Anda di halaman 1dari 6

RESUME TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG

LINGKUNGAN BAIK DAN BURUK

“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tafsir II”
Dosen Mata Kuliah: Dr. H. Ending Solehudin, M.Ag

Disusun Oleh:
Nama: Yuda Yudistira
NIM: 020.011.0172
Semester: III

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SILIWANGI
BANDUNG
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
Tafsir Ayat-Ayat Tentang Lingkungan Baik dan Buruk

A. QS. Al-A'raf/7:96

ِ ْ‫ت ِمنَ ال َّس َما ِء َواَأْلر‬


‫ض َو ٰلَ ِك ْن َك َّذبُوا‬ ٍ ‫َولَوْ َأ َّن َأ ْه َل ْالقُ َر ٰى آ َمنُوا َواتَّقَوْ ا لَفَتَحْ نَا َعلَ ْي ِه ْم بَ َر َكا‬
َ‫سبُون‬ِ ‫فََأخَ ْذنَاهُ ْم بِ َما َكانُوا يَ ْك‬
Artinya :"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya".
1. Tafsir Jalalyin
(Dan jika sekiranya penduduk negeri-negeri) yang mendustakan (beriman) terhadap Allah
dan rasul-rasul mereka (dan bertakwa) tidak kafir dan maksiat (pastilah Kami akan
melimpahkan) dengan dibaca takhfif dan tasydid (kepada mereka berkah dari langit) dengan
melalui hujan (dan bumi) dengan melalui tetumbuhan (tetapi mereka mendustakan) rasul-
rasul (maka Kami siksa mereka) Kami hukum mereka (disebabkan perbuatan mereka
sendiri).
2. Tafsir Quraish Shihab
Kalau saja penduduk negeri itu beriman kepada apa yang dibawa oleh para rasul, melakukan
pesan- pesan mereka dan menjauhi larangan Allah, maka niscaya mereka akan Kami berikan
sejumlah keberkahan dari langit dan bumi berupa hujan, tanaman, buah-buahan, binatang
ternak, rezeki, rasa aman dan keselamatan dari segala macam bencana. Tetapi mereka ingkar
dan mendustakan para rasul. Maka Kami timpakan kepada mereka hukuman ketika mereka
sedang tidur, akibat kemusyrikan dan kemaksiatan yang mereka lakukan. Hukuman yang
mereka terima itu adalah akibat perbuatan mereka yang jelek. Dan itu juga merupakan
pelajaran bagi orang lain, jika mereka selalu menggunakan akal.

B. QS. Al-Isra'/17 :16


‫ تَ ْد ِميرًا‬g‫ق َعلَ ْيهَا ْالقَوْ ُل فَ َد َّمرْ نَاهَا‬
َّ ‫ فَفَ َسقُوا فِيهَا فَ َح‬g‫ك قَرْ يَةً َأ َمرْ نَا ُم ْت َرفِيهَا‬
َ ِ‫َوِإ َذا َأ َر ْدنَا َأ ْن نُ ْهل‬
Artinya :"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada
orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka
melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya
perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya".
1. Tafsir Jalalyin
(Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-
orang yang hidup mewah di negeri itu) yakni orang-orang kaya yang dimaksud para
pemimpinnya, yaitu untuk taat kepada Kami melalui lisan rasul-rasul Kami (tetapi mereka
melakukan kefasikan di negeri itu) maka menyimpanglah mereka dari perintah Kami (maka
sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan Kami) azab Kami (kemudian Kami
hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya) artinya Kami binasakan negeri itu dengan
membinasakan penduduknya serta menghancurkan negerinya.
2. Tafsir Quraish Shihab
Jika Kami telah menetapkan di al-Lawh al-Mahfûzh untuk memusnahkan penduduk sebuah
kampung sesuai dengan kebijaksanaan Kami, maka Kami menjadikan orang-orang yang
hidup mewah sebagai penguasa di situ. Mereka lalu membuat kerusakan, keluar dari
kebenaran dan diikuti secara membabi buta oleh orang lain sebelum jelas segalanya. Dengan
begitu, semuanya berhak menerima hukuman. Lalu Kami pun membinasakannya dengan
kejam.

QS. Al-Isra'/17:17
ِ ‫ك بِ ُذنُو‬
ِ َ‫ب ِعبَا ِد ِه خَ بِيرًا ب‬
g‫صي ًرا‬ ٍ ُ‫َو َك ْم َأ ْهلَ ْكنَا ِمنَ ْالقُرُو ِن ِم ْن بَ ْع ِد ن‬
َ ِّ‫وح ۗ َو َكفَ ٰى بِ َرب‬
Artinya :"Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah
Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya".
1. Tafsir Jalalyin
(Dan sudah berapa banyak) telah banyak (Kami binasakan umat-umat) bangsa-bangsa
(sesudah Nuh. Dan cukuplah Rabbmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-
hamba-Nya) Dia mengetahui dosa-dosa mereka yang tersembunyi dan dosa-dosa mereka
yang terang-terangan. Lafal bidzunuubi bertaalluq kepada lafal khabiiran dan bashiiran.
2.. afsir Quraish Shihab
Telah banyak kaum setelah Nûh yang Kami binasakan karena mendurhakai nabi-nabi
mereka. Cukuplah bagi kamu penjelasan dan pemberitaan Tuhanmu, karena Dia Maha
Mengetahui atas segala sesuatu dengan pengetahuan yang dalam, seperti halnya pengetahuan
orang yang melihat langsung. Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-Nya lagi Maha
Melihat. Maka tidak ada perbuatan seorang hamba yang tidak diketahu oleh-Nya. Allah akan
membalas mereka sesuai dengan amal perbuatannya.

C. QS. Hud/11:100
ٰ
ُّ ُ‫َذلِ َك ِمنْ َأ ْنبَا ِء ا ْلقُ َر ٰى نَق‬
ِ ‫صهُ َعلَ ْي َك ۖ ِم ْن َها قَاِئ ٌم َو َح‬
‫صي ٌد‬
Artinya :"Itu adalah sebahagian dan berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami
ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan
bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah".
1. Tafsir jalalayn
(Yang demikian itu) hal yang telah disebutkan tadi; lafal dzaalika berkedudukan menjadi
mubtada sedangkan khabarnya ialah (adalah sebagian berita-berita negeri yang Kami
ceritakan kepadamu) hai Muhammad (di antaranya) di antara negeri-negeri itu (ada yang
masih kedapatan bekas-bekasnya) artinya penduduknya telah binasa tetapi bekas-bekasnya
masih ada (dan) di antaranya ada pula (yang telah musnah) telah binasa berikut penduduknya,
sehingga tidak ada bekasnya sama sekali. Perumpamaan mereka sama dengan tanaman yang
dipanen dengan memakai sabit.
2. Tafsir Quraish Shihab
Kisah-kisah itu, wahai Rasulullah, adalah sebagian dari kisah negeri yang telah Kami
hancurkan. Semua itu Kami ceritakan kepadamu agar kamu dapat menasihati kaummu dan
kamu yakin akan pertolongan Allah kepadamu. Sebagian negeri itu seperti tanaman yang
berdiri tegak di atas lanjaran sehingga nampak terlihat apa yang telah terjadi. Sebagian
lainnya hilang tanpa jejak seperti tanaman yang telah dituai.

QS. Hud/11 : 101


َ ُ‫َو َما ظَلَ ْمنَا ُه ْم َو ٰلَ ِكنْ ظَلَ ُموا َأ ْنف‬
ْ ‫س ُه ْم ۖ فَ َما َأ ْغنَتْ َع ْن ُه ْم آلِ َهتُ ُه ُم الَّتِي يَ ْدعُونَ ِمنْ دُو ِن هَّللا ِ ِمنْ ش‬
‫َي ٍء لَ َّما َجا َء‬
ٍ ‫َأ ْم ُر َربِّ َك ۖ َو َما زَادُو ُه ْم َغ ْي َر تَ ْتبِي‬
‫ب‬

Artinya :"Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri
mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-
sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-
sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka".
1. Tafsir jalalayn
(Dan Kami tidak menganiaya mereka) dengan membinasakan mereka tanpa dosa (tetapi
merekalah yang menganiaya dirinya sendiri) dengan melakukan perbuatan syirik (karena itu
tiadalah bermanfaat) tidak ada gunanya (kepada diri mereka, sesembahan-sesembahan yang
mereka seru) yang mereka sembah (selain Allah). Huruf min di sini zaidah atau tidak
mengandung makna (sedikit pun, di waktu perintah Rabbmu datang) yaitu azab-Nya. (Dan
sesembahan-sesembahan itu tidaklah menambah kepada mereka) penyembahan mereka
terhadapnya itu tidak dapat memberikan kepada mereka (selain kerugian belaka) yaitu
kebinasaan.
2. Tafsir Quraish Shihab
Dengan kehancuran itu, Kami tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri
sendiri dengan kekufuran, peribadatan kepada selain Allah dan membuat kejahatan di muka
bumi. Pada saat perintah Tuhanmu datang, wahai Nabi, tuhan-tuhan yang mereka sembah
selain Allah itu tidak mampu menolak kebinasaan yang menimpa mereka. Juga tidak dapat
mendatangkan manfaat sedikit pun untuk mereka. Sikap mereka yang selalu menyembah
berhala hanya akan menambahkan kebinasaan dan kerugian kepada mereka.

QS. Hud/11 :102


َ ‫َو َك ٰ َذلِ َك َأ ْخ ُذ َربِّ َك ِإ َذا َأ َخ َذ ا ْلقُ َر ٰى َو ِه َي ظَالِ َمةٌ ۚ ِإنَّ َأ ْخ َذهُ َألِي ٌم‬
‫ش ِدي ٌد‬
Artinya :"Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang
berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras".
1. Tafsir jalalayn
(Dan begitulah) perumpamaan azab-Nya (azab Rabbmu apabila Dia mengazab penduduk
negeri-negeri) yang dimaksud adalah penduduknya (yang berbuat lalim) dengan melakukan
perbuatan-perbuatan dosa. Jelasnya tidak ada sesuatu pun yang dapat memberi manfaat
kepada mereka bila azab Allah diturunkan kepada mereka. (Sesungguhnya azab-Nya itu
adalah sangat pedih lagi keras) sehubungan dengan ayat ini Imam Bukhari dan Imam Muslim
meriwayatkan sebuah hadis melalui Abu Musa Al-Asyari r.a. yang menceritakan bahwasanya
Rasulullah saw. telah bersabda, "Sesungguhnya Allah selalu mencatat semua perbuatan orang
yang aniaya sehingga apabila Dia mengazabnya, maka ia tidak dapat luput daripada-Nya."
Kemudian Rasulullah saw. membacakan firman-Nya, "Dan begitulah azab Rabbmu.." (Q.S.
Hud 102)
2. Tafsir Quraish Shihab
Seperti azab keras yang ditimpakan kepada kaum Nûh, kaum 'Ad, kaum Tsamûd dan lainnya,
Allah pun akan mengazab penduduk negeri yang menganiaya diri dengan kekufuran dan
kejahatan. Sesungguhnya siksa Allah kepada orang-orang yang zalim amatlah keras, pedih
dan menyakitkan.

D. QS. Ar-rum/30: 41
َ‫ض الَّ ِذي َع ِملُوا لَ َعلَّ ُه ْم يَ ْر ِجعُون‬ ِ ‫سبَتْ َأ ْي ِدي النَّا‬
َ ‫س لِيُ ِذيقَ ُه ْم بَ ْع‬ َ َ‫ظَ َه َر ا ْلف‬
َ ‫سا ُد فِي ا ْلبَ ِّر َوا ْلبَ ْح ِر بِ َما َك‬
Artinya :"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar)".
1. Tafsir Jalalyin
(Telah tampak kerusakan di darat) disebabkan terhentinya hujan dan menipisnya tumbuh-
tumbuhan (dan di laut) maksudnya di negeri-negeri yang banyak sungainya menjadi kering
(disebabkan perbuatan tangan manusia) berupa perbuatan-perbuatan maksiat (supaya Allah
merasakan kepada mereka) dapat dibaca liyudziiqahum dan linudziiqahum; kalau dibaca
linudziiqahum artinya supaya Kami merasakan kepada mereka (sebagian dari akibat
perbuatan mereka) sebagai hukumannya (agar mereka kembali) supaya mereka bertobat dari
perbuatan-perbuatan maksiat.
2. Tafsir Quraish Shihab
Telah terlihat kebakaran, kekeringan, kerusakan, kerugian perniagaan dan ketertenggelaman
yang disebabkan oleh kejahatan dan dosa-dosa yang diperbuat manusia. Allah menghendaki
untuk menghukum manusia di dunia dengan perbuatan-perbuatan mereka, agar mereka
bertobat dari kemaksiatan.

E. QS. Al-Baqarah/2:59
ُ ‫يَ ْف‬
َ‫سقُون‬ َّ ‫فَبَ َّد َل الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا قَ ْواًل َغ ْي َر الَّ ِذي قِي َل لَ ُه ْم فََأ ْن َز ْلنَا َعلَى الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا ِر ْجزًا ِمنَ ال‬
‫س َما ِء بِ َما َكانُوا‬
Artinya :"Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak
diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari
langit, karena mereka berbuat fasik".
1. Tafsir Jalalyin
(Lalu orang-orang yang aniaya mengubah) di antara mereka (perintah yang tidak dititahkan
kepada mereka) mereka mengatakan, habbatun fi sya`ratin, bahkan mereka memasukinya
bukan dengan bersujud tetapi merangkak di atas pantat mereka. (Maka Kami timpakan atas
orang-orang yang aniaya itu) di sini disebutkan "atas orang-orang yang aniaya itu", yang
sebenarnya cukup dengan kata ganti 'mereka' saja, dengan maksud sebagai kecaman (siksa)
berupa penyakit taun (dari langit disebabkan kefasikan mereka) disebabkan mereka
melanggar ketaatan. Maka dalam waktu satu jam ada 70 ribu orang atau mendekati jumlah itu
di antara mereka yang mati.
2. Tafsir Quraish Shihab
Tetapi orang-orang yang lalim dan melanggar perintah Tuhan, lalu mengatakan apa-apa yang
tidak diperintahkan untuk dikatakannya sebagai sikap melecehkan dan durhaka, maka Allah
akan menurunkan siksa dari atas mereka sebagai ganjaran atas kefasikan dan ketidaktaatan
mereka kepada perintah Allah.

KESIMPULAN
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang menentukan
perikehidupan serta kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.Atau bisa juga
dikatakan sebagai suatu sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap
tatanan ekosistem.Lingkungan terdiri atas unsur biotik (manusia, hewan, dan tumbuhan) dan
abiotik (udara, air, tanah, iklim dan lainnya).
Manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi ini untuk mengatur kehidupan lingkungan hidup
yang baik dan tertata, namun manusia juga telah membuat kerusakan di muka
bumi.Lingkungan hidup yang seharusnya membawa keberkahan bagi manusia, kini malah
menjadi bencana bagi manusia itu sendiri.Oleh karena itu, sebagai muslim kita seharusnya
memahami landasan-landasan dari pelestarian lingkungan hidup. Pelestarian lingkungan
hidup tak terlepas dari peran manusia sebagai khalifah di bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai