Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE DEBATE

Disusun guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah:

STRATEGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Muflihah, S.T.,M.Pd.

Disusun Oleh :

Anang Zakki Yusuf

Aris Rif’an

FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA (UNU)

SURAKARTA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Allhamdulillah, selalu kami hanturkan kepada hadirat Allah SWT.yang
telah melimpahkan rahmat,nikmat.serta hidayah dan inayah-Nya, sehingga dapat
melaksanakan fungsi kita dimuka bumi ini sebagai hamba-Nya yang selalu taat pada syari’at.

Sholawat serta salam tetap kami curahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW. Makhluk Allah yang datang untuk membimbing kita menuju kejalan yang
diridahi-Nya dan patut menjadi tauladan umat islam hingga akhir zaman.

Rasa syukur yang tak terhingga.atas petunjuk dan pertolongan Allah SWT.Kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini,walaupun didalamnya masih terdapat banyak
kekurangan dan kekhilafan. Semoga makalah yang berjudul “Tasawuf dan Filsafat”.Ini dapat
menambah wawasan baru dan manfaat baik bagi pembaca maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan .

Kritik serta saran yang sifatnya membangun guna perbaikan dan penyempurnaan yang
selalu kami harapkan agar bisa lebih maju dan juga kesalahan yang terdapat dalam makalah
ini, karena kesempurna semata hanya milik Allah SWT.

Susukan, 06 Oktober 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................I

KATA PENGANTAR..........................................................................................................II

DAFTAR ISI........................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Active Debate..........................................................................................2


B. Kelebihan Dan Kekurangan Active Debat.................................................................3
C. Strategi Pembelajaran Active Debate Pada Mata Pelajaran PKn..............................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................7

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses belajar mengajar yang diselenggarakan oleh
guru untuk mengajarkan siswa dalam belajar.1 Didalam pembelajaran antara guru dan siswa
terjadi interaksi guna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang
menyenangkan bukanlah pembelajaran yang membuat siswa tertawa di kelas, melainkan
sebuah pembelajaran yang di dalamnya terdapat keterkaitan yang kuat antara guru siswa,
dalam suasana pembelajaran yang sama sekali tidak ada tekanan, yang ada hanyalah jalinan
komunikasi yang saling mendukung. Guru sudah sepatutnya dituntut agar membuat suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, agar siswa merasa senang dan bahagia
dalam menerima ilmu pengetahuan yang baru.
Strategi pembelajara merupakan rancangan proses pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Salah satu strategi pembelajarannya adalah strategi active debate. Strategi
pembelajaran active debate merupakan strategi yang membantu siswa menyalurkan ide,
gagasan dan pendapatnya. Kelebihan strategi active debate yaitu untuk membangkitkan
keberanian mental siswa dalam berbicara, berkomunikasi dan bertanggung jawab atas
pengetahuan yang didapat melalui proses debat, baik di luar kelas maupun didalam kelas.
Debat juga dapat menjadi strategi berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan
terutama jika siswa diharapkan dapat mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan
keyakinannya sendiri. Hal ini merupakan strategi yang secara aktif melibatkan setiap siswa
didalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Strategi Pembelajaran Active Debate?
2. Bagaimana Kelebihan Dan Kekurangan Active Debate?
3. Bagaimana Efektivitas Strategi Pembelajaran Active Debate Pada Mata Pelajaran PKn?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pembelajaran active debate
2. Untuk Mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan Pada Strategi Pembelajaran Active Debate
3. Untuk Mengetahui Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn.

1
Rudi Susila dan Cepi Riana, Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan
Penilaian (Jakarta: Wacana Prima, 2009) Hal. 4
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Active Debate
1. Pengertian
Active Debate ini diambil dua kata yaitu Active, dan Debate. Dan masing-
masing mempunyai makna yang berbeda. Kata Active diambil dari bahasa latin yang
artinya giat, aktif sedangkan secara istilah yang dimaksud aktif ini yaitu guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
dan mengemukakan gagasan.2 Sedangkan kata Debate diambil dari bahasa latin yang
artinya bicara, debat. Sedangkan secara istilah adalah satu metode berharga yang dapat
mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau peserta didik diharapkan
mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan kenyakinan sendiri.3Menurut
pendapat lain, Debat adalah metode yang dirancang untuk memecahkan masalah dari
sudut pandang yang berbeda. Biasanya menghadirkan beberapa ahli, sehingga
memecahkan masalah dari sudut pandang keahlian mereka. metode ini biasanya terdiri
dari diskusi antara dua belah pihak yang mempunyai pendapat yang berbeda bahkan
bertentangan, terutama berkaitan dengan masalah-masalah yang kontroversional.4
Jadi dari definisi definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa active debate (Debat aktif)
itu metode berharga untuk meningkatkan pemikiran dan perenungan, terutama jika siswa
diharapkan dengan diri mereka sendiri.5
2. Tehnik-tehnik active debate
a. Kembangkan suatu pertanyaan dengan sebuah kasus atau isu kontroversial dalam
suatu topik yang relevan dengan SK/KD, Indikator.
b. Bagi kelas menjadi dua kelompok, tugaskan mereka pada posisi “pro” satu kelompok,
dan posisi “kontra” pada kelompok lainnya.
c. Minat setiap kelompok untuk menunjuk wakil mereka, dua atau tiga orang sebagai
juru bicara dengan posisi duduk saling berhadapan.
d. Awali “debat” ini dengan meminta masing-masing juru bicara untuk mengemukakan
pandangannya secara bergantian.

2
Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tips Aplikasi PAKEM, Diva Pres, Yogyakarta, 2002, hal. 60
3
Hisyam zaini dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Pustaka Insan Madani, Yogyakarta, 2008, hal. 38
4
Hamzah B Uno, Nurdin Muhamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Bumi Aksara, Jakarta ,
2014, hal. 100
5
Melvin L. Silberman, Allyn Bacon, Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Nusamedia,
Bandung, 2004, hal. 148
2
e. Setelah itu, juru bicara ini akan kembali ke kelompok mereka untuk minta pandapat
guna mengatur strategi untuk membuat bantahan pada kelompok lainnya.
f. Apabila dirasa cukup, maka hentikan debat ini (pada saat puncak perdebatan) dengan
menyisakan waktu sebagai follow up dari kasus yang diperdebatan.
g. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.6

3. Tujuan active debate


Penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar mencari argumentasi
yang kuat dalam memecahkan suatu masalah yang kontroversional serta memiliki sikap
demokratis dan saling menghormati terhadap perbedaan pendapat.7
B. Kelebihan Dan Kekurangan Active Debate
Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Active Debate Sebagaimana telah
diketahui bahwa strategi pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan, dengan
demikian kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran active debate adalah:

Kelebihan strategi pembelajaran active debate adalah dapat mempetajam hasil


perdebatan, membuat siswa terangsang dan lebih kritis menanggapi suatu permasalahan
dalam mengungkapkan pendapatnya di dalam forum. Siswa yang memiliki ide dapat
menyanggah dan berdebat untuk menemukan hasil yang lebih tepat mengenai suatu masalah. 8
Jadi, siswa dituntut untuk mengeluarkan pendapatnya sesuai dengan permasalahan yang
dibahas.

Tetapi dalam pelaksanaan strategi pembelajaran active debate juga ada sedikit
kekurangannya. Hal ini bila dapat diatasi, guru akan mampu menggunakan strategi
pembelajaran active debate dengan baik.Kekurangan strategi pembelajaran active debate
adalah membuat siswa besar hati jika pendapatnya tidak diterima, jika debatnya terlalu lama
bisa membuat siswa bosan, pembicaraan terkadang menyimpang. Kemungkinan lain diantara
anggota mendapat kesan yang salah tentang orang yang berdebat. Membatasi partisipasi
kelompok, kecuali jika diikuti dengan diskusi, Karena sengitnya perdebatan bisa terjadi terlalu
banyak emosi yang terlibat, sehingga debat itu semakin gencar dan ramai.9 Agar bisa
dilaksanakan dengan baik maka perlu persiapan yang lebih teliti sebelumnya.
6
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan), Rasail Media Group, Semarang, 2008, hal. 80
7
Ibid, hal. 81
8
Roestiyah NK. Strategi Belajar Mengajar, ( Bandung: Bumi Aksara, 1995) h. 148.
9
Roestiyah NK,Strategi Belajar Mengajar, (Jokjakarta: Rosda Karya, 2010 ), H.148
3
C. Strategi Pembelajaran Active Debate Pada Mata Pelajaran PKn
1. Efektivitas
Adapun yang dimaksud dengan efektivitas strategi pembelajaran active debate pada
mata pelajaran PKn adalah:
Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang pokok di sekolah madrasah, yang
mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, dan
HAM, serta proses demokrasi.10 Tujuan utama dari pembelajaran PKn adalah untuk
mewujutkan warga negara yang adil dan makmur, berdasarkan pemahaman politik
kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam berkehidupan
dan berkebangsaan.
Dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai kata efektif atau efektivitas yang dikaitkan
dengan kegiatan tertentu. Kata efektivitas dipakai untuk menyebutkan suatu pencapaian
sasaran oleh seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan. Dalam kamus bahasa Indonesia disebut “ kata efektif mempunyai makna ada
efeknya, manjur, mujarab dapat dibawa hasil”. 11 Efektivitas berarti terjadinya suatu efek atau
akibat yang dikehendaki dalam suatu perbuatan atau kegiatan. Proses pembelajaran untuk
berkomunikasi dapat dicapai atau dibawa hasil apabila adanya kesesuaian antara rencana,
tujuan, dengan memanfaatkan waktu yang tersedia dan selesai tepat waktu
Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah
ditentukan dalam setiap organisasi, disebut efektif apabila tercapainya tujuan atau sasaran
yang ditemukan sebelumnya.12 Adapun penulis maksudkan tentang efektivitas menurut
penjelasan di atas adalah suatu keberhasilan atau tepat guna dalam menetapkan suatu cara
yang ditempuh oleh guru dalam mengembangkan sikap dan keberanian siswa dalam
mengeluarkan pendapatnya, dan menyanggah pendapat temannya dengan santun dan jelas.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dapat
menunjang proses pembelajaran agar lebih efektif, dan mencapai tujuan yang dikehendaki.
Strategi pembelajaran active debate dapat dijadikan salah satu jalan bagi guru untuk
menumbuhkan sikap menghargai pendapat dalam pembelajaran PKn.

10
Heryani, Hasna, Pedoman Pembelajaran PKn, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia 2007, h. 25
11
Anto, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Yokyakarta: Erlangga, 2012), H. 219
12
Carbel, J. P. Riset Dlan Efektivitas Organisasi Terjemahan Sehat Simamora,(Jakarta: Erlangga, 1989),
H. 47
4
2. Materi Pkn
Materi merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru akan
lebih mudah dalam proses mengajar dan merancang pembelajaran. Salah satu materi yang
terdapat di dalam PKn adalah Pentingnya menjaga keutuhan Indonesia. 13 Materi ini ada
pada jenjang tingkat Sekolah Dasar, dan menengah. Di dalam materi ini strategi yang
digunakan adalah strategi pembelajaran active debate.
Materi menjaga keutuhan Indonesia adalah salah satu materi yang diajarkan untuk
SD/MI di kelas V semester dua. Pada materi ini meliputi: menjaga kebanggaan kita
sebagai bangsa Indonesia, menjaga kesatuan dan persatuan, memanfaatkan kekayaan
budaya untuk kepentingan seluruh rakyat, dan menjaga warisan Indonesia untuk anak
cucu nanti
Adapun standar kompetensi yang sesuai dengan materi ini adalah memahami
pentingnya keutuhan negara kesatuan Repoblik Indonesia. Kemudian kompetensi
dasarnya adalah menjelaskan tentang pentingnya menjaga keutuhan Negara kesatuan
Repoblik Indonesia.14 Siswa memahami suatu permasalahan dengan cara mengamati. Dari
hasil pengamatannya siswa akan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang bagaimana
menjaga keutuhan Negara Repoblik Indonesia.
Adapun Indikator yang sesuai adalah yang pertama, menjelaskan pentingnya
keutuhan negara kesatuan Repoblik Indonesia.Kedua, menyebutkan contohnya, Kemudian
yang ketiga, menyimpulkan pentingnya keutuhan Negara Repoblik Indonesia.

13
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Guru, (2013), H. 8
14
Widihastuti,Setiati, dan Fajarrahayunungsih,Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V, (Jakarta.Aneka
Ilmu,2008), H.11-14
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Strategi pembelajaran active debate merupakan salah satu strategi pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, model ini bertujuan untuk mengembangkan
keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya dan menyanggah pendapat orang lain
dengan santun dan argumen yang jelas dan tepat. Dalam strategi pembelajaran active debate
siswa diharapkan berani, aktif, kreatif dan menyenangkan. Siswa dituntut menghargai
pendapat orang lain apabila dia tidak sependapat dengan temannya

Bahwa active debate (Debat aktif) itu metode berharga untuk meningkatkan pemikiran
dan perenungan, terutama jika siswa diharapkan dengan diri mereka sendiri. Untuk
memperoleh hasil yang maksimal dalam pembelajaran, maka diperlukan strategi yang tepat
untuk melaksanakan proses pembelajaran yang lebih baik. Guru dan strategi pembelajaran
memegang peranan penting dalam proses pembelajaran, maka guru harus dapat memilih
strategi yang tepat dan sesuai dengan pembelajaran yang akan disampaikan. dengan adanya
penggunaan strategi yang tepat dalam pembelajaran dapat membantu siswa meningkatkan
hasil belajarnya, dan dapat mendukung kesuksessan pembelajaran di kelas.

Bahwa pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dapat menunjang proses


pembelajaran agar lebih efektif, dan mencapai tujuan yang dikehendaki. Strategi
pembelajaran active debate dapat dijadikan salah satu jalan bagi guru untuk menumbuhkan
sikap menghargai pendapat dalam pembelajaran PKn.

6
DAFTAR PUSTAKA

Rudi Susila dan Cepi Riana, Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan
Penilaian (Jakarta: Wacana Prima, 2009) Hal. 4

Jamal Ma’mur Asmani, 7 Tips Aplikasi PAKEM, Diva Pres, Yogyakarta, 2002, hal. 60

Hisyam zaini dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Pustaka Insan Madani, Yogyakarta, 2008, hal.
38

Hamzah B Uno, Nurdin Muhamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Bumi Aksara,
Jakarta , 2014, hal. 100

Melvin L. Silberman, Allyn Bacon, Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif,
Nusamedia, Bandung, 2004, hal. 148

Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), Rasail Media Group, Semarang, 2008, hal. 80

Roestiyah NK. Strategi Belajar Mengajar, ( Bandung: Bumi Aksara, 1995) h. 148.

Roestiyah NK,Strategi Belajar Mengajar, (Jokjakarta: Rosda Karya, 2010 ), H.148

Heryani, Hasna, Pedoman Pembelajaran PKn, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia


2007, h. 25

Anto, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Yokyakarta: Erlangga, 2012), H. 219


Carbel, J. P. Riset Dlan Efektivitas Organisasi Terjemahan Sehat Simamora,(Jakarta:
Erlangga, 1989), H. 47

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Guru, (2013), H. 8


Widihastuti,Setiati, dan Fajarrahayunungsih,Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V,
(Jakarta.Aneka Ilmu,2008), H.11-14

Anda mungkin juga menyukai