

pandemi Covid-19 sekarang ini, guru sangat membantu jaringan internet yang
43

merupakan sistem yang dapat membantu atau mempermudah guru dalam

mengirimkan informasi atau materi pembelajaran kepada siswa.

Kedua, media pembelajaran, sudah kita ketahui bahwa media pembelajaran

memiliki peran yang sangat penting dalam melangsung kegiatan pembelajaran.

Karena dengan menggunakan media pembelajaran siswa akan lebih mudah

memahami materi jika didukung dengan media. Berdasarkan hasil observasi pada

pembelajaran denga menggunakan Google Classroom media yang digunakan guru

dalam penggunaan Google Classroom pada pembelajara daring ini yaitu berupa

gambar, video dan sering juga menyampaikan materi dengan menggunakan

Powerpoin (PPT).

Hal tersebut sesuai dengan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru

kelas VIE ibu DVS, mengenai media pembelajaran adalah sebagai berikut:

“Kalau media yang efektif ataupun yang ibu gunakan dalam


pelaksanaan pembelajaran daring dengan menggunakan Google
Classroom ini ibu menggunakn Video pembelajaran, gambar yang
sesuai dengan materi, ataupun PPT untuk menyampaikan
materinya”.(Wawancara Ibu DVS, 18 November 2020).

Pendapat tersebut selaras dengan wawancara yang peneliti lakukan dengan

wawancara yang dilakukan dengan salah satu siswa melalui Video Call adalah

sebagai berikut:

“Iya kak, biasanya dalam kegiatan pembelajaran ibu menggunakan


media pembelajaran video pembelajaran, gambar dan PPT kak”
(Wawncara Siswa M.RDF, 18 November 2020).

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan Google

Classroom pada pembelajaran daring ditengah masa pandemi Covid-19 bahwa

dalam melangsungkan kegiatan pembelajaran daring ini sangat membutuhkan


44

media pembelajaran karena menggunakan media pembelajaran siswa menjadi

terbantu.

Ketiga, metode pembelajaran, berdasarkan observasi yang dilakukan

peneliti ialah bahawa dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini dengan

menggunakan Google Classroom guru menggunakan tanya jawab, metode yang

digunakan ini akan disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, dan pada

pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung.

Keempat, strategi mengajar, Adapun strategi guru dalam pelaksanaan

pembelajaran bahwa dalam penggunaan Google Classroom guru menyampaikan

poin-poin penting disertai dengan media yang mendukung materi seperti guru

memberikan gambar untuk memvisualisasikan materi sehingga pembelajaran akan

lebih bermakna karena siswa memperoleh gambaran secara langsung.

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan Guru kelas VIE

Ibu DVS adalah sebagai berikut:

“Dalam pelaksanaan penggunaan Google Classroom pada


pembelajaran daring ini telah berjalan dengan baik. Untuk strategi
yang dilakukan guru adalah menyampaikan materi yang pooin-poin
saja agar peserta didi tidak bosan. untuk tanggung jawab masing –
masing siswa sebagian besar sudah bertanggung jawab baik itu
pengerjaan tugasnya dan pengiriman tugasnya dan pesrta didik juga
sudah aktif. Adapun juga sebelum melaksanakan pembelajaran,
guru mengingatkan sendiri lewat chatt WhattApp maupun group
WhatsApp agar siswa mengikuti pembelajaran diGoogle
Classroom. “.(Wawancara Ibu DVS, 22 Npvember 2020).

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi yang ibu

lakukan dalam pelaksanan pembelajaran sebaiknya yang penting – pentingnya

saja dan juga harus dilengkapi dengan video pembelajaran dan gambar. Dan juga

tidak segan-segan guru untuk mengikatkan siswa – siswi nya agar mengikuti

pembelajaran diGoogle Classroom.


45

Adapun dalam memaksimalkan pembelajaran daring dengan menggunakan

Google Classroom yaitu dalam pembelajaran ini alhamdulillah di sekolah untuk

wali kelas dan wali murid saling berinteraksi melalui Via WhatsApp, jadi

menimalisir miss communication. Kelebihan merupakan nilai lebih yang ada pada

suatu hal sedangkan kekurangan adalah sesuatu yang menyebabkan kurang

sempurna. Kelebihan dan kekurangan ini ditinjau dari segi materi, strategi, dan

manajemen.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, terlihat bahwa untuk

kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran Google Classroom pada masa

pandemi Covid-19 ini yaitu kelebihannya ia mudah dalam menerima dan

mengerjakan tugas yang diberikan, Materi yang diberikan juga secara rinci

disertai gambar atau video yang disesuaikan dengan materi pelajaran. Dan juga

kita bisa belajar dimana dan kapapun. Dan untuk kekurangan nya ia itu tidak bisa

bertatap muka, dan juga tidak bisa praktek secara langsung, hanya saja siswa bisa

praktek dengan di video in terus di kirim ke ruang Google Classroom. Pada

pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi Google Classroom dalam

melangsungkan kegiatan pembelajaran sangat menarik bagi siswa karena belajar

yang baru memudahkan siswa untuk belajar secara mandiri.

Pada sebagian siswa ada yang terkendala dengan jaringan seperti jaringan

yang tidak mendukung dimana pembelajaran Google Classroom ini membutuhkan

akses internet, sebagaimana hasil wawancara dengan CLS melalui VideoCall WA

sebagai berikut:

“Faktor penghambatnya sinyal internet kak, jaringan tergantung


cuaca dan juga susah untuk praktek lngsung didepn guru, kalau
mau praktek kami membuat video terus nanti kami kirim ke Google
Classroom kak.”. (Wawancara CLS, 20 November 2020).
46

Sependapat dengan SRT dibaca dari hasil wawancara melalui VideoCall

WA sebagai berikut:

“Terkadang sinyalnya jelek, minim kuota tetapi hal itu bisa di atasi
dengan meminta teatring orang tua agar proses pembelajaran dapat
berjalan dan hasil pembelajaran dapat tercapai”. (Wawancara SRT,
21 November 2020).

Kedua pendapat di atas ada bedanya dengan hasil wawancara peneliti

dengan M.RDF melalui VideoCall WA adalah sebagai berikut:

“Kendala yang kami rasakan pada saat belajar menggunaka aplikasi


Google Classroom pada pembelajaran daring ini yaitu masih ada
yang materi pembelajara yang tida saya mengerti, untuk solusinya
yaitu saya bertanya sama orang tua saya”. (Wawancara M.RDF 20
November 2020).

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk

penghambat yang biasanya terjadi ialah jaringan internet yang kurang stabil

dan ada juga materi yang tidak mengerti yang membuat siswa bertanya

kepada orang tuanya.

4.2.3 Evaluasi dari Implementasi Penggunaan Google Classroom pada

pembelajaran daring

Telah diketahui bahwa evaluasi merupakan suatu kegiatan yang

dilaksanakan untuk mengukur sampai mana hasil yang telah dicapai oleh siswa.

Evaluasi dapat diartikan sebagai proses penilaian yang didasarkan pada kriteria,

tujuan, atau sasaran tertentu yang telah ditetapkan. Selanjutnya diikuti dengan

pengambilan kesimpulan atas apa yang telah dievaluasi.

Berdasarkan observasi tentang implementasi penggunaan Google

Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi covid – 19. Dikelas VIE SD

Negeri 47/IV Kota Jambi, tentang evaluasi pada setiap materi guru beranggapan
47

bahwa siswa sudah mulai terbiasa dengan mengerjakan tugas secara online, baik

itu diperintah untuk praktek dengan membuat video, membuat gambar atau suatu

karya, dan nanti tugas – tugasnya dikumpul melalui Google Classroom agar bisa

dipantau oleh gurunya. Untuk penilaian hasil belajar yang telah dilaksanakan

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan mengukur kemampuan siswa

dalam memahami suatu materi yang telah diberikan, dalam pembelajaran Google

Classroom pada pembelajaran daring. Dari sinilah dapat diketahui bahawa setiap

individu sudah dinyatakan berhasil dan telah mencapai KKM.

Pada pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom sudah

terlihat yakni siswa sudah bisa memanfaatkan Google Classroom sebagai media

pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 dan juga dari nilai-nilai

seharian yang dikerjakannya siswa telah tercapai KKM.

Berdasarkan observasi tentang implementasi penggunaan Google

Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi covid – 19. Dikelas VIE SD

Negeri 47/IV Kota Jambi, hal ini terlihat pada hasil siswa dalam proses kegiatan

pembelajaran. Seperti awalnya siswa belum bisa menggunakan Google Classroom

sekarang siswa menjadi bisa. Dan juga siswa sudah mulai terbiasa dengan

mengerjakan tugas secara online, baik itu diperintah untuk praktek dengan

membuat video, membuat gambar atau suatu karya, dan nanti tugas – tugasnya

dikumpul melalui Google Classroom agar bisa dipantau oleh gurunya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, guru melakukan

penlaian mulai dari penlalaian kognitif, afektif, da psikomotor. Dari segi kognitif

pada penelitian ini, hasi belajar siwa dapat diperoleh dari hasil ulangan harian

siswa, penilaian tengah semester dan nanti akan dilihat juga dari penilaian akhir
48

semester. Dengan manfaat yang diberikan Google Classroom membuat siswa

akan lebih mudah dalam memahami pembelajaran atau materi ajar yang diberikan

guru, sehingga dengan pemahaman baik yang dimiliki oleh siswa terhadap

pembelajaran akan memperoleh hasil yang bagus pula.

Berdasrkan hasil observasi tentang penilaian kognitif, bahwa pelaksanaan

pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classrom untuk penilaian

kognitif dilihat dari hasil penilaian tugas dari guru, baik itu nilai harian, nilai

tengah semester dan nilai akhir semester. Selain itu bisa di lihat dari tugas siswa

berupa praktik dalam membuat video praktek tentang materi magnet.

Untuk penilaian afektif, bahwa berdasrkan observasi yang dilakukan oleh

peneliti penilaian afektif dilihati dari sikap tanggung jawab dan disiplin siswa

seperti sikap siswa dalam mengumpulkan tugas, mengerkan tugas yang diberikan

guru, nahwa terlihat dalam sikap siswa ini masih ada siswa yang telat dalam

ataupun tidak mengerjakan tugas dengan tepat waktu.

Untuk penilaian psikomotor, terlihat bahwa dalam kegiatan ataupun

pelaksanaan pembelajaran yang diamati melalui kegiatan praktik. Untuk kegiatan

prakti ini, siswa terlihat sanagat berpatisipasi dalam mengikuti pembelajaran

daring.

Dari penilaian hasil belajar yang telah dilaksanakan untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa dan mengukur kemampuan siswa dalam memahami

suatu materi yang telah diberikan, dalam pembelajaran Google Classroom pada

pembelajaran daring. Dan juga dalam melangsungkan kegiatan pembelajaran

daring masa pandemi Covid-19. Selain itu kegiatan pembelajaran daring juga

dapat dilihat dari absen keseharian siswa yang ada di Google Classroom dan juga
49

bisa melihat keseharian siswa yang dikirimya melalui Google Classroom. Seperti

tugas praktik berupa video yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran

pembelajaran atau produk yang telah siswa buat pada tugas tertentu. Hingga saat

ini pelaksanaan penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring

teerlaksana.

Hal tersebut selaras dengan hasil wawancara peneliti dengan ibu DVS yaitu

sebagai berikut:

“Kalau untuk secara umum, hasilnya bagus dan setiap individu


telah mencapai KKM”. (Wawancara Ibu DVS, 18 November
2020).

Adapun juga, dalam melakukan wawancara dengan Ibu DVS, bahwa ibu

mengatakan siskap tanggung jawab siswa dalam mengikuti pembelajaran daring

dengan menggunakan Google Classroom adalah sebagai berikut :

“Alhamdulillah untuk tanggung jawab siswa sebagian besar sudah


bertanggung jawaab, baik itu dalam pengerjaan tugas dan
pengirimanntugasnya”.(Wawancara Ibu DVS, 23 November 2020).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan pandemi covid -19 ini

pembelajaran tetap dilaksanakan namun dengan cara online dengan

memanfaatkan aplikasi yaitu Google Classroom dan juga tidak mematahkan

semangat siswa untuk terus belajar dirumah dan mendapatkan hasil yang

memuaskan. Dan juga tanggung jawab siswa pun baik, baik itu dari pengerjaan

tugas dan pengiriman tugasnya.

Pada implementasi penggunaan Google Classroom pembelajaran daring

masa pandemi Covid-19 telah terlihat dari hasil hasil ulangan harian, ujian tengah

semester bahwa hasil belajar yang telah dicapai setiap siswa telah mencapai

KKM.
50

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari implementasi penggunaan Google

Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 telah mencapai

KKM, tujuan pembelajaran telah tercapai dengan baik, pembelajaran daring

dengan menggunakan Google Classroom ini sebagai alternatif dalam keadaan

pandemi Covid-19.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil peneliian yang telah dilakukan oleh penliti melalui

observasi dan wawancara dngan guru kelas VIE mengenai implementasi

penggunaan google classroom pada pembelajaran daring masa pandemi covid-19

dikelas VIE Sekolah Dasar. Pembahasan ini dilakukan untuk menjawab rumusan

penelitian dalam penelitian ini yaitu: Implementasi penggunaan google classroom

pada pembelajaran daring masa pandemi covid-19 di kelas VIE Sekolah Dasar?

Dalam mengimplementasikan sebuah program dimulai dari perencanaan,

melaksanakan hasil dari perencanaan yang telah dibuat, pelaksanaan, kemudian

selanjutnya melakukan evaluasi yang didapat.

1. Perencanaan dalam implementasi penggunaan Google Classroom

Perencanaan merupakan kegiatan menetapkan serangkaian tindan – tindakan

yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dengan cara menggunakan

sumberdaya yang dimilki secara maksimal, perencanaan mempunyai kedudukan

strategis agar capaian pelsanaan yang dilakukan tidak menyelimpamh dari tujuan,

adapun hal – hal yang harus dirancang dalam pelaksanaan penggunaan Google

Classroom pada pembelajaran daring yaitu sebagai berikut:

Pertama, Menyiapkan Rencana Peaksanaan Pembelajaran, Pembelajaran

pada dasarnya perlu perencanaan terlebih dahulu sebelum ketahap proses kegiatan
51

belajar. Terkait pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom

guru mempersiapkan pembelajaran. Untuk proses pembelajaran menyiapkan RPP

daring tentunya, dan juga keterampilan yang dimiliki guru dalam pembelajaran

ini benar – benar harus bisa memahami ataupun menggunakan Google Classroom

agar fungsi dan manfaat Google Classroom dapat dimaksimalkan.

Kedua, menyiapkam media pembelajaran dalam melaksanakan

pembelajaran daring denngan menggunakan Google Classroom ini, guru tentu

harus menyiapkan sutu media pembelajaran untuk menyampaikan suatu

pembelajaran di ruang Google Classroom. Adapun media yang digunakan guru

pada saat melangsung kegiatan pembelajaran guru menggunakan media

pembelajaran berupa video pembelajaran, gambar dan juga PowerPoint (PPT).

2. Pelaksanaan penggunaan Google Classroom pada pembelajaran

daring

Menurut Bahri & Zain (2010:1) Pelaksanaan pembelajaran adalah suatu

kegiatan yang bernilai edukatif, nilai edukatif, mewarnai interaksi tang terjadi

antara guru dan siswa, interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah

dirumuskan sebelum pelaksaan pembelajaran dimulai.

Berdasarkan obsevasi yang dilakukan peneliti di kelas VIE bahwa dalam

pelaksanaannya dapa dilihat melalui komponen – komponen pelaksanaan

pembelajaran, yaitu sebagai berkut:

Pertama penyampaian materi, penyampaian materi pembelajaran guru sudah

menyampaikan materinya dengan jelas sehingga siswa mengerti. Dan juga setiap

materi pembelajaran disampaikan oleh guru dengan rinci. Pada proses


52

pembelajaran terlihat guru menggunakan Google Classsroom untuk media

pembelajaran daring, bahwa dalam penyampaian materi guru mengirimkan

Microsoft Powerpoint informasi atau materi tentang magnet yang ada di ruang

Google Classroom. Google Classroom sebagai salah satu media pembelajaran

untuk melangsungkan kegiatan pembelajaran salah satunya dalam penyampaian

materi pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

Kedua media pembelajaran, berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran

denga menggunakan Google Classroom media yang digunakan guru dalam

penggunaan Google Classroom pada pembelajara daring ini yaitu berupa gambar,

video dan sering juga menyampaikan materi dengan menggunakan Powerpoin

(PPT).

Kegiga metode, berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti ialah bahawa

dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini dengan menggunakan Google

Classroom guru menggunakan tanya jawab, metode yang digunakan ini akan

disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, dan pada pelaksanaan

pembelajaran yang berlangsung.

Keempat, strategi mengajar, adapun strategi guru dalam pelaksanaan

pembelajaran bahwa dalam penggunaan Google Classroom guru menyampaikan

poin-poin penting disertai dengan media yang mendukung materi seperti guru

memberikan gambar untuk memvisualisasikan materi sehingga pembelajaran akan

lebih bermakna karena siswa memperoleh gambaran secara langsung.


53

3. Evaluasi dari Implementasi Penggunaan Google Classroom pada

pembelajaran daring

Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan dari sebuah

program telah tercapai. Indikator kinerja yang akan dievaluasi disini adalah

efektif, relefan, efisien, kelaiakan program (Mustari, 2018:89.). Untuk penilaian

keberhasilan tersebut dilakukan melalui langkah – langkah berikut:

1. Menetapkan indikator dari aspek – aspek yang ditetapkan

2. Menyusun berbagai instrumen penilaian

3. Melakukan perencanaan terhadap pencapaian indikator

4. Melakukan analisis dan evaluasi

5. Melakukan tindak lanjut.

Adapun instrumen evaluasi yang digunakan juga harus bervariasi sesuai

dengan kompetensi yang akan diukur. Sesuai dengan peraturan menteri

pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor 23 tahun 2016 tentang

standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai tujuan, prosedur, prinsip,

ruang lingkup, mekanisme, dan instrumen hasil penilaian belajar siswa (Kuntarto

& Gustina, 2019).

Dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen diterangkan

bahwa kompetensi merupakan seperangkat kepengetahuan. Keterampilan dan

perilaku yang dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh seseorang. Hasil belajar siswa

dilihat dari tigas aspek yaitu kokgnitif, afektif, dan psikomotor. Kompetensi pada

ranah kognitif merupakan kemampuan berfikir secara hirarkis yang meliputi

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.


54

Berdasrkan hasil observasi tentang penilaian kognitif, bahwa pelaksanaan

pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classrom untuk penilaian

kognitif dilihat dari hasil penilaian tugas dari guru, baik itu nilai harian, nilai

tengah semester dan nilai akhir semester. Selain itu bisa di lihat dari tugas siswa

berupa praktik dalam membuat video praktek tentang materi magnet.

Dari segi afektif pada hal ini berkaitan dengan sikap, minat, konsep diri,

nilai dan moral. Sikap adalah kecendrungan untuk merespon secara positif atau

negatif terhadap objek, situasi, konsep dan orang. Adapun sikap disini adalah

sikap siswa terhadap sekolah dan terhadap pelaksanaan pembelajaran daring. Oleh

karena itu, guru harus menciptakan pengalaman belajar yang membuat sikap

siswa menjadi lebih positif terhadap materi ajar. Sikap siswa terhadap pelaksanaan

pembelajaran daring terlihat lebih bagus dan positif.

Dari segi psikomotor adalah berkaitan dengan keterampilan atau

kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

Kemampuan bertindak lanjut juga sangat tergantung dengan pengeahuan,

pemahaman suatu obyek atau kegiatan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan media aplikasi Google Classroom ini, penilaian keterampilan siswa

dapat dilihat dari keterampilan siswa dalam membuat tugas praktik dengan di

videoin, dan membuat produk pembelajaran , contohnya seperti membuat poster

tentang lingkungan dan juga adakalanya siswa ditugaskan uantuk membuat bentuk

ruang pada pembelajaran Matematika.

Adapun kelebihan Google Classroom memilki fitur yang bagus dan

berinteraksi dengan email aktif sehingga memungkinkan siswa untuk berpatisipasi

bisa digunakan untuk menyampaikan materi, evaluasi, dan tes dalam satu bingkai
55

aplikasi. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Simanihuruk dkk (2019:18).

Pembelajaran dengan menggunakan e-learning memberikan manfaat seperti

mempermudah interaksi pengajar dengan siswa, maupun interaksi siswa dengan

siswa lainnya. Siswa juga dapat mengakses materi pelajarannya, dan mengerjakan

tugas yang diberikan.

Adapun juga kendala yang didapatkan selama pembelajaran daring dengan

menggunakan Google Classroom, berdasarkan observasi yang dilkukan peneliti di

kelas VIE bahwa untuk kendalanya mengenai jaringan intenet, bahawa sering

sekali terkendala masalah jaringa baik itu dengan guru maupun deari siswanya.

Cara mengatasi kendala tersebut, di sekolah terbut memasangkan Wifi untuk

melangsungkan kegiatan pembelajaran daring masa pandemi Covid-19. Selain itu,

kenala yang didapat dari siswa bahwa, masih ada siswa yang kurang memahami

materi yang dijelaskan guru melalui Google Classroom. Cara mengatasinya, siswa

meminta bantuan sama oarang tuanya ataupun saudara – saudaranya.


BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat

disimpulkan bahwa implementasi penggunaan Google Classroom sangat

membatu dalam proses pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 sekarang ini,

adapun dengan menggunakan aplikasi Google Classroom ini guru bisa memantau

kegiatan – kegiatan belajar siswa, seperti absen, penjelasan materi dan pengiriman

tugas – tugas yang diberikan. Adapun perencanaan yang disusun guru dalam

melangsungkan kegiatan pembelajaran daring ini tentu saja guru menyiapkan

silabus, RPP, LKPD, hingga tugas – tugas yang akan diberikan nanti. Bahkan

guru juga menyiapkan video pembelajaran. Untuk media yang digunakan guru,

biasanya guru menggunakan media pembelajaran berupa video, gambar dan PPT.

Pelaksanaan penggunaan Google Classroom digunakan setap kegiatan

belajar mengajar yaitu setiap hari senin-jum’at. Adapun hal-hal yang harus

disiapkan oleh guru dalam pelaksanaan penggunaan Google Classroom yaitu pada

pembelajaran daring ini telah berjalan dengan baik. Untuk strategi yang dilakukan

guru adalah menyampaikan materi yang poin-poin saja agar peserta didi tidak

bosan. Pada pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom sudah

terlihat yakni peserta didik sudah bisa memanfaatkan Google Classroom sebagai

media pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 dan juga dari nilai-nilai

seharian yang dikerjakannya peserta didik telah tercapai KKM.

56
57

Selanjutnya pada evaluasi penggunaan Google Classrooom, guru

melakukan evaluasi penilaian seperti biasa yaitu penilaian kognitif, afektif,

maupun psikomotor yang diamati oeh guru secara online. Seperti penilaian

kognitif yang diamati dari hasil belajar sisswa. Penilaian sikap siswa dapat

diamati pada pembelajaran online yaitu terlihat pada pembelajaran daring terlihat

sikap siswa bagus. Penilaian psikomotor diamati melalui kegiatan praktik.

5.2 implikasi

Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas,

implikasi dari hasil penelitian ialah berguna untuk menambah informasi mengenai

implementasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring masa

pandemi Covid-19 di sekolah dasar, dan dapat memperkaya pengetahuan

mengenai penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring masa

pandemi Covid-19. Selain itu dapat berguna untuk memberikan motivasi kepada

pihak sekolah dalam mengimpementasiikan penggunaan Google Classroom pada

pembelajaran daring masa pandemi ini. Penelitian ini ini juga mampu memberikan

evaluasi berupa penilaian bagi sekolah dalam penggunaan Google Classroom

pada pembelajaran daring di sekolah dasar.

5.3 Saran

Selama penelitian yang dilakukan peneliti memperoleh beberapa temuan

yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan dalam

implementasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring masa

pandemi Covid-19.
58

DAFTAR PUSTAKA

Cucinotta, D., dan Vanelli, M. (2020). WHO Declares Covid-19 a Pandemic. Acta
Biomed, 91(1),157-160.

Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran


daring di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55-61.

Ibadurrahman, Muhammad Alief. 2020. Coronavirus Asal Usul, Penyebaran,


Dampak dan Metode Pencegahan Efektif Pandemi Covid-19

Ifthkar, Shampa. "Google Classroom: What Works And How?". Journal of


Education and Social Sciences. Vol. 3. 2016.

Iskandar, dkk. 2020. Aplikasi Pembelajaran TIK. Yayasan Kita Menulis (diakses
pada tanggal 20 April 2020, pukul 14.00 WIB).

Isman, M. (2016). Pembelajaran Moda dalam Jaringan (Moda Daring). The


Progressive and Fun Education Seminar, 586–588.

Japar, dkk. 2019. Media dan Teknologi Pembelajaran PPKn. (diakses pada
tanggal 21 April 2020, pukul 09.00 WIB).

Kuntarto, E. (2017). Keefektifan Model Pembelajaran Daring dalam Perkuliahan


Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Indonesian Language Education and
Literature, 3(1), 99-110. 10.24235/ileal.v3i1.1820.

Kuntarto, E., & Gustina, R. (2019). Pelaksanaan Penilaian Portofolio di Sekolah


Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 4(2), 190-200.
https://doi.org/10.22437/gentala.v4i2.8437

Menteri Pendidikan. (2020). Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang


Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat CoronaVirus (COVID-19).

Miningsih, S. (2015). Implementasi TIK dalam Pembelajaran Mendengarkan di


Sekolah Dasar. Teknodika, 1 (1).

Muhaimin, dkk. 2011. Manajemen Pendidikan (Aplikasinya dalam Penyusunan


Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana.

Munir. 2012. Pembelajaran Jarak jauh Berbasis Teknologi Informasi dan


Komunikasi. Bandung : Alfabeta.

Permendikbud. 2020. Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan


Corona Virus Disiase (COVID-19) Pada Satuan Pendidikan. Jakarta :
Mentri pendidikan dan kebudayaan

Pohan, A. E. (2020). Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendeatan Ilmiah.


Penerbit CV. SARNU UNTUNG.
59

Qomariah, S., Nursobah S.L. (2019). Implementasi pemanfaatan Google


Classroom di Era revolusi 4.0. SINDIMAS.2019 JUL 29;1(1):227-31

Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah


Covid-19. Biodik, 6(2), 214-224.

Simanihuruk, dkk. 2019. E-Learning (Implementasi, Strategi dan Inovasinya).

Sudjana 2010. Dasar - dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensido.

Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2012. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2014). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono, M. (2019). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit. Alfabeta.

Syahrial, dkk. (2019). Strategi Guru dalam Menumbuhkan Nilai Kebersamaan


pada Pendidikan Multikultural di Sekolah Dasar Jurnal Gentala Pendidikan
Dasar. Vo; 4 (2) 232-244

Syahrial, S., Kurniawan, A. R., Alirmansyah, A., & Alazi, A. (2019). Strategi
Guru dalam Menumbuhkan Nilai Kebersamaan pada Pendidikan
Multikultural di Sekolah Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 4(2), 232-
244.

Undang - uandang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem


Pendidikan Nasional

Undang - Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Yanti, M. T., Kuntarto, E., & Kurniawan, A. R. (2020). Pemanfaatan Portal


Rumah Belajar Kemendikbud Sebagai Model Pembelajaran Daring Di
Sekolah Dasar. Adi Widya Jurnal Pendidikan Dasar, 10(1), 61–68.

Zhou, Wang, MD. 2020. Buku Pencegahan Coronavirus 101 Tips Berbasis Sains
Yang Dapat Menyelematkan Anda.
LAMPIRAN

60
61

Lampiran 1

Catatan Observasi Guru Kelas VIE

Aspek yang diamati Indikator Deskripsi


Implementasi Perencanaan Dalam perencanaan untuk
Penggunaan Google Implementasi mengimplementasikan penggunaan Google
Classroom Pada Penggunaan Google Classroom ini guru membuat perencanaan proses
Pembelajaran Daring Classroom pembelajaran yang dibuat oleh guru dalam
Masa Pandemi Covid- bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
19 di Kelas VIE Daring, mengapa demikian karena pada saat
Sekolah Dasar sedang melaksanakan pembelajaran daring di
masa pandemi Covid-19 sekarang ini. Selain
merancang RPP ibu menyiapkan vidio
pembelajaran dan gambar.
Kemudian dalam perencanaan juga dibahas
tentang apa – apa saja yang dibutuhkan saat
melangsungkan pembelajaran daring ini, seperti
sarana dan prasarana yang dibutuhkan, serta
bagaimana strategi atau pendekatan yang akan
dilakukan oleh guru dalam mengimplementasikan
penggunaan Google Classroom agar mencapai
hasil atau nilai yang diharapkan untuk mencapai
KKM. Tidak hanya dengan guru, dengan wali
murid juga disampaikan tentang hasil atau nilai
yang diperoleh oleh peserta didik.
Pelaksanaan Berdasar observasi pelaksanaan
Implementasi penggunaan Google Classroom digunakan setap
Kegiatan kegiatan belajar mengajar yaitu setiap hari senin-
Pembelajaran jum’at. Adapun hal hal yang harus disiapkan
Daring dengan oleh guru dalam pelaksanaan penggunaan Google
Menggunakan Classroom yaitu mulai penyampaian materi yang
Google Classroom secara rinci dan jelas sehingga siswa mengerti
Masa Pandemi dengan apa yang telah dijelaskan. Dan juga
Covid-19. dalam pelaksanaan penggunaan Google
Classroom pada pembelajaran daring masa
pandemi guru menggunakan media pembelajaran.
Karena dengan menggunakan media
pembelajaran siswa akan lebih mudah memahami
materi jika didukung dengan media. Selain itu
ada metode pembelajaran bahawa dalam
pelaksanaan pembelajaran daring ini dengan
menggunakan Google Classroom guru
menggunakan tanya jawa, metode yang
digunakan ini akan disesuaikan dengan materi
yang akan disampaikan, dan pada pelaksanaan
pembelajaran yang berlangsung. Ada juga
strategi mengajar, dalam materi kepada siswa
yaitu dengan cara menyampaikan materi yang
tidak terlalu banyak, artinya materi tidak
langsung diberikan keseluruhan, akan tetap dari
materi yang dasar ke materi yang kompleks, dan
guru memberi waktu kepada siswa untuk
membaca dan memahani apa yang kan dipelajari
pada hari ini.
62

Selanjutnya ada strategi guru dalam


pelaksanaan pembelajaran bhawa dalam
penggunaan Google Classroom guru
menyampaikan poin-poin penting disertai dengan
media yang mendukung materi seperti guru
memberikan gambar untuk memvisualisasikan
materi sehingga pembelajaran akan lebih
bermakna karena siswa memperoleh gambaran
secara langsung.

Evaluasi Berdasarkan observasi yang peneliti


Implementasi lakukan, pelaksanaan penggunaan Google
Kegiatan Classroom sudah berjalan dengan efektif, hal ini
Pembelajaran terlihat pada hasil siswa dalam proses kegiatan
Daring dengan pembelajaran. Seperti awalnya siswa belum bisa
Menggunakan menggunakan Google Classroom sekarang siswa
Google Classroom menjadi bisa. Dan juga siswa sudah mulai
Masa Pandemi terbiasa dengan mengerjakan tugas secara online,
Covid-19. baik itu diperintah untuk praktek dengan
membuat video, membuat gambar atau suatu
karya, dan nanti tugas – tugasnya dikumpul
melalui Google Classroom agar bisa dipantau leh
gurunya. Untuk penilaian hasil belajar yang telah
dilaksanakan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa dan mengukur kemampuan
siswa dalam memahami suatu materi yang telah
diberikan, dalam pembelajaran Google
Classroom pada pembelajaran daring.
Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
penggunaan Google Classroom sudah berjalan
efektif dan memperoleh hasil yang bagus.
63

Lampiran 2

HASIL WAWANCARA

Lembar Wawancara Guru Kelas VI.E

Nama : Dia Vatri Sia, S.Pd

Pewawancara : Ima Febrianti

Tempat Wawancara : Di SD Negeri 47/IV Kota Jambi

No Pertanyaan Jawaban

1. Berkaitan dengan penggunaan Google Menurut pendapat ibu, lebih efektif dari
Classroom pada pembelajara daring masa pada aplikasinya seperti WhaatsApp
pandemi Covid-19 sekarang ini, bagaimana mengapa demikian, karena di Google
pendapat Bapak/Ibu mengenai Classroom ini kita bisa memantau kegiatan
penggunaannya disekolah ini? siswa, baik itu pengiriman tugasnya
berstruktur, dan absenya juga bisa kita
pantau.
2. Apa saja kesiapan Bapak/bu dalam Kesiapannya ia ada RPP daring, dan video
menghadapin pembelajaran daring dengan pembelajaran yang disesuaikan denga
menggunakan Google Classroom? materi ajarnya. Dan juga keterampilan
dalam pembelajaran ini benar – benar harus
bisa memahami ataupun menggunakan
Google Classroom agar fungsi dan manfaat
Google Classroom dapat dimaksimalkan.
Selain itu guru juga mengapload materi,
memberi tugas yang bisa dilihat oleh siswa
atau yang bisa dibaca oleh siswa dan tidak
kalah penting juga memiliki koneksi
internet untuk mengakses laman Google
Classroom.
3. Dalam kegiatan pembelajaran daring Media yang sering saya gunakan dalam
dengan menggunakan Google Classroom kegiatan belajar mengajar dengan
media apa yang sering Bapak/Ibu gunakan menggunakan Google Classroom ini yaitu
untuk melaksanakan kegiatan belajar video, powerpoint dan gambar..
mengajar?
4. Apakah proses pelaksanaan pembelajaran Alhamdulillah kalau pelaksanaannya sampai
Google Classroom masa pandemi Covid-19 saat ini telah berjalan dengan baik dari
sudah berjalan dengan baik Bapak/Ibu? secara tenis, dan juga dalam mengunakan
Google Classroom ini lancar juga dalam
melangsungkan kegiatan pembelajaran.
5. Bagaimana strategi Bapak/Ibu untuk Untuk strategi yang ibu lakukan dalam
menyampaikan materi kepada siswa dalam menyapaikan materi yaitu, menyampaikan
pembelajaran Google Classroom masa poin- poin dari materinya itu dan
pandemi Covid-19? dilengakapi dengan video, gambar, dan guru
juga mebumbuat PPT yang sesuai dengan
materi pembelajarannya agar peserta didik
tidak bosan. Adapun juga sebelum
melaksanakan pembelajaran, guru
mengingatkan sendiri lewat chatt WhattApp
maupun group WhatsApp agar siswa
64

mengikuti pembelajaran diGoogle


Classroom.

6. Bagaimana tanggung jawab siswa dalam Kalau untuk tanggung jawab masing –
mengikuti pembelajaran Google Classroom masing siswa sebagian besar sudah
masa pandemi Covid-19? bertanggung jawab baik itu pengerjaan
tugasnya dan pengiriman tugasnya.
7. Apakah dengan pembelajaran Google Kalau sejauh ini sudah aktif.
Classroom ini siswa lebih aktif dalam
proses pembelajaran?

8. Dari penggunaan Google Classroom pada secara umum hasilnya bagus dan setiap
pembelajaran daring, Apakah sudah ada individu telah mencapai KKM.
hasil belajar siswa?
9. Apakah Google Classroom ini sudah Menurut saya, telah sejauh ini sudah efektif.
efektif untuk digunakan pada pembelajaran
daring masa pandemi Covid-19 ini?
10. Apa faktor pendukung dan faktor Untuk faktor pendukung dalam
penghambat dalam meaksimalkan pembelajaran ini alhamdulillah di sekolah
pembelajaran daring dengan menggunakan untuk wali kelas dan wali murid saling
Google Classroom pada masa pandemi berinteraksi, jadi menimlisir miss
Covid-19? komunikasi. Untuk faktor penghambat ia
kalau sampai saat ini terkendala di jaringan..
11. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari Untuk kelebihannya ia mudalah dalam
pembelajaran Google Classroom pada masa menerima dan mengerjakan tugas yang
pendemi covid – 19 ini? diberikan, jadi kaya efektiftif dalam proses
pembelajarannya. Materi yang diberikan
juga secara rinci disertai gambar atau video
yang disesuaikan dengan materi pelajaran.
Dan juga kita bisa belajar dimana dan
kapapun.
Untuk kekurangan nya ia itu tidak bisa
bertatap muka, dan juga tidak bisa praktek
secara langsung, hanya saja siswa bisa
praktek dengan di video in terus di kirim ke
ruang Google Classroom.
65

Lembar Wawancara Siswi Kelas VI.E

Nama : Celsy Ladika Sibarani

Pewawancara : Ima Febrianti

Tempat Wawancara : Video Call WhatsApp

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa saja media aplikasi yang kamu gunakan Selama masa pandemi Covid-19 ini
untuk proses pembelajaran daring ini? setiap melangsungkan kegiatan
pembelajaran nya kami menggunakan
Google Classroom
2. Apakah dalam pembelajaran guru menggunakan Iya, yaitu berupa gambar, video dan
media pembelajaran? PPT
3. Apakah kamu senang belajar dengan aplikasi Senang kak, karena lebih efektif gitu
Google Classroom masa pandemi Covid-19? kak.

3. Berapa lamakah kamu menggunakan aplikasi Dari mulainya kegiatan pembelajaran


Google Classroom untuk proses pembelajaran? sampai akhir kak.
4. Bagaiman pendapat kamu tentang penggunaan Senang – senang saja kak, karena
Google Classroom pada saat pembelajara daring Lancar digunakan.
masa pandemi Covid-19?
5. Menurut kamu apa kelebihan dari penggunaan Lebih efektif saja kak, ketika guru
Google Classroom pada pembelajaran masa memberikan tugas melalui Google
pandemi Covid-19? Classroom ini.
6. Menurut kamu apa kekurangan dari penggunaan Tidak bisa bertatap muka bersama
Google Classroom pada pembelajaran masa teman kak. Danjuga susah untuk
pandemi Covid-19? praktek lngsung didepn guru, kalau
mau praktek kami membuat video
terus nanti kami kirim ke Google
Classroom kak.
7. Apa saja kendala yang kamu temui dalam Kalau untuk kendala sih kak sinyal
pelaksanaan penggunaan Google Classroom pada internet kak, jaringan tergantung
pembelajaran daring masa pandemi Covid-19? cuaca.
8. Apa yang dilakukan kamu jika terdapat kendala Meminta tolong sama orang tua kak
dalam pelaksanaan penggunaan Google
Classroom pada pembelajaran daring masa
pandemi Covid-19?
66

Lembar Wawancara Siswi Kelas VI.E

Nama : M. Rifqi Dwi Fadhlurahman

Pewawancara : Ima Febrianti

Tempat Wawancara : Video Call WhatsApp

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa saja media aplikasi yang kamu gunakan Selama masa pandemi Covid-19 ini
untuk proses pembelajaran daring ini? setiap melangsungkan kegiatan
pembelajaran nya kami menggunakan
Google Classroom
2. Apakah dalam pembelajaran guru menggunakan Iya kak, ibu biasanya menggunakan
media pembelajaran? media pembelajaran berupa gambar,
video dan PPT
3. Apakah kamu senang belajar dengan aplikasi Senang kak, karena dengan
Google Classroom masa pandemi Covid-19? menggunakan Google Classroom ini
kami enak dalam menerima materi
ataupun tugas-tugasnya.
3. Berapa lamakah kamu menggunakan aplikasi Dari mulainya kegiatan pembelajaran
Google Classroom untuk proses pembelajaran? sampai akhir kak.
4. Bagaiman pendapat kamu tentang penggunaan Bagus – bagus dan senang – senang
Google Classroom pada saat pembelajara daring aja kak, sama seperti WA sih kak, tapi
masa pandemi Covid-19? Google Classroom ini lebih rapi untuk
pengiriman tugasnya jadi efektif aja
kak pembelajarannya.
5. Menurut kamu apa kelebihan dari penggunaan Efektif kak, karena fokus untuk
Google Classroom pada pembelajaran masa pembelajaran saja.
pandemi Covid-19?
6. Menurut kamu apa kekurangan dari penggunaan Tidak bisa bertatap muka bersama
Google Classroom pada pembelajaran masa teman kak.
pandemi Covid-19?
7. Apa saja kendala yang kamu temui dalam Masih ada yang pembelajaran yang
pelaksanaan penggunaan Google Classroom pada belum dimengerti kak.
pembelajaran daring masa pandemi Covid-19?
8. Apa yang dilakukan kamu jika terdapat kendala Meminta ajar atau bertanya sama
dalam pelaksanaan penggunaan Google orang tua yang mana yang belum
Classroom pada pembelajaran daring masa dimengerti.
pandemi Covid-19?
67

Lembar Wawancara Siswi Kelas VI.E

Nama : Salna Riky Tiffannie

Pewawancara : Ima Febrianti

Tempat Wawancara : Video Call WhatsApp

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa saja media aplikasi yang kamu gunakan Dalam pembelajaran kami
untuk proses pembelajaran daring ini? menggunakan aplikasi Google
Classroom kak
2. Apakah dalam pembelajaran guru menggunakan Iya, ada vidio pembelajaran, PPT dan
media pembelajaran? gambar.
3. Apakah kamu senang belajar dengan aplikasi Senang kak
Google Classroom masa pandemi Covid-19?

3. Berapa lamakah kamu menggunakan aplikasi Saat memulai kegiatan pembelajran


Google Classroom untuk proses pembelajaran? kak
4. Bagaiman pendapat kamu tentang penggunaan Bagus dan senang –senang saja kak
Google Classroom pada saat pembelajara daring
masa pandemi Covid-19?
5. Menurut kamu apa kelebihan dari penggunaan Pembelajaran lebih efektif
Google Classroom pada pembelajaran masa ibandingkan dengan WA kak.
pandemi Covid-19?
6. Menurut kamu apa kekurangan dari penggunaan Tidak bisa tatap muka kak
Google Classroom pada pembelajaran masa
pandemi Covid-19?
7. Apa saja kendala yang kamu temui dalam Sinyalnya jelek kak
pelaksanaan penggunaan Google Classroom pada
pembelajaran daring masa pandemi Covid-19?
8. Apa yang dilakukan kamu jika terdapat kendala Mintak teatring orang tua kami kak
dalam pelaksanaan penggunaan Google kalau jaringan kami jelek.
Classroom pada pembelajaran daring masa
pandemi Covid-19?
68

Lampiran 3

Dokumentasi Observasi

Gambar 1: Ruang Google Classroom kelas VI.E

Gambar 2: Kegiatan pembelajaran dalam menggunakan Google Classroom


69

Gambar 3: Daftar siswa kelas VI.E di Google Classroom

Gambar 4: Strategi Pembelajaran melalui Google Classroom


70

Gambar 5: Pemberian tugas berupa video melalui Google Classroom

Gambar 6: Pemberian tugas berupa photo melalui Google Classroom


71

Gambar 7: Pengiriman tugas kepada siswa melalui Google Classroom

Gambar 8: Pengumpulan tugas siswa melalui Google Classroom


72

Gambar 9: Evaluasi dan absen siswa melalui Google Classroom

Gambar 10: Penilaian tugas melalui Google Classroom


73

Gambar 11: Penilaian tugas melalui Google Classroom

Gambar 12: Kegiatan video praktek magnet belajar siswa kelas VIE
74

Gambar 13: Produk siswa berupa poster lingkungan

Gambar 14: Produk siswa berupa 2 dimensi


75

Gambar 15: Foto kegiatan siswa belajar dirumah

Gambar 16: kegiatan siswi belajar dirumah


76

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


77
78
79
80

Lampiran 5

Dokumentasi Wawancara

Gambar 1: Foto wawancara guru kelas VIE

Gambar 2: Wawancara dengan siswa kelas VIE


81

Gambar 3: Wawancara dengan siswi kelas VIE

Gambar 4: Wawancara dengan siswi kelas VIE


82

Lampiran 6

Bukti Surat Selesai Penelitian


83

Lampiran 7

Bukti Surat Penunjukan Pembimbing 1 dan 2


84

Lampiran 8

Bukti Surat Penunjukan Tim Evaluator Usulan Penelitian

Lampiran 9
85

Bukti Cek Plagiarism Checker


86

RIWAYAT HIDUP

Ima Febrianti, lahir di Desa Pulau Aro, Kabupaten Sarolangun


pada tanggal 27 Februari 1999. Ia merupakan anak pertama dari
empat bersaudara dari Bapak Fadli dan Ibu Yuni Herawati.
Alamat rumah di RT.11, Desa Simp Pitco, Kecamatan Pauh,
Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, No Hp 082377155874 dan e-mail
imafebrianti2799@gmail.com. Pendidikan dasar di SDN No.85/VII Semaran
(2005-2011), Pendidikan Menengah Pertama di SMPN 7 Sarolangun (2011-2014),
dan Pendidikan Menengah Atas di SMAN 3 Sarolangun (2014-2017).
Pada tahun 2017, ia melanjutkan pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Jambi, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan Dasar.
Lulus dengan jalur SNMPTN. Dengan diperolehnya prestasi juara kelas setiap
semester pada saat SLTA membawa keberuntungan bagi penulis untuk
melanjutkan jenjang perguruan tinggi mengikuti jalur beasiswa, yaitu beasiswa
Bidik Misi hingga selesai perkuliahannya. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
merupakan pilihannya untuk mewujudkan cita-citanya sebagai seorang guru. Di
SLTA ia dipercaya oleh teman-temannya menduduki jabatan Sekretaris OSIS dan
juga ia pernah menjadi Pradani di ambalan SMAN 3 Sarolangun. Selama duduk
dibangku perkuliahan ia mendapatkan pengalaman yaitu menjadi anggota
kepengurusan Ikatan Mahasiswa (IMA).

Anda mungkin juga menyukai