Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MATA KULIAH STUDI QUR’AN DAN TAFSIR TARBAWI

Dosen Pengampu : Abd. Rozzaq, S.H.I, M.pd

Kelompok 10 :
M Ikhwannudin Awalul Ilham (214101060025)
Faiz Alaudin Nabilla (214101060002)
Moh Adiyanto (214101060012)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
NOVEMBER 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang menjelaskan kandungan “Q.S Luqman ayat 12 sampai
19” tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Studi Qur’an dan tafsir Tarbawi. Selain
itu juga makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
tafsiran ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan potensi atau kelebihan
manusia yang dapat dikembangkan dengan pendidikan, dalam kehidupan
sehari-hari bagi para pembaca. Harapan saya semoga makalah ini dapat
membantu untuk media pembelajaran dan menambah ilmu pengetahuan
bagi pembaca sehingga kedepannya manjadi lebih baik. Dan diharapkan
kepada pembaca untuk memberikan masukan – masukan yg bersifat
membangun untuk kebaikan makalah ini kedepannya.

Jember, 17 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI…………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 4

1.1 Latar Belakang……………………………………………………… 4

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………... 4

1.3 Tujuan Penulisan Makalah………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………. 5

2.1 Kandungan QS. Ali Imron/3: 110…………………………………... 5

2.2 Kandungan QS. Al-Isra’/17: 16…..………….………………………...6

2.3 Kandungan QS. Al-Isra’/17: 17………………………………………..7

2.4 Kandungan QS. Hud/11: 100-101………………………………………9

BAB III PENUTUP……………………………………………………... 11

3.1 Kesimpulan………………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 11

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses dimana terdapat
pembelajaran yang menyadarkan manusia akan masalah lingkungan hidup di
sekitarnya. Pendidikan Lingkungan Hidup pada dasarnya adalah bertujuan untuk
meningkatkan sikap individu yang positif dalam melestarikan lingkungan hidup,
sehingga berguna untuk meningkatkan sikap peduli terhadap lingkungan hidup di
masyarakat. Lingkungan hidup yang dimaksud meliputi lingkungan alam hayati,
lingkungan alam nonhayati, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial yang
mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Kandungan QS. Ali Imron/3: 110
2. Kandungan QS. Al-Isra’/17: 16-17
3. Kandungan QS. Hud/11: 100-101
C. Tujuan

Mengidentifikasi dan Membedakan antara lingkungan pendidikan yang


baik maupun yang buruk yakni Lingkungan Pendidikan Keluarga, Lingkungan
Pendidikan Masyarakat, Lingkungan Pendidikan Sekolah

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kandungan QS. Ali Imron/3: 110

‫هّٰلل‬
َ‫ب لَ َكان‬ ِ ْ‫اس تَأْ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬
ِ ‫ف َوتَ ْنهَوْ نَ ع َِن ْال ُم ْن َك ِر َوتُ ْؤ ِمنُوْ نَ بِا ِ ۗ َولَوْ ٰا َمنَ اَ ْه ُل ْال ِك ٰت‬ ْ ‫ُك ْنتُ ْم خَ ْي َر اُ َّم ٍة اُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬

َ‫خَ ْيرًا لَّهُ ْم ۗ ِم ْنهُ ُم ْال ُم ْؤ ِمنُوْ نَ َواَ ْكثَ ُرهُ ُم ْال ٰف ِسقُوْ ن‬

Terjemahan:

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan
mereka adalah orang-orang fasik.Tafsir Ringkas Kemenag RI

Kandungan:

Setelah Allah menjelaskan kewajiban berdakwah bagi umat Islam dan


menjaga persatuan dan kesatuan, maka dalam ayat ini dijelaskan bahwa kewajiban
tersebut dikarenakan kamu (umat Islam) adalah umat terbaik dan paling utama di
sisi Allah yang dilahirkan, yaitu ditampakkan untuk seluruh umat manusia hingga
akhir zaman, karena kamu menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari
yang mungkar dan beriman kepada Allah dengan iman yang benar, sehingga
kalian menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta beriman
kepada rasul-rasul-Nya. Itulah tiga faktor yang menjadi sebab umat Islam
mendapat julukan umat terbaik.
Sekiranya Ahli Kitab beriman sebagaimana umat Islam beriman,
menyuruh yang makruf dan mencegah yang mungkar serta tidak bercerai berai
dan berselisih tentang kebenaran ajaran agama Allah, tentulah itu lebih baik bagi
mereka. Kenyataannya di antara mereka ada yang beriman sebagaimana imannya

5
umat Islam, sehingga sebagian kecil dari mereka ini pantas mendapat julukan
sebaik-baik umat, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik, tidak mau
mengikuti petunjuk dan tidak taat kepada Allah serta mengingkari syariat-Nya.
kandungan dari Surah Ali Imran ayat 110 ialah tentang Umat terbaik untuk
manusia adalah umat Muhammad SAW yang beriman, menyeru pada kebaikan
dan mencegah kemungkaran. Ahli kitab ada yang beriman ada pula yang fasik.1

B. Kandungan QS. Al-Isra’/17: 16

‫ك َقرْ َي ًة اَ َمرْ َنا ُم ْت َرفِ ْي َها َف َف َسقُ ْوا فِ ْي َها َف َح َّق َعلَ ْي َها ْال َق ْو ُل َفدَ مَّرْ ٰن َها َت ْد ِميْرً ا‬
َ ِ‫َوا َِذٓا اَ َر ْد َنٓا اَنْ ُّن ْهل‬

Artinya:

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami


perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati
Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah
sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami
hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” QS. Al-Isra’:16.

Menurut Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris


tafsir di Masjid Nabawi, Makna kata: (‫ ) ُم ۡت َرفِيهَا‬mutrafiihaa : orang-orang yang
memiliki kenikmatan, seperti orang kaya dan para pembesar. ( ‫و ُل‬tۡ tَ‫ا ۡٱلق‬ttَ‫ق َعلَ ۡيه‬
َّ t‫)فَ َح‬
fahaqqa ‘alaihal qaul : yaitu azab. Makna ayat: Firman-Nya ta’ala “Dan jika Kami
hendak menghancurkan suatu negeri...” yaitu penduduknya “maka Kami
perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu...” Kami perintahkan
kepada orang kaya dan para pembesar mereka untuk mentaati Kami dengan
menegakkan syariat dan menunaikan kewajiban dan sunnah-sunnah,
meninggalkan dosa-dosa besar dan berbuatan keji, namun mereka tidak
melakukan perintah atau meninggalkan larangan, itulah makna dari “namun
mereka berbuat kedurhakaan, maka sepantasnya berlakulah perkataan Kami...”
telah tetap bagi mereka azab “kemudian Kami binasakan sama sekali negeri itu.”

1
https://mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-202665562/isi-
kandungan-surat-ali-imran-ayat-110-perintah-menegakkan-amar-maruf-nahi-munkar

6
Kami musnahkan mereka secara sempurna, inilah penjelas dari firman-Nya ta’ala
“Tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul.”

Karena seorang rasul memerintah dan melarang—atas izin Allah ta’ala—, jika
mereka tidak menaatinya maka mereka akan tertimpa azab. Pelajaran dari ayat: •
Penjelasan ketetapan Allah ta’ala akan kehancuran kaum-kaum, mereka tidak
dihancurkan kecuali telah datang peringatan dan penangguhan untuk mereka.

Tafsir Ringkas meurut Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 16 Dan


jika kami hendak membinasakan suatu negeri, yang durhaka sesuai ketetapan
kami, maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu
agar menaati Allah, tetapi mereka tidak mau menaati-Nya, bahkan mereka
melakukan kedurhakaan dalam negeri itu dengan melakukan penganiayaan dan
pengrusakan, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan, yakni
ketentuan kami, kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya,
sehingga mereka tidak dapat bangkit lagi. Dan sesuai dengan ketetapan itu
dinyatakan, berapa banyaknya kaum setelah kebinasaan kaum nuh, telah kami
binasakan disebabkan oleh kedurhakaan mereka. Dan cukuplah tuhanmu yang
maha mengetahui, maha melihat dosa hamba-hamba-Nya. Tidak ada yang
tersembunyi dan terluput dari pembalasan-Nya.2

C. Kandungan QS. Al-Isra’/17:17


ِ َ‫ب ِعبَا ِد ٖه خَ بِ ْير ًۢا ب‬
ِ ْ‫ح َو َك ٰفى بِ َربِّكَ بِ ُذنُو‬ ۢ
‫ص ْيرًا‬ ٍ ۗ ْ‫َو َك ْم اَ ْهلَ ْكنَا ِمنَ ْالقُرُوْ ِن ِم ْن بَ ْع ِد نُو‬
Artinya:

“Dan berapa banyak kaum setelah Nuh, yang telah Kami binasakan. Dan
cukuplah Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-
Nya”. QS. Al-Isra:17.

Menurut Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris


tafsir di Masjid Nabawi Makna kata: (‫)و َكمۡ أَ ۡهلَ ۡكنَا‬
َ wa kam ahlaknaa : Kami telah
banyak membinasakan. (‫رُو ِن‬ttُ‫ ) ِمنَ ۡٱلق‬minal quruun : orang yang hidup pada

2
https://tafsirweb.com/4621-surat-al-isra-ayat-17.html

7
ِ َ‫ )خَ بِي ۢ َرا ب‬khabiiram bashiiraa : Maha Mengetahui dan Melihat
ٗ t‫ص‬
sebelumnya. (‫يرا‬
dosa-dosa para hamba. Makna ayat: Firman-Nya ta’ala “Dan berapa banyak kaum
setelah Nuh yang telah Kami binasakan...” ini adalah penekanan dari hukuman
yang telah disebutkan. Allah ta’ala mengajarkan kepada kita bahwa apa yang telah
Dia kabarkan benar-benar terjadi dan banyak kaum setelah kaum Nuh telah
binasa; ‘Ad, Tsamud, kaum Luth, penduduk Aikah, dan kaum Fir’aun. Firman-
Nya ta’ala “dan cukuplah Rabbmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa
hamba-hamba-Nya.” Ayat ini mengandung penjelasan akan pengetahuan Allah
ta’ala terhadap dosa para hamba-Nya, dan ancaman dan teguran yang keras,
karena Allah ta’ala tidak ridha dengan kejahatan dan dosa yang dilakukan terus
menerus. Allah ta’ala memberikan penangguhan, semoga kaum itu sadar, semoga
orang-orang yang berbuat fasik berhenti, namun jika mereka terus melakukannya
setelah pemberitahuan dan ancaman atas dosa-dosa dan kezaliman mereka, Allah
akan menghukum mereka dengan azab dari Yang Maha Perkasa, Maha Kuasa.
Maka berhati-hatilah wahai orang yang terus menerus melakukan kesyirikan dan
maksiat!! Pelajaran dari ayat: • Peringatan dari terlalu banyak bernikmat-nikmat
dan bermewah-mewah, karena itu dapat menyebabkan kefasikan dan
meninggalkan ketaatan, kemudian kefasikan itu akan membawa kehancuran dan
kebinasaan.

Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 17 Dan sesuai


dengan ketetapan itu dinyatakan, berapa banyaknya kaum setelah kebinasaan
kaum nuh, telah kami binasakan disebabkan oleh kedurhakaan mereka. Dan
cukuplah tuhanmu yang maha mengetahui, maha melihat dosa hamba-hamba-
Nya. Tidak ada yang tersembunyi dan terluput dari pembalasan-Nya. Allah
memberikan pembalasan berupa ganjaran atau siksaan kepada manusia sesuai
amal perbuatannya. Ayat ini menyatakan, barang siapa yang hanya menghendaki
kehidupan sekarang, yaitu kehidupan duniawi dan ia tidak beriman kepada
kehidupan akhirat, maka kami segerakan baginya di dunia ini apa yang kami
kehendaki dari apa yang diharapkannya, seperti kedudukan sosial yang tinggi atau
harta yang banyak, bagi orang yang kami kehendaki, yaitu mereka yang berusaha
meraihnya dengan memenuhi syarat dan ketentuan, bukan untuk semua orang

8
yang menghendakinya. Kemudian kami sediakan baginya di akhirat neraka
jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir dari rahmat
Allah.3

D. Kandungan QS. Hud/11: 100-101

َ ْ‫) َو َم??ا ظَلَ ْمنَ??ا ُه ْم َولَ ِكن‬100( ‫ص ?ي ٌد‬


‫ظلَ ُم??وا‬ ُّ ُ‫َذلِكَ ِمنْ أَ ْنبَا ِء ا ْلقُ َرى نَق‬
ِ ‫صهُ َعلَ ْي َك ِم ْن َها قَائِ ٌم َو َح‬
‫ُون هَّللا ِ ِمنْ ش َْي ٍء لَ َّما َجا َء أَ ْم ُر َربِّ َك َو َم??ا َزادُو ُه ْم‬
ِ ‫س ُه ْم فَ َما أَ ْغنَتْ َع ْن ُه ْم آلِ َهتُ ُه ُم الَّتِي يَ ْدعُونَ ِمنْ د‬ َ ُ‫أَ ْنف‬
} )101( ‫ب‬ ٍ ‫َغ ْي َر تَ ْتبِي‬

Itu adalah sebagian dari berita-berita negeri (yang telah


dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-
negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah
musnah. Dan Kami tidaklah menganiaya mereka, tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri. Karena itu, tiadalah bermanfaat sedikit pun
kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu
azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada
mereka kecuali kebinasaan belaka.

Setelah Allah Swt. menceritakan kisah para nabi dan apa yang terjadi dengan
mereka bersama umatnya masing-masing, lalu disebutkan bagaimana Allah
membinasakan orang-orang kafir dan menyelamatkan orang-orang mukmin. Maka
Allah Swt. berfirman:
}‫{ َذلِ َك ِمنْ أَ ْنبَا ِء ا ْلقُ َرى‬
Itu adalah sebagian dari berita-berita negeri (yang telah dibinasakan).
(Hud:100) Yakni kisah-kisah penduduknya.
}‫صهُ َعلَ ْي َك ِم ْن َها قَائِ ٌم‬ ُّ ُ‫{نَق‬
yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu
ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya. (Hud: 100)
Maksudnya, masih terdapat reruntuhan-reruntuhannya.
}ٌ‫صيد‬ ِ ‫{ َو َح‬
Dan ada (pula) yang telah musnah. (Hud: 100)
Yaitu hancur dan binasa tanpa bekas.
}‫{ َو َما ظَلَ ْمنَا ُه ْم‬
Dan Kami tidaklah menganiaya mereka. (Hud: 101)
saat Kami binasakan mereka.

3
https://tafsirweb.com/4621-surat-al-isra-ayat-17.html

9
}‫س ُه ْم‬َ ُ‫{ َولَ ِكنْ ظَلَ ُموا أَ ْنف‬
tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.  (Hud: 101)
karena mereka mendustakan dan kafir kepada rasul-rasul Kami.
}‫{فَ َما أَ ْغنَتْ َع ْن ُه ْم آلِ َهتُ ُه ُم‬
Karena itu, tiadalah bermanfaat bagi mereka tuhan-tuhan mereka. (Hud:
101)
Yakni berhala-berhala mereka yang mereka sembah dan mereka seru.
}‫{ ِمنْ دُو ِن هَّللا ِ ِمنْ ش َْي ٍء‬
selain dari Allah, barang sedikit pun. (Hud: 101)
Sembahan-sembahan mereka itu tidak dapat memberikan sesuatu manfaat pun
kepada mereka, tidak pula dapat menyelamatkan mereka dari kebinasaan.
ٍ ‫{ َو َما َزادُو ُه ْم َغ ْي َر تَ ْتبِي‬
}‫ب‬
Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali
kebinasaan belaka. (Hud: 101)
Mujahid, Qatadah, dan lain-lainnya mengatakan bahwa makna yang
dimaksud ialah kecuali kerugian belaka. Dikatakan demikian karena penyebab
kebinasaan dan kehancuran mereka tiada lain karena mereka mengikuti
sembahan-sembahan itu. Untuk itulah mereka dikatakan merugi di dunia dan
akhiratnya

10
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah Allah menjelaskan kewajiban berdakwah bagi umat Islam dan


menjaga persatuan dan kesatuan, maka dalam ayat ini dijelaskan bahwa kewajiban
tersebut dikarenakan kamu (umat Islam) adalah umat terbaik dan paling utama di
sisi Allah yang dilahirkan.

Dan cukuplah tuhanmu yang maha mengetahui, maha melihat dosa


hamba-hamba-Nya. Tidak ada yang tersembunyi dan terluput dari pembalasan-
Nya.

Mujahid, Qatadah, dan lain-lainnya mengatakan bahwa makna yang


dimaksud ialah kecuali kerugian belaka. Dikatakan demikian karena penyebab
kebinasaan dan kehancuran mereka tiada lain karena mereka mengikuti
sembahan-sembahan itu. Untuk itulah mereka dikatakan merugi di dunia dan
akhiratnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-202665562/isi-
kandungan-surat-ali-imran-ayat-110-perintah-menegakkan-amar-maruf-nahi-
munkar

https://tafsirweb.com/4621-surat-al-isra-ayat-17.html

https://pecihitam.org/surah-hud-ayat-100-101-terjemahan-dan-tafsir-al-quran/

11
12

Anda mungkin juga menyukai