Anda di halaman 1dari 13

MARAKNYA PORNOGRAFI DI KALANGAN REMAJA

Untuk Memenuhi Program Tugas Akhir Karya Tulis Ilmiah

Kenaikan Kelas Tahun Pelajaran 2012-2013

Disusun Oleh:

1. Anggita Ika Lilyani (04)


2. Elsa Warna Octaviany (12)
3. Samuel Tobing (29)

SMA NEGERI 21 SURABAYA


Jl.Argopuro 11-15 Surabaya

Tel. 031-5350753, 5341530 Fax: 031-5341530

E-mail: sman21_sby@yahoo.co.id

Website : www.sman21surabaya.com
LEMBAR PENGESAHAN
Maraknya Pornografi Di Kalangan Remaja

Disusun Oleh:

1. Anggita Ika Lilyani (04)


2. Elsa Warna Octaviany(12)
3. Samuel Tobing (29)

Mengetahui,

Wali Kelas Pembina Guru Mapel

................... …………....................
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………. i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………... ii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………... iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iv

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………............

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………… 1


B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………. 2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………2
D. Batasan Masalah…………………………………………………………………… 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………..

A. Apakah Pornografi itu………………………………………………………………


B. Apakah Penyebab Pornografi....…………………………………………………….

BAB III……………………………………………………………………………………..

A. Pengertian pornografi………………………………………………………………
B. Penyebab Pornografi……………………………………………………………….

BAB IV. PEMBAHASAN………………………………………………………………….

A. Penyebab Terjadinya Masalah Pornografi Pada Remaja…………………………….


B. Alasan Banyak Remaja Dan Anak-Anak Menyukai Hal Berbau Porno……………
C. Alasan lunturrya kekeluargaan dan tidak berfungsinya nilai agama dalam keluarga..
D. Cara yang tepat untuk mengurangi angka pornografi di indonesia ini………………

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………….

A. Kesimpulan…….………………………………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pornografi adalah suatu permasalahan umum yang menjadi suatu keharusan bagi beberapa
masyarakat. Pornografi umumnya di gandrungi oleh kalangan dewasa, tetapi dimasa kini
pornografi sudah menyebar di kalangan remaja bahkan anak-anak yang masih dibawah umur.
Pengetahuan pornografi ini terlalu bahaya bagi dirinya, ini disebabkan karena pengaruhi
teknologi yang semakin pesat. Anak di jaman ini sudah memiliki gadget di tangannya, umunya
gadget seperti handphone layaknya harus digunakan untuk sms dan telpon. Tetapi sekarang
handphone digunakan untuk browsing,game dan situs-situs porno.
Dampaknya sangat berbahaya, selain merusak moral dan norma-norma, hal-hal tersebut
dapat membuat mereka masuk ke dalam kasus hukum. Contohnya ada yang mencabuli temannya
sendiri.
Selain itu bukan hanya perlu pengawasan terhadap anak-anak, tetapi budaya moral dalam
keluarga perlu diperkokoh dan diperkuat oleh iman agama dan keakraban.
Mayoritas orang tua bekerja dan meninggalkan anak-anaknya dengan memanjakan mereka
dengan teknologi yang ada. Sehingga saat orang tua pulang anak-anak tidak sempat bertemu
dengan orang tuanya, sehingga anak-anak lebih menghabiskan hari-harinya dengan gadget yang
mereka miliki.
Alhasil ada ayah yang memperkosa anaknya, kakek memperkosa cucunya, pelecehan
seksual. Penyebabnya keluarga yang tidak kokoh.
Faktanya disetiap provinsi di Indonesia terjadi permasalahan pornografi baik pelecehan
sosial,pemerkosaan yang berhubung pada pembunuhan dan penculikan. 8.880.990 anak-anak di
ribuan pulau Indonesia tersingkirkan oleh masalah politik.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Apakah penyebab terjadinya masalah pornografi ?
2. Apakah alasan banyak remaja dan anak-anak menyukai hal berbau porno ?
3. Apakah alasan lunturnya kekeluargaandan tidak berfungsinya nilai agama dalam
keluarga?
4. Bagaimanakah cara untuk mengurangi angka pornografi di Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitan ini adalah


 Untuk mengetahui penyebab remaja bisa menyukai pornografi.
 Untuk megetahui alasan anak-anak melakukan hal itu
 Untuk mengetahui penyebab lunturnya kekuatan dalam keluarga
 Untuk mengetahui cara mengurangi angka pornografi

D. Batasan masalah
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, batasan-batasan kami adalah cara menanggulangi
pornografi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Apakah pornografi itu?


Pornografi adalah suatu bentuk penyimpangan yang saat ini mulai marak di usia remaja.
Biasanya, pornografi bermula pada tontonan dan bacaan yang tidak bermoral. Dari sanalah,
timbul bentuk keingintahuan seseorang untuk lebih mengetahuinya. Pornografi adalah suatu
permasalahan umum yang menjadi suatu keharusan bagi beberapa masyarakat. Pornografi
umumnya di gandrungi oleh kalangan dewasa, tetapi dimasa kini pornografi sudah menyebar
di kalangan remaja bahkan anak-anak yang masih dibawah umur.

B. Apakah penyebab pornografi?


Pengetahuan pornografi ini terlalu bahaya karena pengaruhi teknologi yang semakin pesat.
Anak di jaman ini sudah memiliki gadget di tangannya, umunya gadget seperti handphone
layaknya harus digunakan untuk sms dan telpon. Tetapi sekarang handphone digunakan
untuk browsing,game dan situs-situs porno.
BAB III

Dalam pengertian aslinya, pornografi secara harfiah berarti "tulisan tentang pelacur", dari


akar kata Yunani klasik "πορνη" (porne) dan "γραφειν" (graphein). Mulanya adalah sebuah
eufemisme dan secara harafiah berarti '(sesuatu yang) dijual.' Kata ini berasal dari dari istilah
Yunani untuk orang-orang yang mencatat "pornoai”. Pada masa modern, istilah ini diambil oleh
para ilmuwan sosial untuk menggambarkan pekerjaan orang-orang sepertiNicholas
Restif dan William Acton, yang pada abad ke-18 dan 19 menerbitkan risalat-risalat yang
mempelajari pelacuran dan mengajukan usul-usul untuk mengaturnya. Istilah ini tetap digunakan
dengan makna ini dalam Oxford English Dictionary hingga 1905.
Belakangan istilah digunakan untuk publikasi segala sesuatu yang bersifat seksual,
khususnya yang dianggap berselera rendah atau tidak bermoral, apabila pembuatan, penyajian
atau konsumsi bahan tersebut dimaksudkan hanya untuk membangkitkan rangsangan seksual.
Sekarang istilah ini digunakan untuk merujuk secara seksual segala jenis bahan tertulis maupun
grafis. Istilah "pornografi" seringkali mengandung konotasi negatif dan bernilai seni yang
rendahan, dibandingkan dengan erotika yang sifatnya lebih terhormat. Istilah eufemistis seperti
misalnya film dewasa dan video dewasa biasanya lebih disukai oleh kalangan yang memproduksi
materi-materi ini.
Meskipun demikian, definisi pornografi sangat subyektif sifatnya. Karya-karya yang
umumnya diakui sebagai seni seperti misalnya patung "Daud" karya Michelangelo dianggap
porno oleh sebagian pihak.
Kadang-kadang orang juga membedakan antara pornografi ringan dengan pornografi
berat. Pornografi ringan umumnya merujuk kepada bahan-bahan yang
menampilkan ketelanjangan, adegan-adegan yang secara sugestif bersifat seksual, atau
menirukan adegan seks, sementara pornografi berat mengandung gambar-gambar alat
kelamin dalam keadaan terangsang dan kegiatan seksual termasukpenetrasi. Di dalam
industrinya sendiri dilakukan klasifikasi lebih jauh secara informal. Pembedaan-pembedaan ini
mungkin tampaknya tidak berarti bagi banyak orang, namun definisi hukum yang tidak pasti dan
standar yang berbeda-beda pada penyalur-penyalur yang berbeda pula menyebabkan produser
membuat pengambilan gambar dan penyuntingannya dengan cara yang berbeda-beda pula.
Mereka pun terlebih dulu mengkonsultasikan film-film mereka dalam versi yang berbeda-beda
kepada tim hukum mereka.
Di beberapa wilayah hukum di Amerika penampilan gambar atau film tentang orang yang
sedang membuang hajat ikut dimasukkan dalam definisi pornografi (lih. misalnya Undang-
Undang Kriminal Arizona
Apakah akibat dari pornografi ini? Pertama, pornografi dapat mempengaruhi kesadaran
umum masyarakat karena pornografi mengandung suatu gagasan atau amanat tertentu tentang
seksualitas yang bertentangan dengan iman kristiani. Gagasan atau amanat ini dapat
mempengaruhi pandangan umum atau masyarakat akan nilai-nilai kehidupan. Misalnya: karena
berbagai pola hubungan seksual yang dipertunjukkan oleh pornografi, orang dapat diyakinkan
bahwa pola kelakuan seksual tertentu adalah normal. Bahkan mereka dapat menganggap bahwa
hal itu atau pola itu lazim dilakukan dan juga sesuai dengan norma moral. Misalnya: hubungan
seks antara sesama pria yang biasa kita sebut sebagai homoseksualitas atau hubungan seks antara
sesama wanita yang disebut lesbian. Hal yang lebih mengerikan lagi bahkan hubungan seks
antara manusia dengan binatang pun seakan-akan sudah dianggap sesuatu yang wajar.
Kedua, terjadinya penghancuran gagasan cinta kasih dan kemesraan atau keintiman dalam
hubungan cinta kasih karena munculnya brutalisme demi untuk mencari kenikmatan seksual. 
Ketiga, akibat berantai dari barbarisme atau brutalisme adalah menumpulnya perasaan
manusia terhadap penderitaan pribadi manusia yang lain. Barbarisme atau brutalisme identik
dengan kekerasan dan pornografi yang sering memadukan antara seks dan kekerasan.
Keempat, frustasi. Pornografi menimbulkan frustrasi bagi orang yang menjadi mangsa
dunia khayal dari kenikmatan yang tidak habis-habisnya. Orang dapat mengkhayalkan
kenikmatan yang luar biasa, padahal dalam kenyataannya kehidupan seksual mereka sendiri
hanya biasa-biasa saja, tidak mungkin bisa mencapai taraf seperti yang digambarkan dalam
pornografi.
Kelima, penyalahgunaan unsur erotik. Pornografi dengan pertunjukkan seksual dan erotis
itu berusaha untuk merangsang penonton secara paksa, sehingga dia didesak untuk
mengidentifikasikan dirinya dengan apa yang dipamerkan dalam pornografi. Karena didesak
terus-menerus secara paksa maka ada bahaya bahwa si penonton itu akan menyalurkan desakan
erotis itu ke jalan yang menyimpang. Misalnya dengan mencoba seperti yang dilakukan dalam
pornografi itu. 
Keenam, mengganggu perkembangan seksual anak-anak dan kaum muda. Akibat yang
terakhir merupakan akibat yang sangat fatal karena berkaitan dengan anak-anak atau kaum muda
yang sedang dalam perkembangan. Pornografi dapat mengganggu perkembangan seksual anak-
anak dan remaja atau kaum muda. Sampai akhirnya perkembangan seksualitas mereka tidak
mengarah kepada seksualitas yang komunikatif dan kristiani atau didasari cinta kasih antara pria
dan wanita. Jadi orientasi hubungan seksual mereka tidak lagi cinta kasih sejati, melainkan lebih
ke arah fisik atau lahir saja.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengaruh masalah pada anak-anak yang mulai memahami masalah pornografi disebabkan
pada berbagai faktor. Pertama faktor keluarga yang membiarkan anak-anaknya bebas,
seperti memberi kebebasan dalam menggunakan gadget seperti
handphone,laptop,internet. Kurangnya pengawasan oleh orangtua lah yang menyebabkan
anak mulai mengerti hal-hal tersebut. Kedua adalah semakin canggihnya teknologi
sekarang. Internet dalam handphone kini mulai digunakan lebih dari wajarnya. Orangtua
memberikan pada umumnya hanya untuk berkomunikasai hingga belajar di internet,
tetapi dalam dunia internet mulai terlihat dunia porno, seperti gambar-gambar yang
menarik perhatian. Memberikan pemahaman seks pada anak dan usia remaja memang
pekerjaan yang cukup berat. Orang tua perlu membenahi pola pikir anaknya mengenai
seks yang sudah ter-distorsi. Maka dari itu perlu pembicaraan dengan anak, yang perlu
lebih sering dieratkan.

B. Banyak remaja dan anak-anak menyukai hal pornografi disebabkan karna perkembangan
zaman. Perkembangan zaman ini anak-anak salah bergaul ata u berteman. Bergaul itu
boleh, tetappi pilihlah teman yang wajar dan tidak membawa ke jalan yang salah. Selain
itu, ini juga disebabkan karena rasai ngin tau nya seorang anak. Rasa keinginan tau ini
wajar adanya, tetapi rasa canggung seorang anak bertanya pada orang tua yang
menyebabkan seorang anak lebih suka bertanya kepada teman sebayanya. Yang
sebagaimana teman sebayanya pun masih perlu bimbingan. Maka dari itu orang tua harus
lebih dekat dengan anaknya dan tidak canggung untuk memberikan pengetahuan tentang
seks.

C. Penyebab lunturnya kekeluargaan dikarenakan sibuknya orang tua dalam pekerjaan


mereka, sehingga orang tua lebih sering menitipkan anaknya pada orang lain. Selain itu
orang tua juga sudah menganggap anaknya dewasa sehingga semua yang menurut orang
tua memuaskan anaknya akan diberikan atau dimanjakan. Nilai agama pun juga mulai
hilang dikarenakan kurangnya kebersamaan dalam membicarakan sebuah pelajaran
agama dan sejarah-sejarah agama. Ketidak kokohanya keluarga menyebabkan hal yang
sangat tidak baik yaitu ada ayahnya yang memperkosa anaknya, kakek memperkosa
cucunya, hingga tetangga memperkosa tetangganya hinggau mebunuhnya.

D. Cara mengatasi pornografi ialah orang tua harus lebih mengawasi setiap apa yang
dilakukan seorang anak. Dan lebih menambah didkan tentang keaagamaan. Dan sekolah
harus lebih ekstra menjaga menjaga tingkah laku anak, serta memberikan sosialisasi
dampak negatif dari pornografi.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Saat ini kasus pornografi sangat marak dikalangan remaja karena pengaruh teknologi,
pergaulan, dan ketidaknyamanan dalam keluarga

B. Saran
Orang tua harus lebih memperhatikan dan mengawasi anaknya supaya tidak terjerumus
kedalam hal tersebut.
Daftar Pustaka

Arikunto, S. 2005. Pornografi . Jakarta: Rineka Cipta.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami sebagai penyusun telah berhasil menyelesaikan
makalah sederhana ini.

Kami menyusun makalah ini dengan tema pornografi. Kami menyadari bahwa tiada gading yang
tak retak. Makalah yang kami susun ini tak luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya, kami sebagai penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.

Surabaya

Penulis

Anda mungkin juga menyukai