Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arneta Lengga Deya Aryanto

NIM : P27220020052

Kelas : 1BD3 Keperawatan

JENIS-JENIS CAIRAN INFUS DAN FUNGSINYA

Cairan infus yang umum digunakan terbagi menjadi dua jenis, yaitu cairan infus kristaloid dan
koloid

1. Cairan Infus Kristaloid

Kristaloid adalah jenis cairan infus yang paling banyak digunakan dalam perawatan medis.
Cairan infus kristaloid mengandung natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, dan
magnesium klorida. Cairan infus kristaloid memiliki partikel-partikel kecil yang mudah
berpindah dari aliran darah ke dalam sel-sel dan jaringan tubuh.

Jenis cairan infus ini biasanya digunakan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit,
menyeimbangkan pH, menghidrasi tubuh yang kekurangan cairan, hingga sebagai cairan
resusitasi untuk menyelamatkan nyawa. Cairan infus kristaloid memiliki berbagai jenis, di
antaranya:

 Cairan infus saline


Cairan saline adalah jenis cairan infus kristaloid yang paling banyak digunakan dalam
perawatan medis. Cairan saline ada yang mengandung natrium klorida 0.9% dan natrium
klorida 0.45% yang larut dalam air. Jenis cairan saline dengan natrium klorida 0.9%
bertujuan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat muntah, diare,
perdarahan, asidosis metabolik, dan syok. Selain itu, cairan infus saline juga berfungsi
mengembalikan keseimbangan elektrolit, dan berfungsi sebagai cairan resusitasi.
Bagi pasien dengan gangguan jantung dan penyakit ginjal tidak disarankan
menggunakan cairan infus saline 0.9%. Pasalnya, kandungan natrium di dalamnya dapat
menyebabkan retensi cairan atau volume cairan berlebih. Sementara, cairan saline
natrium klorida 0.45% diberikan bagi pasien dengan kondisi hipernatremia (gangguan
elektrolit) dan ketoasidosis diabetic. Cairan saline natrium klorida 0,45% bisa
menyebabkan kelebihan cairan pada paru-paru (edema paru) dan penurunan kadar
elektrolit.

 Cairan infus ringer laktat


Ringer laktat adalah jenis cairan infus kristaloid yang mengandung natrium klorida,
magnesium klorida, kalsium klorida, natrium laktat, dan air. Selain bertujuan untuk
mengembalikan keseimbangan elektrolit, infus ringer laktat juga diberikan untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang saat mengalami luka, cedera, atau kondisi lain
yang menyebabkan Anda kehilangan darah dengan cepat.
Cairan infus ringer laktat tidak disarankan digunakan bagi orang yang memiliki pH
tubuh lebih dari 7.5, memiliki penyakit hati yang tidak dapat melakukan metabolisme
lakta, dan kondisi asidosis laktat.

 Dextrose
Dextrose adalah jenis cairan infus yang hanya mengandung gula. Biasanya, dextrose
diberikan melalui cairan infus bersamaan dengan jenis obat lainnya guna meningkatkan
kadar gula darah pada seseorang yang mengalami hipoglikemia (gula darah rendah).

Cairan infus dextrose juga dapat diberikan pada penderita hiperkalemia atau kondisi di
mana kadar kalium dalam tubuh tinggi. Dextrose tidak dapat diberikan pada orang
dengan kondisi medis tertentu. Ini karena dextrose dapat berisiko meningkatkan kadar
gula darah serta penumpukan cairan di dalam paru-paru.

2. Cairan Infus Koloid

Selain kristaloid, jenis cairan infus lainnya adalah koloid. Cairan infus koloid memiliki
molekul yang lebih berat sehingga akan berada di dalam pembuluh darah dalam waktu yang
lama sebelum menyebar ke area tubuh.
Cairan infus koloid diberikan pada pasien yang menderita sakit kritis, pasien yang
melakukan tindakan bedah, pasien yang membutuhkan transfusi darah, serta pasien yang
melakukan terapi penyakit ginjal baik menggunakan mesin dialisis atau tidak. Adapun koloid
memiliki tiga jenis cairan infus lainnya, yaitu:

 Albumin
Cairan infus albumin biasanya diberikan bagi pasien yang mengalami kehilangan
banyak darah akibat kecelakaan, luka bakar yang parah, dan kondisi lainnya. Albumin
juga diberikan bagi pasien yang memiliki kadar albumin rendah akibat melakukan
tindakan pembedahan dan dialisis atau mengalami infeksi perut, gagal ginjal,
pankreatitis, operasi bypass jantung, serta gangguan pada ovarium yang disebabkan oleh
obat kesuburan.

 Dextran

Dextran adalah jenis cairan koloid yang mengandung polimer glukosa. Dextran dapat
digunakan untuk memulihkan kondisi kehilangan darah setelah operasi dan gejala
hipovolemia akibat dehidrasi, serta mencegah terjadinya tromboemboli setelah operasi.

 Gelatin
Gelatin adalah jenis cairan infus koloid yang mengandung protein hewani. Jenis cairan
ini diberikan apabila pasien kehilangan banyak darah hingga gejala hipovolemia
berangsur membaik.

Anda mungkin juga menyukai