Oleh:
Aris Rif’an
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah RA. Beliau berkata Rasulullah SAW bersabda:
“Allah SWT berfirman: Semua amal ibadah anak Adam untuk mereka sendiri kecuali puasa.
Sesungguhnya puasa untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”
tersebut:
(1) Bahwa semua ibadah dapat dilihat oleh manusia kecuali puasa, sesungguhnya puasa
merupakan rahasia antara Allah dan hamba-Nya di mana hanya Allah yang dapat melihatnya.
(2) Bahwa puasa itu dijaga oleh Allah sehingga setan pun merasa enggan untuk merusak
ibadah puasa seseorang.
(3) Bahwa semua amal ibadah yang dikerjakan oleh seorang hamba kepada Allah juga
dilakukan oleh orang-orang kafir terhadap berhala-berhala mereka kecuali puasa.
(4) Bahwa puasa merupakan ibadah yang memiliki kesamaan hukum antara orang merdeka
dengan budak hamba sahaya.
(5) Bahwa puasa merupakan ibadah yang menggambarkan tabiat dan sifat para malaikat
dimana para malaikat tidak makan dan minum.
Namun satu hal yang pasti, bahwa kalimat [ ]اال الصوم فإنه يل اخلmenampakkan keutamaan puasa
atas ibadah yang lain sebagaimana menyandarkan masjid sebagai rumah Allah, walapun
kenyatannya semua bumi dan alam semesta ini milik-Nya. Namun hal itu dimaksudkan untuk
menjelaskan keutamaan masjid atas bumi yang lain.
Menarik benang merah dari semua penjelasan di atas, Syekh al-Imam Badruddin Abu
Muhammad Mahmuddin Ahmad al’Aini menyimpulkan bahwa orang yang mengerjakan
ibadah puasa tidak akan dimasuki sifat riya atau ingin dipuji orang lain. Sebab ibadah puasa
tidak tampak dan tidak dapat dilihat manusia karena ibadah puasa merupakan sebuah niat
yang cukup diucapkan dalam hati. Pernyataan ini didukung oleh hadits mursal riwayat al-
Zuhri, Nabi Muhammad SAW bersabda:
«ليس يف الصوم رياء» رواه العبيد يف كتاب الغريب غن شبابة عن عقيل عن الزهري
Hal itu dikarenakan puasa hanya membutuhkan niat dalam hati yang tidak terlihat oleh mata,
berbeda seperti ibadah lain yang membutuhkan gerak tubuh.
Jadi, bagaimana mungkin riya dengan ibadah puasa ketika orang lain tidak mengetahui bahwa
sedang berpuasa, kecuali bila memberitahukan kepada orang lain bahwa sedang berpuasa.
Maka, bisa saja terjadi riya disebabkan memberitahukan kepada orang lain bahwa sedang
berpuasa, bukan karena puasa itu sendiri. Hal ini berbeda dengan amal perbuatan yang lain, di
mana dalam pelaksanaannya sendiri bisa saja terjadi riya karena ingin dilihat dan dipuji orang
lain.
Pandangan menarik juga datang dari seorang mufassir Imam al-Thabari dimana menurutnya
ketidak tampaan ibadah puasa menjadi penyebab tidak masuknya sifat riya di dalamnya
sehingga Allah SWT menyandarkan puasa terhadap dirinya. Oleh karenanya dalam hadits
Qudsy disebutkan: «« »يدع شهوته يلdia meninggalkan syahwatnya karena diri-Ku».
Penjelasan senada datang dari Imam Ibnu al-Jauzi bahwa semua ibadah akan tampak bila
dikerjakan, sehingga jarang sekali yang tidak tercampur dengan hal-hal selain niatan ibadah.
Hal ini berbeda halnya dengan puasa.
Sementara itu Imam al-Qurthuby menjelaskan apa yang dimaksud dengan [ ]وأنا أجزي بهialah
hanya Allah yang mengetahui besarnya pahala ibadah puasa, sebagaimana salah satu riwayat
dalam kitab al-Muwattha karya Imam Malik:
( ﺇﻻ اﻟﺼﻮﻡ ﻓﺈﻧﻪ ﻲﻟ ﻭﺃﻧﺎ ﺃﺟﺰﻱ ﺑﻪ: ﻗﺎﻝ اﻪﻠﻟ،)ﺗﻀﺎﻋﻒ اﺤﻟﺴﻨﺔ ﺑﻌﺸﺮ ﺃﻣﺜﺎﻬﻟﺎ ﺇﻰﻟ ﺳﺒﻌﻤﺎﺋﺔ ﺿﻌﻒ ﺇﻰﻟ ﻣﺎ ﺷﺎء اﻪﻠﻟ
Artinya: Semua amal baik akan dilipat gandakan pahalanya 10 kali lipat sampai 700 kali lipat
sampai kelipatan yang dikehendaki oleh Allah. Allah SWT bersabda dalam hadits qudsy:
“Kecuali puasa, sesungguhnya puasa untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya."
Artinya bahwa pahala puasa sangatlah besar, sebab Allah SWT sendiri yang akan
membalasnya. Sebagaimana sebuah pekerjaan yang diberi hadiah langsung oleh seorang raja
tentunya lebih besar daripada hadiah yang diserahkan melalui ajudan.
Referensi:
(1) Syekh al-Imam Badruddin Abu Muhammad Mahmuddin Ahmad al’Aini, Umdah al-Qari,
Syarh Shahih al-Bukhari.
(2) Abu Muhammad Mahmud bin Ahmad bin Musa al-Ainy, Syarhu Sunan Abi Dawud,
Maktabah al-Rusydu: Riyad.
B. Puasa Ramadhan bisa menebus dosa-dosa yang telah lewat, dengan syarat puasanya
ikhlas.
Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka
akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari dan Muslim)
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/13572/keistimewaan-bulan-ramadhan-dan-doa-doa-
pilihan