Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

AL-QUR'AN SURAT AL-ISRA' AYAT 7

Disusun Guna: Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tafsir


Dosen Pengampu: Sholihin, M.Pd.I.

Disusun Oleh:
1. Aris Rif’an
2. Bagas Prasetyo

PROGRAM STUDI S.1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

ْ ‫ِا ْن َا ْح َسنْمُت ْ َا ْح َسنْمُت ْ اِل َنْ ُف ِسمُك ْ َۗوا ِْن َا َسْأمُت ْ فَلَهَا ۗ فَ ِا َذا َج ۤا َء َو ْعدُ ااْل ٰ ِخ َر ِة ِليَ ۤٗسٔـ ُْٔوا ُو ُج ْو َهمُك‬

‫َو ِل َي ْد ُخلُوا الْ َم ْس ِجدَ اَمَك َد َخلُ ْو ُه َا َّو َل َم َّر ٍة َّو ِل ُي َترِّب ُ ْوا َما عَلَ ْوا تَ ْت ِبرْي ً ا‬

Arti / Terjemahan:
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat
jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi
(kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka
kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada
kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. (QS.
Al-Isra' ayat 7)

ْ ‫َوا ِْن َا َسْأمُت‬ ۗ ْ ‫اِل َنْ ُف ِسمُك‬ ْ ‫َا ْح َسنْمُت‬ ْ ‫ِا ْن َا ْح َسنْمُت‬
untuk dirimu sendiri (berarti) kamu
dan jika kamu berbuat baik jika kamu berbuat
berbuat jahat baik
‫ِليَ ٗس ُئ ٓ ْوا‬ ‫َو ْعدُ ااْل ٰ ِخ َر ِة‬ ‫فَ ِا َذا َجآ َء‬ ۗ‫فَلَهَا‬
(Kami bangkitkan saat hukuman maka (kerugiannya)
musuhmu) untuk (kejahatan) yang apabila datang untukmu sendiri
menyuramkan kedua

‫اَمَك َد َخلُ ْو ُه‬ َ‫الْ َم ْسجِ د‬ ‫َو ِل َيدْ ُخلُ ْوا‬ ْ ‫ُو ُج ْو َهمُك‬
sebagaimana ketika (ke dalam) masjid lalu mereka masuk wajahmu
mereka memasukinya (Masjidil Aqsa)

‫تَ ْت ِبرْي ً ا‬ ‫َما عَلَ ْوا‬ ‫َّو ِل ُي َترِّب ُ ْوا‬ ‫َا َّو َل َم َّر ٍة‬
apa saja yang mereka dan mereka pertama kali
(dengan) kejam kuasai membinasakan
Tafsir Al-Jalalain

Kemudian Kami katakan (Jika kalian berbuat baik) dengan mengerjakan ketaatan
(berarti kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri) karena sesungguhnya pahala kebaikan itu
untuk diri kalian sendiri (dan jika kalian berbuat jahat) dengan menimbulkan kerusakan (maka
kejahatan itu bagi diri kalian sendiri) sebagai pembalasan atas kejahatan kalian. (Dan apabila
datang saat hukuman) bagi kejahatan yang (kedua) maka Kami kembali mengutus mereka
(untuk menyuramkan muka-muka kalian) untuk membuat kalian sedih karena terbunuh dan
tertawan hingga pengaruh kesedihan itu dapat terbaca dari roman muka kalian (dan mereka
masuk ke dalam mesjid) yakni Baitulmakdis untuk menghancurkannya (sebagaimana musuh-
musuh kalian memasukinya) dan menghancurkannya (pada kali pertama dan untuk
menghancurkan) untuk mengadakan pembinasaan (terhadap apa saja yang mereka kuasai)
yang dapat mereka kalahkan (dengan penghancuran habis-habisan) dengan pembinasaan yang
sehabis-habisnya. Ternyata mereka melakukan kerusakan untuk kedua kalinya, yaitu dengan
membunuh Nabi Yahya. Maka Allah mengirimkan untuk membinasakan mereka Raja
Bukhtanashar. Raja Bukhtanashar akhirnya membunuh ribuan orang dari kalangan mereka
dan menahan anak cucu mereka serta memporak-porandakan Baitulmakdis.

Tafsir Ibnu Katsir

Firman Allah Swt.:


Jika kalian berbuat baik, (berarti) kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri, dan jika
kalian berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi diri kalian sendiri.
Artinya, jika kalian berbuat kejahatan, maka akibatnya akan menimpa diri kalian sendiri.
Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri, dan
barang siapa yang berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri. (Al Fushilat:46)
Adapun firman Allah Swt.:
Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua.
Maksudnya, apabila kalian melakukan kerusakan untuk kedua kalinya, maka akan datanglah
musuh-musuh kalian.
...untuk menyuramkan muka-muka kalian.
Mereka datang untuk menghina dan menindas kalian.
...dan mereka masuk ke dalam masjid.
Yaitu Masjid Baitul Maqdis.
...sebagaimana musuh-musuh kalian memasukinya pada yang pertama kali.
Yakni mereka akan merajalela di kampung-kampung kalian.

...dan untuk membinasakan.


Maksudnya, melakukan penghancuran dan pengrusakan terhadap:
...apa saja yang mereka kuasai sehabis-habisnya.
Yakni segala sesuatu yang mereka kuasai dihancurkan dan dirusak oleh mereka.

Tafsir Lengkap Kemenag

Allah menegaskan bahwa apabila Bani Israil berbuat baik, maka hasil kebaikan itu
untuk mereka sendiri. Namun demikian, ketentuan yang terdapat dalam ayat ini tidak khusus
untuk mereka sendiri, melainkan berlaku umum untuk seluruh manusia sepanjang masa.
Dengan demikian, apabila manusia berbuat baik atau berbuat kebajikan, maka balasan dari
kebajikan itu akan dirasakannya, baik di dunia maupun di akhirat.
Kebaikan yang akan mereka terima di dunia ialah mereka akan menjadi umat yang
kuat mempertahankan diri dari maksud jahat yang direncanakan oleh para musuh mereka.
Mereka akan memperoleh kesempatan untuk melipatgandakan harta sebagai sarana hidup, dan
melanjutkan keturunan sebagai khalifah di muka bumi. Mereka akan menjadi bangsa yang
kuat, yang dapat mewujudkan budaya yang tinggi untuk lebih menggairahkan kehidupan
mereka, dan menjamin kelancaran usaha dan ibadah mereka kepada Allah swt. Sedangkan
kebahagiaan yang abadi adalah surga yang penuh dengan kenikmatan yang disediakan dan
dijanjikan kepada mereka, sebagai bukti keridaan Allah swt atas kebajikan yang mereka
lakukan.
Apabila mereka berbuat jahat dengan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
wahyu dan fitrah kejadian mereka sendiri, seperti menentang kebenaran dan norma-norma
dalam tata kehidupan mereka sendiri, maka akibat dari perbuatan mereka itu adalah
kemurkaan Allah kepada mereka.
Dengan demikian, mereka akan menjadi bangsa yang bercerai-berai karena
diperbudak hawa nafsu, sehingga kelompok yang satu berusaha menundukkan kelompok yang
lain. Itulah sebabnya mereka tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan diri
mereka dari kehancuran dan maksud-maksud jahat musuh. Mereka akan menjadi bangsa yang
tertindas dan terjajah. Sedang keburukan yang mereka rasakan di akhirat ialah azab api neraka
sebagai siksaan yang paling pedih.

Lalu Allah mengungkapkan kembali hukuman sebagai akibat kejahatan yang


dilakukan Bani Israil untuk kedua kalinya. Pada saat itu, Allah membiarkan mereka dalam
keadaan kacau-balau ketika musuh-musuh datang untuk menaklukkan mereka. Kekalahan
kedua ini benar-benar mereka rasakan sebagai penderitaan yang tiada tara dan
mempermalukan mereka. Musuh memasuki Masjidil Aqsa secara paksa dan sewenang-
wenang untuk merampas kekayaan yang mereka simpan dan menghancurkan syiar-syiar
agama mereka, seperti yang dilakukan pada penaklukan pertama. Dengan demikian, mereka
merasakan penderitaan yang berlipat ganda. Mereka mengalami penderitaan materil berupa
kehilangan kekuasaan, harta benda, dan wanita-wanita yang dijadikan tawanan oleh musuh.
Mereka juga mengalami penderitaan moril karena tempat-tempat suci dan lambang-lambang
kesucian agama mereka dilecehkan dan dihancurkan.
Menurut sejarah, yang menghancurkan mereka untuk kedua kalinya adalah bangsa
Romawi yang kemudian menguasai Palestina. Mereka membunuh dan menawan orang-orang
Yahudi serta menghancurkan Baitul Makdis dan kota-kota yang lain. Kaisar Romawi pertama
yang memasuki Baitul Makdis adalah Kaisar Titus pada tahun 70 Masehi. Ia membakar
Masjidil Aqsa, dan merampas barang-barang berharga yang terdapat di dalamnya, sehingga
dalam peristiwa ini kurang lebih 1 juta orang Yahudi tewas. Selanjutnya Kaisar Hadrianus
yang memerintah dari tahun 117 sampai dengan 158 Masehi, juga menguasai Baitul Makdis
dan melakukan berbagai tindakan perusakan di masjid itu.
Hadrianus mengubah kota ini menjadi Aelina Capitolian (kota Aelina). Masjidil Aqsa
diruntuhkan dan di atasnya didirikan sebuah bangunan yang dinamai Yupiter Capitolina. Lalu
kerajaan Yahudi juga dihancurkan sehingga bangsa Yahudi tidak mempunyai kerajaan lagi.
Mereka bercerai-berai ke segenap penjuru dunia. Peristiwa ini terjadi tahun 132 Masehi.

Kesimpulan Kandungan Ayat

Tafsir Muyassar

Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad
Alu asy-Syaikh:
Jika kalian memperbagus perbuatan dan ucapan kalian, berarti kalian berbuat baik
kepada diri kalian sendiri;
karena pahalanya akan kembali kepada kalian.
Sebaliknya, jika kalian berbuat jahat, maka hukumannya akan kembali kepada diri
kalian sendiri.
Apabila membuat kerusakan yang kedua telah tiba waktunya, maka Kami kuasakan
musuh kalian terhadap kalian untuk kedua kalianya;
agar mereka menghinakan dan mengalahkan kalian, lalu tampaklah bekas-bekas
kehinaan pada wajah kalian.
Juga agar mereka memasuki Baitul Maqdis di hadapan kalian untuk merusaknya,
sebagaimana mereka merusaknya pada pertama kalinya.
Dan agar mereka menghancurkan semua yang ada di bawah kekuasaan mereka
dengan sehancur-hancurnya.

Anda mungkin juga menyukai